Anda di halaman 1dari 18

Pharmacetics II

Elixir / Eliksir

apt. Ernie Halimatushadyah, M.Farm


apt. Ani Rahayu, S.Si, M.Farm

Prodi Farmasi - Universitas Binawan


Learning outcomes

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan:


a. Dapat mengetahui definisi eliksir
b. Dapat menjeskan keuntungan dan kerugian sediaan elixir
c. Dapat menggolongan macam-macam eliksir
d. Dapat memahami formulasi sedianaan eliksir
ELIKSIR

Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai


rasa dan bau yang sedap, mengandung selain obat juga zat
tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat
pengawet, zat warna dan zat pewangi, untuk digunakan
sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama digunakan etanol
90% yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat.
Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan propilen
glikol.sebagai pengganti gula dapat ditambahkan sirup
simpleks.
Perbedaan Eliksir dan Syrup

1. Sebagai pelarut utama digunakan etanol yang dimaksudkan


untuk mempertinggi kelarutan obat.

2. Dibandingkan dengan sirup, eliksir kurang manis, kurang


kental karena mengandung gula dengan kadar rendah,
sehingga kurang efektif untuk menutup rasa yang tidak enak.

3. Karena berupa hidroalkoholik, maka lebih mudah untuk dibuat


menjadi larutan bagi bahan-bahan yang larut dalam air
maupun yang larut dalam alkohol sehingga dari sisi pembuatan
menjadi lebih sederhana dibandingkan sirup.
Perbedaan Eliksir dan Syrup

4. Kadar alkohol bervariasi sekali tergantung dari keperluan


untuk menjaga tetap dalam larutan. Konsekwensinya:
untuk bahan yang kurang larut dalam air, jumlah alkohol
yang dibutuhkan menjadi lebih besar. Gliserin, propilen
glikol dipakai sebagai ko-solven (pelarut).

5. Eliksir dengan 10 - 12% alkohol adalah self-preserving


sehingga tidak perlu ditambahkan anti mikroba lagi.
Tujuan Pembuatan Sediaan Elixir

• Mempertinggi kelarutan zat berkhasiat


1.

• Agar homogenitas lebih terjamin


2.

• Zat berkhasiat lebih mudah terabsorbsi dalam keadaan


3. terlarut

• Sediaan berasa manis dan aroma lebih sedap


4.

• Dapat digunakan oleh orang yang sukar menelan obat


5. seperti anak-anak dan orang tua.
Jenis-Jenis Eliksir

• Yaitu mengandung bahan berkhasiat obat.


Pemilihan cairan pembawa bagi zat aktif
Medicated obat dalam sediaan eliksir harus
Elixir mempertimbangkan kelarutan dan
kestabilannya dalam air dan alkohol

• Yaitu sebagai zat tambahan.


Ditambahkan pada sediaan dengan
Non- tujuan meningkatkan rasa, sebagai
bahan pelarut eliksir yang mengandung
medicated bahan aktif obat. Zat tambahan jangan
Elixir sampai mempengaruhi/menghilangkan
khasiat dari zat aktif
Keuntungan

1. Lebih mudah ditelan daripada bentuk padat, sehingga


dapat digunakan untuk bayi, anak-anak, dan orang tua.

2. Segera diabsorbsi karena sudah dalam bentuk larutan.

3. Obat secara homogen terdistribusi dalam seluruh sediaan

4. Bersifat hidroalkohol sehingga eliksir lebih mampu


mempertahankan komponen larutan yang larut dalam air
dan larut dalam alkohol dibandingkan daripada sirup.

5. Stabilitas yang khusus dan kemudahan dalam pembuatan


(lebih disukai darpada sirup)
Keuntungan
6. Kemudahan penyesuaian dosis dan pemberian terutama
pada anak-anak.

7. Sifat mengiritasi dari obat bisa diatasi dengan bentuk


sediaan larutan karena adanya faktor pengenceran. Contoh:
KI dan KBr dalam keadaan kering menyebabkan iritasi.

8. Sediaan larutan dapat dengan mudah diberi bahan pewangi,


pemanis, atau pewarna untuk meningkatkan penampilan.
Kekurangan
1. Voluminus sehingga kurang menyenangkan untuk diangkut
atau disimpan.

2. Stabilitas dalam bentuk larutan lebih jelek dibanding


bentuk tablet atau kapsul terutama bila bahan mudah
terhidrolisis.

3. Larutan mudah ditumbuhi mikroorganisme.

4. Dibandingkan dengan sirup, eliksir biasanya kurang manis


dan kurang kental karena mengandung kadar gula yang
lebih rendah sehingga kurang efektif dalam menutupi rasa
obat dibanding dengan sirup.
Kekurangan

5. Sediaan cair umumnya kurang stabil dibandingkan bentuk


sediaan padat (tablet atau kapsul) dan ada beberapa obat
yang tidak stabil dalam air.

6. Beberapa obat yang mengandung bau yang kurang


menyenangkan sukar ditutupi.

7. Jika terjadi wadah obat bentuk larutan pecah maka isi akan
terbuang semua.
Zat Aktif
Hidroalkohol
Pambawa
Co-solvent
Formula
Eliksir
Pengawet

Pemanis
Zat
Tambahan
Pewangi

Pewarna
Zat Aktif
Umumnya sukar larut dalam air
Contoh : Efedrin Hcl, Asetaminophen, Theofilin, Natrium
bromida, Amonium klorida

Co-solvent

Untuk melarutkan zat aktif yang sukar larut dalam air


Contoh : Propilen glikol, Gliserol, Etanol, Sol solbitol, Isopropil
alkohol

Pengawet
Untuk menjaga sediaan dengan mencegah potensial
pertumbuhan mikroba.
Contoh : Natrium benzoat, Asam benzoat, Asam sorbat,
Nipagin, Nipasol
Pemanis
Untuk menutupi rasa yang tidak enak pada eliksir
Contoh : Sukrosa, Sol sorbitol, Maltosa, Fruktosa, Aspartat

Pewangi
Untuk menambah aroma pada sediaan
Contoh : Strawberry flavor , Orange essence, Apple
essence, Sirup thymi, Etil vanilin

Pewarna
Untuk menambah tampilan yang lebih menarik pada sediaan.
Contoh : Sirup rhoeados, Tartrazine, Alba red, Green, Amaranth
Pembuatan Eliksir

Larutan sederhana dengan pengadukan /pencampuran


dua atau lebih bahan-bahan cair

Untuk komponen yang larut dalam air, dilarutkan


dalam air. Komponen yang larut dalam alkohol
dilarutkan dalam alkohol

Setelah tercampur cukupkan volume dengan pelarut


atau pembawa yang telah ditentukan
Contoh Formula Eliksir

R/ Tiap 15 ml mengandung :
Theofilin 37,5 mg
Amm klorida 30mg
Prop.glikol 20 %
Sol. Sorbitol 15 %
Etanol 96% q.s
Apple essence q.s

M .f l.a eliksir 60 ml
S.bila sesak cp I
Maks. 3 dd

Pro : Teo
Umur : 2 tahun
C ara Pembuatan

1. Kalibrasi 60 ml
2. Sorbitol masukkan kedalam botol.
3. Amm klorida dilarutkan dengan air secukupnya lalu masukkan dalam
botol
4. Dalam beaker masukkan 10ml air+etanol+prop.glikol (pelarut
campur)
5. Theofilin dilarutkan dalam pelarut campur sedikit sedikit lalu masuk
dalam botol +apple essence
6. Sisa air digunakan untukmembersihkan beaker lalu dimasukkan dalam
botol sampai batas kalibrasi

Anda mungkin juga menyukai