Anda di halaman 1dari 26

REKONSILIASI OBAT

Perjalanan Pasien di Rumah Sakit

ADMISI IGD, atau Poliklinik

RAWA Ruang +/-


+/- OK
T Rawat Inap ICU/HCU
INAP

DISCHARGE Pulang

“Copyright RSCM, dilarang menyebarkan


tanpa seizin Diklat RSCM”
Contoh Kasus 1

Ny. NP 75 tahun, masuk RS dengan keluhan utama hematemesis


melena. Sebelum dirawat pasien rutin minum obat Clopidogrel,
Aspirin, Atorvastatin, dan Candesartan. Pasien menderita hipertensi
dan riwayat pemasangan stent.

Selama dirawat dokter menghentikan penggunaan Clopidogrel dan


Aspirin.

Pasien dipulangkan dengan resep Bisoprolol dan Omeprazol. Obat


yang rutin digunakan sebelum masuk RS tidak diresepkan.
Pasien ragu apakah obat-obat tersebut diteruskan atau tidak.
Contoh Kasus 2

Ny. YZ, 70 tahun, dengan riwayat DM tipe 2, masuk IGD karena jatuh
dan menurun kesadarannya. Pasien juga didiagnosis Pneumonia dan
harus dirawat di RS. Saat di IGD pasien antara lain mendapatkan
Ceftriaxon inj. dan Ranitidin inj.
Keesokan harinya pasien dipindahkan ke ruang rawat, dokter di
ruang rawat meresepkan Levofloxacin drip, Omeprazol inj. Tanpa
melihat obat-obat yang digunakan pasien dari IGD.
Rekonsiliasi Obat

“ Proses mendapatkan dan memelihara daftar semua


obat (resep dan non-resep) yang sedang pasien
gunakan secara akurat dan rinci, termasuk dosis dan
frekuensi, sebelum masuk RS dan
membandingkannya dengan resep/instruksi
pengobatan ketika admisi, transfer dan discharge,
mengidentifikasi adanya diskrepansi dan mencatat
setiap perubahan, sehingga dihasilkan daftar yang
lengkap dan akurat.

(The Institute for Healthcare Improvement, 2005)


Tujuan Rekonsiliasi Obat

- Mencegah kesalahan penggunaan obat (omission, duplikasi, salah


obat, salah dosis, interaksi obat)
- Menjamin penggunaan obat yang aman dan efektif

Medication Safety

Patient Safety
LANGKAH-LANGKAH REKONSILIASI OBAT

• Dapatkan riwayat penggunaan obat (Best


1 Possible Medication History)

• Konfirmasi akurasi riwayat penggunaan obat dengan


cara memverifikasi beberapa sumber data (rekam
2 medis admisi sebelumnya, catatan pengambilan obat
di apotek, obat yang dibawa pasien)

• Bandingkan (Rekonsiliasi) riwayat penggunaan obat


dengan resep/instruksi pengobatan
• Jika ada diskrepansi, lakukan klarifikasi dengan penulis
3 resep
• Catat hasil klarifikasi

• Komunikasikan ke Profesional Pemberi Asuhan


4 (PPA) terkait
JENIS DISKREPANSI

Disengaja, tapi tidak Tidak disengaja , salah


dicatat: dalam pencatatan
◦ Dokter memang bermaksud ◦ Dokter secara tidak
menambah/mengganti/ sengaja mencatat secara
menghentikan obat, tetapi salah,
maksudnya ini tidak ▻ Contoh: yang
dicatat secara jelas. dimaksud
Captopril tablet 25 mg 2X1
tetapi tercatat Captopril
tablet 12,5 mg 2X1
STUDI KASUS
REKONSILIASI
OBAT
KASUS A
DAFTAR OBAT YANG DISIAPKAN

No. Item Jml Rejimen


1 Simvastatin tablet 20 mg 10 1 x 1 tablet

2 Nifedipin tablet 30 1 x 3 tablet

3 MST continus tablet 15 mg 20 2 x 1 tablet

4 Metformin tablet 500 mg 10 2 x 1 tablet

--- DEPO FARMASI RAWAT JALAN ---


KASUS B
Nama : Ny. GMS

BOD/Usia : 27 Juli 1960 /59 tahun

NRM : 439-67-45

MRS : 11 September 2019


Jenis Kelamin : Perempuan
Ruang Rawat : 506 F (Neurologi)
Diagnosa : Stroke Hemoragik, DM Tipe II
DPJP : dr. Neuro Faqih
Hasil CT Scan 11/9/2019
Perdarahan intraparenkim cerebellum kiri estimasi volume 7 cc disertai perifokal
edema.
Test Unit 11/9
Gliko Hb % 9.1 (Diabetes
(HbA1c) Melitus)

Test Unit 11/9 11/9 12/9 12/9 12/9 13/9 13/9


11.3 17.2 05.2 11.3 17.2 05.2 11.3
5 5 5 5 5 5 5
Glukosa mg/ 205 201 153 135 101 68 56
darah dL
sewaktu
(GDS)
TERAPI FARMAKOLOGIS
Obat Dosis Frekuensi Rute 11/9 12/9 13/9
Manitol 250 mL 250 mL 1x i.v V V V
inf 20% WV
Candesartan 16 mg 1x p.o V V V
Simvastatin 20 mg 1x p.o V V V
Domperidon 10 mg 3x p.o V V V
Amlodipin 10 mg 1x p.o V V V
Concor 2,5 mg 1x p.o V V V
Lantus 10 unit 1x s.c V V V
Novorapid Sliding scale kelipatan 5 3x s.c V V V
unit jika GDS >200

Anda mungkin juga menyukai