Anda di halaman 1dari 85

ANTI-KORUPSI

Lomba poster KPK, Karya : Christian Tumpak

Muchtardg.bella@gmail.com
Presented By :
Dr. MUCHTAR, S.P., S.H., M.M, M.H
Widyaiswara Madya
BPSDM DAERAH PROV SULTENG
Muchtardg.bella@gmail.com
MUCHTAR
M U CDG.
H T BELLA
AR
15 Juni 1964

Jenjang Pendidikan:
SD, SLTP, SPP-SPMA; 1972 – 1984 di Sulsel
S1 (Sarjana Pertanian) UNISMUH Palu, 1997

Badan Pengembangan
S2 (Magister Manajemen) UNTADSumberdaya
Palu, 2007

ManusiaS1(BPSDM) Daerah
(Sarjana Hukum) UNISMUH Palu, 2009 Sulteng

S3 (Ek. Pemb. Kehutanan) UNMUL Samarinda, 2012

***
S2 (Ilmu Hukum) UNTAD Palu, 2017

Muchtardg.bella@yahoo.co.id
muchtardg.bella@gmail.com
7/8/2019 muchtardg.bella@yahoo.co.id 4
muchtardg.bella@gmail.com
Setelah mengikuti seluruh rangkaian
pembelajaran pada mata diklat anti
korupsi, diharapkan peserta mampu
membentuk perilaku yang amanah
dan jujur serta berperan dalam
pencegahan korupsi dilingkungannya.
5
muchtardg.bella@gmail.com
2
muchtardg.bella@gmail.com 2
STRUKTUR KURIKULUM
I. Tahap Internalisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
Tahap pembelajaran ini membekali peserta dengan nilai-nilai dasar yang
dibutuhkan untuk menjadi pelayan masyarakat yang profesional. Nilai-nilai dasar
tersebut meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Kelima nilai dasar ini dapat diakronimkan menjadi ANEKA.
II. Tahap Pembentukan Pengetahuan Tentang Kedudukan dan Peran PNS
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Tahap pembelajaran ini membekali peserta dengan pengetahuan dasar tentang
bagaimana Negara Kesatuan Republik Indonesia diatur dan bekerja untuk
mencapai visi berbangsa dan bernegara.
III. Tahap Pembentukan Sikap dan Perilaku Displin PNS
Tahap pembelajaran ini membekali peserta dengan kemampuan menjaga dan
meningkatkan sikap, kesehatan jasmani dan rohani, dan stamina kerja sebagai
pelayan masyarakat.
IV.Tahap Aktualisasi Kompetensi
Tahap pembelajaran ini memfasilitasi peserta dalam mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar, pengetahuan administrasi umum, disamping sikap, kesehatan jasmani dan
rohani serta stamina kerja.Coaching dan Counselling selama tahap aktualisasi
dilakukan melalui fasilitas e-learning
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI
KURIKULUM & TAHAP
PEMBELAJARAN
1. Mentor Evaluasi
PNS PROFESIONAL
2. Coach di tempat pelatihan Akhir YANG
1. Pembentukaan BERKARAKTER
Orientasi Peserta Agenda IV SEBAGAI PELAYAN
karakter PNS
Habituasi 2. Penguatan
MASYARAKAT

Kompetensi
Teknis Bidang
Agenda I: Sikap
Tugas
Perilaku (TUS dan
Keprotokolan, Kesehatan
Jasmani&Mental ,
Kesiapsiagaan)
Klasikal :33 hari kerja
Agenda III: Kedudukan dan Tempat kerja :80 hari kerja
Peran PNS dalam NKRI
(Manjemen ASN, Pelayanan Publik,
WOG)

Agenda II: Nilai-Nilai Penguatan Kompetensi


Dasar PNS (ANEKA) Teknis Bidang Tugas
1. Teknis Umum/Administrasi; &
2. Teknis Substantif.
Coach di tempat kerja
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
muchtardg.bella@gmail.com
FASILITAS DIKLAT

Agar proses aktualisasi pengetahuan dapat


berlangsung dengan mudah pada saat pembelajaran,
maka layout atau tata letak ruangan kelas berbentuk
islands atau kelompok-kelompok yang terdiri atas 5
orang, dengan standing flipchart pada masing-masing
kelompok. Detail layout ruangan kelas seperti dibawah
ini:

muchtardg.bella@gmail.com
EVALUASI

1. Peserta
2. Widyaiswara
3. Penyelenggaraan
4. Pasca Diklat

muchtardg.bella@gmail.com
KUALIFIKASI
KELULUSAN

Kualifikasi kelulusan peserta Diklat ditetapkan sebagai berikut:


a. Sangat Memuaskan (skor >90,0 – 100);
b. Memuaskan (skor >80,0 – 90,0);
c. Cukup memuaskan (skor >70,0 – 80,0);
d. Kurang memuaskan (skor >60,0 – 70,0);
e. Tidak Memuaskan (skor ≤60)
Peserta Diklat yang memperoleh kualifikasi Tidak
Memuaskan atau jumlah ketidakhadiran peserta melebihi 3
sesi atau 9 jam pelajaran atau satu hari secara kumulatif,
dinyatakan Tidak Lulus.
Peserta Diklat yang memperoleh kualifikasi Kurang
Memuaskan dinyatakan Ditunda Kelulusannya dan peserta
Diklat dimaksud wajib mengikuti pembelajaran remedial.
muchtardg.bella@gmail.com
INDIKATOR ANTI KORUPSI
1. Menyadari dampak perilaku dan tindak
pidana korupsi bagi kehidupan diri pribadi,
keluarga, masyarakat, dan bangsa;
2. Menjelaskan cara-cara menghindari
perilaku dan tindak pidana korupsi;
3. Menjelaskan pembangunan sistem
integritas untuk mencegah terjadinya
korupsi di lingkungannya;

4. Membiasakan nilai dasar anti korupsi bagi


kehidupan diri pribadi, keluarga,
masyarakat, dan bangsa; dan

5. Menganalisis kasus nilai anti korupsi.

muchtardg.bella@gmail.com
7/8/2019 muchtardg.bella@yahoo.co.id 13
muchtardg.bella@gmail.com
1

Contoh Pencegahan

muchtardg.bella@gmail.com
Pesan Moral Terkait TIPIKOR
“Dan janganlah kamu makan harta diantara kamu,
dg. jalan yang batil, dan jangan kamu menyuap
dengan harta itu kepada para hakim, agar kamu
dapat memakan sebagian harta orang lain dengan
jalan dosa, padahal kamu mengetahui”. (Q.S. A l- B
aq arah : 188);

“Adapun orang laki-laki atau perempuan yg.


mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan
sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah maha perkasa,
dan maha bijaksana”. (Q.S. A l-M aidah : 38 ).

muchtardg.bella@gmail.com
Pesan Moral Terkait TIPIKOR
Dan hendaklah ada diantara kamu suatu umat yang
menyeru untuk berbuat kebaikan, dan menyuruh orang
melakukan yang benar, serta melarang yang mungkar.
merekalah orang yang mencapai kejayaan”. (Q.S. Ali
Imron : 104).

“Tidak ada iman bagi orang yang tidak ada amanah


padanya, dan tidak ada sembahyang (shalat tidak sah)
bagi orang yang tidak suci”. (HR. Muslim).

“Laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang


menyuap dan orang-orang yang menerima suap dalam
hukum”. (H.R. Ahmad, Tarmidzi dan Ibnu Hibban).

muchtardg.bella@gmail.com
Pesan Moral Terkait TIPIKOR
“Jangan kamu mengumpulkan harta di muka bumi,
karena.... karat merusaknya, dan pencuri
membongkarnya; kumpulkan bagimu harta di surga; di
surga ngengat dan karat tidak merusaknya”. (Matius 6
ayat 19).

“Turutilah perintah Allah” (Matius 19 ayat 17 c).


Perintah yang mana? Jangan membunuh, jangan
mencuri, jangan berzinah, jangan mengucapkan saksi
dusta” (Matius 19 ayat 18).

Rosul Paulus mengatakan dalam Pilipe : “Aku telah


mencukupkan diri dalam segala keadaan”. (Matius 6
Pasal 4 ayat 11).

muchtardg.bella@gmail.com
Niat, Semangat & Komitmen Anti Korupsi

Spiritual Niat Visi & Usaha Hasil


Accountability Baik Misi Baik Terbaik Terbaik

CPNS-pun CPNS-pun
manusia, ia manusia, ia
mempunyai implementasikan
Spiritual Public
Accountability Accountability

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

muchtardg.bella@gmail.com
Dampak Korupsi

perbedaan yang ada


di depan mata & tanpa jarak

muchtardg.bella@gmail.com
DAMPAK TINDAKAN KORUPSI (Cont)
Pendidikan
Mahal
Minimnya Ekonomi
Militer Tinggi

Minim Fasi-
BBM
litas Umum
Korupsi

Rendahnya Penggusuran
Kesehatan

Penegakan Lapangan
Hukum Kerja

Muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

Korupsi di Indonesia sudah


‘MEMBUDAYA’ sejak dulu, sebelum dan
sesudah kemerdekaan, di era Orde
Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era
Reformasi. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk memberantas korupsi,
namun hasilnya masih JAUH DARI
HARAPAN.

Diskusikan di Kelompok, mengapa hal ini


masih dan terus terjadi?

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

DEFINISI KORUPSI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

DEFINISI
KORUPSI “KORUPSI” dari bahasa Latin
“corruptio” atau “corruptus”
“corruptio” dari kata “corrumpere”,
 “corruption, corrupt” (Inggris),
“corruption” (Perancis) dan
“corruptie/korruptie” (Belanda).

kebusukan, keburukan, kebejatan,


ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian

Muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

DEFINISI
KORUPSI Di Malaysia dipakai kata
“resuah” dari bahasa Arab
“risywah”,
menurut Kamus umum Arab-
Indonesia artinya korupsi.

Risywah (suap) secara terminologis berarti pemberian yang diberikan


seseorang kepada hakim atau lainnya untuk memenangkan
perkaranya dengan cara yang tidak dibenarkan atau untuk
memperoleh kedudukan Semua ulama sepakat mengharamkan
risywah yang terkait dengan pemutusan hukum, perbuatan ini
termasuk dosa.

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

Korup artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok,


memakai kekuasaan untuk kepentingan sendiri dan
sebagainya;

Korupsi artinya perbuatan busuk seperti


penggelapan uang, penerimaan uang sogok,
dan sebagainya;

Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi.

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

Korupsi adalah Diskresi atau


Monopoli tanpa adanya
Akuntabilitas; Rumus :
K=DxM-A

Robert Klitgard

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

corruptie adalah korupsi,


perbuatan curang, perbuatan
curang, tindak pidana yang
merugikan keuangan negara.

Subekti dan Tjitrosoedibio

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

menguraikan istilah korupsi dalam berbagai


bidang, yakni yang menyangkut masalah
penyuapan, yang berhubungan dengan
manipulasi di bidang ekonomi, dan yang
menyangkut bidang kepentingan umum.
Hal ini diambil dari definisi “financial
manipulations and deliction injurious
to the economiy are often labeled
corrupt”

Baharuddin Lopa mengutip


pendapat David M. Chalmers

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

• Korupsi terjadi ketika adanya pemisahan


antara kepentingan keuangan pribadi dan
keuangan jabatannya.

• Korupsi terjadi pada saat pelaku ekonomi


mencoba memanfaatkan kekuasaan untuk
mengejar keuntungan (profit).

• Korupsi adalah suatu tindak penyalahgunaan


kekayaan negara, yang melayani kepentingan
umum, untuk kepentingan pribadi.

muchtardg.bella@gmail.com
muchtardg.bella@gmail.com
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

Perbuatan korupsi menyangkut :

Sesuatu yang bersifat amoral,


Sifat dan keadaan yang busuk,
Menyangkut jabatan instansi atau aparatur
pemerintah,
Penyelewengan kekuasaan dalam jabatan
karena pemberian,
Menyangkut faktor ekonomi dan politik dan
penempatan keluarga atau golongan ke
dalam kedinasan di bawah kekuasaan
jabatan.

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

BENTUK DELIK KORUPSI


1 Kerugian Keuangan Negara

2 Suap Menyuap

3 Penggelapan Dalam Jabatan

4 Pemerasan

5 Perbuatan Curang

6 Benturan Kepentingan Dlm Pengadaan

7 Gratifikasi

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

Merintangi Saksi tidak


proses memberikan
pemeriksaan keterangan

Memberi Yg mpy jabatan


keterangan tdk mmberikan
palsu keterangan

Bank tdk
Saksi membuka
memberikan
identitas
ket.rekening
pelapor
tersangka
muchtardg.bella@gmail.com
TPK UU No 31 th 1999 Jo UU No 20 Th 2001

SUAP
KERUGIAN
MENYUAP
KEUANGAN
Ps
NEGARA
5,6,11,12,13
Ps 2 & 3
PENGGELAPAN
DLM JABATAN
Ps 8, 9,
Ps 10.a,b c

PERBUATAN
PEMERASAN
KORUPSI
Ps 12, e,g, f UU NO 31 TH 1999
JO
UU NO 20 TH 2001
PERBUATAN CURANG
Ps 7 ayat (1) a.b.c.d
Ps 7 (2)

Benturan
Kepentingan Gratifikasi
Ps 12 i Ps 12b Jo 12 c

Muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI
Undang – Undang 30 jenis delik tindak pidana
Tindak Pidana korupsi : 2 jenis delik
Korupsi No. 31 Tahun mengatur tentang
perbuatan yang merugikan
1999 jo. Undang-
keuangan negara atau
Undang No. 20
perekonomian negara, 28
Tahun 2001, memuat jenis mengatur tentang
antara lain : perilaku penyelenggara
negara terkait dengan
kekuasaannya;

7 Kelompok Delik/Pidana; dan 6


Tindak Pidana Lain yang Terkait
dengan Tindak Pidana Korupsi;

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

ANTI-KORUPSI muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

ANTI-KORUPSI muchtardg.bella@gmail.com
muchtardg.bella@gmail.com
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

SAYA TUNAS INTEGRITAS

Fakta Integritas

Re-Framing Culture

Seeding Of Integrity

muchtardg.bella@gmail.com
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

MENGAPA ANDA MEMILIH


MENJADI PEGAWAI NEGERI ?

BAGAIMANA PENDAPAT SAUDARA


TENTANG PEGAWAI NEGERI ?
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

KESESUAIAN ANTARA
HATI, UCAPAN DAN
TINDAKAN

INTEGRITAS:
KEMAMPUAN UNTUK
SENANTIASA
MEMEGANG TEGUH
PRINSIP-PRINSIP
MORAL SECARA
KONSISTEN

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

MEMBANGUN KEPRIBADIAN
DENGAN KEKUATAN INTEGRITAS.

hidup dengan prinsip-


prinsip dan nilai-nilai
kejujuran, kebenaran,
keadilan, tanggung
jawab, pikiran positif,
emosi baik;

berjuang untuk bertindak


menjadi pribadi secara
yang baik, adil,
dan terhormat. konsisten;

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BERintegritas


CHARACTER
Memiliki karakter/akhlak yang baik
CONCEPT
Memiliki wawasan kebangsaan
COMPETENCE
Memiliki kemampuan untuk mengembangkan
organisasi
CONNECTION
Memiliki kemampuan dalam menciptakan
jejaring kerja internal dan eksternal
COMMITMENT
Memiliki kemauan yang kuat untuk
mengembangkan organisasi
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

Sebanyak 290 kepala daerah sudah berstatus


tersangka, terdakwa, dan terpidana. Sebagian
besarnya (86,2%) terjerat kasus korupsi.
Sumber : Gamawan Fauzi (tempo.co – 2013).
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama :
Jabatan :
Pada hari ini......(hari tanggal dan tahun),
menyatakan janji, dalam hubungannya dalam
pelaksanaan tugas akan melakukan hal hal
sebagi berikut :

muchtardg.bella@gmail.com
Jenderal Hoegeng Dapat Rekor MURI
Sebagai Polisi Paling Jujur Sedunia
http://news.detik.com/read/2015/03/05/011319/2849918/10/jenderal-hoegeng-dapat-rekor-muri-sebagai-polisi-paling-jujur-sedunia

TOKOH
Muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

53

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

NILAI DAN
PRINSIP ANTI-KORUPSI

“Lead the people


to the path
of uncorrupted”
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

PRINSIP-PRINSIP
“ASN SEBAGAI PROFESI”
a. NILAI DASAR;
b. KODE ETIK;
c. KOMITMEN, INTEGRITAS MORAL, DAN
TANGGUNG JAWAB PADA PELAYANAN PUBLIK;
d. KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN SESUAI
DENGAN BIDANG TUGAS;
e. KUALIFIKASI AKADEMIK;
f. JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS; DAN
g. PROFESIONALITAS JABATAN.

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

NILAI DASAR
a. Memegang Teguh Nilai-nilai e. Menciptakan Lingkungan
Dalam Ideologi Negara Kerja Yang Non-
Pancasila; diskriminatif;
b. Setia Dan Mempertahankan f. Memelihara Dan
Menjunjung Tinggi Standar
Undang-undang Dasar
Etika Yang Luhur;
Negara Republik Indonesia
g. Mempertanggungjawabkan
Tahun 1945;
Tindakan Dan Kinerjanya
c. Menjalankan Tugas Secara Kepada Publik;
Profesional Dan Tidak h. Memiliki Kemampuan
Berpihak; Dalam Melaksanakan
d. Membuat Keputusan Kebijakan Dan Program
Berdasarkan Prinsip Pemerintah;
Keahlian; i. ……..
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

Nilai …..
i. Memberikan Layanan l. Mengutamakan
Kepada Publik Secara Pencapaian Hasil Dan
Jujur, Tanggap, Cepat, Mendorong Kinerja
Tepat, Akurat, Berdaya Pegawai;
Guna, Berhasil Guna, Dan m. Mendorong Kesetaraan
Santun; Dalam Pekerjaan; Dan
n. Meningkatkan
j. Mengutamakan Efektivitas Sistem
Kepemimpinan Pemerintahan Yang
Berkualitas Tinggi; Demokratis Sebagai
k. Menghargai Komunikasi, Perangkat Sistem Karir.
Konsultasi, Dan
Kerjasama; muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

NILAI-NILAI ANTI-KORUPSI

1 2 3
KEJUJURAN KEPEDULIAN KEMANDIRIAN

4 5 6
TANGGUNG
KEDISIPLINAN KERJA KERAS
JAWAB

7 8 9
KESEDERHANAAN KEBERANIAN KEADILAN

JUPE MANDI TANGKER KEBEDIL


muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

PRINSIP-PRINSIP ANTI-KORUPSI

1 AKUNTABILITAS

2 TRANSPARANSI

3 KEWAJARAN

4 KEBIJAKAN

5 KONTROL KEBIJAKAN

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

2007 2010
• IPK 2,4 • IPK 2,8
• IPK 2,3 • IPK 2,8
2006 2009

muchtardg.bella@gmail.com
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

KONSEP PEMBERANTASAN KORUPSI

Mengapa korupsi timbul dan berkembang demikian


masif di sebuah negara dan tidak di negara lain?
Korupsi ibarat penyakit ‘kanker ganas’  sifatnya
kronis juga akut.

Perekonomian negara digerogoti secara perlahan


namun pasti. Korupsi di Indonesia menempel pada
semua aspek atau bidang kehidupan masyarakat.

PENTING DIPAHAMI : di manapun dan sampai


pada tingkatan tertentu, korupsi akan selalu ada
dalam suatu negara atau masyarakat
62
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI

Pemberantasan korupsi
adalah serangkaian
tindakan untuk mencegah
dan memberantas TPK
melalui upaya koordinasi,
supervisi, monitor,
penyelidikan –
penyidikan –
penuntutan dan
PP 71 TH 2000
pemeriksaan di sidang
pengadilan dengan peran
serta masyarakat.
PNS/MASY
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

PEMBANGUNAN
PENCEGAHAN
KELEMBAGAAN

PENGGALANGAN
PENINDAKAN KEIKUTSERTAAN
MASYARAKAT

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI
STRATEGI DAN/ATAU
STRATEGI DAN/ATAUUPAYA
UPAYA
PENANGGULANGAN
PENANGGULANGAN KORUPSI
KORUPSI

1 Pembentukan Lembaga Anti-Korupsi


2 Pencegahan Korupsi di Sektor Publik
3 Pencegahan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan dan Pembuatan berbagai Instrumen
4 Hukum yang mendukung Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi
5 Monitoring dan Evaluasi
6 Kerjasama Internasional
65
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

PEMBERANTASAN KORUPSI

• Pemberantasan korupsi terdiri


dari Penindakan dan
Pencegahan.

• Upaya Pemberantasan Korupsi


belum menunjukkan hasil yang
optimal dan oleh karena itu
perlu ditingkatkan.
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

HAMBATAN PENANGANAN KORUPSI

muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

REALITA DI INDONESIA

• Ada PERANGKAT HUKUM : ada Peraturan Per-


UU, ada lembaga serta aparat hukum yang
mengabdi untuk menjalankan peraturan
(kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan); ada
lembaga independen ‘Super Body’ yang
bernama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
yang dibentuk untuk memberantas korupsi.
• Di sekolah siswa/mahasiswa Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan.
• Realita : korupsi tetap tumbuh subur dan
berkembang dengan pesat.
• Apa yang salah???
68
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI

JALUR PENAL JALUR NON-PENAL


• Kebijakan penerapan Hukum • Kebijakan pencegahan tanpa
Pidana (Criminal Law hukum pidana (prevention without
Application); punishment);
• Sifat repressive (penumpasan/ • Kebijakan untuk mempengaruhi
penindasan/pemberantasan) pandangan masyarakat mengenai
apabila kejahatan sudah terjadi; kejahatan dan pemidanaan lewat
• Perlu dipahami bahwa: mass media (influencing views of
upaya/tindakan represif juga society on crime and
punishment/mass media atau media
dapat dilihat sebagai
lain seperti penyuluhan, pendidikan
upaya/tindakan preventif dalam
dll);
arti luas • Sifat preventive (pencegahan)
(Nawawi Arief : 2008)

69
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

HUKUM PIDANA BUKAN PANACEA

Rubin : hukum pidana atau pemidanaan


tidak mempunyai pengaruh terhadap
masalah kejahatan.

Schultz : naik turunnya angka kejahatan


tidak berhubungan dengan perubahan di
dalam hukum atau putusan pengadilan,
tetapi berhubungan dengan bekerjanya
atau berfungsinya perubahan kultural
dalam kehidupan masyarakat.
70
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

HUKUM PIDANA BUKAN PANACEA Cont

Karl. O. Christiansen : pengaruh


pidana terhadap masyarakat luas sulit
diukur.

S.R. Brody : 5 (lima) dari 9 (sembilan)


penelitian menyatakan bahwa lamanya
waktu yang dijalani oleh seseorang di
dalam penjara tidak berpengaruh pada
adanya reconviction atau penghukuman
kembali.
71
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

HUKUM PIDANA BUKAN PANACEA Cont

Wolf Middendorf : tidak ada hubungan logis antara


kejahatan dengan lamanya pidana. Kita tidak dapat
mengetahui hubungan sesungguhnya antara sebab
dan akibat. Orang melakukan kejahatan dan
mungkin mengulanginya lagi tanpa hubungan
dengan ada tidaknya UU atau pidana yang
dijatuhkan. Sarana kontrol sosial lainnya, seperti
kekuasaan orang tua, kebiasaan-kebiasaan atau
agama mungkin dapat mencegah perbuatan, yang
sama efektifnya dengan ketakutan orang pada
pidana.
(Nawawi Arief : 1998)
72
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

HUKUM PIDANA BUKAN PANACEA Cont

Diskusikanlah kasus perlakuan istimewa yang


diberikan kepada Artalita. Ia bisa menyulap ruang
tempat ia mendekam di LP Cipinang menjadi ruang
yang sangat nyaman bagaikan ruang hotel
berbintang. Bagaimana pula dengan Gayus yang
bebas berkeliaran dan berpelesiran ke luar negeri
selama menjadi tahanan kasus penggelapan pajak.
Menurut anda apa yang harus dilakukan untuk
mencegah hal ini?

73
muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

74
muchtardg.bella@gmail.com
muchtardg.bella@yahoo.co.id
ANTI-KORUPSI

76
Muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI

Simulasi Kasus
Panduan pertanyaan untuk diskusi:
1. Siapakah pelaku pelanggaran?
2. Bagaimana kronologi kejadian sehingga terjadi
masalah?
3. Apa yang menjadi sebab terjadinya masalah?
4. Masuk dalam kategori apa masalah tersebut?
5. Berdasarkan gambaran masalah diatas, bagaimana
kecenderungan perkembangan masalah tersebut?
6. Bagaimana kondisi psikologi pelaku dan
masyarakat?
7. Dari analisa berdasarkan pertanyaan diatas,
susunlah rencana penanganan!
77
Muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI
Kode masalah : A Penyimpangan Prinsip dan Prosedur

A.I. Jika tidak tertib, dana bisa melayang …………….


Ini terjadi pada pertengahan bulan Januari 2014 di desa suka-suka. Masalah bermula ketika
desa suka-suka menerima alokasi dana simpan pinjam sebesar Rp 10 juta untuk dibagi kepada 10
orang anggota kelompok. Sesuai jadwal yang disepakati FK bersama UPK menuju desa untuk
melangsungkan penyaluran dana yang rencananya akan dibagikan langsung kepada anggota.
Pertemuan terjadi di kediaman kepala desa. Setelah ditunggu cukup lama, ternyata tidak semua
anggota kelompok hadir. Akhirnya diputuskan dana yang disalurkan hanya sejumlah anggota
yang hadir. Keputusan ini ternyata berbuntut tuntutan Kades untuk meminta dana yang belum
dibagikan kepadanya. Menurutnya ia yang akan membagikan nanti kepada warganya. “kalau
dibawa lagi oleh FK dan UPK, pasti butuh waktu jika amggota yang lain akan mengambilnya.”
Upaya untuk menolak permintaan kades ternyata tidak berhasil, karena kades merupakan
‘jawara’ yang cukup ditakuti. Kades mengancam akan menggunakan kekerasan jika dana tidak
diberikan kepadanya. Sementara anggota yang hadir saat itu juga tidak berani melawan kades.
Akhirnya sisa dana yang belum dibagikan, kurang lebih Rp 4 juta disimpan oleh Kades.
Masalah ini kemudian dilaporkan FK kepada FAS KAB, yang segera ditindaklanjuti dengan
melakukan tindak turun tangan berupa kunjungan ke desa pada tanggal 17 Januari 2014. Hasil
pertemuan dengan kades dinyataan bahwa dana tersebut masih utuh di tangan kades dan tidak
digunakan untuk hal lain. Namun lagi-lagi ia belum mau menyerahkan dana tersebut kepada
konsultan karena menurutnya, dana tersebut sudah sah menjadi milik warga desa suka-suka.

78
Muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI
Kode masalah : A Penyimpangan Prinsip dan Prosedur

A.2. Takutpun bisa berbuntut masalah.


Pada pelaksanaan siklus 5, Desa Maju Mundur menerima alokasi dana untuk
pembangunan prasarana MCK sebesar Rp 15 juta. Pada pencairan tahap pertama,
tanggal 8 Mei 2014 TPK mengajukan dana kepada UPK lengkap dengan Rencana
Penggunaan Dana (RPD) sebesar Rp 7 juta yang akan digunakan untuk pembelian
material berupa pasir, semen dan batu bata. Berikutnya TPK mengajukan pencairan
kedua sebesar Rp 6 juta pada tanggal 10 Juli 2014. Namun UPK tidak bisa menyalurkan
dana karena TPK belum menyerahkan Laporan Penggunaan Dana (LPD) pencairan
sebelumnya dan juga tidak melampirkan RPD untuk penyaluran berikut.
Merasa kesal dengan sikap UPK, TPK meminta bantuan camat yang nota bene
adalah pamannya untuk memerintahkan UPK segera menyalurkan dana dimaksud.
Menurut TPK dana tersebut harus segera cair karena untuk pembayaran HOK dan
membayar kekurangan pembayaran material kepada suplier. Karena perintah camat
dan kekhawatiran akan amuk HOK, maka UPK segera mencairkan dana sebesar Rp 6
juta sesuai dengan permintaan TPK.
Hasil cross check lapangan konsultan pada akhir Juli 2014, dana yang telah
disalurkan telah digunakan untuk melunasi pembayaran kepada suplier dan membayar
HOK.

79
Muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI
Kode Masalah : B Kasus Penyalahgunaan Dana
B.1. Peyimpangan bermodus anggota fiktif
Kasus ini bermula ketika pada tanggal 4 Februari 2014 UPK Kecamatan
Antah Berantah akan mencairkan dana UEP sebesar Rp 21.045.000,- untuk 69
anggota kelompok sholawatan di Desa Ingin Maju. Karena tidak semua anggota
hadir maka sisa dana sebesar Rp 8.645.000,- dibawa pulang oleh UPK. Selang
dua hari diketahui bahwa anggota kelompok yang tidak hadir tersebut telah
siap menerima dana dimaksud. Maka kembalilah UPK ke Desa Ingin Maju
untuk meyalurkan dana tersebut.
Sayang, untuk kedua kalinya anggota dimaksud tidak juga hadir untuk
menerima dana. Anggota yang telah menerima dana tidak dapat memberi
penjelasan dimana anggota yang lain. Akhirnya, dana tersebut diserahkan oleh
UPK kepada ka kelompok dan selanjutnya diserahkan kepada Kades dengan
maksud agar disalurkan kepada anggota kelompok tersebut.
Usut punya usut, ternyata anggota kelompok yang dimaksud memang
tidak pernah ada alias fiktif, dan dana yang telah berada di tangan Kades coba
dikelolanya dengan meminjamkan kepada orang yang dikehendakinya sebesar
Rp 7.200.000,-sedang sisanya Rp 1.445.000,- dipakainya sendiri untuk
menanam tembakau.
80
Muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI
Kode Masalah : B Kasus Penyalahgunaan Dana

B.2. Jika UPK pun ingin pinjam………….


Kasus bermula manakala masyarakat Kecamatan Ole-Ole tidak menyadari bahwa
dana yang dipercayakan pengelolaanya kepada UPK justru diselewengkan oleh
pengurusnya. Kecurigaan baru muncul ketika permintaan akan perguliran pada awal
September 2014 hanya bisa dipenuhi sebesar Rp 40 juta, sementara tingkat
pengembalian cukup tinggi.
Masyarakat yang merasa curiga meminta dilakukan audit keuangan UPK. Setelah
dilakukan audit baik oleh konsultan diketahui bahwa terdapat dana sebesar Rp 107 juta
tidak dapat dipertanggungjawabkan karena disalahgunakan oleh ka UPK.
Setelah coba diinvestigasi September 2014 pada tanggal 15-19 mengenai keberadaan
dana tersebut ternyata 80% dana tersebut telah digunakan untuk kepentingan pribadi
Ka UPK. Disamping itu ‘budaya’ meminjam uang UPK secara non prosedural kerap pula
terjadi baik oleh pengurus sendiri, maupun aparat kecamatan. Peluang terjadinya
masalah ini dipengaruhi oleh banyak faktor; disamping masalah perilaku pengurus yang
cenderung menyimpang, hal ini memang terkondisi karena lemahnya kontrol dari
masyarakat, konsultan manajemen yang dibarengi dengan kuatnya power ketua UPK
yang mampu melarang pengurus mengeluarkan data keuangan UPK yang
sesungguhnya kepada siapapun.

81
Muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI
Kode Masalah : C Kasus Intervensi

C.1. Jika yang kuat mau menang sendiri………………..


Usulan yang akan didanai oleh PPK adalah usulan yang ‘menang’
berdasarkan MAD prioritas usulan. Penentuan prioritas dilakukan dengan
kompetisi seluruh usulan dari masing-masing desa. Namun proses ini ternyata
tidak selalu dapat berjalan dengan mulus. Ini terjadi di Kecamatan
Maunyamenang saat dilakukan MAD prioritas usulan pada tanggal 23 April
2014, dimana ketika usulan desanya tidak masuk prioritas kepala desa
mengerahkan massa dalam jumlah yang besar masuk ke dalam arena forum
dan menuntut agar usulan mereka di danai.
Upaya dialog dilakukan dengan meminta kades untuk memerintahkan
massanya agar keluar dari ruangan. Namun sang kades bersikeras untuk
mereka tinggal sampai ada kepastian usulan mereka terdanai. Sementara itu,
tokoh masyarakat dari desa lain tidak dapat berbuat banyak karena kades
yang protes merupakan tokoh masyarakat yang paling ditakuti di kecamatan.
Camat yang hadir dalam MAD juga tidak dapat berbuat apa-apa, hingga
akhirnya usulan desa tersebut terpaksa didanai.
82
Muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI
Kode Masalah : C Kasus Intervensi

C.2. Bagaimana jika Camat yang menolak?


Program PPK mengedepankan pola pembangunan artisipatif dengan
penerpan sistem bottom up planing dalam pengambilan kebijakan
pembangunan. Namun pelaksanaannya tidak lepas dari kendala, terutama
berkaitan dengan belum adanya perubahan pola perilaku sebelumnya yang
cenderung menggunakan sistem top down.
Masalah ini terjadi pada akhir Juni 2014 di Kecamatan Gara-Gara, dimana
hasil MAD keputusan pendanaan yang seharusnya ditetapkan oleh camat
dengan SPC ternyata tidak ditanda tangani. Sebabnya adalah usulan-usulan
yang ditetapkan untuk didanai tidak sesuai dengan rencananya. Ia menuduh
penetapan diputuskan dengan rekayasa konsultan, sehingga tanda tangan
hanya akan diberikan jika usulan yang didanai berubah.
Kondisi ini tentu saja membuat gerah masyarakat. Pendekatan yang
dilakukan oleh FK dan ketua forum tidak juga membuahkan hasil, meski telah
diinformasikan bahwa dengan masalah ini kegiatan PPK dapat tertunda atau
bahkan mungkin akan di hentikan sementara.

83
Muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI
Kode Masalah : D Kasus Force Majeur

D.1. Akibat banjir bandang


Desa Kecubung menerima alokasi dana PPK untuk
pembangunan jembatan dengan bentang 6 meter. Ketika
sudah memasuki tahap 75% pelaksanaan, tepatnya pada
medio November 2014 tiba-tiba terjadi banjir bandang yang
mengakibatkan hancurnya seluruh bangunan.
Atas kejadian ini, muncul berbagai tudingan antara lain
kesalahan desain, pekerjaan tidak sesuai dengan RAB, dana di
tilep dan lain-lain. Namun berdasarkan informasi yang
berhasil dikumpulkan, bangunan telah dibuat sesuai dengan
desain dan RAB. Pengukuran muka air banjir maksimum juga
sudah benar.

84
Muchtardg.bella@gmail.com
ANTI-KORUPSI
Kode Masalah : D Kasus Force Majeur

D.2. Dana itu ‘katanya’ dirampok


Masalah bermula ketika TPK Desa Belagu mengajukan pencairan
dana dari UPK untuk kegiatan pembangunan sarana air bersih.
Sesuai jadwal yang disepakati, maka pada tanggal 13 Mei 2014 TPK
datang ke kantor UPK untuk menerima dana sesuai pengajuan RPD
sebesar Rp 15 juta. Setelah menerima dana dari UPK TPK segera
bergegas menuju desa mereka. Sesampai di desa TPK menyatakan
kepada masyarakat bahwa dana dari UPK telah di rampok,
sehingga pembangunan sarana air bersih tidak bisa dilaksanakan
sesuai dengan RAB.
Laporan TPK ternyata tidak bisa diterima oleh masyarakat,
karena bisa saja TPK hanya mengada-ada. Masyarakat tetap
menuntut TPK untuk melaksanakan pembangunan sarana air bersih.
Dananya harus diupayakan sendiri oleh TPK sebagai wujud tanggung
jawab TPK mengganti dana yang telah dihilangkannya.
85
Muchtardg.bella@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai