Disusun Oleh :
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO
2020
ii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Buku Panduan Praktik Belajar Lapangan (PBL) di
Apotek. Buku panduan ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa, dosen
pembimbing, dan apoteker pembimbing. Buku ini digunakan sebagai panduan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa dalam berinteraksi dengan
masyarakat sesuai dengan pedoman layanan kefarmasian di apotek.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Saryono, Ners., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
2. Dr.sc.hum. Budi Aji, SKM, M.Sc. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu-Ilmu
Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
3. Dr. Tuti Sri Suhesti, M.Sc, Apt. selaku Ketua Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu-
Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
4. Dr. Eka Prasasti, M.Sc, Apt selaku Sekretaris Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu-
Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
B. Tujuan 2
C. Manfaat 2
3. Format Laporan 22
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu bentuk
pelayanan kesehatan adalah pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian pada era
globalisasi ini telah bergeser orientasinya dari obat ke pasien. Kegiatan pelayanan
kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi
menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien. Konsekuensi perubahan orientasi tersebut terjadi terutama pada bidang
klinik dan komunitas, tenaga kefarmasian dituntut untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan perilaku agar dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian.
Pendidikan tinggi farmasi mengambil peran yang sangat vital dalam
menghasilkan lulusan farmasi yang berkompeten. Hal ini didasarkan kepada fungsi
dan peran perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya yang berkualitas yang
berdasarkan kepada Tri Dharma perguruan tinggi. Untuk mewujudkan hal tersebut,
perguruan tinggi farmasi dituntut untuk selalu melakukan perbaikan secara terus-
menerus dan harus direspon secara cepat dan aktual terutama pada era globalisasi ini
yang akan terus berkembang.
Lulusan Sarjana Farmasi saat ini sebelum mendapat gelar profesi apoteker
dimungkinkan untuk bisa bekerja di apotek sebagai tenaga teknis kefarmasiaan.
Mahasiswa farmasi hanya mendapatkan teori tentang praktik pekerjaan kefarmasian
selama perkuliahan, dan ketika sudah masuk ke dunia kerja mereka akan menghadapi
kenyataan yang ada di lapangan yang belum tentu sesuai dengan teori yang diajarkan
selama kuliah. Untuk itu dilakukan Praktik Belajar Lapangan (PBL) sebagai salah satu
mata kuliah sebagai upaya untuk memberikan bekal bagi mahasiswa agar lebih siap
dalam memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan kenyataannya yang terjadi
di klinik dan komunitas. Model pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan
gambaran dan bekal keterampilan kepada mahasiswa farmasi untuk lebih awal
1
mengenal permasalahan-permasalahan yang ada dalam praktik farmasi klinik dan
komunitas.
B. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa sebagai calon tenaga teknis
kefarmasian khususnya di bidang farmasi klinik dan komunitas
2. Meningkatkan kemampuan problem solving mahasiswa dalam masalah-masalah yang
tejadi dalam praktik farmasi klinik dan komunitas
3. Meningkatkan interaksi mahasiswa dengan praktisi farmasi klinik dan komunitas
C. Manfaat
Mahasiswa dapat memahami pekerjaan kefarmasian khususnya dalam bidang
manajemen, administrasi, dan pelayanan kepada pasien.
2
BAB II GAMBARAN TEKNIS PELAKSANAAN PBL
Gambar 2.1 Alur Praktik Belajar Lapangan Mahasiswa Farmasi FIKes UNSOED
3
PBL dilaksanakan setiap semester dengan tahapan periode sebagai berikut ini :
A. Periode Persiapan
a. Pendaftaran PBL
Pendaftaran PBL dilaksanakan minimal satu bulan sebelum pelaksanaan PBL tiap
angkatan PBL. Periode pendaftaran dilaksanakan selama satu minggu dengan
ketentuan:
• Mahasiswa telah menempuh 100 SKS (dibuktikan dengan copy KRS
semester berjalan)
• Mengunduh lembar pendaftaran PBL dan lembar pengisian biodata melalui
website Farmasi UNSOED yaitu www.farmasi.fikes.unsoed.ac.id
• Melengkapi berkas pendaftaran dengan pas photo latar belakang merah
ukurang 4x6 sebanyak 1 lembar.
Persyaratan dikumpulkan dalam stopmap merah dan diberi nama, nim, kepada
bagian pendidikan Farmasi FIKES UNSOED. Pengumuman mahasiswa yang lolos
administrasi dilaksanakan 3 minggu setelah pendaftaran ditutup.
b. Ujian Masuk PBL (UM-PBL)
UM-PBL dilaksanakan untuk seluruh mahasiswa yang lolos seleksi administrasi.
Mahasiswa yang berhak melaksanakan PBL adalah yang lulus UM-PBL dengan
nilai minimal ≥60. Pengumuman mahasiswa yang lolos UM-PBL dilaksanakan
paling lambat 14 hari setelah UM-PBL dilaksanakan, pengumuman dapat dilihat
melalui situs website Farmasi UNSOED.
c. Pembagian dosen pembimbing lapangan, tempat PBL dan pembagian kelompok
PBL
Pembagian dosen pembimbing lapangan, tempat PBL dan kelompok PBL
diumumkan saat pembekalan PBL.
d. Sosialisasi dan Pembekalan Pelaksanaan PBL oleh Tim PBL dilaksanakan minimal
2 minggu sebelum PBL. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran
pelaksanaan PBL pada mahasiswa berupa:
• Konsep Dasar pelaksanaan PBL
• Materi-materi yang berkaitan dengan pekerjaan kefarmasian terutama
dalam bidang manajemen, administrasi, dan pelayanan klinis.
4
e. Pembekalan dengan dosen pembimbing PBL
Sebelum melaksanakan PBL, mahasiswa wajib melaksanakan pembekalan dengan
dosen pembimbing PBL sesuai kelompok masing-masing. Pembekalan minimal
dilaksanakan satu kali dan dianjurkan dua kali, sesuai dengan kesepakatan masing-
masing mahasiswa dengan dosen pembimbing. Bimbingan pertama untuk
menyamakan persepsi terkait tata tertib dan pengantar sebelum ke apotek
tempat PBL, dan bimbingan kedua terkait pembekalan materi PBL oleh dosen
pembimbing PBL.
a. Bidang Manajemen
1) Mempelajari cara penerimaan obat
2) Mempelajari cara pencatatan obat di buku obat
3) Mempelajari cara penataan obat
4) Mempelajari cara penyimpanan obat dan resep
5
b. Bidang Administrasi
1) Mempelajari kelengkapan resep, kopi resep, dan etiket obat.
2) Mempelajari tentang keabsahan apotek (aspek legalitas)
c. Bidang Pelayanan Klinik/ Pengetahuan tentang Obat
1) Mempelajari cara penyiapan dan peracikan obat
2) Mengamati dan mencatat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Apoteker
dan konsumen sebanyak 1 kasus pada swamedikasi dan 1 kasus pada resep.
3) Menganalisis Penggunaan Obat Rasional 11T 1W OK (Tepat diagnosa, Tepat
indikasi penyakit, Tepat pemilihan obat, Tepat dosis, Tepat cara pemberian,
Tepat interval waktu pemberian, Tepat lama pemberian, Waspada ESO, Tepat
penilaian kondisi pasien, obat efektif, aman, bermutu, Tepat informasi, Tepat
tindak lanjut, Tepat penyerahan obat, Kepatuhan Pasien) (POR, KEMENKES
2011) + DTP (klasifikasi 8 DTP, Cipolle, 2012) pada 1 kasus swamedikasi dan
1 kasus resep.
7
C. Periode Penilaian PBL
1. Post-Test
Dilakukan pada minggu ke- 5 setelah selesai pelaksanaan PBL dan revisi
laporan PBL selesai. Post Test dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman mahasiswa terhadap peran tenaga kefarmasian dalam pekerjaan
kefarmasian terutama setelah mengetahui situasi lapangan untuk farmasi klinik
dan komunitas. Bentuk post-test berupa tes lisan dengan dosen penguji PBL
sesuai waktu yang akan dijadwalkan kemudian. Sebelum post-test dilaksanakan,
mahasiswa menyerahkan laporan PBL kepada dosen penguji. Saat post-test
dilaksanakan, mahasiswa membawa buku praktik. Materi yang diujikan meliputi
aspek administrasi, aspek manajerial, dan aspek pelayanan farmasi klinik.
8
BAB III JADWAL PELAKSANAAN PBL
80 jam / 18 hari = 4,5 sampai 5 jam per hari (hari kerja : senin-sabtu)
18 hari kerja tersebut merupakan kegiatan praktik PBL di apotek sekaligus pemberian tugas
khusus apotek, dilanjutkan 6 hari berikutnya adalah peyelesaian laporan akhir PBL.
9
A. Semester Gasal T.A 2020/2021 (Angkatan 16)
Tanggal Kegiatan
Masa Praktik PBL dan masa tugas khusus Apotek PBL Angkatan
06 - 25 Juli 2020
16
10
B. Semester Genap T.A 2020/2021 (Angkatan 17)
Tanggal Kegiatan
11 - 30 Januari 2021 Masa Praktik PBL dan Tugas Khusus Apotek Angkatan 17
11
BAB IV SARANA PRASARANA DAN SUMBER DAYA
KEFARMASIAN
Kriteria Apotek Tempat Pelaksanaan PBL terdiri dari prioritas 1 dan prioritas 2.
1. Terletak di area jangkauan 7 km dari Kampus Kompleks UNSOED Karangwangkal
Purwokerto (prioritas 1 / diutamakan), dan terletak di area Kabupaten Banyumas
yang masih terjangkau (prioritas 2 /tambahan).
2. Pengelolaan apotek berlandaskan pada orientasi pelayanan kepada pasien.
3. Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan atau Apoteker Pendamping (APING) stand
by di apotek.
4. APA/ APING bersedia memberikan bimbingan dan penilaian kepada mahasiswa
PBL.
Lokasi penempatan PBL di Apotek yang telah berjalan : Apotek Binar, Apotek Widuri,
Apotek Karya Sehat, Apotek Dunia Medika, Apotek Whotara, Apotek Wijaya, dan Apotek
Bulupitu.
12
C. Dosen Pembimbing dan Penguji PBL
Dosen pembimbing PBL menjadi dosen penguji mahasiswa PBL yang bukan
bimbingannya pada post-test lisan dengan ketentuan:
1) Penentuan mahasiswa yang diuji melalui mekanisme random
13
2) Pelaksanaan post-test lisan adalah 1 minggu setelah PBL berakhir, dengan
penjadwalan diatur bersama oleh dosen penguji dan tim PBL
4) Materi yang diujikan meliputi aspek kefarmasian yaitu : administrasi, manajerial, dan
pelayanan klinik/ pengetahuan obat-obatan.
14
BAB V STANDAR PENILAIAN PBL
15
LEMBAR PENILAIAN POST-TEST LISAN MAHASISWA PBL
Dengan surat ini saya sebagai penguji post-test mahasiswa PBL, menerangkan bahwa
mahasiswa di bawah ini :
Nama Mahasiwa : NIM :
TOTAL NILAI
Catatan :
Purwokerto,
Dosen Penguji Mahasiswa PBL,
NIP.
16
LEMBAR PENILAIAN PBL OLEH DOSEN PEMBIMBING PBL
Dengan surat ini saya menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini :
Telah menyelesaikan bimbingan Praktik Belajar Lapangan di Apotek dengan hasil nilai
sebagai berikut :
KRITERIA AFEKTIF RENTANG NILAI NILAI MAHASISWA
Kedisiplinan, tanggung jawab 0-30
Semangat /antusiasme 0-30
Etika 0-40
(sopan, santun, salam, senyum, kerapihan,
kejujuran)
TOTAL NILAI
Mahasiswa tersebut telah melaksanakan proses PBL di Apotek dengan hasil nilai sebagai
berikut :
KRITERIA KOGNITIF RENTANG NILAI
NILAI MAHASISWA
TOTAL NILAI
Mahasiswa tersebut juga telah menyelesaikan Laporan PBL dengan hasil nilai sebagai
berikut :
KOMPONEN PENILAIAN RENTANG NILAI NILAI MAHASISWA
Laporan Akhir PBL 0-100
Purwokerto, 2020
Dosen Pembimbing PBL,
17
LEMBAR PENILAIAN PBL OLEH APOTEKER PEMBIMBING PBL
Dengan surat ini saya :
Nama Apoteker Pembimbing : Nama Apotek :
Telah menyelesaikan Praktik Belajar Lapangan di Apotek kami dengan hasil nilai sebagai
berikut :
Kedisiplinan 0-15
Empati 0-15
TOTAL NILAI
Mahasiswa tersebut telah melaksanakan tugas di Apotek kami dengan hasil nilai sebagai
berikut :
KRITERIA KOGNITIF RENTANG NILAI NILAI MAHASISWA
TOTAL NILAI
18
BAB VI PENUTUP
Diharapkan Buku Panduan Praktik Belajar Lapangan di Apotek dapat menjadi
acuan dalam peningkatan kompetensi mahasiswa yaitu meningkatnya pengetahuan dan
kemampuan mahasiswa Farmasi FIKes UNSOED dalam melakukan pelayanan
kefarmasian di apotek. Aspek kemampuan dan pengetahuan di bidang farmasi klinik dan
komunitas khususnya mengenai bidang manajemen, administrasi, dan pelayanan di apotek.
Selain itu, mahasiswa dapat berinteraksi dengan praktisi farmasi secara langsung dan
mendapatkan pengetahuan mengenai pelayanan kesehatan kepada pasien terkait obat dan
informasinya. Serta mahasiswa memiliki pengalaman dalam melayani pasien di praktek
farmasi komunitas.
19
LAMPIRAN I. BENTUK LAPORAN PBL
1. Cover
Disusun Oleh :
NAMA
NIM
20
2. Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH :
NAMA
NIM
21
3. Format Laporan
KETENTUAN UMUM :
Huruf Times New Roman ukuran huruf 12 ; spasi 1,5.
Maksimal halaman keseluruhan adalah 30 lembar.
FORMAT LAPORAN :
- Cover
- Lembar Pengesahan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
A. Pendahuluan (maksimal 2 hlm)
1. Latar Belakang : profil Apotek, standar pelayanan kefarmasian di apotek
(bidang administrasi, manajemen, dan pelayanan klinis tentang obat (DTP dan
POR).
2. Tujuan
3. Manfaat
B. Hasil dan Pembahasan Praktik Belajar Lapangan
Hasil dan Pembahasan PBL berisi kegiatan, prosedur di apotek yang diamati
selama PBL, lalu dianalisis dan dievaluasi dengan cara membandingkan kondisi
saat ini yang terjadi di apotek dan kondisi yang diharapkan berdasarkan standar
pelayanan kefarmasian di apotek. Analisis dan evaluasi bisa berupa analisis risk
and benefit, kelebihan dan kekurangan, perbandingan efektivitas/efisiensi, manfaat
dan tantangan atau analisis/evaluasi metode lain. Format pembahasan diisi dengan
jawaban yang singkat dan jelas.
4. Komponen etiket
22
Tabel 2. Format Analisis Aspek Manajerial
Ruang Lingkup Pengelolaan Bukti/
No. Sediaan Farmasi, Alkes, dan Bahan Pembahasan Dokumentasi
Habis Pakai Photo
(1) (2) (3) (4)
1. Perencanaan
2. Pengadaan
3. Penerimaan
4. Penyimpanan
(Catatan : kolom salah satu kegiatan manajerial di apotek dapat dikosongkan bila tidak dilakukan)
23
Tabel 5. Format Skrining/ Telaah Resep di Apotek (satu resep)
Dokumentasi Photo
No. Skrining Resep Penjelasan
Resep
(1) (2) (3) (4)
A. Administrasi
B. Farmasetis
C. Farmakologis
Tabel 6. Format Analisis DTP Resep di Apotek (satu resep melanjutkan tabel 4)
Masalah Terkait Obat/
No. Subyektif Obyektif Rekomendasi
DTP
(1) (2) (3) (4) (5)
24