SIRUP
Disusun Oleh:
Kelompok 10
FAKULTAS KESEHATAN
BANJARMASIN
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................................3
B. Tujuan Praktikum.................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................4
A. Teori......................................................................................................................................4
B. Deskripsi Bahan Praktikum..................................................................................................5
BAB III METODE PRAKTIKUM..................................................................................................7
A. Alat dan Bahan.....................................................................................................................7
B. Formulasi..............................................................................................................................7
C. Prosedur Kerja......................................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................................9
A. Hasil Pengamatan/Perhitungan.............................................................................................9
B. Pembahasan........................................................................................................................10
BAB V KESIMPULAN................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Larutan merupakan salah satu sediaan tertua yang digunakan dalam dunia
pengobatan dan mampu dengan cepat diserap tubuh.Untuk sebagian orang yang tidak
bisa menggunakan bentuk sediaan padat, seperti pasien anak-anak, pasien psikiatri,
danlain-lain, sediaan larutan merupakan alternative terbaik.(Marriott, 2010).
Berdasarkan penggunaannya sediaan larutan dibagi dua, yaitu :
a. Sediaan Oral. Penggunaannya dalam tubuh. Seperti, eliksir, sirup, mixture, dll.
b. Sediaan Eksternal. Penggunaannya diluar tubuh. Seperti, losion, collutoria, dll.
Dalam Farmakope Indonesia edisi III, sirup adalah sediaan cair berupa
larutanyang mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan lain, kadar sakarosa
(C12H22O11) tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%. Sirup adalah sediaan
pekat dalam air darigula atau perngganti gula dengan atau tanpa penambahan bahan
pewangi dan zat obat (Ansel, 1989)
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang
berkadartinggi (sirop simpleks adalah sirop yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar
sukrosadalam sirop adalah 64%-66% , kecuali dinyatakan lain (Syamsuni, 2007).
Sirup adalah larutan pekat gula atau gula lain yang cocok yang di
dalamnyaditambahkan obat atau zat wewangi, merupakan larutan jernih berasa manis.
Dapatditambahkan gliserol, sorbitol, atau polialkohol yang lain dalam jumlah sedikit,
denganmaksud selain untuk menghalangi pembentukan hablur sakarosa, juga
dapatmeningkatkn kelarutan obat (Anonim, 1978).
Sirup dengan kadar ± 65% disebut sirup simplek yang digunakan sebagai origen
saporis (pemanis).
B. Tujuan Praktikum
Memberikan pengalaman dalam membuat sediaan sirup dan melakukan control
kualitas sediaan sirup.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori
1. Sirup
Menurut Farmakope Indonesia III, Sirup adalah sediaan cair berupa larutanyang
mengandung sakarosa. Kadar sakarosa (C12H2211) tidak kurang dari 64%dan tidak lebih
dari 66%.
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dalam kadar
tinggi (Anonim, 1995). Secara umum sirup merupakan larutan pekat darigula yang
ditambah obat atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih berasamanis. Sirup adalah
sediaan cair kental yang minimal mengandung 50% sakarosa(Ansel et al., 2005).
2
3
B. Formulasi
Formulasi sediaan sirup :
Tiap 5 ml mengandung:
R/ Diphenhidramin HCl 12,5 mg × 60 = 0,75 g
Ammonium HCl 125 mg × 60 = 7,5 g
Dekstrometrofan 5 mg × 60 = 0,3 g
Na Citrat 50 mg × 60 = 3 g
Menthol 1 mg × 60 = 0,06 g
Corigen Saporis qs
Corigen Coloris qs
Metil paraben sodium 0,18% × 300 = 0,54 g
Propil paraben sodium 0,02% × 300 = 0,06 g
Gula (sukrosa) 65% × 300 = 195 g
Gliserin 10% × 300 = 30 g
Aquadest ad 5 ml (62,79 ml)
Formulasi sediaan sirup dibuat sebanyak 300 ml
Catatan : gula 65% b/v adalah 65 g/100 ml (= 195 g dalam 300 ml)
5
6
C. Prosedur Kerja
Buat sirup simpleks yakni larutan gula 65% b/v dengan cara gula dimasukkan ke
dalam sebagian air kemudian dipanaskan diaduk-aduk sampai larut semua,
kemudian disaring hingga jernih.
Larutkan asam sitrat dengan sebagian air dan tambahkan sedikit larutan gula.
Larutkan menthol, metil paraben sodium, propil paraben sodium ke dalam sebagian.
7
8
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dibuat sediaan tablet dengan menggunakan bahan aktif
yaitu Dipenhidramin HCl dan Ammonium HCL. Evaluasi yang dilakukan antara lain
seperti organoleptis, Homogenitas, pH, bobot jenis, viskositas. Organoleptis bertujuan
untuk melihat perubahan yang terjadi pada sirup berupa warna, rasa dan bau, dari hasil
evaluasi organoleptic kelompok kami sirup berwana merah,bau menthol dan rasanya
manis. Evaluasi homogenitas sirup kelompok kami menunjukkan hasil jernih dan bersih
dari pengotor sesuai dengan teori Uji dilakukan secara visual dengan mengamati sediaan.
Hasil uji sediaan sirup seharusnya jernih, dan tidak mengandung pengotor didalamnya
(Zainuddin, 2018). Pada Evaluasi ph menunjukkan hasil rata rata pH sirup kelompok
kami adalah pH 6,32 hasil ini sesuai dengan teori Berdasarkan FI ed III, sirup memiliki
nilai pH 4-7 (Husen, Yamlean and Citraningtyas, 2015). Sifat fisik sirup berupa pH,
belum memenuhi syarat karena pH masih dibawah pH 7 disebabkan oleh adanya kadar
asam sitrat yang tinggi pada formula sirup. Asam sitrat dalam formulasi sediaan sirup
selain digunakan sebagai pengawet karena dapat penghambat pertumbuhan mikroba,
dapat juga digunakan sebagai penambah rasa (Ikhsan, Rosalina and Susanti, 2018).
Menurut penelitian Mustofa, (2010), penggunaan asam sitrat dengan konsentrasi 1g/L
dapat memperpanjang umur simpan selama 4 bulan (Husen, Yamlean and Citraningtyas,
2015). Asam sitrat beserta golongannya dapat digunakan sebagai pengawet dalam
minuman maupun makanan.
Evaluasi selanjutnya adalah Evaluasi viskositas , viskositas dipengaruhi oleh
konsistensi sediaan. Semakin banyak bahan padat dalam sediaan sirup, maka semakin
kental konsistensinya dan semakin meningkat viskositasnya. Pengukuran viskositas
menggunakan viskometee dengan menempatkan sampel dalam viskometer hingga spindel
terendam. Viskometer dijalankan, kemudian viskositas dari sirup akan terbaca (Sayuti
dan Agus, 2015). Hasil pengukuran viskositas sirup kelompok kami pada 30 Rpm sebesar
1,299 dpa’s dan pada 60 Rpm sebesar 0 Cps , untuk hasil pada 30 Rpm sesuai dengan
syarat viskositas sirup 0.37-3,9 Cps (luangrumitchai et al., 2007). Sirup harus mempunyai
viskositas yang tepat sehingga mempunyai sifat mudah dituang yang baik supaya
memudahkan dalam penggunaan. Menurut Ria Wijayanty M. Husen, Paulina V. Y.
9
Yamlean, dan Gayatri Citraningtyas (2015). Evaluasi terakhir yaitu evaluasi bobot jenis,
terlebih dahulu menimbang piknometer kosong dengan volume piknometer 25 ml dan
menimbang piknometer beserta isinya diperoleh hasil nilai P 1,36 gram/ml dari hasil
tersebut tidak masuk rentang persyaratan yang ditetapkan pada farmakope Indonesia edisi
ke-4 rentang massa jenis sirup antara 1,21 sampai 1,23 g/ml. Hal ini dapat disebabkan
karena pikno terkena kontak langsung dengan tangan yang seharusnya tangan praktikan
tidak boleh kontak langsung dengan piknometer.
BAB V
KESIMPULAN
Pada praktikum ini didapatkan hasil yaitu pada evaluasi yang dilakukan antara lain
seperti organoleptis, Homogenitas , pH, bobot jenis, viskositas. hasil evaluasi organoleptic
kelompok kami sirup berwana merah, bau menthol dan rasanya manis. Evaluasi homogenitas
sirup kelompok kami menunjukkan hasil jernih dan bersih dari pengotor sesuai dengan teori Uji
dilakukan secara visual dengan mengamati sediaan. Hasil pengukuran viskositas sirup kelompok
kami pada 30 Rpm sebesar 1,299 dpa’s dan pada 60 Rpm sebesar 0 dpa’s , untuk hasil pada 30
Rpm sesuai dengan syarat viskositas sirup 0.37-3,9 dpa’s. Evaluasi terakhir yaitu evaluasi bobot
jenis, diperoleh hasil nilai P 1,36 gram/ml dari hasil tersebut tidak masuk rentang persyaratan
yang ditetapkan pada farmakope Indonesia edisi ke-4 menurut literatur rentang massa jenis sirup
antara 1,21 sampai 1,23 g/ml.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
12