Anda di halaman 1dari 89

i

ii
VISI MISI PRODI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISI
“Sebagai Pusat Pendidikan Ners yang Profesional dengan Keunggulan
Keperawatan Holistik melalui Pendekatan Islami serta Berdaya Saing Tinggi
Ditingkat Nasional Tahun 2025 dan Internasional 2030”

MISI
1. Menyelengggarakan pendidikan keperawatan yang unggul dan berkualitas
dalam keperawatan holistik dengan mengintegrasikan aspek keislaman
2. Mendidik dan menghasilkan lulusan yang kompeten, religius, berakhlakul
kharimah, mematuhi kode etik keperawatan dan mampu bersaing secara nasional
dan internasional
3. Mengembangkan penelitian inovatif yang berkontribusi pada perkembangan
IPTEK keperawatan
4. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat yang berkontribusi pada
peningkatan derajat kesehatan masyarakat
5. Meningkatkan jejaring kerjasama di tingkat nasional dan internasiona

TUJUAN
1. Tersedianya perawat professional yang unggul dalam bidang Keperawatan
Holistik yang Islami
2. Terwujudnya asuhan keperawatan yang terintegrasi nilai islami
3. Terwujudnya dosen dan mahasiswa yang mampu melaksanakan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang terintegrasi dengan kajian Al quran dan
hadist
4. Tercapainya pengetahuan dan keterampilan dosen dalam proses pembelajaran
berdasarkan ilmu penegetahuan dan teknologi
5. Terwujudnya jejaring kerjasama dengan berbagai pihak di tingkat nasional dan
internasional

iii
KATA PENGANTAR

Buku panduan Praktik Klinik Profesi Ners stase Keperawatan Medikal


Bedah I ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa dan Preceptor Klinik dalam
menjalankan proses pembelajaran praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah
Profesi dengan metode Pembelajaran Bauran (Blended Learning) dalam mencapai
kompetensi klinik Keperawatan Medikal Bedah I pada Program Studi Profesi Ners
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia.
Buku ini sebagai panduan pelaksanaan praktik profesi Keperawatan
Medikal Bedah I yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk
dapat menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan
asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan
fungsi advokasi pada pasien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan
hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada orang dewasa.
Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah I mencakup asuhan keperawatan pada
pasien dewasa dalam konteks keluarga yang mengalami masalah pemenuhan
kebutuhan dasarnya akibat gangguan satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem
(organ) tubuhnya.
Buku panduan ini merupakan buku pedoman kerja mahasiswa selama
praktik. Adanya perbaikan pada buku ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik bagi Preceptor dan mahasiswa dalam menggunakan
buku dan melaksanakan program praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah I.
Penyempurnaan buku ini selanjutnya sangat memerlukan masukan dari teman
sejawat. Semoga buku ini bermanfaat.

Penyusun
Tim Penyusun Keperawatan Medikal Bedah

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


VISI MISI .................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
BAB I.Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Deskripsi Mata Kuliah 2
C. Deskripsi Capaian Pembelajaran Lulusan yang dibebankan
Pada mata Kuliah 3
D. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah 6
E. Daftar Kompetensi Kasus 8
F. Penelitian Terkait 15
BAB II. Proses Bimbingan Dan Evaluasi 16
A. Proses Pemelajaran 16
B. Proses Pembelajran Di RS (luring) 20
C. Proses Pembelajaran Daring 22
D. Penugasan Klinik Luring 28
E. Peralatan Yang dibutuhkan 36
F. Metode Evaluasi 37
G. Evaluasi Pembelajaran 38
BAB III Tata Tertib 39
A. Tata Tertib Mahasiswa 39
B. Tata Tertib Preceptor 39
BAB IV Penutup 41

v
DAFTAR LAMPIRAN
- Lampiran 1: Format Penulisan Laporan Pendahuluan
- Lampiran 2: Format penulisan asuhan keperawatan dan pengkajian
- Lampiran 3: Format Penilaian Pre-Post Conference
- Lampiran 4: Format penilaian Laporan pendahuluan
- Lampiran 5: Format Penilaian Laporan Kasus Keperawatan
- Lampiran 6: Target Pencapaian Keperawatan
- Lampiran 7: Format Penilaian Format Penilaian Ujian Praktik Keperawatan
/ Direct Observation of Prosedural Skills
- Lampiran 8 :Format penilaian penyuluhan
- Lampiran 9: Format Penulisan Analisis artikel penelitian
- Lampiran 10: Format Penilaian Analisis Jurnal
- Lampiran 11: Format ADL
- Lampiran 12: Format penilaian pelaksanaan presentase kasus seminar
- Lampiran 13: Lembar Konsultasi Praktik Profesi Ners
- Lampiran 14: Format Rekapitulasi Penilaian

vi
BAB I
DESKRIPSI STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. Latar Belakang
Praktik Klinik Profesi Keperawatan Medikal Bedah I merupakan rangkaian
proses pendidikan Ners tahap profesi yang akan diikuti oleh seluruh mahasiswa
pada tatanan klinik di rumah sakit setelah melalui mata kuliah keperawatan
dasar. Kemampuan yang dicapai selama program ini diantaranya keterampilan
klinik, kemampuan berpikir kritis dan problem solving yang selanjutnya
tertuang dalam rencana asuhan keperawatan yang komprehensif.
Pasien terkonfirmasi COVID-19 hingga tanggal 7 Agustus 2021 mencapai
l477 di Indonesia, dimana 1368 kasus varian Delta yang tersebar pada 25 dari
34 provinsi. Selain itu, Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyrakat (PPKM) sejak tanggal 9 Agustus 2021 dan hingga saat ini
telah diperpanjang hingga tanggal 6 September 2021 termasuk di Makassar,
Sulawesi Selatan. Hal ini tentunya berdampak pada proses pembelajaran
(World Health Organization, 2021).
Berdasarkan Instruksi Rektor No. 2468/H.25/UMI/XII/2020 tentang
pelaksanaan perkuliahan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 di masa
pandemi Corona Virus Disesase (COVID-19) secara daring, maka Program
Studi Profesi Ners FKM UMI melaksanakan metode Blended Learning.
Pembelajaran daring di Perguruan Tinggi dengan merujuk pada Peraturan
Menteri Ristekdikti No. 51/2018 untuk diselenggarakan sebagai strategi
pendidikan tinggi menjawab tantangan RI 4.0. Pembelajaran daring
memberikan pengalaman belajar yang fleksibel yang memanfaatkan TIK dan
dapat diakses kapan saja, di masa saja, oleh siapa saja. Blended Learning
mengkombinasikan cara online dan tatap muka. Ada proporsi pengantaran
bahan ajar yang online, biasanya dilengkapi dengan diskusi online, dan ada
pengurangan frekuensi tatap muka (Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi, 2019).

1
B. Deskripsi Mata kuliah
Praktik profesi keperawatan medikal bedah merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan asuhan
keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan
fungsi advokasi pada pasien, membuat keputusan legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada
orang dewasa. Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah mencakup asuhan
keperawatan pada pasien dewasa dalam konteks keluarga yang mengalami
masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan satu sistem (organ)
ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya.
Setelah menjalani praktik profesi KMB ini, mahasiswa diharapkan
mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan
keperawatan pada orang dewasa; menggunakan keterampilan interpersonal
yang efektif dalam kerja tim; menggunakan teknologi dan informasi kesehatan
secara efektif dan bertanggung jawab; menggunakan langkah-langkah
pengambilan keputusan etis dan legal; memberikan asuhan peka budaya
dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik;
mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
pasien dewasa; mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang
sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar
pelayanan yang diberikan efisien dan efektif; mengembangkan pola pikir kritis,
logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan orang dewasa;
memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten;
menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak pasien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya; mempertahankan lingkungan yang aman
secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan
manajemen risiko; melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan; memberikan dukungan
kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan
yang diberikan; mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif;

2
mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional;
berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan; dan menggunakan
hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.
Mata ajar Keperawatan Medikal Bedah I pada tahap profesi memiliki
beban studi 4 SKS dengan durasi lama pembelajaran yakni 4 minggu termasuk
proses evaluasi. Kegiatan pembelajaran mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah dilakukan secara Daring dan Praktik Langsung di Rumah Sakit (klinik)
dengan sistem rotasi yang ditempatkan di berbagai Rumah Sakit.

C. Standar Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi yang dibebankan


pada Mata kuliah
1. Sikap:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius (a)
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama,moral, dan etika (b)
c. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri (j)
d. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi
kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan
tindakan professional sesuai dengan lingkup praktik di bawah
tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan (k)
e. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan
peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia (l)
f. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut
dan martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan
menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang
diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan
informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam
kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya (m)

3
2. Pengetahuan:
a. Menguasai konsep teoritis ilmu biomedik (b)
b. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, pada
bidang keilmuan keperawatan medikal bedah (d)
c. Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan
keperawatan (e)
d. Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai
bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer,
sekunder dan tertier (g)
3. Keterampilan Khusus:
a. Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan
berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan
keperawatan yang telah atau belum tersedia (a)
b. Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi
keperawatan medikal bedah sesuai dengan delegasi dari ners spesialis
(keterampilan khusus poin b).
c. Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan
keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian
dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan
(keterampilan khusus poin e).
d. Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan
keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik
perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan
faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat (f)
e. Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan
kondisi klien yang tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan
melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab
perawatan (g)

4
f. Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan
secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain (h)
g. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan
memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga
/pendamping/penasehat untuk mendapatkan persetujuan keperawatan
yang menjadi tanggung jawabnya (i)
h. Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi,
telaah kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik
keperawatan yang dilaksanakannya (j)
4. Keterampilan Umum:
a. Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik,
dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar
kompetensi kerja profesinya (a)
b. Menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain
di bidang keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur
baku, serta kode etik profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat
akademik (c )
c. Meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus
melalui pelatihan dan pengalaman kerja (e)
d. Bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan
kode etik profesinya (f)
e. Bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan
masalah pekerjaan bidang profesinya (i)
f. Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat
profesi dan kliennya (j)
g. Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri (l)

5
D. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Medikal Bedah mahasiswa
mampu:
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan
pada orang dewasa.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab.
4. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
5. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau
faktor lain dari setiap klien yang unik.
6. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
klien dewasa.
7. Mendemonstrasikan keterampil teknis keperawatan yang sesuai dengan
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan
yang diberikan efisien dan efektif.
8. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan
asuhan keperawatan orang dewasa.
9. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan
konsisten.
10. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
11. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
12. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku
dalam bidang kesehatan.
13. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan.
14. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
15. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional.

6
16. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
17. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan.

TABEL SKALA TARGET PENCAPAIAN (PROFESI NERS PADA


TARGET 3 & 4)
Label Skor Standar prosedur Kualitas Tungkat
skala penampilan bantuan yang
dibutuhkan
Independen 5 Aman Mahir Tidak butuh
Akurat Percaya diri bantuan atau
Mencapai hasil yang diharapkan Bijaksana dukungan
Perilaku sesuai dengan konteks
Disupervisi 4 Aman Mahir Sesekali
Akurat Percaya diri membutuhkan
Mencapai semua hasil yang Cukup bantuan
diharapkan bijaksana
Perilaku sesuai dengan konteks
Dibantu 3 Aman Cukup mahir Membutuhkan
Akurat jika dibantu bantuan verbal
Mencapai hampir semua hasil dan sesekali
yang diharapkan bantuan fisik
Hasil perilaku umumya sesuai
dengan konteks
Marginal 2 Aman hanya dengan bimbingan Tidak terampil Membutuhkan
Tdak sepenuhnya akurat Tidak efisien bantuan verbal
Pencapaian hasil diharapkan terus menerus
tidak lengkap dan sesekali
bantuan fisik
Tergantung 1 Tidak aman Tidak terampil Membutuhkan
Tidak dapat menunjukkan bantuan cerbal
perilaku yang diharapkan dan fisik terus
Kurangnya kesadaran akan menerus
perilaku yang sesuai dengan
konteks
X 0 Tidak menampilakn perilaku
sesuai yang diharapkan

7
E. Daftar Kompetensi Kasus
Daftar kompetensi kasus stase Keperawatan Medikal Bedah disusun
berdasarkan kasus penyakit atau masalah kesehatan terbanyak di Indonesia.
Kasus-kasus yang ditampilkan dapat dipilih oleh mahasiswa sebagai kasus
kelolaan.

TABEL DAFTAR KASUS STASE KEPERAWATAN MEDIKAL


BEDAH (KMB I)
NO SISTEM KASUS
Asuhan keperawatan pasien TB Paru
Asuhan keperawatan pasien PPOK
Asuhan keperawatan pasien Efusi Pleura
1 Respirasi
Asuhan keperawatan pasien Ca Paru
Asuhan keperawatan pasien Asma
Asuhan keperawatan pasien Pneumonia
Asuhan keperawatan pasien Dekompensasio cordis
Asuhan keperawatan pasien Hipertensi
2 Kardiovaskular
Asuhan keperawatan pasien Aritmia
Asuhan keperawatan pasien Infark miokard
Asuhan keperawatan pasien Apendisitis
Asuhan keperawatan pasien Kanker kolorektal
Asuhan keperawatan pasien Hepatitis
Asuhan keperawatan pasien Sirosis hepatis
Asuhan keperawatan pasien Diare
3 Gastrointestinal Asuhan keperawatan pasien Kolelitiasis akut
Asuhan keperawatan pasien Pankreatitis akut
Asuhan keperawatan pasien Ileus obstruktif
Asuhan keperawatan pasien Karsinoma saluran cerna
Asuhan keperawatan pasien Thypoid
Asuhan keperawatan pasien hepatitis
Asuhan keperawatan pasien Fraktur
4 Muskuloskeletal Asuhan keperawatan pasien Dislokasi
Asuhan keperawatan pasien Osteoporosis

8
DAFTAR KETERAMPILAN DAN TINGKAT PENCAPAIAN
No Keterampilan Klinik Level
1 Melakukan pengkajian awal terdiri dari : 4
Alergi, Alasan
masuk RS, Riwayat kesehatan (genogram)
2. Melakukan pemeriksaan fisik (head to toe) 4
3 Melakukan pemeriksaan neurologi dasar : 4
GCS, Pupil, Fungsi motoric, Fungsi
sensibilitas, Fungsi saraf kranial, Tanda
rangsang meningeal, Tingkat keparahan stroke
dengan Skala NIHSS, Tingkat kecacatan/
ketunaan dengan skala Rankin, Prognosa
stroke dengan skala Orpington, Skrining
fungsi menelan
4 Melakukan Pemeriksaan dan analisa 3
spirometri
5 Melakukan pengkajian Status psikososial dan 4
ekonomi
6 Melakukan pengkajian Risiko jatuh 4
7 Melakukan pengkajian Status fungsional 4
8 Melakukan pengkajian Tingkat nyeri 4
9 Melakukan pengkajian Skrining gizi 4
10 Melakukan pengkajian kebutuhan edukasi 4
11 Melakukan pengkajian Kebutuhan Discharge 4
planning
Memenuhi kebutuhan oksigen
12 Monitoring tanda perburukan fungsi 4
pernafasan
13 Memberikan oksigen: simple mask, 3
rebreathing mask, nonrebreathing mask,
tracheostomy tube
14 Melakukan suctioning: nasotracheal, 4
Oropharyngeal, Nasopharyngeal, close suction
15 Melakukan perawatan trakeostomi : perawatan 4
tube,
membersihkan luka, ganti balutan
16 Melakukan perawatan WSD : ganti balutan, 4
ganti botol,
membuang cairan
17 Melakukan chest physioterapi 3
18 Melakukan postural drainage 3
19 Melakukan pengukuran Incentive spirometry 3
Memenuhi kebutuhan sirkulasi dan cairan
20 Melakukan interpretasi rekaman EKG 3

9
21 Melakukan pemberian darah : mengecek 4
instruksi,
mencocokan identitas, memberikan darah,
monitor selama
pemberian, evaluasi reaksi transfusi
22 Melakukan monitoring dan evaluasi efekifitas 4
stocking
elastis
23 Melakukan pemberian posisi kepala netral 3
24 Melakukan tatalaksana klien terpasang EVD 3
(External
Ventrikular Drainage)
25 Melakukan tatalaksana klien dengan 4
peningkatan tekanan
intrakranial
26 Melakukan aspirasi pada klien dengan 3
ekstravasasi
27 Memberikan kompres hangat/ dingin pada 4
klien dengan
ekstravasasi
28 Melakukan talaksana keperawatan klien yang 4
akan
diberikan transfusi dan produk darah yg
membutuhkan
observasi khusus
29 Melakukan perawatan Central 3
line/Peripherally Inserted
Central Line (PICC) catheter
30 Melakukan Perawatan AV shunt/ CDL 3
31 Mengukur CVP 3
32 Melakukan penekanan di area perdarahan pada 4
klien
dengan radioterapi
Memenuhi kebutuhan nutrisi
33 Melakukan pemasangan Tube feeding / 4
Nasogastric
34 Memberikan nutrisi per oral pada pasien 4
berisiko tinggi
35 Memberikan nutrisi melalui Tube feeding / 4
Nasogastric
36 Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan gula 4
darah
37 Melatih fungsi menelan pada klien dengan 4
disfagia
38 Melakukan irigasi NGT 4

10
39 Memberikan makan secara oral pada klien post 4
tindakan
brakhiterapi nasofaring
Memenuhi kebutuhan eliminasi
40 Melakukan pemasangan intermitten kateter 4
41 Melakukan pemasangan kateter urin / Douer 4
katheter lakilaki/
perempuan
42 Melakukan enema 4
43 Melakukan manual evakuasi faeses 4
44 Melakukan perawatan sistostomy 4
45 Melakukan perawatan kolostomy 4
46 Melakukan monitoring dan evaluasi 4
keseimbangan cairan
47 Melepas kateter menetap 4
48 Melakukan perawatan peritoneal dialisis 3
49 Melakukan perawatan klien hemodialisis 4
50 Melakukan irigasi kateter / bladder 4
Memenuhi kebutuhan mobilisasi/pergerakan/immobilisasi
51 Mengkaji risiko dekubitus (Skala Norton/ 4
Skala Braden)
52 Melakukan perawatan kulit pada klien resiko 4
tinggi
53 Melaksanakan alih baring dengan five pillow 4
54 Melakukan Range of Motion (ROM) pada 4
kasus pathologis
55 Melakukan ambulasi dengan alat bantu jalan 4
56 Melakukan perubahan posisi dengan metode 4
logroll
57 Melatih klien berjalan dengan alat bantu: 4
tongkat; walker
58 Melakukan mobilisasi pada klien paska operasi 4
59 Melakukan perawatan klien dengan traksi : 3
skin traksi, skeletal traksi, Hallow traksi, kotrel
traksi
60 Melakukan perawatatan eksternal immobilisasi 3
: cast/ gips
61 Melatih mobilisasi pada klien paska amputasi 3
62 Melakukan penatalaksanaan posisi pada klien 3
gangguan
jantung
63 Melatih mobilisasi pada klien dengan 3
gangguan jantung
Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur

11
64 Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi 4
masalah tidur
65 Melakukan penilaian skala nyeri 3
66 Melakukan hipnotherapy, imajinasi terpimpin 3
67 Melakukan evaluasi pemberian relaksan 4
68 Melakukan pencegahan cidera selama klien 4
tidur
69 Melakukan tindakan untuk penurunan distraksi 4
lingkungan
Memenuhi kebutuhan personal hygiene, integument
70 Memandikan klien dengan kondisi kritis 4
71 Melakukan perawatan mulut klien dengan 4
penurunan
kesadaran
72 Monitoring dan evaluasi pencapaian 4
pemenuhan kebutuhan
personal hygiene
73 Melakukan perawatan luka grade II dan III 4
74 Melakukan perawatan luka ulkus gangrene 4
75 Melakukan perawatan luka / pin external 4
fikasasi
(Illizarov)
76 Melakukan perawatan luka amputasi 4
77 Melakukan perawatan area penusukan pin (pin 4
site care)
78 Melakukan perawatan drain 4
79 Melakukan perawatan luka post operasi 4
diameter > 5 cm
80 Melakukan perawatan luka operasi dengan 4
dehiscene,
exudatif, infeksi, dan nyeri
81 Melakukan perawatan luka kanker dewasa dan 4
anak
dengan perdarahan, high exudatif, infeksi, bau,
dan nyeri
82 Melakukan perawatan luka simple fistula 4
dengan high
exudatif, maserasi, eskoriasi
83 Melakukan perawatan luka percuteus tube: 4
gastrostomi,
neprostomi, trachesotomi, sistostomi, trans
bilier hepatic
dengan infeksi, maserasi, eskoriasi.
84 Melakukan perawatan luka kaki diabetik tanpa 4
penyulit

12
85 Melakukan perawatan luka arterial dan venous 4
ulcer dan
bandaging tanpa penyulit
86 Melakukan perawatan luka post radiasi 4
87 Melakukan irigasi mata 4
88 Melakukan irigasi telinga 4
Memenuhi kebutuhan suhu tubuh normal
89 Melakukan pemakaian hipothermi atau 4
hiperthermi blanket
90 Melakukan pemberian antipiretik 4
91 Melakukan monitoring suhu tubuh klien 4
Memenuhi keselamatan klien
92 Melakukan pengkajian ulang jatuh dengan 4
skala morse,
hamty damty, time up and go
93 Melakukan edukasi klien yang beresiko jatuh 4
tinggi
94 Melakukan tindakan pencegahan mencederai 4
diri dengan
restrain fisik
95 Melakukan tindakan pencegahan mencederai 4
diri dengan
restrain obat
96 Melakukan evaluasi efektifitas penggunaan 4
matras
antidekubitus
97 Melakukan penggantian alat tenun pada klien 4
kondisi kritis
Memenuhi kebutuhan dalam komunikasi
98 Melakukan penatalaksanaan pemulangan klien 4
(edukasi
kontrol, obat dan aktivitas)
Memenuhi kebutuhan spiritual
99 Melakukan perawatan terminal dengan 4
pendekatan
spiritual
Melakukan penatalaksanaan keperawatan
pada klien
kemoterapi, target therapi, bioterapi
100 Melakukan tindakan pemberian kemoterapi 3
101 Membersihkan tumpahan kemoterapi dengan 3
spill kit
102 Melakukan pelepasan infus saat terjadi 4
ekstravasasi
Melaksanakan penatalaksanaan keperawatan radioterapi

13
103 Melakukan persiapan klien untuk tindakan 3
radiasi internal
(ablasi )
104 Melakukan persiapan klien untuk tindakan 3
implantasi
Melakukan pengelolaan paket alat selama
tindakan
brakhiterapi: ginekologi dan head and neck
105 Melakukan monitoring klien selama tindakan 3
brakhiterapi: implantasi
106 Melakukan persiapan klien untuk tindakan 4
radiasi seluruh
tubuh
107 Mendampingi klien selama simulasi : 4
observasi perdarahan dan aspirasi
108 Melakukan timbang terima klien ke perawat 4
ruangan
109 Melakukan observasi kesadaran 4
Melakukan penatalaksanaan keperawatan neurodiagnostik
110 Melakukan monitoring klien selama EMG 4
111 Melakukan persiapan pada klien yang akan 4
dilakukan EEG
112 Melakukan monitoring klien selama EEG 4
113 Melakukan persiapan pada klien yang akan 4
dilakukan NO
(Neuro Opthalmologi dan Otologi)
114 Melakukan monitoring klien selama dilakukan 4
NO (Neuro
Opthalmologi dan Otologi)
115 Melakukan pemeriksaan menggunakan tools: 4
MMSE (Mini
Mental State Exam)
116 Melakukan terapi kognitif 4
117 Melakukan persiapan klien paska operasi 4
kasus bedah
syaraf
118 Melakukan persiapan klien paska angiografi 4
Penatalaksanaan pemberian obat
119 Melakukan pemberian obat melalui 4
nasogastric
120 Melakukan pemberian obat melalui 4
nebulization
121 Melakukan pemberian obat melalui central line 4

14
122 Melakukan pemberian obat Patient Controlled 4
Analgesia
(PCA)
123 Melakukan pemberian obat Metered Dose 4
Inhaler (MDI)
dengan inhaler
124 Melakukan pemberian obat nonnarcotic agents 4

F. Penelitian Terkait
1. Edukasi
Diabetes Self-Management Education (DSME) adalah proses yang
memfasilitasi pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam self-care
pasien DM, meliputi monitoring glukosa darah secara teratur, manajemen diet,
aktivitas fisik, medikasi, dan kunjungan ke fasilitas kesehatan. Hasil penelitian
menunjukkan ada pengaruh DSME terhadap peningkatan pengetahuan pasien
DM tipe 2 (p value = <0,001). Pasien DM diberikan DSME dengan durasi 30
menit disertai booklet tentang DSME yang berisi materi edukasi tentang
penyakit DM, pengaturan diet, latihan fisik, kontrol glukosa darah, dan terapi
farmakologis (Munir dan Asnaniar, 2020).
2. Range of Motion (ROM)
Setelah diberikan latihan range of motion ankle selama 14 hari (latihan tiga kali
dalam sehari sesuai SOP), terjadi perbaikan nilai ankle brachial index pada
pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Antang Kota
Makassar (Munir, 2017).
3. Risiko dekubitus
Penelitian menggunakan skala Braden pada 43 pasien yang dirawat di ruang
perawatan dan ICU, ditemukan hasil ada hubungan antara lama hari rawat
dengan risiko luka tekan/dekubitus (p = 0.011), namun tidak ada hubungan
antara umur(p = 0.617), diagnosis (p = 1,000), dan merokok (p = 1,000)
dengan risiko luka tekan/dekubitus di RSUD Kota Makassar (Munir et al.,
2019).

15
BAB II
PROSES BIMBINGAN DAN EVALUASI
A. Metode Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan metode Blended Learning.
Pembelajaran bauran terjadi jika materi pembelajaran 30%-79% yang
dijabarkan sebagai berikut:
4. Pembelajaran Tatap Muka (Offline)
Pembelajaran sinkron langsung/offline (live–syncronous learning) adalah
pembelajaran yang terjadi dalam situasi dimana yang belajar dan
pembelajran berada pada lokasi atau ruang dan waktu yang sama, yaitu
dengan tatap muka. Mahasiswa melaksanakan praktik klinik di Rumah
Sakit untuk mencapai kompetensi yang ditargetkan.
5. Pembelajaran daring (online).
Kegiatan ini menggunakan Learning Managemen System (LMS) Kalam
Universitas Muslim Indonesia yang dapat di akses melalui
http://kalam.umi.ac.id/
a. Pembelajaran tatap maya (Virtual Synchchronous Learning)
Pembelajaran ini terjadi dimana mahasiswa dan preceptor berada pada
waktu yang sama tetapi masing-masing berada di tempat berbeda.
Aktivitasbelajar menggunakan video conference: Zoom meeting atau
Google Meeting.
b. Asinkron mandiri
Pembelajaran ini yaitu mahasiswa melakukan pembelajaran mandiri
secara daring. Mahasiswa dapat belajar dimana saja, kapan saja, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Aktivitas belajar dalam
asinkron mandiri berupa membaca, mendengarkan, menonton,
mempraktikkan, menstimulasikan dengan memanfaatkan obyek
belajar (materi digital/video tindakan youtube) sesuai target
keterampilan.

c. Asinkron Kolaboratif

16
Pembelajaran ini melibatkan lebih dari satu individu. Aktivitas
belajar dalam bentuk diskusi dan penugasan individu maupun
kelompok.

Sebelum jadwal pelaksanaan praktik profesi, mahasiswa diberikan


pembekalan praktik klinik baik secara luring di kampus atau daring melalui
Video Conference: Zoom Meeting. Pada pelaksanaan luring, mahasiswa
melakukan terminasi pada pasien dan perawat ketika akan berpindah
ruangan. Selain itu, evaluasi pencapaian akan diakumulasi dalam portfolio.

Pendidikan tahap profesi merupakan kelanjutan dari tahap pendidikan program


sarjana keperawatan dimana tahap ini peserta didik mengaplikasikan teori dan
konsep yang didapat selama proses pendidikan sarjana. Oleh karena itu,
pelaksanaan pendidikan tahap profesi harus dilaksanakan melalui metode
pembelajaran yang berfokus pada pelaksanaan pendelegasian kewenangan dari
preseptor kepada peserta didik. Kegiatan evaluasi pada tahapan ini lebih terfokus
pada pembuktian bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi yang ditetapkan
dan disertai dengan kemandirian dalam menjalankan kompetensinya sebagai
cerminan kewenangan telah dimiliki. Beberapa metode pembelajaran yang
digunakan dalam pendidikan tahap profesi Ners ini antara lain adalah:
1. Pre dan post conference
Pelaksanaan Conference merupakan sesi diskusi dan menjadi kesempatan
yang ideal untuk menilai kesiapan dan kemampuan mahasiswa,
memperbaiki kemampuan problem solving serta performance mahasiswa
secara keseluruhan dari aspek skill, knowledge dan attitude. Conference
terdiri dari pre-conference dan post-conference. Pre-conference bertujuan
untuk mengetahui kesiapan pemahaman mahasiswa profesi sebelum
memberikan asuhan keperawatan pada klien kelolaan. Hal ini bisa dinilai
dari laporan pendahuluan yang dibuat oleh mahasiswa. Sedangakan Post-
conference bertujuan untuk menilai sejauh mana kemampuan mahasiswa
dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap klien kelolaannya. Hal ini

17
bisa dinilai dari laporan asuhan keperawatan. Bimbingan Asuhan
keperawatan (Conference) dilaksanakan setiap minggu selama melakukan
pemberian asuhan keperawatan pada pasien kelolaannya. Bimbingan
asuhan keperawatan dilakukan sebagai proses pendampingan pemberian
asuhan keperawatan oleh preseptor kepada mahasiswa.
2. Presentasi Kasus
Kegiatan pembelajaran presentasi kasus dalam bentuk seminar kecil
merupakan diskusi tentang kasus kelolaan kelompok. Pembahasan
presentasi kasus dititikberatkan pada anatomi, fisiologi, pathway, dan
manajemen asuhan keperawatan dari kasus yang telah dikelola oleh
kelompok. Penyampaian presentasi kasus tidak sekedar membacakan
laporan tetapi harus mampu melakukan umping balik dari para preceptor
baik lahan maupun intitusi serta mendiskusikan hal-hal penting selama
proses pengelolaan pasien tersebut.
3. Presentase Jurnal
Presentase jurnal merupakan diskusi kasus atau isu-isu ilmiah (jurnal) yang
berkaitan dengan topik pembelajaran. Presentasi jurnal ini bertujuan untuk
melatih kemampuan mahasiswa dalam menerapkan Evidence Based
Nursing (EBN) dalam memecahkan masalah-masalah klinis. Pemilihan
topik jurnal disesuaikan dengan kasus kelolaan kelompok dengan
mengangkat satu tema dan didukung oleh beberapa jurnal oleh masing-
masing mahasiswa dengan tema yang sama. Hal yang perlu diperhatikan
dalam peresentase jurnal adalah:
a. Apakah penelitian relevan dengan praktek?
b. Apakah hasil penelitian dapat diaplikasikan oleh perawat?
c. Apakah keuntungan penelitian lebih besar daripada resikonya jika hasil
penelitian diaplikasikan oleh perawat?
d. Apakah dapat diaplikasikan pada praktek keperawatan anda saat ini,
e. Bagaimana cara mengaplikasiaanya dalam praktek. Apakah ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan mengaplikasikan hasil
penelitian tersebut.

18
4. Seminar Kasus
Seminar kasus dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara CI
dan mahasiswa, seminar kasus diikuti oleh semua mahasiswa dalam satu
kelompok yang stase di bagian/departemen yang sama pada satu siklus.
Kegiatan seminar dilaksanakan dengan tujuan membahas penyakit yang
diderita klien serta membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya,
khususnya dalam perspektif keperawatannya.
5. Case Report dan Overan Dinas
Laporan Kasus merupakan metode pembelajaran yang dipraktikkan secara
rutin dalam setiap pembelajaran klinik di lahan praktik. Dengan waktu studi
8 jam per hari, seorang mahasiswa yang stase di ruang atau bagia tertentu
harus membuat dan menyampaikan laporan kasus atas semua klien yang
dalam tanggung jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang
berbeda dalam kegiatan operant (pergantian antar waktu jaga), misalnya
shift pagi ke shift sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift
pagi.
6. Pendelegasian Kewenangan Bertahap

Metode pendelegasian bertahap merupakan salah satu komponen yang yang


harus dicapai mahasiswa program profesi. Metode ini mengasah
kemandirian mahasiswa peserta program profesi adalah dengan
memberikan delegasi kewenangan secara bertahap berdasarkan hasil
pengamatan dan evaluasi pencapaian kompetensi mahasiswa secara
berkelanjutan.Misalnya ketika seorang mahasiswa masuk untuk
melaksanakan stase di bagian keperawatan medkal bedah, maka mahasiswa
yang bersangkutan baru sebatas observasi dalam beberapa hari dan adaptasi
terhadap segala protap dan suasana klinis yang dia hadapi. Baru kemudian,
mahasiswa diberi kewenangan menjadi asisten atas semua tindakan
pemberian intervensi keperawatan kepada klien secara langsung. Memasuki
minggu ke-2, mahasiswa sesuai dengan progresivitas penguasaan
kompetensi sebelumnya, secara bertahap terus diberikan kewenangan untuk

19
mengelola klien secara mandiri dan menjadi bagian dari tim kesehatan yang
menangani klien dengan gangguan tertentu.

7. Problem solving Skills


Metode pembelajaran lainnya adalah belajar memecahkan masalah dengan
tujuan memperoleh outcome perawatan yang lebih baik. Kegiatan
melibatkan preceptor. Kegiatan ini dapat pemberian penugasan terstruktur
kepada mahasiswa agar benar-benar dihadapkan pada bagaimana caranya
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan teori dan konsep terbaru
atau pemberian asuhan keperawatan yang berbasis bukti (evidence-based
learning) dan dalam bentuk edukasi kapada pasien

B. Proses Pembelajaran di RS (Sinkron Langsung/Live-Synchronous


Learning)
N JADWAL
KEGIATAN
O PELAKSANAAN
1 Minggu I 1. Pre dan Post Conference
a. 1 Laporan Pendahuluan 2. Diskusi Kasus Keloaan
b. 1 Askep Kelolaan 3. Case report dan operan dinas
c. Logbook/ADL setiap hari 4. Pendelegasian kewenangan bertahap.
d. Target Keterampilan 5. Implementasi Asuhan Keperawatan sesuai
dengan jurnal berbasis evidence-based nursing
2 Minggu II 1. Pre dan Post Conference
a. 1 Laporan Pendahuluan 2. Diskusi Kasus Keloaan
b. 1 Askep Kelolaan 3. Pendelegasian kewenangan bertahap.
c. Logbook/ADL setiap hari 4. Case report dan operan dinas
d. Target Keterampilan 5. Problem solving Implementasi Asuhan
e. 1x Ujian Praktik Keperawatan sesuai dengan jurnal berbasis
evidence-based nursing
6. Ujian Praktik/Direct Observasional of
Prosedure skill
3 Minggu III 1. Pre dan Post Conference
a. 1 Laporan Pendahuluan 2. Diskusi Kasus Keloaan
b. 1 Askep Kelolaan 3. Pendelegasian kewenangan bertahap.
c. Logbook/ADL setiap 4. Case report dan operan dinas
hari 5. Problem solving for better health:
d. Target Keterampilan implementasi target keterampilan melalui bed
side teaching

20
e. SAP, Leaflet, 6. Implementasi Asuhan Keperawatan sesuai
Flipchart/Poster/Banner dengan jurnal berbasis evidence-based
untuk Penyuluhan nursing
Kesehatan Kelompok 7. Penyuluhan Kesehatan
Kecil/Ruangan
f. 1x Kasus
Kelolaan/Kelompok
kecil
4 Minggu IV 1. Pre dan Post Conference
a. 1 Laporan Pendahuluan 2. Diskusi Kasus Keloaan
b. 1 Askep Kelolaan 3. Pendelegasian kewenangan bertahap.
c. Logbook/ADL setiap 4. Case report dan operan dinas
hari 5. Problem solving
d. Target Keterampilan 6. Implementasi Asuhan Keperawatan sesuai
e. 1x Analisis Artikel dengan jurnal berbasis evidence-based
Jurnal Internasional (5 nursing
tahun terakhir) 7. Presentase Analisis Artikel Jurnal
8. Seminar Kasus Lengkap
9. SOCA (Student Oral Analysis Case)

21
C. PROSES PEMBELAJARAN DARING

Tahapan Kegiatan Kegiatan Metode Media Metode


Penugasan Klinik
& Waktu Pembimbing Mahasiswa Pembelajaran Pembelajaran Evaluasi
Pra - Menginform - Mempelaj - Video OSCE
Interaksi asikan hal- ari buku Conference: (Objective
Sebelum hal terkait panduan Ceramah Zoom Meeting Structured
Praktik dengan KMB Clinical
KMB praktik - Mengikuti Examination)
KMB pretest/OS
(kegiatan, CE pada
tata tertib, kepanitera
dll) an umum
- Menjelaskan
buku
panduan
KMB
- Pretest
keterampilan
klinik/OSCE
pada
kepaniteraan
umum
Pembekalan - Mengikuti Ceramah - Video Partisipasi
Praktik Kegiatan Conference: dalam diskusi
Klinik Pembekal Zoom Meeting
- Melakukan an Praktik
pendekatan Klinik
dengan - Segera
mahasiswa beradapta
sehingga si

22
mahasiswa - Memperk
dapat enalkan
beradaptasi diri,
dengan orientasi
kelompok kegiatan,
dan program personal,
baru dan pasien
- Mendampin - Membuat
gi dan
mahasiswa menyepak
untuk ati
memperkena kontrak
lkan diri dan kegiatan
orientasi
- Membuat
kontrak
kegiatan
(23ocus
diskusi tiap
hari, rencana
pencapaian
KMB, dll)
Minggu I - Pre - Aktif Setiap Hari: Isi daftar hadir sesuai kelas dan nama LMS Kalam - Kehadiran
conference: mengikuti Pre & Post preceptor masing-masing Video - Partisipasi
melihat kegiatan Conference Conference: dalam
persiapan secara Zoom Meeting Diskusi
mahasiswa daring/onl Whatsapp
(pemahaman ine Group
kasus yang - Mencapai Hari I: 1. Setiap mahasiswa membuat Laporan LMS Kalam Pre post
akan target Tutorial Pendahuluan (LP) yang dibagikan oleh comprence
dihadapi) analisis Individu Preceptor dengan diagnosa medis yang Kehadiran
- Bedside kasus dan berbeda tiap individu. LP yang SOCA

23
teaching: membuat (Asinkron diberikan berdasarkan pada sistem
Prosedur laporan Mandiri/Self- respirasi (pneumonia, PPOK, efusi
dan proses pendahulu Directed pleura, TB paru, asma, Ca Paru),
keperawatan an Asynchronous kardiovaskuler (dekompensasio cordis,
- Supervisi - Mencapai Learning) hipertensi, aritmia, infark miokard),
- Evaluasi target gastrointestinal (apendisitis, kanker
- Post melakuka kolorektal, hepatitis, sirosis hepatis,
conference n prosedur pankreatitis akut, diare, kolelitiasis
pemeriksa akut, ileus obstruktif, thypoid,
an head to karsinoma saluran cerna), dan
toe muskuloskeletal (fraktur, dislokasi,
- Mencapai osteoporosis).
target 2. Setiap mahasiswa membuat laporan
analisis asuhan keperawatan (analisa data,
video perumusan diagnosis keperawatan,
SOP intervensi dan rasional tindakan).
intervensi Hari II: 1. Setiap mahasiswa membuat 1 video LMS Kalam Kehadiran
keperawat pemeriksaan fisik head to toe
an (Asinkron 2. Setiap mahasiswa menonton 2 video
- Evaluasi Mandiri/Self- intervensi keperawatan dari YouTube
diri dan Directed (Indonesia/English) dan menuliskan
merencan Asynchronous Standard Operational Procedure (SOP)
akan Learning) tindakan. Analisis kelebihan dan
kegiatan kekurangan dari video tindakan dengan
selanjutny membandingkan dengan minimal 2
a referensi SOP yang dimiliki (URL dan
referensi dicantumkan). Tuliskan SOP
beserta rasional dari setiap tahapan
prosedur. Rasionalisasi tindakan juga
dapat diperoleh dari hasil penelitian.
Intervensi keperawatan dipilih oleh
preceptor institusi berdasarkan tabel

24
keterampilan klinik, sehingga setiap
mahasiswa berbeda intervensi.
Hari III: 1. Diskusi Laporan Pendahuluan. LMS Kalam - Kehadiran
Diskusi Kasus, 2. Diskusi Askep Individu. Whatsapp - Partisipasi
(Asinkron 3. Diskusi pembuatan video pemeriksaan Group dalam
Kolaboratif/Col fisik head to toe. diskusi
laborative 4. Diskusi analisis video intervensi
Asynchronous keperawatan.
Learning)
Hari IV: 1. Presentasi dan Diskusi Laporan LMS Kalam - Kehadiran
Diskusi Kasus Pendahuluan. Video - Partisipasi
2. Presentasi dan Diskusi Laporan Asuhan Conference: dalam
(Sinkron Keperawatan Individu. Zoom Meeting diskusi
Maya/Virtual - Case test/uji
Synchronous kasus
Learning)) (SOCA–
Student Oral
Case
Analysis)
- Problem
solving
- Kasus
lengkap,
kasus
singkat
- Portfolio
- Rubrik
Penilaian
Holistik
Hari V: Pemaparan video pemeriksaan fisik head LMS Kalam - Kehadiran
Problem solving to toe.
for better

25
health: bed side Video - Partisipasi
teaching Conference: dalam
(Sinkron Zoom Meeting diskusi
Maya/Virtual - Direct
Synchronous Observation
Learning)) al of
Prosedure
skill
Hari VI: Pemaparan video SOP yang ditonton dan LMS Kalam - Kehadiran
Problem solving diskusi analisis video. Video - Partisipasi
for better Conference: dalam
health: bed side Zoom Meeting diskusi
teaching - Problem
(Sinkron solving skill
Maya/Virtual
Synchronous
Learning))
Minggu - Pre - Aktif Setiap Hari: Isi daftar hadir sesuai kelas dan nama LMS Kalam - Kehadiran
II conference: mengikuti Pre & Post preceptor masing-masing Video - Partisipasi
melihat kegiatan Conference Conference: dalam
persiapan secara Zoom Meeting Diskusi
mahasiswa daring/onl Whatsapp
(pemahaman ine Group
kasus yang - Mencapai
akan target Hari I: 1. Setiap mahasiswa membuat Laporan LMS Kalam Kehadiran
dihadapi) analisis Tutorial Pendahuluan (LP) yang dibagikan oleh
- Bedside kasus dan Individu Preceptor dengan diagnosa medis yang
teaching: membuat berbeda tiap individu. LP yang
Prosedur laporan (Asinkron diberikan berbeda dengan minggu I:
dan proses pendahulu Mandiri/Self- sistem respirasi (pneumonia, PPOK,
keperawatan an Directed efusi pleura, TB paru, asma, Ca Paru),
Asynchronous kardiovaskuler (dekompensasio cordis,

26
- Supervisi - Mencapai Learning) hipertensi, aritmia, infark miokard),
- Evaluasi target gastrointestinal (apendisitis, kanker
- Post melakuka kolorektal, hepatitis, sirosis hepatis,
conference n pankreatitis akut, diare, kolelitiasis
intervensi akut, ileus obstruktif, thypoid,
keperawat karsinoma saluran cerna), dan
an muskuloskeletal (fraktur, dislokasi,
- Mencapai osteoporosis).
target 2. Setiap mahasiswa membuat laporan
analisis asuhan keperawatan (analisa data,
video perumusan diagnosis keperawatan,
SOP intervensi dan rasional tindakan).
intervensi Hari II: 1. Setiap mahasiswa membuat 1 video LMS Kalam Kehadiran
keperawat Tutorial intervensi keperawatan yang dipilih
an Individu oleh preceptor institusi
- Evaluasi 2. Setiap mahasiswa menonton 2 video
diri dan (Asinkron intervensi keperawatan dari YouTube
merencan Mandiri/Self- (Indonesia/English) dan menuliskan
akan Directed Standard Operational Procedure (SOP)
kegiatan Asynchronous tindakan. Analisis kelebihan dan
selanjutny Learning) kekurangan dari video tindakan dengan
a membandingkan dengan minimal 2
referensi SOP yang dimiliki (URL dan
referensi dicantumkan). Tuliskan SOP
beserta rasional dari setiap tahapan
prosedur. Rasionalisasi tindakan juga
dapat diperoleh dari hasil penelitian.
Intervensi keperawatan dipilih oleh
preceptor institusi berdasarkan tabel
keterampilan klinik, sehingga setiap
mahasiswa berbeda intervensi dan
berbeda dengan minggu sebelumnya.

27
Hari III: 1. Diskusi Laporan Pendahuluan. LMS Kalam - Kehadiran
Diskusi Kasus, 2. Diskusi Askep Individu. Whatsapp - Partisipasi
Tutorial 3. Diskusi pembuatan video intervensi Group dalam
Individu keperawatan. diskusi
(Asinkron 4. Diskusi analisis video intervensi
Kolaboratif/Col keperawatan.
laborative
Asynchronous
Learning)
Hari IV: 1. Presentasi dan Diskusi Laporan LMS Kalam - Kehadiran
Diskusi Kasus Pendahuluan. Video - Partisipasi
2. Presentasi dan Diskusi Laporan Asuhan Conference: dalam
(Sinkron Keperawatan Individu. Zoom Meeting diskusi
Maya/Virtual - Case test/uji
Synchronous kasus
Learning)) (SOCA–
Student Oral
Case
Analysis)
- Problem
solving skill
- Kasus
lengkap,
kasus
singkat
- Portfolio

Hari V: Pemaparan video intervensi keperawatan. LMS Kalam - Kehadiran


Tutorial Video - Partisipasi
Individu, Conference: dalam
Problem solving Zoom Meeting diskusi
for better

28
health: bed side - Direct
teaching Observation
(Sinkron al of
Maya/Virtual Prosedure
Synchronous skill
Learning))
Hari VI: Pemaparan video SOP yang ditonton dan LMS Kalam - Kehadiran
Tutorial diskusi analisis video. Video - Partisipasi
Individu, Conference: dalam
Problem solving Zoom Meeting diskusi
for better - Problem
health: bed side solving skill
teaching
(Sinkron
Maya/Virtual
Synchronous
Learning))
Minggu - Pre - Aktif Setiap Hari: Isi daftar hadir sesuai kelas dan nama LMS Kalam - Kehadiran
III conference: mengikuti Pre & Post preceptor masing-masing Video - Partisipasi
melihat kegiatan Conference Conference: dalam
persiapan secara Zoom Meeting Diskusi
mahasiswa daring/onl Whatsapp
(pemahaman ine Group
kasus yang - Mencapai Hari I: 1.Setiap mahasiswa membuat 2 Laporan LMS Kalam Kehadiran
akan target Tutorial Pendahuluan sesuai kasus yang akan
dihadapi) analisis Individu dibuatkan askep. Pathway yang dibuat
- Bedside kasus sesuai kasus.
teaching: - Mencapai (Asinkron 2.Setiap mahasiswa membuat 2 laporan
Prosedur target Mandiri/Self- asuhan keperawatan (analisa data,
dan proses melakuka Directed perumusan diagnosis keperawatan,
keperawatan n Asynchronous intervensi dan rasional tindakan).
- Supervisi pendidika Learning)

29
- Evaluasi n Hari II: Setiap mahasiswa menonton 2 video LMS Kalam Kehadiran
- Post kesehatan Tutorial intervensi keperawatan dari YouTube
conference - Mencapai Individu (Indonesia/English) dan menuliskan
target Standard Operational Procedure (SOP)
analisis (Asinkron tindakan. Analisis kelebihan dan
video Mandiri/Self- kekurangan dari video tindakan dengan
SOP Directed membandingkan dengan minimal 2
intervensi Asynchronous referensi SOP yang dimiliki (URL dan
keperawat Learning) referensi dicantumkan). Tuliskan SOP
an beserta rasional dari setiap tahapan
- Evaluasi prosedur. Rasionalisasi tindakan juga
diri dan dapat diperoleh dari hasil penelitian.
merencan Intervensi keperawatan dipilih oleh
akan preceptor institusi berdasarkan tabel
kegiatan keterampilan klinik, sehingga setiap
selanjutny mahasiswa berbeda intervensi dan
a berbeda dengan minggu sebelumnya.
Hari III: 1. Setiap mahasiswa membuat 1 video LMS Kalam - Kehadiran
Tutorial penyuluhan kesehatan. Topik, SAP, Whatsapp - Partisipasi
Individu, media poster dan leaflet Group dalam
Diskusi Kasus dikonsultasikan dengan preceptor diskusi
(Asinkron institusi. Target penyuluhan pada
Kolaboratif/Col individu/kelompok.
laborative 2. Diskusi Laporan Pendahuluan.
Asynchronous 3. Askep Individu.
Learning) 4. Diskusi analisis video intervensi
keperawatan.
Hari IV: 1. Presentasi dan Diskusi Laporan LMS Kalam - Kehadiran
Diskusi Kasus Pendahuluan. Video - Partisipasi
2. Presentasi dan Diskusi Laporan Asuhan Conference: dalam
(Sinkron Keperawatan Individu. Zoom Meeting diskusi
Maya/Virtual

30
Synchronous - Case test/uji
Learning)) kasus
(SOCA–
Student Oral
Case
Analysis)
- Problem
solving skill
- Kasus
lengkap,
kasus
singkat
- Portfolio
- Rubrik
Penilaian
Holistik
Hari V: Pemaparan video SOP yang ditonton dan LMS Kalam - Kehadiran
Tutorial diskusi analisis video. Video - Partisipasi
Individu, Conference: dalam
Problem solving Zoom Meeting diskusi
for better - Problem
health: bed side solving skill
teaching
(Sinkron
Maya/Virtual
Synchronous
Learning))
Hari VI: Pemaparan dan diskusi video penyuluhan LMS Kalam - Kehadiran
Tutorial kesehatan. Video - Partisipasi
Individu, Conference: dalam
Problem solving Zoom Meeting diskusi
for better

31
health: bed side - Direct
teaching Observation
(Sinkron al of
Maya/Virtual Prosedure
Synchronous skill
Learning) Problem
solving skill
- Portfolio
- Rubrik
Penilaian
Holistik
Minggu - Pre - Aktif Setiap Hari: Isi daftar hadir sesuai kelas dan nama LMS Kalam - Kehadiran
IV conference: mengikuti Pre & Post preceptor masing-masing Video - Partisipasi
melihat kegiatan Conference Conference: dalam
persiapan secara Zoom Meeting Diskusi
mahasiswa daring/onl Whatsapp
(pemahaman ine Group
kasus yang - Mencapai Hari I: 1. Setiap mahasiswa membuat 1 Laporan LMS Kalam Kehadiran
akan target Tutorial Pendahuluan sesuai kasus yang akan -
dihadapi) analisis Individu dibuatkan askep. Pathway yang dibuat
- Bedside kasus sesuai kasus.
teaching: - Mencapai (Asinkron 2. Setiap mahasiswa membuat 1 laporan
Prosedur target Mandiri/Self- asuhan keperawatan (analisa data,
dan proses menganali Directed perumusan diagnosis keperawatan,
keperawatan sis artikel Asynchronous intervensi dan rasional tindakan).
- Supervisi penelitian Learning)
- Evaluasi internasio Hari II: Setiap mahasiswa menonton 2 video LMS Kalam Kehadiran
- Post nal Tutorial intervensi keperawatan dari YouTube
conference - Mencapai Individu (Indonesia/English) dan menuliskan
target Standard Operational Procedure (SOP)
analisis (Asinkron tindakan. Analisis kelebihan dan
video Mandiri/Self- kekurangan dari video tindakan dengan

32
SOP Directed membandingkan dengan minimal 2
intervensi Asynchronous referensi SOP yang dimiliki (URL dan
keperawat Learning) referensi dicantumkan). Tuliskan SOP
an beserta rasional dari setiap tahapan
- Evaluasi prosedur. Rasionalisasi tindakan juga
diri dan dapat diperoleh dari hasil penelitian.
merencan Intervensi keperawatan dipilih oleh
akan preceptor institusi berdasarkan tabel
kegiatan keterampilan klinik, sehingga setiap
selanjutny mahasiswa berbeda intervensi dan
a berbeda dengan minggu sebelumnya.
Hari III: 1. Setiap mahasiswa menganalisis 1 LMS Kalam - Kehadiran
Diskusi Kasus artikel penelitiam internasional 5 tahun Whatsapp - Partisipasi
(Asinkron terakhir yang dapat diimplementasikan Group dalam
Kolaboratif/Col pada ruangan/lahan praktik. Judul diskusi
laborative artikel dikonsulkan pada preceptor
Asynchronous institusi sebelum dianalisis.
Learning) 2. Diskusi Laporan Pendahuluan
3. Diskusi Askep Individu.
4. Diskusi analisis video intervensi
keperawatan.
Hari IV: 1. Presentasi dan Diskusi Laporan LMS Kalam - Kehadiran
Diskusi Kasus Pendahuluan Video - Partisipasi
2. Presentasi dan Diskusi Laporan Asuhan Conference: dalam
(Sinkron Keperawatan Individu. Zoom Meeting diskusi
Maya/Virtual - Case test/uji
Synchronous kasus
Learning)) (SOCA–
Student Oral
Case
Analysis)

33
- Problem
solving skill
- Kasus
lengkap,
kasus
singkat
- Portfolio
- Rubrik
Penilaian
Holistik
Hari V: Pemaparan video SOP yang ditonton dan LMS Kalam - Kehadiran
Tutorial diskusi analisis video. Video - Partisipasi
Individu, Conference: dalam
Problem solving Zoom Meeting diskusi
for better - Problem
health: bed side solving skill
teaching
(Sinkron
Maya/Virtual
Synchronous
Learning))
Hari VI: Presentasi dan diskusi analisis artikel LMS Kalam - Kehadiran
Tutorial penelitian internasional. Video - Partisipasi
Individu, Conference: dalam
Belajar Zoom Meeting diskusi
berinovasi - Problem
dalam solving skill
pengelolaan - Portfolio
asuhan - Rubrik
keperawatan: Penilaian
journal reading Holistik
(Sinkron

34
Maya/Virtual
Synchronous
Learning)

Catatan:
Tugas diketik huruf Times New Roman 12, spasi 1,5 pada kertas A4 margin 4-4-3-3.
Referensi dianjurkan 5 tahun terakhir, toleransi sampai 10 tahun untuk textbook.
Waktu dan media pengumpulan tugas dapat disesuaikan oleh preceptor masing-masing.

35
D. Penugasan Klinik Luring
NO KEGIATAN FREKUENSI PENGUMPULAN
1 Bedside Teaching 1x/Mahasiswa Pada hari yang sama
2 Laporan Pendahuluan dan 4x/Mahasiswa Hari terakhir setiap
kasus kelolaan minggu
3 Presentase Kasus Kelolaan 1x/perkelompok/ruangan Akhir minggu ke-IV
Kelompok/seminar
4 Presentase Analisis Artikel 1x/kelompok kecil/ruangan Akhir minggu ke-IV
Jurnal
5 Penyuluhan Kesehatan 1x/kelompok kecil/ruangan Akhir minggu ke-III
6 Logbook/ADL Setiap jam dinas/shift Setiap bimbingan,
rekapitulasi pada
akhir minggu ke-IV
7 Target Keterampilan Klinik Setiap jam dinas/shift Setiap bimbingan,
rekapitulasi pada
akhir minggu ke-IV

E. Peralatan Praktik yang dibutuhkan


Sebagai penunjang praktik klinik, mahasiswa wajib memiliki perangkat alat praktik klinik
pribadi (Nursing Kits) yang berisi:
1. Handscoen
2. Tensimeter
3. Termometer
4. Stetoskop
5. Senter kecil (pen light)
6. Pinset anatomis
7. Gunting plester
8. Meteran
9. Jam detik
10. Reflek hammer

36
F. Metode Evaluasi
a. Log Book merupakan buku yang berisi catatan tentang seluruh aktivitas yang dilakukan
mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners selama bekerja dalam satu shift di
lahan praktik. Format log book terdiri dari beberapa kolom di antaranya: tanggal dan jam,
aktifitas, serta paraf dari pembimbing. Log book dibuat setiap hari oleh mahasiswa dan
meminta paraf kepada pembimbing klinik lahan atau perawat pelaksana yang
didelegasikan. Blangko pengisian log book ada di lampiran.
b. Direct Observasional of Preocedure Skill (DOPS). Metode ini dilakukan melalui
pengamatan langsung yang dilakukan CI atau mentor (preceptor) kepada mahasiswa saat
melakukan tindakan keperawatan atau memberikan asuhan keperawatan kepada pasien di
lahan praktik. Biasanya penguji menggunakan daftar tilik atau check list yang berisi urutan
prosedur kerja pelaksanaan tindakan keperawatan, misalnya pemasangan infus,
pemasangan NGT, pemasangan sungkup oksigen, memasang kateter, dan lain-lain. Adapun
keterampilan klinis yang akan dinilai sesuai dengan daftar kompetensi klinis.
c. Case Test atau Student Oral Case Analysis (SOCA) merupakan metode analisis kasus yang
dilakukan melalui tes lisan dan diukur secara objektif. SOCA bertujuan untuk menilai
kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep yang
komprehensif. Mahasiswa diharapkan untuk menganalisis kasus dengan menjelaskan
masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya permasalahan tersebut; membuat
diagnosis keperawatan yang rasional; menjelaskan pemberian terapi dengan menerapkan
berbagai ilmu-ilmu dasar, pathway, komplikasi, prognosis, dll.
d. Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan suatu pengujian/penilaian
berbasis kinerja (performance-based testing) yang digunakan untuk mengukur kompetensi
klinik mahasiswa. Selama pelaksanaan ujian, mahasiswa diamati dan dievaluasi melalui
serangkaian station/stase yang terdiri dari kegiatan anamnesis, pemeriksaan fisik,
penetapan diagnosis, pemberian tindakan keperawatan, dan penyusunan dokumentasi
keperawatan. OSCE bisa dilaksanakan terhadap pasien secara langsung, pasien simulasi,
maupun terhadap manikin. Setiap stasion harus dilalui oleh mahasiswa dengan waktu yang
telah ditetapkan penguji, biasanya 7 – 15 menit.
e. Presentasi Analisis Artikel Jurnal (Journal Reading). Pemecahan masalah menggunakan
hasil penelitian terbaru berdasarkan pada evidence-based nursing.
f. Kasus Lengkap atau Kasus Singkat. Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa
37
juga dilakukan melalui pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu
pasien dengan gangguan tertentu. Pemberian kasus singkat dan lengkap ini dapat dilakukan
dalam sesi ujian atau sesi bimbingan tutorial.
g. Presentasi Kasus merupakan tugas kelompok. Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi
mahasiswa juga dilakukan melalui pemberian deskripsi kasus lengkap dari satu klien dengan
gangguan tertentu. Penilaian presentasi kasus dilakukan satu kali selama praktik profesi
Keperawatan Medikal Bedah. Blangko penilaian presentasi kasus terlampir.
h. Pendidikan Kesehatan merupakan tugas kelompok. Kegiatan untuk memberikan pendidikan
kepada pasien yang masih belum mendapatkan informasi tentang kondisi atau keadaanya.
Kegiatan pendidikan kesehatan dilakukan sebanyak satu kali di setiap ruang/ poli.
i. Kehadiran merupakan penilaian sikap mahasiswa selama di tempat praktik. Aspek yang
dinilai meliputi inisiatif, disiplin, kejujuran, tanggung jawab, dan kerjasama.
j. Portofolio merupakan kumpulan berbagai hasil kerja mahasiswa yang merepresentasikan
kinerja/kompetensi, kemajuan belajar, dan prestasi. Adapun tujuan dari portfolio ini adalah
diantaranya menekankan pengalaman klinik yang mengesankan pada mahasiswa,
mempromosikan kompetensi mahasiswa terhadap calon pengguna lulusan (meningkatkan
marketabilitas lulusan), dan mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat.

G. EVALUASI PEMBELAJARAN
Proses evaluasi penilaian dilakukan oleh Preceptor Lahan dari Rumah Sakit dan Dosen
Preceptor institusi Program Studi Profesi Ners FKM Universitas Muslim Indonesia.
Mahasiswa dinyatakan lulus jika memenuhi kehadiran 100%, mendapat nilai minimal 70
untuk seluruh aspek evaluasi, dan mematuhi tata tertib akademik yang berlaku. Angka mutu
sesudah pembobotan dijadikan huruf mutu dengan menggunakan pendekatan acuan patokan
Skor Huruf Mutu ANGKA
>85 A 4.00
81 – 85 A- 3.75
76 – 80 B+ 3.50
71 – 75 B 3.00
66 – 70 B- 2.75
61 – 65 C+ 2.50
51 – 60 C 2.00
45 – 50 D 1.00
< 45 E 0.00

38
BAB III
TATA TERTIB

A. Tata Tertib Mahasiswa


1. Kehadiran mahasiswa 100%. Bila tidak dapat hadir saat profesi, mahasiswa diharuskan
memberikan surat alasan ketidakhadiran saat itu ke bagian akademik serta melaporkan
kepada pembimbing klinik dan koordinator program.
2. Mahasiswa harus mengganti jumlah hari ketidakhadirannya dengan sepengetahuan
pembimbing klinik dan koordinator program.
3. Ketidakhadiran sakit dan ijin wajib mengganti sesuai hari yang ditinggalkan.
Penggantian hari praktik tanpa keterangan, wajib mengganti 2x hari yang ditinggalkan
dan atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di tempat praktik.
4. Mahasiswa datang dan pulang tepat waktu atau menyesuaikan ruangan tempat praktik.
5. Mahasiswa mengisi daftar hadir pada absensi setiap hari dengan pengesahan
pembimbing klinik/yang berwenang.
6. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan tempat praktik tanpa seizin
pembimbing klinik/kepala ruangan/kepala jaga.
7. Mahasiswa wajib berpenampilan rapi, bersih, seragam profesi lengkap dengan atribut.
8. Mahasiswa tidak diperkenankan memakai perhiasan yang berlebihan/mewah kecuali
arloji.
9. Mahasiswa diperkenankan memakai make-up tapi tidak mencolok.
10. Kuku tangan wajib dipotong pendek dan tidak diperkenankan memakai cat kuku.
11. Mahasiswa dengan pakaian dan atribut yang tidak sesuai dengan aturan yang tidak
ditentukan, tidak diperkenankan mengikuti kegiatan praktik dan mengganti 2 kali.
12. Mematuhi aturan di tempat praktik.
13. Mahasiswa harus membuat rencana kerja dan pelaksanaannya sesuai kontrak dengan
pembimbing klinik.
14. Mahasiswa harus membawa nursing kit selama praktik klinik.
15. Apabila mahasiswa melakukan tindakan yang melanggar ketentuan akademik, sangsi
akan diberikan sesuai dengan peraturan yang ada.
16. Pemalsuan tanda tangan atau paraf pembimbing merupakan pelanggran etika berat,
ketika diketahui pelanggaran tersebut dilakukan mahasiswa maka bersangkutan harus
mengulang praktik

B. Tata Tertib Preceptor


1. Mengisi berita acara sesuai bimbingan dan absensi mahasiswa (preceptor akademik)
2. Menyerahkan berita acara dan absensi bimbingan mahasiswa ke koordinator
3. Berpakaian rapi
4. Menyelenggarakan semua kegiatan praktik klinik
5. Mengikuti semua alur/proses kegiatan pembelajaran klinik seperti yang tercantum pada
buku pedoman prakti Keperawatan Dasar Profesi

39
6. Memberikan penilaian klinik pada setiap mahasiswa
7. Mengumpulkan hasil penilaian pada koordinator pada minggu terakhir praktik
8. Saling menghargai dan bekerjasama secara baik dengan pembimbing lain.
9. Bersedia menerima masukan dari tim pembimbing lain jika terdapat hal yang tidak sesuai
dengan aspek etik dan legal

40
BAB IV
PENUTUP

Buku panduan pembelajaran dengan model blended learning pada mahasiswa


Keperawatan Medikal Bedah I Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim
Indonesia dapat menjadi buku pedoman bagi dosen Keperawatan Medikal Bedah dalam
proses pembimbingan yang lebih komprehensif dan mencapai kompetensi yang sudah
ditargetkan sesuai dengan KKNI selama wabah pandemi COVID-19 masih terjadi dan sebagai
persiapan untuk proses pembelajaran jarak jauh.
Kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu proses penyusunan buku
panduan ini, penulis mengucapkan terima kasih. Diharapkan agar proses pendidikan dapat
normal kembali sehingga semua kompetensi dapat tercapai dengan maksimal. Semoga dengan
adanya wabah COVID-19 ini dapat memberikan hikmah dan pandangan yang positif menuju
perubahan yang lebih terarah dalam mendapatkan solusi.

41
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. (2019). PJJ, E-Learning, &
Blended Learning. Diakses dari http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2019/06/PJJ-E-Learning-Blended-Learning.pdf tanggal 6 Maret
2020 pukul 09.30 WITA.
Munir, N. W. (2017). Pengaruh Latihan range of motion ankle terhadap ankle brachial
index pada pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Antang Kota
Makassar. Jurnal Kesehatan “NURSE” Mega Rezky Makassar, 3: 97-106.
Munir, N. W., Hidayat, R., Suryani, A. D., Jama, F., Taqiyah, Y., & Asnaniar, W. O. S.
(2019). Factors associated with the risk of pressure ulcers in patients at Makassar
City Hospital. Conference Proceeding the 3rd International Nurisng, Health Science
Students & Health Care Professionals Conference 2019, p.80.
Munir, N. W., & Asnaniar, W., O., S. (2020). Pengetahuan tentang diabetes self-
management education dalam mengontrol glukosa darah pada pasien diabetes
melitus tipe 2. Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES. 11(6), 186–190.
DOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf11nk434.
World Health Organization. (2021). WHO Coronavirus (COVID-19) Dashboard. Diakses
dari Coronavirus disease 2019 (COVID-19): situation report, 67 (who.int) tanggal
29 Agustus 2021 pukul 08.30 WITA.

42
Lampiran 1: Format Penulisan Laporan Pendahuluan

LAPORAN PENDAHULUAN (DIAGNOSA MEDIS)

OLEH:

NAMA
STAMBUK

CI LAHAN CI INSTITUSI

(.............................) (.............................)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021

43
Format Laporan Pendahuluan

A. Konsep Medis
1. Definisi (nama penyakit)
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Pathway/Penyimpangan KDM (disesuaikan jumlah diagnosis kep. yang kemungkinan
muncul pada kondisi tersebut) serta diketik sendiri, disusun, diatur dengan benar.
5. Manifestasi klinik
6. Komplikasi
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Penatalaksanaan
9. Prognosis
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
2. Diagnosis Keperawatan
3. Intervensi keperawatan (setiap intervensi sllu dilengkapi penjelasan rasional dan bukan
penjelasan tujuan)
4. Evaluasi (evaluasi yang dimaksud adalah evaluasi kemungkinan keberhasilan dari
penerapan intervensi)

DAFTAR PUSTAKA

(daftar pustaka harus benar-benar di ambil dari beberapa sumber yang digunakan dalam
menyusun lapaoran, bukan daftar pustaka yang sudah ada pada artikel – cari referensi aslinya,
serta gunakan penulisan mendeley atau reference)

44
Lampiran 2: Format Penulisan Laporan Asuhan Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn./Ny… DENGAN (DIAGNOSIS MEDIS)…


DI RUANG … RS …

OLEH:

NAMA
STAMBUK

CI LAHAN CI INSTITUSI

(.............................) (.............................)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021

45
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI PROFESI NERS

Nama Mahasiswa yang mengkaji : NIM :

No. RM : ...…………………..
Tanggal : …………………….
Tempat : …………………….
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : ……………………… Umur : …………………
Tempat/Tanggal lahir : ……………………… Jenis kelamin : L / P /
Status perkawinan : M / BM / J / D Agama : …………………
Pendidikan terakhir : ……………………… Suku : …………………
Pekerjaan : ……………………… Lama bekerja : …………………
Alamat : ………………………………………………………………
telp. ……….………...
Tanggal masuk RS : ……………………… Ruangan : …………………
Golongan darah : ……………………… Sumber info : …………………

2. Penanggung jawab / pengantar


Nama : ……………………… Umur : …………………
Pendidikan terakhir : ……………………… Pekerjaan : …………………
Hubungan dengan klien : ……….……………
Alamat : …………………………………………………………........
telp. ………………........
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan utama : ………………………………………………………………

2. Alasan masuk RS : ………………………………………………………………


(Uraikan naratif)
…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

3. Riwayat Penyakit Keluhan Utama:


Provocative/Palliative : ………………………………………… (Uraikan naratif)
Quality : ………………………………………… (Uraikan naratif)
Region : ………………………………………… (Uraikan naratif)
Severity : ………………………………………… (Uraikan naratif)
Timing : ………………………………………… (Uraikan naratif)

4. Data Medik
A. Dikirim oleh : UGD Dokter Praktek
B. Diagnosa Medik
o Saat masuk :

o Saat pengkajian :

46
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil / kanak-kanak :………………………………………… (Uraikan naratif)
Penyebab : ………………………………………… (Uraikan naratif)
Riwayat perawatan : ………………………………………… (Uraikan naratif)
Riwayat operasi : ………………………………………… (Uraikan naratif)
Riwayat pengobatan : ………………………………………… (Uraikan naratif)

2. Riwayat alergi : …………………… (uraikan naratif meliputi tipe, reaksi


dan tindakan)
3. Riwayat immunisasi : …………………… (uraikan naratif meliputi tipe, reaksi
dan tindakan)
4. Lain-lain : ………………………………………… (Uraikan naratif)

IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


(Genogram, dengan mencantumkan keterangan tentang kondisi kesehatan anggota
keluarga saat ini, nama penyakit yang diderita, penyebab meninggal dan usia. Genogram
sekurang-kurangnya mencakup kakek, nenek, orangtua, bibi, paman dan saudara kandung
klien, anak dan cucu jika ada. Singkatan harus diberikan keterangan)
Simbol genogram :
: Laki-laki : Cerai : diadopsi : kembar
non
: Perempuan : Berpisah identik
X : Meninggal dunia ------ : tidak kawin, : kembar identik : abortus
: Klien hidup bersama
: lahir mati
RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping : …………………………………………
(Uraikan naratif)
2. Harapan klien thd keadaan peny.-nya: …………………………………………
(Uraikan naratif)
3. Faktor stressor : …………………………………………
(Uraikan naratif)
4. Konsep diri : …………………………………………
(Uraikan naratif)
5. Pengetahuan klien ttg penyakitnya : …………………………………………
(Uraikan naratif)
6. Adaptasi : …………………………………………
(Uraikan naratif)
7. Hubungan dengan anggota keluarga :…………………………………………
(Uraikan naratif)
8. Hubungan dengan masyarakat : …………………………………………
(Uraikan naratif)
9. Perhatian thd org lain & lawan bicara: …………………………………………
(Uraikan naratif)
10. Aktifitas sosial : …………………………………………
(Uraikan naratif)
11. Bahasa yang sering digunakan : …………………………………………
(Uraikan naratif)

47
12. Keadaan lingkungan : …………………………………………
(Uraikan naratif)
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah : …………………………………………
(Uraikan naratif)
14. Keyakinan tentang kesehatan : …………………………………………
(Uraikan naratif)

V. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Makan
Sebelum MRS : ……………… (meliputi frekwensi, pola makan/komposisi,
makanan yang disukai, makanan pantangan, nafsu makan)
Setelah MRS : ……………… (meliputi frekwensi, pola makan/komposisi/diet
RS, nafsu makan)
2. Minum
Sebelum MRS : ……………… (meliputi frekwensi, volume, minuman yang
disukai, minuman pantangan)
Setelah MRS : ……………… (meliputi frekwensi, volume, diet RS)

3. Tidur
Sebelum MRS : ……………… (meliputi kebiasaan tidur malam/siang,
kesulitan tidur, lama tidur, cara mengatasinya)
Setelah MRS : ……………… (meliputi kebiasaan tidur malam/siang,
kesulitan tidur, lama tidur, cara mengatasinya)

4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : ……………… (meliputi frekwensi, volume, konsistensi,
warna, penggunaan pencahar, bau, dan lain-lain)
Setelah MRS : ……………… (meliputi frekwensi, volume, konsistensi,
warna, penggunaan pencahar, bau, dan lain-lain)

5. Eliminasi urine/BAK
Sebelum MRS : ……………… (meliputi frekwensi, volume, kejernihan,
warna, bau, penggunaan alat batu miksi dan lain-lain)
Setelah MRS : ……………… (meliputi frekwensi, volume, kejernihan,
warna, bau,
Penggunaan alat batu miksi dan lain-lain)

6. Aktifitas dan latihan


Sebelum MRS : ……………… (meliputi pengalaman bekerja, lama kerja,
lama jam kerja, jadwal kerja, jarak tempat kerja dengan
rumah; jenis olahraga dan pelaksanaannya; jenis rekreasi dan
pelaksanaannya)
Setelah MRS : ……………… (meliputi aktifitas yang klien lakukan selama
dirawat)

7. Personal hygiene
Sebelum MRS : ……………… (meliputi kebiasaan mandi, mencuci rambut,
memotong kuku, kerapian, penampilan dan hambatan dalam
personal hygiene)

48
Setelah MRS : ……………… (meliputi kebiasaan mandi, mencuci rambut,
memotong kuku, kerapihan, penampilan dan hambatan dalam
personal hygiene)

VI. PEMERIKSAAN FISIK


Hari …………, tanggal ………………………, jam …………
1. Keadaan umum
Kehilangan BB : ………………………………………… (Uraikan naratif)
Kelemahan : ………………………………………… (Uraikan naratif)
Perubahan mood : ………………………………………… (Uraikan naratif)
Vital sign : ………………………………………… (Uraikan naratif)
Tingkat kesadaran : ………………………………………… (Uraikan naratif)
Ciri-ciri tubuh : ………………………………………… (Uraikan naratif)

2. Head to toe (Teknik Pemeriksaan Fisik dengan Menggunakan Metode Inspeksi,


Palpasi, Perkuasi dan Auskultas)
o Kulit/integumen:…………… (meliputi textur, kelembaban, lesi, perubahan warna,
krepitasi, Sensasi, mobilitas, suhu, turgor, edema, keluhan yang berhubungan dan
cara mengatasinya)
o Kepala & rambut:…………… (meliputi bentuk, ukuran, posisi, warna dan bentuk
rambut, Peradangan, kebersihan, keluhan yang berhubungan dan cara
mengatasinya)
o Kuku:…………… (meliputi warna bantalan kuku, konsistensi, kontur, ketebalan,
kebersihan, keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya)
o Mata/penglihatan:…………… (meliputi bentuk, refleks cahaya, lapangan pandang,
fungsi Sclera, konjungtiva, pupil; akomodasi,ketajaman, pemakaian alat bantu,
Peradangan, keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya)
o Hidung/penghiduan : …………… (meliputi bentuk dan posisi, peradangan,
perdarahan, polip/sumbatan, reaksi alergi, pemakaian alat bantu, fungsi
penghiduan, keluhan Yang berhubungan dan cara mengatasinya)
o Telinga/pendengaran: …………… (meliputi bentuk dan posisi, peradangan,
perdarahan, cairan,Ketajaman pendengaran, pemakaian alat bantu, keluhan yang
berhubungan dan cara mengatasinya)
o Mulut dan gigi:…………… (meliputi bibir, mukosa, gusi, lidah dan fungsi
pengecapan, peradangan, perdarahan, kebersihan, gangguan menelan, rumusan
gigi dan Kelainannya, keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya)
o Leher:…………… (meliputi pembengkakan kelenjar, tiroid, tekanan vena
Jugularis, kekakuan, gerakan, keluhan yang berhubungan dan cara Mengatasinya)
o Dada:…………… (meliputi pernafasan : bentuk, pola, posisi, bunyi,dan irama;
jantung : bunyi, irama, nyeri, letak/posisi, capillary refill, suara tambahan, CVP;
keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya)
o Abdomen:…………… (meliputi bentuk, turgor, massa, cairan; hepar; lien; ginjal;
Bising usus, keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya)
o Perineum & genitalia :…………… (meliputi kebersihan, peradangan, perdarahan,
pembengkakan, keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya)
o Extremitas atas & bawah :…………… (meliputi bentuk, kekakuan, rentang gerak,
refleks, tonus,keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya)

3. Pengkajian Data Fokus (Pengkajian hanya pada sistem yang terganggu)

49
o Sistem respiratory : …………… (meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi)
o Sistem kardiovaskuler : …………… (meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi)
o Sistem gastrointestinal : …………… (meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi)
o Sistem Urinaria : …………… (meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi)
o Sistem Reproduksi : …………… (meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi)
o Sistem Muskuloskeletal : …………… (meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi)
o Sistem neurologi : …………… (meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi)
o Sistem endokrin : …………… (meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi)
o Sistem penglihatan : …………… (meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi)
o Sistem pendengaran : …………… (meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi)
o Lain-lain yang berhubungan dengan data fokus

4. Pemeriksaan diagnostik (meliputi tanggal dan hasil pemeriksaan)

5. Penatalaksanaan Medis/Terapi (uraikan sesuai dengan anjuran medis)

VII. PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN (rangkum dalam bentuk skematis)

………………., ……………………………
Yang mengkaji,

………………………………………………
NIM:

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

50
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


TUJUAN
DIAGNOSIS DAN INTERVENSI RASIONAL
NO.
KEPERAWATAN KRITERIA KEPERAWATAN TINDAKAN
HASIL
urutkan berdasarkan
prioritas

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Nama Pasien : Diagnosa Keperawatan :


Umur : No. Rekam Medik (RM) :
Jenis Kelamin : Hari/Tanggal :
Diagnosa Medis :

EVALUASI
PUKUL IMPLEMENTASI PARAF
(SOAP/SOAPIER)

Tanda Tangan

(Nama Perawat
Penanggung Jawab)

Lampiran 3: Format Penilaian Pre dan Post Conference

PENILAIAN PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN


Pre dan Post Conference KMB I

51
Nama Mahasiswa : Ruangan :
NIM : Kasus :
BOBOT SKORE (S) NILAI
KOMPONEN KEGIATAN
NO (B) 1 2 3 4 (B x S)
A. KOMUNIKASI
Mahasiswa mampu menunjukkan
kemampuan:
1. Mempersiapkan diri sebelum
melakukan interaksi kepada 5
paien/keluarga dengan penuh
percaya diri
2. Menggunakan komunikasi verbal
yang efektif selama diskusi
B. ANALISA & PEMECAHAN
MASALAH SELAMA DISKUSI
(pre/post conference)
Mahasiswa menunjukkan kemampuan:
1. Menyampaikan ide yang
bermanfaat
2. Mempresentasikan masalah secara
sistematis
5
3. Memberikan alternatif pemecahan
masalah
4. Merespon pertanyaan dari preceptor
dengan tepat
5. Merujuk pada referensi dalam
menyampaikan ide
6. Merespon ide-ide dari anggota
kelompok dengan tepat
TOTAL NILAI 10

PENGESAHAN PENILAIAN:
Nama Pembimbing & Tanda Tangan

Total nilai
Np = x 100 = ..............
Total skor (40)

Preceptor

……………………...

Lampiran 4: Format Penilaian Laporan Pendahuluan

PENILAIAN PRAKTEK KLINIK


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I TAHAP PROFESI

52
Laporan Pendahuluan

Nama Mahasiswa : Ruangan :


NIM : Kasus :
BOBOT SKORE (S) NILAI
NO KOMPONEN KEGIATAN
(B) 1 2 3 4 (B x S)
Konsep dasar medis, meliputi:
a. Definisi
b. Etiologi
c. Patofisiologi
I. 2
d. Manifestasi klinik
e. Penatalaksanaan
f. Komplikasi
g. Prognosis
Konsep dasar keperawatan
(focus assessment), meliput:
a. Riwayat keperawatan
II 2
b. Pemeriksaan fisik
keperawatan
c. Tes Diagnostik
Patoflodiagram berhubungan
III 2
dengan penyimpangan KDM.
Masalah/diagnosis
IV keperawatan. 1

Rencana intervensi
V keperawatan dan rasional, 3
Implementasi dan Evaluasi.
TOTAL NILAI 10

PENGESAHAN PENILAIAN:
Nama Preceptor & Tanda Tangan

Total nilai
Np = x 100 = ..............
Total skor (40)

Preceptor

……………………...

Lampiran 5: Format Penilaian Laporan Kasus

53
PENILAIAN PRAKTEK KLINIK
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
Laporan Kasus

Nama Mahasiswa : Ruangan :


NIM : Kasus :
BOBOT SKORE (S) NILAI
NO KOMPONEN KEGIATAN
(B) 1 2 3 4 (B x S)
1 Pengkajian 2
2 Diagnosis 1
3 Intervensi 1
4 Implementasi 1
5 Evaluasi 1
6 Validasi data 1
7 Penguasaan Kasus 2
8 Penulisan 1
TOTAL NILAI 10

PENGESAHAN PENILAIAN :
Nama Pembimbing & Tanda Tangan

Total nilai
Np = x 100 = ..............
Total skor (40)

Preceptor

……………………...

Lampiran 6: Target Pencapaian Keterampilan Klinik KMB I

TARGET KETERAMPILAN KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

54
TINDAKAN
NO Tgl Level Paraf Tgl Level Paraf Tgl Level Paraf
KEPERAWATAN
Melakukan pengkajian awal
terdiri dari : Alergi, Alasan
1
masuk RS, Riwayat
kesehatan (genogram)
Melakukan pemeriksaan fisik
2
(head to toe)
Melakukan pemeriksaan
neurologi dasar : GCS, Pupil,
Fungsi motoric, Fungsi
sensibilitas, Fungsi saraf
kranial, Tanda rangsang
meningeal, Tingkat
3 keparahan stroke dengan
Skala NIHSS, Tingkat
kecacatan/ ketunaan dengan
skala Rankin, Prognosa
stroke dengan skala
Orpington, Skrining fungsi
menelan
Melakukan Pemeriksaan dan
4
analisa spirometri
Melakukan pengkajian Status
5
psikososial dan ekonomi
Melakukan pengkajian
6
Risiko jatuh
Melakukan pengkajian Status
7
fungsional
Melakukan pengkajian
8
Tingkat nyeri
Melakukan pengkajian
9
Skrining gizi
Melakukan pengkajian
10
kebutuhan edukasi
Melakukan pengkajian
11 Kebutuhan Discharge
planning
Memenuhi kebutuhan oksigen
Monitoring tanda perburukan
12
fungsi pernafasan
Memberikan oksigen: simple
mask, rebreathing mask,
13
nonrebreathing mask,
tracheostomy tube
Melakukan suctioning:
nasotracheal, Oropharyngeal,
14
Nasopharyngeal, close
suction

55
Melakukan perawatan
trakeostomi: perawatan tube,
15
membersihkan luka, ganti
balutan
Melakukan perawatan WSD:
16 ganti balutan, ganti botol,
membuang cairan
Melakukan chest
17
physioterapi
18 Melakukan postural drainage
Melakukan pengukuran
19
Incentive spirometry
Memenuhi kebutuhan sirkulasi dan cairan
Melakukan interpretasi
20
rekaman EKG
Melakukan pemberian darah:
mengecek instruksi,
mencocokan identitas,
21 memberikan darah, monitor
selama
pemberian, evaluasi reaksi
transfusi
Melakukan monitoring dan
22 evaluasi efekifitas stocking
elastis
Melakukan pemberian posisi
23
kepala netral
Melakukan tatalaksana klien
24 terpasang EVD (External
Ventrikular Drainage)
Melakukan tatalaksana klien
25 dengan peningkatan tekanan
intrakranial
Melakukan aspirasi pada
26
klien dengan ekstravasasi
Memberikan kompres
27 hangat/ dingin pada klien
dengan ekstravasasi
Melakukan talaksana
keperawatan klien yang akan
diberikan transfusi dan
28
produk darah yg
membutuhkan observasi
khusus
Melakukan perawatan
Central line/Peripherally
29
Inserted Central Line (PICC)
catheter

56
Melakukan Perawatan AV
30
shunt/ CDL
31 Mengukur CVP
Melakukan penekanan di
32 area perdarahan pada klien
dengan radioterapi
Memenuhi kebutuhan nutrisi
Melakukan pemasangan
33
Tube feeding / Nasogastric
Memberikan nutrisi per oral
34
pada pasien berisiko tinggi
Memberikan nutrisi melalui
35
Tube feeding / Nasogastric
Melakukan interpretasi hasil
36
pemeriksaan gula darah
Melatih fungsi menelan pada
37
klien dengan disfagia
38 Melakukan irigasi NGT
Memberikan makan secara
39 oral pada klien post tindakan
brakhiterapi nasofaring
Memenuhi kebutuhan eliminasi
Melakukan pemasangan
40
intermitten kateter
Melakukan pemasangan
41 kateter urin/Douer katheter
laki-lakiperempuan
42 Melakukan enema
Melakukan manual evakuasi
43
faeses
Melakukan perawatan
44
sistostomy
Melakukan perawatan
45
kolostomy
Melakukan monitoring dan
46 evaluasi keseimbangan
cairan
47 Melepas kateter menetap
Melakukan perawatan
48
peritoneal dialisis
Melakukan perawatan klien
49
hemodialisis
Melakukan irigasi
50
kateter/bladder
Memenuhi kebutuhan mobilisasi/pergerakan/immobilisasi
Mengkaji risiko dekubitus
51
(Skala Norton/Skala Braden)

57
Melakukan perawatan kulit
52
pada klien resiko tinggi
Melaksanakan alih baring
53
dengan five pillow
Melakukan Range of Motion
54 (ROM) pada kasus
pathologis
Melakukan ambulasi dengan
55
alat bantu jalan
Melakukan perubahan posisi
56
dengan metode logroll
Melatih klien berjalan
57 dengan alat bantu: tongkat;
walker
Melakukan mobilisasi pada
58
klien paska operasi
Melakukan perawatan klien
dengan traksi: skin traksi,
59
skeletal traksi, Hallow traksi,
kotrel traksi
Melakukan perawatatan
60 eksternal immobilisasi : cast/
gips
Melatih mobilisasi pada
61
klien paska amputasi
Melakukan penatalaksanaan
62 posisi pada klien gangguan
jantung
Melatih mobilisasi pada
63 klien dengan gangguan
jantung
Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
Mengidentifikasi faktor yang
64
mempengaruhi masalah tidur
Melakukan penilaian skala
65
nyeri
Melakukan hipnotherapy,
66
imajinasi terpimpin
Melakukan evaluasi
67
pemberian relaksan
Melakukan pencegahan
68
cidera selama klien tidur
Melakukan tindakan untuk
69 penurunan distraksi
lingkungan
Memenuhi kebutuhan personal hygiene, integument
Memandikan klien dengan
70
kondisi kritis

58
Melakukan perawatan mulut
71 klien dengan penurunan
kesadaran
Monitoring dan evaluasi
72 pencapaian pemenuhan
kebutuhan personal hygiene
Melakukan perawatan luka
73
grade II dan III
Melakukan perawatan luka
74
ulkus gangrene
Melakukan perawatan
75 luka/pin external fikasasi
(Illizarov)
Melakukan perawatan luka
76
amputasi
Melakukan perawatan area
77
penusukan pin (pin site care)
78 Melakukan perawatan drain
Melakukan perawatan luka
79
post operasi diameter > 5 cm
Melakukan perawatan luka
80 operasi dengan dehiscene,
exudatif, infeksi, dan nyeri
Melakukan perawatan luka
kanker dewasa dan anak
81 dengan perdarahan, high
exudatif, infeksi, bau, dan
nyeri
Melakukan perawatan luka
82 simple fistula dengan high
exudatif, maserasi, eskoriasi
Melakukan perawatan luka
percuteus tube: gastrostomi,
neprostomi, trachesotomi,
83
sistostomi, trans bilier
hepatic dengan infeksi,
maserasi, eskoriasi.
Melakukan perawatan luka
84
kaki diabetik tanpa penyulit
Melakukan perawatan luka
85 arterial dan venous ulcer dan
bandaging tanpa penyulit
Melakukan perawatan luka
86
post radiasi
87 Melakukan irigasi mata
88 Melakukan irigasi telinga
Memenuhi kebutuhan suhu tubuh normal

59
Melakukan pemakaian
89 hipothermi atau hiperthermi
blanket
Melakukan pemberian
90
antipiretik
Melakukan monitoring suhu
91
tubuh klien
Memenuhi keselamatan klien
Melakukan pengkajian ulang
92 jatuh dengan skala morse,
hamty damty, time up and go
Melakukan edukasi klien
93
yang beresiko jatuh tinggi
Melakukan tindakan
pencegahan mencederai diri
94 dengan
restrain fisik
Melakukan tindakan
95 pencegahan mencederai diri
dengan restrain obat
Melakukan evaluasi
96 efektifitas penggunaan
matras antidekubitus
Melakukan penggantian alat
97 tenun pada klien kondisi
kritis
Memenuhi kebutuhan dalam komunikasi
Melakukan penatalaksanaan
98 pemulangan klien (edukasi
kontrol, obat dan aktivitas)
Memenuhi kebutuhan spiritual
Melakukan perawatan
99 terminal dengan pendekatan
spiritual
Melakukan
penatalaksanaan
keperawatan pada klien
kemoterapi, target therapi,
bioterapi
Melakukan tindakan
100
pemberian kemoterapi
Membersihkan tumpahan
101
kemoterapi dengan spill kit
Melakukan pelepasan infus
102
saat terjadi ekstravasasi
Melaksanakan penatalaksanaan keperawatan radioterapi

60
Melakukan persiapan klien
103 untuk tindakan radiasi
internal (ablasi)
Melakukan persiapan klien
untuk tindakan implantasi
Melakukan pengelolaan
104
paket alat selama tindakan
brakhiterapi: ginekologi dan
head and neck
Melakukan monitoring klien
105 selama tindakan brakhiterapi:
implantasi
Melakukan persiapan klien
106 untuk tindakan radiasi
seluruh tubuh
Mendampingi klien selama
107 simulasi: observasi
perdarahan dan aspirasi
Melakukan timbang terima
108
klien ke perawat ruangan
Melakukan observasi
109
kesadaran
Melakukan penatalaksanaan keperawatan neurodiagnostik
Melakukan monitoring klien
110
selama EMG
Melakukan persiapan pada
111 klien yang akan dilakukan
EEG
Melakukan monitoring klien
112
selama EEG
Melakukan persiapan pada
klien yang akan dilakukan
113
NO (Neuro Opthalmologi
dan Otologi)
Melakukan monitoring klien
114 selama dilakukan NO (Neuro
Opthalmologi dan Otologi)
Melakukan pemeriksaan
115 menggunakan tools: MMSE
(Mini Mental State Exam)
116 Melakukan terapi kognitif
Melakukan persiapan klien
117 paska operasi kasus bedah
syaraf
Melakukan persiapan klien
118
paska angiografi
Penatalaksanaan pemberian obat

61
Melakukan pemberian obat
119
melalui nasogastric
Melakukan pemberian obat
120
melalui nebulization
Melakukan pemberian obat
121
melalui central line
Melakukan pemberian obat
122 Patient Controlled Analgesia
(PCA)
Melakukan pemberian obat
123 Metered Dose Inhaler (MDI)
dengan inhaler
Melakukan pemberian obat
124
nonnarcotic agents

Lampiran 7: Format Penilaian Ujian Praktik Keperawatan


FORMAT PENILIAN UJIAN PRAKTEK KLINIK/
Direct Observation of Prosedural Skills
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH TAHAP PROFESI

62
Kriteria 5: Selalu, 4: Hampir Selalu, 3: Sering, 2: Kadang-Kadang, 1: Tidak Pernah
BOBOT SKORE (S) NILAI
KOMPONEN KEGIATAN
NO (B) 1 2 3 4 5 (B x S)
A. PENGKAJIAN
1. Mengumpulkan riwayat
keperawatan mengacu
kepada konsep
2. Mengumpulkan data hasil
pemeriksaan fisik yang
menunjang
2
3. Mengumpulkan data hasil
pemeriksaan penunjang.
4. Kemampuan profesional
mahasiswa melakukan
pengkajian keperawatan
(komunikatif, prosedural
dan percaya diri).
B. DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
1. Analisa data
2. Mengidentifikasi masalah 2
yang ditemukan pada klien
3. Menetapkan 3 (tiga)
masalah utama
C. RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
2. Menetapkan tujuan sesuai
prinsip SMART 2
3. Membuat rencana
tindakan sesuai dengan
diagnosis keperawatan
D. PELAKSANAAN
TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Melaksanakan tindakan
keperawatan sesuai
dengan rencana tindakan
2. Melaksanakan tindakan
sesuai dengan SOP
1
3. Membuat
pendokumentasian yang
benar
4. Kemampuan profesional
mahasiswa melaksanakan
tindakan keperawatan
(komunikatif, prosedural
dan percaya diri).
E. EVALUASI
1
1. Melakukan evaluasi

63
2. Membuat
pendokumentasian yang
benar
F. RESPONSI
1. Mampu menghubungkan
tanda-tanda klinis dengan
patofisiologi yang terjadi
2. Mampu menganalisis data-
data penunjang dengan
benar dan sesuai kasus
3. Mampu menjelaskan
alasan prioritas masalah
keperawatan
4. Mampu menjelaskan
rasional dari tindakan
2
keperawatan
5. Mampu menjelaskan
tindakan keperawatan,
tujuan dan tindakan
kolaborasi
6. Mampu menjelaskan hasil
evaluasi dari tindakan
keperawatan yang
dilakukan
7. Mampu menjelskan
kekurangan (penilaian diri)
yang telah dilakukan
TOTAL NILAI 10
PENGESAHAN PENILAIAN:
Nama Pembimbing & Tanda Tangan

Total nilai
Np = x 100 = ..............
Total skor (40)

Preceptor

……………………...

Lampiran 8: Format Penilaian Pelaksanaan Penyuluhan

PENILAIAN PELAKSANAAN PENYULUHAN


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I TAHAP PROFESI

64
Inisial Pasien : Ruangan:
Topik Penyuluhan :
NILAI
NO KRITERIA PENILAIAN BOBOT KET
1 2 3 4
1. Mahasiswa mempersiapkan 1
penyuluhan dengan baik
2. Tujuan penyuluhan 1
dikemukakan dengan jelas
3. Mahasiswa menerangkan 1,5
konsep informasi dengan
jelas kepada audience
4. Lingkungan dipersiapkan 1
dengan baik dan kondusif
5. Mahasiswa mendorong 1
situasi penyuluhan dengan
baik
6. Pembagian waktu diatur 0,5
dengan tepat.
7. Pemakaian audiovisual dan 1
materi dipresentasikan
dengan tepat
8. Sistematika dan isi materi 1
tersusun dengan tepat dan
jelas
9. Ketepatan dalam 1
memberikan jawaban
(rasional)
10. Kesimpulan dan hasil 1
penyuluhan dikemukakan
dengan singkat dan jelas
Total Nilai 10

Total nilai
Np = x 100 = ..............
Total skor (40)

Preceptor

……………………...

Lampiran 9: Format Penulisan Analisis Artikel Penelitian (Journal Reading)

REVIEW ARTIKEL PENELITIAN (JOURNAL READING)

65
JUDUL

Judul Asli :
Penulis :
Tahun Terbit :
Nama Jurnal :

Abstrak

A. LATAR BELAKANG
1. Latar belakang pemilihan artikel penelitian
2. Latar belakang pada artikel penelitian
B. TUJUAN
1. Tujuan review artikel penelitian
2. Tujuan penelitian dalam artikel penelitian
B. METODE
C. HASIL
D. PEMBAHASAN
E. ANALISIS ARTIKEL PENELITIAN
1. Kelebihan
2. Kekurangan
F. IMPLIKASI KEPERAWATAN
G. APLIKASI DI RUMAH SAKIT
H. HAMBATAN DAN SOLUSI APLIKASI ARTIKEL PENELITIAN
Hambatan:
Solusi:
I. KESIMPULAN

NB: Lampirkan Artikel Penelitian yang Asli

Lampiran 10: Format Penilaian Analisis Artikel Penelitian (Journal Reading)

FORMAT PENILAIAN JOURNAL READING KELOMPOK

Tempat Praktik/RS :

66
Ruangan :
Kelompok :
Tahun Ajaran :
Angkatan/Semester :
Judul Artikel Jurnal :
Hari/Tanggal :

Nilai
Nilai Lahan
No. Aspek yang dinilai Institusi

Ya (1) Tidak (0) Ya (1) Tidak (0)


A. Laporan
1. Pendahuluan
a) Latar Belakang
b) Tujuan Penulisan
2. Artikel Penelitian
a) Melampirkan full text
b) Terjemahan
3. Pembahasan
a) Profil Penelitian
1) Judul Penelitian
2) Pengarang/ Author
3) Sumber: Nama Jurnal, Tahun, Volume,
Halaman (Internasional)
4) Keywords
5) Abstrak
6) Tanggal publikasi (5 tahun terakhir)
b) Deskripsi penelitian
1) Tujuan penelitian
2) Desain peneliian
3) Populasi/Sampel
4) Intervention/Perlakuan oleh peneliti
terhadap sampelnya* (Jika ada)
5) Comparator/Kelompok kontrol dengan
intervensi yang berbeda* (Jika ada)
6) Outcomes/ Findings/Hasil Penelitian
7) Kelebihan-Kelemahan penelitian/Strength-
Limination of the study
8) Manfaat Hasil Penelitian bagi Keperawatan:
a) Manfaat Praktis: bagaimana hasil
penelitian ini dapat diaplikasikan
b) Manfaat Teoritis: bagaimana hasil
penelitian ini mampu mengembangkan
ilmu keperawatan
4 Penutup
a) Kesimpulan
b) Saran

67
5 Referensi/Daftar Pustaka Berdasarkan APA
referencing system
B. Presentasi
1 Kemampuan mempresentasikan resume artikel
jurnal
2 Kemampuan menghubungkan isi artikel penelitian
dengan setting klinik/RS atau EBN
3 Kemampuan penguasaan pengetahuan selama
presentasi
4 Kemampuan melakukan analisis artikel jurnal
berdasarkan referensi yang lain
5 Organisasi/efisiensi dalam penyampaian analisis
artikel jurnal
6 Performance mahasiswa: attitude, sistematik, dan
skill komunikasi
7 Power point yang jelas dan menarik

Makassar, 20

Perceptor Institusi Perseptor Lahan

(…………………….…………………..) (……………………………………….)

68
Lampiran 11: Format Logbook/ADL (Activity Daily Living)

LOGBOOK/KEGIATAN HARIAN (ADL)

Hari/Tanggal/
Aktivitas Paraf Perawat
Jam

69
Lampiran 12: Format Penilaian Pelaksanaan Presentasi Kasus/Seminar

PENILAIAN PELAKSANAAN SEMINAR


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I TAHAP PROFESI

Inisial Pasien : Ruangan:


Diagnosis Medis :
NILAI
NO KRITERIA PENILAIAN BOBOT KET
1 2 3 4
1. Kemampuan 1
mempresentasikan overview
kasus
2. Kemampuan 1.5
mengidentifikasi data-data
yang esensial dari masalah
pasien
3. Kemampuan 1.5
mengidentifikasi dan
mendiskusikan mekanisme
dasar dalam bentuk pathway
4. Kemampuan 1
mengintegrasikan dan
mengaplikasikan ilmu-ilmu
dasar terhadap kasus
5. Kemampuan penguasaan 1.5
pengetahuan selama
presentasi
6. Organisasi/efisiensi dalam 1
proses penyampaian kasus
7. Performance mahasiswa: 1
attitude, sistematik, dan skill
komunikasi
8. Ketepatan dalam 1.5
memberikan jawaban
(rasional)
Total Nilai 10

Total nilai
Np = x 100 = ..............
Total skor (40)

Preceptor

……………………...

70
Lampiran 13: Lembar Konsultasi Praktik Profesi Ners

YAYASAN WAKAF UMI


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
KAMPUS II UMI Jln. Urip Sumohardjo KM.5 Makassar – www.fkmumi.ac.id

LEMBAR KONSULTASI PRAKTIK PROFESI NERS


*LAP. PENDAHULUAN/LAP. ASUHAN KEPERAWATAN/LAPORAN SEMINAR
KASUS/LAPORAN ANALISIS ARTIKEL JURNAL/PENYULUHAN
Nama :
NIM :
Kelompok :
Ruangan :
Stase :
Semester :
Kontrak dengan Preceptor
Hari/Tanggal Preceptor Lahan Preceptor Institusi
Kegiatan Paraf Kegiatan Paraf

Catatan
1. Tanda (*) silahkan dilingkari salah satunya sesuai dengan kegiatan yang
dikonsultasikan
2. Setiap kegiatan di atas dengan tanda (*) disertai 1 lembar konsultasi
3. Isi kolom kegiatan yakni konsultasi, perbaikan dan ACC.
4. Kolom kegiatan minimal diisi 3 kali
5. Warna Sampul laporan dan Lembar Konsultasi berwarna hijau
Mahasiswa,

______________________________

NIM.
Menyetujui,
Preceptor Institusi, Preceptor Lahan,

71
Lampiran 14: Format Rekapitulasi Penilaian

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FKM UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

DAFTAR NILAI PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

Nama Preceptor :
RS :
Ruang :
Target Semin Pre &
Logbook Ketera Kehadiran ar Post
LP Askep Jurnal Pendkes Ujian
No NIM NAMA /ADL mpilan /Sikap (5%) Confer NILAI KET
(15%) (20%) (10%) (5%) (10%)
(5%) (15%) (10%) ence
(5%)
1
2
3
4
5

Ket: A = > 85; A- = 81-85; B+ = 76-80; B = 71-75; B- = 66-70; C+ = 61-65; C= 51-60; D = 45-50; E = < 45

Preceptor

(…………………………….)

72
KASUS MINGGU I

Tgl. Masuk RS : 23 – 5 – 2021

Tgl. Pengkajian : 15 – 7 – 2021

Dx. Medis : TB Paru

A. BIODATA
1. Identitas Klien

a. Nama : Tn. “T”

b. Umur : 52 tahun

c. Alamat : Jl. Paccelekan Kabupaten Gowa.

d. Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia

e. Pekerjaan : Petani

f. Pendapatan :  Rp. 500. 000,-

g. Pendidikan : SD

h. Agama : Islam

2. Identitas Penanggung

Biaya perawatan ditanggung oleh BPJS

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama : sesak nafas disertai batuk berdahak
2. Riwayat keluhan utama : dirasakan sejak 1 bulan yang lalu terus menerus tidak
dipengaruhi oleh cuaca dan aktifitas, disertai rasa demam pada malam hari dan sering
berkeringat, dan sakit kepala. Klien mengeluh juga batuk berdahak disertai
pengeluaran sputum sedikit warna putih kehijau-hijauan. Klien tidak mampu
mengeluarkan secret secara secara mandiri dengan batuk
3. Sifat keluhan menetap.
4. Keluhan lain yang menyertai sakit kepala
5. Lokasi dan penyebarannya pada daerah dada paru.
6. Faktor pencetus bila beraktifitas yang berlebihan.
7. Hal-hal yang meringankan beristirahat dan yang memperberat bila melakukan
aktivitas yang berlebihan.

73
C. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

1. Sebelumnya klien pernah dirawat di RSU Gowa  5 bulan yang lalu dengan penyakit
yang sama.

2. Klien merokok sejak unur 15 tahun yang lalu.

3. Klien tidak pernah minum minuman keras

4. Klien pernah mengalami kecelakaan di tabrak mobil pada tahun 2007.

5. Klien tidak ada riwayat alergi

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Genogram 3 Generasi

Genogram 3 generasi

II

III

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Tinggal serumah dengan klien

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

74
Generasi I1, 2,3,4 : Meninggal dalam usia tua

Generasi II1, 2,4,5,7 : Meninggal karena usia tua

Generasi II9 : Meninggal karena dibunuh oleh suaminya

Kesimpulan : Tidak ada salah satu anggota keluarga menderita penyakit


keturunan dan penyakit yang sama dengan klien.

E. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Klien nampak sakit sedang

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg BB : 47 Kg

Nadi : 100 x/menit TB : 170 cm

Suhu : 380 C

P : 40 x/menit

1. Kepala

Inspeksi :

a. Bentuk kepala Mesochepal

b. Warna rambut hitam merata tidak ada ketombe

c. Tidak nampak adanya alopesia pada daerah kepala

d. Kulit kepala bersih tidak ada ketombe.

Palpasi :

a. Tidak ada nyeri tekan

b. Tidak teraba adanya massa

c. Rambut tidak mudah tercabut

2. Muka

Inspeksi :

a. Muka simetris kiri dan kanan

75
b. Ekspresi wajah nampak murung/pucat

c. Warna kulit sama dengan sekitarnya

3. Mata

Inspeksi :

a. Palpebra tidak oedema

b. Sclera tidak icterus

c. Conjungtiva nampak pucat

d. Nampak adanya catarak pada bagian mata kiri

e. Gerakan bola mata dapat bergerak ke segala arah

f. Tidak menggunakan alat bantu kaca mata.

Palpasi :

a. Tidak ada nyeri tekan

b. TIO tidak meningkat

4. Hidung

Inspeksi :

a. Lubang hidung simetris kiri dan kanan

b. Tidak tampak adanya sekret/cairan

c. Tidak tampak adanya tanda-tanda radang

d. Tidak ada deviasi septum nasi

e. Tidak tampak adanya polip

Palpasi :

Tidak ada nyeri tekan pada sinus-sinus.

5. Telinga

Inspeksi :

a. Bentuk telinga simetris kiri/kanan

b. Tidak tampak adanya cairan

c. Tidak tampak adanya peradangan

76
d. Tidak menggunakan alat bantu pendengaran

Palpasi :

Tidak ada nyeri tekan

6. Rongga mulut

Inspeksi :

a. Bibir tidak pecah-pecah, tidak cyanosis

b. Gusi merah muda, tidak ada lesi/sariawan

c. Tidak nampak adanya peradangan

d. Jumlah gigi tanggal 1

e. Keadaan lidah bersih.

7. Leher

Inspeksi :

a. Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid/kelenjar lymfe

b. Warna kulit sama dengan sekitarnya

c. Tekanan vena jugularis tidak meningkat

d. Tidak ada kaku kuduk.

Palpasi :

a. Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid

b. Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar lymfe

c. Tidak ada nyeri tekan

8. Dada dan paru

Inspeksi :

a. Bentuk dada simetris kiri dan kanan (normal chest)

b. Warna kulit sama dengan sekitarnya

c. Tidak nampak adanya benjolan/tumor

d. Frekwensi nafas 40x/menit

e. Irama pernafasan ikut gerak nafas

77
Palpasi :

a. Tidak teraba adanya massa/tumor

b. Tidak ada nyeri tekan

c. Ekspansi dada : Pengembangan dada seimbang kiri/kanan

d. Vocal fremitus : menurun terutama pada area kanan

Perkusi :

Terdengar sonor dari ICS 2 – 6

Batas hati/paru dari sonor ke pekak

Batas paru jantung ICS 2 – 3 dari sonor ke pekak

Batas paru abdomen ICS 2 – 8 dari sonor ke tympani.

Auskultasi :

Terdengar ronchi pada apeks paru kiri/kanan.

9. Jantung

Inspeksi :

Ictus cordis tampak di sekitar ICS 5

Palpasi :

Denyut apex teraba pada ICS 5 midclavicula kiri

Perkusi :

Terdengar bunyi pekak pada ICS 3 – 5 kiri

Auskultasi :

Bunyi jantung I dan II terdengar murni

10. Abdomen

Inspeksi :

a. Perut nampak datar

b. Warna kulit sama dengan sekitarnya

c. Tidak nampak adanya massa/tumor

78
Auscultasi :

Peristaltik terdengar 7x/menit

Perkusi :

Terdengar bunyi tympani pada seluruh area perut

Palpasi :

a. Tidak teraba adanya pembesaran hepar

b. Tidak teraba adanya pembesaran limfe

c. Ginjal tidak teraba

d. Tidak ada nyeri tekan.

11. Genetalia dan anus

Tidak dilakukan pengkajian karena tidak ada keluhan.

12. Ekstrimitas

Atas dan bawah

Inspeksi :

13. Tidak nampak adanya oedema

14. Tidak nampak adanya atrofi/hypertrofi

15. Warna kulit sama dengan sekitarnya.

Palpasi :

a. Tidak ada nyeri tekan

b. Tidak teraba adanya massa

c. Kekuatan otot 4 (ROM)

d. Tidak ada clubbing finger

e. Kuku tidak pucat/cyanosis

Perkusi refleks fisiologis :

a. Biceps +/+

b. Triceps +/+

c. Patella +/+

79
d. Achilles +/+

Refleks patologi

Babinsky (–)

F. OLA KEGIATAN SEHARI-HARI

a. Nutrisi

i. Kebiasaan

a. Pola makan : Nasi, sayur, lauk pauk

b. Frekwensi makan : 3 x sehari

c. Nafsu makan : baik

d. Tidak ada makanan pantang

e. Banyak minum : 1500 – 2000 cc

f. Jenis makanan yang tidak disukai tidak ada

ii. Perubahan selama sakit

1. Klien mengatakan napsu makan menurun

2. Porsi makan tidak dihabiskan

b. Eliminasi

i. B a k

1. Kebiasaan

• Frekwensi 3 – 4 x/hari
• Warna kuning jernih
• Bau pesing
• Jumlah  1000 – 100 cc
2. Perubahan selama sakit

• Frekwensi tidak ada perubahan


• Warna merah
ii. B a b

1. Kebiasaan

• Frekwensi 1 x sehari
• Warna kuning
• Konsistensi lembek

80
2. Selama sakit tidak ada perubahan.

c. Olah raga dan aktifitas

1. Klien tidak suka berolahraga

2. Aktifitas sehari-hari sebagai petani

Selama sakit :

3. Klien mengatakan badan terasa lemah

4. Semua aktifitas dibantu oleh keluarga di tempat tidur seperti makan, minum dan
mand, karena merasa semakin sesak jika melakukan aktifitas

5. Klien mengatakan jantungnya berdebar-setelah melakukan aktifitas

6. Klien nampak lemah.

d. Istirahat dan Tidur

Kebiasaan :

1. Tidur malam jam 22.00 s.d jam 06.00

2. Tidur siang jam 14.00 s.d 15.00

3. Klien tidak mengalami kesulitan untuk tidur

Perubahan selama sakit :

4. Klien mudah terbangun

5. Kalau malam tidur jam 24.00 dan kalau batuk terbangun lagi.

6. Kalau tidur dengan setengah duduk

7. Jumlah tidur 4 – 5 jam sehari – semalam.

e. Hygiene

i. Kebiasaan

1. Mandi 2x sehari pakai sabun mandi

2. Gosok gigi 2 x sehari

3. Cuci rambut 2x seminggu

ii. Selama sakit

81
1. Selama sakit klien dibantu oleh keluarga di tempat tidur.

G. POLA INTERAKSI

1. Orang yang terdekat dengan klien adalah istri

2. Klien suka bergaul dengan keluarga

3. Bila ada masalah klien selalu dibicarakan dengan istri

4. Cara mengatasi masalah atas kesepakatan bersama

5. Interaksi dalam keluarga baik.

H. DATA PSIKOLOGIS

1. Klien merasa penyakitnya tidak bisa sembuh

2. Klien sering bertanya tentang penyakitnya, yaitu menanyakan bahwa apakah


penyakitnya bisa sembuh.

3. Klien dan keluarga berharap penyakitnya cepat sembuh.

4. Klien nampak gelisah dan murung.

5. Klien merasa kwatir dengan kondisi yang dialami,

I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Foto thoraks tanggal 15 – 7 – 2020

Kesan :

• KP duplex lama aktif disertai tanda atelektasis paru kanan.


• Gant bullae paru kiri/kanan
• Pleura section kanan
2. Pemeriksaan laboratorium tanggal 2 – 7 – 2021

• Sputum BTA (+)


Darah : Normal

WBC : 18,9 H 103/mm3 4,0/10000

RBC : 4,19 106/mm3 4.00/6.00

HGB : 9,9 gr/dl 12,0/16,0

HCT : 28,9 l% 37,0/48,0

HCV : 69 l m3 86/97

82
Lym :% 5,6 L 1.06 20,0/40,0

Mono :% 23 3H 4,30 lH 2,0/80

Neu :% 69 8 13,2 H 52/75

Bas :% 0,5 0,5 0,0/1,0

Eus :% 0,81 0,15 l 1,0/30

LED

Jam I 20 mm ( L  10, P  20 )

Jam II 50 mm

J. PERAWATAN DAN PENGOBATAN

a. Perawatan

1. Bedrest

2. Posisi semi fowler

3. Diet TKTP

4. Pemberian O2

b. Pengobatan

1. Ciprofloxacin 2 x 500 mg

2. INH 1 x 400 mg

3. Ethambutol 2 x 500 mg

4. Rifampicin 2 x 500 mg

5. OBH syr 3 x 1 sendok teh

6. Norvask 1 x 10 mg

7. Provita 3x1

__________________________

83

Anda mungkin juga menyukai