DISUSUN OLEH:
ANANDA NAJLAH AINI
XI MIPA II
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI…………………….…………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….. 5
2.1 LARUTAN ………………………………………………. 5
2.2 KOLOID………….……………………………………… 6
2.3 CAMPURAN (SUSPENSI)..………………………...….7
BAB III KESIMPULAN……………………………………………………..8
3
I. PENDAHULUAN
Air merupakan pelarut yang baik dan merupakan pelarut dalam organisme
hidup. Air adalah bahan yang paling banyak di dalam sel-sel hidup, sehingga air
yang berada dalam sel hidup tidak pernah berupa air murni, melainkan selalu
mengandung zat-zat yang terlarut di dalamnya. Selain mengandung zat-zat yang
terlarut, air juga mengandung partikel-partikel bebas yang tidak mungkin larut di
dalamnya, yang di sebut sistem koloid. Dengan demikian, cairan yang terdapat
dalam sel hidup merupakan larutan dan sistem koloid.
Larutan adalah campuran homogen dari dua komponen atau lebih yang
bersatu sehingga tidak dapat dipisahkan, atau kembali ke sifat asal masing-masing
komponen. Agen yang melarutkan zat adalah pelarut. Substansi yang terlarut
dalam larutan adalah zat terlarut.Semua partikel dalam larutan memiliki ukuran
molekul atau ion, sehingga mereka tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Zat
pelarut biasanya berupa zat cair sedangkan zat terlarut dapat berupa cair, padat
maupun gas.
4
II. PEMBAHASAN
2.1 LARUTAN
5
2.2 KOLOID
Koloid adalah suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari
larutan tetapi lebih kecil dari suspensi(campuran kasar). Dalam sistem koloid,
partikel-partikel koloid terdispersi secara homogen dalam mediumnya. Oleh
karena itu, partikel koloid disebut sebagai fase terdispersi dan mediumnya disebut
sebagai medium pendispersi.
Sifat-Sifat Koloid
Suatu larutan digolongkan ke dalam sistem koloid jika memiliki sifat - sifat yang
berbeda dengan larutan sejati. Beberapa sifat fisika yang membedakan sistem
koloid dari larutan sejati, di antaranya:
a. Efek Tyndall
b. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan terpatah-patah (gerak zig-zag) yang terus menerus
dalam system koloid. Sifat ini berguna untuk membedakan koloid dengan
suspensi.
6
c. Elektroforesis
d. Adsorbsi
1. Ukuran partikel
Semakin besar luas penampang partikel daya tekan ke atas cairan akan semakin
memperlambat gerakan partikel untuk mengendap.
2. Kekentalan (viskositas)
Apabila dalam ruangan berisi partikel yang ebsar maka akan terjadi benturtan.
Karena adanya benturan ini, menyebabkan terjadinya endapan. Oleh karena itu
semakin besar konsentrasi patikel semakin besar terjadinya pengendapan.
7
III. KESIMPULAN
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
http://budisma.net/2015/05/pengertian-larutan-suspensi-dan-koloid.html
http://artikeltop.xyz/perbedaan-larutan-koloid-dan-suspensi.html
http://kimiadasar.com/campuran-suspensi-larutan-dan-koloid/