BAB I
PEMBAHASAN
I. LARUTAN
A. Pengertian
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu jenis obat atau lebih dalam pelarut
air suling kecuali dinyatakan lain, dimaksudkan untuk pemakaian obat dalam, obat luar atau
untuk dimasukkan dalam rongga tubuh
1. Collutaria adalah larutan pekat dalam air yang mengandung bahan deodorant, antiseptika,
anestetika local atau astrigen. Disimpan dalam botol putih, bermulut kecil. Etiket harus ditulis
: tidak boleh ditelan. Untuk cuci mulut dan disebut pula cara pengencerannya
2. Collyria adalah sediaan berupa steril, jernih, bebas partikel asing, isotonis dan digunakan
untuk mencuci mata, dapat ditambahkan larutan dapar dan pengawet
3. Elixir adalah sediaan berupa larutan obat dengan zat tambahan seperti gula, zat pengawet, zat
warna dan zat pengaroma. Sebagai pelarut utama digunakan alcohol 90 % dan dapat
ditambahkan gliserol, propilenglikol dan sorbitol. Karena elixir bersifat hidroalkohol maka
dapat menjaga obat baik yang larut dalam air dan etanol.
4. Gargarisma ialah sediaan berupa larutan. Umumnya pekat dan bila digunakan diencerkan
dulu. Gargarisma digunakan sebagai pencegah ataupengobatan infeksi tenggorokan.
5. Potiones adalah cairan yang berupa cairan untuk diminum, dibuat sedemikian rupa hingga
dapat digunakan sebagai dosis tunggal dalam volume yang besar umunya, 50 ml
6. Sirupi adalah larutan pekat dari gula yang ditambahkan obat atau zat pewangi dan merupakan
larutan jernih berasa manis.
7. Mixtura dan solution tidak ada perbedaan yang prinsip dalam pengerjaan, hanya dikatakan
larutan (solution) apabila zat yang terlarut hanya satu atau disebut mixture apabila zat yang
terlarut adalah banyak. Contoh Solutio Citratis Magnesici dan Mixtura Bromoterum
8. Tetes telinga adalah cairan yang dibuat untuk digunakan membersihkan telinga atau
melunakkan secret telinga sehingga mudah dikeluarkan.
9. Larutan cuci hidung adalah cairan yang dibuat dalam jumlah yang banyak untuk digunakan
membersihkan hidung
Dalam melarutkan suatu zat biasanya melewati kelarutannya atau zat tersebut sukar
larut dalam pelarut maka diperlukan penambah kelarutan yang dikenal dengan nama
kosolven. Kosolven yang biasa digunakan adalah gliserin, propilenglikol dan sorbitol.
Sirup(syrup)
2.1 PENGERTIAN
Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sukrosa. Kadar sukrosa ( )
tidak kurang dari 64% tidak lebih dari 66%.
Selain sakrosa dan gula lain, dapat di tambahkan pula senyawa poliol, seperti sorbitol
dan gliserin, dan dapat di tambahkan juga zat anti mikroba untuk mencegah
pertumbuhan bakteri dan jamur.
1.Sirup Simpex
2.Sirup Obat
Mengandung satu atau lebih jenis obat dengan atau tanpa zat tambahan.
3.Sirup Pewangi
2.3
1.Sebagai Obat
5.Pengawet
Misalnya: Sediaan dengan bahan pembawa sirup karena konsentrasi gula yang tinggi
Sesuai untuk pasien yang susah menelan (pasien usia lanjut, Parkinson, anak-anak.
Dapat meningkatkan kepatuhan minum obat terutama pada anak-anak karena rasanya
lebih enak dan warnanya lebih menarik.
Sesuai untuk obat yang bersifat sangat higroskopis.
Cairan untuk sirup, dimana gulanya akan dilarutkan dapat dibuat dari:
3.Larutan atau campuran larutan bahan obat misalnya: methdilazina hydrochloride sirupus,
sirup-sirup dengan nama paten misalnya: yang mengandung campuran vitamin.
DEFINISI
Farmakope Indonesia : Larutan adalah sediaan cair yang mengandung suatu bahan kimia
terlarut kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut digunakan air suling.
Leon Lachman : suatu zat dalam pelarut tertentu atau campuran dua atau lebih zat yang
homogen membentuk larutan yang jernih disebut sebagai larutan
akan
jadi larutan terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Larutan biasa diistilakhan
solutio jika zat terlarutnya hanya satu, sedangkan jika zat terlarutnya lebih dari satu
diistilahkan sebagai mixturae.
Komposis larutan untuk sediaan farmasi terdiri dari :