Anda di halaman 1dari 35

SISTEM

DISPERSI
STIKES WDH TANGERANG
2022
Sistem dispersi adalah suatu sistem yang terdiri dari partikel kecil
sebagai fase terdispers yang terdistribusi ke seluruh medium dispersi

• Bahan bahan terdispers :


Ukuran partikel berdimensi atom
Molekul
Dapat diukur/ milimeter

Dinyatakan dalam tiga gol :


1. Dispersi molekular
2. Dispersi koloid
3. Dispersi kasar
1. DISPERSI MOLEKULAR
 Ukuran partikel < 0,1 nm (mµ)
 Tidak terlihat oleh mikroskop elektron
 Dapat melewati ultra filtrasi dan membran
semipermeabel  difusi cepat
 Contoh: molekul oksigen, ion-ion, glukosa
2. DISPERSI KOLOID
 Ukuran partikel 1,0 nm- 0,5 µm
 Terlihat oleh mikroskop elektron
 Tidak terlihat oleh mikroskop biasa.
 Dapat melewati kertas saring, tidak dapat melewati
membran semipermeabel  difusi berlangsung sangat
lambat.
 Contoh solutio perak koloidal, polimer alam dan polimer
sintetis.
3. DISPERSI KASAR
 Ukuran partikel >0,5 µm
 Terlihat oleh mikroskop biasa.
 Tidak dapat melewati kertas saring atau berdialisis
melalui membran semipermeabel  partikel tidak
berdifusi.
 Contoh suspensi, emulsi, sel-sel darah merah.
SISTEM DISPERSI KASAR
(SUSPENSI)
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA
SUSPENSI :
 Sifat antar muka dari partikel yang tersuspensi
 Pengendapan dalam suspensi (sedimentasi)
1. SIFAT ANTAR MUKA DARI PARTIKEL YANG
TERSUSPENSI
 Ukuran partikel terdispersi kecil  energi bebas tinggi  tidak stabil 
terjadi penggabungan kembali
 Partikel dalam suspensi cair cenderung untuk berflokulasi.
 Flokulat :
- gumpalan yang lunak dan ringan dari partikel-partikel yang bersatu
karena gaya Van Der Waals.
 Aggregates :
- partikel yang melekat pada suatu lempeng padat dengan gaya
yang lebih kuat.
 Caking :
- terjadi karena pertumbuhan dan peleburan kristal bersama-sama
dalam endapan membentuk suatu agregat padat.
ANTAR MUKA PARTIKEL VS ENERGI BEBAS PERMUKAAN

Suspensi stabil :
1. energi bebas permukaan harus dikurangi
2. kesetimbangan dicapai bila ∆F=0

Cara mengurangi energi bebas :


1. Pengurangan tegangan permukaan
 penambahan Surface Active Agent (Surfactan)
2. Pengurangan luas permukaan partikel
 flokulasi/agregasi
2. PENGENDAPAN DALAM SUSPENSI
(SEDIMENTASI)
 Stabilitas fisika suspensi terjaga : bila partikel tetap terdistribusi secara
merata ke seluruh media.
 Kecepatan pengendapan dinyatakan oleh:
Hukum Stokes:

v = d2 (ρs-ρ0)g

18 η0

Keterangan:
v = kecepatan pengendapan akhir (cm/detik)
d2 = diameter partikel (cm)
ρs dan ρ0 = kerapatan dari fase terdispers dan media pendispers
g = percepatan gravitasi
η0 = viskositas dari medium pendispers (poise)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN PENGENDAPAN :

1. Ukuran partikel terdispers


 Tentukan pada praformulasi
 Hindari ukuran partikel terlalu besar atau terlalu kecil
Ukuran partikel besar akan cepat mengendap dasar wadah.
Sedangkan ukuran partikel kecil akan mudah terbentuk caking pada
dasar wadah.
2. Density pendispers/pembawa
Density pendispers pada suspensi dapat ditingkatkan dengan
menambah:
Polyethylenglycol (PEG), Polyvinylpirolidone (PVP), gliserin, sorbitol,
gula (saccharum album).
3. Viskositas pendispers/pembawa
Viskositas pada suspensi ditingkatkan dgn menambah Suspending
Agent.
PENGENDAPAN PARTIKEL TERFLOKULASI
Partikel terflokulasi: terikat lemah, mengendap dengan
cepat, tidak membentuk lempengan (Cake) dan mudah
untuk disuspensikan kembali.

Pada sistem terflokulasi:


 Pengendapan jatuh bersama-sama
 Batas antara endapan dan supernatan jelas
 Cairan di atas endapan jernih.
 Laju pengendapan ditentukan oleh ukuran flokulat dan
porositas dari massa agregat
PENGENDAPAN PARTIKEL
TERDEFLOKULASI
Partikel terdeflokulasi: mengendap perlahan-lahan,
membentuk suatu endapan di mana terjadi agregasi yang
akhirnya membentuk lempengan keras (Hard cake) yang
sulit disuspensikan kembali.

Pada sistem terdeflokulasi:


 Partikel yg besar mengendap lebih cepat daripada
partikel kecil.
 Tidak ada batas yang jelas antara endapan dan
supernatan
 Cairan berwarna keruh
EVALUASI SUSPENSI
Suspensi dievaluasi dengan menentukan stabilitas fisiknya.

Dua parameter yang penting pada evaluasi suspensi :


1. Volume sedimentasi

F= Vu/Vo
Keterangan :
F = Volume sedimentasi
Vu = Volume akhir endapan
Vo = Volume awal suspensi

2. Derajat flokulasi
EVALUASI SUSPENSI
EVALUASI SUSPENSI
DERAJAT FLOKULASI
Pada sistem deflokulasi
F~= V~/Vo
F~ = Volume sedimentasi suspensi yg terdeflokulasi
V~ = Volume akhir endapan suspensi yang terdeflokulasi

β = derajat flokulasi = F/F~


β = Volume sedimentasi suspensi yg terflokulasi
Volume volume sedimentasi suspensi yg terdeflokulasi
SISTEM DISPERSI
KASAR (EMULSI)
Emulsi adalah suatu sistem yang tidak stabil secara termodinamik yang
mengandung paling sedikit dua fase cair yang tidak saling campur di
mana salah satu di antaranya didispersikan sebagai bola bola dalam fase
cair lain.

Sistem dibuat stabil dengan adanya suatu zat pengemulsi (emulsifying


agent/emulgator)
EMULGATOR
Bahan yang dapat membantu terbentuknya emulsi dengan
mekanisme kerja :
a.Menurunkan tegangan permukaan
b.Membentuk lapisan film pada antar permukaan :
 Terdapat dua fase dalam emulsi yaitu :
1. Fase terdispers (fase dalam)
2. Fase pendispers (fase luar/ fase kontinu)
TIPE EMULSI
 Emulsi tipe minyak dalam air
(m/a):
Fase minyak didispersikan dalam
fase air.
Biasa untuk sediaan farmasi oral

 Emulsi air dalam minyak (a/m):


Fase air didispersikan dalam fase
minyak.
DASAR PEMILIHAN
EMULGATOR
BERDASAR JENIS : :
a. Antifoam : HLB 1 – 3
b. Emulgator a/m : HLB 3 – 6
c. Wetting Agent : HLB 7 - 9
d. Emulgator m/a : HLB 8 – 18
e. Detergent : HLB 13 – 15
f . Solubilizer : HLB 15 -20
PERHITUNGAN FORMULA EMULSI
Fase Dalam : 25 % - 70% (Misal Minyak C=25%)
Emulgator : - Tunggal (lihat literatur berapa % nya)
- Emulgator Kombinasi (emulgator A dan B)
HLB A

HLB C

HLB B
CONTOH :
Minyak C mempunyai HLB Butuh = 10
Diemulsikan kedalam air, dengan emulgator A
dan B. Dibuat emulsi 200 gram dengan kadar 25% b/b.
Emulgator 10%.
HLB emulgator A = 4,7 (masa padat seperti lilin)
HLB emulgator B = 15,0 (masa cair)

Hitung Bobot masing-masing bahan


TEKNIK
EMULSIFIKASI
Emulgator HLB +
AQUA

Emulgator HLB +
MINYAK

PENCAMPURAN HARUS
HOMOGEN
UJI EMULSI
1. TIPE EMULSI
2. KONTROL KUALITAS
EMULSI
CARA MENENTUKAN TIPE EMULSI
1. Dilution test (pengenceran)
Emulsi m/a dapat diencerkan dengan air.
Emulsi a/m dapat diencerkan dengan minyak.
2. Conductivity Test
Emulsi m/a dapat menghantarkan arus listrik.
3. Dye Solubility Test
a. Pemberian zat warna yang larut air pada emulsi tipe m/a
yaitu Methylen Blue
> zat warna akan melarut dan merata dalam sistem emulsi
b. Pemberian zat warna yang larut minyak pada emulsi
tipe a/m, yaitu SUDAN III
> zat warna akan melarut dan merata dalam sistem
emulsi
TEST TIPE EMULSI :PENGENCERAN
TEST TIPE EMULSI :
KONDUKTIVITAS
TEST TIPE EMULSI : PEWARNAAN
KONTROL KUALITAS

1. UKURAN PARTIKEL DAN JUMLAH PARTIKEL:


Optical microscopy ; peningkatan ukuran
koalesensi
2. VISKOSITAS :
Penurunan viskositas koalesensi
3. PEMISAHAN FASE:
Visual atau dengan mengukur volume pemisahan
4. SIFAT ELEKTROPHORETIK :
Muatan listrik pada partikel mempengaruhi flokulasi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STABILITAS EMULSI
1. Suhu :
a. Kelarutan emusifying agent distribusi fase
b. Degradasi
c. Perubahan komposisi, reologi
d. Deformasi dan reformasi struktur

2. Gravitasi
Centrifugasi dapat menyebabkan pemisahan fase
(FAKTOR EKSTERNAL)
STABILITAS FISIK EMULSI
Laju creaming emulsi meningkat bila:
 Perbedaan kerapatan antara fase terdispersi dan pendispers
semakin besar
 Viskositas pendispers menurun
 Meningkatkan gaya gravitasi dengan cara sentrifugasi.

Laju creaming emulsi bisa diturunkan dengan cara:


 Ukuran partikel bola-bola dikurangi dengan
menghomogenkan fase terdispersi.
 Viskositas fase pendispersi ditingkatkan dengan
menambahkan pengental. Misalnya metilselulosa,
tragacanth, natrium alginat.
STABILITAS FISIK EMULSI
PENGGABUNGAN DAN PEMECAHAN

Faktor2 yang berpengaruh:


 Ukuran partikel (bola-bola) terdispersi
 Viskositas optimum fase pendispersi
 Perbandingan volume antara fase terdispersi dan fase
pendispersi (50:50)
 Sifat fisik lapisan pengemulsi  lapisan emulsi harus
kuat, elastis , dan terbentuk dengan cepat.
TERIMA KASIH ^.^

Anda mungkin juga menyukai