Anda di halaman 1dari 33

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

MANAJEMEN KINERJA PEGAWAI

your people is the answer


Curriculum Vitae
NAMA : DRS. MAMAT RAHMAT, MM
NIP : 196409171985031001
TEMP. TGL. LAHIR : KUNINGAN, 17 SEPTEMBER 1964
JABATAN : WIDYAISWARA AHLI MADYA
PANGKAT/GOL. : PEMBINA UTAMA MUDA IV/C
STATUS : BERKELUARGA/ANAK TIGA
ALAMAT KANTOR : PUSAT PENGEMBANGAN ASN BKN
JL PANDANSARI KM 45 CIAWI BOGOR
ALAMAT RUMAH : VILLA HIJAU BLOK C-3
JL. PEMUDA 23 KEL. DEPOK
KEC. PANCORAN MAS KOTA DEPOK
HP/WA. 0811 1964 918
Email : mrahmat33@gmail.com

2
Memahami konsep dan regulasi
a manajemen kinerja pegawai

Memahami pelaksanaan,

Sasaran b pemantauan, dan pembinaan


kinerja

c Memahami penilaian kinerja


pegawai

d Memahami tindak lanjut dan sistem informasi


kinerja pns
3
Mampu melakukan perencanaan
kinerja di unit kerjanya
Indikator
Keberhasilan

Menguasai pelaksanaan, pemantauan,


dan pembinaan kinerja di unit kerjanya

Mampu melakukan penilaian kinerja di unit


kerjanya

Peserta melakukan tindak lanjut dan sistem


informasi kinerja di unit kerjanya

4
1. Pengertian Manajemen Kinerja
Pegawai
2. Perencanaan Kinerja Pegawai
Materi Negeri Sipil
3. Pelaksanaan, pemantauan, dan
pembinaan kinerja
4. Penilaian Kinerja
5. Tindak lanjut
6. Sistem informasi kinerja pns

5
PENILAIAN
KINERJA PNS
(PP 30/2019)
SIKLUS MANAJEMEN KINERJA SKP yang
berkorelasi dengan
KPI instansi
Perencanaa Pelaksanaa Penilaian
n Kinerja n Kinerja Kinerja

Monitoring
Kinerja

- Pemeringkatan
- Penghargaan
dan Hukuman Tindak Lanjut
& Evaluasi Sistem
Informasi
Kinerja Kinerja PNS
7
PENILAIAN KINERJA PNS
Penilaian Perilaku
Penilaian SKP
Kerja
a. orientasi
 Kuantitas pelayanan;
Kualitas b. komitmen;
Waktu c. inisiatif kerja;
Biaya d. kerja sama; dan
e. kepemimpinan.

Penilaian Kinerja PNS


8
• indikator kinerja
individu PERENCANAAN KINERJA
• target

Kinerja utama
SKP PERILAKU

Standar perilaku
Kinerja
Tambahan

• indikator kinerja
individu MEMPERHATIKAN :
• Renstra • ORIENTASI
• target
• Bentuk tugas • PK (Perencanaan Kinerja) PELAYANAN
tambahan • SOTK • KOMITMEN
• Uraian Tugas Jabatan dan • INISIATIF KERJA
atau • KERJASAMA
• SKP atasan langsung • KEPEMIMPINAN

9
Hubungan Kinerja Organisasi dan Individu

10
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN KINERJA
Objektif

Terukur

Akuntabel

Partisipatif

Transparan
11
spesifik

Indikator
KINERJA Kinerja
terukur

Individu
disusun dengan
INDIVIDU memperhatikan
realistis

memiliki
kriteria: batas
waktu
pencapai
an
menyesuaikan
kondisi internal
dan eksternal
organisasi.

12
PROSES PENYUSUNAN SKP
dilakukan dengan memperhatikan:

1. perencanaan strategis
Instansi Pemerintah;

2. perjanjian kinerja;

3. organisasi dan tata kerja;

4. uraian jabatan; dan/atau

5. SKP atasan langsung.

13
TATA CARA PENYUSUNAN SKP

JPT ADMINISTRATOR
JPT MADYA
PRATAMA

- Mengacu
Berdasarka Berdasarkan pada SKP
n Perjanjian JPT Pratama
Perjanjian - OTK
kinerja, - Uraian
kinerja, Renstra dan Tugas
Renstra RKT jabatan
dan RKT
TATA CARA PENYUSUNAN SKP

PENGAWAS PELAKSANA

- Mengacu
- Mengacu
pada SKP
pada SKP
Pengawas
Pejabat - OTK
Administrator
- Uraian
- OTK
- Uraian Tugas Tugas
jabatan
jabatan

15
SKP bagi pejabat fungsional
disusun berdasarkan SKP atasan
langsung dan organisasi/unit
kerja dengan memperhatikan:
rencana kerja tahunan

perjanjian kinerja

organisasi dan tata kerja

uraian jabatan.
16
PELAKSANAAN RENCANA
KINERJA

Didokumentasikan
secara periodik

Pendokumentasian secara periodik dapat


berupa
• harian;
• mingguan;
• bulanan;
• triwulanan;
• semesteran; dan/atau
• tahunan

17
Pemantauan Kinerja
Dilakukan oleh Pejabat Penilai
terhadap PNS secara berkala dan
berkelanjutan dalam proses
pelaksanaan SKP paling kurang 1
(satu) kali dalam setiap semester pada
tahun berjalan.
18
PENGUKURAN KINERJA

Dilakukan terhadap SKP dengan


membandingkan Realisasi SKP
dengan Target SKP sesuai dengan
perencanaan kinerja yang telah
ditetapkan; dan
Perilaku kerja dengan melakukan
penilaian perilaku kerja.
19
Realisasi kinerja PNS yang melebihi Target
kinerja nilai capaian kinerja paling tinggi pada
angka 120 (seratus dua puluh).

Pembinaan kinerja PNS bertujuan untuk


menjamin pencapaian Target kinerja yang
telah ditetapkan dalam SKP.

Bimbingan Kinerja dan Konseling


Kinerja dilakukan secara
berkesinambungan berdasarkan atas
hasil Pemantauan Kinerja. 20
Penilaian Kinerja dengan bobot 70% dan 30%
untuk penilaian Perilaku Kerja dilakukan oleh
Instansi Pemerintah yang tidak menerapkan
Penilaian Perilaku Kerja dengan
mempertimbangkan pendapat rekan kerja
setingkat dan bawahan langsung.

Penilaian Kinerja PNS dengan bobot 60%


untuk penilaian SKP dan 40% untuk
penilaian Perilaku Kerja dilakukan oleh
Instansi Pemerintah yang menerapkan
penilaian Perilaku Kerja dengan
mempertimbangkan pendapat rekan
kerja setingkat dan bawahan langsung.
21
Penilaian Kinerja PNS dinyatakan dengan angka dan
sebutan atau predikat sebagai berikut:

Sangat Baik, apabila PNS memiliki nilai dengan angka 110


(seratus sepuluh) ≤ x ≤ 120 (seratus dua puluh); dan
menciptakan ide baru dan/atau cara baru dalam
peningkatan kinerja yang memberi manfaat bagi
organisasi atau negara;
Baik, apabila PNS memiliki nilai dengan angka 90 (sembilan
puluh) ≤ x ≤ angka 120
Cukup, apabila PNS memiliki nilai dengan angka 70 (tujuh puluh)
≤ x < angka 89
Kurang, apabila PNS memiliki nilai dengan angka 50 (lima puluh) ≤ x
< angka 70 (tujuh puluh); dan
Sangat Kurang, apabila PNS memiliki nilai dengan angka < 50 (lima
puluh).

22
PENILAI PERILAKU PNS

ATASAN LANGSUNG
ATASAN LANGSUNG 60%
100% REKAN KERJA 20%
BAWAHAN 20%

SURVEY
TERTUTUP

23
PEMBINAAN KINERJA

KONSELING
BIMBINGAN KINERJA

TERHADAP PNS YANG


DIBERIKAN PEJABAT
MEMILIKI
PENILAI SECARA
PERMASALAHAN
INDIVIDU /KELOMPOK
PADA PERILAKU
DAN WAJIB MEMBUAT
REKAMAN PROSES KERJA YANG DAPAT
BIMBINGAN DAN MEMPENGARUHI
PENILAIAN PENCAPAIAN TERGET
KEMPETENSI KINERJA
DILAKSANAKAN
SECARA INDIVIDUAL

24
TIM PENILAI KINERJA
1. Tim Penilai kinerja PNS dibentuk oleh PyB.
2. Tim Penilai Kinerja PNS terdiri dari PNS yang
memiliki kompetensi yang dibutuhkan, berasal dari:
a. Unit Kerja yang membidangi kepegawaian;
b. Unit Kerja yang membidangi pengawasan
internal; dan
c. Unit Kerja lain yang dipandang perlu oleh PyB.
3. Tim Penilai Kinerja PNS bertanggungjawab
kepada PyB.

25
DOKUMEN PENILAIAN KINERJA PNS

1. Dokumen penilaian kinerja PNS dilaporkan secara


berjenjang oleh Pejabat Penilai Kinerja PNS kepada
Tim Penilai Kinerja PNS dan PyB paling lambat
pada akhir bulan Februari tahun berikutnya.
2. Laporan dokumen penilaian kinerja paling kurang
terdiri dari:
a. nilai kinerja PNS;
b. predikat kinerja PNS;
c. permasalahan kinerja PNS; dan
d. rekomendasi.
3. Laporan dokumen penilaian kinerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh PyB.
26
DOKUMEN PENILAIAN KINERJA PNS
PyB menggunakan laporan dokumen penilaian kinerja
PNS untuk dijadikan acuan dalam:
1. mengidentifikasi dan merencanakan kebutuhan
pendidikan dan atau pelatihan;
2. mengembangkan kompetensi;
3. mengembangkan karier;
4. pemberian tunjangan;
5. pertimbangan mutasi, dan promosi;
6. memberikan penghargaan dan pengenaan sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan/atau
7. menindaklanjuti permasalahan yang ditemukan
dalam penilaian SKP dan Perilaku Kerja.
27
PENGHARGAAN KINERJA

PNS yang menunjukkan penilaian kinerja dengan predikat San


Baik berturut-turut selama 2 (dua) tahun dapat diprioritaskan
untuk diikutsertakan dalam program kelompok rencana sukse
(talent pool) pada instansi yang bersangkutan.

PNS yang menunjukkan penilaian kinerja dengan predikat Baik berturut-


turut selama 2 (dua) tahun dapat diprioritaskan untuk pengembangan
kompetensi lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

28
SANKSI
Pejabat pimpinan tinggi, pejabat administrasi,
dan pejabat fungsional yang tidak memenuhi
Target Kinerja dapat dikenakan sanksi
administrasi sampai dengan pemberhentian
SANKSI PEJABAT PIMPINAN TINGGI
1. Pejabat pimpinan tinggi yang tidak memenuhi Target kinerja yang
diperjanjikan selama 1 (satu) tahun pada suatu jabatan, yang diberikan
penilaian kinerja Cukup, Kurang, atau Sangat Kurang diberikan
kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk memperbaiki kinerjanya.
2. Penilaian kinerja diberikan pada kondisi normal dan tidak ada kondisi
force majeur.
3. Dalam hal pejabat pimpinan tinggi tidak menunjukkan perbaikan kinerja
maka pejabat yang bersangkutan harus mengikuti uji kompetensi
kembali.
4. Berdasarkan hasil uji kompetensi pejabat pimpinan tinggi dimaksud
dapat dipindahkan pada jabatan lain sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki atau ditempatkan pada jabatan yang lebih rendah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
29
SANKSI PEJABAT ADMINISTRASI/ PEJABAT FUNGSIONAL

1. Pejabat Administrasi atau Pejabat Fungsional yang mendapatkan


penilaian kinerja dengan predikat Kurang atau Sangat Kurang
diberikan kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk memperbaiki
kinerjanya.
2. Dalam hal pejabat administrasi atau pejabat fungsional tidak
menunjukan perbaikan kinerja maka PNS yang bersangkutan harus
mengikuti uji kompetensi kembali.
3. Berdasarkan uji kompetensi pejabat administrasi atau pejabat
fungsional yang tidak memenuhi standar kompetensi jabatan dapat
dipindahkan pada jabatan lain yang sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki atau ditempatkan pada jabatan yang lebih rendah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Dalam hal tidak tersedia jabatan lain yang sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki atau jabatan lebih rendah yang lowong,
pejabat administrasi atau pejabat fungsional ditempatkan sementara
pada jabatan tertentu dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun.
5. Dalam hal setelah 1 (satu) tahun tidak tersedia lowongan jabatan
sesuai dengan kompetensinya, pejabat administrasi atau pejabat
fungsional yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat.
30
KEBERATAN PENILAIAN KINERJA

1. Dalam hal PNS yang dinilai menyatakan keberatan atas hasil penilaian
kinerja maka PNS yang dinilai dapat mengajukan keberatan disertai
dengan alasan-alasannya kepada Atasan dari Pejabat Penilai Kinerja
PNS secara berjenjang paling lama 14 (empat belas) hari sejak
diterima.
2. Atasan dari Pejabat Penilai Kinerja PNS berdasarkan keberatan yang
diajukan, wajib memeriksa dengan seksama hasil penilaian kinerja
yang disampaikan kepadanya.
3. Dalam melaksanakan pemeriksaan terhadap hasil penilaian kinerja
Atasan dari Pejabat Penilai Kinerja PNS meminta penjelasan kepada
Pejabat Penilai Kinerja PNS dan PNS yang dinilai.
4. Berdasarkan penjelasan tersebut kemudian Atasan dari Pejabat
Penilai Kinerja PNS dapat mengubah dan menetapkan hasil penilaian
kinerja serta bersifat final.

31
Sistem Informasi Kinerja PNS
1. Sistem Informasi Kinerja
a. perencanaan kinerja;
b. pelaksanaan, pemantauan kinerja, dan pembinaan kinerja;
c. penilaian kinerja; dan
d. tindak lanjut.
2. Kepala Badan Kepegawaian Negara menyiapkan Aplikasi Informasi
Kinerja PNS Secara Nasional yang dapat diintegrasikan dengan aplikasi
kinerja PNS di Instansi Pemerintah.
4. Aplikasi informasi kinerja PNS sebagaimana dimaksud pada angka 3 dapat
dimanfaatkan oleh instansi yang belum mempersiapkan aplikasi
informasi kinerja PNS.
5. Dokumentasi informasi dan data penilaian kinerja PNS sebagaimana
dimaksud pada angka 2 dikelola Badan Kepegawaian Negara sebagai
dasar untuk melaksanakan evaluasi pelaksanaan penilaian kinerja PNS.
6. Dokumen penilaian kinerja PNS merupakan arsip dinamis aktif berlaku
sejak PNS diterima sebagai CPNS sampai pensiun.

32
TERIMA
KASIH
33

Anda mungkin juga menyukai