Anda di halaman 1dari 37

FORMULASI SKIN

MOISTURIZER

EMULSI KOSMETIK DAN LOTION
DEFINISI
Sistem multifase di mana salah satu fase (fase
kontinyu) mengandung droplet fase yang lain
(fase terdispersi).
Biasanya merupakan sistem dua fase di mana
fase kontinyu memiliki volume relatif lebih
besar daripada fase terdispersi.
Keuntungan penggunaan bentuk emulsi
kosmetik
1. Estetika
2. Dapat dibuat menjadi bermacam-macam
bentuk sediaan dengan berbagai sifat
3. Inklusi zat aktif
4. Biaya

DEFINISI
Emulsi adalah sistem heterogen yang terdiri
dari sedikitnya satu cairan tidak saling campur
yang terdispersi dalam cairan lainnya dalam
bentuk droplet atau partikel dengan diameter
kira-kira 0,1 m.
Emulsi adalah campuran yang tidak stabil
secara termodinamika terdiri dari dua cairan
yang tidak saling campur dan adanya zat
pengemulsi untuk menyatukannya.
TIPE EMULSI O/W
Fase terdispersi (fase internal) non-polar
Medium disperse (fase eksternal) polar

Ciri-ciri :
dapat bercampur dengan air, dapat tercuci,
mengabsorbsi air, tidak lengket, dan tidak
berminyak.
TIPE EMULSI W/O
Fase terdispersi polar
Medium dispersi non-polar.

Ciri-ciri :
tipe ini tidak larut air, tidak dapat dibilas, akan
mengabsorbsi air, lengket, dan berminyak.
PREPARASI EMULSI
Emulsi tidak dapat terbentuk secara spontan dari
campuran cairan sehingga harus diberi tambahan
energi untuk membentuknya.

Pengadukan mekanik, vibrasi ultrasonik dan
pemanasan dapat digunakan untuk memecah cairan
sehingga memperluas pemukaan dari fase internal.
TIPS PREPARASI
1. Bahan-bahan yang larut minyak sebaiknya
dilarutkan terlebih dahulu ke dalam minyak
sebelum dicampurkan ke dalam cairan
pembawanya yang bersifat polar. Dan begitu
juga sebaliknya pada bahan-bahan larut air.

2. Pencampuran yang cepat dan ringan lebih
efektif dibandingkan pencampuran yang pelan
dan berat jika menggunakan mortar dan pestle



TIPS PREPARASI
3. Pembuatan emulsi O/W lebih mudah dengan peralatan
dari bahan kaca, sedangkan bahan plastik kedap air
cocok digunakan untuk pembuatan emulsi W/O
4. Jika digunakan pemanasan, fase polar(air) sebaiknya
digunakan temperatur yang lebih rendah dibandingkan
dengan pemanasan bagi fase minyak.
5. Pada proses pemanasan sebaiknya tidak digunakan
pemanasan pada suhu tinggi dalam waktu yang lama
karena air akan hilang (kandungan air berkurang) yang
dapat mempengaruhi perubahan volume sediaan.

Pertimbangan Fisika Kimia
Absorption Enhancer (AE)
memfasilitasi absorpai obat ke dalam kulit.
Air, karena sifat alaminya merupakan Absorption
enhancer yang paling lazim
AE klasik, dimetil sulfoksida
Water Repellents
silikon (pada banyak sediaan topikal)
Pengawet

PERTIMBANGAN FISIKA KIMIA
Adanya tegangan antar-muka dua cairan yang tidak
dapat bercampur butuh surfaktan.
Surfaktan diabsorbsi pada permukaan antara fase
minyak dan air untuk membentuk lapisan yang dapat
menurunkan tegangan antar muka.
Cara kerja surfaktan :
molekul dari surfaktan akan cenderung
berada di antara dua fase tersebut dengan cara
mengikat fase polar cairan pada bagian polar
surfaktan dan begitu pula pada bagian non-polar
surfaktan akan mengikat pada fase non-polar
cairan.

Sistem HLB
Sistem HLB ini digunakan untuk menggambarkan
karakter dari surfaktan.
Jika nilai HLB rendah, hal itu berarti ada lebih banyak
bagian minyak yang terlarut daripada bagian air
(bagian lipofil lebih besar daripada hidrofil) dan
begitu pula sebaliknya.

Nilai HLB 10 bahan pengemulsi bersifat
hidrofil
Nilai HLB 10 surfaktan bersifat lipofil.

PENENTUAN
TIPE EMULSI
1. Drop Dillution test
Prinsipnya emulsi terlarut pada fase eksternalnya.
Tes ini dilakukan dengan cara menjatuhkan sejumlah
kecil emulsi ke atas permukaan air tetesan tersebut
bercampur dan menyebar ke dalam air fase air
merupakan fase eksternal dari emulsi tersebut atau tipe
emulsi tersebut o/w.
2. Dye Solubility Test
Prinsipnya bahan terdispersi yang dicelupkan akan
terdispersi ke dalam emulsi jika bahan ini terlarut
dalam fase eksternal.
Tes dilakukan pada serbuk larut dalam air yang
dimasukkan ke dalam emulsi bahan tersebut terlarut
dalam emulsi fase eksternal dari emulsi tersebut
adalah air.

PENENTUAN TIPE
EMULSI
3. Electrical Conductivity Test
Prinsipnya adalah air lebih baik dalam menghantarkan
listrik dibandingkan dengan minyak.
Sehingga dapat disimpulkan emulsi tipe o/w lebih baik
menghantarkan listrik dibandingkan tipe w/o.
4. Filter Paper Test
Test ini dilakukan dengan cara menjatuhkan setetes
emulsi ke atas kertas saring bersihtetesan itu
menyebar dengan cepat di dalam kertas saring berarti
tipe emulsi sedaan tersebut adalah o/w karena air
cenderung menyebar lebih cepat dibandingkan dengan
minyak.
KONTROL KUALITAS
Pemeriksaan produk akhir :
Berat produk akhir
Penampakan secara visual
Warna
Bau
Viskositas
pH
Homogenitas fase
Distribusi ukuran partikel
tekstur

KETIDAKSTABILAN
EMULSI
1. Creaming
terjadi jika partikel-partikel emulsi
berkumpul pada satu bagian tertentu pada
sedaan sehingga akibatnya bahan aktif obat
tidak dapat terdistribusi secara merata.
Keadaan ini ditandai dengan naiknya
minyak ke atas permukaan emulsi.
Sifat : reversibel
KETIDAKSTABILAN
EMULSI
2. Koalesen
proses irreversible karena lapisan yang
ada di sekitar masing-masing partikel rusak.
Peningkatan kekentalan merupakan salah
satu cara untuk menstabilkan partikel dan
meminimalkan terjadinya koalesen.

KRIM
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat
mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau
terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
Krim didefinisikan sebagai padatan lunak/ cairan kental
yang diharapkan untuk penggunaan luar, dapat
dilarutkan/ disuspensikan dalam bahan larut air/basis
vanishing cream atau dalam tipe emulsi A/M maupun
M/A.

BARIER KRIM
Barier krim adalah krim yang digunakan untuk
mencegah iritasi kulit.
Penggunaan barier krim lebih luas pada penggunaan
medis.
Kulit yang terpapar berulang-ulang oleh iritan pada
konsentrasi yang rendah, temperatur rendah maupun
gesekan dapat menyebabkan kerusakan pada barier
kulit.
Pencegahan masalah barier kulit meliputi :
meminimalkan waktu kontak kulit dengan kondisi
yang dapat mengiritasi dan melindungi kulit
dengan bahan-bahan pelindung.
Mengatasi masalah barier kulit : barier pelindung
(barrier protective/BP) dan barier pemulih (barrier
restorative/BP).
Barier :
pelindung : berfungsi sebagai payung kulit, dapat
dibersihkan, digunakan selama bekerja
pemulih : berfungsi untuk memperbaiki kulit,
sebagai emolien, digunakan setelah bekerja
Contoh : salep mata, krim, susu dan busa.
Permasalahan

minyak dan air tidak dapat bercampur

tingginya tegangan permukaan antarfase

surface energy system juga akan meningkat

tegangan permukaan harus diturunkan.
Cara yang dapat digunakan untuk
menurunkan tegangan permukaan
Cara kimiawi (menggunakan surfaktan atau
emulgator)
Emulgator merupakan molekul yang bersifat
amfifatik sehingga dapat berikatan dengan fase air
dan fase minyak.
Cara mekanik (menggunakan pengadukan).
Pengadukan dengan kecepatan tinggi akan
menurunkan ukuran partikel fase terdispersi
sehingga stabilitas semakin tinggi.
Tipe-tipe emulgator yang dapat digunakan
Emulgator anionik sabun
Emulgator nonionik pelembab
Emulgator kationik
formulasi produk perawatan kulit
Permukaan kulit memiliki muatan negatif sehingga
emulgator kationik akan terikat pada kulit.
Emulgator polimerik pelembab
ex ; silikon
sisi lipofilik berikatan dg minyak
sisi hidrofilik berikatan dg air
Pemilihan Emulgator
Dilihat dari nilai HLB
Nilai HLB (Hydrophilic / Lipophilic Balance)
menunjukkan keseimbangan antara ukuran dan
kekuatan gugus hidrofilik (polar) dengan
gugus lipofilik (non polar) dari emulgator.
Semakin besar nilai HLB maka emulgator
semakin hidrofil
Stabilitas
Masalah Penyebab Cara Mengatasi
Koalesensi dari
droplet fase
terdispersi
Kemungkinan droplet
tidak stabil pada
antarmuka minyak-
air
Gerak Brown
Meningkatkan tegangan antarmuka
dengan memilih campuran
emulgator yang lebih stabil
Mengubah volume relatif tiap fase
Mengentalkan fase kontinyu
Flokulasi dari
droplet fase
terdistribusi
Droplet berikatan
secara van der
waals sehingga
menghasilkan
droplet yang lebih
besar.
Mengubah muatan permukaan
droplet.
Mengubah volume relatif tiap fase
Mengentalkan fase kontinyu
Pengendapan
atau floating
dari droplet
fase
terdispersi
Perbedaan kecepatan
pengendapan yang
besar antara fase
terdispersi dan fase
kontinyu
Mengubah kecepatan pengendapan
tiap fase
Mengubah viskositas fase kontinyu
Memperkecil ukuran partikel fase
terdispersi
Masalah Penyebab Cara Mengatasi
Pembalikan fase Volume relatif yang
tinggi
Ketidakstabilan
antarmuka minyak-air
Mengubah volume relatif tiap fase
Mengubah campuran emulgator
Mengubah proses dengan
meningkatkan tekanan geser dan
mengurangi ukuran partikel
Ostwald
ripening
Terbentuknya droplet
fase terdispersi yang
besar, yang terbentuk
dari gabungan droplet
ukuran kecil
Ketidakstabilan
permukaan minyak-air
Mengubah sifat kelarutan dari
komponen fase terdispersi untuk
mencegah migrasi atau
perpindahan fase kontinyu
Stabilitas organoleptis dan
fisikokimia
Dapat diperiksa dengan :
Viskositas
Mikrobial
Bau, warna
pH
Test stabilitas dengan sifat-sifat sensory
membutuhkan referensi sampel standar
Stabilitas mikrobia
Kontaminasi mikroba dapat mempengaruhi
keamanan produk. Sumber kontaminasi
berasal dari bahan baku, proses dan
penyimpanan bahan baku, pengemasan,
penyimpanan produk akhir, dan penggunaan
dan penyimpanan produk oleh konsumen.
Metode pengukuran stabilitas emulsi :
Metode Prinsip Keterangan
Mikroskopis Melihat perbedaan
fase
Metode ini berguna untuk
uji kualitatif
Yang dapat diamati : dark
field, kekontrasan fase,
cahaya terpolarisasi, dan
Nomarski optics
Emulsi biasanya rusak
selama proses
Laser
particle sizer
Droplet akan
berinteraksi dengan
sinar laser yang
proporsional dengan
ukurannya
Dibutuhkan sampel yang
cair
Metode Prinsip Keterangan
Tensiometer Mengukur tekanan
yang dibutuhkan
untuk menarik cincin
atau piringan melalui
interval antara 2
lapisan
Memberikan informasi
dasar tegangan antarmuka
tetapi hanya dapat
dilakukan jika luas
permukaan interfase-nya
besar
Rheometer Mengukur
perubahan sifat
viskoelastis emulsi
di bawah tekanan
Kondisi tekanan dan
parameter interest spesifik
terhadap tipe emulsi
Turbidometer Memeriksa sifat bulk
light scattering
Stabilitas yang besar dapat
diuji secara cepat dengan
tes percepatan
Tabel Anhydrous Emollient Cream-Ointment Consistency, High Viscosity Cream
Nama Bahan Fungsi Keterangan
Lanolin



Paraffin cair


Paraffin


Asam stearat



Carnauba


Cyclomethicone

BHT
Emollien; perlindungan; oklusif; smooth
skin-feel


oklusif; perlindungan


oklusif


Dispersing agent (anionic emulsifier)



Structuring agent


Melicinkan kulit ketika diaplikasikan

Butylated hydroxytoluene anti-oxidant
Lanolin adalah material kompleks dan
komponen banyak memberikan
keuntungan yang bervariasi pada kulit
Dapat menggantikan volume serbuk
dari produk digantikan karena lebih
murah dan lebih stabil
Campuran dari paraffin cair dan padat
secara umum sesuai dengan konsistensi
lanolin.
Tidak dibutuhkan air untuk membentuk
emulsi, tetapi material ini membantu
dispersi semua komponen
Bersama dengan paraffin, menghasilkan
konsistensi seperti lanolin.


Mencegah lanolin dari reaksi oksidasi
(menjadi tengik) pada penyimpanan
Tabel krim dingin Emulsi W/O, Viskositas Tinggi

Nama Bahan
Tambahan
Fungsi Keterangan
Air


C12-15 alkil benzoat


Setil stearat

Poligliseril-3-oleat

Setil dimetikon
kopoliol

Lanolin alkohol


Siklometikon



Cera alba



Gliserin

Bahan Pengawet
Melarutkan bahan tambahan yang larut dalam air


Sebagai emollien, proteksi, melembutkan kulit



Emollien

Pengemulsi non ionik / pengental

Pengemulsi silikon

Sebagai pengemulsi dan bahan emollien, proteksi,
melembutkan kulit


Sebagai bahan pelicin ketika diaplikasikan, bahan
tambahan pencegah penguapan tapi tidak menambah
kelembaban

Sebagai emollien, proteksi, melembutkan kulit



Humektan

Fase dispers, efeknya lebih lama saat air
terperangkap dalam fase minyak

Campuran ester rantai panjang memberikan
kombinasi yang lebih baik dari oklusi dengan lilin
(misal dibandingkan parafin)
Dapat bercampur dengan lilin lain


HLB 5



Merupakan bagian alami yang memberikan
keseimbangan antar oklusi dan proteksi
Mempunyai HLB 4

Menyeimbangkan tahanan geser dari krim ketika
dioleskan


Lilin alami akan memberikan struktur pada
formulasi sehingga menjadikan viskositasnya
tinggi

Dalam fase dispers, dapat lepas lebih lambat
Beberapa macam basis lotion
Basis lotion Kegunaan Keterangan
Air Pelarut dari bahan aktif
Memberikan efek dingin
Merupakan fase kontinyu
Paraffinum
liquidum
Memberikan lapisan occlusiv
dari emolient
Menjaga dan membuat kulit
menjadi halus
Merupakan disperse phase
Harga murah
Resiko oksidasi rendah
Kemampuan untuk bercampur
dengan fase air rendah
Gliserin Humektan Secara polar dapat mengikat
air
Caprylic/capr
ic
triglycerid
Merupakan minyak mineral
Memiliki estetika yang lebih
baik apabila strukturnya
ester
Dengan rantai yang relatif
pendek, caprylic/capric
triglycerid dapat
digunakan untuk mengatur
karakteristik lotion dalam
formulasinya.
Basis lotion Kegunaan Keterangan
Dimethicone Membuat kulit menjadi licin
Sebagai barrier dengan
adanya fase minyak.
Adanya perbedaan tingkatan
minyak silikon dalam hal
panjang ikatan dan
viskositas, akan
memberikan manfaat yang
berbeda sebagai barier dan
memberikan sensasi yang
bebeda-beda di kulit.
Gliseril
stearat
Emulgator nonionik Lipofilik > lipofobik dengan
HLB 4
PEG100
stearat
Emulgator nonionik Lipofilik < lipofobik dengan
HLB 18
Setil alkohol Co-emulgator /lilin Menstabilkan permukaan
droplet fase pendispersi
Berperan dalam menetukan
viskositas
Karbomer Cairan pengental Menaikkan stabilitas,
Menambahkan volume lotion
Basis lotion Kegunaan Keterangan
Natrium
hidroksida
Penetral asam dari karbomer
Tetranatrium
EDTA
Sebagai sequestrant, untuk
mencegah ion logam
berikatan dengan gugus
kationik dari cairan
pengental
Menjaga stabilitas mikrobial
dengan menghilangkan ion
logam
Parfum dan
persevative

Anda mungkin juga menyukai