Anda di halaman 1dari 14

NAMA : NUNU RINDHA JAYA

NIM : DF 1903024

PRODI : DIII FARMASI

SISTEM TERDISPERSI KOLOID

 Definisi koloid
Koloid adalah bio zat dalam zat pelarut yang ukurannya lebih besar
dari molekul
 Jenis-jenis koloid ada 5 yaitu:
1. Aerosol
Aerosol yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol
yang memiliki zat terdispersi cair disebut aerosol cair.
Contoh: kabut dan awan
2. Sol
Sol adalah Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi
dalam zat cair. contoh: Air sungai, sol sabun, sol detergen
dan tinta
3. Emulsi
Emulsi adalah Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi
dalam zat cair lain, namun kedua zat cair itu tidak saling
melarutkan. Contoh: santan, susu, mayonaise, dan minyak
ikan.
4. Buih
Buih adalah Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam
zat cair. Contoh: pada pengolahan bijih logam, alat
pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya
5. Gel
Gel adalah sistem koloid kaku atau setengah padat dan
setengah cair. Contoh: agar-agar, Lem.
 Sifat Optik
Contohnya seperti saat cahaya lampu memperjelas keberadaasn
asap yang mengepu, atau kabut.
 Sifat Kinetik
Contohnya seperti tumbukan yang kurang seimbang dari para
molekul medium terhadap partikel koloid.
 Sifat elektrik
Yaitu partikel koloid yang memiliki muatan, ditempatkan pada
medan berlistrik.
 Solubilisasi
Solubilisasi adalah suatu bentuk sediaan yang berupa cairan atau
semi padat, jernih dan bersifat isotrop yang terdiri dari inkorporasi
atau larutan di dalam air suatu zat yang tidak larut atau sedikit larut
dalam air dengan bantuan suatu surfaktan

SISTEM DISPERSI KASAR (SUSPENSI)


 Pengertian suspense
Suspensi adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel
padat. Atau denfan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan
zat padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut.
 Sifat Antarmuka Dari Partikel Yang Tersuspensi Yaitu:
 Ukuran partikel terdispersi kecil
 Partikel dalam suspensi cair cenderung untuk berflokulasi.
 Flokulat
 Aggregates (partikel yang melekat)
 Caking yaitu terjadi karena pertumbuhan dan peleburan
 Faktor faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi:
1. Ukuran partikel
2. Kekentalan (viskositas)
3. Jumlah partikel (konsetrasi)
4. Sifat atau muatan partikel tersuspensi.

MENJELASKAN DISPERSI KASAR (EMULSI)

 Emulsi adalah suatu sistem termodinamik yang stabil, suatu sistem


heterogen yang terdiri dari paling sedikit 2 cairan yang tidak
bercampur.
 Faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi yaitu:
1. Teknik pembuatan.
2. Penambahan garam atau elektrolit lemah dalam konsentrasi
besar.
3. Pengocokan yang keras sehingga dapat menyebabkan emulsi
akan pecah
4. Penyimpanan.
 Faktor – faktor yang berhubungan dengan fase terdispersi yaitu:
1. Perbandingan volume fase
2. distribusi ukuran partikel
3. viskositas dari fase dalam itu sendiri

MIKROMIRETIK

 Mikromiretik adalah Ukuran Partikel dan Distribusi Larutan, Metode


untuk Menetukan Ukuran Partikel, Bentuk Partikel dan Luas
Permukaan, Metode untuk Menentukan Luas Permukaaan
Ukuran Pori, dan Sifat-sifat yang di Turunkan Serbuk.
 Metode untuk Menetukan Ukuran Partikel
1. Mikroskop Optik (ukuran 0,2 µm-100µm)
2. Pengayakan kasar/halus (5 µm- 90µm)
3. Sedimentasi (seperti menggunakan Metode Pipet, Metode
Timbangan, Metode Hidrometer)
4. Pengukuran Volume Partikel
 Metode Untuk Menentukan Luas Permukaan
1. Metode adsorbs
2. Metode permeabilitas udara
 Sifat-sifat yang di turunkan dari serbuk
1. Porositas
2. Susunan pengendapan
3. Kerapatan partikel
4. Bulkiness
5. Sifat aliran
6. Pengompakan dan tablet kompresi

FENOMENA ANTAR MUKA

 Fenomena antar muka adalah sesuatu yang terjadi pada batas


antar dua fase yang tidak saling campur. Contohnya yaitu
permukaan meja, permukaan air, permukaan pintu.
 Penerapan fenomena antar muka dalam farmasi:
1. Mempengaruhi adsorbsi obat
2. Penetrasi molekul melalui membran biologis.
3. Pembentukan dan kestabilan emulsi
 Metode pengukuran tegangan antarmuka
1. Metode kenaikan kapiler
Digunakan untuk mengukur tegangan permukaan
2. Metode Du Nouy
Tensiometer Du Nouy, dipakai untuk mengukur tegangan
permukaan dan tegangan antarmuka.
 Adsorpsi pada antar muka zat padat terbagi menjadi 2
1. Antarmuka zat padat dengan gas
Contohnya: penghilangan bau yang tidak disukai dari ruangan
dan makanan, kerja masker gas, dan penentuan ukuran partikel
dalam serbuk.
2. Antarmuka zat padat dengan cair
Yaitu digunakan untuk menghilangkan warna larutan, kromatografi
absorbsi, pencucian, dan pembasahan.
 Aplikasi bahan aktif permukaan (surfaktan)
contoh aplikasi surfaktan antara lain: bahan utama untuk industri
deterjen dan pembersih lainnya, bahan emulsifier pada industri
kosmetik dan farmasi, bahan penstabil busa, bahan pendispersi,
dan viscosity builder
 Sifat elektrik antar muka
1. Muatan-muatan partikel dalam media cair, terjadi karena:
2. Adsorpsi selektif terhadap ion tertentu dalam larutan
3. Ionisasi gugus-gugus pada permukaan partikel
4. Perbedaan konstanta dielektrik antara partikel dan medium
dispersi

DIFUSI DAN DISOLUSI BAHAN OBAT

 Pengertian difusi
Proses transfer massa molekul zat yang berkaitan dengan
perbedaan nonsentrasi
 Disolusi adalah obat yang mengalami proses disintegrasi,
deagregasi, dan disolusi sebelum obat siap diabsorpsi.
 Tahapan umum pada proses disolusi adalah:
1. Disentegrasi dan deagregasi di ikuti oleh pelepasan zat aktif
2. Disolusi zat aktif dalam permukaan air
3. Absorpsi melalui membrane saluran cerna ke sirkulasi sistemik.
 Difusi dalam sistem biologis (absorpsi) meliputi:
1. Absorpsi pada git juga terjadi melalui mekanisme difusi pasif
melintasi sel-sel dinding saluran cerna (liofilik)
2. Absorpsi perkutan
3. Disolusi zat aktif dalam pembawahnya
4. Penetrasi obat dalam lapisan kulit.

PERTANYAAN DAN JAWABAN DARI HASIL DISKUSI

1. Coba anda jelaskan bagaimana proses peralihan koloid dari homogen


menjadi heterogen?

Jawaban:

Proses peralihan diperlukan cara khusus untuk membedakan antar


komponennya. Contoh campuran gula atau garam dapur dengan air,
air teh yang sudah disaring, campuran homogen biasa disebut larutan.
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat
pelarut (solvent).

2. Apa sja yang membuat suspensi tidak stabil?

Jawaban:

Hal-hal yang membuat suspensi tidak stabil yaitu Pembuatan


suspensi yang tidak homogen akibatnya partikel tidak terdispersi
dengan baik dalam cairan sehingga membentuk endapan yang sulit
terdispersi kembali jika dikocok.

3. Penggunaan emulgator yang tidak sesuai dapat menyebabkan


terjadinya ketidkstabilan pada emulsi mengapa demikian?

Jawaban:

Menentukan emulgator yang digunakan juga merupakan hal


yang sangat penting dalam formulasi. Semua aspek yang
dipertimbangkan hanya bertujuan untuk mendapatkan suatu sediaan
emulsi yang stabil secara fisik. Karena saat sediaan itu dinyatakan
stabil secara fisik dapat dianggap akan berkhasiat baik. kestabilan
sediaan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti
penyimpanan ditempat yang sesuqwai agar tidak terjadi kerusakan.
Ketidakstabilan emulsi dapat terjadi karena penggunaan
emulgator yang tidak sesuai, selain itu penurunan suhu yang tiba-tiba
dapat menyebabkan emulsi menjadi tidak stabil. Penambahan air
secara langsung dalam campuran juga mempengaruhi pembentukan
emulsi yang tidak stabil.

Dengan menghitung nilai HLB sebelum membuat sebuah sediaan


emulsi dapat mempermudah mendapatkan formula yang stabil karena
kebuhan surfaktan yang dibutuhkan dapat terhitung dengan jelas.
Selanjutnya memilih metode pencampuran emulsi dan menghindari
faktor-faktor eksternal yang dapat menyebankan kerusakan dari
sediaan emulsi. Ketidakstabilan emulsi dapat terjadi karena
penggunaan emulgator yang tidak sesuai, selain itu penurunan suhu
yang tiba-tiba dapat menyebabkan emulsi menjadi tidak stabil.
Penambahan air secara langsung dalam campuran juga
mempengaruhi pembentukan emulsi yang tidak stabil. Sedikit
tambahan dari penjelasan saya ini HLB adalah singkatan dari
Hydrophylic-LipophylicBalance adalah nilai untuk mengukur efisiensi
emulgator yang digunakan.

4. Hal-hal apa saja yg harus di perhatikan dalam proses pembuatan


emulsi?

Jawaban:

 Suhu

Tegangan permukaan dan kebanyakan cairan turun hampir secara


linear dengan naiknya temperatur, yaitu dengan naiknya energi
kinetik dari molekul tersebut.

 Zat terlarut

Tegangan permukan dipengaruhi oleh adanya zat terlarut dalam


suatu cairan. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan
viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan akan bertambah
besar.

 Surfaktan

Surfaktan adalah suatu zat yang bersifat aktif permukaan yang


dapat menurunkan tegangan antarmuka (interfacialtension, IFT)
minyak-air.

 Jenis Cairan

Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekul


besar, seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar.
Sebaliknya pada cairan seperti bensin karena gaya tarik antara
molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil.

 Konsentrasi zat terlarut

Konsentrasi zat terlarut suatu larutan biner mempunyai pengaruh


terhadap sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi
pada permukaan larutan. Zat terlarut yang ditambahkan kedalam
larutan akan menurunkan tegangan muka, karena mempunyai
konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam
larutan begitupun sebaliknya.

5. Apa hubungan antara luas permukaan dengan laju disolusi tolong


anda jelaskan?

Jawaban:

Luas permukaan dengan laju disolusi saling berhubungan karena


salah satu faktor yang mempengaruhi laju disolusi yaitu luas
permukaan artinya jika luas permukaan lebih besar maka laju di
solusinya lebih kecil.
Bila suatu partikel zat dikurangi sampai menjadi partikel-partikel yang
lebih kecil dalam jumlah yang besar. Luas permukaan total yang
diciptakan itu ditingkatkan. Nah untuk zat yang sukar larut atau larut
dengan perlahan umumnya akan meningkatkan peningkatan dalam
laju disolusi. Jadi, hubungannya yaitu hubungan antara luas
permukaan denagn laju disolusi yaitu jika luas permukaan meningkat
atau diperbesar akibat penghancuran partikel yang menjadi lebih kecil
maka laju disolusi akan ikut meningkat atau cepat karena kelarutan
terjadi pada permukaan solut atau juga dipengaruhi atas obat yang
larut dalam air.

6. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan proses deagregasi?

Jawaban:

Proses deagregasi adalah proses pemecahan agregat menjadi


partikel partikel yang halus.

7. Dalam materi ini ada pembahasan tentang metode kenaikan kapiler


dan metode Du Nouy, tolong anda jelaskan seperti apa contoh kedua
metode itu jika digunakan?

Jawaban:

 Metode kenaikan kapiler adalah metode yang digunakan untuk


mengukur tegangan permukaan contohnya pada metode kenaikan
pipa kapiler. Dimana pada kenaikan pipa kapiler ini prinsip kerjanya
yaitu bila suatu kapiler dimasukkan dalam labu berisi zat cair maka
pada umumnya zat cair akan naik dalam tabung sampai jarak
tertentu.
 Untuk metode kenaikan Du Nouy yaitu metode yang digunakan
untuk mengukur tegangan permukaan dan tegangan antarmuka.
Contohnya pada alat tensiometer Du Nouy prinsip kerjanya yaitu
alat ini bekerja untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang
dicelupkan pada permukaan antar muka.
8. Apakah semua obat harus dilakukan uji disolusi? Jika iya coba
jelaskan!

Jawaban:

Jadi semua jenis obat dalam bentuk tablet harus melalui namanya uji
disolusi. mengapa demikian? Karena uji disolusi ini penting untuk
melihat apakah tablet tersebut memang benar-benar layak untuk
dikonsumsi. Semua obat itu perlu dilakukan uji disolusi agar kita tahu
bahwa obat tersebut layak untuk diminum, jangan sampai kita telan
tablet keluar tablet.

SOAL PILIHAN GANDA DAN JAWABAN

(MATERI MIKROMIRETIK)

1. Menurut Da Valle, mikromiretik adalah …


a. Ilmu dan teknologi tentang ukuran partikel
b. Ilmu dan teknologi pembuatan tablet
c. Ilmu dan teknologi tentang serbuk
d. Ilmu dan teknologi tentang sediaan farmasi
2. Metode yang digunakan untuk menentukan ukuran partikel yaitu…
a. Metode kenaikan pipa kapiler
b. Metode mikroskopik optik
c. Metode emulsifikasi
d. Metode viskometer
3. Di bawah ini merupakan faktor- faktor yang mempengaruhi proses
pengayakan kecuali …
a. Waktu / lama pengayakan
b. Massa sampel
c. Intensitas getaran
d. Ukuran partikel
4. Keuntungan dari metode pengayakan kecuali …
a. Sederhana, praktis, mudah dan cepat
b. Dapat diketahui ukuran partikel dari kecil sampai besar
c. Lebih mudah diamati
d. Memiliki kestabilan yang rendah
5. Sifat-sifat dari turunan serbuk yaitu …
a. Porositas
b. Kerapatan partikel
c. Sifat aliran
d. Semua benar
6. Metode yang menentukan luas permukaan adalah …
a. Metode emulsifikasi
b. Metode adsorbs
c. Metode pipet
d. Metode viscometer
7. Metode paling sederhana dalam penentuan nilai ukuran partikel
adalah …
a. Menggunakan pengayak standar
b. Menggunakan metode timbang
c. Menggunakan metode adsorbs
d. Menggunakan metode permeabilitas udara
8. Kerugian metode mikroskopik yaitu …
a. Adanya gumpalan dapat terdeteksi
b. Metode langsung
c. Praktis
d. Diameter hanya 2 dimensi
9. 1. Metode pipet
2. Metode pengayakan
3. Metode adsorbsi
4. Metode timbang
Berdasarkan peryataan di atas manakah metode yang digunakan
dalam penentuan partikel sedimentasi adalah …
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 1 dan 4
10. Porositas adalah …
a. Perbandingan volume rongga terhadap volume bulk
b. Untuk mengukur diameter partikel
c. Untuk menentukan kerapatan
d. Untuk mengukur volume
11. Untuk bahan Kristal, porositas yang digunakan adalah …
a. <26%
b. <1%
c. 30-50%
d. 20%
12. Alat yang digunakan untuk mengukur kerapatan sebenarnya
kecuali …
a. Densitometer helium
b. Piknometer
c. Hidrometer
d. Termometer
13. Di bawah ini yang tidak termasuk jenis kerapatan partikel adalah …
a. Kerapatan sebenarnya
b. Kerapatan granul
c. Kerapatan bulk
d. Kerapatan medium
14. Alat untuk menentukan kerapatan serbuk yang berpori adalah …
a. Piknometer
b. Termometer
c. Densitometer helium
d. Hydrometer
15. Fungsi ukuran pori adalah …
a. Parfum
b. Plavorin agen
c. Mengetahui adsorbsi uap air
d. Semua benar
16. Alat yang digunakan untuk menentukan luas permukaan pada
metode adsorbs adalah …
a. Quantasorb
b. Kaca pembesar
c. Viscometer
d. Finisher sub sieve sizer
17. Metode sedimentasi (pengendapan) adalah …
a. Metode untuk menghitung patikel sediaan emulsi dan
suspensi
b. Metode yang digunakan untuk mengukur diameter partikel
c. Metode untuk mengukur kerapatan partikel
d. Metode untuk mengukur volume
18. Jika suatu permukaan semakin luas, maka akan terjadi pada laju
adsorbsi adalah …
a. Semakin cepat
b. Semakin lambat
c. Sangat lambat
d. Tidak terjadi perubahan
19. Untuk patikel kecil ukuran porositas yang digunakan adalah …
a. <1%
b. 30-50%
c. 20%
d. <26%
20. Hubungan antara luas permukaan dengan laju disolusi adalah …
a. Semakin besar luas permukaan, laju disolusinya semakin
kecil
b. Semakin besar luas permukaan, laju disolusi semakin besar
pula
c. Semakin kecil luas permukaan, laju disolusi akan semakin
besar
d. Semakin luas permukaan, laju disolusinya semakin kecil
pula

Anda mungkin juga menyukai