2
EMULSI
Definisi USP XXII hlm 1691
Emulsi adalah sistem yang terdiri dari dua fasa cair, dimana salah
satu terdispersi dalam bentuk tetesan-tetesan kecil pada fasa
lainnya. Fasa terdispersi adalah fasa dalam atau fasa diskontinu
dan fasa pendispersi adalah fasa luar atau fasa kontinu.
8
Cara membedakan tipe emulsi
1. Dgn pengenceran fase
Setiap emulsi dpt diencerkan dgn fase eksternal
Tipe o/w dpt diencerkan dgn air
Tipe w/o dpt diencerkan dgn minyak
2. Dgn pengecatan/pewarnaan
Z.warna akan tersebar merata dlm emulsi jika zat tsb
larut dlm fase eksternal (dilihat dgn mikroskop)
+ sudan III (larut dlm minyak): tipe w/o berwarna
merah
+ metilen biru (larut dlm air): tipe o/w berwarna biru
+ metieln merah/ amarant (larut dlm air): tipe o/w
berwarna merah
9
Lanjutan………..
3. Dgn kertas saring/kertas tisu
Jika ditetesikan pd kertas saring terjadi :
Noda minyak : tipe w/o
Noda air : tipe o/w
4. Dgn konduktivitas listrik
Alat : stop kontak & kawat dgn K ½ watt + neon ¼ watt
semua dihubungkan secara seri
Jika elektroda dicelupkan dlm emulsi :
Tipe o/w: neon akan menyala
Tipe w/o: neon tidak menyala
10
Komponen emulsi
1. Komponen dasar
adl bhn pembentuk emulsi yg harus terdapat di dlm emulsi
a. Fase dispers/internal/diskontinu/terdisfersi/dalam: zat
cair yg terbagi-bagi menjadi butiran kecil di dalam zat
cair lain
b. Fase eksternal/kontinu/pendispersi/luar: zat cair dlm
emulsi yg berfungsi sbg bahan dasar(pendukung) emulsi
c. Emulgator, bahan untuk menstabilkan emulsi
2. Komponen tambahan
a. Corrigen saporis, odoris & colouris
b. Pengawet (preservative)
c. Anti oksidan 11
Emulgator (Emulsifying agent)/ Surfaktan
Bahan pengemulsi yg dpt menstabilkan emulsi shg meningkatkan proses
emulsifikasi selama pencampuran, dgn cara:
Menempati antar-permukaan tetesan dan fase eksternal
Membuat batas fisik di sekeliling partikel yg akan berkoalesensi :
Penyatuan tetesan kecil mjd tetesan besar &akhirnya mjd 1 fase
tunggal yg memisah
Mengurangi tegangan permukaan antarfase
12
Pengemulsi (emulgator)
1. Emulgator alam
a. Emulgator dari tumbuhan
Gom arab, Tragakan, Agar-agar, Chondrus, Pektin,
CMC
b. Emulgator dari hewani
Kuning telur, Adeps lanae
c. Emulgator dari tanah mineral
Magnesium Aluminium Silikat (Veegum), Bentonit
2. Emulgator buatan/sintetis
Sabun
Sabun kalium : tipe o/w
Sabun kalsium : tipe w/o
Tween, Span
13
Teori Terbentuknya Emulsi
14
1. Teori tegangan permukaan (Surface Tension)
Molekul memiliki daya tarik menarik antara:
Molekul sejenis : kohesi
Molekul tidak sejenis : adhesi
15
Interfacial tension
Tegangan bidang batas dua cairan yg tdk dpt bercampur
Semakin tinggi perbedaan tegangan yg tjd di bidang batas,
semakin sulit kedua zat cair utk bercampur
Tegangan yg terjadi pd air :
↑ dgn penambahan garam-garam anorganik & seny.elektrolit
↓ dgn penambahan : seny.organik ttt (sapo)
16
2. Teori orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge)
Fenomena terbentuknya emulsi berdasarkan adanya kelarutan
selektif dari molekul emulgator yg dibagi jd 2 kelompok :
Hidrofilik : bag.emulgator yg suka air
Lipofilik : bag. Emulgator yg suka minyak
20
Emulsifying agents
Emulsifier
• Direct result of emulsifiers adsorpsion at the
interfacethe reduction of interfacial tension
• Afinitas surfaktan pada permk mbtk lap film yg rapat
mechanical barrier to droplet adhesion & coalescence
Perhatikan efek surfaktan pd efisiensi pembentukan emulsifikasi
• sebaiknya pd temp transisi saat surfaktan berbtk lamelar &
mbtk larutan. Pd temp tersebut tegangan permukaan sistem
berada pd tingkat minimum
54
Emulsifying agents
• Surface-active agents, which are adsorbed at oil–
water interfaces to form monomolecular films and
reduce interfacial tension.
Konsep HLB
• Diperkenalkan oleh Griffin th 1949
• The HLB system provided a scale of surfactant hydrophilicity (0-
20) that simplified emulsifier selection & blending
Surfactant with a low HLB (< 6) tended to provide stable W/O
• emulsion; high HLB (>8) tended to stabilize O/W emulsion
HLB dipengaruhi oleh:
• Sifat alami dari immiscible phase
• Bahan penolongsurfactan, Antioksidan
• Konsentrasi emulsifier
• Volume fase yg terlibat
• Temperatur
• Processing methode
56
Emulsifying agents
Name Class Type of Emulsion
Triethanolamine oleate Surfactant (anionic) o/w (HLB = 12)
Polyoxyethylene sorbitan monooleate Surfactant (nonionic) o/w (HLB = 15) (Tween 80)
HLB value
(Griffin)
28
Nilai HLB beberapa tipe surfaktan
Surfaktan Nilai HLB Keterangan
Tween 20 (Polioksietilen sorbitan monolaurat) 16,7 Cairan
Tween 40 (Polioksietilen sorbitan monopalmitat) 15,6 Cairan minyak
Tween 60 (Polioksietilen sorbitan monstearat) 14,9 Semipadat spt minyak
Tween 65 (Polioksietilen sorbitan tristearat) 10,5 Padat spt lilin
Tween 80 (Polioksietilen sorbitan monooleat) 15,0 Cair spt minyak
Tween 85 (Polioksietilen sorbitan trioleat) 11,0 Cair spt minyak
Arlacel/span 20 (sorbitan monolaurat) 8,6 Cairan minyak
Arlacel/span 60 (sorbitan monostearat) 4,7 Padat spt malam
Arlacel/span 80 (sorbitan monololeat) 4,3 Cairan minyak
Arlacel 83 (sorbitan) 3,7 Cairan minyak
GOM 8,0
TEA (Trietanolamin) 12,0
29
Harga HLB &
Kegunaan Emulgator
Harga HLB Kegunaan
30
Perhitungan HLB
Rumus 1: Keterangan :
A% b = (X – HLBb) x 100% X: harga HLB yg diminta
(HLBa – HLBb) A: harga HLB yg tinggi
B: harga HLB yg rendah
B% a = (100% - A%)
Rumus 2 :
(B1x HLB B1) + (B2x HLB B2) = (Bcampuran x HLBcampuran)
Keterangan :
B: Bobot emulgator
31
Soal
Pada pembuatan 100 ml emulsi tipe o/w diperlukan emulgator
dengan harga HLB 12. Sebagai emulgator dipakai campuran
span 20 (HLB 8,6) dan Tween 20 (HLB 16,7) sebanyak 5 g.
Berapa gram masing-masing bobot span 20 dan tween 20 yg
diperlukan dalam pembuatan emulsi tersebut ?
Soal 2
R/ T ween 80 70% HLB = 15
Span 80 30% HLB = 4,5
Berapa nilai HLB campuran surfaktan ?
32
PERHITUNGAN HLB CAMPURAN
Pengawet (Preservatif)
Pengawet :
Metil-, etil-, propil- & butil-paraben
Asam benzoat
Senyawa amonium kuarterner
34
Antioksidan
Asam askorbat (Vit.C)
α-tokoferol
Asam sitrat
Propil galat
Asam galat
35
Cara pembuatan emulsi
1. Metode Gom Kering (Kontinental)
z. pengemulsi (gom arab) dicampur minyak
+ air, membentuk corpus emulsi
Encerkan dgn sisa air yg tersedia
2. Metode Gom Basah (Inggris)
Z.pengemulsi larut dlm air + air, membentuk musilago
+ minyak perlahan, membentuk emulsi
Encerkan dgn sisa air
3. Metode Botol (Botol Forbes)
Utk m.atsiri, z.bersifat minyak & viskositas rendah
Serbuk gom masukkan dlm botol kering
+ 2 bagian air, botol tutup, kocok kuat
+ sisa air sedikit demi sedikit sambil dikocok
36
Alat pembuat emulsi
1. Mortir & stamper
Mortir kasar lebih baik utk pembuatan emulsi
2. Botol
Mengocok emulsi dlm botol secara terputus-putus lebih baik
3. Mixer dan Blender
Fase dispers dihaluskan dgn cara dimasukkan ke dlm ruangan yg
di dlmnya tdpt pisau berputar dgn kecepatan tinngi partikel mjd
lebih kecil
4. Homogenizer
Dispersi cairan tjd krn campuran dipaksa mll saluran lubang kecil
dgn tekanan besar
5. Colloid Mil
Terdiri atas rotor & stator dgn permukaan penggilingan yg dpt
diatur
Digunakan utk mdptkan derajat dispersi cairan dlm cairan yg tinggi
37
Jenis kerusakan emulsi
39
64
Methods of Preparation of Emulsion
1. Continental/dry gum method/metode suspensi
Emulgator disuspensikan melalui penggerusan
pada fase dalam (emulgator tidak larut) kemudian
baru ditambahkan fase luar/medium dispers
dimana emulgator pelan-pelan akan larut.
Ultrasonifier
• Dispersi masuk pisau bergetar pd tek 150-300 psi
bunyi ultrasonik memecah cairan
70
Evaluation of stability
• Macroscopic observation (organoleptic)
• Type of emulsion
• Microscopic observation
measure particle size
distribution of particle size
coalescence
• Velocity of creaming
Accelerated testing & prediction
• Shaking tests emulsi ditempatkan pada
kondisi penggojogan pada 2-3 hertz.
• Centifugal test emulsi disentrifugasi pada
kecepatan putar tertentu, pemisahan terjadi
karena adanya gaya sentrifugal.
• Freeze-thaw test menentukan suhu
minimum/maksimum penyimpanan, emulsi
dikondisikan dalam suhu maks dan min
secara berturut-turut dalam beberapa siklus.
• Membantu menentukan ED
THANK YOU