FASE E SMK
_____________________
Sumber: Freepik
Secara geografis, wilayah Indonesia terletak pada rangkaian Ring of Fire (Cincin Api). Ring of fire, yang
juga disebut Circum-Pacific Belt, adalah rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 km dan situs aktif
seismik yang membentang di Samudra Pasifik.
Berada dalam jalur Ring of Fire, membuat Indonesia menjadi wilayah yang rentan mengalami gempa
Bumi. Selain itu, kerawanan gempa yang tinggi di Indonesia juga diakibatkan oleh jalur pertemuan
lempeng. Dilansir dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia adalah daerah
rawan gempa Bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng
Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Berkaitan dengan itu, mengenal Gempa Bumi dan yang terpenting proses mitigasi gempa Bumi
merupakan kewajiban yang harus diketahui oleh setiap warga negara Indonesia.
Salah satu mitigasi gempa bumi yang jarang terekspos adalah mengenal desain bangunan tahan
gempa yang sesuai dengan kondisi topografi wilayah rawan gempa.
Proyek ini menggunakan pendekatan scientific menggunakan Inquiry learning berbasis 5E cycle,
dengan desain sebagai berikut:
2
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Daftar Isi
Daftar Isi 3
A. Informasi Umum
1. Identitas 4
2. Profil Pelajar Pancasila 4
3. Sarana dan Prasarana 4
4. Target Peserta Didik 4
5. Model dan metode Pembelajaran yang digunakan 5
B. Komponen Inti
1. Capaian Pembelajaran 6
2. Tujuan Pembelajaran 6
3. Pengetahuan Prasyarat 12
4. Pemahaman bermakna 12
5. Pertanyaan pemantik 12
6. Kegiatan pembelajaran (RPP) 12
a. Pertemuan ke-1 14
b. Pertemuan ke-2 18
7. Kisi-Kisi Perangkat dan Rubrik Asesmen 19
a. Asesmen Formatif (Lembar Refleksi Peserta Didik) 19
b. Asesmen Sumatif 23
c. Asesmen Literasi Sains 21
d. Asesmen Sikap (Keaktifan Peserta Didik) 22
e.Penilaian Produk 29
8. Pengayaan dan remedial 29
C. Lampiran 30
1. Lembar Kerja Peserta Didik 30
a. LKPD-1 30
b. LKPD-2 30
2. Materi Bahan Ajar 33
3. Sumber referensi belajar guru dan Peserta Didik 34
4. Daftar Pustaka 35
5. Glosarium 36
3
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
A. Informasi Umum
1. Identitas
a. Nama Penulis : Dini Silmi
Asal Instansi : SMKN Puspahiang
Tahun Penyusunan : 2022
Fase :E
b. Jenjang : SMK
c. Kelas :X
d. Perkiraan Jumlah Peserta Didik : 30 – 36
e. Moda Pembelajaran : Tatap Muka
f. Jumlah Pertemuan : 2 x 4 JP
g. Kata Kunci : frekuensi, periode, getaran, energi,
percepatan, gempa
4
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Media:
2. Infokus
3. Laptop
4. Handphone
5. Jaringan internet
8.Sensor gerak phyphox (setidaknya 1 per kelas, lebih baik jika setiap kelompok
memiliki beberapa ponsel yang telah diinstall phyphox)
5
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
B. Komponen Inti
1. Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran
Di akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan Aspek bumi dan antariksa berkaitan
dengan materi gravitasi universal dan hukum-hukum gravitasi yang berlaku. Struktur
Bumi yang terdiri dari interior bumi,litosfer, lempeng tektonik, dan gempa bumi.
Struktur bumi meliputi hidrosfer, atmosfer, dan medan magnet bumi. Materi ini juga
mencakup iklim, cuaca, musim, perubahan iklim serta mitigasi bencana.
Elemen CP yang dituju : Menjelaskan Fenomena secara Ilmiah, Mendesain dan
mengevaluasi penyelidikan ilmiah, Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara
ilmiah, keaktifan peserta didik
Tujuan Pembelajaran
4.1 Melakukan penyelidikan ilmiah sesuai dengan prosedur terkait desain bangunan
tahan gempa bumi.
4.2 Menganalisis data dari simulasi uji gempa bumi untuk menentukan seberapa
baik kinerja sistem isolator dasar.
4.3 Memahami bahwa teknologi dapat mengurangi dampak bencana gempa bumi
terhadap manusia.
4.2 Mengevaluasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan desain
bangunan tahan gempa bumi berdasarkan jenis isolator dasar yang digunakan
4.3 Menganalisis data dan bukti ilmiah dari berbagai sumber untuk membangun
sebuah argumen terkait desain bangunan tahan gempa bumi berdasarkan isolator
dasar yang digunakan
Indikator
Keaktifan Peserta Didik
● Peserta didik memberikan pendapatnya
● Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi kelompok
Literasi sains
● Menjelaskan konsep gempa bumi dan bahaya gempa bumi serta relevansinya
dengan kondisi topografi Indonesia.
● Menganalisis terjadinya gempa bumi dalam kehidupan sehari-hari
● Mempertanyakan dan memprediksi berdasarkan hasil observasi percobaan
desain bangunan pada area rawan gempa bumi
● Membuat rancangan karya yang menunjukkan contoh desain bangunan tahan
gempa.
● Menyajikan laporan hasil eksperimen desain bangunan tahan gempa.
6
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
7
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
8
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
9
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
10
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
11
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
3. Pengetahuan Prasyarat
Peserta didik perlu memahami materi yang sudah dipelajari sebelumnya pada fase D,
yaitu :
a. Mengelaborasikan pemahaman mengenai hubungan antara usaha dan energi
dari suatu fenomena yang ditemui dalam kehidupan sehari -hari.
b. Mengelaborasikan pemahamannya tentang struktur lapisan bumi untuk
menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
c. Memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya
termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Pemahaman bermakna
● Secara geografis, wilayah Indonesia terletak pada rangkaian Ring of Fire
(Cincin Api). Ring of fire, yang juga disebut Circum-Pacific Belt, adalah
rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 km dan situs aktif seismik
yang membentang di Samudra Pasifik.
● Berada dalam jalur Ring of Fire, membuat Indonesia menjadi wilayah
rentan mengalami gempa Bumi. Selain itu, kerawanan gempa yang tinggi
di Indonesia juga diakibatkan oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik,
yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
● Berkaitan dengan itu, mengenal Gempa Bumi dan yang terpenting proses
mitigasi gempa Bumi merupakan kewajiban yang harus diketahui oleh
setiap warga negara Indonesia.
● Salah satu mitigasi gempa bumi yang jarang terekspos adalah mengenal
desain bangunan tahan gempa yang sesuai dengan kondisi topografi
wilayah rawan gempa.
5. Pertanyaan pemantik
● Mengapa Bangunan panggung di Cianjur tidak terdampak gempa?
● Mengapa sistem proteksi tahan gempa penting?
12
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
6. Kegiatan Pembelajaran
Gambaran Umum Pertemuan Kegiatan Pembelajaran dan alternatifnya:
13
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Classroom atau
YouTube)
a. Pertemuan ke -1
14
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Inquiry
Pengaturan Peserta Didik:
learning Pembukaan (Durasi 20 menit) (menit)
klasikal
5E cycle
1) Engage 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam dan 1. 5
ment dan menyapa peserta menjawab sapaan 2. 5
(keterli
batan)
didik Guru. 3. 5
2. Menunjukkan video 2. Mengamati informasi 4. 5
tentang gempa bumi dari video yang
Cianjur. (Guru disampaikan..
menciptakan masalah) 3. Mengajukan
pertanyaan, menjawab
pertanyaan,
memprediksi jenis
bahan yang digunakan
pada desain bangunan
tahan gempa.
4. Menyimak tujuan
pembelajaran
https://www.youtube.c
om/watch?v=aQVE6xq
QTvE
2. Memperlihatkan
video ke-2 kepada
peserta didik sebagai
pengantar sistem
isolator dasar:
https://www.youtube.c
om/watch?v=kzVvd4Dk
6sw
15
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
3. Memancing Peserta
Didik bertanya - bagian
1 (membantu peserta
didik membuat
hubungan antara video
1 dan 2):
a. Apa yang Anda amati
di video kedua?
(Kiat diskusi:
Video menunjukkan dua
bangunan model di atas meja
goyang besar. Bangunan di
sebelah kiri menempel
langsung ke tanah. Bangunan
di sebelah kanan memiliki
sistem isolator dasar yang
mengisolasinnya dari
pergerakan tanah. Sistem
kerjanya mirip dengan
peredam kejut/shockbreaker
pada mobil/motor yang
membantu mencegah kita
merasakan guncangan besar di
jalan. Seperti yang Anda lihat
di video, ini membantu
mengurangi guncangan pada
bangunan di sebelah kanan
dan mencegahnya runtuh.)
b. Mengapa sistem
proteksi gempa
seperti ini penting?
(Kiat diskusi:
Pengetahuan peserta didik
tentang topik ini mungkin
bergantung pada tempat
tinggal mereka dan apakah
wilayah tersebut rawan
gempa. Gempa bumi dapat
menyebabkan korban jiwa dan
kerusakan parah pada
bangunan. Sistem yang
membantu bangunan tetap
tegak selama gempa bumi
16
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
3. Memperkenalkan aplikasi
sensor kepada peserta didik,
khususnya akselerometer. Saat
menggunakan aplikasi
phyphox, mereka perlu
menggunakan sensor
akselerometer (tanpa g) dan
mengukur akselerasi absolut
(navigasi ke tab "Absolute" di
aplikasi phyphox).
Accelerometer (tanpa g)
memberikan percepatan aktual
tanpa percepatan gravitasi,
yang berarti bahwa sensor ini
melaporkan 0 saat perangkat
beristirahat.
a. Jelaskan bahwa ponsel
memiliki akselerometer
bawaan yang
merupakan perangkat
elektronik yang dapat
mendeteksi gerakan
(secara teknis ponsel
mengukur percepatan
dalam meter per detik
kuadrat [m/s2]).
Akselerometer
digunakan untuk
kontrol gerak di banyak
ponsel dan pengontrol
video game.
b. Berbagai aplikasi sensor
seperti phyphox
memungkinkan peserta
didik merekam data
dari akselerometer dan
menampilkannya dalam
grafik.
c. Saat menggunakan
aplikasi phyphox, buka
17
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
fungsi accelerometer
(tanpa g) dan buka tab
"Absolute" untuk
mengukur akselerasi
absolut. Tekan tombol
putar untuk memulai
rekaman dan tunjukkan
kepada peserta didik
apa yang terjadi saat
guru melambaikan
tangan. Secara
opsional, biarkan
peserta didik bermain
dengan ponsel dan
melihat sendiri
grafiknya.
Akselerometer absolut
menampilkan akselerasi
total ponsel ke segala
arah, berlawanan
dengan akselerometer
X, Y, dan Z, yang hanya
menampilkan akselerasi
dalam satu arah (relatif
terhadap ponsel).
d. Jelaskan bahwa
akselerometer juga
dapat digunakan untuk
mengukur seberapa
banyak bangunan
bergerak selama gempa
bumi.
4. Lakukan demonstrasi cepat
untuk peserta didik (lihat
Gambar 1).
18
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
19
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
kali. Cobalah
menggoyangkannya
dengan kecepatan yang
sama dengan saat Anda
menggoyangkan kotak
itu sendiri. Anda harus
memperhatikan bahwa
kotak tidak bergerak
bolak-balik seperti
halnya karton. Karena
adanya penggulung,
karton dapat bergerak
bolak-balik di bawah
kotak.
g. Berhenti merekam,
simpan data Anda, dan
tunjukkan grafik ke
kelas Anda. Sekali lagi,
tentukan akselerasi
maksimum yang
dirasakan ponsel dan
bandingkan nilainya
dengan saat Anda
menggoyangkan kotak
secara langsung.
20
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
mensimulasikan
gerakan tanah selama
gempa bumi. Saat Anda
menggoyangkan kotak
secara langsung, itu
seperti bangunan yang
menempel langsung ke
tanah. Bangunan lebih
banyak bergerak,
sehingga percepatan
maksimumnya lebih
tinggi. Saat Anda
meletakkan kotak di
atas rol, mereka
bertindak seperti sistem
isolator dasar dari
video. Tanah dapat
bergerak bolak-balik di
bawah bangunan, dan
bangunan tidak banyak
bergerak. Hal ini
membuat akselerasi
maksimal menjadi lebih
rendah.
b. Jelaskan bahwa peserta
didik akan
menggunakan materi
yang telah Anda
berikan untuk
membangun sistem
isolator dasar mereka
sendiri. Demonstrasi
yang Anda lakukan
dengan spidol hanyalah
contoh sederhana,
tetapi mereka akan
mencoba memperbaiki
desainnya. Untuk
keperluan pelajaran ini,
mereka hanya akan
menggoyangkan
"tanah" bolak-balik
dalam satu arah.)
6. Menyampaikan Tujuan
21
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Pembelajaran
22
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
23
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
karton bolak-balik.
Ingatlah untuk
menggunakan
penggaris dan
stopwatch untuk
mengontrol
seberapa keras
Anda mengoyang
dasar karton,
dengan
menggunakan
aturan yang
ditetapkan untuk
seluruh kelas.
c. Amati berapa
banyak rumah
bergetar. Apakah
itu bergerak
sebanyak karton
bergetar? Apakah
tampak tetap di
tempatnya saat
karton bergerak
bolak-balik di
bawahnya?
3) 5. Ketika masing-masing
Elaboration kelompok sudah siap,
(Elaborasi)
mereka dapat datang
ke stasiun pengujian
untuk menguji desain
mereka menggunakan
ponsel yang dilengkapi
dengan aplikasi sensor.
a. Tempelkan ponsel
ke bagian atas
rumah
menggunakan
double tip dengan
layar menghadap
ke atas. Pastikan
dimensi panjang
telepon sejajar
24
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
25
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
melihat nilainya.
Kemudian catat
nilai percepatan
maksimum pada
LKPD.
6. Izinkan grup untuk
kembali ke stasiun kerja
mereka dan
memodifikasi desain
mereka sebanyak yang
mereka mau, jika waktu
memungkinkan. Hemat
sekitar 15 menit di
akhir kompetisi untuk
seluruh kelas. Dorong
kelompok untuk
mengajukan
pertanyaan dan
memikirkan desain
mereka saat mereka
menguji.
7. Bertanya:
a. Apakah peserta didik
melihat ada masalah
dengan desain mereka?
Misalnya, jika desain
memiliki sumbat di
ujungnya, apakah
rumah itu terlalu keras
dibanting ke sumbat?
Apakah ini membuat
lonjakan pada grafik
akselerasi? Jika
desainnya memiliki
karet gelang, apakah
karetnya terlalu
kencang atau terlalu
longgar? Apakah
mereka menyebabkan
osilasi menjadi lebih
buruk, ataukah lebih
baik?
Bertanya:
a. Jika Anda melihat ada
26
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
masalah, bagaimana
Anda bisa mengubah
desain Anda menjadi
lebih baik?
8. Setelah 45 menit, beri
tahu siswa untuk
berhenti membangun
dan melakukan
kompetisi di seluruh
kelas. Tunjuk satu orang
untuk melakukan
semua goncangan
(Anda mungkin ingin
melakukannya sendiri
untuk memastikan
netralitas). Ulangi
langkah 4 untuk setiap
desain kelompok.
Rancangan manakah
yang menghasilkan
percepatan maksimum
terendah?
Penutup
(Durasi 20 menit)
27
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Bernalar kritis.
a. Desain mana yang
bekerja paling baik?
b. Apakah ada desain yang
gagal berfungsi seperti
yang diharapkan?
c. Apakah ada fitur dari
berbagai desain yang
dapat Anda gabungkan
untuk membuat satu
desain yang lebih baik?
d. Mengapa bangunan
rumah panggung di
Cianjur tidak terkena
dampak gempa?
(Kiat diskusi:
Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini
akan tergantung pada hasil
individu di kelas Anda.
Misalnya, desain tertentu
(seperti karet gelang yang
ditarik sangat kencang, atau
sumbat yang terlalu dekat
dengan bangunan tanpa
bantalan) sebenarnya dapat
membuat akselerasi
maksimum menjadi lebih
besar.)
3. Menutup pertemuan
dengan berdoa dan
mengucap salam
7. Perangkat Asesmen
a. Asesmen Formatif ( Lembar Refleksi Peserta Didik)
Lembar ini diisi oleh peserta didik sebagai bahan refleksi selama berjalannya proyek. Berikan
tanda centang (✔) pada kolom tabel sesuai dengan pilihanmu.
28
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
29
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
2.
..
30
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
No.
Profil Indikator
Ketr.
5 Mengkomunikasikan Memutuskan langkah terbaik dari informasi yang
menampilkan jenis tertentu
Mengubah informasi dalam bentuk lain, seperti grafik,
tabel, dan diagram
Membaca informasi yang diberikan dalam bentuk
grafik, tabel, dll
Menyampaikan dengan sistematika yang jelas
1) Kriteria Penskoran
Kategori Skor
Lima indikator terpenuhi 5
Empat indikator terpenuhi 4
Tiga indikator terpenuhi 3
Dua indikator terpenuhi 2
Satu indikator terpenuhi 1
Sikap
No. Nama Jumlah Keterangan
1 2 3 4 5
2) Indikator Sikap
No.
Profil Indikator
Sikap
1 Bernalar Kritis Mengajukan pertanyaan
Mengidentifikasi dengan panca indera
Mengolah informasi dan gagasan
Merefleksi pemikirannya sendiri
2 Mandiri Memiliki inisiatif
Kepercayaan diri
Disiplin
Bertanggung jawab
31
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
No.
Profil Indikator
Sikap
3 Bergotong Bekerja sama
royong Berkomunikasi positif
Tanggap terhadap keadaan
Mau berbagi hal-hal positif
4 Kreatif Memperkaya gagasan yang ada
Luwes dalam berpikir
Memunculkan kebaruan
5 Akhlak Mulia Menjaga lingkungan
Menjaga integritas
Merawat diri
Menghargai orang lain
3) Kriteria Penskoran
Kategori Skor
Lima indikator terpenuhi 5
Empat indikator terpenuhi 4
Tiga indikator terpenuhi 3
Dua indikator terpenuhi 2
Satu indikator terpenuhi 1
d. Asesmen Sumatif
Pertemuan ke-1
32
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
dalam meter
33
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
d. Indonesia adalah
area Ring of Fire
e. e. Semua opsi
benar
34
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
rata-rata
bertambah
c. Akselerasi tidak
berubah
d. Akselerasi
meningkat tajam
e. Akselerasi
maksimum dan
minimum
mendekati nol
Pertemuan ke-2
35
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
e. Penilaian Produk
a. Pengayaan
Peserta didik berpencapaian tinggi dapat mengikuti proyek tema serupa dengan
variabel percobaan yang lebih kompleks.
b. Aktivitas Remedial
Untuk Peserta Didik yang agak kesulitan dengan pembelajaran, dilakukan penguatan
pada konsep utama dengan cara diskusi terbatas. Bagi yang memiliki kesulitan dalam
melakukan kolaborasi kelompok, pencapaian kegiatan belajar dapat diganti dengan
membuat karya semacam komik, poster canva, esai, ataupun video dengan
36
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
C. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
a. LKPD-1 dan LKPD-2
Tujuan Percobaan:
4.1 Melakukan penyelidikan ilmiah sesuai dengan prosedur terkait desain
bangunan tahan gempa bumi.
4.2 Menganalisis data dari simulasi uji gempa bumi untuk menentukan
seberapa baik kinerja sistem isolator dasar.
4.3 Memahami bahwa teknologi dapat mengurangi dampak bencana gempa
bumi terhadap manusia.
Tahap membawa peserta didik ke dalam konteks masalah dan memberikan inspirasi kepada peserta
didik untuk mulai menyelidiki/investigasi.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIANJUR - Ribuan bangunan rusak akibat gempa bumi yang terjadi di
wilayah Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
37
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Tetapi, jika dibandingkan dengan bangunan yang berbahan material beton, rumah panggung lebih
kokoh ketika terjadi getaran.
Sejumlah rumah panggung yang berada di Kampung Cibereum, Desa Cibereum, Kecamatan
Cugenang, Kabupaten Cianjur, masih berdiri kokoh.
Sedangkan, rumah-rumah yang berada disekilingnya dengan kontruksi bangunan menggunakan
beton, mengalami kerusakan yang minimal retak bahkan hingga ambruk.
Berdasarkan pengakuan pemiliknya, rumah panggung tersebut sudah ada sejak tahun 1980 an.
Hingga kini bangunan tersebut masih berdiri dengan kokoh.
Secara geografis, wilayah Indonesia terletak pada rangkaian Ring of Fire (Cincin Api). Ring of fire, yang
juga disebut Circum-Pacific Belt, adalah rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 km dan situs aktif
seismik yang membentang di Samudra Pasifik.
Berada dalam jalur Ring of Fire, membuat Indonesia menjadi wilayah yang rentan mengalami gempa
Bumi. Selain itu, kerawanan gempa yang tinggi di Indonesia juga diakibatkan oleh jalur pertemuan
lempeng. Dilansir dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia adalah daerah
rawan gempa Bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng
Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Berkaitan dengan itu, mengenal Gempa Bumi dan yang terpenting proses mitigasi gempa Bumi
merupakan kewajiban yang harus diketahui oleh setiap warga negara Indonesia.
Salah satu mitigasi gempa bumi yang jarang terekspos adalah mengenal desain bangunan tahan
gempa yang sesuai dengan kondisi topografi wilayah rawan gempa.
38
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Perkembangan teknologi anti gempa telah memunculkan metode-metode baru. Metode yang sedang
dan terus berkembang belakangan ini adalah sistem kontrol gempa (seismic control) pada struktur.
Jika sistem isolasi gempa dipasang pada dasar bangunan maka sistem ini disebut isolasi dasar (base
isolation). Perlindungan bangunan terhadap getaran gempa dapat ditempuh dengan pengurangan
getaran gempa bumi ke arah horisontal oleh suatu sistem sehingga memungkinkan bangunan untuk
bergerak bebas saat berlangsung gempa bumi tanpa tertahan oleh pondasi (Oerip dan Krishna,
1994). Salah satu cara pengurangan getaran tersebut dengan menggunakan isolator dasar (base
isolation) dan high dumping rubber bearings merupakan salah satu base isolation yang ada.
Sumber bacaan/video untuk memperkaya pengetahuan guru dan Peserta Didik tentang materi Energi
terbarukan.
Video: Video:
Indonesia Rawan gempa Indonesia Rawan gempa
Ring of Fire : Keuntungan dan Kerugian u… https://www.youtube.com/watch?v=5AtR_DT
8hvk
Langkah Mitigasi Bencana Gempa Bumi Langkah Mitigasi Bencana Gempa Bumi
Langkah Mitigasi Gempa Bumi: Apa yang … https://www.youtube.com/watch?v=vbxA4dh
qdWE
Mengenal Bangunan Tahan Gempa Mengenal Bangunan Tahan Gempa
Mengenal Bangunan Tahan Gempa https://www.youtube.com/watch?v=RagRx7ai
oEM
Strategi Desain Struktur Penahan Gempa Strategi Desain Struktur Penahan Gempa
https://www.youtube.com/watch?v=RR4IzO_
Seismic Base Isolation | Strategi Desain S…
NGRA
4. Daftar Pustaka
39
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
buildings and research needs bamboo, people and the environment , Vol.3, Engineering
Villaverde, R. (2009). “Fundamental Concepts of Earthquake Engineering.” Taylor & Francis, Boca
Raton, FL.
Paz, M., and Leigh, W. (2003). “Structural Dynamics: Theory and Computation.” 5th Ed., Kluwer
Academic Publishers, MA.
Clough, R.W., and Penzien, J. (1993). “Dynamics of Structures.” 2nd Ed., McGraw-Hill, NY
5. Glossarium
Isolator Dasar metode perlindungan seismik dimana struktur (superstruktur) dipisahkan dari dasar
(pondasi atau substruktur). Dengan memisahkan struktur dari dasarnya, jumlah energi yang ditransfer ke
superstruktur selama gempa bumi berkurang secara signifikan.
Gempa Bumi getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari
bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan
gunung api.
40
FASE E
Sumber : freepik
SMK
Pendahuluan
Anda menemukan informasi
tentang ruang lingkup isi
bahan ajar, prasyarat
mempelajari bahan ajar serta
hasil belajar yang akan dicapai
setalah mempelajari bahan ajar
Belajar
Pada bagian ini Anda
mempelajari materi pelajaran
yang harus anda kuasai
Evaluasi
Pada bagian ini anda
mengerjakan Evaluasi untuk
PETUNJUK BAHAN AJAR
TEORI
BAHAN AJAR ini disusun dalam 3 kegiatan belajar, setiap kegiatan belajar berisi materi, dan
diakhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari materai, dilanjutkan test formatif.
GEMPA BUMI Setiap siswa harus mengerjakan test tersebut sebagai indikator penguasaan materi, jawaban
test kemudian diklarifikasi dengan kunci jawaban. Guna melatih keterampilan dan sikap kerja
yang benar setiap siswa dapat berlatih dengan pedoman lembar kerja yang ada.
PRAKTEK
Diakhi bahan ajar terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji kompetensi dilakukan
secara teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan siswa menjawab pertanyaan yang pada soal
ISOLASI DASAR evaluasi, sedangkan uji praktik dengan meminta siswa mendemontrasikan kompetensi yang
harus dimiliki dan guru/instruktur menilai berdasarkan lembar observasi yang ada.
PRASYARAT
Peserta didik perlu memahami materi yang sudah dipelajari sebelumnya pada fase D, yaitu :
Mengelaborasikan pemahaman mengenai hubungan antara usaha dan energi dari suatu
fenomena yang ditemui dalam kehidupan sehari -hari.
BANGUNAN TAHAN Mengelaborasikan pemahamannya tentang struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena
GEMPA alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
Memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat
optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
SUMBER
SCIENTIFIC
AMERICAN
BELAJAR
1. Indonesia; Negara Rawan Gempa
Indonesia merupakan negara yang rawan gempa bumi. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG), hal ini dikarenakan Indonesia dilalui oleh tiga lempeng tektonik yakni lempeng Indo-
Australia, Eurasia, dan Pasifik. Oleh sebab itulah, konstruksi rumah tahan gempa menjadi salah satu
opsi yang bisa dipertimbangkan jika hendak membangun hunian. Itu semua bertujuan menghindari
risiko akan sesuatu yang tak diinginkan. Dengan sistem konstruksi yang terencana dengan baik, gempa
dapat tertahan dan hanya mengakibatkan sedikit kerusakan. Sebab, rusaknya bangunan saat terjadi
gempa bumi seringkali disebabkan metode pembangunan yang buruk atau material tidak memenuhi
standar.
Dikutip dari Britannica, metode konstruksi dapat bervariasi di seluruh belahan dunia. Jadi, perancang
bangunan harus mengetahui bahwa tak semua konstruksi bisa diterapkan di semua daerah. Setiap
insinyur bangunan harus mengetahui terlebih dahulu metode konstruksi lokal dan ketersediaan sumber
daya alam sebelum menyimpulkan desain yang cocok. Perencanaan tersebut harus dilakukan secara
realistis dan sesuai dengan karakter wilayah.
Gambar 1. Isolasi dasar pada bangunan (Sumber : Takenaka.co.jp, diakses November 2022)
BELAJAR
Perlindungan bangunan dengan menggunakan sistem isolasi dasar dinilai lebih unggul dan pada melalui
peningkatan struktur bangunan (cara konvensional) karena sistem tersebut sekaligus dapat melindungi
seluruh isi bangunan.
Respon maksimum suatu struktur terjadi bila waktu getar alami struktur rendah (dibawah 1 detik).
Dengan demikianjika struktur mempunyai waktur getar alami lebih dari 1 detik maka respons struktur
akan mengecil.
3.3.2 Laminated Rubber Lead Containing bearing (Lead Rubber Bearing -LRB)
Pada redaman jenis ini terdapat timah hitam (lead) yang dipasang pada sumbu bantalan
karet. dibagian atas dan ba.wah diberi lempengan plat baja. Timah hitam digunakan untuk
menyerap energi dari gempa dan untuk menahan beban angin.
Evaluasi
Latihan Soal dan Praktikum dapat diakses pada QR code
berikut!
MODUL AJAR IPAS/FISIKA
FASE E SMK
_____________________
Sumber: Freepik
Secara geografis, wilayah Indonesia terletak pada rangkaian Ring of Fire (Cincin Api). Ring of fire, yang
juga disebut Circum-Pacific Belt, adalah rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 km dan situs aktif
seismik yang membentang di Samudra Pasifik.
Berada dalam jalur Ring of Fire, membuat Indonesia menjadi wilayah yang rentan mengalami gempa
Bumi. Selain itu, kerawanan gempa yang tinggi di Indonesia juga diakibatkan oleh jalur pertemuan
lempeng. Dilansir dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia adalah daerah
rawan gempa Bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng
Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Berkaitan dengan itu, mengenal Gempa Bumi dan yang terpenting proses mitigasi gempa Bumi
merupakan kewajiban yang harus diketahui oleh setiap warga negara Indonesia.
Salah satu mitigasi gempa bumi yang jarang terekspos adalah mengenal desain bangunan tahan
gempa yang sesuai dengan kondisi topografi wilayah rawan gempa.
Proyek ini menggunakan pendekatan scientific menggunakan Inquiry learning berbasis 5E cycle,
dengan desain sebagai berikut:
2
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Daftar Isi
Daftar Isi 3
A. Informasi Umum
1. Identitas 4
2. Profil Pelajar Pancasila 4
3. Sarana dan Prasarana 4
4. Target Peserta Didik 4
5. Model dan metode Pembelajaran yang digunakan 5
B. Komponen Inti
1. Capaian Pembelajaran 6
2. Tujuan Pembelajaran 6
3. Pengetahuan Prasyarat 12
4. Pemahaman bermakna 12
5. Pertanyaan pemantik 12
6. Kegiatan pembelajaran (RPP) 12
a. Pertemuan ke-1 14
b. Pertemuan ke-2 18
7. Kisi-Kisi Perangkat dan Rubrik Asesmen 19
a. Asesmen Formatif (Lembar Refleksi Peserta Didik) 19
b. Asesmen Sumatif 23
c. Asesmen Literasi Sains 21
d. Asesmen Sikap (Keaktifan Peserta Didik) 22
e.Penilaian Produk 29
8. Pengayaan dan remedial 29
C. Lampiran 30
1. Lembar Kerja Peserta Didik 30
a. LKPD-1 30
b. LKPD-2 30
2. Materi Bahan Ajar 33
3. Sumber referensi belajar guru dan Peserta Didik 34
4. Daftar Pustaka 35
5. Glosarium 36
3
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
A. Informasi Umum
1. Identitas
a. Nama Penulis : Dini Silmi
Asal Instansi : SMKN Puspahiang
Tahun Penyusunan : 2022
Fase :E
b. Jenjang : SMK
c. Kelas :X
d. Perkiraan Jumlah Peserta Didik : 30 – 36
e. Moda Pembelajaran : Tatap Muka
f. Jumlah Pertemuan : 2 x 4 JP
g. Kata Kunci : frekuensi, periode, getaran, energi,
percepatan, gempa
4
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Media:
2. Infokus
3. Laptop
4. Handphone
5. Jaringan internet
8.Sensor gerak phyphox (setidaknya 1 per kelas, lebih baik jika setiap kelompok
memiliki beberapa ponsel yang telah diinstall phyphox)
5
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
B. Komponen Inti
1. Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran
Di akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan Aspek bumi dan antariksa berkaitan
dengan materi gravitasi universal dan hukum-hukum gravitasi yang berlaku. Struktur
Bumi yang terdiri dari interior bumi,litosfer, lempeng tektonik, dan gempa bumi.
Struktur bumi meliputi hidrosfer, atmosfer, dan medan magnet bumi. Materi ini juga
mencakup iklim, cuaca, musim, perubahan iklim serta mitigasi bencana.
Elemen CP yang dituju : Menjelaskan Fenomena secara Ilmiah, Mendesain dan
mengevaluasi penyelidikan ilmiah, Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara
ilmiah, keaktifan peserta didik
Tujuan Pembelajaran
4.1 Melakukan penyelidikan ilmiah sesuai dengan prosedur terkait desain bangunan
tahan gempa bumi.
4.2 Menganalisis data dari simulasi uji gempa bumi untuk menentukan seberapa
baik kinerja sistem isolator dasar.
4.3 Memahami bahwa teknologi dapat mengurangi dampak bencana gempa bumi
terhadap manusia.
4.2 Mengevaluasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan desain
bangunan tahan gempa bumi berdasarkan jenis isolator dasar yang digunakan
4.3 Menganalisis data dan bukti ilmiah dari berbagai sumber untuk membangun
sebuah argumen terkait desain bangunan tahan gempa bumi berdasarkan isolator
dasar yang digunakan
Indikator
Keaktifan Peserta Didik
● Peserta didik memberikan pendapatnya
● Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi kelompok
Literasi sains
● Menjelaskan konsep gempa bumi dan bahaya gempa bumi serta relevansinya
dengan kondisi topografi Indonesia.
● Menganalisis terjadinya gempa bumi dalam kehidupan sehari-hari
● Mempertanyakan dan memprediksi berdasarkan hasil observasi percobaan
desain bangunan pada area rawan gempa bumi
● Membuat rancangan karya yang menunjukkan contoh desain bangunan tahan
gempa.
● Menyajikan laporan hasil eksperimen desain bangunan tahan gempa.
6
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
7
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
8
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
9
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
10
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
11
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
3. Pengetahuan Prasyarat
Peserta didik perlu memahami materi yang sudah dipelajari sebelumnya pada fase D,
yaitu :
a. Mengelaborasikan pemahaman mengenai hubungan antara usaha dan energi
dari suatu fenomena yang ditemui dalam kehidupan sehari -hari.
b. Mengelaborasikan pemahamannya tentang struktur lapisan bumi untuk
menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
c. Memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya
termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Pemahaman bermakna
● Secara geografis, wilayah Indonesia terletak pada rangkaian Ring of Fire
(Cincin Api). Ring of fire, yang juga disebut Circum-Pacific Belt, adalah
rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 km dan situs aktif seismik
yang membentang di Samudra Pasifik.
● Berada dalam jalur Ring of Fire, membuat Indonesia menjadi wilayah
rentan mengalami gempa Bumi. Selain itu, kerawanan gempa yang tinggi
di Indonesia juga diakibatkan oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik,
yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
● Berkaitan dengan itu, mengenal Gempa Bumi dan yang terpenting proses
mitigasi gempa Bumi merupakan kewajiban yang harus diketahui oleh
setiap warga negara Indonesia.
● Salah satu mitigasi gempa bumi yang jarang terekspos adalah mengenal
desain bangunan tahan gempa yang sesuai dengan kondisi topografi
wilayah rawan gempa.
5. Pertanyaan pemantik
● Mengapa Bangunan panggung di Cianjur tidak terdampak gempa?
● Mengapa sistem proteksi tahan gempa penting?
12
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
6. Kegiatan Pembelajaran
Gambaran Umum Pertemuan Kegiatan Pembelajaran dan alternatifnya:
13
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Classroom atau
YouTube)
a. Pertemuan ke -1
14
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Inquiry
Pengaturan Peserta Didik:
learning Pembukaan (Durasi 20 menit) (menit)
klasikal
5E cycle
1) Engage 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam dan 1. 5
ment dan menyapa peserta menjawab sapaan 2. 5
(keterli
batan)
didik Guru. 3. 5
2. Menunjukkan video 2. Mengamati informasi 4. 5
tentang gempa bumi dari video yang
Cianjur. (Guru disampaikan..
menciptakan masalah) 3. Mengajukan
pertanyaan, menjawab
pertanyaan,
memprediksi jenis
bahan yang digunakan
pada desain bangunan
tahan gempa.
4. Menyimak tujuan
pembelajaran
https://www.youtube.c
om/watch?v=aQVE6xq
QTvE
2. Memperlihatkan
video ke-2 kepada
peserta didik sebagai
pengantar sistem
isolator dasar:
https://www.youtube.c
om/watch?v=kzVvd4Dk
6sw
15
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
3. Memancing Peserta
Didik bertanya - bagian
1 (membantu peserta
didik membuat
hubungan antara video
1 dan 2):
a. Apa yang Anda amati
di video kedua?
(Kiat diskusi:
Video menunjukkan dua
bangunan model di atas meja
goyang besar. Bangunan di
sebelah kiri menempel
langsung ke tanah. Bangunan
di sebelah kanan memiliki
sistem isolator dasar yang
mengisolasinnya dari
pergerakan tanah. Sistem
kerjanya mirip dengan
peredam kejut/shockbreaker
pada mobil/motor yang
membantu mencegah kita
merasakan guncangan besar di
jalan. Seperti yang Anda lihat
di video, ini membantu
mengurangi guncangan pada
bangunan di sebelah kanan
dan mencegahnya runtuh.)
b. Mengapa sistem
proteksi gempa
seperti ini penting?
(Kiat diskusi:
Pengetahuan peserta didik
tentang topik ini mungkin
bergantung pada tempat
tinggal mereka dan apakah
wilayah tersebut rawan
gempa. Gempa bumi dapat
menyebabkan korban jiwa dan
kerusakan parah pada
bangunan. Sistem yang
membantu bangunan tetap
tegak selama gempa bumi
16
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
3. Memperkenalkan aplikasi
sensor kepada peserta didik,
khususnya akselerometer. Saat
menggunakan aplikasi
phyphox, mereka perlu
menggunakan sensor
akselerometer (tanpa g) dan
mengukur akselerasi absolut
(navigasi ke tab "Absolute" di
aplikasi phyphox).
Accelerometer (tanpa g)
memberikan percepatan aktual
tanpa percepatan gravitasi,
yang berarti bahwa sensor ini
melaporkan 0 saat perangkat
beristirahat.
a. Jelaskan bahwa ponsel
memiliki akselerometer
bawaan yang
merupakan perangkat
elektronik yang dapat
mendeteksi gerakan
(secara teknis ponsel
mengukur percepatan
dalam meter per detik
kuadrat [m/s2]).
Akselerometer
digunakan untuk
kontrol gerak di banyak
ponsel dan pengontrol
video game.
b. Berbagai aplikasi sensor
seperti phyphox
memungkinkan peserta
didik merekam data
dari akselerometer dan
menampilkannya dalam
grafik.
c. Saat menggunakan
aplikasi phyphox, buka
17
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
fungsi accelerometer
(tanpa g) dan buka tab
"Absolute" untuk
mengukur akselerasi
absolut. Tekan tombol
putar untuk memulai
rekaman dan tunjukkan
kepada peserta didik
apa yang terjadi saat
guru melambaikan
tangan. Secara
opsional, biarkan
peserta didik bermain
dengan ponsel dan
melihat sendiri
grafiknya.
Akselerometer absolut
menampilkan akselerasi
total ponsel ke segala
arah, berlawanan
dengan akselerometer
X, Y, dan Z, yang hanya
menampilkan akselerasi
dalam satu arah (relatif
terhadap ponsel).
d. Jelaskan bahwa
akselerometer juga
dapat digunakan untuk
mengukur seberapa
banyak bangunan
bergerak selama gempa
bumi.
4. Lakukan demonstrasi cepat
untuk peserta didik (lihat
Gambar 1).
18
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
19
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
kali. Cobalah
menggoyangkannya
dengan kecepatan yang
sama dengan saat Anda
menggoyangkan kotak
itu sendiri. Anda harus
memperhatikan bahwa
kotak tidak bergerak
bolak-balik seperti
halnya karton. Karena
adanya penggulung,
karton dapat bergerak
bolak-balik di bawah
kotak.
g. Berhenti merekam,
simpan data Anda, dan
tunjukkan grafik ke
kelas Anda. Sekali lagi,
tentukan akselerasi
maksimum yang
dirasakan ponsel dan
bandingkan nilainya
dengan saat Anda
menggoyangkan kotak
secara langsung.
20
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
mensimulasikan
gerakan tanah selama
gempa bumi. Saat Anda
menggoyangkan kotak
secara langsung, itu
seperti bangunan yang
menempel langsung ke
tanah. Bangunan lebih
banyak bergerak,
sehingga percepatan
maksimumnya lebih
tinggi. Saat Anda
meletakkan kotak di
atas rol, mereka
bertindak seperti sistem
isolator dasar dari
video. Tanah dapat
bergerak bolak-balik di
bawah bangunan, dan
bangunan tidak banyak
bergerak. Hal ini
membuat akselerasi
maksimal menjadi lebih
rendah.
b. Jelaskan bahwa peserta
didik akan
menggunakan materi
yang telah Anda
berikan untuk
membangun sistem
isolator dasar mereka
sendiri. Demonstrasi
yang Anda lakukan
dengan spidol hanyalah
contoh sederhana,
tetapi mereka akan
mencoba memperbaiki
desainnya. Untuk
keperluan pelajaran ini,
mereka hanya akan
menggoyangkan
"tanah" bolak-balik
dalam satu arah.)
6. Menyampaikan Tujuan
21
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Pembelajaran
22
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
23
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
karton bolak-balik.
Ingatlah untuk
menggunakan
penggaris dan
stopwatch untuk
mengontrol
seberapa keras
Anda mengoyang
dasar karton,
dengan
menggunakan
aturan yang
ditetapkan untuk
seluruh kelas.
c. Amati berapa
banyak rumah
bergetar. Apakah
itu bergerak
sebanyak karton
bergetar? Apakah
tampak tetap di
tempatnya saat
karton bergerak
bolak-balik di
bawahnya?
3) 5. Ketika masing-masing
Elaboration kelompok sudah siap,
(Elaborasi)
mereka dapat datang
ke stasiun pengujian
untuk menguji desain
mereka menggunakan
ponsel yang dilengkapi
dengan aplikasi sensor.
a. Tempelkan ponsel
ke bagian atas
rumah
menggunakan
double tip dengan
layar menghadap
ke atas. Pastikan
dimensi panjang
telepon sejajar
24
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
25
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
melihat nilainya.
Kemudian catat
nilai percepatan
maksimum pada
LKPD.
6. Izinkan grup untuk
kembali ke stasiun kerja
mereka dan
memodifikasi desain
mereka sebanyak yang
mereka mau, jika waktu
memungkinkan. Hemat
sekitar 15 menit di
akhir kompetisi untuk
seluruh kelas. Dorong
kelompok untuk
mengajukan
pertanyaan dan
memikirkan desain
mereka saat mereka
menguji.
7. Bertanya:
a. Apakah peserta didik
melihat ada masalah
dengan desain mereka?
Misalnya, jika desain
memiliki sumbat di
ujungnya, apakah
rumah itu terlalu keras
dibanting ke sumbat?
Apakah ini membuat
lonjakan pada grafik
akselerasi? Jika
desainnya memiliki
karet gelang, apakah
karetnya terlalu
kencang atau terlalu
longgar? Apakah
mereka menyebabkan
osilasi menjadi lebih
buruk, ataukah lebih
baik?
Bertanya:
a. Jika Anda melihat ada
26
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
masalah, bagaimana
Anda bisa mengubah
desain Anda menjadi
lebih baik?
8. Setelah 45 menit, beri
tahu siswa untuk
berhenti membangun
dan melakukan
kompetisi di seluruh
kelas. Tunjuk satu orang
untuk melakukan
semua goncangan
(Anda mungkin ingin
melakukannya sendiri
untuk memastikan
netralitas). Ulangi
langkah 4 untuk setiap
desain kelompok.
Rancangan manakah
yang menghasilkan
percepatan maksimum
terendah?
Penutup
(Durasi 20 menit)
27
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Bernalar kritis.
a. Desain mana yang
bekerja paling baik?
b. Apakah ada desain yang
gagal berfungsi seperti
yang diharapkan?
c. Apakah ada fitur dari
berbagai desain yang
dapat Anda gabungkan
untuk membuat satu
desain yang lebih baik?
d. Mengapa bangunan
rumah panggung di
Cianjur tidak terkena
dampak gempa?
(Kiat diskusi:
Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini
akan tergantung pada hasil
individu di kelas Anda.
Misalnya, desain tertentu
(seperti karet gelang yang
ditarik sangat kencang, atau
sumbat yang terlalu dekat
dengan bangunan tanpa
bantalan) sebenarnya dapat
membuat akselerasi
maksimum menjadi lebih
besar.)
3. Menutup pertemuan
dengan berdoa dan
mengucap salam
7. Perangkat Asesmen
a. Asesmen Formatif ( Lembar Refleksi Peserta Didik)
Lembar ini diisi oleh peserta didik sebagai bahan refleksi selama berjalannya proyek. Berikan
tanda centang (✔) pada kolom tabel sesuai dengan pilihanmu.
28
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
29
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
2.
..
30
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
No.
Profil Indikator
Ketr.
5 Mengkomunikasikan Memutuskan langkah terbaik dari informasi yang
menampilkan jenis tertentu
Mengubah informasi dalam bentuk lain, seperti grafik,
tabel, dan diagram
Membaca informasi yang diberikan dalam bentuk
grafik, tabel, dll
Menyampaikan dengan sistematika yang jelas
1) Kriteria Penskoran
Kategori Skor
Lima indikator terpenuhi 5
Empat indikator terpenuhi 4
Tiga indikator terpenuhi 3
Dua indikator terpenuhi 2
Satu indikator terpenuhi 1
Sikap
No. Nama Jumlah Keterangan
1 2 3 4 5
2) Indikator Sikap
No.
Profil Indikator
Sikap
1 Bernalar Kritis Mengajukan pertanyaan
Mengidentifikasi dengan panca indera
Mengolah informasi dan gagasan
Merefleksi pemikirannya sendiri
2 Mandiri Memiliki inisiatif
Kepercayaan diri
Disiplin
Bertanggung jawab
31
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
No.
Profil Indikator
Sikap
3 Bergotong Bekerja sama
royong Berkomunikasi positif
Tanggap terhadap keadaan
Mau berbagi hal-hal positif
4 Kreatif Memperkaya gagasan yang ada
Luwes dalam berpikir
Memunculkan kebaruan
5 Akhlak Mulia Menjaga lingkungan
Menjaga integritas
Merawat diri
Menghargai orang lain
3) Kriteria Penskoran
Kategori Skor
Lima indikator terpenuhi 5
Empat indikator terpenuhi 4
Tiga indikator terpenuhi 3
Dua indikator terpenuhi 2
Satu indikator terpenuhi 1
d. Asesmen Sumatif
Pertemuan ke-1
32
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
dalam meter
33
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
d. Indonesia adalah
area Ring of Fire
e. e. Semua opsi
benar
34
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
rata-rata
bertambah
c. Akselerasi tidak
berubah
d. Akselerasi
meningkat tajam
e. Akselerasi
maksimum dan
minimum
mendekati nol
Pertemuan ke-2
35
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
e. Penilaian Produk
a. Pengayaan
Peserta didik berpencapaian tinggi dapat mengikuti proyek tema serupa dengan
variabel percobaan yang lebih kompleks.
b. Aktivitas Remedial
Untuk Peserta Didik yang agak kesulitan dengan pembelajaran, dilakukan penguatan
pada konsep utama dengan cara diskusi terbatas. Bagi yang memiliki kesulitan dalam
melakukan kolaborasi kelompok, pencapaian kegiatan belajar dapat diganti dengan
membuat karya semacam komik, poster canva, esai, ataupun video dengan
36
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
C. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
a. LKPD-1 dan LKPD-2
Tujuan Percobaan:
4.1 Melakukan penyelidikan ilmiah sesuai dengan prosedur terkait desain
bangunan tahan gempa bumi.
4.2 Menganalisis data dari simulasi uji gempa bumi untuk menentukan
seberapa baik kinerja sistem isolator dasar.
4.3 Memahami bahwa teknologi dapat mengurangi dampak bencana gempa
bumi terhadap manusia.
Tahap membawa peserta didik ke dalam konteks masalah dan memberikan inspirasi kepada peserta
didik untuk mulai menyelidiki/investigasi.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIANJUR - Ribuan bangunan rusak akibat gempa bumi yang terjadi di
wilayah Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
37
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Tetapi, jika dibandingkan dengan bangunan yang berbahan material beton, rumah panggung lebih
kokoh ketika terjadi getaran.
Sejumlah rumah panggung yang berada di Kampung Cibereum, Desa Cibereum, Kecamatan
Cugenang, Kabupaten Cianjur, masih berdiri kokoh.
Sedangkan, rumah-rumah yang berada disekilingnya dengan kontruksi bangunan menggunakan
beton, mengalami kerusakan yang minimal retak bahkan hingga ambruk.
Berdasarkan pengakuan pemiliknya, rumah panggung tersebut sudah ada sejak tahun 1980 an.
Hingga kini bangunan tersebut masih berdiri dengan kokoh.
Secara geografis, wilayah Indonesia terletak pada rangkaian Ring of Fire (Cincin Api). Ring of fire, yang
juga disebut Circum-Pacific Belt, adalah rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 km dan situs aktif
seismik yang membentang di Samudra Pasifik.
Berada dalam jalur Ring of Fire, membuat Indonesia menjadi wilayah yang rentan mengalami gempa
Bumi. Selain itu, kerawanan gempa yang tinggi di Indonesia juga diakibatkan oleh jalur pertemuan
lempeng. Dilansir dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia adalah daerah
rawan gempa Bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng
Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Berkaitan dengan itu, mengenal Gempa Bumi dan yang terpenting proses mitigasi gempa Bumi
merupakan kewajiban yang harus diketahui oleh setiap warga negara Indonesia.
Salah satu mitigasi gempa bumi yang jarang terekspos adalah mengenal desain bangunan tahan
gempa yang sesuai dengan kondisi topografi wilayah rawan gempa.
38
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Perkembangan teknologi anti gempa telah memunculkan metode-metode baru. Metode yang sedang
dan terus berkembang belakangan ini adalah sistem kontrol gempa (seismic control) pada struktur.
Jika sistem isolasi gempa dipasang pada dasar bangunan maka sistem ini disebut isolasi dasar (base
isolation). Perlindungan bangunan terhadap getaran gempa dapat ditempuh dengan pengurangan
getaran gempa bumi ke arah horisontal oleh suatu sistem sehingga memungkinkan bangunan untuk
bergerak bebas saat berlangsung gempa bumi tanpa tertahan oleh pondasi (Oerip dan Krishna,
1994). Salah satu cara pengurangan getaran tersebut dengan menggunakan isolator dasar (base
isolation) dan high dumping rubber bearings merupakan salah satu base isolation yang ada.
Sumber bacaan/video untuk memperkaya pengetahuan guru dan Peserta Didik tentang materi Energi
terbarukan.
Video: Video:
Indonesia Rawan gempa Indonesia Rawan gempa
Ring of Fire : Keuntungan dan Kerugian u… https://www.youtube.com/watch?v=5AtR_DT
8hvk
Langkah Mitigasi Bencana Gempa Bumi Langkah Mitigasi Bencana Gempa Bumi
Langkah Mitigasi Gempa Bumi: Apa yang … https://www.youtube.com/watch?v=vbxA4dh
qdWE
Mengenal Bangunan Tahan Gempa Mengenal Bangunan Tahan Gempa
Mengenal Bangunan Tahan Gempa https://www.youtube.com/watch?v=RagRx7ai
oEM
Strategi Desain Struktur Penahan Gempa Strategi Desain Struktur Penahan Gempa
https://www.youtube.com/watch?v=RR4IzO_
Seismic Base Isolation | Strategi Desain S…
NGRA
4. Daftar Pustaka
39
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
buildings and research needs bamboo, people and the environment , Vol.3, Engineering
Villaverde, R. (2009). “Fundamental Concepts of Earthquake Engineering.” Taylor & Francis, Boca
Raton, FL.
Paz, M., and Leigh, W. (2003). “Structural Dynamics: Theory and Computation.” 5th Ed., Kluwer
Academic Publishers, MA.
Clough, R.W., and Penzien, J. (1993). “Dynamics of Structures.” 2nd Ed., McGraw-Hill, NY
5. Glossarium
Isolator Dasar metode perlindungan seismik dimana struktur (superstruktur) dipisahkan dari dasar
(pondasi atau substruktur). Dengan memisahkan struktur dari dasarnya, jumlah energi yang ditransfer ke
superstruktur selama gempa bumi berkurang secara signifikan.
Gempa Bumi getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari
bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan
gunung api.
40
MITIGASI GEMPA BUMI
LKPD Gempa bumi dapat menyebabkan kehancuran dan korban jiwa saat
terjadi, tetapi bangunan tahan gempa dapat tetap berdiri dan membuat
orang tetap aman. Dalam proyek ini, peserta didik akan membuat model
bangunan tahan gempa dan mengukur pergerakannya selama simulasi
Pertemuan ke-1 gempa menggunakan ponsel terintegrasi aplikasi sensor.
Tujuan : Name
menganalisis data dari simulasi uji gempa bumi untuk Nama :
menentukan seberapa baik kinerja sistem isolator dasar.
memahami bahwa teknologi dapat mengurangi dampak Kelas :
bencana alam terhadap manusia. Anggota :
Engagement (keterlibatan)
Memperlihatkan video ke-2 kepada peserta didik sebagai pengantar sistem isolasi
dasar:
Engagement
Di tempat kosong di bawah ini, gambarlah sketsa beberapa ide untuk sistem isolasi dasar Anda
sebelum Anda mulai membangunnya. Beri label bahan yang akan Anda gunakan. Anda mungkin
kembali ke halaman ini untuk memodifikasi sketsa Anda atau membuat yang baru saat Anda menguji
dan mendesain ulang rumah Anda.
Uji model rumah Anda !
Tujuan : Name
memahami cara kerja isolator dasar Nama :
mengetahui sifat-sifat apa yang membuat isolator dasar
efektif Kelas :
melakukan penyelidikan ilmiah sederhana. Anggota :
Engagement (keterlibatan)
Memperlihatkan video ke-2 kepada peserta didik sebagai pengantar sistem isolasi
dasar:
Engagement
Guru memberikan desain percobaan yang akan dilakukan oleh setiap kelompok, sebagai berikut:
1. Menurut Kalian apa yang dapat ditambahkan atau dikurangi dari desain tersebut, silahkan
gambarkan di bawah ini!
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Isi dua kolom pertama lembar hasil dengan daftar isolator dasar yang akan diuji
dan sifat dasarnya.
3. Seacara garis besar model percobaan Anda akan terlihat seperti ini (dilihat dari
samping). Pastikan Anda dapat menyalin struktur ini di semua pengujian selanjutnya.
• Siapkan blok dasar' – gunakan dempul untuk memasang pegas di bawah setiap
sudut balok kayu blok dasar'. Atur struktur ini pada permukaan yang kokoh, seperti
meja, gunakan dempul jika perlu.
• Tempatkan 'blok dasar' rumah tepat di tengah., tahan dengan sedikit dempul.
• Gunakan blok bangunan untuk membangun struktur rumah berlubang sederhana di
'lantai dasar'
4. langkah ke-4 Ini akan menjadi uji 'kontrol', tanpa isolator dasar.
• Dorong blok 'tanah' perlahan dari sisi ke sisi untuk mensimulasikan gerakan gempa.
Kekuatan yang digunakan harus cukup kuat untuk menghancurkan rumah dalam
waktu singkat (beberapa detik) dan konsisten setiap kali diulang. Diskusikan
bagaimana mencapai hal ini. Anda mungkin perlu mengembangkan dan mencoba
beberapa ide untuk menemukan yang paling efektif. Bisakah Anda meningkatkan
guncangan secara bertahap hingga bangunan runtuh, lalu menguji isolator mana
yang membantu bangunan bertahan dari guncangan terkuat?
• Diskusikan bagaimana mengukur waktu terlama sampai rumah ambruk
Uji model isolator dasar Anda!
1. Isi dua kolom pertama lembar hasil dengan daftar isolator dasar yang akan diuji
dan sifat dasarnya.
3. Seacara garis besar model percobaan Anda akan terlihat seperti ini (dilihat dari
samping). Pastikan Anda dapat menyalin struktur ini di semua pengujian selanjutnya.
• Siapkan blok dasar' – gunakan dempul untuk memasang pegas di bawah setiap
sudut balok kayu blok dasar'. Atur struktur ini pada permukaan yang kokoh, seperti
meja, gunakan dempul jika perlu.
• Tempatkan 'blok dasar' rumah tepat di tengah., tahan dengan sedikit dempul.
• Gunakan blok bangunan untuk membangun struktur rumah berlubang sederhana di
'lantai dasar'
4. langkah ke-4 Ini akan menjadi uji 'kontrol', tanpa isolator dasar.
• Dorong blok 'tanah' perlahan dari sisi ke sisi untuk mensimulasikan gerakan gempa.
Kekuatan yang digunakan harus cukup kuat untuk menghancurkan rumah dalam
waktu singkat (beberapa detik) dan konsisten setiap kali diulang. Diskusikan
bagaimana mencapai hal ini. Anda mungkin perlu mengembangkan dan mencoba
beberapa ide untuk menemukan yang paling efektif. Bisakah Anda meningkatkan
guncangan secara bertahap hingga bangunan runtuh, lalu menguji isolator mana
yang membantu bangunan bertahan dari guncangan terkuat?
• Diskusikan bagaimana mengukur waktu terlama sampai rumah ambruk
Uji model isolator dasar Anda!
Apakah Anda akan mengukur waktu ke balok pertama, balok kedua atau semua
balok jatuh? Apakah ada ukuran yang lebih baik?
5. Setelah Anda memutuskan cara Anda, hitung berapa lama waktu yang diperlukan
untuk merobohkan rumah tersebut dan catat waktu tersebut pada kolom 5 pada
lembar hasil. Ulangi pengukuran dua kali lagi dan hitung rata-ratanya. Diskusikan
mengapa Anda perlu melakukan ini.
6. Sekarang uji bahan isolator dasar, satu per satu. Sebelum menguji setiap bahan
baru, Anda dapat menggunakan kolom Prediksi 2 untuk mencatat prediksi efektivitas
baru berdasarkan pengujian sebelumnya.
• Siapkan 'lantai' rumah di atas empat (atau nomor lain yang konsisten) dari isolator
dasar yang akan diuji. Gunakan sedikit dempul untuk memasang isolator dasar ke
'lantai' dan 'dasar'. Bangun kembali rumah dengan cara yang sama seperti yang
digunakan dalam uji kontrol.
• Guncangkan 'dasar' untuk mensimulasikan gempa bumi, seperti yang dibahas dan
diujicobakan pada langkah 4.
• Catat hasilnya dan ulangi dua kali, lalu catat rata-rata dari ketiga uji tersebut
7. Di kolom sebelah kanan lembar hasil, urutkan bahan berdasarkan hasil, dengan 1
adalah yang terbaik (yaitu jeda waktu terlama yang dibutuhkan sampai satu rumah
roboh).
Uji model isolator dasar Anda!
Sumber: Freepik
Secara geografis, wilayah Indonesia terletak pada rangkaian Ring of Fire (Cincin Api). Ring of fire, yang
juga disebut Circum-Pacific Belt, adalah rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 km dan situs aktif
seismik yang membentang di Samudra Pasifik.
Berada dalam jalur Ring of Fire, membuat Indonesia menjadi wilayah yang rentan mengalami gempa
Bumi. Selain itu, kerawanan gempa yang tinggi di Indonesia juga diakibatkan oleh jalur pertemuan
lempeng. Dilansir dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia adalah daerah
rawan gempa Bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng
Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Berkaitan dengan itu, mengenal Gempa Bumi dan yang terpenting proses mitigasi gempa Bumi
merupakan kewajiban yang harus diketahui oleh setiap warga negara Indonesia.
Salah satu mitigasi gempa bumi yang jarang terekspos adalah mengenal desain bangunan tahan
gempa yang sesuai dengan kondisi topografi wilayah rawan gempa.
Proyek ini menggunakan pendekatan scientific menggunakan Inquiry learning berbasis 5E cycle,
dengan desain sebagai berikut:
2
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Daftar Isi
Daftar Isi 3
A. Informasi Umum
1. Identitas 4
2. Profil Pelajar Pancasila 4
3. Sarana dan Prasarana 4
4. Target Peserta Didik 4
5. Model dan metode Pembelajaran yang digunakan 5
B. Komponen Inti
1. Capaian Pembelajaran 6
2. Tujuan Pembelajaran 6
3. Pengetahuan Prasyarat 12
4. Pemahaman bermakna 12
5. Pertanyaan pemantik 12
6. Kegiatan pembelajaran (RPP) 12
a. Pertemuan ke-1 14
b. Pertemuan ke-2 18
7. Kisi-Kisi Perangkat dan Rubrik Asesmen 19
a. Asesmen Formatif (Lembar Refleksi Peserta Didik) 19
b. Asesmen Sumatif 23
c. Asesmen Literasi Sains 21
d. Asesmen Sikap (Keaktifan Peserta Didik) 22
e.Penilaian Produk 29
8. Pengayaan dan remedial 29
C. Lampiran 30
1. Lembar Kerja Peserta Didik 30
a. LKPD-1 30
b. LKPD-2 30
2. Materi Bahan Ajar 33
3. Sumber referensi belajar guru dan Peserta Didik 34
4. Daftar Pustaka 35
5. Glosarium 36
3
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
A. Informasi Umum
1. Identitas
a. Nama Penulis : Dini Silmi
Asal Instansi : SMKN Puspahiang
Tahun Penyusunan : 2022
Fase :E
b. Jenjang : SMK
c. Kelas :X
d. Perkiraan Jumlah Peserta Didik : 30 – 36
e. Moda Pembelajaran : Tatap Muka
f. Jumlah Pertemuan : 2 x 4 JP
g. Kata Kunci : frekuensi, periode, getaran, energi,
percepatan, gempa
4
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Media:
2. Infokus
3. Laptop
4. Handphone
5. Jaringan internet
8.Sensor gerak phyphox (setidaknya 1 per kelas, lebih baik jika setiap kelompok
memiliki beberapa ponsel yang telah diinstall phyphox)
5
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
B. Komponen Inti
1. Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran
Di akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan Aspek bumi dan antariksa berkaitan
dengan materi gravitasi universal dan hukum-hukum gravitasi yang berlaku. Struktur
Bumi yang terdiri dari interior bumi,litosfer, lempeng tektonik, dan gempa bumi.
Struktur bumi meliputi hidrosfer, atmosfer, dan medan magnet bumi. Materi ini juga
mencakup iklim, cuaca, musim, perubahan iklim serta mitigasi bencana.
Elemen CP yang dituju : Menjelaskan Fenomena secara Ilmiah, Mendesain dan
mengevaluasi penyelidikan ilmiah, Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara
ilmiah, keaktifan peserta didik
Tujuan Pembelajaran
4.1 Melakukan penyelidikan ilmiah sesuai dengan prosedur terkait desain bangunan
tahan gempa bumi.
4.2 Menganalisis data dari simulasi uji gempa bumi untuk menentukan seberapa
baik kinerja sistem isolator dasar.
4.3 Memahami bahwa teknologi dapat mengurangi dampak bencana gempa bumi
terhadap manusia.
4.2 Mengevaluasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan desain
bangunan tahan gempa bumi berdasarkan jenis isolator dasar yang digunakan
4.3 Menganalisis data dan bukti ilmiah dari berbagai sumber untuk membangun
sebuah argumen terkait desain bangunan tahan gempa bumi berdasarkan isolator
dasar yang digunakan
Indikator
Keaktifan Peserta Didik
● Peserta didik memberikan pendapatnya
● Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi kelompok
Literasi sains
● Menjelaskan konsep gempa bumi dan bahaya gempa bumi serta relevansinya
dengan kondisi topografi Indonesia.
● Menganalisis terjadinya gempa bumi dalam kehidupan sehari-hari
● Mempertanyakan dan memprediksi berdasarkan hasil observasi percobaan
desain bangunan pada area rawan gempa bumi
● Membuat rancangan karya yang menunjukkan contoh desain bangunan tahan
gempa.
● Menyajikan laporan hasil eksperimen desain bangunan tahan gempa.
6
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
7
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
8
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
9
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
10
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
11
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
3. Pengetahuan Prasyarat
Peserta didik perlu memahami materi yang sudah dipelajari sebelumnya pada fase D,
yaitu :
a. Mengelaborasikan pemahaman mengenai hubungan antara usaha dan energi
dari suatu fenomena yang ditemui dalam kehidupan sehari -hari.
b. Mengelaborasikan pemahamannya tentang struktur lapisan bumi untuk
menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
c. Memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya
termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Pemahaman bermakna
● Secara geografis, wilayah Indonesia terletak pada rangkaian Ring of Fire
(Cincin Api). Ring of fire, yang juga disebut Circum-Pacific Belt, adalah
rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 km dan situs aktif seismik
yang membentang di Samudra Pasifik.
● Berada dalam jalur Ring of Fire, membuat Indonesia menjadi wilayah
rentan mengalami gempa Bumi. Selain itu, kerawanan gempa yang tinggi
di Indonesia juga diakibatkan oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik,
yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
● Berkaitan dengan itu, mengenal Gempa Bumi dan yang terpenting proses
mitigasi gempa Bumi merupakan kewajiban yang harus diketahui oleh
setiap warga negara Indonesia.
● Salah satu mitigasi gempa bumi yang jarang terekspos adalah mengenal
desain bangunan tahan gempa yang sesuai dengan kondisi topografi
wilayah rawan gempa.
5. Pertanyaan pemantik
● Mengapa Bangunan panggung di Cianjur tidak terdampak gempa?
● Mengapa sistem proteksi tahan gempa penting?
12
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
6. Kegiatan Pembelajaran
Gambaran Umum Pertemuan Kegiatan Pembelajaran dan alternatifnya:
13
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Classroom atau
YouTube)
a. Pertemuan ke -1
14
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Inquiry
Pengaturan Peserta Didik:
learning Pembukaan (Durasi 20 menit) (menit)
klasikal
5E cycle
1) Engage 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam dan 1. 5
ment dan menyapa peserta menjawab sapaan 2. 5
(keterli
batan)
didik Guru. 3. 5
2. Menunjukkan video 2. Mengamati informasi 4. 5
tentang gempa bumi dari video yang
Cianjur. (Guru disampaikan..
menciptakan masalah) 3. Mengajukan
pertanyaan, menjawab
pertanyaan,
memprediksi jenis
bahan yang digunakan
pada desain bangunan
tahan gempa.
4. Menyimak tujuan
pembelajaran
https://www.youtube.c
om/watch?v=aQVE6xq
QTvE
2. Memperlihatkan
video ke-2 kepada
peserta didik sebagai
pengantar sistem
isolator dasar:
https://www.youtube.c
om/watch?v=kzVvd4Dk
6sw
15
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
3. Memancing Peserta
Didik bertanya - bagian
1 (membantu peserta
didik membuat
hubungan antara video
1 dan 2):
a. Apa yang Anda amati
di video kedua?
(Kiat diskusi:
Video menunjukkan dua
bangunan model di atas meja
goyang besar. Bangunan di
sebelah kiri menempel
langsung ke tanah. Bangunan
di sebelah kanan memiliki
sistem isolator dasar yang
mengisolasinnya dari
pergerakan tanah. Sistem
kerjanya mirip dengan
peredam kejut/shockbreaker
pada mobil/motor yang
membantu mencegah kita
merasakan guncangan besar di
jalan. Seperti yang Anda lihat
di video, ini membantu
mengurangi guncangan pada
bangunan di sebelah kanan
dan mencegahnya runtuh.)
b. Mengapa sistem
proteksi gempa
seperti ini penting?
(Kiat diskusi:
Pengetahuan peserta didik
tentang topik ini mungkin
bergantung pada tempat
tinggal mereka dan apakah
wilayah tersebut rawan
gempa. Gempa bumi dapat
menyebabkan korban jiwa dan
kerusakan parah pada
bangunan. Sistem yang
membantu bangunan tetap
tegak selama gempa bumi
16
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
3. Memperkenalkan aplikasi
sensor kepada peserta didik,
khususnya akselerometer. Saat
menggunakan aplikasi
phyphox, mereka perlu
menggunakan sensor
akselerometer (tanpa g) dan
mengukur akselerasi absolut
(navigasi ke tab "Absolute" di
aplikasi phyphox).
Accelerometer (tanpa g)
memberikan percepatan aktual
tanpa percepatan gravitasi,
yang berarti bahwa sensor ini
melaporkan 0 saat perangkat
beristirahat.
a. Jelaskan bahwa ponsel
memiliki akselerometer
bawaan yang
merupakan perangkat
elektronik yang dapat
mendeteksi gerakan
(secara teknis ponsel
mengukur percepatan
dalam meter per detik
kuadrat [m/s2]).
Akselerometer
digunakan untuk
kontrol gerak di banyak
ponsel dan pengontrol
video game.
b. Berbagai aplikasi sensor
seperti phyphox
memungkinkan peserta
didik merekam data
dari akselerometer dan
menampilkannya dalam
grafik.
c. Saat menggunakan
aplikasi phyphox, buka
17
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
fungsi accelerometer
(tanpa g) dan buka tab
"Absolute" untuk
mengukur akselerasi
absolut. Tekan tombol
putar untuk memulai
rekaman dan tunjukkan
kepada peserta didik
apa yang terjadi saat
guru melambaikan
tangan. Secara
opsional, biarkan
peserta didik bermain
dengan ponsel dan
melihat sendiri
grafiknya.
Akselerometer absolut
menampilkan akselerasi
total ponsel ke segala
arah, berlawanan
dengan akselerometer
X, Y, dan Z, yang hanya
menampilkan akselerasi
dalam satu arah (relatif
terhadap ponsel).
d. Jelaskan bahwa
akselerometer juga
dapat digunakan untuk
mengukur seberapa
banyak bangunan
bergerak selama gempa
bumi.
4. Lakukan demonstrasi cepat
untuk peserta didik (lihat
Gambar 1).
18
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
19
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
kali. Cobalah
menggoyangkannya
dengan kecepatan yang
sama dengan saat Anda
menggoyangkan kotak
itu sendiri. Anda harus
memperhatikan bahwa
kotak tidak bergerak
bolak-balik seperti
halnya karton. Karena
adanya penggulung,
karton dapat bergerak
bolak-balik di bawah
kotak.
g. Berhenti merekam,
simpan data Anda, dan
tunjukkan grafik ke
kelas Anda. Sekali lagi,
tentukan akselerasi
maksimum yang
dirasakan ponsel dan
bandingkan nilainya
dengan saat Anda
menggoyangkan kotak
secara langsung.
20
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
mensimulasikan
gerakan tanah selama
gempa bumi. Saat Anda
menggoyangkan kotak
secara langsung, itu
seperti bangunan yang
menempel langsung ke
tanah. Bangunan lebih
banyak bergerak,
sehingga percepatan
maksimumnya lebih
tinggi. Saat Anda
meletakkan kotak di
atas rol, mereka
bertindak seperti sistem
isolator dasar dari
video. Tanah dapat
bergerak bolak-balik di
bawah bangunan, dan
bangunan tidak banyak
bergerak. Hal ini
membuat akselerasi
maksimal menjadi lebih
rendah.
b. Jelaskan bahwa peserta
didik akan
menggunakan materi
yang telah Anda
berikan untuk
membangun sistem
isolator dasar mereka
sendiri. Demonstrasi
yang Anda lakukan
dengan spidol hanyalah
contoh sederhana,
tetapi mereka akan
mencoba memperbaiki
desainnya. Untuk
keperluan pelajaran ini,
mereka hanya akan
menggoyangkan
"tanah" bolak-balik
dalam satu arah.)
6. Menyampaikan Tujuan
21
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Pembelajaran
22
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
23
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
karton bolak-balik.
Ingatlah untuk
menggunakan
penggaris dan
stopwatch untuk
mengontrol
seberapa keras
Anda mengoyang
dasar karton,
dengan
menggunakan
aturan yang
ditetapkan untuk
seluruh kelas.
c. Amati berapa
banyak rumah
bergetar. Apakah
itu bergerak
sebanyak karton
bergetar? Apakah
tampak tetap di
tempatnya saat
karton bergerak
bolak-balik di
bawahnya?
3) 5. Ketika masing-masing
Elaboration kelompok sudah siap,
(Elaborasi)
mereka dapat datang
ke stasiun pengujian
untuk menguji desain
mereka menggunakan
ponsel yang dilengkapi
dengan aplikasi sensor.
a. Tempelkan ponsel
ke bagian atas
rumah
menggunakan
double tip dengan
layar menghadap
ke atas. Pastikan
dimensi panjang
telepon sejajar
24
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
25
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
melihat nilainya.
Kemudian catat
nilai percepatan
maksimum pada
LKPD.
6. Izinkan grup untuk
kembali ke stasiun kerja
mereka dan
memodifikasi desain
mereka sebanyak yang
mereka mau, jika waktu
memungkinkan. Hemat
sekitar 15 menit di
akhir kompetisi untuk
seluruh kelas. Dorong
kelompok untuk
mengajukan
pertanyaan dan
memikirkan desain
mereka saat mereka
menguji.
7. Bertanya:
a. Apakah peserta didik
melihat ada masalah
dengan desain mereka?
Misalnya, jika desain
memiliki sumbat di
ujungnya, apakah
rumah itu terlalu keras
dibanting ke sumbat?
Apakah ini membuat
lonjakan pada grafik
akselerasi? Jika
desainnya memiliki
karet gelang, apakah
karetnya terlalu
kencang atau terlalu
longgar? Apakah
mereka menyebabkan
osilasi menjadi lebih
buruk, ataukah lebih
baik?
Bertanya:
a. Jika Anda melihat ada
26
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
masalah, bagaimana
Anda bisa mengubah
desain Anda menjadi
lebih baik?
8. Setelah 45 menit, beri
tahu siswa untuk
berhenti membangun
dan melakukan
kompetisi di seluruh
kelas. Tunjuk satu orang
untuk melakukan
semua goncangan
(Anda mungkin ingin
melakukannya sendiri
untuk memastikan
netralitas). Ulangi
langkah 4 untuk setiap
desain kelompok.
Rancangan manakah
yang menghasilkan
percepatan maksimum
terendah?
Penutup
(Durasi 20 menit)
27
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Bernalar kritis.
a. Desain mana yang
bekerja paling baik?
b. Apakah ada desain yang
gagal berfungsi seperti
yang diharapkan?
c. Apakah ada fitur dari
berbagai desain yang
dapat Anda gabungkan
untuk membuat satu
desain yang lebih baik?
d. Mengapa bangunan
rumah panggung di
Cianjur tidak terkena
dampak gempa?
(Kiat diskusi:
Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini
akan tergantung pada hasil
individu di kelas Anda.
Misalnya, desain tertentu
(seperti karet gelang yang
ditarik sangat kencang, atau
sumbat yang terlalu dekat
dengan bangunan tanpa
bantalan) sebenarnya dapat
membuat akselerasi
maksimum menjadi lebih
besar.)
3. Menutup pertemuan
dengan berdoa dan
mengucap salam
7. Perangkat Asesmen
a. Asesmen Formatif ( Lembar Refleksi Peserta Didik)
Lembar ini diisi oleh peserta didik sebagai bahan refleksi selama berjalannya proyek. Berikan
tanda centang (✔) pada kolom tabel sesuai dengan pilihanmu.
28
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
29
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
2.
..
30
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
No.
Profil Indikator
Ketr.
5 Mengkomunikasikan Memutuskan langkah terbaik dari informasi yang
menampilkan jenis tertentu
Mengubah informasi dalam bentuk lain, seperti grafik,
tabel, dan diagram
Membaca informasi yang diberikan dalam bentuk
grafik, tabel, dll
Menyampaikan dengan sistematika yang jelas
1) Kriteria Penskoran
Kategori Skor
Lima indikator terpenuhi 5
Empat indikator terpenuhi 4
Tiga indikator terpenuhi 3
Dua indikator terpenuhi 2
Satu indikator terpenuhi 1
Sikap
No. Nama Jumlah Keterangan
1 2 3 4 5
2) Indikator Sikap
No.
Profil Indikator
Sikap
1 Bernalar Kritis Mengajukan pertanyaan
Mengidentifikasi dengan panca indera
Mengolah informasi dan gagasan
Merefleksi pemikirannya sendiri
2 Mandiri Memiliki inisiatif
Kepercayaan diri
Disiplin
Bertanggung jawab
31
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
No.
Profil Indikator
Sikap
3 Bergotong Bekerja sama
royong Berkomunikasi positif
Tanggap terhadap keadaan
Mau berbagi hal-hal positif
4 Kreatif Memperkaya gagasan yang ada
Luwes dalam berpikir
Memunculkan kebaruan
5 Akhlak Mulia Menjaga lingkungan
Menjaga integritas
Merawat diri
Menghargai orang lain
3) Kriteria Penskoran
Kategori Skor
Lima indikator terpenuhi 5
Empat indikator terpenuhi 4
Tiga indikator terpenuhi 3
Dua indikator terpenuhi 2
Satu indikator terpenuhi 1
d. Asesmen Sumatif
Pertemuan ke-1
32
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
dalam meter
33
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
d. Indonesia adalah
area Ring of Fire
e. e. Semua opsi
benar
34
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
rata-rata
bertambah
c. Akselerasi tidak
berubah
d. Akselerasi
meningkat tajam
e. Akselerasi
maksimum dan
minimum
mendekati nol
Pertemuan ke-2
35
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
e. Penilaian Produk
a. Pengayaan
Peserta didik berpencapaian tinggi dapat mengikuti proyek tema serupa dengan
variabel percobaan yang lebih kompleks.
b. Aktivitas Remedial
Untuk Peserta Didik yang agak kesulitan dengan pembelajaran, dilakukan penguatan
pada konsep utama dengan cara diskusi terbatas. Bagi yang memiliki kesulitan dalam
melakukan kolaborasi kelompok, pencapaian kegiatan belajar dapat diganti dengan
membuat karya semacam komik, poster canva, esai, ataupun video dengan
36
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
C. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
a. LKPD-1 dan LKPD-2
Tujuan Percobaan:
4.1 Melakukan penyelidikan ilmiah sesuai dengan prosedur terkait desain
bangunan tahan gempa bumi.
4.2 Menganalisis data dari simulasi uji gempa bumi untuk menentukan
seberapa baik kinerja sistem isolator dasar.
4.3 Memahami bahwa teknologi dapat mengurangi dampak bencana gempa
bumi terhadap manusia.
Tahap membawa peserta didik ke dalam konteks masalah dan memberikan inspirasi kepada peserta
didik untuk mulai menyelidiki/investigasi.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIANJUR - Ribuan bangunan rusak akibat gempa bumi yang terjadi di
wilayah Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
37
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Tetapi, jika dibandingkan dengan bangunan yang berbahan material beton, rumah panggung lebih
kokoh ketika terjadi getaran.
Sejumlah rumah panggung yang berada di Kampung Cibereum, Desa Cibereum, Kecamatan
Cugenang, Kabupaten Cianjur, masih berdiri kokoh.
Sedangkan, rumah-rumah yang berada disekilingnya dengan kontruksi bangunan menggunakan
beton, mengalami kerusakan yang minimal retak bahkan hingga ambruk.
Berdasarkan pengakuan pemiliknya, rumah panggung tersebut sudah ada sejak tahun 1980 an.
Hingga kini bangunan tersebut masih berdiri dengan kokoh.
Secara geografis, wilayah Indonesia terletak pada rangkaian Ring of Fire (Cincin Api). Ring of fire, yang
juga disebut Circum-Pacific Belt, adalah rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 km dan situs aktif
seismik yang membentang di Samudra Pasifik.
Berada dalam jalur Ring of Fire, membuat Indonesia menjadi wilayah yang rentan mengalami gempa
Bumi. Selain itu, kerawanan gempa yang tinggi di Indonesia juga diakibatkan oleh jalur pertemuan
lempeng. Dilansir dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia adalah daerah
rawan gempa Bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng
Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Berkaitan dengan itu, mengenal Gempa Bumi dan yang terpenting proses mitigasi gempa Bumi
merupakan kewajiban yang harus diketahui oleh setiap warga negara Indonesia.
Salah satu mitigasi gempa bumi yang jarang terekspos adalah mengenal desain bangunan tahan
gempa yang sesuai dengan kondisi topografi wilayah rawan gempa.
38
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Perkembangan teknologi anti gempa telah memunculkan metode-metode baru. Metode yang sedang
dan terus berkembang belakangan ini adalah sistem kontrol gempa (seismic control) pada struktur.
Jika sistem isolasi gempa dipasang pada dasar bangunan maka sistem ini disebut isolasi dasar (base
isolation). Perlindungan bangunan terhadap getaran gempa dapat ditempuh dengan pengurangan
getaran gempa bumi ke arah horisontal oleh suatu sistem sehingga memungkinkan bangunan untuk
bergerak bebas saat berlangsung gempa bumi tanpa tertahan oleh pondasi (Oerip dan Krishna,
1994). Salah satu cara pengurangan getaran tersebut dengan menggunakan isolator dasar (base
isolation) dan high dumping rubber bearings merupakan salah satu base isolation yang ada.
Sumber bacaan/video untuk memperkaya pengetahuan guru dan Peserta Didik tentang materi Energi
terbarukan.
Video: Video:
Indonesia Rawan gempa Indonesia Rawan gempa
Ring of Fire : Keuntungan dan Kerugian u… https://www.youtube.com/watch?v=5AtR_DT
8hvk
Langkah Mitigasi Bencana Gempa Bumi Langkah Mitigasi Bencana Gempa Bumi
Langkah Mitigasi Gempa Bumi: Apa yang … https://www.youtube.com/watch?v=vbxA4dh
qdWE
Mengenal Bangunan Tahan Gempa Mengenal Bangunan Tahan Gempa
Mengenal Bangunan Tahan Gempa https://www.youtube.com/watch?v=RagRx7ai
oEM
Strategi Desain Struktur Penahan Gempa Strategi Desain Struktur Penahan Gempa
https://www.youtube.com/watch?v=RR4IzO_
Seismic Base Isolation | Strategi Desain S…
NGRA
4. Daftar Pustaka
39
Modul ini milik Dini Silmi, S.Pd dinisilmi72@guru.smk.belajar.id PPG Daljab Gelombang 2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
buildings and research needs bamboo, people and the environment , Vol.3, Engineering
Villaverde, R. (2009). “Fundamental Concepts of Earthquake Engineering.” Taylor & Francis, Boca
Raton, FL.
Paz, M., and Leigh, W. (2003). “Structural Dynamics: Theory and Computation.” 5th Ed., Kluwer
Academic Publishers, MA.
Clough, R.W., and Penzien, J. (1993). “Dynamics of Structures.” 2nd Ed., McGraw-Hill, NY
5. Glossarium
Isolator Dasar metode perlindungan seismik dimana struktur (superstruktur) dipisahkan dari dasar
(pondasi atau substruktur). Dengan memisahkan struktur dari dasarnya, jumlah energi yang ditransfer ke
superstruktur selama gempa bumi berkurang secara signifikan.
Gempa Bumi getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari
bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan
gunung api.
40