Anda di halaman 1dari 9

FORMULASI SEDIAAN CAIR

(ELIKSIR)
Di susun oleh : Kelompok 4
1. Andi Ristiawan
2. Dina Marsela
3. Rebecca
4. Kharida Zainatus .S

1
FI EDISI FI EDISI
III IV
sediaan berupa larutan yang
mempunyai rasa & bau sedap, Sediaan berupa jernih,
mengandung selain obat juga zat manis merupakan larutan
tambahan seperti gula & atau zat hidroalkoholik terutama
pemanis lainnya, zat warna, zat untuk pemakaian oral,
pewangi & zat pengawet biasanya beraroma
digunakan sebagai obat dalam

2
KOMPONEN ELIKSIR
ZAT AKTIF
• Yaitu zat utama/zat berkhasiat dalam sediaan eliksir

PELARUT
• Yaitu cairan yang dapat melarutkan zat aktif atau biasa disebut zat pembawa. Pelarut utama
digunakan etanol untuk mempertinggi kelarutan

PEMANIS
• Yaitu ditambahkan untuk memberikan rasa manis pada eliksir. Dapat ditambahkan gliserol,
sorbitol & propilenglikol sebagai pengganti gula

ZAT PENSTABIL
• Yaitu untuk menjaga agar eliksir dalam keadaan stabil

PENGAWET
• Yaitu untuk menjaga agar eliksir tahan lama dan tetap stabil dalam penyimpanan yang
lama. Eliksir dengan kadar alkohol 10 - 12% dapat berfungsi sebagai pengawet

3
CIRI KHAS ELIKSIR

Mengandung
alkohol 5%-24%

Rasa manis, tidak


semanis sirup

Warna sesuai
aroma

4
JENIS-JENIS ELIKSIR

MEDICATED ELIXIR
• Yaitu mengandung bahan berkhasiat obat
• Pemilihan cairan pembawa bagi zat aktif obat dalam
sediaan eliksir harus mempertimbangkan kelarutan dan
kestabilannya dalam air dan alkohol

NON-MEDICATED ELIXIR
• Yaitu sebagai zat tambahan
• Ditambahkan pada sediaan dengan tujuan meningkatkan
rasa, sebagai bahan pelarut eliksir yang mengandung bahan
aktif obat
• Zat tambahan jangan sampai
mempengaruhi/menghilangkan khasiat dari zat aktif

5
PEMBUATAN ELIKSIR
• Larutan sederhana dengan pengadukan
/pencampuran dua atau lebih bahan-bahan cair

• Untuk komponen yang larut dalam air,


dilarutkan dalam air. Komponen yang larut
dalam alkohol dilarutkan dalam alkohol

• Setelah tercampur cukupkan volume dengan


pelarut atau pembawa yang telah ditentukan

6
PERBEDAAN ELIKSIR & SIRUP

 Sebagai pelarut utama digunakan etanol yang


dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat.
 Dibandingkan dengan sirup, eliksir kurang manis,
kurang kental karena mengandung gula dengan
kadar rendah, sehingga kurang efektif untuk
menutup rasa yang tidak enak.
 Karena berupa hidroalkoholik, maka lebih mudah
untuk dibuat menjadi larutan bagi bahan-bahan yang
larut dalam air maupun yang larut dalam alkohol
sehingga dari sisi pembuatan menjadi lebih
sederhana dibandingkan sirup.
7
 Kadar alkohol bervariasi sekali tergantung
dari keperluan untuk menjaga tetap dalam
larutan. Konsekwensinya: untuk bahan
yang kurang larut dalam air, jumlah
alkohol yang dibutuhkan menjadi lebih
besar. Gliserin, propilen glikol dipakai
sebagai ko-solven (pelarut).
 Eliksir dengan 10 - 12% alkohol adalah
self-preserving sehingga tidak perlu
ditambahkan anti mikroba lagi.

8
Kelebihan & kekurangan eliksir

Kelebihan Kekurangan
• Lebih mudah ditelan daripada • Larutan/air merupakan media
sediaan lain, sehingga banyak ideal untuk pertumbuhan
disukai anak-anak, bayi, mikroorganisme sehingga
maupun usia lanjut diperlukan pengawet dalam
• Lebih mudah menutupi rasa & pembuatan
bau obat yang tidak enak • Ketepatan dosis tergantung
dengan penambahan pemanis kemampuan pasien dalam
& pengaroma menakar obat
• Absorbsi obat lebih cepat • Stabilitas rendah dibanding
karena telah berbentuk sediaan sediaan pil,tablet,kapsul
cair (tidak mengalami proses terutama untuk zat aktif yang
penghancuran/disintegrasi mudah terhidrolisis
maupun pelarutan seperti pada • Bersifat voluminous, sehingga
tablet,kapsul, pil, dll) kurang menyenangkan untuk
• Mengurangi resiko terjadinya dibawa atau diangkut dan
iritasi lambung disimpan, lebih berat
9

Anda mungkin juga menyukai