Pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak
2.151 SMA yang tersebar di 34 provinsi dan 312 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun
pelajaran 2016/2017, implementasi Kurikulum 2013 diperluas di seluruh kabupaten/kota menjadi
3.212 SMA atau sekitar 25%. Penambahan jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun
pelajaran 2016/2017 sebanyak 2.049 SMA.
Terhadap 2.049 SMA tersebut, pada tahun 2016 diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan
dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan bagi guru SMA
dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP). Pelatihan Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap yaitu Pelatihan
Instruktur Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan Guru
Sasaran.
Berkaitan dengan hal tersebut telah disiapkan perangkat pendukung pelatihan Kurikulum 2013
dalam bentuk modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016 SMA untuk 31 mata
pelajaran dan panduan teknis pengelolaan pelatihan Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi
Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan
kompetensi guru mata pelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di
sekolah.
Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah terlibat dalam penyusunan naskah modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Disadari
bahwa naskah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan sangat diperlukan
untuk penyempurnaan naskah pendukung pembelajaran Kurikulum 2013.
Besar harapan kami semoga naskah modul ini dapat berguna dan membantu guru matapelajaran
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui Kurikulum 2013.
A. Pendahuluan 9 Modul 2
B. Rasional 11 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
C. Bahan Bacaan 13 A. Uraian Singkat Materi 59
D. Tujuan 13 B. Fokus Modul 65
D. Hasil Yang Diharapkan 13 C. Penugasan 65
D. Refleksi 65
Modul 1
Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian Modul 3
Fokus Materi 19 Praktik Pembelajaran Dan Penilaian
A. Uraian Singkat Materi 67
Unit 1 B. Fokus Modul 68
Analisis SKL, Kl-KD, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran C. Review Video Pembelajaran 68
A. Uraian Singkat Materi 21 D. Penugasan 68
B. Penugasan 28 E. Refleksi 69
C. Refleksi 28
Unit 2 Modul 4
Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
A. Uraian Singkat Materi 29 A. Uraian Singkat 71
B. Penugasan 35 B. Fokus Modul 77
C. Refleksi 35 C. Penugasan 77
D. Refleksi 77
Unit 3
Analisis Penerapan Model Pembelajaran
A. Uraian Singkat Materi 37
B. Penugasan 47
C. Refleksi 47
Unit 4
Analisis Penilaian Hasil Belajar
A. Uraian Singkat Materi 49
B. Penugasan 56
C. Refleksi 56
Dinamika
Jam Narasumberl Tes Awal Pembukaan Budi Pekerti dan
No Materi Kebijakan dan
Perkembangan
A. Materi Umum (16 Jam) @ 45' Instruktur Sekolah
Gerakan Aman
Penumbuhan Kurikulum
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
JADWAL KEGIATAN Hari Ketiga
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
No. Waktu Materi
6 TAHUN 2016 7
(5 HARI : 52 JAM @ 45 MENIT) 1 08.00-08.45 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel
9 15.45-16.30 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman 10 17.45-19.30 ISTIRAHAT
10 16.30-17.15 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman 11 19.30-20.15 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
17.15-19.30 ISTIRAHAT 12 20.15-21.00 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
11 19.30-20.15 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 13 21.00-21.45 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
12 20.15-21.00 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Hari Kelima Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti
10
A. Rasional 11
Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun
2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidian dan Kebudayaan Nomor 160
tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan
perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi
profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum
yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring
dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain
adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian
dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Oasar (KO) pada Kompetensi Inti 1 (KI-
1) dan KO pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata pelajaran;
(2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KO dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi
maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang
perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu
penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satu-
satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelarasan dan perbaikan teknis
buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik.
Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen,
dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan KI-KO,
silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.
1. Keselarasan (Alignment)
Antara dokumen KI-KO, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Peks
Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari
aspek kompetensi dan lingkup materi.
4. Terukur (Measurable)
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang
mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti
Mempraktikkan Pembelajaran
dan Penilaian
Menganalisa Materi
dalam buku teks
Mengidentifikasi muatan
lokal sbg konteks/muatan
yang dapat diintegrasikan
C. Tujuan
Praktik Pengolahan dan
Pelaporan Penilaian Modul Pelatihan ini bertujuan untuk:
Hasil Belajar
Menganalisis
Materi Pembelajaran 1. Mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran
dan penilaian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Guru Mampu Melaksanakan berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.
Pembelajaran dan Penilaian
Berdasarkan Tuntutan 2. Mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat
Menganalisa Pelaksanaan Kurikulum 2013 pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.
Pembelajaran
3. Meningkatkan praktik pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti di kelas.
Mengidentifikasi Karakteristik
Mapel
Agar penggunaan modul ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik, terlebih dahulu baca dan
ikutilah beberapa petunjuk ini. Pertama, persiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan tugas-
Menganalisis Penilaian Hasil Belajar tugas. Kedua, waktu Anda untuk mengerjakan keseluruhan modul ini adalah 32 (tigapuluh dua) jam
pelajaran, @45 (enam puluh) menit. Dengan demikian gunakanlah waktu dengan sebaik mungkin.
Menyusun Instrumen
Menganalisis Penilaian Memanfaatkan Hasil Ketiga, kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan
Penilaian Sesuai IPK
yang dikembangkan
Hasil Belajar Analisis Penilaian teman guru atau anggota kelompok.
Hasil Belajar
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti
14 Unit 1 : Analisis Ookumen : SKL, KI-KO, Silabus, dan Pedoman Mapel (3 Jam @ 45 menit) 15
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti
16 17
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti
18 19
Fokus Modul
Fokus modul ini adalah analisis kompetensi, SKL, KI-KO, dan Silabus yang dimulai dari
pengembangan indikator, pengembangan materi pembelajaran termasuk integrasi muatan lokal
dan aktualiasasi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan, serta pembelajaran dan penilaian
terkait dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Modul ini terdiri atas 4 (empat) unit modul yang masing-masing membahas materi yang saling
berkaitan satu sama lain, terdiri atas:
Oalam unit ini juga dibahas tentang analisis materi dalam buku teks, sehingga Anda dapat
memilih atau memilah materi-materi mana yang merupakan amteri esensial, materi untuk
pengayaan, atau materi yang berkaitan dengan mulok atau HOTS (jika ada). Hasil analisis
materi tersebut menjadi acuan dalam penyusunan bahan ajar. Bahan ajar yang telah disusun
merupakan lampiran RPP.
Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan Anda dapat menganalisis dan
menerapakan hasil analisis tersebut dalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran.
Untuk lebih memahami materi dalam modul ini, pada akhir setiap unit Anda dianjurkan untuk
mengerjakan tugas dan memberikan tanggapan atau refleksi tentang pemahaman dan
pengalaman yang diperoleh dalam setiap kegiatan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 1 : Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian
Unit 1 : Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran
20 21
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program
yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi Oasar. Kompetensi Inti mencakup: sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi
muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi
Lulusan.
Kompetensi Oasar (KO) adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Oalam setiap rumusan KO terdapat unsur
kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi.
Contoh: Kompetensi Oasar (KO) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
pada Kelas X:
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran
pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap
mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
• Standar Kompetensi Lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada satuan pendidikan/ jenjang pendidikan tertentu.
• Kompetensi Inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran
pada tingkat kompetensi tertentu.
• Kompetensi Oasar (KO); merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan pada
suatu mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 : Analisis Dokumen : Skl, Ki-kd, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Unit 1 : Analisis Dokumen : Skl, Ki-kd, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran
Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses Karakteristik Mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar 1. Adapun karakteristik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah sebagai
22 berikut: 23
a. Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi
pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta a. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran yang dikembangkan
didik. dari materi pokok Pendidikan Agama Islam (a/-Qur'an dan Hadis, aqidah, akhlak, fiqh dan
b. Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi sejarah peradaban Islam).
pembelajaran, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan
keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta b. Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
didik. Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat dipisahkan
cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung. dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk pengembangan moral dan kepribadian
c. Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan peserta didik. Oleh karena itu, semua mata pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus
memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap seiring dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran Pendidikan Agama
sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada kompetensi Islam dan Budi Pekerti.
dasar dari KI-2 dan KI-1.
d. Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, c. Diberikannya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bertujuan untuk
kecuali untuk tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., berbudi pekerti
dalam RPP maupun dalam Silabus. yang luhur (berakhlak mulia), dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam, terutama
sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya, sehingga dapat dijadikan bekal untuk memelajari
berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh
negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut.
d. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah mata pelajaran yang tidak hanya
mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti lebih menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai
kajian keislaman tersebut sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di
tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tidak
hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi yang lebih penting adalah pada aspek
afektif dan psikomotornya
e. Secara umum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti didasarkan pada
ketentuan-ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu a/-Qur'an dan
Hadis Nabi Muhammad saw., juga melalui metode ijtihad (dalil aqli), para ulama dapat
mengembangkannya dengan lebih rinci dan mendetail dalam kajian fiqh dan hasil-hasil ijtihad
lainnya.
f. Tujuan akhir dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah
terbentuknya peserta didik yang memiliki budi pekerti luhur (akhlak mulia), yang merupakan
Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KO, Pembe/ajaran dan Si/abu. misi utama diutusnya Nabi Muhammad saw. di dunia. Hal ini tidak berarti bahwa Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti tidak memerhatikan pendidikan jasmani, akal, ilmu, ataupun
2. Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi segi-segi praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pembelajaran Pekerti memerhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga segi-segi lainnya.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 : Analisis Dokumen : Skl, Ki-kd, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Unit 1 : Analisis Dokumen : Skl, Ki-kd, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran
Gambar 4 di bawah ini menggambarkan rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi untuk b. Pisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan kata kerja dengan materi, seperti pada
menjabarkan IPK dan materi dari suatu KD, baik untuk KD-KI 3 maupun KD-KI 4. Tabel 1 berikut.
24 25
Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi
Kemampuan Berfikirl
KD Materi
Kata kerja
1.2 Meyakini Pergaulan bebas dan zina adalah dilarang agama.
pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai
2.2 Menghindarkan diri pengamalan O.S. al-/sra',17: 32, dan O.S. an-Nur,24:
2, serta hadis terkait
KD 1.2 Meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina adalah dilarang c. Perhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja pada KD-KI 3 maupun KD-KD
agama., 4, ada kemungkinan kemampuan berpikir tersebut tersebut membutuhkan kemampuan berpikir
KD 2.2 Menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina awal sebagai prasyarat yang harus dikusai peserta didik sebelumnya, baik yang di SMA maupun di
sebagai pengamalan Q.S. al-Isra'/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta SMP.
hadis terkait,
Sebagai contoh, untuk KD 3.2, yaitu menganalisis O.S. al-/sra, 17: 32,dan O.S. an-Nur,24 : 2,
KD 3.2 Menganalisis Q.S. al-Isra/ 17: 32,dan Q.S. an-Nur/24 : 2, serta
Hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina, dan serta Hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina, peserta didik harus memiliki
KD 4.2.1 Membaca Q.S. al-Isra'/,17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 sesuai kompetensi awal yaitu membaca. Kata kerja tersebut menjadi penanda untuk tercapainya kata
dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. kerja yang pertama (menganalisis).
KD 4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Isra'/17: 32, dan Q.S. an-
Nur/24: 2 dengan fasih dan lancar. Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir tersebut merupakan kemampuan
berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi
KD 4.2.3 Menyajikan keterkaitan antara larangan berzina dengan
berbagai kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang (Higher Order Thinking Skills (HOTS)).
buruk (saa-a sabila) sesuai pesan Q.S. al-Isra'/17: 32, dan Q.S. an-
Nur/24:2. Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang dalam
taksonomi tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi, dan
mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki kemampuan yang berbeda sebagaimana yang tercantum
dalam tabel berikut.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 : Analisis Dokumen : Skl, Ki-kd, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran
Tabel 2. Jenjang HOTS d. Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat beberapa istilah atau materi dasar
(esensial) yang harus dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu yaitu membaca teks,
26 Jenjang HOTS Kemampuan Kata Kerja menyebutkan arti dan menjelaskan makna QS. Al-Isra, 17:32 dan an-Nur, 24:2. 27
Mengelompokkan dalam - mediferensiasi kelompok informasi e. Dari kedua penjelasan di atas, dapat dibuat tabel seperti pada Tabel 2 berikut.
bagian-bagian penting dari - memilih informasi berdasarkan
sebuah sumber informasi/benda kelompok
Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir dan Materi
yang diamati/ fenomena sosial- - menentukan fokus penting suatu
alam-budaya informasi
- mengorganisasi keterkaitan antar
Kompetensi Kata Kerja Materi
kelompok /menyusun
Analisis Menentukan keterkaitan antar - menemukan koherensi antar Mematuhi pergaulan bebas dan zina adalah
komponen kelompok Meyakini
Menolak dilarang agama.
- membuat struktur (baru) untuk
pergaulan bebas dan perbuatan
kelompok informasi
Menghindarkan diri zina sebagai pengamalan O.S. al-
- memberi label untuk kelompok yang Menghindarkan diri
Mengajak untuk menghindari /sra'/17: 32, dan O.S. an-Nur/24:
Menemukan pikiran pokokl
dikembangkan 2, serta hadis terkait
bias lnilai penulis atau
- menemukan bias penulis/pemberi
pemberi informasi O.S. al-/sra'/17: 32, dan O.S. an-
informasi Membaca Membaca
Nur/24: 2 sesuai dengan kaidah
Menentukan kesesuaian antara tajwid dan makharijul huruf
- mencek kesinambungan
masalah, uraian dan kesimpulan/
- mendeteksi unsur yang sama O.S. al-/sra'/17: 32, dan O.S. an-
proporsi suatu bentuk/proporsi Mendemonstrasikan Mendemonstrasikan
- memonitoring kegiatan Nur/24: 2 sesuai dengan kaidah
suatu penyajian dakwah
- mentes/menguji tajwid dan makharijul huruf.
Evaluasi
Menyebutkan Menjelaskan
- mengeritik kelebihan dan kelemahan Teks O.S. al-/sra'/17: 32, dan
Menentukan kesesuaian metoda/ Memberikan contoh
informasi atau bagiannya Menganalisis O.S. an-Nur/24: 2, serta hadis
prosedur/ teknik/rumus/prinsip menghindarkan diri
- memberikan penilaian berdasarkan terkait
dengan masalah Menjelaskan hikmah
kriteria
Higher Order Thinking Skills (HOTS) digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan
Standar Isi. Di SMA, kompetensi yang tercantum dianalisis dan evaluasi sebagai kemampuan
minimal HOTS. Dalam RPP, guru dapat mengembangkan HOTS yang terdapat pada setiap KD
sampai tingkat tertinggi yaitu mencipta.
Dalam menganalisis KD, terutama dalam memecahkan suatu rumusan aspek kompetensi KD, guru
dapat menggunakan kemampuan yang tercantum pada kolom 2 tabel di atas, dan kata kerja yang
terdapat pada kolom kanan untuk merumuskan IPK.
Berikut ini contoh pembelajaran yang menitikberatkan pada berpikir tingkat tinggi atau Higher
Order Thinking Skills (HOTS) antara lain, peserta didik diberikan ilustrasi tentang perilaku
pergaulan bebas yang ada di kota-kota besar, kampung, lokalisasi, dan jalanan. Peserta didik
mengidentifikasi pengaruh dari masing-masing perilakut ersebut, kemudian diminta untuk
menghubungkan keterkaitan ayat dan hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
1.2.1. Mematuhi larangan Allah menjauhi pergaulan bebas dan zina.
1.2.2 Menolak pergaulan bebas dan zina.
IPK untuk KD 2.2 adalah ;
2.2.1. Menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina.
IPK untuk KD 3.2 adalah ;
3.2.1. Mengidentifikasi Hukum Tajwid O.S. al-/sr '/17:32 dan O.S. an-Nur,24:2
tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.
3.2.2 Menerjemahkan O.S. al-/sr '/17:32 dan O.S. an-Nur/24:2.
3.2.3 Menyimpulkan Kandungan O.S. al-/sr '/17:32 dan O.S. an-Nur/24:2
tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina
IPK untuk KD 4.3 adalah
Membaca dengan fasih O.S. al-/sra'/17: 32, dan O.S. an-Nur/24: 2
Mendemonstrasikan hafalan O.S. al-/sra'/17: 32, dan O.S. an-Nur/24: 2
Menyajikan keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang
ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai O.S. al-/sra'/17: 32, dan
O.S. an-Nur/24: 2
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 : Analisis Dokumen : Skl, Ki-kd, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran
28
B. Penugasan 29
Coba Anda kutip pasangan KO-KI 1, KO-KI 2, KO-KI 3, dan KO-KI 4, dan analisis dengan
menggunakan contoh seperti di atas. Kerjakan berpasangan dengan rekan Anda!
2. Instruktur
yang terurai dalam IPK yang telah
ditentukan pada Unit 1.
1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama
Contoh :
kegiatan.
Berdasarkan IPK yang dijabarkan dari KO 1.2, 2.2, 3.2, 4.2.1, 4.2.2, 4.2.3 pada Unit 1, dapat
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan
diidentifikasi materi pokok sebagai berikut.
IPK dan menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.
Selain itu dalam menentukan materi pembelajaran Anda harap memperhatikan konten materi mana
yang berupa pengetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan meta kognitif.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2 : Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2 : Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
Materi terkait pengetahuan Contoh Materi 2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat yang
dipergunakan
30
- Adanya pelajar yang memiliki kebiasaan berpacaran, 31
meskipun sebagian besar menghindari kebiasaan
Fakta tersebut. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran dapat
- Adanya anak yang lahir di luar nikah digambarkan sebagai berikut.
- Adanya anak remaja yang bebas dalam bergaul
- Larangan pergaulan bebas dan zina sebagaimana Q.S.
Konsep
al-Isra'/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2
- Upaya-upaya untuk menghindari pergaulan bebas dan
Prosedur
perbuatan zina
- Apa yang terjadi apabila pergaulan bebas dibiarkan di
Metakognitif Indonesia? Lalu, dampak positif dari adanya larangan
agama tentang pergaulan bebas dan perbuatan zina.
Pengembangan materi juga perlu memperhatikan buku teks wajib dan sumber lain, sehingga guru
dapat menjabarkan materi-materi yang merupakan materi esensial (dasar) yang harus dikuasai
peserta didik dan materi pengembangan atau materi terapan sebagai bahan pengayaan untuk
menambah wawasan. Selain itu, jika memungkinkan guru dapat mengembangkan materi yang
berkaitan dengan muatan lokal baik materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, atau materi
transdisipliner, atau materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.
Materi kekinian atau lingkungan adalah materi yang sedang menjadi topik pembicaraan
atau berkaitan dengan lingkungan sekitar dan relevan dengan kompetensi atau materi Gambar 5. Keterkaitan antara sumber be/ajar dan a/at!media yang digunakan da/am pembe/ajaran
pelajaran.
Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KD-KI 4 dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran secara
Materi interdisipliner adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau langsung. Dari KD-KI 3 dijabarkan materi sebagai bahan pembelajaran yang memerlukan sumber
prinsip terkait dengan materi mata pelajaran lain. belajar, baik berupa buku teks, buku lain yang relevan, internet, atau alam. Untuk memahami
materi tersebut ada kemungkinan peserta didik memerlukan alat/media, sehingga guru harus
Materi transdisipliner adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau memperhatikan hal ini agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya. Khusus untuk
prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata. mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn materi pembelajaran langsung
dijabarkan juga dari KD-KI 1 dan KD-KI 2. Untuk selanjutnya kompetensi pengetahuan yang
Materi hasil pengembangan yang merupakan bahan ajar (tulis atau berbasis TIK) akan menjadi diperoleh dari KD-KI 3 diterapkan untuk mencapai kompetensi keterampilan dalam KD-KI 4.
lampiran di RPP.
Sumber belajar dapat berupa media cetak (buku, modul, majalah, koran, dll), media elektronik
Berikut ini contoh pengembangan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang analisis (tv, radio, internet, dll), tempat, atau alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan dengan
KD nya sudah disampaikan di atas pada unit 1. Materi pembelajaran dari KD 1.2, KD 2.2, KD kompetensi dasar atau materi pembelajaran.
3.2, KD 4.2.1, KD 4.2.2, dan KD 4.2.3 adalah O.S. a/-/sra'/17: 32, dan O.S. an-Nur/24: 2 serta
hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina. Materi tersebut bisa dikembangkan Sebagai contoh untuk KD 1.2, KD 2.2, KD 3.2, KD 4.2.1, KD 4.2.2, dan KD 4.2.3 di atas, sumber
dengan cara: belajar utamanya adalah buku teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas X yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015 ditambah dengan buku lain
a. Mencari ayat dan hadis lain yang berkaitan dengan larangan pergaulan yang relevan, misalnya Pendidikan Agama /s/am dan Budi Pekerti untuk Ke/as X penerbit Yrama
bebas dan perbuatan zina, Widya. Buku sumber ini juga disesuaikan dengan buku yang menjadi refrensi guru atau yang
b. Mengidentifikasi unusr-unsur mana yang terkait pergaulan bebas dan tersedia di perpustakaan sekolah. Peserta didik dapat dianjurkan untuk menggunakan sumber lain,
mana yan terkait perbuatan zina, misalnya tafsir a/-Ouran atau melalui internet.
c. Dampak negatif dari perilaku pergaulan bebas dan perbuatan zina,
d. Cara menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina, Alat belajar harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan,
e. Kondisi sosial masyarakat terhadap adanya wabah perbagualan bebas misalnya pada kegiatan pembelajaran untuk KD 1.2, KD 2.2, KD 3.2, KD 4.2.1, KD 4.2.2, dan KD
dan perbuatan zina. 4.2.3 tersebut media/alat yang dapat digunakan antara lain: video tentang pergaulan remaja, chart,
ppt, lembar kerja, atau software a/-Ouran lengkap dengan tajwid dan tafsirnya.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2 : Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2 : Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain yang Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan dikembangkan dari muatan-
muatan sikap yang terdapat dalam KO-KI 1 dan KO-KI 2, serta muatan-muatan pengetahuan dan
relevan)
32 keterampilan yang terdapat dalam KO-KI 3 dan KO-KI 4 mata pelajaran. 33
Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat digambarkan sebagai bagan
Oalam modul ini pembahasan terbatas pada pelaksanaan aktualisasi muatan pembelajaran dalam
berikut.
KO-KI 4 mata pelajaran yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka.
Materi yang tertuang didalam buku teks atau buku pegangan guru merupakan materi contoh Hasil analisis materi dalam buku teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti hal 178 sebagai
berdasarkan kompetensi yang telah ditentukan. Anda dapat membuat atau memberikan contoh berikut:
serupa yang tidak sama dengan buku, tetapi masih mengacu kepada tuntutan kompetensi tertentu
dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran. Materi O.S. a/-/sra'/17: 32, dan O.S. an-Nur/24: 2 serta hadis tentang larangan pergaulan bebas
dan perbuatan zina.
Anda disarankan untuk menganalisis materi dalam buku teks terkait dengan materi reguler atau
materi esensial, materi untuk remedial, dan materi untuk pengayaan, serta mengidentifikasi materi
yang memuat pemgetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif seperti yang telah
diuraikan sebelumnya.
Selain itu Anda juga disarankan untuk mengidentifikasi materi yang berkaitan dengan muatan lakal/
lingkungan, serta materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.
Muatan Lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan untuk:
a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya; dan
b. melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan
lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik KO-KI 1,
KO-KI 2, KO-KI 3, dan KO-KI 4 serta materi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/
lingkungan, materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.
a. Materi kekinian/lingkungan, adalah materi yang sedang menjadi topik pembicaraan atau
berkaitan dengan lingkungan sekitar dan relevan dengan kompetensi atau materi pokok sesuai
mata pelajaran dapat diajarkan.
b. Materi interdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
prinsip terkait dengan kompetensi/materi mata pelajaran lain.
c. Materi transdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2 : Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
O.S. al-/sra, 17: telah ditentukan di penugasan pada Unit 1, coba Anda lengkapi kolom pada tabel berikut.
Fakta : - Mencari ayat dan - Oampak negatif dari
- Adanya pelajar 32,dan O.S. an- hadis lain yang kebiasaan berpacaran
yang memiliki Nur,24 : 2, serta berkaitan pada sebagian remaja. Materi Pokok atau
Hadis tentang KD IPK Kegiatan Pembelajaran
kebiasaan dengan larangan materi dalam Silabus
berpacaran, larangan pergaulan bebas
1.….(KO-KI1)
meskipun pergaulan bebas dan perbuatan
sebagian besar dan perbuatan zina, 2.….(KO-KI2)
menghindari zina - Mengidentifikasi
3.….(KO-KI3)
kebiasaan unsur-unsur
tersebut. mana yang 4…..(KO-KI4)
- Adanya anak terkait pergaulan
yang lahir di bebas dan 2. Dari hasil hasil tabel di atas;
luar nikah mana yan terkait a. Jika memungkinkan kembangkan materi pembelajaran yang dapat dikaitkan dengan
- Adanya anak perbuatan zina, muatan local dan dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.
remaja yang - Cara b. Buat bahan ajar dalam bentuk ppt dan LKS.
bebas dalam menghindari c. Lakukan analisis terhadap materi pembelajaran dalam buku Pendidikan Agama Islam dan
bergaul pergaulan bebas Budi Pekerti kelas X halaman….., dan hasilnya isikan dalam tabel berikut.
dan perbuatan
Konsep: zina,
Materi yang dapat
Larangan - Kondisi social
Materi Materi Remedial! Muatan diaktualisasikan
pergaulan masyarakat akan Pengetahuan
Reguler Pengayaan Lokal dalam Keg.
bebas dan zina adanya wabah
Kepramukaan
sebagaimana pergaulan bebas
Q.S. al-Isra'/17: dan perbuatan Fakta ;….
32, dan Q.S. an- zina. Konsep… …… …… ……. …..
Nur/24: 2 ……
Prosedur:
Upaya-
upaya untuk
C. Refleksi
menghindari
pergaulan bebas 1. Peserta
dan perbuatan
zina a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam
menganalisis materi pembelajaran, baik materi dalam silabus, Pedoman
Metakognitif: Apa Mapel, maupun buku, serta integrasi muatan lokal dalam materi
yang terjadi pembelajaran.
apabila pergaulan b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
bebas dibiarkan sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
di Indonesia? c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki
menentukan materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat, sesuai
dengan tuntutan Kurikulum 2013.
Catatan; 2. Instruktur
Seandainya hasil analisis tidak ada materi yang berkaitan dengan kolom-kolom tesebut di atas,
maka kolom tersebut diberi tanda "X" . a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan
materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat sesuai dengan KO,
Buku teks, Pedoman Mapel, dan Silabus.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2 : Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
36 37
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Berikut ini merupakan karakteristik dan prinsip pembelajaran berbasis aktivitas. 2. Higher Order Thinking Skills (HOTS)
38 1. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, 39
dan sistematis sesuai dengan karakteristik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, serta
a. interaktif dan inspiratif; memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills atau HOTS). Anderson
b. menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk mengkategorikan tingkat berpikir seperti dalam tabel berikut.
berpartisipasi aktif;
c. kontekstual dan kolaboratif; Tabel 5. Deskripsi Kemampuan Kognitif
d. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian peserta didik; dan
KATEGORI DESKRIPSI
e. sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Mengingat Menyajikan fakta dari ingatan (mengenai fakta penting/ recognizing;
(Remember) memanggil/recalling/ retrieving)
Prinsip pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut:
Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-kata/kalimat sendiri
(interpretasi/ interpreting, memberi contoh/ illustrating, mengkalsifikasil
a. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
Memahami classifying/ categorizing, meringkas/ summarizing/ abstracting,
b. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
(Understand) menyimpulkan/ concluding/ ektrapolating/ interpolating, predicting,
c. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
membandingkan/comparing/ contrasting/ mapping/ matching,
d. pembelajaran berbasis kompetensi;
menjelaskan/constructing model e.g. cause-effect)
e. pembelajaran terpadu;
f. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki Menerapkan Melaksanakan (executing), menggunakan prosedur (implementing) untuk
kebenaran multi dimensi; (Apply) suatu situasi baru (melakukan, menerapkan)
g. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-bagian penting
h. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara
(differentiating/ discriminating/ focusing/ selecting), menentukan keterkaitan
hard-skills dan soft-skills; Menganalisis
antar komponen (organizing/ finding coherence/ integrating/ outlining/
i. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan (Analyze)
structuring), menemukan pikiran pokok/ bias/ nilai penulis (attributing/
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
j. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan
deconstructing) H
(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraian/fakta (checking/ O
karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
Mengevaluasi
coordinating/ detecting/ monitoring/ testing), menilai metode mana yang T
pembelajaran (tut wuri handayani);
(Evaluate)
paling sesuai untuk menyelesaikan masalah (critiquing/ judging) S
k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di Mengembangkan hipotesis (generating), merencanakan penelitian
masyarakat; Mencipta
(planning/ designing), mengembangkan produk baru (producing/
l. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan (Create)
constructing)
efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Contoh soal:
Disajikan Teks ayat al-Quran surat an-Nur ayat 2 Pedoman Penskoran
40 41
1 3 jawaban benar 3
2 2 jawaban benar 2
3 1 jawaban benar 1
1. Pesan moral apa saja yang terkandung di dalam QS. An-Nur ayat 2 di atas? Sebutkan 3 saja!
4 Jawaban salah o
2. Apa saja penyebab seseorang terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan zina? Sebutkan 3
saja!
3. Upaya-upaya apa saja yang bisa dilakukan agar seseorang terhindar dari pergaulan bebas
3. Model-model Pembelajaran
dan zina? Sebutkan 3 saja!
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga besaran kegiatan, yaitu kegiatan
Pedoman Penskoran
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan
secara berurutan dan disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran saat itu.
No Kunci jawaban Skor
a. Kegiatan Pendahuluan
1 3 jawaban benar 3
2 2 jawaban benar 2 Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
3 1 jawaban benar 1
1. mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
4 Jawaban salah o 2. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan;
4. Bagaimana sudut pandang kamu tentang orang-orang yang tidak bersalah dalam cerita 3. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
tersebut yang menjadi korban perkosaan? Tuliskan 3 pandanganmu! kehidupan sehari-hari;
4. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
Skor Maksimal: 3 dilakukan; dan
5. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Kunci Jawaban:
1. Cobaan dari Allah.
2. Derajatnya akan diangkat Allah b. Kegiatan Inti
3. Dosanya diampuni Allah
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran mata pelajaran dan peserta didik. Guru
Pedoman Penskoran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, aktivitas yang membangun kemampuan
menantang, memotivasi peserta didik untuk sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dalam
No Kunci jawaban Skor
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang setiap kegiatan guru harus memperhatikan
1 3 jawaban benar 3 yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan perkembangan sikap peserta didik pada
kemandirian sesuai dengan bakat, minat kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara
2 2 jawaban benar 2
dan perkembangan fisik serta psikologis lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti,
3 1 jawaban benar 1 peserta didik. Kegiatan inti menggunakan kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan,
pembelajaran berbasis keilmuan dan berbasis menghargai pendapat orang lain yang
4 Jawaban salah o
aktivitas yang disesuaikan dengan karakteristik tercantum dalam silabus.
Skor Maksimal: 3
Kunci Jawaban:
1. Hormati wanita
2. Hargai wanita
3. Muliakan wanita
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
c. Kegiatan Penutup Langkah model pembelajaran discovery learning tersebut adalah sebagai berikut;
1. Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/ Contoh; Menyajikan bahan kajian berupa kisah pemuda arab yang
simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang berzina berkaitan dengan KD 3.2 dan 4.2.3 di atas.
sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran; dan 2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
2. Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program Contoh; Mengidentifikasi kejadian dalam video tersebut. Pada kegiatan
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas ini akan muncul pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik, misalnya:
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan a. Apa saja penyebab pemuda Arab tersebut melakukan hubungan
berikutnya. terlarang?
b. Apakah dosa yang zina yang dilakukan pemuda Arab tersebut
Selain itu, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan menggunakan sepadan dengan balasan dari Allah yang tampak jauh lebih berat?
pendekatan berbasis keilmuan yaitu pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis c. Bagaimana sudut pandang kamu tentang orang-orang yang tidak
dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada bersalah dalam cerita tersebut yang menjadi korban perkosaan?
proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui pengalaman d. Apa pesan moral dari cerita di atas?
belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi dan
mengomunikasikan. 3. Data Collecting (mengumpulkan data);
Kegiatan mengamati, contohnya peserta didik mengamati teks bacaan O.S. al-/sra'/17: 32, dan Contoh; Mencari dan mengumpulkan data/informasi tentang hubungan
O.S. an-Nur/24: 2 dan hadis terkait baik melalui teks, video, ataupun audio. pemuda Arab yang berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang
ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan
Kegiatan menanya, contohnya peserta didik menanyakan atau mendiskusikan bagaimana cara O.S. al-/sra'/17: 32, dan O.S. an-Nur/24: 2.
membaca teks Q.S. al-lsra'/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 dan hadis terkait dengan benar (dengan
pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana). 4. Data Processing (mengolah data);
Contoh: Menyelesaikan permasalahan dengan melalui diskusi
Kegiatan mengumpulkan informasi, contohnya peserta didik mengidentifikasi hukum bacaan tajwid kelompok.
pada Q.S. al-lsra'/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 dengan menggunakan make a macht atau yng
lainnya (diseseuaikan dengan kemampuan pendidik). 5. Verification (memverifikasi);
Contoh;Membandingkan hasil diskusi antar kelompok .
Kegiatan mengasosiasi, contohnya peserta didik mencocokkan antara hukum bacan tajwid
dengan cara membacanya pada Q.S. al-lsra'/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2. 6. Generalization (menyimpulkan);
Contoh;Peserta didik menggeneralisasikan hasil kesimpulannya pada
Kegiatan mengomunikasikan, contohnya peserta didik membaca teks bacaan O.S. al-/sra'/17: 32, permasalahan larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah)
dan O.S. an-Nur/24: 2 dan hadis terkait sesuai dengan makharijul huruf yang benar. yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai
pesan O.S. al-/sra'/17: 32, dan O.S. an-Nur/24: 2 dalam kehidupan
Dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama lslam dan Budi Pekerti, guru dapat sehari-hari.
menggunakan model tertentu seperti yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun
2015 tentang Pembelajaran seperti discovery learning, problem-based learning, project-based b. Problem Based Learning (Pembelajaran berbasis masalah)
learning, inquiry learning, atau model lain yang relevan.
Menurut Bruner dalam Arends (2008), Belajar penemuan mengakibatkan keigintahuan memecahkan masalah melalui tahapan dengan suatu masalah dan pemecahannya
discovery learning merupakan sebuah metode siswa, memberi motivasi untuk bekerja terus metode ilmiah, sehingga peserta didik dapat berdasarkan pengalaman sehari-hari.
pengajaran yang menekankan pentingnya sampai menemukan jawaban. Lagi pula mempelajari pengetahuan yang berhubungan
membantu siswa untuk memahami struktur metode ini dapat mengajarkan keterampilan-
atau ide-ide kunci suatu disiplin ilmu, keterampilan memecahkan masalah tanpa
kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa pertolongan orang lain, dan meminta peserta
dalam proses belajar, dan keyakinan bahwa didik untuk menganalisis dan memanipulasi,
pembelajaran sejati terjadi melalui personal tidak hanya menerima saja.
discovery (penemuan pribadi).
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Langkah-langkah Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut: Langkah pembelajaran projeet based learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti adalah sebagai berikut;
44 1. Mengorientasikan 45
1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek.
Contoh; Peserta didik mengamati permasalahan terkait materi Larangan Contoh: Pergaulan bebas apa saja yang sering terjadi di masyarakat?
pergaulan bebas dan zina. Masalah yang muncul adalah "Bagaimana Faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan seseorang melakukan
keterkaitan larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang pergaulan bebas? Upaya apa saja yang bisa ditempuh untuk
ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan menjauhkan diri dari pergaulan bebas?
O.S. al-/sra'117: 32, dan O.S. an-Nur124: 2 dalam kehidupan sehari- Lakukanlah penelitian sederhana tentang pergaulan bebas yang sering
hari?" terjadi di masyarakat.
setiap langkah kegiatan peserta didik. 2. Sabtu, 5 08.00 · Persiapan Penelitian Di Rumah siswa
Maret-2016
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
09.00- · Pelaksanaan Penelitian Dalam bimbingan guru
11.30 · Mendiskusikan hasil mata pelajaran
Contoh: Peserta didik menyiapkan laporan sementara hasil diskusi
penelitian
dan menyampaikan hasilnya dalam diskusi klasikal. Diskusi untuk
13.00- · Penyusunan Laporan
menghasilkan persepsi yang sama terhadap materi yang dikaji.
16.00 hasil penelitian
5. Menganalisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
Contoh; Peserta didik melakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan 3. Senin, 7 Maret 07.00- · Menyampaikan hasil Dilaksanakan pada saat
hasil pembelajaran terkait materi yang dikaji. Satu kelompok diminta 2016 10.00 penelitian KBM
untuk mempresentasikan hasil diskusi klasikal sebagai kesimpulan dari · Mendiskusikan hasil
pembelajaran. penelitian
· Menyimpulkan hasil
diskusi
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
3. Setiap kelompok dibagi menjadi dua tim, yakni tim penjual dan tim pembeli. Tim penjual
6. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. terdiri dari 2-3 orang yang bertugas membuka stand untuk mempresentasikan peta konsep
46 Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai acuan terhadap kelompok lain yang datang berunjung ke kelompoknya. Tim pembeli, yakni anggota 47
perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau yang tersisa, bertugas berkunjung ke kelompok lain untuk berbelanja informasi yang disajikan
mata pelajaran lain. tim penjual.
Contoh: Peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamannya 4. Kegiatan kunjungan dilakukan sebanyak tiga kali (karena ada 4 kelompok) sehingga
selama melaksanakan penelitian untuk memperbaiki kineja selama memungkinkan setiap kelompok berkunjung ke semua stand yang ada
proses pembelajaran sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan 5. Waktu kunjungan di stand dibatasi selama lima menit. Setalah lima menit, tim pembeli harus
baru untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama berpindah ke stand berikutnya. Selama melakukan kunjungan, tim pembeli harus mencatat
pembelajaran. informasi yang disajikan di stand pada lembar kerja (LK1) yang disediakan. Catatan ini penting
sebagai dokumen yang akan dibawa pulang ke kelompoknya masing-masing.
4. Pemilihan Model Pembelajaran Yang Tepat 6. Setelah semua kembali ke kelompoknya masing-masing, tim pembeli bertugas menyampaikan
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013, maka sebuah model pembelajaran materi yang diperoleh dari kelompok lain dan menyusunnya dalam lembar kerja yang telah
yang dikembangkan harus dapat mendorong dan memotivasi peserta didik dalam disediakan (LK2)
mengembangkan ide dan kreatifitasnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif, 7. Setiap kelompok memberikan penilaian terhadap stand kelompok lain dengan mengisikan
menyenangkan, dan inspiratif. Selain itu model yang digunakan juga harus dapat mendorong penilaian pada lembar kerja yang telah disediakan (LK3).
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi maupun dalam kegaiatan lain, dan dapat 8. Guru memberikan apresiasi terhadap stand dengan penilaian terbaik berdasarkan penilaian
meningkatkan sifat percaya diri. antar kelompok.
Cara menentukan sebuah model pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran akan berbeda untuk setiap mata pelajaran. Hal tersebut disesuaikan dengan
karakteristik materi pada masing-masing mata pelajaran. Secara umum. Hal-hal yang dapat
B. Penugasan
dipertimbangkan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan hal-hal sebagai
Buatlah rancangan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai
berikut.
dengan KO-KI 1, KO-KI 2, KO-KI 3, dan KO-KI 4 yang Anda analisis pada Unit modul sebelumnya.
a. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik mata pelajaran,
sehingga ada kemungkinan mata pelajaran tertentu tidak menggunakan
model yang diuraikan di atas, tetapi menggunakan model khusus untuk
mata pelajaran tersebut.
C. Refleksi
b. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KO-KI 1 dan KO-
KI 2 yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian 1. Peserta
materi pembelajaran dengan tuntutan KO-KI 3 dan/atau KO-KI 4 untuk
memgembangkan kompetensi pengetahuan dan/atau keterampilan. a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan dalam
menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model
c. Kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang tertentu yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
spesifik dalam mengembangkan potensi dan kompetensi, misalnya b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
untuk mengembangkan interaksi sosial, atau mengolah informasi. sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki
d. Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam RPP dan
saintifik. implementasinya dalam proses pembelajaran.
2. Instruktur
Contoh:
Oengan memperhatikan karakteristik pemilihan model di atas, serta hasil analisis terhadap KI-KO, a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
Pedoman Mapel, dan Silabus, maka untuk KO 3.2 dan 4.2.3 tentang O.S. a/-/sra'/17: 32, dan O.S. kegiatan.
an-Nur/24: 2.serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina seperti diuraikan b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis
sebelumnya, serta memperhatikan indikator, maka pembelajaran akan disajikan dengan model penerapan pembelajaran untuk meyusun rencana pembelajaran dan
Marketing P/ace Activity dengan langkah-langkah sebagai berikut. implementasinya di kelas.
1. Setiap kelompok diberi tugas untuk membaca teks tentang: jenis-jenis pergaulan bebas dan
dampak negatifnya, jenis-jenis perbuatan zina dan dampak negatifnya, cara menghindari
pergaulan bebas dan manfaatnya, dan cara menghindari perbuatan zina dan manfaatnya.
2. Setiap kelompok diberi tugas untuk membuat peta konsep sesuai dengan tugas yang
diberikan (Peta konsep disusun di atas kertas plano berupa gambar, simbol, dan kata dan
dibuat semenarik mungkin).
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
1. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan panduan penilaian hasil belajar untuk SMA yang diterbitkan Direktorat Pembinaan SMA tahun
2015.
50 a. Penilaian Sikap 51
2. Pelaksanaan Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif oleh guru mata pelajaran, guru Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama pembelajaran satusemester.
bimbingan konseling, dan wali kelas dengan menggunakan observasi dan informasi lain yang valid Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran sertapeserta didik. Penilaian
dan relevan dari berbagai sumber. Informasi tersebut harus ditindaklanjuti oleh pendidik. Skema sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Selama proses pembelajaran
penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut. guru mengamati dan mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam
jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.
Perilaku yang diamati bisa berupa kedisiplinan, tanggung jawab, kejujuran, kepedulian, responsif
dan pro-aktif. Misalnya, saat diskusi kelompok mau pun diskusi kelas guru mengamati beberapa
peserta didik terlihat sangat menonjol dalam keaktifan bertanya dan atau memberi tanggapan
maka guru dapat mencatat dalam jurnal tentang sikap responsif dan pro-aktif mereka. Demikian
juga sebaliknya, seorang peserta didik dalam kelompok tidak aktif malah mengerjakan yang lain,
guru juga mencatat perilaku peserta didik tersebut dalam jurnal . Khusus untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi pekerti dan PPKn dilakukan dengan menggunakan tehnik penilaian
sikap.
Materi : Diskusi ayat-ayat tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina serta hadis terkait.
Aspek yang diamati
No Nama Siswa
1 2 3 4 5
1
2
3
perilaku positif, sedangkan perilaku negatif digunakan untuk pembinaan. Untuk menentukan Pengamatan sikap dilakukan guru secara berkala, kemudian dibuat rekapitulasi untuk
penilaian sikap, terlebih dahulu dirumuskan sikap sikap yang akan dikembangkan sekolah. Sikap dideskripsikan dan dilaporkan kepada wali kelas.
yang dikembangkan sekolah harus mengacu pada visi sekolah. Pendidik melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik selama 1 semester. Laporan
Langkah yang harus dilakukan, yaitu : guru ditindak lanjuti oleh wali kelas dan menjadi catatan wali kelas untuk memberikan deskripsi
penilaian sikap di rapor.
a. Merumuskan nilai sikap yang dikembangkan sekolah dari Visi sekolah . Misalnya "Menciptakan
insan berprestasi, berbudaya dan bertaqwa." Sekolah mengembangkan sikap jujur, b. Penilaian Pengetahuan
bertanggung jawab, kompetitif, disiplin, religius. Penilaian pengetahuan mengukur kemampuan kognitif dan kecakapan berpikir tingkat rendah
b. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi pekerti dan PPKn instrumen sampai tinggi peserta didik. Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui pencapaian
penilaian sikap dapat lebih bervariasi sesuai dengan karakteristik kompetensi yng dituntut ketuntasan belajar, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan dalam
dalam KD, IPK, maupun materi pembelajaran. proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemberian umpan balik kepada peserta didik oleh guru
c. Membuat format jurnal yang akan dilakukan pendidik untuk melakukan penilaian sikap. Format sangat penting sehingga hasil penilaian dapat digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran.
jurnal sebaiknya disepakati oleh seluruh guru mapel. Contoh format jurnal dapat dilihat pada Selanjutnya skema penilaian pengetahuan dapat ditunjukkan pada gambar berikut.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
52 Materi : Isi kandungan ayat-ayat tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina serta hadits 53
terkait.
Tes Lisan Kuis dan Tanya Jawab
PENILAIAN No 8oal Nilai Ket.
PENGETAHUAN
Tugas yang dilakukan secara 1 Jelaskan isi kandungan O.S. al-/sra'/17: 32!
Penugasan
individu maupun kelompok
2 Jelaskan isi kandungan O.S. an-Nur/24: 2!
Apa yang anda ketahui tentang pergaulan bebas dan
3
perbuatan zina?
Teknik lainnya Mengapa pergaulan bebas dan perbuatan zina harus
misalkan Portfolio, 4
dihindari?
observasi
Gambar 8. Skema Penilaian Pengetahuan Bagaimana cara menghindari pergaulan bebas dan
5
perbuaan zina?
Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik masing-
masing KD. Teknik yang digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
3. Pemanfaatan hasil penilaian pengetahuan
Hasil penilaian selanjutnya dianalisis dan hasilnya digunakan sebagai acuan dalam menyusun
1. Perencanaan Penilaian Pengetahuan
program remedial dan/atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
Penilaian kompetensi pengetahuan sudah direncanakan dalam RPP. Karena penilaian kompetensi
pengetahuan harus dilaksanakan untuk setiap IPK. IPK tersebut dijabarkan dalam indikator soal
a. Remedial
yang menggambarkan kemampuan berfikir tingkat rendah (LOTS) dan kemampuan berfikir tingkat
Pembelajaran remedial bertujuan agar peserta didik yang mengalami
tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Contoh penilaian untuk KD 3.2 menganalisis O.S. al-
kesulitan belajar dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
/sra'/17: 32, dan O.S. an-Nur/24: 2, serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan
Pembelajaran remedial dapat dilakukan melalui pembelajaran ulang,
zina
pemberian bimbingan khusus, pemberian tugas, atau pemanfaatan tutor
sebaya.
Guru merancang penilaian untuk setiap indikator yang dikembangkan, sebagai contoh berikut.
Contoh penentuan program remedial.
Langkah yang harus dilakukan:
Jika peserta didik dalam satu kelas yang mencapai ketuntasan kurang
dari 50% maka bentuk pembelajaran remedialnya adalah pembelajaran
a. Menyusun kisi kisi soal dapat menggunakan
ulang.
b. Mengembangkan soal sesuai kisi kisi
c. Membuat pedoman penskoran dan kuci jawaban
b. Pengayaan
d. Menganalisis soal secara kualitatif
Pengayaan pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai kompetensi
dasar ataupun untuk pengembangan dari kompetensi dasar yang sudah
2. Pelaksanaan Penilaian Pengetahuan
ditentukan.
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian
proses dilakukan dalam bentuk penilaian harian melalui tes tertulis, tes lisan, maupun penugasan.
c. Penilaian Keterampilan
Cakupan penilaian harian meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar atau lebih
Penilaian ketrampilan tidak terlepas dari penilaian pengetahuan dan sikap. Dalam penilian
sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar.
ketrampilan harus mencakup ketrampilan berfikir (abstrak) dan ketrampilan kongkrit untuk mata
pelajaran tertentu.
Penilaian ketrampilan dapat dilakukan dengan berbagai tehnik antara lain penilaian praktek/kinerja,
proyek, dan porto folio.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
Kriteria Nilai
A = 80 - 100 : Baik Sekali
B = 70 - 79 : Baik
C = 60 - 69 : Cukup
0 = < 60 : Kurang
Materi : 2. Menulis ayat-ayat tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina serta hadits
terkait.
1 2 3
No Nama Siswa Nilai Predikat
a b a b a b
1
2
3
4
1 2 3
Contoh Format penilaian Keterampilan No Nama Siswa Nilai Predikat
a b a b a b
Materi : 1. Membaca ayat-ayat tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina serta hadits
1
terkait.
2
1 2 3 3
No Nama Siswa Nilai Predikat
a b a b a b … …
1
2
3
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
Kriteria Nilai
A = 80 - 100 : Baik Sekali
B = 70 - 79 : Baik
C = 60 - 69 : Cukup
0 = < 60 : Kurang
B. Penugasan
1. Buat kisi-kisi lengkap dilanjutkan dengan penyusunan instrument.
2. Lakukan analisis hasil belajar sesuai dengan data yang Anda bawa.
3. Buat program remedial dan atau pengayaan berdasarkan hasil analisis pada nomor 2.
C. Refleksi
1. Peserta
a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan dalam
analisis penilaian hasil belajar dan memamfaatkan hasil analisis sesuai
dengan tuntutan Kurikulum 2013.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam menganalisis
hasil belajar peserta didik dan memanfaatkan hasilnya dalam
pelaksanaan remedial dan/atau pengayaan.
2. Instruktur
a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis hasil
belajar peserta didik dan memanfaatkan hasilnya dalam pelaksanaan
remedial dan/atau pengayaan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
58 59
Dengan memperhatikan bagan di atas, maka rangkaian kegiatan dari analisis SKL sampai dengan
penilaian,serta analisis terhadap Silabus dan Pedoman Mata Pelajaran dijadikan sebagai bahan
dan acuan dalam menyusun RPP.
Berdasarkan pembahasan pada modul 1 untuk menyusun RPP perlu memperhatikan sistematika
RPP berikut.
1. Sistimatika RPP
a. Identitas
Sekolah : .................................................................
Mata pelajaran : .................................................................
Kelas/Semester : .................................................................
Tahun pelajaran : .................................................................
Alokasi Waktu : .................................................................
Penentuan alokasi waktu sebaiknya melalui analisis dari waktu yang dibutuhkan untuk pencapaian
tiap IPK.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp) Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp)
Contoh dari penentuan alokasi waktu pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Silahkan tentukan alokasi waktu berdasarkan indikator yang dibuat dan berdasarkan karakteristik
Pekerti peserta didik dari sekolah bapak ibu, tanpa mengubah alokasi waktu yang sudah ditentukan pada
60 silabus. 61
b. Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Waktu
Kompetensi inti dituliskan dengan cara mengcopy dari Permendikbud No103 tahun 2014 ( KI
1.2 Meyakini bahwa pergaulan Mematuhi larangan Allah menjauhi pergaulan 1,KI 2, KI 3, KI 4 )
bebas dan zina adalah dilarang bebas dan zina.
agama Menolak pergaulan bebas dan zina. c. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
2.2 Menghindarkan diri dari
Menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan
pergaulan bebas dan perbuatan Kompetensi Dasar dari KI 3 Kompetensi Dasar dari KI 4
zina.
zina sebagai pengamalan O.S. a/-
Mengajak orang lain untuk menghindarkan diri Lihat dalam silabus Lihat dalam silabus
/sra'I17: 32, dan O.S. an-NurI24: 2,
dari pergaulan bebas dan zina Contoh 3.1……… Contoh 4.1 ……
serta hadis terkait
Dst Dst
Menyebutkan arti O.S. a/-/sra'I17: 32, dan
Indikator Pencapaian kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi
O.S. an-NurI24: 2.
Merupakan penjabaran dari KD dengan Merupakan penjabaran dari KD dengan
Menjelaskan asbabun nuzul O.S. a/-/sra'I17:
memperhatikan hirarkhi KKO. Cara memperhatikan hirarkhi KKO. Cara
32, dan O.S. an-NurI24: 2
menjabarkan IPK dari KD lihat di modul 1 menjabarkan IPK dari KD lihat di modul 1
Menjelaskan isi kandungan O.S. a/-/sra'I17:
Contoh Contoh
3.2 Menganalisis O.S. a/-/sra'I17: 32, dan O.S. an-NurI24: 2.
135 3.1.1…. 4.1.1….
32, dan O.S. an-NurI24: 2, serta Menyebutkan arti hadits tentang larangan
menit (3 3.1.2… 4.1.2 ….
hadis tentang larangan pergaulan pergaulan bebas dan perbuatan zina.
JP) Dst Dst
bebas dan perbuatan zina Menjelaskan isi kandungan hadits tentang
larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.
Memberikan contoh cara menghindari
Berikut ini adalah penjabaran KD dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti
pergaulan bebas dan perbuatan zina.
menjadi indikator pencapaian kompetensi. (lihat Modul 1 unit 1)
Menjelaskan hikmah dari menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan zina.
d. Materi
Melafalkan bacaan O.S. a/-/sra'I17: 32, dan Cara menentukan materi pokok dan materi pembelajaran lihat di modul 1 unit 1
O.S. an-NurI24: 2 sesuai dengan kaidah
4.2.1 Membaca O.S. a/-/sra'I17:
tajwid dan makhrajul huruf. 270 e. Kegiatan Pembelajaran
32, dan O.S. an-NurI24: 2
Menguraikan hukum tajwid pada O.S. a/- menit (6 Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter
sesuai dengan kaidah tajwid dan
/sra'I17: 32, dan O.S. an-NurI24: 2. JP) setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di
makhariju/ huruf.
Menulis O.S. a/-/sra'I17: 32, dan O.S. an- sekolah, keluarga dan masyarakat. Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan,
NurI24: 2 dengan khat sederhana. dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan
Menghafal O.S. a/-/sra'I17: 32, dan O.S. an- masyarakat. Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap muka di kelas, kegiatan
NurI24: 2. terstruktur, dan kegiatan mandiri.
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan 135
Menghafal hadits tentang larangan pergaulan
O.S. a/-/sra'I17: 32, dan O.S. an- menit (3 Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan yang dipetakan dalam pertemuan. Setiap
bebas dan perbuatan zina.
NurI24: 2 dengan fasih dan lancar JP) pertemuan memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Menyempurnakan tulisan O.S. a/-/sra'I17: 32,
dan O.S. an-NurI24: 2 yang belum lengkap.
Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pendahu/uan:
4.2.3 Menyajikan keterkaitan 1. Membuka pelajaran dengan menyampaikan salam dan meminta salah satu peserta didik
Menyajikan hubungan keterkaitan antara
antara larangan berzina dengan untuk memimpin doa.
perilaku keimanan dengan larangan pergaulan
berbagai kekejian (fahisyah) yang 135 2. Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan (mengabsen dan mengelola kelas);
bebas.
ditimbulkannya dan perangai yang Menit (3 3. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-
Menyajikan hubungan keterkaitan antara
buruk (saa-a sabi/a) sesuai pesan JP) hari dan menjelaskan tahapan pembelajarannya (membuat kelompok);
perilaku keimanan dengan larangan perbuatan
O.S. a/-/sra'I17: 32, dan O.S. an- 4. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
zina.
NurI24: 2 5. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan (appersepsi).
Dengan demikian waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran KD 1.2, 2.2, 3.2, 4.2.1, 4.2.2,
danKD 4.2.3 membutuhkan waktu selama 675 menit. Untuk jumlah jam pelajaran yang dibutuhkan
(675 : 45 ) X 1 jp = 15 jp (diisikan dalam identitas).
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp) Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp)
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp) Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp)
Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1
2. Instrumen Penilaian Pertemuan 1
3. Materi Pembelajaran Pertemuan 2
4. Instrumen Penilaian Pertemuan 2 dan seterusnya tergantung banyak pertemuan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp)
66 67
1. Praktik Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang diorganisasikan menjadi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup seperti yang
dijelaskan pada modul 1 unit 3. Keseluruhan proses pembelajaran tersebut harus menggambarkan
pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
melalui kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, kontekstual,
dan kolaboratif . Praktik Pembelajaran dilakukan dengan Micro Teaching atau Peer Teaching
dengan langkah sebagai berikut.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 3 : Praktik Pembelajaran Dan Penilaian
Modul 3 : Praktik Pembelajaran Dan Penilaian
B. Fokus Modul
Fokus modul ini adalah mempraktikkan pembelajaran dan penilaian mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti oleh guru sesuai dengan karakteristik prinsip pembelajaran dan
panduan pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013. Praktik pembelajaran dan penilaian dilaksanakan
melalui micro teaching.
D. Penugasan
1. Review RPP yang sudah dibuat pada kegiatan sebelumnya. Kemudian,
lakukan penyesuaian untuk pelaksanaan micro teaching
2. Laksanakan praktik pembelajaran dan penilaian secara Micro Teaching
3. Secara berkelompok review hasil praktik pembelajaran
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 3 : Praktik Pembelajaran Dan Penilaian
70 71
Berikut penjelasan cara mengolah data nilai hasil belajar baik sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
c. Guru membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan
catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik.
d. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan guru
BK. Kemudian, dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial,
wali kelas menyimpulkan rumusan deskripsi pencapaian sikap spiritual dan sosial
setiap peserta didik.
e. Kesimpulan sikap spiritual dari guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti menjadi
acuan utama dan didukung oleh kesimpulan sikap spiritual dari guru mata pelajaran
lain dan guru BK dengan deskripsi menggunakan kalimat mencerminkan perilaku
sikap spiritual yang menonjol positif dan sikap yang perlu bimbingan. Selanjutnya,
kesimpulan sikap sosial dari guru PPKn menjadi acuan utama dan didukung oleh
kesimpulan sikap sosial dari guru mata pelajaran lain, guru BK dengan deskripsi
menggunakan kalimat mencerminkan perilaku sikap sosial yang menonjol positif dan
sikap yang perlu bimbingan.
5B PB 5B PB 5B PB 5B PB
2 Ade √ √ √ √ Dengan bimbingan
dan pendampingan
yang lebih, Ade
akan mampu
meningkatkan sikap
dalam ketaatan
beribadah,
berperilaku syukur,
berdoa, dan
toleransi bergama
Karena tidak ada catatan dalam jurnal guru mata pelajaran lain maka yang menjadi nilai sikap untuk
Berikut disajikan contoh rekap jurnal pencapaian kompetensi sikap spiritual dan deskripsi dalam Yenny diambil hanya dari guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
rapor,
Tabel 10. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi 5ikap 5osial
Tabel 9. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi 5ikap 5piritual
Tanggung
Ketaatan Berperilaku Kerjasama Peduli Pro-aktif Deskripsi dalam
Toleransi No Nama jawab
Berdoa Deskripsi dalam
No Nama Beribadah 5yukur Beragama Rapor
Rapor 5B PB 5B PB 5B PB 5B PB
5B PB 5B PB 5B PB 5B PB 1 Agus √ √ √ √
2 Enung √ √ √ √
1 Deni √ √ √ √ Deni sangat baik 3 Ismun
dalam ketaatan
beribadah, 4 Ninik √ √
berperilaku syukur,
berdoa, dan
toleransi bergama
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
2. Penilaian Pengetahuan keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu
Nilai kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester untuk semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada
74 mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Hasil penilaian pengetahuan yang skala 0 - 100 dan predikat (D - A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat capaian kompetensi. 75
dilakukan oleh guru dengan berbagai teknik penilaian dalam satu semester direkap dan
didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai. Jika dalam satu KD Contoh :
dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
akhir pencapaian pengetahuan mata pelajaran tersebut diperoleh dengan cara merata-ratakan Pekerti kelas X yang dilakukan melalui praktik pada KD 4.2.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2.2
hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester. Nilai akhir pengetahuan selama satu sebanyak 2 kali. KD 4.2.3 dinilai melalui 1 produk dan 1 proyek.
semester pada rapor mempertimbangkan penilaian hasil belajar oleh guru dalam bentuk penilaian
harian dan penilaian oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir. Nilai akhir tersebut ditulis Tabel 12. Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan
dalam bentuk angka pada skala 0 - 100 dan predikat (D- A) serta dilengkapi dengan deskripsi
Nilai Akhir
singkat kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD selama satu semester. KD Praktik Produk Proyek Portofolio
(Pembulatan)
Berikut tabel contoh rancangan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran Pendidikan Agama 4.2.1 80 80
Islam dan Budi Pekerti kelas X semester I. 4.2.2 70 80 80
Rerata
No. Nama KD Akhir
1 2 3 4 ... (Pembulatan) Keterangan:
Semester
1. Pada KD 4.2.1 dan 4.2.2 Nilai Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum, sedangkan untuk
1 Ani 3.1 75 68 70 71 4.2.3 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan proyek dan produk.
3.2 60 66 70 65
2. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan nilai akhir pada setiap KD.
3.3 86 80 90 80 84
80 + 80 + 80
3. Nilai Rapor = = 80 ≈ 80
3.4 80 95 88 3
3.5 88 80 84
Nilai Rapor 78 2. Pelaporan Hasil Belajar
Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi peserta didik pada sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terpisah karena karakternya
Keterangan:
berbeda. Laporan hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang menggambarkan sikap yang
menonjol dalam satu semester.
1. Penilaian harian dilakukan oleh guru dengan cakupan meliputi seluruh indikator dari satu
kompetensi dasar
Berikut contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas.
2. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk Agus:
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan penilaian Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta memiliki toleran pada agama
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang
3. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali yang terdiri atas PH dua kali dan PAS satu Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap sosial oleh wali kelas.
75 + 68 + 70
kali, maka nilai pengetahuan pada KD 3.1 = = 71 Agus:
3
Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik, responsif dalam pergaulan; sikap
5. Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh peserta didik dan/atau kompetensi Selanjutnya, hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk
yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai peserta didik adalah KD 3.4 dan bilangan bulat (skala 0 - 100) dan predikat (D - A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat yang
yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2. menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol dalam satu semester.
Predikat pada pengetahuan dan keterampilan dinyatakan dengan angka bulat dengan skala
3. Penilaian Keterampilan 0-100, ditentukan berdasarkan interval predikat yang disusun dan ditetapkan oleh satuan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, produk, pendidikan.
portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada setiap
KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek Konsekuensi dari sistem Paket adalah kenaikan kelas. Berkaitan hal tersebut diatas, maka setiap
KD yang sama. Penilaian KD yang sama yang dilakukan dengan proyek dan produk atau praktik sekolah wajib memilki kriteria kenaikan kelas yang mengacu kepada Panduan Penilaian yang
dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir diterbitkan Ditjen Mandikdasen dan disesuaikan dengan karakteristik sekolah. Salah satu syatat
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
kenaikan kelas adalah bahwa siswa tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-
masing nilai pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran
yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap, nilai
B. Fokus Modul 77
76
akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun Fokus modul ini adalah mempraktikkan pengolahan dan pelaporan hasil belajar mata pelajaran
pelajaran tersebut. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh guru sesuai dengan panduan penilaian SMA
Kurikulum 2013. Praktik pengolahan dan pelaporan dilaksanakan melalui kerja kelompok.
Berikut contoh ilustrasi penentuan kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan belajar untuk
pengetahuan 60 dan ketuntasan belajar untuk keterampilan 60.
1 Pendidikan Agama 60 75 76 77 80
dan Budi Pekerti
Pendidikan
D. Refleksi
2 Pancasila dan 60 70 70 80 70
Kewarganegaraan
1. Peserta
3 Bahasa Indonesia 60 57 58 57 65 57 62 Jumlah
Tidak a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set yang dalam pengolahan dan
4 Matematika 60 58 60 60 60 59 Tuntas = pelaporan hasil belajar yang diperoleh selama aktivitas pada modul ini.
5 Sejarah Indonesia 60 65 65 65 65 2 MP
Maka b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih
6 Bahasa Inggris 60 70 70 70 70 siswa ada yang belum dipahami atau membingungkan.
tsb. NAIK
Kelompok B KELAS c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk meningkatkan praktik pengolahan
dan pelaporan hasil belajar
1 Seni Budaya 60 65 67 65 70
Pendidikan
Jasmani,
2. Instruktur
2 60 58 60 62 60 60
Olahraga, dan
Kesehatan
a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama proses praktik
Prakarya dan pengolahan dan pelaporan hasil belajar
3 60 70 65 70 70
Kewirausahaan
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik pengolahan dan pelaporan
Semester 1 Semester 2 Rerata hasil belajar
No. Mata Pelajaran KKM Ket.
Penget. Keteram. Penget. Keteram. Penget. Keteram.
Kelompok A
Pendidikan Agama
1 60 65 70 70 70
dan Budi Pekerti
Pendidikan
2 Pancasila dan 60 65 65 70 70
Kewarganegaraan Jumlah
3 Bahasa Indonesia 60 55 60 60 70 58 Tidak
Tuntas =
4 Matematika 60 60 70 56 63 58
3 MP
5 Sejarah Indonesia 60 60 70 72 75 Maka
siswa
6 Bahasa Inggris 60 65 68 70 70
tsb.
Kelompok B TIDAK
1 Seni Budaya 60 75 75 75 75 NAIK
KELAS
Pendidikan
Jasmani,
2 60 60 60 60 58 59
Olahraga, dan
Kesehatan
Prakarya dan
3 60 75 75 75 75
Kewirausahaan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
as