Anda di halaman 1dari 10

COMPOUNDING DAN DISPENSING 1

PROBLEM PEMBUATAN SEDIAAN ELIXIR

Kelompok 4 :
Novita Putri Dewita S. 20.0605.0007
Riska 20.0605.0008
Sherli Febria N. 20.0605.0024
Shyfa Anindya Padirja 20.0605.0025
A. Tujuan Praktikum
1.Untuk mengetahui dan mengatasi problem yang sering
terjadi pada saat pembuatan elixir.
2.Untuk menghindari pembuatan produk gagal dalam
bentuk sediaan elixir.
3.untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari
sediaan elixir.
4.Untuk mengetahui bahan-bahan tambahan yang
digunakan dalam sediaan elixir.

.
PENGERTIAN DARI ELIXIR

Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap,
mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis
lainnya, zat warna, zat wangi dan zat pengawet, dan digunakan sebagai obat dalam.
dan
Elixir adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis yang dimaksudkan untuk
penggunaan vital, dan biasanya diberi rasa untuk menambah kelezatan. Elixir bukan
obat yang digunakan sebagai pembawa, tetapi eliksir obat untuk efek terapi dari
senyawa obat yang dikandungnya. Dibandingkan dengan sirup, elixir biasanya kurang
manis dan kurang kental karena mengandung kadar gula yang lebih rendah dan
akibatnya kurang efektif dibanding sirup dalam menutupi rasa senyawa obat.
BAHAN PEMANIS YANG DI GUNAKAN DALAM SEDIAAN ELIXIR

1. Gula
2. Sirupus simpleks
3. Sorbitol
4. Siklamat,
5. Siklamat,
LEBIHAN DAN KEKURANGAN
SEDIAAN ELIXIR

Ada tuju Ada dua belas


kekurangan dari kelebihan dari
elixir elixir
PROMBLEM PEMBUATAN ELIXIR
Dalam pembuatan sediaan elixir terdapat beberapa masalah yang dapat terjadi.
Berikut

• Ketercampuran zat aktif dengan


• Adanya Pertumbuhan kristal pada pelarut campur ataupun zat tambahan
sediaan elixir yang disebabkan oleh untuk menghindari terjadinya
perubahan suhu, keseragaman ukuran, pengendapan. Dasar pemilihan
dll. pelarut campur: toksisitas, kelarutan,
konstanta dielektrik pelarut,
ketercampuran bahan
SOLUSI YANG AKAN MEMBANTU PROMBLEM PADA SEDIAAN ELIXIR

1. Adanya komponen air dalam sediaan, maka perlu untuk ditambahkan pengawet. Pengawet yang dapat digunakan :
- Nipagin-nipasol = 9 : 1 (0,18 : 0,02) - Asam benzoat dengan konsentrasi 0,01-0,1% (Sumber : Handbook of
Exicipient, 2003, hal 50, 390)
2. Sediaan eliksir yang baik harus mempunyai viskositas yang cukup (aliran yang baik) untuk memudahkan
penuangan. Tetapi, biasanya pelarut campur yang digunakan sudah cukup kental untuk memudahkan penuangan
3. Sediaan akhir elixir yang baik dan bagus perlu diberikan peningkat rasa dengan penambahan pemanis dalam
sediaan. Disamping itu dapat pula ditambahkan rasa dan warna yang sesuai. Antara warna dan essens yang
ditambahkan harus ada kesuaian.
4. Perlu ketelitian untuk penambahan sirupus simpleks lebih dari 30 % harus diperhatikan terjadinya cap locking pada
tutup botol sediaan. Oleh karena itu, perlu diberikan anti cap locking. Contoh anti cap locking yaitu gliserin, sorbitol
dan poliol lainnya. Penambahan gliserin sebagai anti cap locking harus diperhatikan karena gliserin dalam
konsentrasi tinggi dapat menyebabkan diare..
KESIMPULAN

Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung zat selain obat,
juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat warna, zat wangi dan zat pengawet,
digunakan sebagai obat dalam. Dalam penggunaan elixir juga ada keuntungan dan kerugian, salah
satunya keuntungan menggunkan elixir adalah lebih mudah ditelan daripada bentuk padat, sehingga
dapat digunakan untuk bayi, anak-anak, dan orang tua, dan salah satu contoh kekurangannya adalah
rasa obat yang kurang enak akan lebih terasa dalam bentuk larutan dibanding dalam bentuk tablet.
Dalam membuat sediaan elixir terdapat beberapa masalah yang dapat terjadi yakni seperti tumbuhnya
kristal pada sediaan elixir dan adanya ketercampuran zat aktif dengan pelarut campurannya
Any Question
Thank You

Anda mungkin juga menyukai