TAHUN 2016
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala
limpahan rahmat, berkat dan karunia-Nya, sehingga pelaksanaan Program Penelitian dan
Pengembangan Kediklatan melalui kegiatan Pengkajian Kediklatan Tahun 2016 telah
menghasilkan Kajian Evaluasi Pascadiklat.
Evaluasi pascadiklat merupakan bagian dari siklus diklat yang bertujuan untuk
mengukur dan menilai capaian hasil dan dampak diklat, di mana hasil evaluasi tersebut
akan menjadi umpan balik untuk merencanakan penyelenggaraan diklat dan meningkatkan
kualitas diklat di masa mendatang. Evaluasi pascadiklat memiliki peran penting dan telah
rutin dilaksanakan, tetapi belum pernah dikaji secara ilmiah dan pedoman pelaksanaannya
pun belum dirumuskan. Hal tersebut menjadi dasar dilaksanakannya Kajian Evaluasi
Pascadiklat.
Proses menyusun Kajian Evaluasi Pascadiklat telah melalui berbagai tahapan antara
lain: konsultasi, rapat-rapat dan Focus Group Discussion (FGD) dengan mendatangkan
pakar dan praktisi yang berkompeten dalam evaluasi pendidikan untuk membahas dan
menyempurnakan draf kajian tersebut. Secara khusus, kami mengucapkan terima kasih
kepada Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar, M.Pd. dan Dr. Ali Muhtadi, M.Pd. dari Universitas
Negeri Yogyakarta yang telah berkontribusi menyusun Kajian Evaluasi Pascadiklat.
Semoga hasil kajian ini dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
evaluasi pascadiklat dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kepala,
ii
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
PRAKATA
Kegiatan Kajian Evaluasi Pascadiklat ini dilakukan dalam rangka mempelajari dan
memberikan masukan terhadap keefektifan evaluasi pascadiklat Badan Pendidikan dan
Pelatihan DIY supaya kegiatan yang dilakukan bisa maksimal, mampu memberikan
penilaian objektif dan mendapatkan masukan yang optimal bagi peningkatan evaluasi
pascadiklat di periode waktu berikutnya.
Pada kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu pekerjaan ini. Terutama kami ucapkan terima kasih
kepada:
1. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta beserta
jajarannya.
2. Kepala Bidang Pengembangan dan Kemitraan Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY.
3. Kepala Subbidang Pengembangan Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY.
4. Para narasumber dan peserta Focus Group Discussion (FGD) yang telah bersedia
memberikan informasi yang sangat berharga pada kajian evaluasi pascadiklat.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan
banyak terima kasih.
iii
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
DAFTAR ISI
Halaman
iv
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
Halaman
I. Kriteria Keberhasilan 21
BAB V Penutup 33
A. Kesimpulan 33
B. Rekomendasi 34
Daftar Pustaka 36
Lampiran-lampiran
v
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya aparatur pemerintah yang profesional merupakan syarat penting
dalam menghadapi tuntutan masyarakat yang saat ini kian berharap banyak pada
aparatur pemerintah. Selain itu, aparatur pemerintah yang profesional juga dipercaya
bisa menjadi salah satu jalan keluar dalam menghadapi tantangan global saat ini yang
sudah masuk ke semua urusan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan dan pelatihan (diklat) merupakan salah satu cara ampuh dalam
memperoleh aparatur pemerintah yang profesional. Diklat merupakan proses yang
terencana dan sistematis juga berdampak jangka panjang dalam membekali
kompetensi bagi aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Harapannya, aparatur yang profesional akan mampu berkinerja tinggi sehingga visi
lembaga di mana mereka mengabdi bisa tercapai. Pencapaian visi tentu akan
berdampak pula pada efektivitas pembangunan yang dijalankan pemerintah saat ini.
Efektivitas diklat aparatur pemerintah harus diukur agar tujuan pengembangan
SDM pemerintah, atau penciptaan aparatur yang profesional bisa diketahui
efektivitasnya. Maka dari itu, evaluasi pascadiklat merupakan langkah strategis dalam
pengembangan program diklat ataupun pengembangan SDM itu sendiri. Saat ini,
evaluasi pascadiklat yang dijalankan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah
Istimewa Yogyakarta sudah dijalankan. Namun berangkat dari pengalaman, evaluasi
yang dijalankan saat ini belum memiliki standar normatif yang komprehensif dan
melibatkan semua stakeholder, sehingga rekomendasi yang diperoleh dari evaluasi
pascadiklat yang dilakukan pun belum optimal. Selain itu, evaluasi atas evaluasi
pascadiklat belum pernah dilakukan, sehingga kelemahan dan kekuatan atas program
evaluasi pascadiklat belum bisa digali informasinya secara sistematis dalam sebuah
proses kajian yang mendalam. Hal tersebut mendasari dilaksanakannya Kajian
Evaluasi Pascadiklat oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY pada tahun 2016.
1
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
B. Landasan Hukum
Landasan hukum kegiatan ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa
Yogyakarta, jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950, sebagaimana telah
diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000, tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Di Lingkungan Departemen Dalam
Negeri Dan Pemerintahan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013
Tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan Dan Pelatihan Berbasis
Kompetensi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintahan
Daerah;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan;
11. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015
tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta;
12. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan;
13. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 71 Tahun 2015 tentang
Rincian Tugas dan Fungsi Badan Pendidikan dan Pelatihan.
Sasaran dari kegiatan ini adalah Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY dan
para pengelola Diklat Kepemimpinan, Diklat Prajabatan, Diklat Teknis dan Diklat
Fungsional.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari kegiatan ini adalah;
1. Mengkaji konsep evaluasi pascadiklat dari perspektif keilmuan
manajemen/administrasi pendidikan;
2. Mengkaji proses pelaksanaan dan metode evaluasi pascadiklat yang telah
dilakukan Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY; dan
3. Merumuskan rekomendasi pedoman teknis pelaksanaan evaluasi pascadiklat
Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY.
E. Keluaran (Output)
Keluaran (output) yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1. Terkajinya konsep evaluasi pascadiklat dari perspektif keilmuan
manajemen/administrasi pendidikan;
2. Terkajinya proses pelaksanaan dan metode evaluasi pascadiklat yang telah
dilakukan Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY; dan
3. Terumuskannya rekomendasi pedoman teknis pelaksanaan evaluasi pascadiklat
Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY.
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan akhir kegiatan Kajian Evaluasi
Pascadiklat Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan. Membahas latar belakang permasalahan mengapa dilakukan
evaluasi pascadiklat, landasan hukum yang menjadi acuan pelaksanaan kegiatan,
tujuan serta sasaran yang akan dicapai, serta keluaran (output) yang akan
dihasilkan.
3
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
4
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Definisi Evaluasi
Aktivitas mengevaluasi merupakan aktivitas yang manusiawi dalam
kehidupan sehari-hari. Evaluasi merupakan bagian dari keseharian kehidupan
kita. Mengevaluasi dilakukan seseorang atau suatu pihak dalam bentuk justifikasi
seberapa baik atau buruk suatu objek, bisa dicapai atau tidak, bermanfaat atau
tidak, hampir tak pernah aktivitas itu terhenti selama kehidupannya. Di rumah
mengevaluasi, di tempat pekerjaan mengevaluasi, di jalan, di dalam kendaraan,
sedang berjalan, sedang duduk, sedang menontong sepak bola, menonton
konser, ataupun sedang bermain bulu tangkis, aktivitas evaluasi bisa
berlangsung. Kegiatan evaluasi nampaknya merupakan hal yang sangat
mendasar dalam keseharian. Kita akan lebih mudah mengevaluasi suatu objek
dengan cepat daripada mendeskripsikannya. Dengan kata lain, menjustifikasi
(mengevaluasi) merupakan hal yang mendasar dalam kehidupan dibanding
membuat dekripsi tentang suatu objek.
Walaupun mengevaluasi merupakan bagian yang alamiah dalam
keseharian kita, baik pribadi ataupun profesional, justifikasi evaluatif ini tidaklah
cukup. Kita cukup mafhum bahwa yang namanya evaluasi informal yang
dilakukan seseorang itu sangat dipengaruhi oleh harapan dan preferensi orang
tersebut. Sangat dipengaruhi oleh persepsi, asumsi, pengetahuan subjektif
seseorang. Evaluasi formal seperti itu bisa menyulitkan dalam membuat
keputusan karena bisa berbenturan dengan pemahaman orang lain yang
mengevaluasi objek yang sama karena memiliki persepsi, asumsi, pengetahuan,
bahkan keyakinan yang berbeda tentang objek yang sama. Untuk itu, diperlukan
suatu evaluasi yang sistematis dan formal yang mampu menampilkan bukti-bukti
empiris yang objektif yang dibutukan untuk melakukan justifikasi evaluatif. Metode
yang sistematis akan mampu kalau tidak menghilangkan, mengurangi bias,
sehingga akan membantu memperjelas atau mempermudah dalam memberikan
pertimbangan atau keputusan.
5
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
Kata “evaluasi” jika ditelusuri akar katanya, berasal dari kata “value”, nilai.
Asal katanya, dari bahasa Perancis “value” dan “valoir” serta bahasa Latinnya
“valére” yang artinya secara mudah diterjemahkan “kelayakan atau menilai”.
Seperti dikatakan oleh Scriven (Mark dkk, 2006: 6) bahwa “Evaluation refers to
the process of determining the merit, worth, or value of something, or the product
of that process”. Kemudian ditambahi oleh Lincoln dan Guba bahwa “a type of
disciplined inquiry undertaken to determine the value (merit and/or worth) of some
entity – the evaluated – such as a treatment, program, facility, performance, and
the like – in order to improve or refine the evaluated or to assess its impact”
(1986a: 550). Nampaknya definisi terakhir ini lebih lengkap, mengungkap bahwa
evaluasi merupakan suatu aktivitas penggalian ilmiah dalam menetapkan nilai
(kelayakan dan kebermaknaan) suatu entitas yang dievaluasi, bisa berupa
tindakan, program, fasilitas, kinerja, dan sejenisnya yang ditujukan untuk
meningkatkan atau memperbaiki atau mengukur dampaknya.
Terkait dengan mengapa evaluasi penting dilakukan, penjelasannya
bermula dari banyaknya permasalahan yang harus diselesaikan. Penyelesaian
masalah diwujudkan dalam bentuk upaya-upaya sistematis yang mengerahkan
sumber daya. Untuk mengetahui sejauh mana upaya itu tepat sasaran, kelayakan,
serta dampaknya, maka evaluasi merupakan jawabannya. Evaluasi terhadap
upaya pemecahan masalah akan memberikan banyak informasi kepada para
pemangku kebijakan apakah program yang dijalankan itu dihentikan, dilanjutkan,
atau ditingkatkan, bahkan diaplikasikan untuk upaya yang lainnya.
2. Manfaat Evaluasi
Setiap upaya di bidang apapun tentu memerlukan evaluasi untuk
mengetahui sejauh mana upaya pencapaian tujuan itu berjalan dan berdampak.
Termasuk dalam bidang pendidikan dan pelatihan (diklat), evaluasi memiliki
manfaat sebagai berikut.
a. Menilai mutu kurikulum suatu program diklat.
b. Mendapatkan informasi untuk menghentikan, melanjutkan, atau
meningkatkan program.
c. Mendapatkan peluang baru untuk pelayanan program diklat baru.
d. Mengakreditasi lembaga diklat yang mampu memenuhi standar.
e. Memberikan laporan keefektifan program diklat kepada penyandang dana.
6
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
B. Evaluasi Diklat
Diklat sebagai sebuah proses pendidikan secara umum, tentu memiliki
beberapa kesamaan praktiknya dengan praktik pendidikan. Dia berbeda dari sisi
tujuan dan sasaran, dan pendekatannya. Dari sisi evaluasi, diklat juga perlu dievaluasi
sama seperti proses pendidikan. Jika mengacu pada definisi Tyler (Nevo, 2006,
Fitzpatrick dkk, 2011), evaluasi diklat bisa disebutkan sebuah proses menetapkan
sampai seberapa jauh tujuan diklat sebenarnya bisa dicapai. Sama jika kita mengacu
pada pendapat Cronbach, Stufflebeam, dan Alkin (Nevo, 2006) evaluasi diklat bisa
dikatakan sebagai upaya untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam proses
pembuatan keputusan diklat. Dan jika mengacu pada definisi evaluasi yang sudah
7
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
dijelaskan di atas, tentunya evaluasi diklat adalah upaya untuk memberikan penilaian
atas kebermanfaatan dan kelayakan suatu proses Diklat.
Evaluasi diklat memiliki banyak manfaat dalam menjawab berbagai kebutuhan
diklat. Terkait dengan pembuatan keputusan, peningkatan, akuntabilitas, dan
profesionalisme.
• Pembuatan Keputusan merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan
dalam dunia administrasi pendidikan. Keputusan dibuat oleh peserta diklat,
widyaiswara, lembaga peserta asal diklat, dan pihak penyelenggara diklat terkait
dengan peserta diklat, widyaiswara, materi diklat, dan lainnya. Informasi
merupakan hal penting yang harus disediakan dalam menentukan alternatif dalam
pembuatan keputusan. Informasi itu digali melalui proses evaluasi.
• Peningkatan merupakan salah satu hal yang bisa dilayani oleh kegiatan evaluasi.
Peserta diklat dituntut untuk meningkatkan kinerja pembelajarannya, widyaiswara
dituntut meningkatan mutu pelatihannya dan juga keterampilan melatihnya,
konten diklat harus ditingkatkan kualitasnya dan juga up to date, termasuk
lembaga diklat juga dituntut untuk terus meningkatkan dirinya agar senantiasa
mampu berkompetisi dengan lembaga sejenis dalam merespons kebutuhan para
user. Hal apa saja yang harus ditingkatkan, informasinya bisa didapatkan setelah
melakukan evaluasi.
• Akuntabilitas salah satu kegunaan evaluasi diklat adalah akuntabilitas dalam
diklat. Kemampuan mempertanggungjawabkan hasil diklat pada para peserta,
sponsor, atau pemerintah, bahkan kepada masyarakat bisa didapatkan dari hasil
evaluasi sehingga proses diklat bisa ditingkatkan lebih baik lagi di masa yang
akan datang.
• Profesionalisasi para widyaiswara merupakan salah satu kebutuhan yang harus
dijawab oleh evaluasi diklat. Manakala memposisikan widyaiswara sebagai
profesi, tentu mereka akan menjalankan syarat-syarat profesinya. Di mana salah
satu syarat profesi adalah selalu meningkatkan diri dalam melayani para peserta
diklat. Aspek apa yang harus ditingkatkan, didapat setelah dievaluasi.
8
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
setidaknya empat (4) pendekatan evaluasi yang bisa diadaptasi pada evaluasi diklat.
Secara singkat akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Pendekatan yang berorientasi pada keahlian dan pengguna.
Evaluasi yang menggunakan pendekatan ini merupakan jenis evaluasi
pemerintah yang diselenggarakan secara formal yang sudah sangat lama kita
kenal, yang mengacu pada namanya terkait dengan keahlian profesional dalam
menjustifikasi kualitas suatu lembaga, program, produk, ataupun suatu aktivitas.
Jika di sekolah ada yang namanya Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah,
perguruan tinggi ada Badan Akreditasi Nasional PT, ada Komisi Akreditasi Rumah
Sakit, Lembaga Administrasi Negara yang mengakreditasi lembaga diklat, dan
seterusnya.
Termasuk evaluasi yang melibatkan unsur praktisi dan akademisi,
merupakan bentuk dari evaluasi diklat jenis ini. Evaluasi jenis ini mengandalkan
kepakaran seseorang ataupun secara kelembagaan yang bergerak di bidangnya.
Evaluasi yang berorientasi pada pengguna tujuannya adalah untuk
menjustifikasi mutu suatu produk yang mereka gunakan, menilai atau menentukan
kelayakannya. Fokus evaluasi berorientasi pada pengguna ini hanyalah pada
persepsi pengguna ketika akan menggunakan, sedang menggunakan, atau
setelah menggunakan produk.
2. Pendekatan yang berorientasi pada program.
Asumsi dari pendekatan ini adalah bahwa setiap program diklat memiliki
tujuan yang berbeda. Dari itu, maka fokus evaluasi diklat akan diarahkan pada
sejauh mana tujuan dari diklat bisa dicapai. Jenis pendekatan evaluasi yang
berorientasi pada program adalah Model Tyler, model kesenjangan Provus
(DEM), dan model logis.
Model Tyler terdiri atas tahapan sebagai berikut.
a. Menetapkan tujuan umum.
b. Mengklasifikasi tujuan.
c. Mendefinsikan tujuan dalam istilah aktivitas.
d. Mengidentifikasi situasi di mana pencapaian tujuan bisa ditemukan.
e. Mengembangkan teknik pengukuran.
f. Mengumpulkan data kinerja.
g. Membandingkan data kinerja dengan sasaran yang telah ditetapkan.
9
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
10
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
11
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
Model yang kedua adalah model UCLA. Model ini dikembangkan di Pusat
Studi Evaluasi Universitas California, Los Angeles (UCLA) oleh Alkin yang hampir
mirip dengan model CIPP. Di mana evaluasi diasumsikan sebagai sebuah proses
pencarian informasi yang akan dibutuhkan dalam proses pembuatan keputusan.
Model ini mengevaluasi 5 hal, yaitu:
1) Sistem.
2) Perencanaan program.
3) Implementasi program.
4) Peningkatan program.
5) Sertifikasi program.
12
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
14
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
melalui observasi atau dapat juga dengan rencana aksi (action plan), yaitu
rencana tahapan tindakan yang akan dilakukan oleh peserta pelatihan dalam
mengimplementasikan hasil pelatihan yang telah diikuti. Dalam hal ini para
peserta harus mempunyai suatu sasaran peningkatan kinerja/kompetensi
yang bersangkutan dalam unit kerja masing-masing yang kemudian diukur
dengan mengunakan patokan kinerja/kompetensi yang bersangkutan.
Kemudian yang terakhir, yaitu pada level hasil atau dampak, pada data yang
dikumpulkan dapat melalui atasan, peserta pelatihan, bawahan atau rekan
kerja (client).
• Langkah 4: Mengolah dan Menganalisis Data
Setelah data yang diperlukan sudah terkumpul, maka langkah
berikutnya adalah mengolah dan menganalisis data. Dalam menganalisis
data dan menafsirkannya (menginterpretasikan) harus berdasarkan hasil data
yang telah berhasil didapatkan. Kemudian menyajikannya dalam bentuk yang
mudah dipahami dan komunikatif.
• Langkah 5: Menyusun Laporan
Melaporkan merupakan langkah terakhir kegiatan evaluasi pelatihan.
Laporan disusun dengan format yang telah disepakati oleh tim. Langkah
terakhir evaluasi ini erat kaitannya dengan tujuan diadakannya evaluasi.
Langkah-langkah tersebut dapat dengan digunakan untuk menjawab sejauh
mana evaluasi pelatihan yang akan dilakukan dan bagaimana pelaksanaan
proses pelatihan dari awal hingga akhir sehingga memberikan hasil untuk
improvisasi pada pelatihan-pelatihan selanjutnya.
16
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
BAB III
METODE KAJIAN EVALUASI PASCADIKLAT
A. Jenis Kajian
Penyusunan Kajian Evaluasi Pascadiklat ini menggunakan penelitian dengan
jenis evaluatif. Kajian yang dilakukan pada kegiatan ini fokus pada proses evaluasi
program evaluasi pascadiklat yang dilakukan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan
DIY.
B. Model Evaluasi
Dalam mengkaji evaluasi pascadiklat ini, model evaluasi yang digunakan
menggunakan model expert judgement. Evaluasi ini dilakukan dengan cara melibatkan
ahli evaluasi dan bidang kediklatan untuk mengkaji proses evaluasi pascadiklat untuk
mengetahui kelebihan atau kelemahan dalam aspek-aspek yang terkait dengan
evaluasi pascadiklat.
17
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
Ruang lingkup kajian evaluasi pascadiklat ini meliputi kajian konsep evaluasi
pascadiklat dari perspektif keilmuan, kajian proses pelaksanaan dan metode evaluasi
yang dilakukan, serta rumusan rekomendasi pedoman teknis pelaksanaan evaluasi
pascadiklat Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY.
18
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
G. Keabsahan Data
Untuk menilai keabsahan data, validitas data yang ditemukan menggunakan
cara-cara sebagai berikut.
1. Triangulasi. Yaitu dengan melakukan cross-check data pada sumber yang
berbeda, dan dengan teknik yang berbeda (triangulasi sumber dan triangulasi
teknik).
2. Teori. Teori yang mendukung temuan bisa dijadikan alat untuk menilai keabsahan
data (Malterud, 2001).
3. Member check. Data temuan di-cross-check dengan partisipan untuk menilai
keakuratan.
20
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
menggunakan dasar teoretik sebagai bahan pijakan. Dan dilakukan display data agar
bisa dipahami dan bisa diuraikan pada pembahasan diskusi. Adapun tahapannya
dapat dijelaskan pada gambar sirkuler seperti di bawah ini.
Membaca
Kritis
Pemahaman Interpretasi
I. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan dari kegiatan kajian evaluasi pascadiklat ini adalah:
1. Teridentifikasinya tujuan-tujuan evaluasi pascadiklat.
2. Terwujudnya kajian atas evaluasi pascadiklat Badan Pendidikan dan Pelatihan
DIY.
3. Terwujudnya standar pelaksanaan evaluasi pascadiklat Badan Pendidikan dan
Pelatihan DIY.
21
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
BAB IV
KAJIAN EVALUASI PASCADIKLAT BADAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
b. Metodologi
1) Jenis evaluasi: penelitian expose facto.
2) Sumber data: sumber data evaluasi adalah para alumni yang diambil
dengan menggunakan teknik sampling inconvenience dari para alumni
diklat dan dokumen terkait.
3) Teknik pengumpulan data:
a) Studi pustaka/studi dokumen.
b) Wawancara.
c) Kuesioner.
4) Teknik analisis data:
a) Teknik verbal (kualitatif)
b) Teknik kuantitatif (deskriptif kuantitatif)
c. Tahapan Evaluasi
• Tahap 1 : Persiapan Evaluasi
Pada langkah ini terdapat tiga kegiatan pokok yang berkaitan dengan
pelaksanaan evaluasi yaitu: menentukan tujuan atau maksud evaluasi,
merumuskan informasi yang akan dicari atau memfokuskan evaluasi
dan menentukan cara pengumpulan data.
Beberapa kriteria yang digunakan dalam merumuskan tujuan evaluasi
adalah : (1) kejelasan, (2) keterukuran, (3) kegunaan dan kemanfaatan,
(4) relevansi dan kesesuaian atau compatibility.
Dalam merumuskan informasi atau memfokuskan evaluasi didasarkan
pada beberapa metode dalam merumuskan pertanyaan evaluasi yaitu :
23
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
d. Instrumen
25
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
e. Kriteria Evaluasi
Evaluasi penilaian dengan metode kualitatif didasarkan dari hasil
jawaban responden atas pertanyaan terbuka di dalam kuesioner. Beberapa
jawaban yang sama dirangkum menjadi kesimpulan. Jawaban yang
berbeda-beda tetap menjadi bahan kesimpulan evaluasi pascadiklat.
Meskipun jawaban orang-per orang dari responden diakui mempunyai
kelemahan yang berkecenderungan subyektif, tetapi jawaban tersebut tetap
diinventarisasi dengan tujuan ke arah penyempurnaan proses
penyelenggaraan diklat. Untuk menghindari isian yang subyektif, jawaban
26
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
27
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
3. Metode Kajian
(a) Pengumpulan data yang bersumber dari dokumen laporan kegiatan evaluasi
pascadiklat yang telah dilaksanakan Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY.
28
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
(b) Melakukan analisis data dengan cara menelaah proses pelaksanaan dan
metode evaluasi pascadiklat yang telah dilaksanakan Badan Pendidikan dan
Pelatihan DIY dari pespektif keilmuan.
(c) Merumuskan rekomendasi pedoman teknis pelaksanaan evaluasi pascadiklat
Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY.
4. Hasil Kajian
a. Perumusan tujuan evaluasi pasca diklat. Rumusan tujuan evaluasi yang
dilaksanakan Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY bila ditinjau secara
konseptual belum mencakup tujuan evaluasi pascadiklat secara
komprehensif. Sebaiknya tujuan yang akan dicapai mengacu pada tujuan
ideal evaluasi pascadiklat, yaitu:
1) Mengetahui relevansi materi diklat. Relevansi materi adalah tingkat
kesesuaian materi yang diberikan selama diklat dengan kebutuhan
pengetahuan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
Semakin tinggi tingkat relevansinya maka akan semakin tinggi peluang
untuk menyelesaikan pekerjaannya secara cepat, akurat dan
bertanggung jawab.
2) Mengetahui tingkat pendayagunaan alumni. Pendayagunaan alumni
diklat adalah tingkat pelimpahan tugas atau pemanfaatan alumni diklat
berkait dengan bidang tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
3) Mengetahui tingkat kompetensi alumni. Kompetensi adalah penambahan
pengetahuan peserta tentang materi-materi yang diberikan dalam diklat
dan kemampuan untuk mengaplikasikannya di lingkungan kerja alumni
masing-masing.
4) Mengetahui perencanaan perubahan dan perkembangan perubahan
jangka pendek, menengah, dan panjang yang telah dilaksanakan. Ketika
mengikuti diklat, peserta memiliki rencana untuk pengembangan
kelembagaan. Evaluasi pascadiklat difokuskan untuk mengetahui
rencana apa yang mereka buat ketika mengikuti diklat dan sejauh mana
rencana pengembangan tersebut sudah dijalankan.
5) Pemanfaatan alumni diklat dalam jabatan yang diampu, baik jabatan
struktural, jabatan fungsional umum maupun jabatan fungsional tertentu.
6) Perkembangan perubahan/inovasi yang telah dilaksanakan.
7) Tingkat peningkatan kinerja instansi unit organisasi alumni diklat.
29
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
30
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
31
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
kurikulum diklat bagian mana yang masih lemah atau kurang relevan
dengan kebutuhan stakeholder.
3) Evaluasi pascadiklat yang dilaksanakan belum mampu mengungkap
rasio keuntungan program diklat bagi stakeholder (pengguna lulusan
diklat).
32
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian hasil analisis, dapat disimpulkan hal sebagai berikut.
1. Rumusan tujuan evaluasi pascadiklat yang dilaksanakan Badan Pendidikan dan
Pelatihan DIY bila ditinjau secara konseptual belum mencakup tujuan evaluasi
pascadiklat secara komprehensif.
2. Metode dan instrumen evaluasi pascadiklat yang digunakan kurang mampu
mengukur ketercapaian program diklat secara valid dan komprehensif. Subyek
dan sumber data seharusnya tidak hanya alumni peserta diklat tetapi juga atasan
langsung yang bersangkutan sebagai pengguna alumni (stakeholder).
3. Terkait penelusuran peningkatan kinerja alumni dalam melaksanakan pekerjaan
terkait jenis diklat yang sudah diperoleh, tentunya tidak akan bisa diukur jika
alumni tersebut belum pernah diberdayakan stakeholder dalam bidang pekerjaan
yang relevan.
4. Waktu pengiriman angket yang jaraknya terlalu lama dari waktu pelaksanaan
diklat yang telah diikuti alumni, datanya dapat mengalami bias.
5. Terdapat kekurang runtutan rentang skala pernyataan pada instrumen respons
alumni. Begitu juga skala instrumen persepsi responden terhadap kesesuaian
materi diklat dengan kebutuhan dunia kerja.
6. Jika perbaikan kompetensi alumni hanya diukur melalui persepsi alumni, bisa jadi
Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY hanya dapat memperoleh data terkait
dengan informasi persepsi alumni tentang pengetahuan yang didapat selama
pelatihan bukan esensi kompetensi itu sendiri.
7. Evaluasi pascadiklat yang dilaksanakan belum mampu mengungkap rasio
keuntungan program diklat bagi stakeholder (pengguna lulusan diklat).
8. Evaluasi pascadiklat yang dilaksanakan kurang mampu mengungkap program
diklat mana yang paling bermanfaat dan program diklat mana yang kurang
bermanfaat bagi lembaga pengirim.
9. Evaluasi pascadiklat yang dilaksanakan kurang mampu mengungkap bahwa
lembaga pengirim peserta diklat telah mengirimkan orang sesuai dengan kriteria
dan kebutuhan lembaga tersebut.
33
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
B. Rekomendasi
Berangkat dari temuan-temuan dalam kesimpulan tersebut, berikut adalah
rekomendasi yang dapat dijadikan alternatif untuk pengembangan evaluasi
pascadiklat di kemudian hari.
1. Subyek dan sumber data seharusnya tidak hanya alumni peserta diklat tetapi juga
atasan langsung yang bersangkutan sebagai pengguna alumni (stakeholder).
Atasan alumni perlu dimintai tanggapannya apakah pegawai yang telah dikirim
mengikuti diklat setelah kembali ke tempat kerjanya ada perbaikan kompetensi,
dan kinerja. Apakah atasan langsung pernah memberdayakan para alumni diklat
sesuai jenis diklat yang pernah ditempuh.
2. Perlu penelusuran kepada alumni, apakah mereka dikirim mengikuti diklat karena
akan diberikan tugas dan tanggung jawab dalam bidang pekerjaan sesuai jenis
diklat yang akan ditempuh? Ataukah mereka dikirim mengikuti diklat oleh atasan
dalam rangka peningkatan kompetensi dan kinerja pada bidang tugas dan
pekerjaan yang sedang dijalani/diembannya? Ataukah mereka dikirim mengikuti
diklat oleh atasan tidak berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab
pekerjaan yang akan diberikan atau sedang dijalankan? Analisis data terkait
ketiga background tersebut perlu dipisahkan.
3. Waktu pengiriman angket evaluasi pascadiklat sebaiknya tidak terlalu jauh
jaraknya dengan waktu pelaksanaan diklat.
4. Skala yang digunakan pada instrumen akan lebih tepat jika menggunakan rentang
skala sebagai berikut: (1) tidak pernah sama sekali, (2) jarang/kadang-kadang (3)
cukup sering, (4) sering, (5) selalu atau menggunakan skala penilaian dengan
item yang relevan. Begitu juga skala instrumen persepsi responden terhadap
kesesuaian materi diklat dengan kebutuhan dunia kerja. Akan lebih tepat jika
menggunakan rentang skala sebagai berikut: (1) tidak sesuai, (2) kurang sesuai,
(3) cukup sesuai, (4) sesuai, (5) sangat sesuai.
5. Untuk memperoleh data yang valid tentang kompetensi alumni perlu juga
ditanyakan kepada atasan langsung atau teman sejawat alumni.
6. Untuk mengetahui kekuatan program atau kurikulum diklat, sebaiknya analisisnya
tidak hanya dilihat dari skor total angket kompetensi, tetapi juga perlu dilakukan
analisis terhadap skor setiap butir angket kompetensi, sehingga diketahui pada
indikator kompetensi yang mana alumni merasa tidak ada perbaikan, atau hanya
merasa sedikit lebih baik. Informasi tersebut dapat dijadikan dasar untuk
34
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
perbaikan kurikulum diklat bagian mana yang masih lemah atau kurang relevan
dengan kebutuhan stakeholder.
7. Materi diklat yang ada perlu juga dimintakan masukan dari para
pengirim/pengguna alumni.
35
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
DAFTAR PUSTAKA
Mark,M.M. et.al. (2006) Evaluation of Policies, Programs, and Practices. The Sage
Handbook of Evaluation. Shaw I.F et.al (ed). London: Sage
Nevo, D. (2006) Evaluation in Education. The Sage Handbook of Evaluation. Shaw I.F et.al
(ed). London: Sage
Suharsimi A., Cepi S.A.J. (2011) Evaluasi Program, Pegangan Praktis bagi pengawas dan
kepala sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Zinovieff, M.A. (2008) Review and Analysis of Training Impact Evaluation Methods, and
Proposed Measures to Supports a United System Fellowship Evaluation Framework.
Geneva: United Nation
36
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
PEMERINTAH DAERAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Yogyakarta, Agust
Agustus 2016
Kepala,
Halaman
A. Latar Belakang
Sumber daya aparatur pemerintah yang profesional merupakan syarat penting
dalam menghadapi tuntutan masyarakat yang saat ini kian berharap banyak pada
aparatur pemerintah. Selain itu, aparatur pemerintah yang profesional juga dipercaya
bisa menjadi salah satu jalan keluar dalam menghadapi tantangan global yang saat ini
sudah masuk ke semua urusan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan dan pelatihan (diklat) merupakan salah satu cara ampuh dalam
memperoleh aparatur pemerintah yang profesional. Diklat merupakan proses yang
terencana dan sistematis juga berdampak jangka panjang dalam membekali
kompetensi bagi aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Harapannya, aparatur yang profesional akan mampu berkinerja tinggi sehingga visi
lembaga di mana mereka mengabdi bisa teracapai. Pencapaian visi tentu akan
berdampak pula pada efektivitas pembangunan yang dijalankan pemerintah saat ini.
Efektivitas diklat aparatur pemerintah harus diukur agar tujuan pengembangan
SDM pemerintah, atau penciptaan aparatur yang profesional bisa diketahui
efektivitasnya. Sehubungan dengan hal itu, evaluasi pascadiklat merupakan langkah
strategis dalam pengembangan program diklat ataupun pengembangan SDM itu
sendiri. Saat ini, evaluasi pasca diklat yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan
Pelatihan DIY sudah berjalan. Namun, berangkat dari pengalaman, evaluasi yang
dijalankan saat ini belum memiliki standar normatif yang komprehensif dan melibatkan
semua stakeholder, sehingga rekomendasi yang diperoleh dari evaluasi pascadiklat
yang dilakukan pun belum optimal. Selain itu, evaluasi atas evaluasi pascadiklat belum
pernah dilakukan, sehingga kelemahan dan kekuatan atas program evaluasi
pascadiklat belum bisa digali informasinya secara sistematis dalam sebuah proses
kajian yang mendalam.
B. Tujuan
Secara umum, kegiatan evaluasi pascadiklat (post training evaluation)
bertujuan untuk untuk mengukur dan menilai ketepatan diklat yang dilakukan Badan
Pendidikan dan Pelatihan DIY sehingga dapat ditentukan tingkat keberhasilan dampak
diklat baik bagi individu ataupun lembaga pengirim. Secara spesifik, evaluasi
pascadiklat bertujuan untuk:
D. Manfaat
Hasil evaluasi pascadiklat akan menjadi umpan balik untuk merencanakan
kembali penyelenggaraan diklat di masa mendatang dan memberikan kontribusi positif
terhadap peningkatan kinerja alumni peserta diklat.
Kegiatan evaluasi pascadiklat merupakan salah satu kegiatan yang melekat dari
fungsi monitoring dan evaluasi yang harus dilakukan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan
DIY. Adapun metode dan tahapannya adalah sebagai berikut.
Pemilihan pihak yang akan dilibatkan terutama untuk alumni dan lembaga
pengirim terkait dengan responden atau sumber data evaluasi. Alumni yang akan
dipilih sebagai responden atau subjek penelitian ditentukan dengan menggunakan
teknik sampling non-probability jenis convenience. Penunjukan sampel evaluasi dipilih
karena kemudahan akses dan kedekatan mereka kepada evaluator. Subyek yang
dipilih adalah mereka yang paling mudah untuk direkrut dalam evaluasi ini.
C. Jenis Evaluasi
Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi berbasis outcome. Evaluasi ini
mencoba mengukur dan menilai sejauh mana program diklat yang diselenggarakan
oleh Badan Diklat DIY dijalankan dengan baik sehingga bermanfaat bagi alumni
maupun lembaga pengirimnya. Jenis evaluasi berbasis outcome cocok untuk menggali
D. Tahapan
Pelaksanaan evaluasi pascadiklat di Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY
dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Pengumpulan data awal.
2. Penyusunan kuesioner atau instrumen evaluasi.
3. Pembuatan dan pengiriman undangan untuk Focus Group Discussion (FGD).
4. Pelaksanaan FGD, pengisian, pengumpulan kuesioner, wawancara.
5. Pengolahan data.
6. Penyusunan hasil evaluasi pascadiklat.
7. Ekspose hasil evaluasi pascadiklat.
8. Penyempurnaan hasil evaluasi pascadiklat.
9. Penyusunan laporan akhir.
E. Instrumen Evaluasi
Instrumen yang dikembangkan untuk mengevaluasi pascadiklat berupa
kuesioner, panduan diskusi, dan pedoman wawancara. Instrumen yang dikembangkan
diarahkan untuk menggali informasi tentang:
• Sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui program
pelatihan digunakan di tempat kerja?
• Adakah perubahan yang bisa dilihat dan terukur pada aktivitas atau kinerja
peserta pelatihan ketika kembali ke tempat kerja?
• Apakah perubahan kinerja dan tingkat pengetahuan atau keterampilan baru yang
diperoleh dari pelatihan itu bertahan?
• Adakah hambatan yang ditemui para alumni dalam menerapkan pengetahuan
atau keterampilan hasil pelatihan di tempat kerja?
• Apakah ada pengaruh dari lingkungan pekerjaan, budaya belajar, daya dukung
manajer dan supervisor (atasan), target dan ketersediaan dukungan on the job
terhadap penerapan hasil pelatihan?
Wawancara. Daftar pertanyaan yang dibuat secara terbuka supaya evaluator bisa
mendapatkan informasi seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya tentang dampak diklat
terhadap alumni ataupun lembaga pengirim.
F. Pengolahan Data
1. Data Kuantitatif
Teknis analisis data dilakukan ketika semua data telah diperoleh guna
menarik kesimpulan dari evaluasi yang telah dilakukan. Model analisis yang
dilakukan adalah analisis data kuantitatif dengan teknik deskriptif. Skor penilaian
yang diperoleh setiap responden merupakan persentase penilaian responden atas
skor ideal, yaitu dengan menjumlahkan skor penilaian responden kemudian dibagi
dengan skor total ideal penilaian (penilaian maksimal, yaitu 5 dikali jumlah uraian
item pertanyaan)
= × 100%
Keterangan:
P : angka persentase
f : skor total penilaian responden
n : nilai total nilai ideal (5 x jumlah item uraian pertanyaan)
No Interval Kategori
1. 81% - 100% Sangat Baik
2. 61% - 80% Baik
3. 41% - 60% Cukup Baik
4. 21% - 40% Kurang Baik
5. 0% - 20% Tidak Baik
2. Data Kualitatif
Teknik yang digunakan untuk menganalisa data pada evaluasi ini adalah
kualitatif. Untuk menyajikan data agar lebih bermakna dan mudah dipahami maka
langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analysis
Interactive Model dari Miles & Huberman (1994:23) yang membagi kegiatan
analisis menjadi beberapa bagian yaitu pengumpulan data,reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan.
a. Pengumpulan data. Data diperoleh melalui wawancara pada alumni dan
pimpinan. Untuk mengungkap fakta, dikumpulkan data primer yang secara
spesifik mendukung evaluasi dan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.
b. Reduksi data. Reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi,
memfokuskan, menyederhanakan, dan mentransformasikan data ke dalam
catatan penelitian.
c. Penyajian data atau display data. Data yang telah dipilah diberi coding secara
sistematis dalam memudahkan proses penguasaan informasi atas data
tersebut.
d. Pengambilan kesimpulan. Kesimpulan yang ditarik untuk kesimpulan final
harus diverifikasi dengan berbagai cara untuk memperoleh konsensus atau
konfirmabilitas.
Setelah proses pengolahan data selesai, maka langkah berikutnya adalah menyusun
laporan hasil evaluasi pascadiklat. Laporan hasil evaluasi pascadiklat merupakan upaya
menyuguhkan informasi hasil penilaian dan rekomendasi tentang dampak diklat setelah
alumni kembali ke tempat kerjanya. Adapun komponen laporan hasil evaluasi pascadiklat
adalah sebagai berikut.
2. Tinjauan Pustaka
Uraian tinjauan pustaka berisikan dasar atau kerangka teoretik yang
mendasari evaluator dalam melakukan evaluasi pascadiklat. Setidaknya berisikan
tentang dasar konseptual evaluasi dan program diklat yang akan dievaluasi.
4. Hasil Evaluasi
Berisikan paparan data hasil evaluasi dan penilaian evaluator akan data
yang diperoleh. Pemaparan data dapat dengan uraian angka dalam bentuk tabel,
atau hasil pengukuran. Sedangkan data kualitatif berisikan data emik yang
diuraikan secara sistematis.
Data yang ditampilkan diberikan justifikasi dengan menggunakan kerangka
teoretik yang dipaparkan di bab II dan juga justifikasi evaluator.
6. Daftar Pustaka
Berisikan daftar rujukan pustaka yang digunaan sebagai sandaran teori oleh
evaluator.
7. Lampiran
Lampiran berisi instrumen yang digunakan oleh evaluator selama
melakukan evaluasi, kemudian juga dalam lampiran juga dilengkapi dengan
dokumentasi hasil pengolahan data yang telah dilakukan, atau juga data mentah
yang memungkinkan suatu saat bisa dijadikan rujukan bagi evaluator lain. Perlu
dilampirkan pula dokumen administratif evaluasi, seperti surat izin evaluasi, atau
dokumen lainnya yang relevan.
B. Sistematika
Sistematika laporan evaluasi pascadiklat adalah sebagai berikut.
1. Halaman Judul
2. Kata Pengantar
Demikian pedoman evaluasi pascadiklat ini disusun, semoga dapat menjadi bahan
acuan bagi para evaluator dalam melaksanakan evaluasi pascadiklat di masa yang akan
datang sehingga menjadi lebih efektif lagi. Panduan ini disusun dengan tidak
mengesampingkan akan adanya penyesuaian-penyesuaian di lapangan ketika evaluasi
pascadiklat dilakukan. Sehubungan dengan hal tersebut, instrumen bahkan tahapan-
tahapan yang diuraikan pada pedoman ini masih memungkinkan untuk disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing program diklat yang akan dievaluasi.
Mark,M.M. et.al. (2006) Evaluation of Policies, Programs, and Practices. The Sage
Handbook of Evaluation. Shaw I.F et.al (ed). London: Sage
Suharsimi A., Cepi S.A.J. (2011) Evaluasi Program, Pegangan Praktis bagi pengawas dan
kepala sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Zinovieff, M.A. (2008) Review and Analysis of Training Impact Evaluation Methods, and
Proposed Measures to Supports a United System Fellowship Evaluation Framework.
Geneva: United Nation
A. Alumni Diklat
IV. Dukungan
B. Instansi Pengirim
III. Dukungan
a. Alumni
b. Instansi
A. Pengantar
1. Pembukaan
2. Doa
3. Perkenalan
4. Penjelasan tentang tujuan FGD
a. Menggali data untuk evaluasi pascadiklat
b. Mendapatkan masukan untuk penyelenggaraan diklat di masa yang akan
datang dari sisi pengirim dan pelaksana diklat.
B. Diskusi
1. Pembagian kelompok (bila perlu)
2. Penjelasan tatacara diskusi, diskusi bisa menggunakan pola brainstorming,
lecture discussion, buzzgroup, PRA, atau model lainnya..
3. Pengajuan topik diskusi
a. Kesesuaian kompetensi yang dilatihkan dengan aktivitas pengerjaan
tugas pokok dan fungsi.
b. Relevansi metode diklat dengan aktivitas pengerjaan tugas pokok dan
fungsi.
c. Kesempatan menerapkan kompetensi yang didapat di tempat kerja.
beserta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan
kompetensi.
d. Dukungan pimpinan terhadap penerapan kompetensi dan cara kerja
hasil diklat.
e. Identifikasi perubahan kompetensi setelah mengikuti diklat.
f. Identifikasi perubahan kinerja setelah mengikuti diklat.
g. Progres dan peluang ketercapaian rencana perubahan jangka pendek,
menengah, dan panjang.
4. Verifikasi temuan melalui penyimpulan hasil diskusi
C. Penutup
1. Ucapan terima kasih atas partisipasi peserta.
2. Doa.
D. Sarana Pendukung
1. ATK
2. Slide projector bila dibutuhkan
3. Alat dokumentasi sepanjang dibutuhkan (kamera dan/atau audio recorder).
A. Deskripsi Kegiatan
B. Proses Diskusi
Topik 1:
<Nama Kontributor 1>
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
<Nama Kontributor 2>
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
<Nama Kontributor 3>
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
Topik 2
< nama Kontributor dst...
Yogyakarta, ...............................
Notulis
Ttd
Nama Notulis
5. Adakah perubahan kinerja yang Saudara rasakan setelah mengikuti diklat? Bila
ada, seperti apakah? Bila tidak ada, mengapa?
7. Adakah dampak diklat terhadap kemajuan karir Saudara? Bila ada, seperti
apakah? Bila tidak ada, mengapa?
6. Adakah penghargaan yang Saudara berikan setelah alumni dari instansi Saudara
selesai mengikuti diklat? Apa bentuknya?
7. Adakah dampak diklat terhadap kemajuan karir alumni dari instansi Saudara?
Bila ada, seperti apakah? Bila tidak ada, mengapa?
9. Sejauh mana perubahan yang sudah dilakukan oleh alumni di tempat kerjanya?
Waktu Wawancara:
Waktu Wawancara:
2. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
menerapkan kompetensi no 2 dari keseluruhan informan
3. Dukungan pimpinan terhadap penerapan Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
kompetensi dan cara kerja hasil Diklat no 3 dari keseluruhan informan
4. Perubahan kompetensi setelah mengikuti Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
diklat no 4 dari keseluruhan informan
5. Perubahan kinerja setelah mengikuti diklat Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 5 dari keseluruhan informan
6. Bentuk penghargaan dari pimpinan setelah Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
mengikuti diklat no 6 dari keseluruhan informan
7. Dampak diklat terhadap karir Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 7 dari keseluruhan informan
8. Sikap masyarakat/pelanggan yang dilayani Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
terhadap hasil kerja setelah mengikuti diklat no 8 dari keseluruhan informan
9. Progres perubahan jangka pendek yang Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
dibuat ketika diklat no 9 dari keseluruhan informan
1 Kesesuaian kompetensi yang dilatihkan <tuliskan <tuliskan <tuliskan ringkasan Buat kesimpulan topik wawancara
selama diklat dengan pelaksanaan tugas ringkasan hasil ringkasan hasil hasil wawancara> no 1 dari keseluruhan informan
pokok dan fungsi alumni di tempat kerja wawancara> wawancara>
2. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi alumni Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
dalam menerapkan semua kompetensi yang no 2 dari keseluruhan informan
didapat selama diklat di tempat kerja
3. Dukungan yang diberikan kepada alumni Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
dalam menerapkan kompetensi atau cara no 3 dari keseluruhan informan
kerja baru hasil diklat
4. Perubahan kompetensi alumni Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 4 dari keseluruhan informan
5. Perubahan kinerja Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 5 dari keseluruhan informan
6. Penghargaan yang diberikan Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 6 dari keseluruhan informan
7. Dampak diklat terhadap kemajuan karir Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
alumni no 7 dari keseluruhan informan
8. Sikap masyarakat/pelanggan yang biasa Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
dilayani terhadap hasil kerja alumni no 8 dari keseluruhan informan
9. Progres perubahan yang dibuat ketika diklat Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 9 dari keseluruhan informan
A. Alumni Diklat
IV. Dukungan
V. Rencana Perubahan
1. Realisasi perencanaan perubahan di tempat kerja.
B. Instansi Pengirim
III. Dukungan
a. Alumni
b. Instansi
A. Pengantar
1. Pembukaan
2. Doa
3. Perkenalan
4. Penjelasan tentang tujuan FGD
a. Menggali data untuk evaluasi pascadiklat
b. Mendapatkan masukan untuk penyelenggaraan diklat di masa yang akan
datang dari sisi pengirim dan pelaksana diklat.
B. Diskusi
1. Pembagian kelompok (bila perlu)
2. Penjelasan tatacara diskusi, diskusi bisa menggunakan pola brainstorming,
lecture discussion, buzzgroup, PRA, atau model lainnya..
3. Pengajuan topik diskusi
a. Kesesuaian kompetensi yang dilatihkan dengan aktivitas pengerjaan
tugas pokok dan fungsi.
b. Relevansi metode diklat dengan aktivitas pengerjaan tugas pokok dan
fungsi.
c. Kesempatan menerapkan kompetensi yang didapat di tempat kerja.
beserta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan
kompetensi.
d. Dukungan pimpinan terhadap penerapan kompetensi dan cara kerja
hasil diklat.
e. Identifikasi perubahan kompetensi setelah mengikuti diklat.
f. Identifikasi perubahan kinerja setelah mengikuti diklat.
g. Progres dan peluang ketercapaian rencana perubahan setelah mengikuti
diklat.
4. Verifikasi temuan melalui penyimpulan hasil diskusi
C. Penutup
1. Ucapan terima kasih atas partisipasi peserta.
2. Doa.
D. Sarana Pendukung
1. ATK
2. Slide projector bila dibutuhkan
3. Alat dokumentasi sepanjang dibutuhkan (kamera dan/atau audio recorder).
A. Deskripsi Kegiatan
B. Proses Diskusi
Topik 1:
<Nama Kontributor 1>
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
<Nama Kontributor 2>
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
<Nama Kontributor 3>
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
Topik 2
< nama Kontributor dst...
Yogyakarta, ...............................
Notulis
Ttd
Nama Notulis
5. Adakah perubahan kinerja yang Saudara rasakan setelah mengikuti diklat? Bila
ada, seperti apakah? Bila tidak ada, mengapa?
7. Adakah dampak diklat terhadap kemajuan karir Saudara? Bila ada, seperti
apakah? Bila tidak ada, mengapa?
6. Adakah penghargaan yang Saudara berikan setelah alumni dari instansi Saudara
selesai mengikuti diklat? Apa bentuknya?
7. Adakah dampak diklat terhadap kemajuan karir alumni dari instansi Saudara?
Bila ada, seperti apakah? Bila tidak ada, mengapa?
Waktu Wawancara:
Waktu Wawancara:
2. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
menerapkan kompetensi no 2 dari keseluruhan informan
3. Dukungan pimpinan terhadap penerapan Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
kompetensi dan cara kerja hasil Diklat no 3 dari keseluruhan informan
4. Perubahan kompetensi setelah mengikuti Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
diklat no 4 dari keseluruhan informan
5. Perubahan kinerja setelah mengikuti diklat Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 5 dari keseluruhan informan
6. Bentuk penghargaan dari pimpinan setelah Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
mengikuti diklat no 6 dari keseluruhan informan
7. Dampak diklat terhadap karir Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 7 dari keseluruhan informan
8. Sikap masyarakat/pelanggan yang dilayani Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
terhadap hasil kerja setelah mengikuti diklat no 8 dari keseluruhan informan
1 Kesesuaian kompetensi yang dilatihkan <tuliskan <tuliskan <tuliskan ringkasan Buat kesimpulan topik wawancara
selama diklat dengan pelaksanaan tugas ringkasan hasil ringkasan hasil hasil wawancara> no 1 dari keseluruhan informan
pokok dan fungsi alumni di tempat kerja wawancara> wawancara>
2. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi alumni Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
dalam menerapkan semua kompetensi yang no 2 dari keseluruhan informan
didapat selama diklat di tempat kerja
3. Dukungan yang diberikan kepada alumni Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
dalam menerapkan kompetensi atau cara no 3 dari keseluruhan informan
kerja baru hasil diklat
4. Perubahan kompetensi alumni Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 4 dari keseluruhan informan
5. Perubahan kinerja Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 5 dari keseluruhan informan
6. Penghargaan yang diberikan Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 6 dari keseluruhan informan
7. Dampak diklat terhadap kemajuan karir Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
alumni no 7 dari keseluruhan informan
8. Sikap masyarakat/pelanggan yang biasa Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
dilayani terhadap hasil kerja alumni no 8 dari keseluruhan informan
A. Alumni Diklat
III. Dukungan
B. Instansi Pengirim
III. Dukungan
a. Alumni
b. Instansi
A. Pengantar
1. Pembukaan
2. Doa
3. Perkenalan
4. Penjelasan tentang tujuan FGD
a. Menggali data untuk evaluasi pascadiklat
b. Mendapatkan masukan untuk penyelenggaraan diklat di masa yang akan
datang dari sisi pengirim dan pelaksana diklat.
B. Diskusi
1. Pembagian kelompok (bila perlu)
2. Penjelasan tatacara diskusi, diskusi bisa menggunakan pola brainstorming,
lecture discussion, buzzgroup, PRA, atau model lainnya..
3. Pengajuan topik diskusi
a. Kesesuaian kompetensi yang dilatihkan dengan aktivitas pengerjaan
tugas pokok dan fungsi.
b. Relevansi metode diklat dengan aktivitas pengerjaan tugas pokok dan
fungsi.
c. Kesempatan menerapkan kompetensi yang didapat di tempat kerja.
beserta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan
kompetensi.
d. Dukungan pimpinan terhadap penerapan kompetensi dan cara kerja
hasil diklat.
e. Identifikasi perubahan kompetensi setelah mengikuti diklat.
f. Identifikasi perubahan kinerja setelah mengikuti diklat.
g. Progres dan peluang ketercapaian implementasi nilai-nilai dasar PNS.
4. Verifikasi temuan melalui penyimpulan hasil diskusi
C. Penutup
1. Ucapan terima kasih atas partisipasi peserta.
2. Doa.
D. Sarana Pendukung
1. ATK
2. Slide projector bila dibutuhkan
3. Alat dokumentasi sepanjang dibutuhkan (kamera dan/atau audio recorder).
A. Deskripsi Kegiatan
B. Proses Diskusi
Topik 1:
<Nama Kontributor 1>
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
<Nama Kontributor 2>
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
<Nama Kontributor 3>
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
Topik 2
< nama Kontributor dst...
Yogyakarta, ...............................
Notulis
Ttd
Nama Notulis
5. Adakah perubahan kinerja yang Saudara rasakan setelah mengikuti diklat? Bila
ada, seperti apakah? Bila tidak ada, mengapa?
7. Adakah dampak diklat terhadap kemajuan karir Saudara? Bila ada, seperti
apakah? Bila tidak ada, mengapa?
6. Adakah penghargaan yang Saudara berikan setelah alumni dari instansi Saudara
selesai mengikuti diklat? Apa bentuknya?
7. Adakah dampak diklat terhadap kemajuan karir alumni dari instansi Saudara?
Bila ada, seperti apakah? Bila tidak ada, mengapa?
Waktu Wawancara:
Waktu Wawancara:
2. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
menerapkan kompetensi no 2 dari keseluruhan informan
3. Dukungan pimpinan terhadap penerapan Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
kompetensi dan cara kerja hasil Diklat no 3 dari keseluruhan informan
4. Perubahan kompetensi setelah mengikuti Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
diklat no 4 dari keseluruhan informan
5. Perubahan kinerja setelah mengikuti diklat Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 5 dari keseluruhan informan
6. Bentuk penghargaan dari pimpinan setelah Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
mengikuti diklat no 6 dari keseluruhan informan
7. Dampak diklat terhadap karir Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 7 dari keseluruhan informan
8. Sikap masyarakat/pelanggan yang dilayani Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
terhadap hasil kerja setelah mengikuti diklat no 8 dari keseluruhan informan
1 Kesesuaian kompetensi yang dilatihkan <tuliskan <tuliskan <tuliskan ringkasan Buat kesimpulan topik wawancara
selama diklat dengan pelaksanaan tugas ringkasan hasil ringkasan hasil hasil wawancara> no 1 dari keseluruhan informan
pokok dan fungsi alumni di tempat kerja wawancara> wawancara>
2. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi alumni Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
dalam menerapkan semua kompetensi yang no 2 dari keseluruhan informan
didapat selama diklat di tempat kerja
3. Dukungan yang diberikan kepada alumni Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
dalam menerapkan kompetensi atau cara no 3 dari keseluruhan informan
kerja baru hasil diklat
4. Perubahan kompetensi alumni Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 4 dari keseluruhan informan
5. Perubahan kinerja Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 5 dari keseluruhan informan
6. Penghargaan yang diberikan Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
no 6 dari keseluruhan informan
7. Dampak diklat terhadap kemajuan karir Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
alumni no 7 dari keseluruhan informan
8. Sikap masyarakat/pelanggan yang biasa Idem Idem Idem Buat kesimpulan topik wawancara
dilayani terhadap hasil kerja alumni no 8 dari keseluruhan informan
INSTRUMEN ALUMNI
IV. Dukungan
III. Dukungan
a. Alumni
5. Adakah perubahan kinerja yang Saudara rasakan setelah mengikuti diklat? Bila
ada, seperti apakah? Bila tidak ada, mengapa?
7. Adakah dampak diklat terhadap kemajuan karir Saudara? Bila ada, seperti
apakah? Bila tidak ada, mengapa?
6. Adakah penghargaan yang Saudara berikan setelah alumni dari instansi Saudara
selesai mengikuti diklat? Apa bentuknya?
7. Adakah dampak diklat terhadap kemajuan karir alumni dari instansi Saudara?
Bila ada, seperti apakah? Bila tidak ada, mengapa?