Anda di halaman 1dari 44

1

BUKU PANDUAN TAHAP PROFESI


STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

NAMA MAHASISWA : ………………………………….

NIM : ………………………………….

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
TA 2019/2020

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


2

KATA PENGANTAR
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Delima Bangka Belitung sebagai salah satu institusi yang
menyelenggarakan program profesi ners di Bangka Belitung yang merupakan pendidikan lanjutan keperawatan setelah
tahap akademik. Praktik Keperawatan Medikal Bedah (KMB) merupakan salah satu stase di Tahap profesi.

Buku ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa dan preseptor dalam menjalankan proses pembelajaran
praktik klinik profesi KMB. Buku ini hanyalah merupakan buku panduan bagi mahasiswa untuk mencapai kemampuan
klinik KMB. Oleh karena itu, mahasiswa harus menggunakan buku rujukan lain sebagai sumber pembelajaran.

Penyususnan panduan program profesi ners KMB ini diharapkan dapat membantu mahasiswa melaksanakan
tahap profesi keperawatan medikal bedah.

Demikianlah buku panduan ini disusun, saran dan kritik dari berbagai pihak termasuk mahasiswa dan
stakeholder untuk perbaikan buku ini sangat kami harapkan.Terima kasih.

Pangkalpinang, Mei 2021

Tim Penyusun,

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


3

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii

Bab I Pendahuluan 4
A. Informasi Umum 4
B. Sistematika Penulisan 4

Bab II Tujuan dan Kompetensi 5


A. Tujuan Instruksional Umum dan Sasaran Pembelajaran 5
B. Kompetensi 6
C. Materi 9

Bab III Proses Pembelajaran 10


A. Metode Pembelajaran 10
B. Tata Tertib 12
C. Tempat Praktik 12

Bab IV Proses Pelaksanaan Praktik 14


A. Kegiatan Pembelajaran 14
B. Pelaksanaan Praktik Klinik 17
C. Penugasan Klinik 18
D. Peralatan Praktik Yang Dibutuhkan 18

Bab V Evaluasi
A. Tujuan Evaluasi 24
B. Cakupan dan Bobot Evaluasi 24
C. Prosedur Evaluasi 25
D. Kriteria Kelulusan 25

Daftar Acuan

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


4

BAB I
PENDAHULUAN
A. Informasi Umum

Deskripsi mata ajar


Stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB) tahap profesi merupakan sintesa dari konsep dan prinsip KMB
melalui penerapan ilmu dan teknologi keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa yang
sedang atau cenderung mengalami perubahan fisiologis ataupun struktur. Asuhan yang diberikan didasari pada
pendekatan proses keperawatan yang komprehensif dan berlandaskan pada aspek etika dan legal keperawatan.

Jumlah SKS dan lamanya program


Stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB) ini mempunyai bobot 8 SKS pada semester 1 tahap profesi. Lama
praktik 7 Minggu.

Prasyarat
Sebelum mengikuti Stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB) ini, mahasiswa diharapkan telah memiliki
keterampilan keperawatan dasar yang telah diperoleh saat pembekalan.

Kegiatan pembelajaran secara umum


Semua kegiatan pada stase ini dilakukan di klinik (rumah sakit). Kegiatan penunjang seperti presentasi kasus,
presentasi jurnal, case analisis dapat dilakukan (disesuaikan permintaan pembimbing dan tempat praktik).

B. Sistematika Penulisan
Buku panduan ini terdiri darienam Bab (Bab I – Bab VI). Bab I berisi informasi umum mata ajar KMB profesi
dan sistematika penulisan. Bab II menampilkan tujuan pembelajaran, kompetensi yang diharapkan dicapai selama dan
setelah proses pembelajaran dan materi yang diberikan selama proses belajar mengajar. Bab III menjelaskan proses
bimbingan klinik, yang meliputi: metode bimbingan, tata tertib dalam menjalankan praktik KMB profesi, dan tempat
praktik yang digunakan. Bab IV menjelaskan proses pelaksanaan praktik, termasuk kaitannya dengan kompetensi. Bab
V berisi ketentuan mengenai proses evaluasi, dan Bab VI merupakan penutup.
Buku panduan ini juga dilengkapi dengan lampiran format-format yang biasa digunakan oleh mahasiswa dalam
melaksanakan praktik KMB profesi. Selain itu pada buku ini juga dijelaskan mengenai tata tertib selama praktik, baik
bagi mahasiswa maupun preseptor.

BAB II
TUJUAN DAN KOMPETENSI

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


5

A. Tujuan Instruksional Umum dan Sasaran Pembelajaran

Tujuan Instruksional Umum:

Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dengan didasari pada ilmu dan
teknologi keperawatan serta etika dan aspek legal keperawatan pada pasien dewasa yang mengalami gangguan kebutuhan
dasar manusia ataupun gangguan kesehatan pada area keperawatan medikal bedah.

Sasaran pembelajaran terminal:


Bila dihadapkan pada klien yang mengalami gangguan kesehatan di area keperawatan medikal bedah, mahasiswa
mampu melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan ilmu dan teknologi keperawatan, serta etika dan aspek legal
keperawatan.

Sasaran pembelajaran penunjang:

Bila dihadapkan pada pasien yang mengalami gangguan kesehatan pada area keperawatan medikal bedah,
mahasiswa mampu:

1. Melakukan pengkajian
 Mengkaji secara holistik data-data yang didapat melalui: wawancara pada pasien dan keluarga, pemeriksaan
fisik, catatan medis dan catatan keperawatan yang digunakan di lahan praktik.
 Mengidentifikasi dan membedakan data-data normal dan data-data patologis.
 Mengelompokkan data patologis sesuai dengan gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia atau sesuai
dengan gangguan sistem tubuh.

2. Menentukan tujuan keperawatan


 Menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek (menggunakan sistematikasmart jika memungkinkan)
 Menetapkan kriteria pencapaian tujuan.

3. Merumuskan diagnosa keperawatan


 Merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan analisis data yang didapat berdasarkan data objektif dan
subjektif yang tepat.
 Merumuskan diagnoa aktual maupun risiko
 Menentukan prioritas diagnoa keperawatan

4. Merencanakan tindakan keperawatan


 Menetapkan tindakan-tindakan keperawatan yang tepat dalam mengatasi masalah.
 Menetapkan tindakan-tindakan keperawatan yang mencakup: tindakan observasi keperawatan, terapi
keperawatan, pendidikan kesehatan, dan tindakan kolaborasi.
 Memberikan rasionalisasi dari setiap tindakan yang direncanakan.

5. Implementasi tindakan keperawatan


 Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah direncanakan sesuai dengan standar prosedur.
 Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang dilaksanakan.
6. Evaluasi
 Mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan (melakukan tindak lanjut asuhan keperawatan dengan metode
evaluasi SOAP).
 Memodifikasi internvensi keperawatan berdasarkan hasil evaluasi.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


6

7. Membuat rencana pendidikan kesehatan, termasuk rencana pemulangan klien (discharged planning)

8. Mendiskusikan dengan pembimbing klinik aspek etika dan legal yang terkait dengan asuhan keperawatan
medikal bedah yang diberikan.

B. Kompetensi

Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti stase KMB profesi adalah:

Memberikan asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami berbagai macam gangguan sistem tubuh
yang umum terjadi berdasarkan keilmuan yang terkait dengan keperawatan medikal bedah.

Kompetensi yang harus dicapai ini terdiri dari 6 elemen kompetensi yang saling terkait. Berikut ini merupakan
elemen kompetensi dan kriteria penampilan kerja dari tiap elemen.

Elemen Kompetensi Kriteria Penampilan Kerja

1. Melakukan pengkajian keperawatan termasuk 1.1 Data pengkajian keperawatan didokumentasikan


pemeriksaan fisik dan data-data penunjang secara secara sistematis dan komprehensif pada format
holistik. dokumentasi yang ditetapkan.

1.2 Teknik pemeriksaan fisik,


didemonstrasikan secara akurat.

1.3 Teknik komunikasi teraputik terus


menerus dipertahankan selama melakukan
pengkajian.

2. Menganalisis dan menetapkan diagnosa keperawatan 2.1 Menetapkan diagnosis keperawatan


dengan tepat. yang tepat pada kasus-kasus yang
umum terjadi pada pasien dewasa:

 TB paru/Pneumonia/PPOK.
 Hipertensi/Gangguan katup/Gagal.
 Jantung Kongestif.
 Diabetes melitus.
 BPH (Benigna Prostate Hiperplasia).
 GagalGinjal Kronik.
 Urolithiasis.
 Hepatitis/Chirossis hepatis.
 Cholelithiasis.
 Keganasan Colorektal.
 Cedera kepala/stroke/meningitis.
 Thypoid/DHF.
 Luka bakar.

2.2 Diagnosa keperawatan ditetapkan


sesuai dengan rumusan PES.

2.3 Diagnosa keperawatan yang


ditegakkanmenggambarkan
penggunaan konseppatofisiologi,
biokimia, farmakologi,diet dan

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


7

konsep-konsep keperawatan.

2.4 Diagnosa keperawatan ditetapkan


sesuai dengan prioritas.

2.5 Diagnosa keperawatan yang akurat


terdokumentasi.

3. Menetapkan tujuan perawatan dan rencana tindakan 3.1Tujuan yang realistik ditetapkan
keperawatan. dalamrencana keperawatan.

3.2 Kriteria tujuan ditetapkan secara


Rasional

3.3 Intervensi keperawatan


didokumentasikan.

3.4 Intervensi keperawatan ditetapkan


sesuai dengan standar intervensi.

3.5 Menetapkan intervensi keperawatan


yang meliputi: monitoring/terapi
keperawatan/tindakan kolaborasi dan
pendidikan kesehatan.

3.6 Intervensi keperawatan yang


direncanakan merefleksikan
pemahaman terhadap prinsip-prinsip
patofisiologi, farmakologi, ilmu diet,
dan konsep-konsep keperawatan.

4. Melakukan tindakan keperawatan yang 4.1 Senantiasa memperlihatkan praktik


direncanakan. keperawatan yang aman bagi klien.

4.2 Senantiasa mempertahankan teknik aseptik yang


diperlukan.

4.3 Mendemonstrasikan secara tepat tindakan


keperawatan untuk:
4.3.1 Mempertahankan/meningkatkan efektivitas
jalan napas.
4.3.2 Mempertahankan/meningkatkan pola napas
yang efektif.
4.3.3 Mempertahankan/meningkatkan difusi yang
adekuat.
4.3.4 Mempertahankan/meningkatkan hemodinamik
yang adekuat.
4.3.5 Mempertahankan /meningkatkan status cairan
dan elektrolit yang adekuat.
4.3.6 Mempertahankan/meningkatkan status nutrisi.
4.3.7 Mempertahankan/meningkatkan fungsi
neurologi.
4.3.8 Mempertahankan/ meningkatkan status
imunologis.
4.3.9 Mempertahankan/meningkatkan integritas kulit
yang adekuat.
4.3.10 Mempertahankan/meningkatkan status
psikososial yang menunjang proses
penyembuhan pasien.
4.3.11 Meningkatkan pengetahuan pasien/keluarga.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


8

5. Mengevaluasi asuhan keperawatan 5.1 Melakukan evaluasi setiap hari.


yang diberikan
5.2 Menggunakan sistematika SOAP dalam melakukan
evaluasi.

5.3 Memodifikasi rencana keperawatan sesuai


kebutuhan.

5.4 Semua evaluasi terdokumentasi pada format yang


telah ditetapkan.

6. Senantiasa 6.1 Menyampaikan ide dan pendapat sesuai dengan


memperlihatkan praktik keperawatan yang referensi.
professional
berdasarkan etik dan legal 6.2. Menunjukkan kesiapan diri sebelum
keperawatan praktek klinik

6.3 Mengenali kekuatan dan kelemahan


diri.

6.4 Melaksanakan tanggungjawab yang diberikan.

6.5 Senantiasa mempertahankan ketepatan waktu

6.6 Menggunakan seragam sesuai dengan ketentuan.

6.7 Senantiasa berperilaku etis dalam memberikan


asuhan keperawatan.

6.8 Senantiasa berperilaku etis dalam berhubungan


dengan teman, pembimbing, dan tenaga kesehatan
lain.

6.9 Senantiasa mempertimbangan aspek legal dalam


memberikan asuhan keperawatan.

6.10 Senantiasa menggunakan ilmu pengetahuan


sebagai dasar dalam melakukan tindakan
keperawatan.

6.11 Menunjukan efektivitas dan efisiensi dalam


menggunakan sumber-sumber yang tersedia.

Materi yang harus dikuasai:


Materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah:

1. Patofisiologi dan asuhan keperawatan pada kasus-kasus


1. Gangguan sistem pernapasan:
 TBC, PPOK, bronkhopneumonia, asma
2. Gangguan sistem kardiovaskuler:
 Gagal Jantung Kongestif, gangguan irama jantung (aritmia)

3. Gangguan sistem persarafan


 Stroke, cedera kepala, meningitis

4. Gangguan sistem pencernaan:


 Hepatitis, sirosis hepatis, gastritis, thypoid, bedah digestif (apendiksitis, kolelithiasis)

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


9

5. Gangguan sistem perkemihan:


 Sindroma nefrotik, gagal ginjal, batu ginjal dan saluran kemih, BPH

6. Gangguan sistem muskuloskeletal


 Fraktur dan luka bakar

7. Gangguan sistem endokrin


 Diabetes melitus

8. Penyakit keganasan dan imunologi


 keganasan hematologi, HIV/AIDS

9. Penyakit tropis
 DHF

2. Farmakologi, biokimia dan terapi diet yang terkait asuhan


keperawatan pada kasus-kasus diatas.

3. Pemeriksaan fisik pada sistem pernapasan, kardiovaskuler,


pencernaan, perkemihan, muskuloskeletal dan neurologis.

4. Keterampilan-keterampilan klinis keperawatan yang diperlukan


untuk memberikan asuhan keperawatan pada setiap kasus diatas.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


10

BAB III
PROSES PEMBELAJARAN

A. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran klinik yang digunakan pada stase KMB profesi ini adalah konferens, penugasan tertulis
dan penugasan klinik, ronde keperawatan, presentasi dan belajar mandiri. Berikut ini merupakan tabel mengenai deskripsi,
tujuan dan tahapan prosedur pelaksanaan dari tiap-tiap metode pembelajaran tersebut:

Tabel-1. Deskripsi, Tujuan dan Tahapan Prosedur Pada Metode Pembelajaran Klinik yang Digunakan pada Praktik KMB Profesi.

Metode Pembelajaran Deskripsi Tujuan Tahapan Prosedur


klinik

Konferens klinik (pre dan Konferens klinik adalah Pre konferens; diskusi untuk 1. Tentukan tujuan
post confrence) diskusi kelompok untuk melakukan pengecekan terhadap konfrens
membahas aspek-aspek kesiapan mahasiswa dan rencana sebelumnya.
praktik klinik. kegiatan setiap harinya.
2. Preseptor berperan
sebagai
fasilitator dan
narasumber

Preseptor harus bersikapterbuka,


tidak mendominasi,
Postconfrence; diskusi untuk fokus,menciptakan diskusi yang
mengevaluasi kegiatan asuhan nyaman dan menstimulasi partisipasi
keperawatan, evaluasi diri semua mahasiswa.
mahasiswa ,peer review, dan
rencana kegiatan selanjutnya, 3. Sebelum melakukan konfrens,
melatih kemampuan pemecahan mahasiswa harus mempelajari hal
masalah yang akan didiskusikan.

4. Mahasiswa atau
Preseptormenyampaikan kesimpulan
konferens.

Penugasan tertulis, seperti Penugasan klinik yang dibuat Mempersiapkan pengetahuan yang 1. Setiap kali mahasiswa memperoleh
Laporan pendahuluan, dan secara tertulis harus dimiliki oleh mahasiswa kasus baru untuk dikelola, mahasiswa
rencana pendidikan sebelum melakukan praktik klinik harus membuat Laporan
kesehatan pendahuluan.

2.Laporan
pendahuluan dibuat
sesuai dengan
pedoman.

3. Laporan tertulis lain dapat diberikan


oleh Preseptor pada mahasiswa
mengenai materi/hal tertentu yang
harus lebih dikuasai oleh mahasiswa .

Penugasan klinik, seperti; Penugasan klinik adalah - Memberi kesempatan pada 1. Setiapmahasiswadiberi kasus yang
- melakukan askep penugasan yang diberikan mahasiswa menggunakan teori dan sesuai dengan sub pokok bahasan
- melakukan kolaborasi yang berhubungan dengan konsep dalam praktik. pada profesi KMB.
dengan tim kesehatan kegiatan klinik.
lain - Kesempatan untuk mengasah 2. Mahasiswa membuat 4 Askep
- melakukan dokumentasi keterampilan pemecahan masalah selama stase KMB (2 saat diruang
sesuai ketentuan klinik, psikomotor dan afektif Medikal dan 2 saat diruang Bedah).
- Melakukan resume Dan membuat resume selama di
- Mensosialisasikan profesi ruang OK sebanyak 4 resume dan
keperawatan sedini mungkin pada diruang HD sebanyak 4 resume
mahasiswa
3. Mahasiswa melakukanaskep
sesuaipedoman.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


11

4. Preseptor segeramemberikan
umpanbalik terhadap askep/tindakan
kolaborasi/dokumentasi yang
dilakukan mahasiswa.

Ronde keperawatan Ronde keperawatan adalah Memberikan kesempatan pada 1. Preseptor merencanakan
kegiatan observasi, kadang mahasiswa: ronde keperawatan
diikuti dengan wawancara
pada satu atau beberapa -Mereview askep termasuk tindakan 2. Preseptor meminta izin dan
pasien. keperawatan yang dilakukan partisipasi pasien
dalam ronde.
-Mengobservasi cara
PK melakukan 3. Preseptor memimpin ronde
interaksi dengan
pasien atau tim 4.Mahasiwa
kesehatan lain mempresentasikan
kondisi pasien,
tindakan dan evaluasi
yang telah dilakukan.

5.Preseptor/mahasiswa
lain/perawat
ruangan/pasien dapat
berpartisipasi dalam
ronde.

6. Mahasiswa selalu
melindungi privasi
pasien.

Presentasi Kasus Presentasi kasus yang telah Memberikan pemahaman lebih 1. Dilakukan setiap 2x selama stase
dikelola. dalam tentang kasus yang dikelola medikal bedah (1x di diruang
melalui diskusi panel medikal dan 1x diruang bedah).
Kasus yang dipresentasikan
sebaiknya adalah kasus yang 2. Pilih salah satu kasus yang dianggap
memungkinkan bagi banyak menambah keilmuan
mahasiswa untuk keterkaitan stase medikal maupun
mendapatkan tambahan dedah
pengetahuan yang lebih
banyak. 3. Lakukan presentasi sesuai dengan
format presentasi yang telah
ditetapkan sesuai kelompok yang
dipimpin preseptor akademik

Presentasi Jurnal Jurnal yang dipresentasikan Menambah evidance base practice 1. Dilakukan 2 kali (1 pada stase
adalah jurnal keperawatan. terbaru dalam penanganan pasien keperawatan medikal dan 1 pada
Tema jurnal kalau dalam praktek keperawatan stase keperawatan bedah)
memungkinkan sesuai kasus khususunya Keperawatan Medikal
yang dikelola dan boleh Bedah 2. Cari jurnal sesuai dengan tema, dan
jurnal tema yang lain asal dibuat sesuai format yang ada.
sesuai dengan stase
Keperawatan Medikal Bedah 3. Lakukan presentasi dengan teman-
teman 1 kelompok sesuai dengan
format presentasi yang telah
ditetapkan

Mandiri Proses belajar klinik dimana Memberikan kesempatan pada 1. Mahasiswa menentukan tujuan belajar
mahasiswa melakukan mahasiswa untuk meningkatkan rasa mandiri setiap harinya.
pemberian asuhan percaya diri dan bertindak sebagai
keperawatan atau melakukan seorang “profesi” dalam 2. Mahasiswa meminta umpan balik dari
observasi klinik tanpa memberikan asuhan keperawatan Preseptorterhadap pengalaman yang
kehadiran pembimbing dan aktif dalam kegiatan pemberian telah dijalani.
asuhan keperawatan di ruang rawat.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


12

B. Tata Tertib

Berikut ini merupakan tata tertib praktik klinik yang harus dipatuhi baik oleh mahasiswa maupun Preseptor.

TATA TERTIB KEHADIRAN MAHASISWA PRAKTIK KLINIK

1. Izin untuk tidak melakukan praktik hanya diberikan oleh koordinator pada kasus-kasus khusus (sesuai ketentuan
stikes).
Contoh :
Izin akan diberikan bila anak, orang tua, suami/istri atau yang bersangkutan sakit serta dapat menunjukkan surat
sakit. Diluar ketentuan ini dianggap absen.

2. Ketidakhadiran di luar hal-hal tersebut diatas, maka jumlah yang harus diganti adalah 3 x jumlah hari ketidakhadiran.

3. Bila absen lebih dari 1 minggu (berturut-turut) maka dianggap gagal dalam mengikuti mata ajar ini dan harus
mengikuti program ini kembali.

4. Izin-izin di luar yang diatur diatas, akan diberikan oleh koordinator dengan pertimbangan khusus.

5. Pergantian hari praktik harus diketahui oleh preseptor dan koordinator.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


13

TATA TERTIB PRESEPTOR

Untuk membantu kelancaran proses pembimbingan klinik, diharapkan setiap preseptor untuk :

1. Mengisi absensi preceptor sesuai dengan jam kehadiran (lihat absensi untuk preseptor)---absensi disimpan oleh
Preseptor.
2. Menyerahkan jadwal bimbingan paling lambat pada minggu pertama kegiatan pembelajaran berlangsung.
3. Menyelenggarakan semua kegiatan praktik klinik (termasuk konferens) di klinik.
4. Mengikuti proses/alur kegiatan pembelajaran klinik KMB seperti yang tercantum pada buku pedoman praktik profesi
KMB.
5. Memberikan penilaian klinik pada setiap mahasiswa bimbingannya sesuai ketentuan.
6. Mengumpulkan hasil penilaian dan absensi mingguan pada koordinator setiap hari Jumat.
7. Memberitahukan langsung pada koordinator jika tidak datang atau terlambat datang saat membimbing.
8. Meminta persetujuan koordinator jika melibatkan preseptor lain (selain yang tercantum pada daftar preseptor).
9. Saling menghargai dan bekerja sama secara baik dengan preseptor lain.
10. Menjadi contoh peran perawat profesional bagi mahasiswa.
11. Bersedia menerima masukan dari tim preseptor lain jika terdapat pelanggaran/hal yang tidak sesuai dengan tata tertib.

C. Tempat Praktik

Tempat praktik yang digunakan pada stase KMB profesi adalah :


1. RSUD Sungailiat di ruangan Garuda, Merpati, OK dan Hemodialisa.
2. RSUD Depati Hamzah di ruangan bedah, Non Bedah, OK dan Hemodialisa
3. RSBT Pangkalpinang di ruangan Rajawali, Mawar, Merpati, OK dan Hemodialisa

Kriteria pemilihan rumah sakit


Rumah sakit yang digunakan adalah terutama rumah sakit pendidikan untuk tenaga kesehatan. Pemilihan rumah sakit
terutama didasarkan pada: ketersediaan kasus sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan pembimbing klinik
memiliki jenjang ners dan sudah mengikuti pelatihan preseptor.

Jenis ruang perawatan yang digunakan


Sesuai dengan pendekatan praktik yang digunakan pada stase KMB profesi, yakni pendekatan proses keperawatan pada
kasus-kasus tertentu, maka ruang/unit perawatan yang digunakan adalah ruang perawatan yang merawat pasien kasus-
kasus terkait, yakni: ruang rawat penyakit dalam, bedah, neurologi, OK, Hemodialisa.

Pengaturan ruang praktik


Ruang-ruang praktik diatas, digunakan secara simultan. Kelompok mahasiswa secara bergantian akan berpindah-pindah
dari satu jenis ruang rawat ke ruang rawat lainnya untuk memenuhi kompetensi kritikal yang ditetapkan sesuai jadwal
yang ditentukan koordinator.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


14

BAB IV
PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan praktik KMB profesi dilakukan selama 8 minggu termasuk kegiatan ujian. Secara umum kegiatan praktik yang
dilakukan selama 8 minggu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel-2. Kegiatan Praktik KMB Profesi Selama 8 Minggu.

Mgg I Mgg II Mgg III Mgg IV Mgg V Mgg VI Mgg VII

- Pre-post - Prepost - Pre-post - Pre-post - Pre-post - Pre-post - Pre-post


-Penugasan - Penugasan - Penugasan - Penugasan - Penugasan - Penugasan - Penugasan
klinik klinik klinik klinik (kasus) klinik klinik klinik
(kasus) (Kasus) (kasus) - Ronde (kasus) (kasus) (kasus)
- Ronde - Ronde - Ronde - Presentasi - Ronde - Ronde - Ronde
- Presentasi - Evaluasi - Presentasi - Ujian
- Evaluasi proses - Evaluasi
proses proses

Sedangkan proses kegiatan praktik setiap minggu dapat dilihat pada skema berikut ini:
Minggu I

Hari 0 Hari I Hari II Hari III Hari IV&V

Menentukan/ - Orientasi - Prekonferens -Implementasi -Implementasi


mencari - Prekonferens - Implementasi -Ronde -Post
kasus dan - Preinteraksi - Evaluasi/ keperawatan Konferens
membuat LP (membaca status Tindak lanjut
pasien) - Post konfrens
- Perkenalan
- Membuat kontrak
- Pengkajian
- Menetapkan
diagnosis
- Post konferens

Minggu II

Hari 0 Hari I Hari II Hari III Hari IV &V

Menentukan/ - Prekonferens - Prekonferens -Implementasi -Prekonferens


mencari - Preinteraksi (membaca - Implementasi -ronde -Implementasi
kasus dan membuat LP status pasien) - Evaluasi/ keperawatan -Evaluasi
- Perkenalan Tindak lanjut - Evaluasi proses (untuk
- Membuat kontrak - Evaluasi proses (untuk 2 orang
- Pengkajian proses (untuk 2 orang mahasiswa)
- Menetapkan diagnosis 2orang mahasiswa) -Presentasi
- Post konferens mahasiswa) pada hari ke V

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


15

Minggu III

Hari 0 Hari I Hari II Hari III Hari IV &V

Menentukan/ -Prekonferens - Prekonferens -Implementasi -Implementasi


mencari -Preinteraksi - Implementasi -Ronde -Post
kasus dan membuat LP (membaca - Evaluasi/ keperawatan konferens
status pasien) Tindak lanjut
- Perkenalan
- Membuat
kontrak
- Pengkajian
- Menetapkan
diagnosa
- Post konferens

Kegiatan praktik klinik pada minggu ke IV-VI relatif sama dan pada minggu VII dilakukan ujian praktik klinik.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


16

MODEL BIMBINGAN PRAKTEK KMB

PRA INTERAKSI INTRODUKSI PHASE TERMINASI


KERJA

Membaca
informasi
M Laporan tentang -Validasi/
Pendahuluan Pre conference pasien antara pengkajian
A lain : berdasarkan
-Memperkenalkan
antara lain :  Memahami  Kaitkan Dx
diri ke pasien Menyimpulkan
H  pengertian laporan dengan - Melakukan
pendahuluan - Kontrak dengan pasien
 patofis laporan intervensi
A  renpra pendahuluan - Ronde
apa yang dicapai -Laporan
keperawatan
S - Bed-Side
teaching
I Memberikan - Evaluasi
informasi
S Pre conference - Mengobservasi -Bimbingan
Tentang pasien mahasiswa untuk Bimbingan
W antara lain :  Evaluasi Evaluasi - Umpan
- Umpan balik menumbuhkan dan observasi
 Dx medik pemahaman pemahaman balik
kemampuan tentangkema
A  Nama, umur mahasiswa mahasiswa
intelektual, mpuan
teknikal interpersonal
interpersonal
-Ronde

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


17

B. Pelaksanaan Praktik Klinik

Pelaksanaan praktik klinik diselenggarakan melalui keterlibatan aktif antara


mahasiswa dan pembimbing klinik. Interaksi keduanya senantiasa dibina
melalui saling pengertian, saling menghormati, dan menghargai hak-hak dan
kewajiban masing-masing.

1. Keterlibatan mahasiswa di lahan praktik


Selama melakukan praktik KMB profesi di rumah sakit, mahasiswa tetap
berperan sepenuhnya sebagai mahasiswa (bukan sebagai staf rumah sakit).
Seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa senantiasa
diinformasikan kepada pembimbing klinik agar mendapat perhatian dan
bimbingan sesuai dengan tingkatan pembimbingan yang diperlukan (mandiri,
minimal, dan supervisi ketat).

2. Keterlibatan preseptor
Preseptor, baik yang berasal dari institusi maupun dari rumah sakit, berperan
sebagai fasilitator, motivator, evaluator, contoh peran dan narasumber sesuai
dengan bidang keahliannya. Semua preseptor senantiasa melakukan fungsi
bimbingannya secara aktif sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa.

4. Dokumentasi keperawatan
Mahasiswa harus menggunakan format dokumentasi keperawatan yang telah
ditentukan oleh Prodi Ners Tahap Profesi. Mahasiswa juga harus melakukan
pencatatan pada format tindakan keperawatan/kardeks yang ada di ruang
rawat jika melakukan intervensi pada pasien.

5. Laporan pendahuluan (LP)


- Disesuaikan dengan kasus dan dibuat sebelum hari pertama praktik di
ruangan. (Apabila klien kelolaan/kasus sudah pulang, LP tetap yang
telah dibuat).

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


18

Isi laporan pendahuluan meliputi:


 Definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, penatalaksanaan
medis dan keperawatan, asuhan keperawatan secara teoritis, daftar
pustaka.
 Gunakan Nursing Care Plans, dari NIC untuk sistematika
pengkajian dan rencana keperawatan. Jika tidak terdapat pada NIC,
mahasiswa dapat menggunakan referensi lain dan disebutkan dalam
Daftar Pustaka.
 Aspek pengkajian dan renpra harus dibuat keseluruhannya sesuai
dengan teori.
- Pelajari dan pahami LP yang dibuat serta diskusikan LP dengan
pembimbing klinik dan akademik saat pre konferens.
- Pembimbing klinik berhak untuk tidak mengizinkan mahasiswa untuk
melakukan praktik jika mahasiswa dianggap tidak memahami LP yang
telah dibuatnya.
- Mintalah umpan balik dari pembimbing.

6. Proses pelaksanaan kegiatan praktik


6.1 Fase Pre-interaksi
- Fase ini bertujuan untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya
tentang pasien (basis data pasien) sebelum berinteraksi dengan pasien.
- Gunakan status medis, status keperawatan dan diskusi dengan dokter,
perawat yang bertanggungjawab terhadap pasien untuk mendapatkan
informasi mengenai pasien.
- Untuk mengetahui secara sistematis data apa saja yang dibutuhkan dari
pasien, gunakan LP sebagai pedoman.

6.2 Fase perkenalan


- Fase ini digunakan oleh PD untuk memperkenalkan diri dan membuat
kontrak dengan pasien.
- Saat berkenalan:

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


19

 Sapalah pasien dengan menggunakan


 namanya, jikamemungkinkan lakukan juga
 jabat tangan dengan pasien.
 Sampaikan bahwa Saudara adalah
 mahasiswa yangsedang melakukan
 praktik dan mintalahkesediaannya untuk
 dapat dibantu oleh Saudara.
 Sampaikan jadwal praktik Saudara
 -Buatlah kontrak untuk melengkapi data
 pengkajian Saudara. Jika ada tindakan
 tertentu yang harus segera dilakukan untuk
 pasien saudara, lakukan dahulu tindakan
 tersebut jika Saudara mampu
 melakukannya. Seringkali tindakan
 tersebut dapat merupakan titik masuk
 (entry point) yang baik dalam menjalin
 hubungan profesional dengan pasien
 Saudara.
 Diskusikan dengan pembimbing jika
 Saudara mendapatkan masalah pada fase
 ini.

6.3 Fase kerja


- Lakukan pengkajian keperawatan (wawancara/pemeriksaan
fisik/memanfaatkan status medis/perawatan). Selalu pertahankan
privasy pasien saat melakukan pengkajian.
- Gunakan sistematika yang sudah Saudara tuliskan pada LP Saudara dan
lakukan validasi data.

- Validasi diagnosis keperawatan yang telah dibuat


 bandingkan data di LP dengan data yang ditemukan

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


20

 diagnosis tetap digunakan bila data yang ditemukan sama


 beri tanggal kapan diagnosis pertama kali ditegakkan
 diagnosis dimodifikasi bila data yang ditemukan tidak sesuai

- Tentukan prioritas masalah keperawatan sSudara, urutkan dengan


menggunakan nomer.

- Mintalah klarifikasi dan validasi pembimbing klinik tentang data dan


diagnosis yang ditemukan.

- Rumuskan tujuan jangka panjang dan pendek.

- Beri tanda (v) pada tindakan keperawatan yang sesuai dengan kondisi
klien untuk selanjutnya dilaksanakan.

- Validasi rencana tindakan dengan pembimbing.

- Lakukan rencana tindakan


 tindakan dilakukan sesuai dengan Standard Operating Procedure
(SOP) buku-buku keperawatan yang digunakan.
 lakukan modifikasi tindakan keperawatan, jika diperlukan, tanpa
menghilangkan prinsip tindakan.
 selalu cek kembali pesan/catatan dokter/tim kesehatan lain sebelum
melakukan tindakan-tindakan kolaborasi.
 Selalu cek kembali catatan perawatan yang ada sebelum melakukan
semua tindakan.
- Mintalah supervisi pembimbing terhadap tindakan yang dilakukan jika
Saudara merasa belum mampu melakukannya secara mandiri atau
menginginkan umpan balik dari PK.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


21

- Dokumentasikan pada catatan keperawatan ruangan dan di lembaran


kompetensi mahasiswa dan mintalah tanda tangan pembimbing /perawat
yang ditunjuk.

- Evaluasi asuhan keperawatan yang dilakukan setiap hari dengan


menggunakan sistematika Subjektif, Objektif, Analisis dan
Planning.(SOAP).

6.4 Fase terminasi


- Setiap hari, sebelum pulang dinas, overkan renpra Saudara pada perawat
di ruangan.

- Saat akan pindah ke ruangan lain, lakukan terminasi pada pasien dan
semua petugas yang ada di ruangan tersebut,dan overkan Renpra Saudara
pada perawat di ruangan.

7. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain

Dimanapun saudara melakukan praktik klinik Saudara, ingatlah


selalu bahwa saudara tidak bekerja sendirian, Saudara adalah bagian dari tim.
Biasanya di ruang tempat Saudara melakukan praktik, ada tim kesehatan lain
yang juga berada di ruang tersebut, mereka adalah; dokter (coass, dokter
residen, dokter chief, dokter supervisior ruangan, dokter konsulen dari
berbagai spesialisasi), mahasiswa dari instansi pendidikan lain, ahli gizi, ahli
farmasi, dan ahli fisioterapi.
- Amati tim kesehatan lain apa saja yang ada di ruangan.
- Perkenalkan diri Saudara pada mereka (terutama pada perawat, dokter
dan ahli gizi) dan sampaikan pada mereka pasien mana yang menjadi
tanggungjawab Saudara dan minta kesediaan mereka untuk dapat
bekerjasama/membantu Saudara.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


22

- Amatilah bagaimana perawat ruangan melakukan kolaborasi dengan tim


kesehatan lain.
- Diskusikan dengan PK apa yang Saudara amati.
- Lakukan kolaborasi berdasarkan rencana keperawatan (RENPRA) yang
telah Saudara susun sesuai dengan petunjuk PK.

C. Penugasan Klinik
Penugasan klinik yang harus dipenuhi oleh mahasiswa selama
melakukan praktik profesi KMB adalah sebagai berikut :
Ruangan rawat inap Medikal dan Bedah:
1. Laporan Pendahuluan 2/ruangan
2. Laporan Kasus 1/ruangan
3. Presentasi jurnal 1x/ruangan
4. Presentasi kasus 1x/ruangan
5. Seminar 1x/stase
6. Ujian mini c-ex 1x (diruangan terakhir)
7. Case analisis 1x/ruangan

Ruang OK dan Hemodialisa


1. Resume 1/hari
2. DOPS/Skill

D.Peralatan Praktik Yang Dibutuhkan


Sebagai penunjang praktik klinik, PD sangat dianjurkan untuk
memiliki seperangkat alat praktik klinik pribadi (nursing kits), yang berisi:
1. Pen light/senter kecil
2. Handscoen/sarung tangan bersih, beberapa pasang
3. Tensi meter
4. Termometer aksila
5. Stetoskop
6. Pinset anatomis

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


23

7. Gunting plester
8. Meteran
9. Jam detik
Peralatan praktik ini harus dibawa setiap hari menjalankan praktik klinik.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


24

BAB V
EVALUASI

A. Tujuan Evaluasi

Secara umum evaluasi praktik klinik KMB tahap profesi, bertujuan untuk
menilai pencapaian kompetensi Mahasiswa dalam menerapkan proses
Asuhan Keperawatan pada area KMB.

B. Cakupan dan Bobot Evaluasi


Bahan yang Waktu
Cakupan evaluasi Pembobotan pelaksanaan
dievaluasi

1. Evaluasi  Laporan  Setiap minggu,


proses pendahuluan dimulai pada
(LP) minggu ke I
sampai dengan
minggu ke VII.

 3x/mahasiswa,
 Kinerja klinik dimulai pada
minggu ke II

2. Evaluasi akhir  Penerapan Minggu ke VII


(ujian praktik ASKEP
klinik) sesuai dengan
kasus yang
diujikan

Catatan :
- Instrumen evaluasi dapat dilihat pada lampiran
- Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian praktik klinik,
diberikan kesempatan untuk mengulang ujian praktik klinik hanya
sekali.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


25

C. Prosedur Evaluasi

Proses pelaksanaan evaluasi mengikuti prosedur berikut ini :


 Evaluasi Laporan Pendahuluan (LP)
1. Laporan pendahuluan dievaluasi pada hari pertama praktik klinik
oleh pembimbing masing-masing ruangan.
2. Pembimbing klinik dapat meminta mahasiswa untuk memperbaiki
laporan pendahuluan jika diperlukan.
 Evaluasi kinerja klinik dilakukan 3x untuk setiap mahasiswa (ditiap
bagian yang berbeda).
1. Mahasiswa menyiapkan format-format evaluasi yang akan
digunakan
2. Pembimbing klinik melakukan evaluasi
3. Hasil evaluasi disampaikan pada mahasiswa dan disimpan oleh
pembimbing klinik.
 Prosedur ujian klinik dapat dilihat pada lampiran.

D. Kriteria Kelulusan

Mahasiswa dinyatakan lulus jika :


1. Mendapat nilai minimal 75 pada hasil penilaian evaluasi proses dan nilai
minimal 75 pada penilaian ujian klinik.
2. Memenuhi kehadiran 100%.
3. Mematuhi semua tata tertib termasuk tata tertib yang terdapat pada buku
pedoman mahasiswa.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


26

KETENTUAN TENTANG PENGGUNAAN


BUKU PANDUAN PRAKTIK PROFESI KMB

1. Mahasiswa wajib membawa buku panduan praktik profesi KMB setiap


hari selama praktik klinik KMB.

2. Mahasiswa wajib memahami dan mampu menggunakan isi buku


panduan ini.
a. Proses dalam penatalaksanaan kasus
 Di tiap ruangan mahasiswa diwajibkan mengambil kasus yang
ditentukan
 Dalam penatalaksanaan kasus tersebut mahasiswa dapat
berpedoman pada kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
kasus dan diperkaya dengan buku-buku referensi lainnya
 Bila mahasiswa sudah melaksanakan asuhan keperawatan:
pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan dan tujuan, serta
melakukan tindakan dan evaluasi, mahasiswa membuat cek list
pada point-point yang sesuai.
 Pembimbing memberikan evaluasi berupa komentar dan
penilaian umum di hari terakhir mahasiswa di ruangan, sebagai
evaluasi proses mahasiswa

b. Penggunaan dokumentasi di ruangan


 LP wajib dibuat oleh mahasiswa, pembimbing berhak untuk
tidak mengijinkan mahasiswa melakukan praktik klinik, jika
mahasiswa dianggap tidak memahami LP tersebut.
 Mahasiswa membuat proses keperawatan yang sesuai dengan
kasus di lembaran RENPRA yang telah ditetapkan fakultas.
 Dokumentasi implementasi keperawatan sehari-hari dituliskan
pada format milik rumah sakit.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


27

 Dokumentasi sehari-hari juga di buat di lembaran tindakan


keperawatan milik mahasiswa dan evaluasi (SOAP) pada
lembaran milik mahasiswa.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


28

DAFTAR ACUAN

1. Alligood & Tommy.(2010). Nursing Theory :Utilization and


Application 3th edition.mosby elseiver : United Stated of America.

2. Black, J.M, Hawk, J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah.


Manajemen Klinis Untuk Hasil yang Diharapkan Edisi 8 Buku 2.
Elsevier: Singapore.

3. Delaune & Ladner. (2006). Fundamental of Nursing Standar &


Praktice, third edition, Thomsom Delmar Learning. Clifton Park, New
York.

4. Herdman, T. Heater. (2015). Nanda International Inc. Diagnosis


Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015 – 2017 edisi 10. Jakarta:
EGC

5. Guyton & Hall. (2014). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi


Keduabelas. Singapore: Elsevier

6. Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010).


Brunner & Suddarth’s textbook of medical-surgical nursing (11th ed.).
New York: Lippincott Williams & Wilkins.

7. Setiati, Siti. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI.
Jakarta: InternaPublishing

8. LeMone, Priscilla. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol


3 Edidisi 5. Jakarta: EGC.

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


29

INSTRUMEN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN KLINIK KMB TAHAP PROFESI

I. Ketentuan Penggunaan
 Komponen yang dievaluasi meliputi (proses keperawatan, komunikasi, perilaku profesional, keterampilan klinik dasar,
pemenuhan objektif mata ajar, dan analisa dan pemecahan masalah selama diskusi)
 Setiap komponen evaluasi harus mendapat nilai LULUS (lebih atau sama dengan 75)
 Instumen evaluasi ini digunakan selama proses pembelajaran klinik mahasiswa
 Evaluasi dilakukan setiap minggu (dimulai pada minggu II)
 Evaluasi harus disahkan (ditandatangani) oleh pembimbing yang mengevaluasi dan diketahui oleh mahasiswa
 Pembimbing klinik yang mengevaluasi menuliskan komentar pada kolom yang disediakan

II. Kriteria evaluasi

Kriteria evaluasi proses keperawatan/keterampilandasar/komunikasi/pencapaian objektif.

Kualitas penampilan kerja yang diperlihatkan Bantuan yang diperlukan


Skala

5 = mandiri Menguasai, terkordinasi, penuh percaya diri hanya kadang-kadang Tidak memerlukan bantuan
kelebihan waktu/energi yang digunakan, waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan tindakan efisien
4 = disupervisi Efisien, terkordinasi, penuh percaya diri seringkali membutuhkan Sesekali membutuhkan bimbingan
waktu/energi tambahan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
tindakan masih dalam batas-batas rasional
3= dibantu Terampil dalam beberapa tahapan tindakan, kurang efisien dan Sering membutuhkan petunjuk verbal
kurang terkordinasi, menghabiskan waktu dan energi, waktu yang dan sesekali arahan fisik
dibutuhkan untuk melakukan tindakan menjadi lambat
2= marginal Tikdan terampil, tidak efisien, menghabiskan waktu dan energi, Membutuhkan petunjuk verbal yang
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan menjadi terus menerus dan kadang-kadang
memanjang arahan fisik

1 = tergantung Tidak mampu memperlihatkan prosedur/perilaku yang Membutuhkan petunjuk verbal dan
diharapkan, kurang percaya diri, kordinasi dan tidak efisien arahan fisik yang terus menerus

Kriteria evaluasi perilaku profesional/analisa pemecahan masalah dan diskusi


5 = selalu 2 = kadang-kadang
4 = hampir selalu 1 = tidak pernah
3 = sering

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


30

PROSEDUR UJIAN PRAKTIK KLINIK


PROSEDUR UJIAN KMB (TAHAP PROFESI)

KEGIATAN

HARI JAM MHS YG UJIAN PEMBIMBING MHS YG TDK UJIAN

Pertama 08.00-08.10 1. Menerima hasil undian 1. mengundi bersama Mempersiapkan diri untuk ujian
ujian penempatan ruang ujian mahasiswa penempatan klinik di rumah, kecuali masing-
praktek (bedah/ ruang ujian praktek (bedah, masing 3 orang mahasiswa untuk
neurologi/penyakit dalam) neurologi/ penyakit dalam) tiap ruangan mewakili kelas untuk
membantu mempersiapkan alat di
tiga ruang ujian
2. memastikan kehadiran
08.10-08.30 2. menempati ruang ujian yang mahasiswa yang ujian Memastikan kesiapan peralatan
telah ditentukan melalui undian praktek klinik di ruang yang akan digunakan
masing-masing

KEGIATAN

HARI JAM MHS YG UJIAN PEMBIMBING MHS YG TDK UJIAN

08.30-09.20 3. membuat perencanaan asuhan 3. mengobservasi kegiatan Merapikan peralatan yang telah
keperawatan dan melakukan mahasiswa yang sedang ujian digunakan
intervensi yang direncanakan dan memberikan penilaian
(tentukan 1 tindakan yang akan
dinilai oleh pembimbing)

4. responsi dengan 2 orang 4. meresponsi mahasiswa


09.20-10.00 pembimbing

Keterangan :
Saat ujian untuk mahasiswa yang sedang ujian:
 mahasiswa menyiapkan format ujian praktek klinik
 mahasiswa tidak diperkenankan untuk bertanya pada mahasiswa lain/pembimbing/dokter/perawat ruangan
 mahasiswa tidak diperkenankan membawa buku atau catatan yang terkait dengan stase KMB
 mahasiswa menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk ujian klinik
 Pelanggaran atas ketentuan diatas akan menyebabkan mahasiswa didiskualifikasi dan dianggap tidak lulus ujian klinik dan
harus mengulang ujian (remedial)
Saat ujian untuk mahasiswa yang piket:
 Tidak diperkenankan memberi bantuan berupa petunjuk apapun pada mahasiswa yang sedang mengikuti ujian.
 Tidak diperkenankan membawa buku-buku atau catatan yang terkait dengan stase KMB
 Menjadi asisten mahasiswa yang mengikuti ujian jika dibutuhkan.
 Memastikan semua peralatan yang diperlukan telah siap digunakan untuk ujian.
Peralatan yang dibutuhkan:
 Peralatan untuk pribadi: stetoskop, tensimeter, termometer, jam detik
 Peralatan yang sesuai dengan ketrampilan/prosedur klinik yang diujikan

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


31

FORMAT UJIAN MINI C-EX BAGI MAHASISWA

Pengkajian

A. Riwayat Keperawatan

B. Pemeriksaan Fisik

C. Pemeriksaan Penunjang

Patofisiologi

1. Diagnosa Keperawatan :

Data Penunjang :

Intervensi :

a).

b).

c).

d).

Dst.
Evaluasi
III. 2. Diagnosa Keperawatan :

Data Penunjang :

Intervensi :

a).
b).
c).
d).
Dst.
Evaluasi

III. 3. Diagnosa Keperawatan :

Data Penunjang :
Intervensi :

a).
b).
c).
d).
Dst.
Evaluasi

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


32

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN ……….. DENGAN KASUS………….


DIRUANG…………………………….

TANGGAL ketika a) masuk: ………………… b) Pengkajian peserta didik: ………………

IDENTITAS
Pasien Penanggungjawab Pasien
Nama : ……………….. …………………………..
Umur :………………... …………………………..
Pendidikan : ……………….. …………………………..
Pekerjaan :……………….. …………………………..
Status Pernikahan :………………... …………………………..
Alamat :………………... …………………………..
Dx Medik :………………..

PENGKAJIAN
Alasan utama datang ke RS :
Riwayat penyakit saat ini (P,Q,R,S,T):
Keluhan Utama (saat pengkajian) :
Riwayat kesehatan lalu :
Riwayat kesehatan keluarga :
Riwayat pengobatan dan alergi :

PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan Umum
Sakit/nyeri: berat (8-10) sedang (4-7) ringan (0-3)
Status gizi: normal (BB ideal) gemuk (BB > 10% ideal)
kurus (BB < 10% ideal)
Sikap: tenang gelisah menahan nyeri
Personal hygiene :
- Mandi : …… x/hari
- Kuku : hitam bersih
- Rambut : kotor bersih
- Kulit : kotor bersih
Lain-lain : …………………………………..……………………………………..
Masalah Keperawatan : …………........…………………………………………..

2. Data Sistemik
a. Sistem Persepsi Sensori
Pendengaran: normal kerusakan ka/ki tuli ka/ki
Alat bantu dengar tinnitus

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


33

Penglihatan: normal kaca mata lensa kontak


Kerusakan ka/ki kebutaan ka/ki katarak ka/ki
Penngecap, Penghidu: normal gangguan indra pengecap
Gangguan indera penghidu
Peraba: normal gangguan indera peraba
Lain-lain : ……………………………………………………………………….
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………..

b. Sistem Penglihatan
Nyeri tekan: ada OD/OS tidak OD/OS
TIO: …………….mmHg, Visus: VOD: ……….., VOS: ………...
Lapang Pandang: Normal Hemianopia Kuadrantanopia
Skotoma
Kesimetrisan mata: simetris tidak simetris eksoftalmus OD/OS
Ensoftalmus OD/OS
Alis: pertumbuhan rambut: sempurna tidak, disebabkan oleh …….
Kesimetrisan mata: simetris tidak simetris eksoftalmus OD/OS
Ensoftalmus OD/OS
Alis: pertumbuhan rambut: sempurna tidak, disebabkan oleh………..
Kelopak mata: normal ptosis kemerahan lesi krusta
pembengkakan etropin ektropin trikiasis madorisis
konjungtiva: palpebra: normal (merah muda dan mengkilat)
kemerahan pembengkakan
benjolan: folikel papil litasis
konjungtiva: bulbi: normal pembengkakan edema (kimosis)
Sklera: warna: putih OD/OS kekuningan OD/OS
Kornea: normal
Kekeruhan: infiltrate sikatrik: nebula macula leukoma
Reflek: ada OD/OS tidak OD/OS
Pupil: isokor anisokor
diameter: normal (2-6mm) kontraksi OD/OS (< 2mm)
dilatasi OD/OS (> 6mm)
respon cahaya: ada OD/OS tidak OD/OS
Masalah Keperawatan: ………………………………………………………....
c. Sistem Pernafasan
Frekuensi: ……….x/menit
Kualitas: normal dangkal cepat
Batuk: ya/tidak, suara nafas: bersih ronchi: basah/kering
Bunyi nafas: vesikuler bronco-vesiculer stridor wheezing
Brokeal trakeal
Sumbatan jalan nafas: sputum lendir darah

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


34

Lain-lain: ………………………………………………………………………..
Masalah Keperawatan: …………………………………………………….......

d. Sistem Kardiovaskuler
Tekanan Darah: ……../…...mmHg
Denyut nadi: ……….x/menit
Irama: teratur tidak teratur
Bunyi jantung: normal tambahan: ………………….
Kekuatan: kuat lemah
Akral: hangat dingin
Pengisian kapiler: ≤ 3 detik > 3 detik
Edema: tidak ada ada di…………
Lain-lain:…………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan: …………………………………………………………

e. I. Sistem Saraf Pusat


Kesadaran: GCS: E:…………. M:………… V:…………..
Bicara: berbicara spontan aphasia lancar tidak lancar
Kordinasi: tes hidung – jari – hidung jari – hidung
Pronasi – supinasi
Status motorik: normal hipertropi hipotropi
Plasid/hipotoni spastic/hipertoni
Kekuatan otot: derajat 1 derajat 2 derajat 3 derajat 4
derajat 5
Gaya berjalan dan keseimbangan: normal langkah ayam
langkah mabuk langkah menggeser
langkah spastic
Rangsangan minengeal: kaku kuduk kerning laseque
Brudzinski 1 brudzinski 2
Lain-lain:…………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan: ………………………………………………………….

II. Syaraf - syaraf otak


Nervus Olfaktorius (N I) Kanan Kiri
Penciuman : ……………………… …………………………
Anosmia : ……………………… …………………………
Hyposmia : ………………………. …………………………
Parosmia : ……………………….. …………………………
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………
Nervus Optikus (N II)
Visus : …………………….. ……………………….

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


35

Lapang Pandang : …………………….. ……………………….


Fundus Oculi (Fundus copy): papilla edema papilla atropi
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………..

Nervus Oculomotorius, Trochealis dan Abdusen (N III, IV, VI)


Diplopia : …………………….. ……………………….
Celaha mata : …………………….. ……………………….
Ptosis : …………………….. ……………………….
Sikap bola mata : …………………….. ……………………….
Strabismus : …………………….. ……………………….
Exophtalmus : …………………….. ……………………….
Enophtalmus : …………………….. ……………………….
Gerakan bola mata : .…………………….. ……………………….
- Kaku
- Kesegala arah
(lateral, lateral atas, medial , medial , lateral , lateral )
Pupil : kanan kiri
- Bentuk : …………………….. ……………………….
- Isokor/Anisokor : …………………….. ……………………….
- Midriasis/Miosis : ….………………….. ……………………….
- Reflek Cahaya : ……………………… ……………………….
Langsung : ……………………… ……………………….
Tak Langsung : …………………….. ……………………….
Reflek pupil : tidak ada reaksi lambat normal
Masalah Keperawatan :………………………………………………………..

Nervus Trigeminus ( N V)
Motorik kanan kiri
- Mengunyah : ……………………... ………………………
- Membuka mulut : ……………………... ………………………
- Menggigit : ……………………... ………………………
- Reflek kornea : ……………………... ………………………
Sensorik/sensibilitas
- Wajah : rasa raba rasa nyeri
- Dagu : rasa suhu rasa sikap
- Pipi : rasa getar
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………..

Nervus Fasialis (NVII)


Motorik kanan kiri
- Mengerutkan dahi : …………………….. ………………………..

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


36

- Menutup mata : …………………….. ………………………..


- Menunjukan gigi : …………………….. ………………………..
- Lipatan nasobialis : …………………….. ………………………..
Sensorik
- 2/3 depan lidah : ……………………... ………………………..
Masalah Keperawatan :…………………………………………………………

Nervus Statoakustikus/Nervus Vestibulo Kokhlearis (N VIII)


Pendengaran kanan kiri
- Suara bisikan : .……………………. ………………………..
- Detik arloji : …………………….. ………………………..
- Test weber : …………………….. ………………………..
- Test rinne : …………………….. ………………………..
Keseimbangan : dapat berdiri terasa pusing/jatuh
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………..

Nervus Glasso Faringeus (N IX)


Disartia : cadel/pelo
Disfagia : keselek
Disfonia : afonia
Reflek
Muntah : …………………….. ………………………..
Batuk : …………………….. ………………………..
Lain-lain :
Takikardia/bradikardia : …………………….. ………………………..
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………...

Nervus Vagus (N X)
Posisi uvula : tengah deviasi: kanan/kiri
Suara : normal disfonia disartria
Reflek menelan : normal regurgitasi
Denyut jantung : teratur
Tidak teratur: takikardi bradikardi
Masalah Keperawatan : …………………………………………………………

Nervus Aksesorius (N XI)


Memutar Kepala : bisa tidak bisa
Angkat bahu : bisa tidak bisa: parase
Masalah Keperawatan : …………………………………………………………

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


37

Nervus Hipoglosus (N XII)


Menjulurkan lidah dan menarik kembali: bisa: tekordinasi
Tidak bisa: miring/parese
Disatria
Masalah Keperawatan : …………………………………………………………

III. Reflek
1. Reflek tendon : - ± + ++
2. Reflek brakhioradialis : - ± + ++
3. Reflek trisep : - ± + ++
4. Reflek lutut : - ± + ++
5. Reflek archiles : - ± + ++
Masalah Keperawatan : …………………………………………………………

IV. Kesimpulan
GCS :
Kordinasi :
Status Motorik :
Kekuatan Otot :
Gaya Berjalan :
Rangsangan Meningeal :
Saraf - saraf Otak :
Nervus I :
Nervus II :
Nervus III :
Nervus IV :
Nervus V :
Nervus VI :
Nervus VII :
Nervus VIII :
Nervus IX :
Nervus X :
Nervus XI :
NervusXII :

V. Reflek :
VI. Pemeriksaan Penunjang dan terapi medis:
VII. Diagnosa Keperawatan :
f. Sistem Gastrointestinal
Nafsu makan: normal meningkat menurun

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


38

Diet: …………….
Porsi makan: …………….
Keluhan: mual muntah
Bibir: normal kering pecah-pecah
Mulut dan tenggorokan: normal lesi hematemesis
Kemampuan mengunyah: normal kurang kesulitan
Kemampuan menelan: normal nyeri telan
Perut: normal hiperperistaltik tidak ada bising usus
Kembung nyeri tekan kuadran ………./bagian …………
Colon dan rectum: BAB: Normal konstipasi …………..hari
Diare ……….x/……..jam inkontinensia
Menelan
Rectal toucher: ……………….(data sekunder)
Lain-lain: …………………………………………………………………………..
Masalah Keperawatan: …………………………………………………………….

g. Sistem Muskuloskeletal
Rentang gerak: penuh terbatas
Keseimbangan dan cara jalan: tegap tidak tegap
Kemampuan memenuhi aktivitas sehari-hari: mandiri, dibantu sebagian
dibantu sepenuhnya
Menggunakan alat bantu berupa…………
Genggaman tangan: sama kuat lemah ka/ki
Otak kaku: sama kuat lemah ka/ki
Akral: hangat dingin
Fraktur tidak ada ada, gambarkan………..............
Lain-lain: ……………………………………………………………………........
Masalah Keperawatan: …………………………………………………………..

h. Sistem Integument
Warna kulit: normal pucat sianosis ikterik
Lainnya: ………………………………………………
Turgor: baik buruk
Luka: tidak ada ada: Luas: …………., pada: ……………..,
gambarkan:………………..
Memar: tidak ada ada pada ………………
Kemerahan: tidak ada ada pada ………………
Lain-lain: ………………………………………………………………………….
Masalah Keperawatan: ……………………………………………………………

i. System Reproduksi

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


39

Infertil: ada tidak ada


Masalah menstruasi: ada tidak ada
Skrotum: edema ulkus nyeri tekan
Testis: edema massa
Prostat: massa nyeri tekan
Payudara: kontur simetris inflamasi jaringan parut
Lain-lain: ………………………………………………………………………….
Masalah Keperawatan: …………………………………………………………....

j. System Perkemihan
Urine: Jumlah/24 jam: ………….cc
Warna: kuning jernih coklat merah
Pancaran urine: kuat lemah bercabang
@BAK …………….cc disuria nokturia retensi hematuri
Nyeri tidak terkontrol inkontenensia oliguria poliuri
oligouria
Vesica urinaria: nyeri tekan kosong penuh
Lain-lain: …………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan: …………………………………………………………...

3. DataPenunjang
(hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, EKG, EEG, dll)
Tanggal pemeriksaan: ……………………………..
Hasil: ……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….

4. Terapi yang dibeikan


Obat/Tindakan Golongan Dosis Indikasi Kontra Indikasi
………………… ……………. …………… …………….. …………………..
………………… ……………. …………… …………….. …………………..
………………… ……………. …………… …………….. …………………..
………………… ……………. …………… …………….. …………………..
………………… ……………. …………… …………….. …………………..
………………… ……………. …………… …………….. …………………...
………………… ……………. …………… …………….. …………………...
………………… ……………. …………… …………….. …………………...

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


40

PENGKAJIAN MASALAH PSIKOSOSIO BUDAYA DAN SPIRITUAL


PSIKOKLOGIS
Perasaan klien setelah mengalami masalah ini adalah ……………………………………………
Cara mengatasi perasaan tersebut …………………………………………………………………
Rencana klien setelah masalahnya terselesaikan …………………………………………………
Jika rencana ini tidak dapat dilaksanakan ………………………………………………………...
Pengetahuan klien tentang masalah/penyakit yang ada ………………………………………….

SOSIAL
Aktifitas atau peran klien di masyarakat adalah …………………………………………………..
Kebiasaan lingkungan yang tidak disukai adalah …………………………………………………
Cara mengatasinya …………………………………………………………………………………
Pandangan klien tentang aktifitas social di lingkungannya ……………………………………….

BUDAYA
Budaya yang diikuti adalah budaya …………..yang aktifitasnya adalah ………………………..
Keberatannya dalam mengikuti budaya tersebut adalah …………………………………………
Cara mengatasinya keberatan tersebut adalah…………………………………………………….

SPIRITUAL
Aktifitas ibadah yang biasa dilakukan sehari-hari adalah………………………………………...
Kegiatannya keagamaan yang biasanya dilakukan adalah………………………………………...
Aktifitas ibadah yang sekarang tidak dapat dilaksanakan adalah …………………………………
Perasaan klien akibat tidak dapat melaksanakan hal tersebut ……………………………………..
Upaya klien mengatasi perasaan tersebut ………………………………………………………….
Apa keyakinan klien tentang peristiwa/masalah kesehatan yang sekarang sedang
dialami……………………………………………………………………………………………..

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


41

ANALISA DATA
Nama pasien : ………………….. Diagnosa Medis : ……………………………
Jenis kelamin : ………………….. No.Med Record : ……………………………
Kamar/Bed : ………………….. Hari/Tanggal : ……………………………

No Data Senjang Masalah Keperawatan Paraf


Perawat

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


42

MASALAH KEPERAWATAN

1. ……………………………………………………………………………………

2. …………………………………………………………………………………..

3. ……………………………………………………………………………………

4. ……………………………………………………………………………………

5. ……………………………………………………………………………………

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

2. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

3. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

4. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

5. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

PRIORITAS MASALAH

1. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

2. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

3. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

4. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

5. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


43

NURSING PLANING
Nama pasien : ………………….. Diagnosa Medis : ……………………
Jenis kelamin : ………………….. Hari/Tanggal : ……………………
Kamar/Bed : ………………….. Shif : Pagi / Sore / Malam

No Diagnosa Jam SLKI SIKI Paraf


Keperawatan perawat
(SDKI)

STIKES Citra Delima Bangka Belitung


44

IMPLEMENTASI
Nama pasien : ………………….. Diagnosa Medis : …………………….
Jenis kelamin : ………………….. Hari/Tanggal : …………………….
Kamar/Bed : ………………….. Shif : Pagi / Sore / Malam

No Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan perawat

STIKES Citra Delima Bangka Belitung

Anda mungkin juga menyukai