2
Memahami konsep dan regulasi
a manajemen kinerja pegawai
Memahami pelaksanaan,
4
Dasar Hukum
1. Undang undang nomor 5 tahun 2014 tentang ASN
2. PP11 thn 2017 Jo. PP 17/2020 tentang Manajemen PNS
3. PP 49 tahun 2018 tentang Manajemen PPPK
4. PP 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja PNS
5. PP 30 tahun 2019 tentang penilaian kinerja PNS
6. PP 94 tahun 2021 tentang disiplin PNS
7. Perka BKN No 1 tahun 2013 tentang petunjuk
pelaksanaan PP 46 tahun 2011
8. SE Menpanrb No 3 Thn 2021 ttg Penyusunan SKP dan
Penilaian Kinerja PNS
9. Permenpan dan RB no 8 thn 2021 ttg Sistem manajemen
kinerja PNS
5
1. Pengertian Manajemen Kinerja
Pegawai
2. Perencanaan Kinerja Pegawai
Materi Negeri Sipil
3. Pelaksanaan, pemantauan, dan
pembinaan kinerja
4. Penilaian Kinerja
5. Tindak lanjut
6. Sistem informasi kinerja pns
6
Pengertian Manajemen Kinerja Pegawai
Manajemen Kinerja adalah suatu proses kerja dari kumpulan orang- orang
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dimana proses kerja ini
berlangsung secara berkelanjutan dan terus- menerus. (Baird, 1986)
7
Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian prestasi kerja PNS
adalah suatu proses penilaian
secara sistematis yang dilakukan
oleh pejabat penilai terhadap
sasaran kerja pegawai dan perilaku
kerja PNS
PP46/2011
8
Tujuan Perencanaan Kinerja PNS
• Identifikasi indikator kinerja, sasaran, dan target kinerja yang harus dicapai pegawai
dalam melaksanakan pekerjaannya
• Sebagai landasan evaluasi kinerja individu pribadi di akhor periode manajemen kinerja
9
Manfaat Perencanaan Kinerja PNS
10
Penetapan Indikator Kinerja
Terdapat beberapa jenis Indikator untuk mengukur kinerja pegawai secara individu, antara
lain
12
Manfaat Penggunaan Indikator Kinerja Utama
13
Prinsip Pelaksanaan Monitoring Kinerja
Adapun prinsip-prinsip pelaksanaan monitoring kinerja antara lain:
Monitoring
Kinerja
- Pemeringkatan
- Penghargaan
dan Hukuman Tindak Lanjut
& Evaluasi Sistem
Informasi
Kinerja Kinerja PNS
16
PENILAIAN KINERJA PNS
Penilaian Perilaku
Penilaian SKP
Kerja
a. orientasi
Kuantitas pelayanan;
Kualitas b. komitmen;
Waktu c. inisiatif kerja;
Biaya d. kerja sama; dan
e. kepemimpinan.
Kinerja utama
SKP PERILAKU
Standar perilaku
Kinerja
Tambahan
• indikator kinerja
individu MEMPERHATIKAN :
• Renstra • ORIENTASI
• target
• Bentuk tugas • PK (Perencanaan Kinerja) PELAYANAN
tambahan • SOTK • KOMITMEN
• Uraian Tugas Jabatan dan • INISIATIF KERJA
atau • KERJASAMA
• SKP atasan langsung • KEPEMIMPINAN
18
Hubungan Kinerja Organisasi dan Individu
19
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN KINERJA
Objektif
Terukur
Akuntabel
Partisipatif
Transparan
20
spesifik
Indikator
KINERJA Kinerja
terukur
Individu
disusun dengan
INDIVIDU memperhatikan
realistis
memiliki
kriteria: batas
waktu
pencapai
an
menyesuaikan
kondisi internal
dan eksternal
organisasi.
21
PROSES PENYUSUNAN SKP
dilakukan dengan memperhatikan:
1. perencanaan strategis
Instansi Pemerintah;
2. perjanjian kinerja;
22
TATA CARA PENYUSUNAN SKP
JPT ADMINISTRATOR
JPT MADYA
PRATAMA
- Mengacu
Berdasarka Berdasarkan pada SKP
n Perjanjian JPT Pratama
Perjanjian - OTK
kinerja, - Uraian
kinerja, Renstra dan Tugas
Renstra RKT jabatan
dan RKT
TATA CARA PENYUSUNAN SKP
PENGAWAS PELAKSANA
- Mengacu
- Mengacu
pada SKP
pada SKP
Pengawas
Pejabat - OTK
Administrator
- Uraian
- OTK
- Uraian Tugas Tugas
jabatan
jabatan
24
SKP bagi pejabat fungsional
disusun berdasarkan SKP atasan
langsung dan organisasi/unit
kerja dengan memperhatikan:
rencana kerja tahunan
perjanjian kinerja
uraian jabatan.
25
PELAKSANAAN RENCANA
KINERJA
Didokumentasikan
secara periodik
26
Pemantauan Kinerja
Dilakukan oleh Pejabat Penilai
terhadap PNS secara berkala dan
berkelanjutan dalam proses
pelaksanaan SKP paling kurang 1
(satu) kali dalam setiap semester pada
tahun berjalan.
27
PENGUKURAN KINERJA
31
PENILAI PERILAKU PNS
ATASAN LANGSUNG
ATASAN LANGSUNG 60%
100% REKAN KERJA 20%
BAWAHAN 20%
SURVEY
TERTUTUP
32
PEMBINAAN KINERJA
KONSELING
BIMBINGAN KINERJA
33
TIM PENILAI KINERJA
1. Tim Penilai kinerja PNS dibentuk oleh PyB.
2. Tim Penilai Kinerja PNS terdiri dari PNS yang
memiliki kompetensi yang dibutuhkan, berasal dari:
a. Unit Kerja yang membidangi kepegawaian;
b. Unit Kerja yang membidangi pengawasan
internal; dan
c. Unit Kerja lain yang dipandang perlu oleh PyB.
3. Tim Penilai Kinerja PNS bertanggungjawab
kepada PyB.
34
DOKUMEN PENILAIAN KINERJA PNS
37
SANKSI
Pejabat pimpinan tinggi, pejabat administrasi,
dan pejabat fungsional yang tidak memenuhi
Target Kinerja dapat dikenakan sanksi
administrasi sampai dengan pemberhentian
SANKSI PEJABAT PIMPINAN TINGGI
1. Pejabat pimpinan tinggi yang tidak memenuhi Target kinerja yang
diperjanjikan selama 1 (satu) tahun pada suatu jabatan, yang diberikan
penilaian kinerja Cukup, Kurang, atau Sangat Kurang diberikan
kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk memperbaiki kinerjanya.
2. Penilaian kinerja diberikan pada kondisi normal dan tidak ada kondisi
force majeur.
3. Dalam hal pejabat pimpinan tinggi tidak menunjukkan perbaikan kinerja
maka pejabat yang bersangkutan harus mengikuti uji kompetensi
kembali.
4. Berdasarkan hasil uji kompetensi pejabat pimpinan tinggi dimaksud
dapat dipindahkan pada jabatan lain sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki atau ditempatkan pada jabatan yang lebih rendah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
38
SANKSI PEJABAT ADMINISTRASI/ PEJABAT FUNGSIONAL
1. Dalam hal PNS yang dinilai menyatakan keberatan atas hasil penilaian
kinerja maka PNS yang dinilai dapat mengajukan keberatan disertai
dengan alasan-alasannya kepada Atasan dari Pejabat Penilai Kinerja
PNS secara berjenjang paling lama 14 (empat belas) hari sejak
diterima.
2. Atasan dari Pejabat Penilai Kinerja PNS berdasarkan keberatan yang
diajukan, wajib memeriksa dengan seksama hasil penilaian kinerja
yang disampaikan kepadanya.
3. Dalam melaksanakan pemeriksaan terhadap hasil penilaian kinerja
Atasan dari Pejabat Penilai Kinerja PNS meminta penjelasan kepada
Pejabat Penilai Kinerja PNS dan PNS yang dinilai.
4. Berdasarkan penjelasan tersebut kemudian Atasan dari Pejabat
Penilai Kinerja PNS dapat mengubah dan menetapkan hasil penilaian
kinerja serta bersifat final.
40
Sistem Informasi Kinerja PNS
1. Sistem Informasi Kinerja
a. perencanaan kinerja;
b. pelaksanaan, pemantauan kinerja, dan pembinaan kinerja;
c. penilaian kinerja; dan
d. tindak lanjut.
2. Kepala Badan Kepegawaian Negara menyiapkan Aplikasi Informasi
Kinerja PNS Secara Nasional yang dapat diintegrasikan dengan aplikasi
kinerja PNS di Instansi Pemerintah.
4. Aplikasi informasi kinerja PNS sebagaimana dimaksud pada angka 3 dapat
dimanfaatkan oleh instansi yang belum mempersiapkan aplikasi
informasi kinerja PNS.
5. Dokumentasi informasi dan data penilaian kinerja PNS sebagaimana
dimaksud pada angka 2 dikelola Badan Kepegawaian Negara sebagai
dasar untuk melaksanakan evaluasi pelaksanaan penilaian kinerja PNS.
6. Dokumen penilaian kinerja PNS merupakan arsip dinamis aktif berlaku
sejak PNS diterima sebagai CPNS sampai pensiun.
41
Penyusunan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
42
TAHAPAN PENYUSUNAN
SKP JPT DAN PIMPINAN
UNIT KERJA MANDIRI
• Penyusunan Rencana SKP
• Model Dasar/Inisiasi
• Review SKP
• Model Pengembangan
• Penetapan SKP
43
1. PERENCANAAN KINERJA
Model Dasar/Inisiasi
Rencana SKP Pejabat
Pimpinan Tinggi dan
Unit Kerja Mandiri Model Pengembangan
PENYUSUNAN
RENCANA SKP
44
• PENYUSUNAN RENCANA SKP 2 MODEL
TAHAP PENYUSUNAN RENCANA SKP MODEL TAHAP PENYUSUNAN SKP MODEL PENGEMBANGAN
DASAR/INISIASI
• Tahap 1, Melihat Sasaran Strategis/Program, Indikator Kinerja dan Terdiri dari 4 tahap, yaitu:
Target pada Renstra dan Perjanjian Kinerja (PK)
• Tahap 1 dan 2 sama dengan tahapan pada proses penyusunan SKP Model
Dasar/ Inisiasi
Tahap 2, Menyusun Rencana SKP yang terdiri dari:
a. Kinerja Utama, yaitu: 2. Tahap 3, Mengelompokkan Rencana Kinerja Utama berdasarkan
1) Sasaran, indikator dan target pada PK perspektif:
2) Direktif, a. Penerima layanan/ Stakeholder
3) Inisiatif strategis/ rencana aksi, b. Proses Bisnis
b. Kinerja Tambahan, yaitu: c. Penguatan Internal
1) Development commitment, d. Anggaran
2) ) Community involvement, 3. Tahap 4, Menyusun Manual Indikator Kinerja, yang terdiri dari deskripsi
rencana kinerja, indikator kinerja yang meliputi definisi, formula mengukur
indikator dan tujuan.
45
Perbandingan Format SKP 2 Model
RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET PERSPEKTIF RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
46
2. REVIU RENCANA SKP JPT
47
3. PENETAPAN SKP JPT
Format Penetapan sama dengan Perencanaan SKP
RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET PERSPEKTIF RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
48
TAHAPAN PENYUSUNAN
SKP JA DAN JF
49
• PENYUSUNAN RENCANA SKP 2 MODEL
TAHAP PENYUSUNAN RENCANA SKP MODEL TAHAP PENYUSUNAN SKP MODEL PENGEMBANGAN
DASAR/INISIASI
• Tahap 1, Melihat Sasaran Strategis/Program, Indikator Kinerja dan Terdiri dari 8 tahap, yaitu:
Target pada Renstra dan Perjanjian Kinerja (PK)
• Tahap 1-5 sama dengan tahapan pada proses penyusunan SKP Model
2. Tahap 2, Membuat Matriks Pembagian Peran dan Hasil melalui
Dasar/ Inisiasi
dialog kinerja dengan metode cascading (direct atau non direct)
5. Tahap 6, Menyusun Format Keterkaitan SKP dengan Angka Kredit JF 4. Tahap 8, Menyusun Format Keterkaitan SKP dengan Angka Kredit JF
50
Perbandingan Format SKP 2 Model
5 HAL UTAMA
51
METODE CASCADING JA DAN JF
lebih tepat digunakan untuk instansi yang rencana kinerja yang diperoleh dari metode non-direct
memiliki deskripsi sasaran dan indikator belum berkontribusi secara langsung terhadap keberhasilan
kinerja yang jelas rencana kerja atasan
METODE
Direct Non-Direct
CASCADING
Cascading Cascading
dibuat melalui dialog
kinerja
52
FORMAT KETERKAITAN SKP DAN ANGKA KREDIT
53
2. REVIU RENCANA SKP JA DAN JF
54
3. PENETAPAN SKP JA DAN JF
Format Penetapan sama dengan Perencanaan SKP
55
TERIMA
KASIH
56