Laporan :
Farmasi A
Post Test :
LAPORAN PRAKTIKUM
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID
JUDUL : PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN SIRUP
2. TEORI PENDAHULUAN/PUSTAKA
Sirup adalah salah satu bentuk sediaan cair dalam dunia farmasi yang dikenal
luas oleh masyarakat. Saat ini, banyak sediaan sirup yang beredar di pasaran dari
berbagai macam merk, baik yang generic maupun yang paten. Biasanya, orang-orang
mengunakan sediaan sirup karena disamping mudah penggunaannya, sirup juga
mempunyai rasa yang manis dan aroma yang harum serta warna yang menarik
sehingga disukai oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak dan orang yang susah
menelan obat dalam bentuk sediaan oral lainnya.
Menurut Farmakope Indonesia III (1979), sirup adalah sediaan cair berupa
larutan yang mengandung sakarosa. Kadar sakarosa (C12H22O11) tidak kurang dari
64% dan tidak lebih dari 66%. Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa
atau gula lain dalam kadar tinggi. Secara umum sirup merupakan larutan pekat dari
gula yang ditambah obat atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih berasa manis.
Sirup adalah sediaan cair kental yang minimal mengandung 50% sakarosa. Dalam
perkembangannya, banyak sekali pengertian mengenai sirup. Sirup adalah sediaan
cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Sirup adalah sediaan cairan kental
untuk pemakaian dalam, yang minimal mengandung 90% sakarosa.
Kandungan sakarosa dari sirup umumnya antara 60-65%. Hal itu menentukan
daya tahan dari sediaan. Atas dasar daya tahannya maka sediaan berkonsentrasi tinggi
dinilai paling baik, meskipun demikian perlu diperhatikan bahwa dengan
meningkatnya kandungan gula dari sirup menyebabkan kelarutan bahan obat tertentu
di dalamnya berkurang.
Komponen-komponen sirup terdiri dari:
a. Pemanis
Pemanis berungsi untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Dilihat
dari kalori yang dihasilkan dibagi menjadi pemanis berkalori tinggi
dan pemanis berkalori rendah. Adapun pemanis berkalori tinggi
misalnya sorbitol, sakarin dan sukrosa sdangkan yang berkalori rendah
seperti laktosa.
b. Pengawet antimikroba
Pengawet antimikroba digunakan untuk menjaga kestabilan
obat dalam penyimpanan agar dapat bertahan lebih lama dan tidak
ditumbuhi oleh mikroba atau jamur.
c. Perasa dan Pengaroma
Hampir semua sirup disedapkan dengan pemberi rasa buatan
atau bahan-bahan yang berasal dari alam untuk membuat sirup
mempunyai rasa yang enak. Karena sirup adalah sediaan cair, pemberi
rasa ini harus mempunyai kelarutan dalam air yang cukup. Pengaroma
ditambahkan ke dalam sirup untuk memberikan aroma yang enak dan
wangi. Pemberian pengaroma ini harus sesuai dengan rasa sediaan
sirup, misalkan sirup dengan rasa jeruk diberi aroma citrus.
d. Pewarna
Pewarna yang digunakan umumnya larut dalam air dan tidak
bereaksi dengan komponen lain dalam sirup dan warnanya stabil dalam
kisaran pH selama penyimpanan. Penampilan keseluruhan dari sediaan
cair terutama tergantung pada warna dan kejernihan. Pemilihan warna
biasanya dibuat konsisen dengan rasa. Juga banyak sediaan sirup,
terutama yang dibuat dalam perdagangan mengandung pelarut-pelarut
khusus, pembantu kelarutan, pengental dan stabilisator.
e. Kosolven
Juga banyak sediaan sirup, terutama yang dibuat dalam
perdagangan mengandung pelarut-pelarut khusus, pembantu kelarutan.
Selanjutnya sifat fisika sediaan sirup terdiri dari:
a. Viskositas
Viskositas atau kekentalan adalah suatu sifat cairan yang
berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Kekentalan
didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk menggerakkan
secara berkesinambungan suatu permukaan datar melewati permukaan
datar lainnya dalam kondisi mapan tertentu bila ruang diantara
permukaan tersebut diisi dengan cairan yang akan ditentukan
kekentalannya. Untuk menentukan kekentalan, suhu zat uji yang
diukur harus dikendalikan dengan tepat, karena perubahan suhu yang
kecil dapat menyebabkan perubahan kekentalan yang berarti untuk
pengukuran sediaan farmasi. Suhu dipertahankan dalam batas idak lebi
dari 0,1oC.
b. Uji mudah tidaknya dituang
Uji mudah tidaknya dituang adalah salah satu parameter
kualitas sirup. Uji ini berkaitan erat dengan viskositas. Viskositas yang
rendah menjadikan cairan akan smakin mudah dituang dan sebaliknya.
Sifat fiik ini digunakan untuk melihat stabilitas sediaan cair selama
penyimpanan. Besar kecilnya kadar suspending agent berpengaruh
terhadap kemudahan sirup untuk dituang. Kadar zat penstabil yang
terlalu besar dapat menyebabkan sirup kental dan sukar dituang.
c. Uji Intensitas Warna
Uji intensitas warna dilakukan dengan melakukan pengamatan
pada warna sirup mulai minggu 0-4. Warna yang terjadi selama
penyimpanan dibandingkan dengan warna pada minggu 0. Uji ini
bertujuan untuk mengetahui perubahan warna sediaan cair yang
disimpan Selama waktu tertentu.
Karakteristik bahan obat:
1. Paracetamol (Acetaminophenum) [F.III hal 37]
Acetaminofen mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian: Hablur atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa pahit.
Kelarutan: Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam
13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian
propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida.
Suhu lebur: 169o sampai 172o.
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
Khasiat dan penggunaan: Analgetikum (pereda nyeri ringan) dan
antipiretikum (menurunkan suhu tubuh atau penurun demam).
Dosis maksimal per hari paracetamol tidak dicantumkan, tetapi normalnya
3-4x sehari. Apabila parasetamol diberikan secara terus menerus akan
menyebabkan hepatotoksik (Kerusakan hati).
2. Aethanolum (Etanol) [F.III hal 65]
Etanol adalah campuran etilalkohol dan air. Mengandung tidak kurang dari
94,7 v/v atau 92,0% dan tidak lebih dari 95,2% v/v atau 92,7% C2H6O.
Pemerian: Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak;
bau khas; rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang
tidak berasap.
Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter
P.
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya; di tempat
sejuk jauh dari nyala api.
Khasiat dan penggunaan: Zat tambahan.
3. Propilen Glikol [F.IV hal 712]
Pemerian: Serbuk hablur halus; putih; hampir tidak berbau; tidak mempunyai
rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.
Kelarutan: Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam
3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P; mudah larut dalam
eter P dan dalam larutan alkali hidroksida; larut dalam 60 bagian gliserol P
panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan
larutan tetap jernih.
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat: Antiseptikum ekstern, antijamur.
9. Essence Anggur
1) Paracetamol
60 mL
Perhitungan: x 120 mg=1440 mg
5 mL
Penimbangan: 1440mg
2) Etanol
60 mL
Perhitungan: x 0,4 mL=5 mL
5 mL
Penimbangan: 5mL
3) Propilen Glikol
60 mL
Perhitungan: x 0,58 mL = 7mL
5 mL
Penimbangan: 7mL
4) Sirupus Simplex
60 mL
Perhitungan: x 1mL = 12gram
5 mL
Penimbangan: 12gram
5) Asam Benzoat
60 mL
Perhitungan: x 5 mL = 60mg
5 mL
Penimbangan: 60mg
6) Essence Anggur
qs (secukupnya)
7) Aquadest.
Ad 60mL
ii. Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Strawberry
dan Essence Jeruk
a) Formula 1
R/ Paracetamol
Propilen Glikol 15%
Gliserin 10%
Nipagin 0,2%
Nipasol 0,02%
Sirup Simplex 67%
Essence Strawberry qs
Pewarna Merah qs
Aquadest ad 60mL
1) Paracetamol
Tidak diketahui beratnya
2) Propilen Glikol
15 gram
Perhitungan: x 60 mL=9 mL
100
Penimbangan: 9mL
3) Gliserin
10 gram
Perhitungan: x 60 mL=6 mL
100
Penimbangan: 6mL
4) Nipagin
0,2 gram
Perhitungan: x 60 mL=0,12 gram
100
Penimbangan: 0,12gram
5) Nipasol
0,02 gram
Perhitungan: x 60 mL=0,012 gram
100
Penimbangan: 0,012gram
6) Sirupus Simplex
67 gram
Perhitungan: x 60 mL=40,2 gram
100
Penimbangan: 40,2gram
7) Essence Strawberry
qs (secukupnya)
8) Pewarna Merah
qs (secukupnya)
9) Aquadest.
Ad 60mL
b) Formula 2
R/ Paracetamol
Propilen Glikol 15%
Gliserin 5%
Nipagin 0,2%
Nipasol 0,02%
Sirup Simplex 67%
Essence Strawberry qs
Pewarna Merah qs
Aquadest ad 60mL
1) Paracetamol
Tidak diketahui beratnya
2) Propilen Glikol
15 gram
Perhitungan: x 60 mL=9 mL
100
Penimbangan: 9mL
3) Gliserin
5 gram
Perhitungan: x 60 mL=3 mL
100
Penimbangan: 3mL
4) Nipagin
0,2 gram
Perhitungan: x 60 mL=0,12 gram
100
Penimbangan: 0,12gram
5) Nipasol
0,02 gram
Perhitungan: x 60 mL=0,012 gram
100
Penimbangan: 0,012gram
6) Sirupus Simplex
67 gram
Perhitungan: x 60 mL=40,2 gram
100
Penimbangan: 40,2gram
7) Essence Strawberry
qs (secukupnya)
8) Pewarna Merah
qs (secukupnya)
9) Aquadest.
Ad 60mL
c) Formula 3
R/ Paracetamol
Propilen Glikol 15%
Nipagin 0,2%
Nipasol 0,02%
Sirup Simplex 67%
Essence Strawberry qs
Pewarna Merah qs
Aquadest ad 60mL
1) Paracetamol
Tidak diketahui beratnya
2) Propilen Glikol
15 gram
Perhitungan: x 60 mL=9 mL
100
Penimbangan: 9mL
3) Nipagin
0,2 gram
Perhitungan: x 60 mL=0,12 gram
100
Penimbangan: 0,12gram
4) Nipasol
0,02 gram
Perhitungan: x 60 mL=0,012 gram
100
Penimbangan: 0,012gram
5) Sirupus Simplex
67 gram
Perhitungan: x 60 mL=40,2 gram
100
Penimbangan: 40,2gram
6) Essence Strawberry
qs (secukupnya)
7) Pewarna Merah
qs (secukupnya)
8) Aquadest.
Ad 60mL
iii. Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Strawberry
R/ Paracetamol 3
PEG 400 5mL
Propilen Glikol 13mL
Gliserin 14mL
Succrosa 40
Essence Strawberry qs
Asam Benzoat 0,15
Na2HPO4 1077,68mg
NaH2PO4 78,4mg
Aquadest ad 60mL
1) Paracetamol
60 mL
Perhitungan: x 0,25 gram=3 gram
5 mL
Penimbangan: 3gram
2) PEG
60 mL
Perhitungan: x 0,4 mL=5 mL
5 mL
Penimbangan: 5mL
3) Propilen Glikol
60 mL
Perhitungan: x 1,08 mL = 13mL
5 mL
Penimbangan: 13mL
4) Gliserin
60 mL
Perhitungan: x 1,16 mL = 14mL
5 mL
Penimbangan: 14mL
5) Succrosa
60 mL
Perhitungan: x 3,3gram = 40gram
5 mL
Penimbangan: 40gram
6) Essence Strawberry
qs (secukupnya)
7) Asam Benzoat
60 mL
Perhitungan: x 0,0125gram = 0,15gram
5 mL
Penimbangan: 0,15gram
8) Na2HPO4
60 mL
Perhitungan: x 89,8 mg = 1077,68mg
5 mL
Penimbangan: 1077,68mg
9) NaH2PO4
60 mL
Perhitungan: x 6,53 mg = 78,4mg
5 mL
Penimbangan: 78,4mg
10) Aquadest.
Ad 60mL
5. PROSEDUR PEMBUATAN
i. Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Anggur
Masukkan 1,44gram
Tambahkan Essence
Essence Anggur Anggur ke dalam Gelas
Beaker dan diaduk
hingga homogen;
tambahkan aquadest sedikit demi sedikit dan diaduk
Masukkan sediaan ke
Botol Sirup dalam Botol Sirup
dengan Corong;
bersihkan Gelas Beaker
dengan Aquadest dan di ad hingga 60mL
Evaluasi Sediaan
Lakukan evaluasi
sediaan dan diamati
ii. Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Stoberi dan
Essence Jeruk
Masukkan Paracetamol
Pencampuran
Campurkan Larutan gelas beaker dan
Sir.Simplex ke dalam gelas beaker baru
Essence Tambahkan Essence
dan Pewarna ke dalam
gelas
beaker dan tambahkan aquadest ad 60mL
Masukkan sebagian
Paracetamol Paracetamol ke dalam
mortir; tambahkan
13mL Propilen Glikol
dan digerus ad larut
Tambahkan lagi
Paracetamol sebagian Paracetamol
ke dalam mortir;
tambahkan 14mL
Gliserin dan digerus Ad homogen
Tambahkan sisa
Paracetamol Paracetamol ke dalam
mortir; tambahkan 5mL
PEG 400 dan digerus
Ad homogen
Pindahkan sediaan ke
Pemanasan dalam Gelas Beaker dan
dipanaskan dengan
Bunsen; aduk ad larut
dan masukkan ke dalam botol sirup
Larutkan 0,15g Asam
Asam Benzoat Benzoat ke dalam air
dan diaduk ad larut;
masukkan ke dalam botol
Tambahkan Na2HPO4
Na2HPO4 dan dan NaH2PO4 ke dalam
NaH2PO4
Larutan Sukrosa dan
diaduk ad homogen;
masukkan ke dalam botol
Tambahkan Pewarna
Essence Stoberi dan Essence Stoberi ke
dalam botol dan
dikocok ad homogen
6. PEMBAHASAN HASIL
Praktikum kali ini dilakukan pembuatan sediaan Sirup Paracetamol. Larutan
adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, sebagai pelarut
digunakan air suling kecuali dinyatakan lain. Sedangkan sirup adalah sediaan
berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, selain obat mengandung juga
zat tambahan seperti gula atau pemanis lain, zat warna, zat pewangi dan zat
pengawet, dan digunakan sebagai obat dalam.
Paracetamol termasuk dalam golongan obat penurun demam (antipiretik) dan
penghilang nyeri (analgesik) untuk nyeri ringan hingga sedang. Akan tetapi
parasetamol tidak memiliki efek anti-rematik dan anti-radang. Selain itu,
paracetamol tidak menimbulkan iritasi di lambung sehingga bisa diminum sebelum
makan.
Dosis yang diberikan pada anak-anak berumur kurang dari 12 tahun adalah 10–
15mg/kg berat badan setiap 4–6 jam jika dibutuhkan. Adapun dosis untuk orang
dewasa adalah 325–650mg setiap 4–6 jam atau 1000mg 3–4 kali per hari.
Penggunaan parasetamol tidak boleh melebihi 4g per hari untuk dewasa dan 2,6g
per hari untuk anak-anak karena dapat menyebabkan overdosis.
Sebagai obat analgesik, Paracetamol bekerja sebagai inhibitor prostaglandin
lemah dengan menghalangi produksi prostaglandin, yang merupakan zat kimia yang
terlibat dalam proses pengiriman pesan rasa sakit ke otak. Dengan mengurangi
jumlah prostaglandin, paracetamol membantu mengurangi rasa sakit. Namun,
berbeda dengan aspirin, paracetamol memblokir pesan rasa sakit di sistem saraf
pusat, bukan pada sumber rasa sakit. Paracetamol digunakan untuk meringankan
nyeri ringan sampai sedang, termasuk sakit kepala, migrain, nyeri otot, neuralgia,
sakit punggung, nyeri sendi, nyeri rematik, sakit gigi, nyeri tumbuh gigi, artritis, dan
nyeri menstruasi.
Sebagai obat Antipiretik, Paracetamol adalah antipiretik yang dapat mengurangi
demam dengan memengaruhi bagian otak yang disebut hipotalamus yang mengatur
suhu tubuh. Efek ini membuat paracetamol banyak digunakan dalam obat-obatan
untuk batuk, pilek dan flu. Secara khusus, paracetamol diberikan kepada anak-anak
setelah pemberian vaksinasi untuk mencegah demam pasca-imunisasi.
Dalam pembuatan sirup parasetamol ini, dilakukan metode pelarutan dengan
pemanasan. Sirup yang dibuat dengan cara ini dibutuhkan waktu yang relative cepat
dan komponen sirup tidak rusak atau menguap oleh pemanasan. Setelah sediaan
sirup dibuat sesuai formula, kemudiaan sediaan tersebut dilakukan evaluasi. Adapun
evaluasi yang dilakukan meliputi, organoleptis, viskositas, dan pemeriksaan pH.
i. Percobaan Pembuatan Sediaan Sirup Paracetamol Essence Anggur
No Uji Organoleptis pH Uji
. Bau Rasa Warna Kejernihan Larutan Viksositas
1. Anggur Manis Anggur Ungu Muda Jernih 5,96 1,5 mpas
Pada percobaan ini dilakukan pembuatan Sirup Paracetamol Essence Anggur.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menimbang semua bahan sesuai
perhitungan dan disisihkan. Setelah itu men-kalibrasi botol 60mL. Masukkan
1,44gram Paracetamol ke dalam gelas beaker dan tambahkan 5mL Etanol kemudian
diaduk hingga homogen. Tambahkan 7mL Propilen Glikol dan diaduk hingga
Paracetamol larut. Tambahkan lagi 60mg Asam Benzoat dan diaduk hingga larut.
Tambahkan lagi 12gram Sir.Simplex dan diaduk kembali hingga larut. Tambahkan
Essence Anggur ke dalam gelas beaker dan diaduk; tambahkan aquadest kemudian
diaduk kembali. Masukkan sediaan ke dalam Botol Sirup dan tambahkan aquadest
ad 60mL. Diperolehlah 60mL Sediaan Sirup Paracetamol Essence Anggur.
Pada formulasi bahan digunakan Paracetamol sebagai bahan aktif, Etanol dan
Propilen Glikol sebagai cosolvent, Sir.Simplex sebagai pemanis, Asam Benzoat
sebagai pengawet, Essence Anggur sebagai perasa serta Aquadest sebagai pelarut.
Setelah dilakukan evaluasi sediaan sirup, diperoleh hasil antara lain:
1) Pada uji organoleptis yaitu menguji sediaan dari warna, bau, dan rasanya.
Dipantau dari warna, sediaan sirup memiliki warna ungu muda, memiliki
bau khas anggur, dan rasanya manis.
2) Pada pengujian viskositas dengan menggunakan viskotester. Dengan Vt03
dan spindel no.4 terbaca viskositas sebesar 1,5 mpas.
3) Pada pengujian pemeriksaan pH dengan menggunakan pH meter,
diperoleh pH sebesar 5,96. Yang menandakan sediaan sirup bersifat asam
lemah.
7. DAFTAR PUSTAKA
v=SiNgJwDFB4g&list=PLY9ssDn4oqWWnaABSKE-
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI.
Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI.
www.youtube.com/watch?
v=SHQ8UHEuvqY&list=PLY9ssDn4oqWWnaABSKE-
2021.
zharalasandarastory.blogspot.com/2016/03/sediaan-sirup.html. Accessed 1
Apr. 2021.
Masukkan 1,44gram
Tambahkan Essence
Essence Anggur Anggur ke dalam Gelas
Beaker dan diaduk
hingga homogen;
tambahkan aquadest sedikit demi sedikit dan diaduk
Masukkan sediaan ke
Botol Sirup dalam Botol Sirup
dengan Corong;
bersihkan Gelas Beaker
dengan Aquadest dan di ad hingga 60mL
Evaluasi Sediaan
Lakukan evaluasi
sediaan dan diamati
Masukkan Paracetamol
Pemanasan
Panaskan larutan dalam gelas beaker dengan hotplate
Masukkan sebagian
Paracetamol Paracetamol ke dalam
mortir; tambahkan
13mL Propilen Glikol
dan digerus ad larut
Tambahkan lagi
Paracetamol sebagian Paracetamol
ke dalam mortir;
tambahkan 14mL
Gliserin dan digerus Ad homogen
Tambahkan sisa
Paracetamol Paracetamol ke dalam
mortir; tambahkan 5mL
PEG 400 dan digerus
Ad homogen
Pindahkan sediaan ke
Pemanasan dalam Gelas Beaker dan
dipanaskan dengan
Bunsen; aduk ad larut
dan masukkan ke dalam botol sirup
Asam Benzoat
Larutkan 0,15g Asam Benzoat ke dalam air dan diaduk ad larut;
masukkan ke dalam botol
Tambahkan Na2HPO4
Na2HPO4 dan dan NaH2PO4 ke dalam
NaH2PO4
Larutan Sukrosa dan
diaduk ad homogen;
masukkan ke dalam botol
Tambahkan Pewarna
Essence Stoberi dan Essence Stoberi ke
dalam botol dan
dikocok ad homogen
6. Essence Anggur
b) Formula 2
R/ Paracetamol
Propilen Glikol 15%
Gliserin 5%
Nipagin 0,2%
Nipasol 0,02%
Sirup Simplex 67%
Essence Jeruk qs
Pewarna Kuning qs
Aquadest ad 60mL
No Nama Bahan Fungsi % Berat
.
1. Paracetamol Bahan Aktif - -(tidak
diketahui)
2. Propilen Glikol Cosolvent 15% 9mL
3. Gliserin Cosolvent 5% 3mL
4. Nipagin Pengawet 0,2% 0,12gram
5. Nipasol Pengawet 0,02% 0,012gram
6. Sirup Simplex Pemanis 67% 40,2gram
7. Essence Jeruk Perasa - qs
8. Pewarna Kuning Pewarna - qs
9. Aquadest Pelarut - Ad 60mL
c) Formula 3
R/ Paracetamol
Propilen Glikol 15%
Nipagin 0,2%
Nipasol 0,02%
Sirup Simplex 67%
Essence Strawberry qs
Pewarna Merah qs
Aquadest ad 60mL
8. Essence Jeruk
4. Essence Strawberry
9. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa:
1) Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar
tinggi (sirop simpleks adalah sirop yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar
sukrosa dalam sirop adalah 64-66% , kecuali dinyatakan lain.
2) Paracetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang
popular dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit
ringan, serta demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik
salesma dan flu.
3) Dalam pembuatan sirup paracetamol ini, dilakukan metode pelarutan dengan
pemanasan.
4) Komponen sirup terdiri dari bahan aktif, pemanis, pengawet, perasa, pewarna,
cosolvent dan pelarut.
5) Ada tiga cara evaluasi sediaan sirup, yaitu uji organoleptis, uji viksositas dan pH
larutan.