a. Hj. Ida Pa da
LEMBARPENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLABIMADRASAH
~ Mei2019
Mengetahui,
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Peneliti,
Kantor Kementerian Agama Kab. Garut
Oleh:
Ora. Hj. Ida Parida
II
KATA PENGATAR
Berka! kerja keras dan bantuan beberapa pihak, malta penelitian tindakan
kepengawasan ini dapat terwujud waJaupun belum sempuma sekali. Untuk itu,
pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada ;
Untuk semua itu penulis doakan semoga Tuhan Yang Maha Esa memeberikan
orang yang telah membantu penulis daIam menyelesaikan penelitian ini. Mudah-
Penulis
III
DAFTAR lSI
JIaIaman
LEMBAR PENGESAHAN II
ABSTRAK....................................................................................................... ii
KATA PENGATAR........................................................................................ III
DAFfAR ISI.................................................................................................... iv
BAR I PENDAHULUAN
A. Latar BeJakang Masalah 1
B. Rumusan Masa1ab PTS 4
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 6
E. Definiisi Oprasional 7
IV
BABI
PENDABULUAN
salah satu unsur masukan instrumental. yang memiliki obyek dasar abstrak
bertindak atas dasar pcmikiran yang legis, rasional, kritis, cermat, jujur
dan efcktif.
tekanan pada penataan nalar, dan pembentukan sikap siswa, serta memberi
1
Tojuan khusus pengajaran matematika di Sekolah adalah untuk :
kegiatan matematika.
siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial Oalam
pada jawaban yang lebih dari satu ,dan penyelidikan, selain yang
2
Pelajaran matematib berbeda dengan mata pelajaran lain. Pelajaran
taktis • siswa akan aktif belajar, tidak menjenuhkao, sebingga siswa menjadi
tinggi, yang disesuaikan dengan pokok bahasan yang sekiranya cocok dengan
model pembelajaran iru. Hal ini diharapkan guru yang mengajar matematika
3
B. Perumusan Mualab PTS
201812019
4
Bagaimanakah pemahaman guru yang mengajar matematika selama ini
divergensi taktis ?
5
4. Mendesknpsikan dan menpnallSls observasi akti~ltas guru dan siswa dI
pcnelinan ini abn membenkan manful bailt JDktts maupun teonus lerhadap
guru dan siswa daJam belajar, balk secara mental maupun sosial.
taktis .
6
E. Definisi Operasional
konsep dan istilah dalam penelitian ini, perlu dijabarkan sebagai berikut :
komunikasi antara man usia yaitu orang yang belajar (siswa) dan orang
7
4. Kinerja Guru Selama KBM
5. Hasil Belajar
"segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dan kegiatan
basil tes yang diperoleh siswa sebagai tolak ukur keberbasilan tentang
8
BABll
LANDASANnOR!
A. Kompetensi Guru
sebagai guru, yang pekerjaan itu menmut Undang-Undang Guru tahun 2006
strategi khusus yang harus dipersiapkan oleh guru maka guru tersebut harus
mempersiapkan din baik yang berkaitan dengan materi yang akan dikuasai
siswa., sikap siswa, strategi yang dapat memudahkan siswa dalam memabarni
harus dikuasai oleh guru dalam rangb memenuhi Standar Kompetensi Guru.
harus memiliki sikap dan kepribadian yang positif, di mana sikap dan
9
kepnbadian tersebut senantiasa melekat pada setiap komponen yang
dalam kehidupan sehan-hari. Semua basil keIjanya harus dapat diukur oleh
adalah;
oleh guru karena bagian inilah seorang yang profesional da1am melaksanakan
program itu semuanya akan dapat diniJai, diukur, dan dievaluasi, Dalam duma
sebab itu, Indikator dalam kompetensi ini menurut Oitjen Dik:menum sebagai
berikut.
Mengalokasikan waktu
10
Meoentukan media pembelajaranlperalatan praktikum (dan baban)
indikator di atas, Guru tidak akan marnpu membuat RPP tersebut jika
guru tidak banyalc belajar tentang mareri, metode., stTategi, media. dan
penilalan pembelajaran. Oleh sehab itu, guru hams banyak membaca atau
belajar.
komunikatif
11
Memberikan pertanyaan dan umpan balik, untuk mengetahui dan
Menyimpulkan pembelajaran
bermutu.
I. Pengertian Bebjar
berikut :
12
"synaptic gap". Belajar adalah pembentukan saluran-saluran
yang lancar daIam sistem ural syaraf.
b. Belajar adalah penambahan pengetahuan.
c. Belajar sebagai perubahan IreJalman berIc.at pengalaman,
20oo:2).
pcrubahan tingkah laku pada din individu berkat adanya interaksi antara
berlatih; berubah tingkah laku atau tanggapan atau yang disebabkan oleh
pengaJaman"
13
Belajar sangat ditentukan oleh kondisi pertumbuhan dan
fisik sekolah scrta berbagai lingkungan sosial lainnya. Selain itu proses
yang paling sederhana yang bersikap retlektif sampai ke hal yang paling
Prestasi Belajar
diajarkan oleh guru yang diukur dengan tes yang dihasilkan, dan
2. Evaluas!
14
keputusan'. Sedangkan pengertian wvaJuasi menurut Charter V.
evaJuasi basil belarar, maka yang ingin kita ketahui ialah bagian
15
fungs! formatif seboah evaluasi yang paling ideal adaIah setelah
2.3 ProsedurEvaJllasi
16
jenis informasi I data yang dikumpulkan, cara pengumpulan
1999:171).
25 PembelJIJartllI MtllmIl1Iiluz
bahwa:
17
Kemudian menwut Johnson dan Rising, (daJam Karso,
ilmu deduktif yang terdiri atas empar wawasan yang luas yaitu
18
Tujuan pembelajaran matematika seperti yang tercantum pada
1.5.1 Pellgerlitlll
yang memiliki lebih dan satu pola atau teknik atau cam
19
menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi
20
8) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bergiat
mengumpulkan dan bekcrja dengan data.
9) Mempcrsi1ahkan siswa mengumpulkan dan mengatur
data sesuai dengan keccl*tannya sendiri
10) Memberi kesempatan kepada SISWB melanjutkan
pengalaman belajamya
II) Memberi jawaban deogan tepat dan cepa1 dengan data
dan Informasl kalau dtperlukan.
12) Memimpio anaJisisnya sendiri melalui percakapan dan
eksplorasinya sendm dengan pertanyaan yang
mengamhkan dan mengidentifikasi proses.
13) Mengetjakan ketcramptlan untuk belajar dengan
penemuan (divergensl taktis ) yang dudennfikasi oleh
kebutuhan siswa, misalnya latihan penyelidikan
14) Merangsang tnterakst siswa, mlsalnya merundtngbn
stnltegi penemuan (dlvergensi takns ), mendtskusikan
hrpotesis dan data yang terkumpul
IS) Mengajukan pertanyaao IIngkat bnggi maupun
pertanyaan nngkat yang sederbana
(6) Bemkap membantu SISwa, Ide SISWB, pandangao dan
tafsrran yang berbeda Bukan meniJai secara loins
tetapi membantu menank kes1mpulan yang benar.
17) Membesarkan sisw. untuk memperkuat pernyataannya
dengan aJasan dan fUta.
18) Memuji siswa yang sedang bergiat dalam proses
penemuan
19) MembaDtu SlSwa menulis atau merumusbn prinsrp.
aturan, ide, generalisasi atau pengertian yang menjad:
pusal dan masalah semula yang telah ditemukan
melalui stnUegJ penemua.
20) Mengeeek apakah SISwa menggunakan apa yaog telah
duemukannya,
21
yang sangat Irukuh. dalam arti pendalaman dan
pengeruan; retensi dan transfer.
J) StratcgJ pencmuan membangkllkan gairah kepada
sis-, misaloy. 515_ mera.sabn jenh pay.h
penyehdikannya, menemukan keberhasilan dan
kadang-kedang kegaplan.
4) MetOde ini memben kesempatan pada srswa untuk
bergerak maju sesuai dengan kemampuannya
sendln
S) Melode im mcnyebabkan siswa mengarahl..an sendiri
cara belajamya.. sehmgga ia lebrh merasa terhbat dan
bennoUvast sendiri untuIc bela Jar. paling sedikit pada
suatu proses penemuan khusus
6) MetOdc ini membonlU mempcrlruat pnbadi siswa
dengan be1tarnbalmya kepercayaan pada diri send,"
melalw proses-proses penemuan Dapat
memungkinkan SISwa sanggup mengatasi kondisi
yang mengcoewUan
7) StralegJ in! berpusa1 peda anak. misalny. mernberi
kesempatan kepada mereka dan guru berparusipass
sebagai sesarna dalam mengecek ide. Guru menjadi
ternan belaJM, tennma situasi penemuan yang
"Jawaban"-nya belurn diketahw sebelumnya.
I)
Dipersyaralkan keharusan adanya persiapen mental
untuk cara bdajar 101 Misalnya siswa yang lamban
mungklO bmgung dalam usahanya
mengembangkan pikirannya jika berhadapan
dengan hal-hal yang abstrak. atau menemukan
saling kc:u:rgantungan antara pengertian dalam
suatu subJck, atau dalam usahanya menyusun suatu
basil penemuan dalam bentuk tertulis, Siswa yang
Icbili pandai mungkm abo memonopoh penemuan
dan akan menimbulkan frustasi pada siswa lam.
2) Metode IOJ kurang berlJasil untuk mengajar kelas
besar Misalnya scbagian besar waktu daPSI hilang
karena membantu seorang SIS\\'I mcnemul..an teon-
leon.
atau mencmukan bagaimana eJaan dan
bentuk kata-kata tertentu.
22
3) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini
mungkin mengecewakan guru dan siswa yang
sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran
secara tradisional
4) Mengajar dengan penemuan mungkin akan
dipandang sebagai terlaJu mementingkan
memperoleb pengertian dan kurang diperhatikan
diperolehnya sikap dan keterampilan, Sedangkan
sikap dan keterampilan diperlukan untuk
memperoleh pengenian atau sebagai perkembangan
emosionaJ sosial secara keseluruhan,
5) Dalam beberapa i1mu (misalnya IPA) fasilitas yang
dibutuhkan untnk mencoba ide-ide mungkin tidak
ada.
6) Strategi ini mungkin tidak akan memberi
kesempatan untuk berpikir kreatif, kaJau
pengenian-pengertian yang akan ditemukan telah
diseleksi terlebih dahulu oleh guru, demikian pula
proses-proses di bawah pembinaannya. Tidak
semua pemecahan masalah menjarnin penemuan
yang penuh arti. Pemecahan masalah dapat bersifat
membosankan mekanisasi, formalitas dan pasif
seperti bentnk terburuk dari metode ekspositories
verbal. (Suryosubroto, 2001:201-201).
23
Bum
METOOOLOGI PENELlTIAN TINDAKAN SEKOI.AH
penulis selak penchtJ hanya melalrukan obscrvasi di lelas dan guru maten
pembelajaran yang lef)adi pada s,swa Hal tersebut sesuai dengan yang
yang kmang berhasil agar mcnJadi lebih baik dan Ichlh efcl.lJf Dalam hal
24
ini guru diIatill untuk dapal mcn,endalikan kehidupan profesmYll serta
yang berupe suatu rangluuan siklus yang berlelanJutan dan diantara slklus-
guru kelas.
masalah pembelajaran
25
B. Lokasi, Jadwal dan Subyek Penelman
I. Lokasi Penelitian
2. Jadwal Penelitian
3. Subyek Penelitian
c. Rencana Penelitian
PTK deogan PTS, dimana penulis hanya sebagai observer dalam peoelitian ini
membaha atas basil tindakan, Menurut Tim Pelatib Proyek PGSM. PTK
adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang
26
tindakan yang dJlakukan itu, serta memperba:iki kondrsi dJmana pral.tcl
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (daJam Sugiam, 1997 6). yaitu berbentek spiral dan sklus yang saru
27
Rencana
ObsefVasi Awel
Tindakan
s:klus I
_____. Reflet(ai
ObsefvaS,t
t Pelaksanaan
"--- TindaXan--
Ref'lcsna
Tindakan
siklusll
"------'Reftet\.si -
Observasi
~ Palak5anaan
"--- TIndakan ----
Rencana
selanJUtnya
taktis
28
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sarna (alur kegiatan yang
sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan soal
berikut ::
I. Silabus Kepengawasan
2. Rencana PembeJajaran
29
3. FOTTTl LKS
4. Tes formatif
matematika poda yang telah dipelajari seJama ini, Tes fonnatif rni
diberikan setiap akhrr putanm. Bentuk soal yang diberikao adalah pilihan
diujicoba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang telah
diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini digunakan untuk
memilih 5081 yang baik dan meme.nuhi syarat digunakan untuk mengambil
a. Validitas Tes
dapat ditentukan butir 5081 yang gagal dan yang diterima. Tingkat
(Suharsimr Arikunto,
30
ry : Jumlah skor total
b. Reliabilitas
2r1111'1
rll ::
(I + rllllll) (Suharsimi Ankunto, 20001: 93)
Kriteria reliabilitas tes jika harga rll dari perhitungan lebrh besar dari
c. TarafKesukaran
P=~
Js (Subarsimi Arikunto, 200 I: 208)
Dengan: P . lndeks kesukaran
B : Banyak siswa yang menjawab 5081dengan benar
31
Kriteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai
berikut:
d. Daya Pembeda
Dimaoa:
D : lndeks diskriminasi
PA = BA =
JA Proporsi peserta kelompok alas yang menjawab benar.
B
P8 -- __!!.--
J B Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
32
Kriteria yang digunakao untuk menentukan daya pembeda
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
dengan tujuan untuk mengetahui Kinerja Guru yang dicapai siswa juga untuk
cara memben b.n eval uasi berupa soaI tes tertuJis pads setiap akhi r putaran
33
BAR IV
sejauh mana basil obrsevasi penelitJ yang seUJigus Kepaia Madrasab dl dJ MAN
3 Garut tahun pelaJaran 201 &12019akan dijelaskan di bawah in! sebagai berikut :
I. Siklus I
II Tahap Planning
b Tahap Action
siswa 35 siswa. Dalam bal ini peneliti bertindak sebagai guru Adapun
34
proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil
t-~I
Nllai Nihu
Responden K~esponden I B KB
~ 60 19 80 -I 1 1
,___ 2 55 ~
. - 20 70_.J t
3
4
70
70
r" 1{
21
22
40
80 .. T -
~
--+
5 70
t
.J 23 60
~
..-
to
6 60
~
T +
.. +-
24 SO ~ ,T
v
.. 7 60 25 80
,___ 8 +
60 "
t { +- 26 60 ,
--r
1
9 60 't-{ 27 80 .J j
r-:~
+- + .r+-
10 50-r I 28 70 of
+-
.J
70--r- 29 80
I 60 ] .J 30 ".J
13
14
70
60
..J
~
31
32
1 8"0"1
80
70
.J
.J -.-
1
1
• 15 70 -I 33 40
16 got .J --+
34 80 ..r "
• ,
,
"
17
18
•
80
60
--~ " ---r ~
35
Jumlah
60 v
pertama seeara ldasibJ sisv.'1I belum tuntas bel8Jar. Urena ~iS\\o'1l ) ang
35
2 Sildus n
B. Tahap Planing
b. Tahap Action
POlOt POint
Nilat Nilat
J!esponden B KB R~n B KI3
I ~95=:-_,__{T'" 19 70 r:
2 85 ~
-=-~"- 20 80 r-
36
3 70 .. r { 21 ~70 \" r -
4 60 ct~~
.[1 ;; ~ +~-r
\ ~,
5 70
I
,__
70
6
-~~ - ""~ ;}- ~ _ ~f
"1 ~J
7 I
70
.[ ~
8
9
to
~
~
70 r r: ,-;~±~~
t-- 28 80 {
n -09 ..[-- 29 90 "
12 60 .J ~30 80 -{ 1
13 ~ T -+-_31 70 "
14 80 r +
32 80 v
i
15 70 33 70 ,
"
+i
16 60 ..J + 34 50
l- +
I-
17 ~ 70 35 70
L 18 70
•
siswa sudah nmtas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada 511.105II
3. Siklus III
a Tahap Perencaoun
yang terdiri dari rencana pelajaran 3. soaJ soaI ujian 3 dan alat-alat
37
Pelaksanaan kegiatan belajar mengaJIU' untuk srklus III
digunakan adalah soaJ uJian ill Adapun data hasll penchtian pads
I 2
I 90'
90!
4
~
19
20
SO
90
~
'\
.
I--
,__ 3 90-{" 21 90 r=
T ~
.$
S
90
80
'\
'I
22
23
10
80
'\
.[ ..
t-- 6 -r 70 -,J 24 80 Tt-
I--
7 90
---
2S 70 r
t-
8 80 =; 26 80
.;r+-
I--
9 90 .J 27 60 -7~
I--
L._ 10 90 ~ 28 80 T 4
~
II
12
13
90
90
90
"
C" 1
~
j
29
36-
31_1
80
90
SO
"
I-
I-
14
IS
16-~
90
70 "
-{
'J
32
33--
34
80
80
90
,
L 17 90 ; 'J 35 80 - .
38
=18-=-80_"-..rr = -=-: -=- _c 1
sebesar 83,15 dan dari 3S srswa yang teloh tun1as sebanyak 32 siswa
lebih baik dan siklus n. Adanya peningkatan Kinerja Guru pada siklus
kernbali materi ajar yang telah disarnpaibn olch guru Disarnping ltu
waktunya,
c Rcflcksi
Pada tabap ini akah diltaJI ape yang telah teriaksana dengan
baik maupun yang masib kurang balk dalam proses belaiar mengajar
39
3) fCekurangan peda SlUus-siklus sebelwnnY8 sudab mengaJami
d, Revisi Pclaksanaan
ball.. dan dJhha! dan aktiVlIas siswa serta Ktnetja Guru Sls\\-a
memiliki dampalt posrtif dalam meTllllg)catkaD Kinerja Guru siswa Hal ini
40
(ketuntasan belajar meningkat dari sklus l Il, dan Ill) dan ketuntasan
mengaJami pemngUtan.
SISW& antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas
Hal ini terhhat dan aknvitas guru yang muncuJ <It antaranya akthitas
41
baltk,;evaJuasiltanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas dl atas cukup
besar.
42
BABV
KES~ULANDANSARAN
A. Krsi DI pU laD
yang telah dilakukan peda bab I. beb II. bab rIL dan bah IV. maka dapatJab
tampak palla perubaban nil.. hasil tes secara bertahap dan signifikan,
B. Saran
tereukups misalny. :
43
- Bahan pelajaran:
- Alat pelaJanIIl;
2. Pertauyaan dari SISWI tidak boleh banya dJjawab ole.b guru. Guru harus
evaluasi
44
DAFTAR PUSTAKA
Lampttan
45
Alllr Pdah, .... Pettelitiu Ttrubun Sekolab
Pelaksanaan
Tindabn
Rencana
Tindalcan
Rcneksi
Observasi
Siklull
Pclaksanaan
Tindakan
Rcnel.si
Qbsen,esl
SikluJ 0
Rcnc:ana
Ttndakan
Rencana
Tindakan
Pelaksanaan
Tindakan
Refleksi
Observasi
Siklus m
Lampiran I
Daftar Presensi Keglalan PTS untuk 2 Responden dan
Daftar Preseosi Slswa befjulan 35 SISwa
Lampiran n
Foto Kegiatao
Lampiran m
T
No NamaSP lIraiaJI KegiataD TID
1
2
r t
3
...
...
f
1-
"
!I
---+-
6
...
..... +
7
8 ~-- t
+
~
1190~_
II
j +- -l
12 ~
"-
13
14
1 ~
~
+- ~
15
-I- __,
16
17 t
...I..
_j
47
[lB119
20
I ... -
I
I~
f23
I j
24
I •
25 I ~
..
26
t?l 28
J
29
I
,
f:t
31
32
-+-- F
•
•
-j
Peneliti
Lampiran IV
RPP
48