Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PERBEDAAN LARUTAN SEJATI,

KOLOID, DAN SUSPENSI

DISUSUN OLEH:
ANANDA NAJLAH AINI

KAYLA KAMILA PUTRI

BAIQ DITA FAJRUL ISLAMI

SITI ANNISA WULANDARI

MATA PELAJARAN : KIMIA

SMA NEGRI 1 BOLO TAHUN AJARAN 2022/2023

XI MIPA II
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, saya sebagai penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Guna memenuhi
tugas mandiri mata kuliah Bahasa Indonesia, pada Jurusan Program Studi
Akuntansi Universitas Pamulang. Adapun judul makalah yang penulis
ambil adalah “Dampak Kurangnya Olahraga Bagi Kesehatan Tubuh.”

Makalah ini disusun dengan segala kemampuan yang ada pada


penulis. Namun penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis
miliki belum luas. Sehingga makalah ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI…………………….…………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….. 5
2.1 LARUTAN ………………………………………………. 5
2.2 KOLOID………….……………………………………… 6
2.3 CAMPURAN (SUSPENSI)..………………………...….7
BAB III KESIMPULAN……………………………………………………..8

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 9

3
I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Air merupakan pelarut yang baik dan merupakan pelarut dalam organisme
hidup. Air adalah bahan yang paling banyak di dalam sel-sel hidup, sehingga air
yang berada dalam sel hidup tidak pernah berupa air murni, melainkan selalu
mengandung zat-zat yang terlarut di dalamnya. Selain mengandung zat-zat yang
terlarut, air juga mengandung partikel-partikel bebas yang tidak mungkin larut di
dalamnya, yang di sebut sistem koloid. Dengan demikian, cairan yang terdapat
dalam sel hidup merupakan larutan dan sistem koloid.

Larutan adalah campuran homogen dari dua komponen atau lebih yang
bersatu sehingga tidak dapat dipisahkan, atau kembali ke sifat asal masing-masing
komponen. Agen yang melarutkan zat adalah pelarut. Substansi yang terlarut
dalam larutan adalah zat terlarut.Semua partikel dalam larutan memiliki ukuran
molekul atau ion, sehingga mereka tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Zat
pelarut biasanya berupa zat cair sedangkan zat terlarut dapat berupa cair, padat
maupun gas.

Campuran merupakan gabungan sedikitnya dua komponen yang dapat


dipisahkan dengan kertas saring biasa, partikel-partikel dapat dilihat dengan
mikroskop biasa dan masih mempunyai sifat asal masing-masing komponen.

Koloid adalah kondisi pertengahan, antara campuran dan larutan. Pada


koloid terjadii dispersi (penyebaran) partikel-partikel kecil tetapi bukan berukuran
molekul. Hal yang membedakan koloid dari larutan dan campuran adalah pada
ukurannya.

Koloid adalah tersebarnya partikel-partikel kecil dengan ukuran 0,001 µ - 0,1 µ.


Koloid yang cair sekali dan tampak seperti larutan biasa serta mudah dialirkan
disebut sol. Hidrofil merupakan sol yang suka air, sedangkan hidrofob adalah
koloid yang takut air.

4
II. PEMBAHASAN

2.1 LARUTAN

Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau


lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat)
terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat
lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut
dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan
disebut pelarutan atau solvasi.Pada suhu tertentu sampai suatu zat dapat larut
dalam pelarut tertentu, tetapi jumlahnya selalu terbatas. Batas itu disebut
kelarutan. Kelarutan adalah jumlah zat terlalarutan adalah sistem yang homogen
dan mengandung lebih dari satu komponen. .
Bila suatu zat terlarut yang dengan jumlah yang kecil dan masih bisa larut
maka disebut larutan tak jenuh dan ketika zat terlarut tidak bisa lagi terlarut dalam
pelarutnya maka kondisi larutan tersebut disebut larutan jenuh yangdapat larut
dalam sejumlah pelarut.
Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang
dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan
yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa
melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion <
Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut
dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain,
larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat
dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi
ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung
lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan
kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi
endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp
berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu:
a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute
dibanding solvent.
b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent.

5
2.2 KOLOID

Koloid adalah suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari
larutan tetapi lebih kecil dari suspensi(campuran kasar). Dalam sistem koloid,
partikel-partikel koloid terdispersi secara homogen dalam mediumnya. Oleh
karena itu, partikel koloid disebut sebagai fase terdispersi dan mediumnya disebut
sebagai medium pendispersi.

Perbandingan sifat larutan,koloid dan campuran (suspensi) :

LARUTAN SEJATI KOLOID SUSPENSI

1. Satu fase 1. Dua fase 1. Dua fase


2. Stabil 2. Stabil 2. Tidak Stabil
3. Ukuran partikel 3. Ukuran partikel 3. Ukuran partikel
lebih kecil bari 1 antara 1 sampai lebih besar dari
nm 100 nm 100 nm
4. Tidak dapat di 4. Dapat di saring 4. Dapar disaring
saring dengan 5. Heterogen
5. Homogen : penyaring ultra Contoh : air sungai yang
larutan gula, 5. Tampak keruh
udara bersih , homogen (jika di
alkohol 70 % lihat dengan
mikroskop ultra
bersifat
heterogen) .
Contoh : Air Susu,
Santan.

Sifat-Sifat Koloid

Suatu larutan digolongkan ke dalam sistem koloid jika memiliki sifat - sifat yang
berbeda dengan larutan sejati. Beberapa sifat fisika yang membedakan sistem
koloid dari larutan sejati, di antaranya:

a.      Efek Tyndall

b.      Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerakan terpatah-patah (gerak zig-zag) yang terus menerus
dalam system koloid. Sifat ini berguna untuk membedakan koloid dengan
suspensi.

6
c.       Elektroforesis

Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik.

d.      Adsorbsi

Adsorbs adalah penyerapan pada permukaan koloid sehinnga koloid tersebut


memiliki muatan listrik. Sifat adsorbs koloid ini yang menstabilkan koloid.

2.3 CAMPURAN (SUSPENSI)

Dalam ilmu kimia, suspensi (Inggris: suspension) adalah suatu


campuran fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain
campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair
tersebut. Partikel padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar dari 1
mikrometer sehingga cukup besar untuk memungkinkan terjadinya sedimentasi.
Tidak seperti koloid, padatan pada suspensi akan mengalami
pengendapan/sedimentasi walaupun tidak terdapat gangguan.

Campuran cairan atau padatan (dalam jumlah kecil) di dalam gas disebut


sebagai aerosol. Contoh sistem aerosol dalam kehidupan manusia adalah debu
di atmosfer.

2.4 Stabilitas Campuran (Suspensi)

1. Ukuran partikel

Semakin besar luas penampang partikel daya tekan ke atas cairan akan semakin
memperlambat gerakan partikel untuk mengendap.

2. Kekentalan (viskositas)

Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairantersebut,


mskin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun.

3. Jumlah partikel (Konsentrasi)

Apabila dalam ruangan berisi partikel yang ebsar maka akan terjadi benturtan.
Karena adanya benturan ini, menyebabkan terjadinya endapan. Oleh karena itu
semakin besar konsentrasi patikel semakin besar terjadinya pengendapan.

7
III. KESIMPULAN

KESIMPULAN

Didapatkan kesimpulan bahwa, larutan merupakan dua komponen atau


lebih yang tidak dapat dipisahkan. Campuran merupakan gabungan sedikitnya dua
komponen yang dapat dipisahkan dengan kertas saring biasa. Sedangkan Koloid
merupakan gabungan paling sedikit dua komponen yag sulit untuk dipisahkan
karena sudah menyatu.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://budisma.net/2015/05/pengertian-larutan-suspensi-dan-koloid.html

http://artikeltop.xyz/perbedaan-larutan-koloid-dan-suspensi.html

http://kimiadasar.com/campuran-suspensi-larutan-dan-koloid/

Anda mungkin juga menyukai