Anda di halaman 1dari 7

SISTEM KOLOID

MENGAMATI PERBEDAAN KOLOID,SUSPENSI DAN LARUTAN.

A. TUJUAN
1. Dapat mengetahui apa itu koloid, suspensi dan larutan
2. Dapat membedakan koloid, suspensi dan larutan
3. Dapat mengelompokkan campuran kedalam koloid, suspensi dan larutan.
4. Menarik kesimpulan dari apa yang sudah di peraktekkan
5. Membuat laporan tentang hasil percobaan sistem koloid

B. LANDASAN TEORI
KOLOID

Koloid adalah suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari larutan tetapi
lebih kecil dari suspensi ( campuran kasar). Dalam sistem koloid, partikel-partikel koloid
terdispersi secara homogen dalam mediumnya. Oleh karena itu, partikel koloid di sebut
sebagai fase terdispersi dan mediumnya di sebut sebagai medium pendispersi.

Sifat-sifat koloid

Suatu larutan digolongkan kedalam sistem koloid jika memiliki sifat-sifat yang berbeda
dengan larutan sejati. Beberapa sifat fisika yang membedakan sistem koloid dari larutan sejati
di antaranya:

a. Efek tyndall
Efek tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel yang
terdapat dalam sistem koloid, sehingga jalannya berkas sinar terlihat.sifat ini berguna
untuk membedakan koloid dengan larutan. Jika cahaya mengenai partikel larutan,
cahaya tersebut akan di teruskan sedangkan jika cahaya mengenai partikel koloid,
cahaya tersebut akan di hamburkan.
b. Gerak brown
Gerak brown adalah gerakan terpatah-patah ( gerak zig-zag) yang terus menerus
dalam sistem koloid. Sifat ini berguna untuk membedakan koloid dengan suspensi.
Gerak brown terjadi karena tumbukan antara molekul partikel medium dengan
partikel koloid. Tumbukan tersebut menyebabkan tidak adanya partikel yang diam
sehingga pengendapan tak terjadi (stabil).
c. Elektroporesis
Elektro poresis adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik.

1
d. Adsorbsi
Adsorbsi adalah penyerapan pada permukaan koloid sehingga koloid tersebut
memiliki muatan listrik. Sifat absorbsi koloid ini yang menstabilkan koloid.
e. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan
terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi
dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara
kimia seperti penambahan eletrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. Untuk
melindungi koloid dari proses koagulasi atau penggumpalan di gunakan koloid
pelindung (koloidyang di tambahkan pada koloid. Tujuannya: untuk melindungi
koloid lain supaya tidak menggumpal.)
f. Dialisis
Dialisis adalah proses penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen
atau membran semipermeabel dengan tujuan menyaring ion-ion yang menggangu
kestabilan koloid dalam pembuatan koloid.

SUSPENSI

Dalam ilmu kimia, supensi ( inggris: suspenssion) adalah suatu campuran fluida yang
mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat
padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Parukel padat dalam sistem suspensi umunya
lebih besar dari satu mikrometer sehingga cukup besar untuk memungkinkan terjadinya
sedimentasi. Tidak seperti koloid, padatan pada suspensi akan mengalami pengendapan atau
sedimentasi walaupun tidak terdapat gangguan.suspensi cairan atau padatan ( dalam jumlah
kecil) di dalam gas di sebut aerosol. Contoh sistem aerosol dalam kehidupan manusia adalah
debu dan atmosfer.

Sabilitas suspensi

1. Ukuran fartikel
Semakin besar luas penampang partikel daya tekan keatas cairan akan semakin
memperlambat gerakan partikel untuk mengendap.
2. Kekentalan ( VISKOSITAS)
Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan tersebut,
makin kental suatu cairan kecepatan aliranya makin turun.
3. Jumlah partikel ( konsetrasi )
Apabila dalam ruangan berisi partikel yang besar maka akan terjadi benturan. Karan
adanya benturan ini, menyebabkan terjadinya endapan.oleh karena itu, semakin besar
konsetrasi partikel, semakin besar terjadinya pengendapan.
4. Sifat atau muatan partikel
Sifat dari bahan yang di gunakan sebagai suspensi bermacam-macam. Apabila
merupakan sifat alami maka kita tidak dapat mempengaruhinya.

2
LARUTAN

Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih
zat.zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan di sebut (zat ) terlarut atau
solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat-zat lain dalam lautan
di sebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan
pelarut membentuk larutan di sebut pelarutan atau solvasi. Pada suhu tertentu sampai
suatu zat dapat larut dalam pelarut tertentub, tetapi jumlahnya selalu terbatas. Batas
itu di sebut kelarutan. jumlah zat terlarut adalah sistem yang homogen dan
mengandung lebih dari satu komponen . bila suatu zat terlarutdengan jumlah yang
kecil dan masih bisa larut maka di sebut larutan tak jenuh dan ketika zat terlarut tidak
bisa lagi terlarut dalam pelarutnya maka kondisi larutan tersebut di sebut larutan jenuh
yang dapat larut dalam sejumlah pelarut.

Larutan dapat di bagi menjadi 3 yaitu


a. Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute ( zat terlarut) kurang dari
yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan
yang partikel-partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa
melarutkan zat.). larutan tak jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion ksp
berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
b. Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut
dan mengadakan kesetimbangan dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain,
larutan yang patikel-partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi ( zat dengan
konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila hasil konsentrasi ion = ksp
berarti larutan tepat jenuh
c. Larutan sangat jenuh atau kelewat jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung
lebih banyak solute dari pada yang di perlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan
kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi
endapan.larutan sangat jenuh terjadi apabila hasil kali konsetrasi ion > ksp berarti
larutan lewat jenuh atau mengendap.

Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
:

a. Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute di
banding solvent
b. Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent.

3
C. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
- Gelas 10 buah
- Kertas saring/kain kasa
- Pengaduk ( sendok 5 buah )
2. BAHAN
- Gula
- Tepung terigu
- Susu cair
- Detergen
- Pupuk urea
- Air secukupnya

D. PROSEDUR KERJA
1. Pertama-tama menyiapkan 10 buah gelas, dimana 5 gelas berisi air sebanyak 50 ml
dan 5 gelas lagi tidak berisi air ( kosong).
2. Setelah itu, setiap gelas yang berisi air diberi kode yaitu gelas 1 gula, gelas 2 terigu,
gelas 3 susu, gelas 4 detergen, dan gelas ke 5 urea. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah saya dalam membedakan setiap gelas.
3. Selanjutnya, memasukkan gula, terigu, susu, detergen dan urea ke dalam gelas yang
berisi air ( masing-masing satu sendok ).
4. setelah semua bahan telah dimasukkan kedalam masing-masing gelas, setiap gelas
diaduk dengan sendok yang berbeda .Lalu diamkan beberapa menit, untuk di amati
apakah larut atau tidak.
5. Kemudian setiap gelas disaring dengan kain kasa ke dalam 5 gelas yang tidak berisi
air (kosong) dalam hal ini bersih.
6. Setelah semua larutan di saring diamkan, lalu amati apa yang terjadi pada setiap
gelas. Apakah larutan stabil/ tidak, bening/keruh, ada residu/tidak, dan filtrat
bening/tidak.
7. Terakhir, semua hasil pengamatan dibuat kedalam bentuk tabel.

E. HASIL PENGAMATAN
Sifat campuran Campuran air dengan
Gula Terigu Susu Detergen Urea
Larut/tidak larut tidak larut tidak larut

Stabil/tidak stabil Tidak stabil tidak Stabil

Bening/keruh bening keruh keruh keruh bening

Ada residu/tidak tidak Ada residu tidak Ada residu tidak


Filtrat bening/ keruh Filtrat keruh keruh keruh Filtrat
bening bening

4
F. PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN
Mengelompokkan campuran ke dalam larutan, koloid dan suspensi.
1. Larutan 2. koloid 3. suspensi
- Gula - susu - terigu
- Urea - detergen

1. larutan
a. Jika gula dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air sebanyak 50 ml, setelah itu di
aduk , di diamkan beberapa menit lalu di saring dan di diamkan kembali selama
beberapa menit . lalu amati, setelah di amati maka larutan gula tersebut larut, stabil,
bening, tidak ada residu, dan filtrat bening.
b. Jika urea dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air sebanyak 50 ml, setelah itu di
aduk, di diamkan beberapa menit lalu di saring dan di diamkan kembali selama
beberapa menit. Lalau amati, setelah di amati larutan urea tersebut larut, stabil,
bening, tidak ada residu, dan filtrat bening, sama seperti gula.

Itu artinya gula dan urea adalah larutan yang memiliki ukuran 1 nm.

2. Koloid
a. Apabila susu dimasukkan ke dalam gelas yang berisi 50 ml air, setelah itu di aduk ,
didiamkan beberapa menit lalu di saring dan di diamkan kembali selama beberapa
menit. Lalu amati, setelah di amati larutan susu tersebut larut, stabil, keruh, tidak ada
residu, dan filtrat keruh.

Itu artinya susu adalah koloid yang memiliki ukuran 1-100 nm.

3. Suspensi
a. Ketika terigu dimasukkan kedalam gelas yang berisi 50 ml air, setelah itu di aduk,
didiamkan bebrpa menit lalu di saring dan didiamkan kembali selama beberapa menit.
Lalu amatai, setelah di amati larutan terigu tersebut tidak larut, tidak stabil, keruh, ada
residu dan filtrasi keruh.
b. Ketika detergen dimasukkan ke dalam gelas yang berisi 50 ml air, setelah itu di aduk,
didiamkan beberapa menit, lalu di saring dan di diamkan kembali selama beberapa
menit. Lalu amati, setelah di amati larutan detergen tersebut tidak larut, tidak stabil,
keruh, ada residu, dan filtrat keruh.

Itu artinya terigu dan detergen adalah suspensi yang memiliki ukuran >100 nm, karna
dapat disaring.

5
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Koloid mempunyai sifat di antara larutan dan suspensi. Koloid memiliki
sifat stabil, berwarna keruh dan homogen jika tidak di lihat secara kasat
mata namun sebenarnya bersifat heterogen jika di lihat dengan mikroskop
ultra serta tidak dapat di saring karena partikelnya berukuran antara 1
sampai 100 nm. Koloid, jika di diamkan tidak akan mengalami
pengendapan seperti suspensi karna koloid mempunyai partikel-partikel
yang selalu bertumbukan satu sama lain sehingga tidak ada waktu untuk
mengendap ( teori gerak brown ) .contohnya susu, santan, agar-agar dan
lain2.

Larutan mempunyai sifat stabil dan homogen. Partikelnya tidak dapat di


saring/di pisahkan karna ukuran partikelnya yang sangat kecil. Oleh karna
itu, larutan tidak mengendap. Contohnya larutan gula, garam, dan pupuk
urea.

Suspensi mempunyai sifat tidak stabil dan heterogen. Warnanya keruh


dan terjadi pengendapan karna ukuran partikelnya yang besar. Contohnya
tepung tarigu dan detergen.

6
DAFTAR PUSTAKA
Meidaolivia9.blogspot.in/2013/10/praktikum-kimiamengamati-perbedaan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai