Anda di halaman 1dari 108

1

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala karunia-Nya yang dilimpahkan pada kita semua, sehingga

implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada

Pemerintah K o t a P a d a n g yang diawali pada Dinas Kesehatan

dapat diselenggarakan dengan lancar. Sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

pada pasal 58 menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja,

transparasi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara, presiden

selaku kepala pemerintah mengatur dan menyelenggarakan sistem

pengendalian intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh.

Untuk menjalankan amanat tersebut diterbitkan Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Oleh sebab itu instansi

pemerintah wajib menyelenggarakan SPIP, sehingga dengan

penerapan SPIP diharapkan instansi pemerintah dalam mewujudkan

tujuan organisasi dapat dllakukan dengan cara yang efektif dan

efisien, pengelolaan keuangan dan pengelolaan aset diselenggarakan

secara baik dan patuh pada peraturan perundangan.

Dengan telah diawalinya implementasi SPIP menunjukan

bahwa Walikota Kota Padang memiliki komitmen tinggi dalam

menyelenggarakan pemerintahan daerah. Pembangunan kesehatan

di Kota Padang yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, walaupun masih


i
ditemui masalah dalam bidang kesehatan yang harus ditanggulangi

dengan berbagai upaya. Implementasi SPIP sepenuhnya dibimbing

oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat

dan BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Barat.

Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Intern merupakan "daftar"

pengendalian dan menjadi acuan bagi Dinas Kesehatan dalam

melakukan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan yang tercantum

dalam RTP tersebut. Daftar pengendalian dalam RTP didasarkan

pada hasil penilaian risiko terhadap proses bisnis utama dan kegiatan­

kegiatan strategis Dinas Kesehatan Kota Padang. RTP harus

diimplementasikan(action), dimonitor dan dievaluasi, dan bila perlu

dilakukan perbaikan (repair and improvement) secara terus

menerus (never ending process) agar lebih efektif dan efisien

sebagai alat pengendalian kegiatan dalam mencapai tujuan Dinas

Kesehatan.

Kami sadari sepenuhnya bahwa RTP ini masih jauh dari

sempurna, perlu banyak perbaikan dan penyesuaian dengan

kondisi dan lingkungan organisasi. Diharapkan RTP mampu

menjadi bagian yang signifikan dari implementasi SPIP. Akhirnya

kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam awal implementasi

SPIP dan penyusunan RTP ini, kami ucapkan banyak terima kasih.

Padang, Februari 2019


Dinas Kesehatan

Dr.Ferimulyani Hamid,M.Biomed
Nip. 196702192002122001

ii
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang ................................................. 1
B. Dasar Hukum ................................................. 2
C. Maksud dan Tujuan ................................................. 2
D. Ruang Lingkup ................................................. 3
II. Sekilas Tentang SPIP
A. Pengertian .......................................................... 3
B. Tujuan SPIP .......................................................... 4
C. Unsur-unsur SPIP .................................................. 4
1. Lingkungan Pengendalian .................................. 4
2. Penilaian Resiko .................................. 5
3. Aktivitas Pengendalian .................................. 5
4. Informasi dan Komunikasi .................................. 6
5. Pemantauan Berkelanjutan .................................. 7
D. Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibilities)
........................................................................... 7
III. Penciptaan Lingkungan Pengendalian Yang Diharapkan
A. Tujuan Penciptaan Lingkungan Pengendalian Yang baik 8
B. Kondisi Lingkungan Pengendalian Saat ini ........... 9
C. Rencana Perbaikan Lingkungan Pengendalian ........... 11
IV. Risiko dan Kegiatan Pengendalian
A. Pernyataan Tujuan ............................................ 14
B. Risiko-risiko ............................................ 14
C. Pengendalian Terpasang .................................... 21
D. Pengendalian Yang Masih Dibutuhkan .................... 28
V. Informasi dan Komunikasi ............................................ 34
VI. Pemantauan dan Evaluasi ............................................ 39
Penutup .................................................................... 40
Lampiran .................................................................... 42

iii
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN
DINAS KESEHATAN KOTA PADANG
TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi dibidang keuangan
negara dengan mengacu kepada Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU Nomor 15 Tahun 2004
tentang pemeriksaan keuangan negara dan UU Nomor 17 Tahun 2004
tentang Keuangan Negara, serta untuk menciptakan good governance
sesuai UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan negara
yang bebas KKN, maka diperlukan system pengendalian intern dalam
mengelola keuangan negara/daerah, UU Nomor 1 Tahun 2004, dan
Peraturan Wali Kota Padang Nomor 37 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan SPIP di Pemerintah Kota Padang. Mengingat
pentingnya system pengendalian intern, selanjutnya PP Nomor 60
Tahun 2008 tentang system pengendalian intern Inspektorat Kota
Padang yang merupakan turunan dari UU Nomor 1 Tahun 2004
mewajibkan setiap pimpinan instansi Pemerintah Kota Padang untuk
menyelenggarakan SPIP.

Dinas Kesehatan Kota Padang, sebagai lembaga penyelenggara


pemerintahan, menyadari sepenuhnya akan pentingnya
penyelenggaraan SPIP, didorong oleh kesadaran tersebut, Dinas
Kesehatan Kota Padang secara berkelanjutan menyelenggarakan SPIP.
Agar sistem pengendalian intern yang dibangun efektif dan efisien
diperlukan suatu rancangan yang tepat. Untuk itu diperlukan suatu
rencana tindak pengendalian yang akan menjadi penentu arah

1
penyelenggaraan SPIP yang terintegrasi dalam setiap tindakan dan
kegiatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang dalam rangka
mengamankan upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

B. Dasar Hukum
Dasar hukum penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kota Padang
dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Padang adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
3. Peraturan Walikota Padang Nomor 37 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan SPIP di Pemerintah Kota Padang;
4. Surat Keputusan Walikota Padang Nomor 221.A Tahun 2013
tentang Satuan Tugas Sistem Pengendalian interen Pemerintah
Kota Padang Tahun 2013.

C. Maksud dan Tujuan


Rencana Tindak Pengendalian (RTP) SPIP merupakan dokumen yang
berisi gambaran dari efektifitas, struktur, kebijakan, dan prosedur
organisasi dalam mengendalikan risiko, perbaikan pengendalian yang
ada/terpasang serta pengomunikasian dan pemantauan pelaksanaan
perbaikannya. Dokumen ini merupakan rencana tindak pengendalian
atas pelaksanaan tugas pokok Dinas Kesehatan Kota Padang, sehingga
diharapkan dapat memperoleh keyakinan memadai bahwa tujuan
Dinas Kesehatan Kota Padang yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Rencana tindak pengendalian dimaksudkan untuk memberikan acuan
bagi pimpinan dan para pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kota
Padang dalam rangka membangun pengendalian yang diperlukan
untuk mencegah kegagalan/penyimpangan dan/atau mempercepat

2
keberhasilan pencapaian tujuan Dinas Kesehatan Kota Padang.

D. Ruang Lingkup
Rencana tindak pengendalian ini fokus kepada pengendalian atas
kegiatan-kegiatan pokok dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan di tingkat Dinas Kesehatan Kota Padang. Pelaksanaan
rencana tindak pengendalian melibatkan seluruh jajaran pimpinan,
tingkat manajemen, pegawai, dan unit kerja di lingkungan Dinas
Kesehatan Kota Padang. Realisasi atas rencana tindak pengendalian
diharapkan dalam tahun 2019.

II. SEKILAS TENTANG SPIP

A. Pengertian SPIP

Menurut Ketentuan Umum PP Nomor 60 Tahun 2008, Sistem


Pengedalian Intern (SPI) didefinisikan sebagai proses yang integral
pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara,
dan ketaatan terhadap perundang-undangan. Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) didefinisikan sebagai Sistem Pengendalian
Intern (SPI) yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Definisi SPI dan SPIP di atas dipahami oleh Dinas Kesehatan Kota
Padang sebagai suatu mekanisme pengendalian yang ditetapkan oleh
pimpinan dan seluruh pegawai serta diintegrasikan dengan proses
kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan secara berkesinambungan guna
mencapai tujuan organisasi. Pencapaian tujuan organisasi tersebut

3
harus dapat diraih dengan cara menjaga dan mengamankan asset
negara/daerah yang diamanatkan kepada Dinas Kesehatan Kota
Padang, menjamin tersedianya laporan manajerial yang handal,
mentaati ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak negatif
keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud, dan
pelanggaran aspek kehati-hatian, serta meningkatkan efektivitas
organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.

B. Tujuan SPIP
Penyelenggaraan SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi. Pemberian keyakinan
tersebut dicapai melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundangan-undangan.

C. Unsur – unsur SPIP

Penyelenggaraan SPIP meliputi unsur-unsur sistem pengendalian intern


sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah kondisi suatu instansi pemerintah
yang mempengaruhi efektivitas pengendalian intern. Membangun
lingkungan pengendalian memiliki arti membangun dan
menciptakan suatu atmosfir yang kondusif yang mendorong
terimplementasinya sistem pengendalian intern dilingkungan Dinas
Kesehatan Kota Padang.
Lingkungan pengendalian akan efektif bila suatu lingkungan dengan
orang-orang yang berkompeten memahami tanggung jawab dan
batasan kewenangannya, memiliki pengtahuan yang memadai,
memiliki kesadaran yang penuh dan komitmen untuk melakukan
apa yang benar dan yang seharusnya dengan mematuhi kebijakan
4
dan prosedur organisasi berikut standar etika dan perilaku. Peranan
pimpinan dalam mewujudkan suatu lingkungan pengendalian yang
sangat penting karena pemimpin berperan sebagai tone at the top
(penentu ”irama” organisasi), perlu dikembangkan lingkungan
pengendalian yang akan menimbulkan perilaku positif dan kondusif
untuk penerapan sistem pengendalian intern, yaitu:
a. Penegakan integritas dan nilai etika;
b. Komitmen terhadap kompetensi;
c. Kepemimpinan yang kondusif;
d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan
kebutuhan;
e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumber daya manusia;
g. Perwujudan peran aparat pengawas intern pemerintah yang
efektif;
h. Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.

2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko merupakan bagian integral dalam proses
pengelolaan risiko dalam pengambilan keputusan pada tindakan dan
kegiatan melalui tahapan identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko.
Penilaian risiko merupakan pencerminan dari pelaksanaan prinsip
kehati-hatian dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan Kota Padang.

3. Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk
mengatasi risiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan

5
prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah
dilaksanakan secara efektif. Kegiatan pengendalian merupakan
pencerminan dari aktualisasi penerapan kebijakan SPIP oleh Dinas
Kesehatan Kota Padang untuk mencapai tujuan-tujuan
pengendalian yang telah ditetapkan.

Karakteristik kegiatan pengendalian yang ditetapkan pada Dinas


Kesehatan Kota Padang sekurang-kurangnya telah memperhatikan
bahwa kegiatan pada pengendalian dikelompokkan dalam dua
kategori, yaitu prevention and mitigation. Pengendalian yang
bersifat prevention merupakan kegiatan pengendalian yang
dibangun untuk mengurangi kemungkinan terjadinya peristiwa
risiko. Sedangkan pengendalian yang bersifat mitigation merupakan
kegiatan pengendalian yang dibangun untuk mengurangi dampak
yang ditimbulkan apabila terjadi suatu peristiwa.
Penyelenggaraan kegiatan pengendalian lebih diutamakan pada
kegiatan pokok organisasi dan relevan dengan hasil kegiatan
penilaian risiko, sehingga pelaksanaan kegiatan pengendalian
mampu membantu memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan
organisasi dapat dicapai.

4. Informasi dan Komunikasi


Informasi adalah data yang telah diolah dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi, untuk memperoleh informasi yang berguna
mengumpulkan dan mengolah data sehingga menjadi informasi dari
data-data tersebut informasi yang diharapkan lebih terarah dan
penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya.
Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian informasi
dengan menggunakan media tertentu, baik langsung maupun tidak
6
langsung, untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif.

Informasi dan komunikasi yang diselenggarakan Dinas Kesehatan


Kota Padang dalam rangka penyelenggarakan SPIP merupakan
proses pengumpulan dan pertukaran informasi yang dibutuhkan
untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan kegiatan
instansi. Informasi dan komunikasi mencakup pengumpulan dan
penyajian informasi kepada pegawai agar mereka dapat melakukan
tanggung-jawabnya, termasuk pemahaman akan peran dan
tanggung-jawabnya sehubungan dengan pengendalian intern.

5. Pemantauan Berkelanjutan
Pemantauan pengendalian intern adalah proses penilaian atas mutu
kinerja sistem pengendalian intern. Dari waktu ke waktu dan
memastikan bahwa rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya dapat
ditindaklanjuti. Pelaksanaan pemantauan pengendalian intern
dimaksudkan untuk memastikan bahwa sistem pengendalian intern
sudah bekerja sesuai yang diharapkan dan perbaikan-perbaikan
yang diperlukan telah dilaksanakan sesuai dengan perkembangan
kondisi internal dan eksternal organisasi.

D. Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibilities)


Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 mengamanatkan
Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/WaliKota/Kepala Satuan
Kerja Perangkat Daerah untuk memberikan pernyataan bahwa
pengelolaan APBD telah diselenggarakan berdasarkan Sistem
Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Pernyataan ini dibuat setiap tahun bersamaan dengan penyusunan
laporan keuangan.
7
Pernyataan sebagaimana dikehendaki peraturan tersebut membawa
konsekuensi perlunya dukungan fakta bahwa sistem pengendalian
intern memang sudah diselenggarakan secara memadai. Untuk
meyakini keandalan sistem pengendalian intern yang ada, Dinas
Kesehatan Kota Padang memandang perlu menjalankan siklus
penyelenggaraan SPIP setiap tahun, mulai dari identifikasi
sasaran/tujuan sampai dengan pemantauan penyelenggaraan
pengendalian, serta melakukan evaluasi atas efektifitas
penyelenggaraan SPIP tersebut.

Rencana Tindak Pengendalian merupakan sarana untuk mendukung


penyelenggaraan SPIP dan pernyataan pimpinan mengenai kondisi
SPIP. Hal ini disebabkan sejauh mana realisasi atas Rencana Tindak
Pengendalian menunjukan sejauh mana pengendalian telah
dijalankan.

III. PENCIPTAAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN YANG DIHARAPKAN

A. Tujuan Terciptanya Lingkungan Pengendalian yang Baik

Unsur lingkungan pengendalian merupakan fondasi dari unsur-unsur


pengendalian intern lainnya sehingga unsur lingkungan pengendalian
memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap efektivitas
pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Lingkungan pengendalian yang baik/buruk menentukan
keberhasilan/kegagalan penerapan unsur SPIP lainnya. Oleh karena
itu, secara umum pembangunan lingkungan pengendalian bertujuan
untuk menciptakan “atmosfir” yang kondusif yang mendorong
terimplementasinya sistem pengendalian intern secara efektif
dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang.
8
Secara khusus, pembangunan lingkungan pengendalian di lingkungan
Dinas Kesehatan Kota Padang bertujuan untuk:
1. Tegaknya integritas dan nilai-nilai etika;
2. Terciptanya komitmen terhadap kompetensi;
3. Terciptanya kepemimpinan yang kondusif;
4. Terbentuknya struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
5. Terwujudnya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang
tepat
6. Terwujudnya penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat
tentang pembinaan sumber daya manusia
7. Terwujudnya aparat pengawasan intern pemerintah yang berperan
efektif; dan
8. Terwujudnya hubungan kerja yang baik antar unit kerja terkait.

B. Kondisi Lingkungan Pengendalian Saat ini

Satuan Tugas penyelenggaraan SPIP Dinas Kesehatan Kota Padang


mengambil langkah strategis yaitu:
1. Rekapitulasi Evaluasi Lingkungan Pengendalian seluruh lingkup
Dinas Kesehatan Kota Padang; Seluruh lingkup Dinas Kesehatan
Kota Padang (4 Bidang dan 1 Sekretariat) serta Gudang Farmasi
Kota telah melaksanakan survey persepsi melalui kuesioner Control
Environment Evaluation (CEE) yang tertuang dalam RTP masing-
masing. Oleh karena itu, Satgas perlu melakukan Rekapitulasi
pernyataan-pernyataan Lingkungan Pengendalian seluruh Bidang
dan sekretariat pada Dinas Kesehatan Kota Padang

2. Melakukan Skoring dengan fokus pernyataan sub-sub unsur


Lingkungan Pengendalian, hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:

9
Tabel 1:
Skoring Penilaian Terhadap Lingkungan Pengendalian :

No Skor Keterangan

1. 1 Tidak Memadai

2. 2 Kurang Memadai

3. 3 Cukup Memadai

4. 4 Memadai

3. Merumuskan Rencana Penguatan Lingkungan Pengendalian pada


Dinas Kesehatan Kota Padang untuk menciptakan kondisi
lingkungan pengendalian yang kondusif, sehingga mampu
mendorong terciptanya perilaku dan tindakan yang lebih efektif dan
efisien dari seluruh pegawai Dinas Kesehatan Kota Padang dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
Penilaian terhadap lingkungan pengendalian di lingukungan Dinas
Kesehatan Kota Padang dilaksanakan dengan menyebarkan
kuesioner CEE oleh SATGAS SPIP pada masing –masing bidang
pada tanggal 08 Januari 2019 yang dikumpulkan tanggal 15
Januari 2019. Responden diberikan kesempatan beberapa hari
untuk pengisian kuesioner sehingga diharapkan hasil diperoleh
dapat mewakili kondisi organisasi. Penilaian menggunakan metode
total sampling dengan jumlah responden 111 orang yang terdiri
dari 4 Bidang, 1 Sekretariat dan Gudang Farmasi Kota Padang.
Berdasarkan hasil penilaian kuesioner CEE yang telah dikumpulkan
diperoleh gambaran kondisi pengendalian internal di lingkungan
Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2019 yang tertuang pada
tabel 2.

10
Tabel 2: Penilaian terhadap lingkungan Pengendalian
No Sub Unsur Kondisi

1 Penegakan Integritas Dan Nilai Etika Cukup memadai

2 Komitmen terhadap Kompetensi Cukup memadai


3. Kepemimpinan yang Kondusif Cukup memadai
Pembentukan Struktur Organisasi yang Sesuai
4. Cukup memadai
dengan Kebutuhan
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
5. Cukup memadai
yang tepat
Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat Cukup memadai
6.
tentang Pembinaan Sumber Daya Manusia
Perwujudan peran Aparat Pengawasan Internal Memadai
7.
Pemerintah yang Efektif
Hubungan Kerja yang baik dengan Instansi Cukup memadai
8.
Pemerintah Terkait

Secara umum hasil penilaian terhadap lingkungan pengendalian cukup


memadai, dan terdapat kondisi memadai pada sub unsur Perwujudan
peran Aparat Pengawasan Internal Pemerintah yang Efektif. Hasil
penilaian pada setiap sub unsur penilaian dengan rekapitulasi
penilaian masing-masing pertanyaan terdapat 9 (sembilan)
pertanyaan dengan nilai memadai.
C. Rencana Perbaikan Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian yang kondusif merupakan unsur paling
penting dalam penerapan pengendalian intern. Dinas Kesehatan Kota
Padang menginginkan terciptanya Lingkungan Pengendalian yang
kondusif, sehingga mampu mendorong terciptanya perilaku dan
tindakan yang lebih efisen dan efektif dari seluruh pegawai dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Peningkatan kualitas perilaku dan
tindakan tersebut diharapkan menjadi modal utama untuk
menghasilkan aktivitas pengendalian yang handal guna mencapai
tujuan organisasi.
Evalusasi terhadap hasil pengendalian internal telah dilakukan oleh
11
SATGAS SPIP Dinas Kesehatan Kota Padang kepada seluruh pegawai
yang terdiri dari pejabat struktural dan semua staf melalui kegiatan
rutin apel pagi pada Tanggal 28 Januari 2019.

Pada kesempatan ini dipaparkan hasil pengendalian yang didapatkan


sekaligus mensosialisasikan kondisi pengendalian internal di Dinas
Kesehatan Kota Padang berdasarkan kuesioner CEE yang telah
dibagikan. Hasil evaluasi atas kondisi lingkungan pengendalian
dirumuskan Rencana Penguatan Lingkungan Pengendalian
menunjukan masih adanya kelemahan lingkungan pengendalian yang
perlu segera diperbaiki.
Atas kelemahan lingkungan pengendalian lingkungan yang ada saat
ini, langkah-langkah perbaikan yang diperlukan dan merupakan
prioritas untuk segera dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Rencana Tindak Perbaikan/Penguatan


No. Sub Unsur
Lingkungan Pengendalian

I Penegakan Menyusun kode etik Dinas Kesehatan Kota Padang


Integritas Dan Nilai yang mengacu kepada Peraturan Walikota Nomor 10
Etika Tahun 2016 tentang Kode Etik Pegawai ASN Pemko
Padang
Mensosialisasikan Kode Etik tersebut ke seluruh ASN
di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang
Menegakkan tindakan disiplin yang tepat atas
penyimpangan terhadap kebijakan dan prosedur atau
pelanggaran terhadap aturan kode etik.

12
Rencana Tindak Perbaikan/Penguatan
No. Sub Unsur
Lingkungan Pengendalian

II Komitmen terhadap Menyusun Standar kompetensi untuk setiap tugas dan


Kompetensi fungsi pada masing-masing posisi pada Dinas
Kesehatan Kota Padang
Mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi
pada masing-masing posisi di Dinas Kesehatan Kota
Padang
Menyelenggarakan pelatihan dan pembimbingan untuk
membantu pegawai mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi pekerjaannya
III Kepemimpinan Memilih Prinsip-prinsip dan Estimasi-Estimasi —
yang kondusif Pimpinan Instansi mengikuti disiplin proses tujuan
dalam mengembangkan tujuan pengendalian internal
IV Struktur Organisasi Pimpinan Instansi menetapkan tanggungjawab
yang Sesuai pelaporan internal untuk setiap area fungsional dan
dengan Kebutuhan unit organisasi
Pimpinan Instansi menjaga struktur organisasi yang
memfasilitasi pelaporan yang efektif dan komunikasi
lainnya tentang pengendalian internal diantara fungsi
dan posisi Pimpinan Instansi
Memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab
pimpinan masing-masing pejabat dalam Dinas
Kesehatan Kota Padang

V Pendelegasian Wewenang diberikan kepada pegawai yang tepat


Wewenang dan sesuai dengan tingkat tanggung jawabnya dalam
Tanggung Jawab rangka pencapaian tujuan Dinas Kesehatan Kota
Padang
Pegawai yang diberi wewenang sebagaimana
dimaksud diatas memahami bahwa wewenang dan
tanggung jawab yang diberikan terkait dengan pihak
lain di Dinas Kesehatan Kota Padang
Pegawai yang diberi wewenang tersebut diatas
memahami bahwa pelaksanaan wewenang dan
tanggung jawab terkait dengan penerapan SPIP
VI Penyusunan dan Supervisi periodik yang memadai terhadap pegawai
penerapan
kebijakan yang
sehat tentang Memberikan prioritas pengembangan SDM Dinas
pembinaan sumber Kesehatan Kota Padang untuk menunjang kegiatan
daya manusia
VII Perwujudan peran Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan,
Aparat Pengawasan kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian
Internal Pemerintah tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas

13
Rencana Tindak Perbaikan/Penguatan
No. Sub Unsur
Lingkungan Pengendalian

yang Efektif Kesehatan Kota Padang


Memberikan peringatan dini dan meningkatkan
efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kota Padang
Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola
penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan
Kota Padang
VIII Hubungan Kerja Diwujudkan dengan adanya mekanisme hubungan
yang baik dengan kerjasama yang baik antar instansi yang terkait
Instansi Pemerintah dengan rapat-rapat Koordinasi antar SKPD
Terkait

IV. RISIKO DAN KEGIATAN PENGENDALIAN

A. Pernyataan Tujuan

Penyelenggaraan SPIP dimaksudkan untuk memberikan keyakinan


memadai atas tercapainya tujuan organisasi Dinas Kesehatan Kota
Padang. Pemberian keyakinan tersebut dicapai melalui kegiatan yang
efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Dalam
Tahun 2019, rencana tindak pengendalian yang disusun Dinas
Kesehatan Kota Padang diprioritaskan untuk pembangunan
pengendalian dalam rangka mencapai tujuan yang telah disusun pada
misi yang tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan Kota Padang yakni
“Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat”.

B. Risiko-risiko
Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan atas resiko yang
mengancam pencapaian tujuan dari misi Dinas Kesehatan Kota
Padang, terdapat risiko-risiko yang menjadi prioritas untuk ditangani
oleh Dinas Kesehatan Kota Padang.

14
Risiko atas pencapaian tujuan tersebut adalah:
1. Jika Validasi data tidak akurat maka ditemukan data ganda dan
jata JKSS hasil migrasi yang slaah nama, alamat dan tanggal lahir
2. Jika obat dan perbekalan kesehatan tidak sesuai kebutuhan untuk
18 bulan maka pelayanan obat pada masyarakat di Puskesmas
tidak terpenuhi
3. Jika perencanaan serta pendistribusian obat dan perbekala tidak
tepat dan tidak terjadwal serta maka akan terjadi kelebihan atau
kekurangan obat
4. Jika obat dan vaksin tidak terpenuhi maka persentase
ketersediaan obat dan vaksin berkurang
5. Jika input data e-logistik per bulan tidak tepat waktu maka
ketersediaan obat di IFK tidak terpantu oleh Pusat
6. Jika bahan logistik tidak mencukup kebutuhan maka pemeriksaan
laboratorium untuk Puskesmas dan DKK tidak terlaksana.
7. Jika masih ada beredarnya sedian farmasi (Obat , Obat
Tradisional, Alkes, PKRT) dan Kosmetik yang tidak memenuhi
syarat karena (kadaluarsa, illegal, rusak, tidak teregistrasi,
pemakaian obat tidak rasional dan kosmetik yang masih
mengandung bahan berbahaya) maka dapat mengganggu
kesehatan masyarakat bahkan dapat menyebabkan kematian
8. Jika masih ada beredar makanan dan minuman yang tidak
memenuhi syarat di masyarakat karena basi, kadaluarsa, rusak,
tidak ada izin edar, mengandung bahan berbahaya di sarana
distribusi makanan dan minuman, P-IRT, Kantin sekolah dan
pedagang kaki lima maka kasus KLB keracunan pangan pada
masyarakat akan meningkat, dan membahayakan kesehatan
masyarakat bahkan dapat menyebabkan kematian
9. Jika Penunjukan penyedia untuk Pekerjaan PL, terlambat maka
Terjadinya keterlambatan pekerjaan kontruksi dengan sistem PL

15
10. Jika Penyusunan Dokumen Perencanaan terlambat, maka usulan
tender terlambat dan pekerjaan konstruksi juga terlambat.
11. Jika proses pembuatan /penyusunan dokumen (perencanaan)
terlambat, maka Proses Pemilihan penyedia juga terlambat.
12. Jika proses Input data RUP terlambat/ tidak sesuai dengan DPA,
maka Proses Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas juga
terlambat.
13. Jika proses pengadaan sarana dan prasarana terlambat, maka
Proses Pelayanan Kesehatan terganggu.
14. Jika media promosi dan informasi tidak dikembangkan secara
optimal maka informasi kesehatan kepada masyarakat tidak
tersampaikan dan dapat meningkatkan resiko kesakitan
masyarakat
15. Jika penyebaran media informasi sadar hidup sehat tidak tepat
sasaran maka perilaku hidup bersih dan sehat tidak terwujud
16. Jika penerapan Perda KTR tidak terlaksana secara optimal maka
tujuan perilaku hidup bersih dan sehat tidak tercapai
17. Jika pembinaan terhadap posyandu belum terlaksana secara
optimal maka target strata posyandu purnama dan mandiri tidak
tercapai
18. Jika pengetahuan dan kesadaran masyarakat kurang dalam
pemeliharaan kualitas airdan lingkungan maka penyakit berbasis
lingkungan masih akan tinggi di masyarakat
19. Jika pengetahuan dan komitmen petugas kesling Puskesmas
dalam pembinaan penyehatan lingkungan maka Pencapaian target
rumah sehat tidak tercapai
20. Jika belum semua SAB di masyarakat terawasi sesuai Permenkes
yang berlaku maka Air bersih yang dikonsumsi masyarakat tidak
memenuhi syarat keseahatan
21. Jika pengawasan TTU/TPM tidak dilaksanakan secara rutin maka

16
akan banyak TTU/TPM dimasyarakat yang tidak memenuhi syarat
dan dapat meningkatkan resiko penyakit yang berbasis lingkungan
22. Jika kunjungan lansia ke Puskesmas dan Posyandu kurang maka
screening lansia berjalan tidak optimal
23. Jika penanggulangan KEP tidak tdak tepat sasaran sesuai dengan
standar maka kasus gizi buruk akan meningkat
24. Jika kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat
terhadap pentingnya konsumsi tablet tambah darah maka akan
meningkatnya kejadian anemia pada remaja, ibu hamil dan ibu
menyusui
25. Jika pemberian Vitamin A tidak mencapai sasaran akan
meningkatkan resiko gangguan akibat kekurangan vitamin A
26. Jika perawatan kasus gizi buruk belum maksimal maka akan
meningkatkan resiko gangguan tumbuh kembang balita dan angka
kematian balita
27. Jika kinerja bikor, pembina wilayah, serta petugas kesehatan
belum sesuai standar maka capaian kegiatan program kesehatan
anak tidak maksimal.
28. Jika pemahaman petugas Puseksmas kurang dalam pengelolaan
data/laporan program maka program yang dilaksanakan dan
pelaporan yang dihasilkan tidak sesuai dengan defenisi operasional
29. Jika kurangnya koordinasi lintas program dalam pencatatan dan
pelaporan maka akan kualitas data yang dihasilkan dalam
pelaporan kurang akurat
30. Jika terjadi keterlambatan dan kurangnya sarana prasarana di
rumah sakit rujukan dalam penanganan kasus khususnya gawat
darurat maka akan meningkatkan angka kematian bayi
31. Jika dalam pelayanan kesehatan anak balita petugas tidak
menggunakan MTBS/MTBM maka akan terjadi penanganan kasus
yang tidak sesuai standar

17
32. Jika kinerja bikor, pembina wilayah, serta petugas kesehatan
belum maksimal maka capaian kegiatan PWS khususnya dlm
pemantauan ibu hamil beresiko akan rendah
33. Apabila pelayanan ANC belum berkualitas dan kurangnya
kompetensi petugas dalam menangani kasus komplikasi maka
akan meningkatkan kasus kematian ibu
34. Jika kurangnya pemahaman petugas thp definisi operasional
kegiatan dan kurangnya koordinasi lintas program dalam
pencatatan dan pelaporan maka pelaporan yang dihasilk n kurang
akurat
35. Jika pemahaman petugas Puseksmas kurang dalam pengelolaan
data/laporan program maka program yang dilaksanakan dan
pelaporan yang dihasilkan tidak sesuai dengan defenisi operasional
36. Jika terjadi keterlambatan dalam penanganan kasus gawat darurat
maternal maka akan meningkatkan angka kematian ibu
37. Jika penanganan komplikasi maternal di fasyankes belum
maksimal maka angka kematian ibu akan meningkat
38. Jika pemahaman dan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat
masih kurang maka terjadi penularan kasus DBD pada radius
lokasi kasus
39. Jika penatalaksanaan penyakit menular tidak optimal maka
berjangkitnya penyakit menular (HIV, TB, Infeksi menular seksual,
hepatitis dan ISPA)
40. Jika sarana (komputer dan jaringan internet) kurang maka
terlambat dalam pelaporan online TB dan HIV melalui aplikasi
SITT dan SIHA
41. Jika penatalaksanakan kasus tidak sesuai petunjuk teknis maka
akan terjadi penularan kasus penyakit endemik/epidemik
(Rabies,Malaria dan filariasis )
42. Jika tidak ada kewaspadaan dini terhadap penyakit menular maka

18
akan berpotensi terjadinya penularan penyakit yang bersifat
wabah atau kejadian Luar Biasa pada masyarakat
43. Jika tidak optimalnya dalam pengurangan risiko krisis kesehatan
akibat bencana maka akan menimbulkan masalah kesehatan pada
pasca bencana di masyarakat
44. Jika tidak optimalnya pemberian imunisasi pada usia anak bayi,
balita, usia sekolah dan wanita usia subur maka penyakit penyakit
menular yang dapat dicegah dengan imunisasi akan meningkat
45. Jika rantai dingin vaksin tidak sesuai dengan standar maka vaksin
yang diberikan tidak efektif
46. Jika belum optimalnya pelayanan kesehatan khusus untuk jemaah
haji maka tidak terdeteksi kategori Istithaah untuk jemaah haji
47. Jika pemberian vaksinasi khusus jemaah haji tidak optimal maka
akan berpotensi menimbulkan kasus meningitis yang berpotensi
menularkan ke jemaah lain
48. Jika belum semua kelurahan memiliki POSBINDU aktif maka tidak
semua kelompok resiko terdeteksi kasus penyakit tidak menular
49. Jika belum optimalnya penjaringan pemakai narkoba pada
kelompok masyarakat yang terpapar dgn narkoba maka akan
terjadi peningkatan pemakai narkoba pada kelompok tersebut
50. Jika pemanfaatan dana BOK UKM tidak sesuai dengan juknis maka
penanggulangan penyakit menular dan tidak menular berjalan
tidak maksimal
51. Jika pelayanan kesehatan tradisional tidak dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan regulasi yang berlaku maka pelayanan yang
diberikan akan beresiko terhadap pengguna layanan dan tidak
dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya
52. Jika kerjasama dan koordinasi dari PPK Rujukan dalam pembinaan
kurang maka tujuan pembinaan dan monev PPK Rujukan agar
tetap memberikan layanan sesuai dengan standar dan regulasi

19
tidak tercapai sesuai dengan harapan
53. Jika Perkesmas dilaksanakan tidak sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi masyarakat maka derajat kesehatan masyarakat
tidak akan meningkat sehingga fungsi kehidupan manusia tidak
optimal dan mandiri dalam upaya kesehatannya.
54. Jika jumlah peminat dan motivasi dalam mengikuti lomba
Puskesmas berprestasi kurang dari Puskesmas maka kualitas
yang dihasilkan dalam lomba puskesmas dan tenaga berprestasi
tidak sesuai dengan harapan yang mewakili kota Padang ke
tingkat lebih tinggi
55. Jika tindakan P3K tidak dilakukan sesuai dengan SOP maka bisa
memperburuk kondisi pasien yang bisa menimbulkan kecacatan
bahkan kematian.
56. Jika pelayanan kesehatan di faskes tk pertama tidak sesuai
prosedur dan tidak tepat sasaran maka pelayanan kesehatan yang
diberikan tidak maksimal
57. Jika kegiatan sosialisasi dan Pembinaan tidak dilakukan secara
optimal maka fasyankes belum optimal dalam pemberian
pelayanan sesuai standar
58. Jika terdapat perbedaan persepsi dalam tim penyusunan SOP
maka penyusunan SOP tidak tercapai sesuai dengan harapan
59. Jika RS tidak memahami persyaratan pengurusan izin maka
rekomendasi akan terlambat diterbitkan
60. Jika komitmen dari pimpinan dan staf Puskesmas kurang dalam
proses akreditasi maka proses penyusunan dokumen elemen
penilaian tidak optimal.
61. Jika dukungan dan komitmen dari lintas sektoral kurang dalam
proses akreditasi maka nilai elemen akreditasi tidak memenuhi
standar yang diharapkan.

20
Hasil analisis atas risiko-risiko dimaksud memperlihatkan peta
risiko sebagai berikut :

Rincian risiko teridentifikasi tertuang dalam lampiran 2.


C. Kegiatan Pengendalian Terpasang
Sampai saat ini, Dinas Kesehatan Kota Padang telah
membangun berbagai pengendalian untuk pencapaian tujuan pada
misi yang diemban oleh Dinas Kesehatan Kota Padang. Beberapa
pengendalian tersebut dapat dinilai telah efektif, namun beberapa
pengendalian lainnya yang telah dilaksanakan kurang/tidak efektif
mengatasi risiko dalam upaya pencapaian tujuan dimaksud.
Pengendalian yang telah dilakukan antara lain sebagai berikut :
1. Kemitraan Asuransi Kesehatan Jamkes Sumbar Sakato
Surat pemberitahuan koordinasi, laporan koordinasi, kerangka
acuan, PKS premi rutin dengan BPJS, format pengusulan data
JKSS, laporan monev
21
2. Perencanaan, pengadaan serta pendistribusian obat dan
perbekalan kesehatan
a. DPA anggaran obat untuk 8 item, daftar kebutuhan seluruh item
obat
b. Data pemakaian obat, data stok obat, obat Fornas dan Non
Fornas, obat e katalog dan non katalog, ekatalog dan non
katalog, LPLPO, Data kunjungan penyakit terbanyak, jadwal
distribusi obat
c. Draft Usulan anggaran obat per kapitasi memenuhi standar WHO
yaitu Rp.5.000,- per kapitasi, LPLPO, data penyakit terbanyak,
data jumlah penduduk
d. Data obat dari LPLPO Puskesmas dan SBBK (Srt Bukti Barang
Keluar) IFK, data spesifikasi obat, data mutasi obat
e. Draft usulan anggaran Bahan habis medis pakai sesuai
kebutuhan untuk 18 item, LPLPO, Data pemakaian bahan logistik

3. Peningkatan pengawasan peredaran obat serta keamanan pangan


dan bahan berbahaya
a. materi sosialisasi, laporan sosialisasi, ceklist pembinaan,
laporan, dokumentasi kegiatan, surat pemberitahuan
koordinasi, laporan rapat, bahan/materi rapat
b. laporan penyuluhan, materi penyuluhan, daftar hadir, materi, srt
undangan,ceklist monev, laporan, dokumentasi kegiatan, srt,
laporan
c. Laporan koordinasi

4. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan


Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
a. Komunikasi lewat WA dan komunikasi efektif melalui apel pagi
dan rapat staf

22
b. Surat permintaan nama tim teknis, SK tim teknis
c. Komunikasi lewat WA dan komunikasi efektif melalui apel pagi
dan rapat staf
d. Komunikasi lewat telpon
e. Komunikasi lewat WA dan komunikasi efektif melalui apel pagi
dan rapat staf
f. Komunikasi lewat WA dan komunikasi efektif melalui apel pagi
dan rapat staf

5. Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat,


fungsi pokjanal posyandu dan ORSOS kemasyarakatan
a. Leafleat, laporan, dokumentasi kegiatan, jadwal kegiatan, check
list monev, baliho, spanduk
b. Leafleat, laporan, dokumentasi kegiatan, jadwal kegiatan, check
list monev
c. Notulen rapat, jadwal koordinasi, dokumentasi kegiatan,
laporan, check list monev
d. Notulen rapat, jadwal koordinasi, dokumentasi kegiatan,
laporan, check list monev

6. Pengawasan kualitas air dan lingkungan, dan TTU/TPM


a. Materi sosialisasi, laporan sosialisasi, media penyuluhan, jadwal
kegiatan, laporan kegiatan, Percontohan lokasi
b. Jadwal monev, jadwal kegiatan, laporan kegiatan, ceklist
monev, laporan monev, Daftar kriteria jamban sehat
c. Jadwal monev, jadwal kegiatan, laporan kegiatan, ceklist
monev, laporan monev, Regulasi
d. Jadwal monev, jadwal kegiatan, laporan kegiatan, ceklist
monev, laporan monev, Regulasi

23
7. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal
kegiatan, srt koordinasi ke lintas sektoral

8. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,


Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan
Kekurangan Zat Mikro Lainnya
a. Materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal
kegiatan, srt koordinasi ke lintas sektoral, laporan bulanan
b. Materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal
kegiatan, srt koordinasi ke lintas sektoral, laporan bulanan
c. Materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal
kegiatan, srt koordinasi ke lintas sektoral, laporan bulanan
d. Standar perawatan Balita gizi buruk, jadwal kegiatan, laporan
monev, jadwal monev, laporan bulanan

9. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita


a. Laporan supervisi fasilitatif sesuai standar oleh Bikor, laporan
sosialisasi defenisi operasional audit kematian, jadwal kegiatan,
jadwal monev, laporan kegiatan dan laporan monev, SOP audit
kematian
b. Jadwal monev, laporan monev, ceklist monev
c. Materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal
kegiatan, surat koordinasi ke lintas sektoral, laporan bulanan
d. Standar Operasional Prosedur penanganan kegawatdaruratan
pada BBL, laporan sosialisasi, laporan monev, jadwal monev,
ceklist monev
e. Standar MTBS/MTBM, jadwal kegiatan, laporan kegiatan, laporan
monev, ceklist monev, jadwal monev

24
10. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan AMP
a. Materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal
kegiatan, srt koordinasi ke lintas sektoral, laporan bulanan
b. Standar Operasional Prosedur Ante Natal Care,materi sosialisasi,
laporan kegiatan, laporan monev, jadwal kegiatan, laporan
bulanan
c. Standar Operasional Prosedur Ante Natal Care,materi sosialisasi,
laporan kegiatan, laporan monev, jadwal kegiatan, laporan
bulanan
d. Materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal
kegiatan, laporan bulanan
e. Materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal
kegiatan, laporan bulanan, srt koordinasi dengan lintas sektoral
f. Materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal
kegiatan, laporan bulanan, srt koordinasi dengan lintas sektoral

11. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


a. Laporan bulanan ABJ, Data kasus DBD dari RS dan puskesmas,
leaflet, notulen Penyuluhan dan PE ke daerah kasus
SOP Foging Focus DBD , Surat edaran Walikota tentang
penanggulangan kasus DBD, Perwako DBD, Dana kegiatan,
Laporan koordinasi lintas progran dan sektor.
b. Laporan bulanan kasus, Laporan Sosialisasi kepada masyarakat,
laporan Supervisi dan bimtek ke puskesmas
,SOP penatalaksanaan penyakit endemik/epidemik, Surat
permintaan ke bagian sarana dan Dinkes Propinsi tentang
sarana dan prasarana penyakit endemik dan epidemik, laporan
Penyegaran petugas tentang tatalaksana kasus penyakit
endemik/epidemik, kesepakatan kerjasama lintas program dan
sektor dalam pengendalian dan penaggulangan penyakit

25
endemik/epidemik.
c. Laporan bulanan secara online, Laporan pelatihan pelaporan
SIHA online dan SITT pada petugas ,buku panduan pemakaian
softwere SITT dan SIHA ,Format laporan TB, HIV dan IMS,
Laptop dan jaringan internet,ceklist pemantauan pengiriman
laporan online dari puskesmas dan RS
d. Laporan bulanan kasus, Laporan Sosialisasi kepada masyarakat,
laporan Supervisi dan bimtek ke puskesmas, SOP
penatalaksanaan penyakit endemik/epidemik, Surat permintaan
ke bagian sarana dan Dinkes Propinsi tentang sarana dan
prasarana penyakit endemik dan epidemik, laporan Penyegaran
petugas tentang tatalaksana kasus penyakit endemik/epidemik,
kesepakatan kerjasama lintas program dan sektor dalam
pengendalian dan penaggulangan penyakit endemik/epidemik.

12. Peningkatan survelen epidemologi penanggulangan wabah dan


imunisasi
a. SOP Penanggulangan KLB dan Keracunana , Bintek dan
Supervisi, Laporan Peningkatan Kapasitas Petugas, Laporan
mingguan EWARS
b. Laporan kegiatan
c. Laporan bulanan imunisasi, Laporan Koordinasi dg pelayanan
kesehatan, SOP imunisasi, Laporan supervisi dan bimtek ke
puskesmas
d. SOP Penyimpanan vaksin, Colcein penyimpanan vaksin yang
standar, Grafik Pemantauan suhu tempat penyimpanan vaksin
e. Laporan Koordinasi dengan Kemenag dan KBIH, Laporan
Penyuluhan,Jemput data Kemenag, Pemeriksaan yang
berjenjang dan ketat pada calon jemaah haji, SOP Pemeriksaan
kesehatan haji, Pengisian data siskohat

26
f. SOP Pemberian vakasin, Catatan Pemberian vaksinasi kusus
pada calon jemaah haji sebelum keberangkatan, Laporan
koordinasi dengan Dinkes propinsi tentang ketersedian vaksin
khusus, Buku kesehatan calon jemaah haji

13. Pelayanan dan pencegahan penyakit Tidak menular


Laporan bulanan PTM, Laporan Evaluasi program PTM dan bimtek
untuk capaian program, komputer dan jaringan internet untuk
pelaporan secara online, Surat permintaan ke bagian sarana dan
dinkes propinsi tentang penambahan posbindu KIT, laporan kerja
sama lintas sektor (ADVOKASI)

14. Laporan kegiatan skrining narkoba, laporan Supervisi dan


bimtek IPWL dan puskesmas, laporan Koordinasi dengan lintas
sektor

15. BOK UKM


Juknis pelaksanaan kegiatan BOK, notulen rapat penjelasan
juknis kegiatan BOK, jadwal pelaksanaan kegiatan BOK

16. Pembinaan Pengobatan tradisional


Laporan bulanan dari yankestrad, laporan monev, ceklist monev,
jadwal monev, regulasi yankestrad

17. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan


Jadwal Monev, Jadwal kegiatan koordinasi, sosialisasi dan
pembinaan, ceklist monev, laporan monev, Permenkes

18. Peningkatan perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)


Laporan bulanan, jadwal monev, ceklist monev, laporan monev

27
19. Penialian Puskesmas dan Tenaga Kesehatan berprestasi
Surat permintaan usulan tenaga berprestasi dengan tanggal
batas, komunikasi efektif via WA, jadwal penilaian,sk pemenang
yang ditandatangani walikota, dokumentasi kegiatan

20. Pelaksanaan kegiatan/ pelayanan P3K


Jadwal P3K rutin, laporan kegiatan, notulen rapat

21. Peningkatan pelayanan kesehatan primer


Daftar sarana kesehatan rujukan, Jadwal kegiatan, jadwal monev,
laporan kegiatan, laporan monev, ceklist monev, Permenkes dan
regulasi terkait perizinan

22. Sosialisasi dan pembinaan perizinan Bidang kesehatan


POA, Regulasi berupa Peraturan Menteri, Ceklist Self Assestment
RS, draft SOP dalam bentuk Perwako, laporan kegiatan

23. Penyusunan SOP Pemberian Rekomendasi Perizinan RS kelas C


dan D berdasarkan Permenkes No 56 tahun 2014
POA kegiatan, Regulasi berupa Peraturan Menteri, formulir
persyaratan pengurusan rekomendasi izin

24. Akreditasi Puskesmas


Dokumentasi penggalangan komitmen, SK Kadis penggalangan
komitmen, jadwal pendampingan, jadwal proses akreditasi,
laporan kegiatan

D. Kegiatan Pengendalian Yang Masih Dibutuhkan


1. Tujuan 1 : Pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang memiliki
jaminan kesehatan berjalan lancar

28
Laporan koordinasi, mou dengan dinsos tentang verifikasi dan
validasi data

2. Tujuan 2 : Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan


kesehatan
a. Kerangka acuan, draft Rencana Kebutuhan Obat , Renstra
b. Standar Formularium Puskesmas, data pemakaian obat
terbanyak, draft analisa perencanaan obat, SK Tim Perencanaan
Obat, Jadwal distribusi obat.
c. Kerangka acuan
d. Data ketersediaan 20 indikator ketersediaan obat
e. Data item bahan logsitik laboratorium sesuai penyakit,kerangka
acuan

3. Tujuan 3 : Melindungi masyarakat dari obat dan kosmetika yang


tidak memenuhi syarat yang mengandung bahan berbahaya
a. Rka usulan tambahan biaya, srt usulan tambahan tenaga
b. Rka usulan penambahan biaya, srt usulan tambahan tenaga yang
mempunyai sertifikat DFI

4. Tujuan 4 : Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana di Dinas


Kesehatan, Puskesmas/Pustu dan jaringannya
a. Surat pemberitahuan pengentrian aplikasi SIRUP, surat
penunjukan penanggungjawab aplikasi SIRUP yang
ditandatangani oleh Kadis
b. Komunikasi efektif dengan Tim teknis
c. Surat pemberitahuan pengentrian SIRUP, surat permintaan SK
PPTK di awal tahun
d. Surat percepatan penyusunan dokumen perencanaan ke
konsultan perencana

29
e. Surat pemberitahuan pengentrian SIRUP, srt permintaan SK
PPTK di awal tahun
f. Surat pemberitahuan pengentrian SIRUP, srt permintaan SK
PPTK di awal tahun

5. Tujuan 5 : Meningkatnya persentase rumah tangga berperilaku


hidup bersih dan sehat
a. Leafleat lebih banyak,video, rekaman, usulan pelatihan design
grafis
b. Leafleat lebih banyak, dokumentasi kegiatan, jadwal kegiatan,
check list monev
c. SK Pokja KTR melibatkan lintas sektoral
d. SK Pokja Posyandu, jadwal pembinaan kampung KB, P2WKSS,
jadwal pembinaan kelurahan berprestasi

6. Tujuan 6 : Meningkatnya persentase kelurahan stop buang air besar


sembarangan
a. Perda tentang pengawasan lingkungan kualitas air, TTU/TPM,
Percontohan lokasi
b. Peraturan daerah tentang rumah sehat
c. Peraturan daerah tentang kualitas air, akreditasi laboratorium
dinas, SK Pokja peningkatan kualitas air
d. Peraturan daerah tentang TTU/TPM

7. Tujuan 7 : Meningkatnya persentase skrining Lansia


Jadwal penyuluhan rutin

8. Tujuan 8 : Penurunan persentase prevalensi kasus kurang gizi


a. Dokumentasi kegiatan konsumsi PMT
b. laporan kegiatan evaluasi laporan bulanan
30
c. laporan kegiatan evaluasi laporan bulanan
d. SOP perawatan gizi buruk, laporan kegiatan evaluasi laporan
bulanan, SK tim pemantauan penanggulangan gizi buruk

9. Tujuan 9 : Penurunan kasus kematian bayi


a. Laporan evaluasi berkala, jadwal evaluasi berkala, ceklist/
instrumen supervisi
b. Laporan kegiatan evaluasi berkala
c. Surat pemberitahuan penyediaan NICU sesuai standar kepada
RS
d. Laporan kegiatan evaluasi berkala, SOP MTBS/MTBM

10. Tujuan 10 : Penurunan jumlah kasus kematian ibu


a. Laporan kegiatan evaluasi berkala
b. SK Pokja penangganan kasus gawat darurat maternal yang
melibatkan lintas sektoral dan Tokoh Masyarakat
c. SK Pokja penangganan komplikasi maternal yang melibatkan
fasyankes rujukan

11. Tujuan 11 : Penurunan jumlah kejadian luar biasa


a. SK supervisor dan koordinator gerakan satu rumah satu
jumantik, laporan Rapat Koordinasi Supervisor jumantik
b. Laporan workshop program malaria, laporan Sosialisasi program
Rabies
c. Ceklist pemantauan pengiriman laporan online dari puskesmas
dan RS

12. Tujuan 12 : Penurunan jumlah kejadian luar biasa


a. SK Tim gerak cepat KLB, Laporan Kegawat Daruratan kesehatan
di Masyarakat, Laporan koordinasi Lintas Program dan Sektor

31
b. Laporan pelatihan dan simulasi pananggulangan bencana klaster
kesehatan, Laporan koordinasi dg lintas Program dan sektor
terkait dalam penanggulangan bencana, Dokumen Kotienci
klaster kesehatan dalam penanggulangan bencana
c. Ceklist Pengawasan unit Pelayanan Imunisasi, Laporan
Koordinasi dengan Organisasi Profesi, Sertifikat immunisasi MR
d. Laporan monitoring rutin ke puskesmas dan RS, Buku Grafik
pemantauan suhu tempat penyimpanan vaksin di isi setiap hari
e. Laporan Peningkatan kapasitas petugas utk pelayanan kes haji,
Data siskohatkes di isi lengkap, Laporan dan Ceklist Monev rutin
ke pengelolah haji
f. Surat pemberitahuan tentang jadwal pemberian Vaksin
meningitis pada KBIH, Surat Edaran tentang pentingnya
pemberian vaksin meningitis pada calon jemaah haji

13. Tujuan 13 : Peningkatan jumlah kunjungan sehat dan kunjungan


sakit dalam dan luar gedung Puskesmas (visite rate)
a. Laporan sosialisasi pelaporan kunjungan sehat sakit pada
fasyankes Tk.I, laporan Workshop portal Posbindu PTM bagi
petugas, laporan pelatihan peningkatan kapasitas petugas PTM
, laporan sosialisasi kegiatan Posbindu dengan lintas sektor

14. Tujuan 14 : Peningkatan jumlah kunjungan sehat dan kunjungan


sakit dalam dan luar gedung Puskesmas (visite rate)
a. Surat permintaan sarana dan prasarana kegiatan ke bagian
sarana dan Dinkes Propinsi
b. Laporan koordinasi dg lintas sektor (advokasi)

15. Tujuan 15 : Peningkatan jumlah kunjungan sehat dan kunjungan


sakit dalam dan luar gedung Puskesmas (visite rate)

32
a. Laporan pelaksanaan kegiatan BOK , laporan koordinasi lintas
program

16. Tujuan 16 : Peningkatan jumlah kunjungan sehat dan kunjungan


sakit dalam dan luar gedung Puskesmas (visite rate)
Draft Perwako monev Yankestrad, laporan bulanan

17. Tujuan 17 : Peningkatan jumlah kunjungan sehat dan kunjungan


sakit dalam dan luar gedung Puskesmas (visite rate)
MOU tentang kebijakan pembinaan dan pengawasan PPK Rujukan
oleh Dinkes Kota

18. Tujuan 18 : Peningkatan jumlah kunjungan sehat dan kunjungan


sakit dalam dan luar gedung Puskesmas (visite rate)
Surat koordinasi lintas sektoral, srt koordinasi lintas sektoral, SK
Pokja Perkesmas dengan lintas sektoral, surat edaran kadis ttg
pelaksanaan perkesmas, SK kapus tentang pelaksanaan
perkesmas di puskesmas

19. Tujuan 19 : Peningkatan jumlah kunjungan sehat dan kunjungan


sakit dalam dan luar gedung Puskesmas (visite rate)
Surat teguran bagi Puskesmas yang tidakmengikuti dan tidak
mengirim tenaga dari kadis, srt pemanggilan peserta yang
ditandatangani oleh sekda

20. Tujuan 20 : Peningkatan jumlah kunjungan sehat dan kunjungan


sakit dalam dan luar gedung Puskesmas (visite rate)
Srt usulan sarana alkes pendukung P3K sesuai standar

21. Tujuan 21 : Peningkatan jumlah kunjungan sehat dan kunjungan


sakit dalam dan luar gedung Puskesmas (visite rate)

33
Usulan penambahan sumber daya manusia dan sarana dan
prasarana

22. Tujuan 22 : Peningkatan jumlah kunjungan sehat dan kunjungan


sakit dalam dan luar gedung Puskesmas (visite rate)
Bukti komitmen RS dan petugas dalam melaksanakaan SOP,
instrument self assesment RS

23. Tujuan 23 : Peningkatan jumlah puskesmas terakreditasi


Surat edaran pengurusan izin rekomendasi Rumah Sakit

24. Tujuan 24 : Peningkatan jumlah puskesmas terakreditasi


SK keterlibatan lintas sektoral dalam proses akreditasi.

Kegiatan pengendalian yang dibangun akan tertuang dalam bentuk


kebijakan dan standar operasi prosedur yang terintegrasi dalam aktivitas
organisasi.

Rincian kegiatan pengendalian yang masih dibutuhkan dalam rangka


mengatasi risiko tertuang dalam lampiran 3.

V. INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Informasi dan komunikasi yang dimaksud dalam RTP ini adalah informasi
dan komunikasi yang dibutuhkan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang dalam
rangka mendukung jalannya pengendalian yang dibangun. Informasi dan
komunikasi yang perlu diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang
terkait dengan pengendalian yang dibangun sesuai dengan rencana dalam
RTP adalah:

1. Kemitraan Asuransi Kesehatan Jamkes Sumbar Sakato


Surat Undangan dan laporan kegiatan
34
2. Perencanaan, pengadaan serta pendistribusian obat dan
perbekalan kesehatan
a.Format RKO Kota
b.Undangan Pertemuan, jadwal distribusi
c. E-Monev
d.Data e-logistik
e.Rencana Kebutuhan Logistik Tahunan

3. Peningkatan pengawasan peredaran obat serta keamanan pangan


dan bahan berbahaya
a. Surat Undangan
b. Surat Pelaporan
c. SMS Center
d. Leaflet
e. Buku Registrasi P.IRT
f. Sertifikat Penyuluhan Kemaanan Pangan (PKP) & P.IRT
g. Rekomendasi Izin Apotek, Toko Obat, PBF, Toko Alat Kesehatan,
Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), Penyalur Alat Kesehatan,
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
4. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
a. Surat, Surat penunjukan
b. Surat permintaan nama tim teknis, SK tim teknis
c. Surat percepatan penyusunan dokumen perencanaan
d. Surat pemberitahuan
e. Schledule pengadaan

5. Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat,


fungsi pokjanal posyandu dan ORSOS kemasyarakatan

35
a. Check list, leafleat, video rekaman
b. Jadwal koordinasi, check list, SK Pokja, jadwal pembinaan
kampung KB, P2WKSS, jadwal pembinaan kelurahan berprestasi

6. Pengawasan kualitas air dan lingkungan, dan TTU/TPM


a. Materi sosialisasi, media penyuluhan, jadwal penyuluhan
b. Daftar kriteria jamban sehat
c. SK Pokja peningkatan kualitas air, check list monev, jadwal
monev
d. Jadwal kegiatan, regulasi

7. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia


Jadwal penyuluhan rutin

8. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,


Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan
Kekurangan Zat Mikro Lainnya
a. Jadwal survailens gizi
b. Materi sosialisasi, jadwal kegiatan, surat koordinasi
c. Standart perawatan balita gizi buruk, jadwal monev, SOP
perawatan gizi buruk, SK tim penanggulangan gizi buruk

9. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita


a. Materi sosialisasi, jadwal kegiatan, surat koordinasi
b. Surat koordinasi lintas sektoral, surat pemberitahuan NICU
c. SOP penanganan kegawatdaruratan, jadwal monev, checlist
monev
d. Standart perawatan balita gizi buruk, jadwal kegiatan, SOP
MTBS/MTBM

36
10. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan AMP
a. Jadwal kegiatan, surat koordinasi lintas sektor, laporan bulanan
b. Materi sosialisasi, jadwal kegiatan, laporan bulanan, surat
koordinasi lintas sektoral

11. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


a. Format laporan, Draf SK
b. Notulen rapat, Format laporan, Cheklist Monitoring
c. Aplikasi SITT dan SIHA, Laptop dan Jaringan Internet
d. Kerangka acuan pertemuan,surat undangan, Materi pertemuan,
Format laporan

12. Peningkatan surveilen epidemologi penanggulangan wabah dan


imunisasi
a. Draf SK,Format Laporan, HP,WA
b. Jadwal,ceklist, Format laporan,surat, Draf SK
c. Buku, ceklist
d. Buku kesehatan calon cemaah haji, Ceklist monev, laporan
monev
e. Surat, Surat Edaran

13. Pelayanan dan pencegahan penyakit Tidak menular


Kerangka acuan pertemuan,surat undangan, Materi
Sosialisasi/pelatihan, format laporan PTM

14. Pelayanan kesehatan masyarakat gangguan jiwa dan narkoba


Surat, SBBK

15. BOK UKM


Format Laporan.Dokumentasi, Notulen Rapat, Jadwal kegiatan

37
16. Pembinaan Pengobatan tradisional
Leaflet, spanduk, lembar balik, modul, buku saku

17. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan


Jadwal monev, ceklist monev, surat koordinasi

18. Peningkatan perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)


Jadwal monev, ceklist monev, srt koordinasi

19. Penialian Puskesmas dan Tenaga Kesehatan berprestasi


Surat permintaan usulan tenaga peserta lomba, buku ekspedisi, srt
pengiriman peserta, SK

20. Pelaksanaan kegiatan/ pelayanan P3K


Jadwal kegitan, surat usulan

21. Peningkatan pelayanan kesehatan primer


Jadwal kegitan, jadwal monev

22. Sosialisasi dan pembinaan perizinan Bidang kesehatan


Jadwal kegiatan, jadwal monev

23. Penyusunan SOP Pemberian Rekomendasi Perizinan RS kelas C


dan D berdasarkan Permenkes No 56 tahun 2014
a.Ceklist
b.POA kegiatan, persyaratan perizinan

24. Akreditasi Puskesmas


Jadwal kegiatan, dokumentasi kegiatan

38
VI. PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dan evaluasi atas pengendalian intern pada dasarnya


ditujukan untuk meyakinkan apakah pengendalian intern yang terpasang
telah berjalan efektif mengatasi risiko dan apakah tindakan yang diperlukan
dilaksanakan. Pemantauan dan evaluasi yang dilaksanakan meliputi :

1. Pemantauan Berkelanjutan
Pemantauan berkelanjutan dilaksanakan atas pengendalian kunci
untuk meyakinkan bahwa pengendalian tersebut dijalankan
sebagaimana seharusnya. Pemantauan yang dilaksanakan di Dinas
Kesehatan Kota Padang adalah Pemantauan Berkelanjutan.
Masing-masing unit kerja pada Dinas Kesehatan Kota Padang
sebagai pemilik risiko akan melakukan pemantauan berkelanjutan.
Pemantauan berkelanjutan ini dilaksanakan oleh Kepala Dinas,
Sekretaris/Kepala Bidang atau Kepala Subbag/Seksi pada setiap
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh bidang-bidang sesuai
dengan uraian tugas masing-masing. Pemantauan berkelanjutan di
Dinas Kesehatan Kota Padang sesuai dengan risiko-risiko yang ada
meliputi sebagai berikut:
- Pemantauan terhadap pembentukan kode etik Dinas
Kesehatan Kota Padang.
- Pemantauan terhadap SOP kegiatan yang ada di Dinas
Kesehatan Kota Padang.
- Pemantauan dan Evaluasi atas penerapan standar kompetensi
dan penempatan SDM.
- Pemantauan terhadap serapan atau realisasi belanja APBD
Dinas Kesehaan Kota Padang.

Rincian Pemantauan berkelanjutan yang akan dilakukan tertuang


pada lampiran 5

39
2. Evaluasi Terpisah
Evaluasi terpisah dapat dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Padang
selaku auditor Pemerintah Kota Padang atau oleh pihak luar
seperti BPKP. Evaluasi bertujuan untuk meyakinkan apakah
pengendalian intern yang terpasang telah berjalan efektif.
3. Pelaksanaan Tindak Lanjut
Sebagai bagian dari penyelenggaraan dan perbaikan SPIP, atas
setiap rekomendari hasil audit/evaluasi/reviu dari auditor eksternal
maupun internal, setiap bidang/sekretariat Dinas Kesehatan Kota
Padang melaksanakan tindak lanjutnya.
4. Pemantauan atas Pelaksanaan RTP
Setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Padang memberikan
laporan atas RTP sesuai tanggung-jawabnya secara berkala kepada
Tim pemantau yang dalam hal ini adalah Inspektorat Kota Padang.
Hasil pemantauan tim pemantau dilaporkan kepada Walikota
Padang.

VII. PENUTUP

Rencana Tindak Pengendalian Intern Dinas Kesehatan Kota Padang


Tahun 2019 merupakan salah satu dokumen penting dalam
penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
dalam rangka mewujudkan proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan
seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efesien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara,
dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Pemantauan atas pelaksanaan sesuai rencana tindak pengendalian ini
dan evaluasi atas efektifitas pengendalian yang ada akan menjadi

40
dasar pertimbangan pembuatan Statement of Responsibility dalam
laporan keuangan.

41
LAMPIRAN 1

RENCANA TINDAK PERBAIKAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN

Kondisi Lingkungan Penanggung Jawab


Rencana Tindak Perbaikan/ Penguatan Target Waktu
No Pengendalian Yang Pelaksanaan
Lingkungan Pengendalian Penyelesaian
Belum Memadai perbaikan

1 2 3 4 5

I Penegakan Integritas dan Nilai Etika

1 Pengembangan Integritas dan Sosialisasi Peraturan Walikota Nomor : 10 Tahun Sekretaris Tahun 2019
Nilai Etika 2016 tentang Kode Etik Pegawai ASN Pemko Padang

Pimpinan Instansi mengembangkan sikap etika dan Sekretaris Tahun 2019


tata nilai yang dapat dimengerti oleh seluruh
pegawai

2 Pengomukasian nilai-nilai etika Pimpinan Instansi mengkomunikasikan komitmennya Sekretaris Tahun 2019
akan nilai-nilai etika melalui perkataan dan tindakan

II Komitmen Terhadap Kompetensi

1 Identifikasi Kompetensi Evaluasi Kompetensi — Kompetensi yang dibutuhkan Kabid SDK Tahun 2019
dievaluasi secara regular dan dijaga
kesinambungannya

2 Pemanfaatan Individu yang Melaksanakan diklat/ pelatihan Kabid SDK Tahun 2019
memiliki kompetensi

III Struktur Organisasi yang sesuai dengan kebutuhan

1 Menjaga Kelangsungan Proses Garis Pelaporan Pimpinan Instansi mengetahui Sekretaris Tahun 2019

42
Kondisi Lingkungan Penanggung Jawab
Rencana Tindak Perbaikan/ Penguatan Target Waktu
No Pengendalian Yang Pelaksanaan
Lingkungan Pengendalian Penyelesaian
Belum Memadai perbaikan

pentingnya menjaga kelangsungan proses sebagai


tujuan verifikasi dari informasi yang dihasilkan dari
sistem informasi organisasi

IV Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab

1 Pengawasan atas Pimpinan Instansi mengawasi proses penentuan Sekretaris Tahun 2019
pengendalian internal dan tanggung jawab untuk pengendalian internal dan
risiko Pimpinan Instansi risiko

V Kebijakan Pengembangan SDM

1 Penerimaan dan retensi Penerimaan dan retensi pegawai pada posisi kunci Sekretaris Tahun 2019
pegawai pada posisi kunci didasarkan pada prinsip-prinsip integritas dan
kompetensi yang diperlukan sehubungan dengan
posisi tersebut

43
LAMPIRAN 2

DAFTAR RISIKO PRIORITAS TERIDENTIFIKASI

Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5

Tujuan : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan masyarakat yang dapat menjangkau
semua lapisan masyarakat.
1 Jika validasi data tidak akurat maka Kabid Pengetikan data yang kurang optimal 1. Pembayaran iuran premi yang ganda
ditemukan data ganda dan data JKSS SDK dan dari pihak kelurahan
hasil migrasi yang salah nama, alamat Kasie
dan tanggal lahir SDMK & Masih ada data yang diusulkan salah 2. Kartu JKSS tidak aktif atau tidak bisa
entry oleh BPJS Kesehatan dilayani di PPK Tingkat I dan Lanjutan karena
Jamkes
kartu yang dipakai dianggap tidak milik yang
bersangkutan karena tidak cocok dengan KK
yang sesuai dengan Dukcapil

2 Jika obat dan perbekalan kesehatan Ka GFK 1. Terbatasnya dana untuk kebutuhan Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
tidak sesuai kebutuhan untuk 18 bulan obat Puskesmas (APBD) di Puskesmas berkurang
maka pelayanan obat pada masyarakat
di Puskesmas tidak terpenuhi

3 Jika perencanaan serta pendistribusian Ka GFK 1. Data yang diberikan Puskesmas Tidak tercapainya persentase ketersediaan
obat dan perbekala tidak tepat dan untuk perencanaan obat tidak akurat. obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas
tidak terjadwal maka akan terjadi yaitu 90%
kelebihan atau kekurangan obat 2. Kemampuan petugas dalam
membuat perencanaan belum efektif

44
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
4 Jika obat dan vaksin tidak terpenuhi Ka GFK Penghitungan biaya obat per kapitasi Ketersediaan obat dan vaksin 90 % di
maka persentase ketersediaan obat masih rendah.( Rp.5.000/per orang ) Puskesmas ( untuk 20 item yang dipantau )
dan vaksin berkurang tidak tercapai

5 Jika input data e-logistik per bulan Ka GFK 1. Petugas input data e logistik masih Ketersediaan obat dan vaksin di IFK tidak
tidak tepat waktu maka ketersediaan tugas rangkap. 2. terpantau oleh Pusat.
obat di IFK tidak terpantu oleh pusat Laporan dari Puskesmas terlambat

6 Jika bahan logistik tidak mencukup Ka GFK Terbatasnya dana kebutuhan bahan Ketersediaan bahan logistik untuk
kebutuhan maka pemeriksaan logistik .( APBD ) pemerikasaan laboratorium sederhana untuk
laboratorium untuk Puskesmas dan penyakit Tidak menular tidak mencapai
DKK tidak terlaksana. sasaran

7 Jika masih ada beredarnya sedian Kabid 1. Tingkat pengetahuan pelaku usaha Beredarnya sedian farmasi (obat, obat
farmasi (Obat , Obat Tradisional, Alkes, SDK dan masih rendah dan penanggung jawab tradisional, alkes, PKRT), dan kosmetik yang
PKRT) dan Kosmetik yang tidak kasie pelayanan kefarmasi kurang patuh tidak memenuhi syarat di masyarakat
memenuhi syarat karena (kadaluarsa, Kefarmas terhadap peraturan kefarmasian
illegal, rusak, tidak teregistrasi, ian
pemakaian obat tidak rasional dan
kosmetik yang masih mengandung
bahan berbahaya) maka dapat 2. Masih kurangnya jumlah tenaga
untuk melakukan pembinaan dan
mengganggu kesehatan masyarakat
pengawasan

45
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
bahkan dapat menyebabkan kematian 3. Masih ada masyarakat yang kurang
pengetahuannya terhadap sedia
farmasi (obat, obat tradisional, Alkes,
PKRT) dan kosmetik yang tidak
memenuhi syarat

8 Jika masih ada beredar makanan dan Kabid 1. Tingkat pengetahuan pelaku usaha Beredarnya makanan dan minuman yang
minuman yang tidak memenuhi syarat SDK dan (P-IRT, distributor makanan & tidak memenuhi syarat atau mengandung
di masyarakat karena basi, kadaluarsa, kasie minuman, kantin sekolah, pedagang bahan kimia berbahaya, alcohol golongan C di
rusak, tidak ada izin edar, Kefarmas kaki lima) masih rendah terhadap masyarakat
mengandung bahan kimia berbahaya ian keamanan pangan.
yang tidak boleh dikonsumsi di sarana
distribusi makanan dan minuman, P-
IRT, Kantin sekolah dan pedagang kaki
lima maka akan berkontribusi terhadap 2. Masih ada bahan kimia berbahaya
penyebab kasus KLB keracunan yang tidak boleh dikonsumsi beredar di
pangan pada masyarakat akan pasaran, sehingga masyarakat masih
mudah mendapatkannya.
meningkat, dan membahayakan
kesehatan masyarakat bahkan dapat 3. Tenaga untuk melakukan
menyebabkan kematian pengawasan dan pembinaan
kelapangan masih kurang
9 Jika Penunjukan penyedia untuk Kabid 1. Terlambatnya penunjukan PPK/PPTK 1.Terlambatnya Proses pekerjaan/ Tender dan
Pekerjaan PL (Penunjukan Lansung), SDK dan dan penerbitan SK PPK/PPTK. pelaksanaan.
terlambat maka Terjadinya kasie
keterlambatan pekerjaan kontruksi Sarkes
dengan sistem PL
2.Terlambatnya Input Data RUP oleh 2.Terjadi /tertundanya waktu penyelesaian
pengelola Kegiatan. pekerjaan Pisik

46
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
10 Jika Penyusunan Dokumen 3.Terlambatnya pemeriksaan dan
Perencanaan terlambat, maka usulan pengesahan dokumen oleh Dinas PU
tender terlambat dan pekerjaan DPRKPP Kota Padang sebagai pemebri
konstruksi juga terlambat Legitimasi Konstruksi

11 Jika proses pembuatan /penyusunan Kabid 1. Terlambatnya penunjukan PPK/PPTK 1.Terlambatnya penunjukan penyedia (Pihak
dokumen (perencanaan) terlambat, SDK dan dan penerbitan SK PPK/PPTK. ke3)
maka Proses Pemilihan penyedia juga kasie
terlambat Sarkes

2.Terlambat Penyusunan Dokumen 2.Terlambatnya pelaksanaan pengadaan


Oleh Konsultan Perencana.

3.Terlambatnya pemeriksaan dan 3.Terlambatnya pelaksanaan kegiatan dan


pengesahan dokumen oleh Dinas PU penyelesaiaan pekerjaan.
DPRKPP Kota Padang sebagai pemberi
Legitimasi Konstruksi.

12 Jika proses Input data RUP terlambat/ Kabid 1. Terlambatnya penunjukan PPK/PPTK 1.Terlambatnya pelaksanaan pengadaan
tidak sesuai dengan DPA, maka Proses SDK dan dan penerbitan SK PPK/PPTK.
Pengadaan Sarana dan Prasarana kasie
Puskesmas juga terlambat Sarkes

2.Terlambat Penyusunan Dokumen 2.Terlambatnya pelaksanaan kegiatan dan


pengadaan sarana dan prasana penyelesaiaan pekerjaan.
Puskesmas.

3. Kurangnya komitmen dari masing-


masing seksi dan Puskesmas dalam
proses entri aplikasi SIRUP

47
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
13 Jika proses pengadaan sarana dan Kabid 1. Terlambatnya penunjukan PPK/PPTK 1.Terlambatnya pelaksanaan pengadaan
prasarana terlambat, maka Proses SDK dan dan penerbitan SK PPK/PPTK.
Pelayanan Kesehatan terganggu kasie
Sarkes

2.Terlambat Penyusunan Dokumen 2.Terlambatnya pelaksanaan kegiatan dan


pengadaan sarana dan prasana penyelesaiaan pekerjaan.
Puskesmas.

14 Jika media promosi dan informasi tidak Kasie pengetahuan petugas promkes Informasi kesehatan masyarakat yang sampai
dikembangkan secara optimal maka Promkes Puskesmas masih kurang, dukungan ke masyarakat belum maksimal
informasi kesehatan kepada dan sarpras masih kurang di Puskesmas
masyarakat tidak tersampaikan dan Kabid
dapat meningkatkan resiko kesakitan Kesmas
masyarakat

15 Jika penyebaran media informasi sadar Kasie Kurang aktifnya pemegang program Masih munculnya masalah kesehatan ibu,
hidup sehat tidak tepat sasaran maka Promkes dan kader dalam menggerakkan bayi, balita dan anak
perilaku hidup bersih dan sehat tidak dan masyarakat
terwujud Kabid
Kesmas

16 Jika penerapan Perda KTR tidak Kasie koordinasi lintas program dan lintas Meningkatkan resiko penyakit akibat asap
terlaksana secara optimal maka tujuan Promkes sektor yang masih lemah akibat rokok di masyarakat
perilaku hidup bersih dan sehat tidak dan adanya perbedaan persepsi dalam
tercapai Kabid penerapan KTR
Kesmas

48
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
17 Jika pembinaan terhadap posyandu Kasie Pembina wilayah dan kader posyandu Pemantauan permasalahan kesehatan ibu dan
belum terlaksana secara optimal maka Promkes kurang aktif dalam menggerakkan anak di posyandu tidak maksimal
target strata posyandu purnama dan dan masyarakat, koordinasi lintas program
mandiri tidak tercapai Kabid dan lintas sektor yang masih lemah
Kesmas

18 Jika pengetahuan dan kesadaran Kasie Kurangnya respon masyarakat Masih adanya masyarakat yang BABS di
masyarakat kurang dalam Kesling terhadap STBM walaupun sudah ada sungai, kebun, tepi pantai dan aster alias asoi
pemeliharaan kualitas airdan dan pemicuan CLTS, Kurangnya respon terbang
lingkungan maka penyakit berbasis Kabid masyarakat terhadap rumah sehat
lingkungan masih akan tinggi di Kesmas walaupun sudah dilaksanakan
masyarakat sosialisasi daan pembinaan kepada
masyarakat

19 Jika pengetahuan dan komitmen Kasie Jumlah sdm kesling masih kurang di Masih tingginya penyakit berbasis lingkungan
petugas kesehatan lingkungan Kesling Puskesmas, pemahaman petugas
Puskesmas dalam pembinaan dan tentang pelaksanaan inspeksi sanitasi
penyehatan lingkungan maka Kabid masih kurang
pencapaian target rumah sehat tidak Kesmas
tercapai

20 Jika belum semua SAB di masyarakat Kasie Kurangnya komitmen pemilik DAMIU Masih tingginya penyakit berbasis lingkungan
terawasi sesuai Permenkes yang Kesling dalam pemeriksaan kualitas air berkala,
berlaku maka air bersih yang dan Masih kurangnya koordinasi dengan
dikonsumsi masyarakat tidak Kabid lintas sektoral dalam pengawasan SAB,
memenuhi syarat kesehatan Kesmas kurangnya respon penyelenggara air
minum terhadap peningkatan kualitas
air depot

49
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
21 Jika pengawasan TTU/TPM tidak Kasie kurangnya tanggung jawab dari Masih tingginya penyakit berbasis lingkungan
dilaksanakan secara rutin maka akan Kesling pengelola TTU dan TPM terhadap TTU
banyak TTU/TPM dimaayarakat yang dan dan TPM yang memenuhi syarat
tidak memenuhi syarat kesehatan Kabid kesehatan
Kesmas

22 Jika kunjungan lansia ke Puskesmas Kasie KIA Kurangnya pengetahuan masyarakat Tidak terkontrolnya masalah kesehatan lansia
dan Posyandu kurang maka screening dan Gizi, tentang fungsi Yankes,Pemegang
lansia berjalan tidak optimal Kabid program dan kader kurang
Kesmas aktif,kurangnya kerja sama lintas
sektor
23 Jika penanggulangan KEP tidak tdak Kasie KIA ibu balita tidak mau dirawat inap atau Masih ditemukannya kasus Gizi kurang dan
tepat sasaran sesuai dengan standar dan Gizi, tidak kooperatif dalam pelaksanaan gizi buruk
maka kasus gizi buruk akan meningkat Kabid rawat jalan, petugas yang belum
Kesmas memahami dalam pembuatan formula
penanggulan gizi buruk, kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang
pemberian makanan yang bergizi pada
balita

24 Jika kurangnya pengetahuan dan Kasie KIA kurangnya pengetahuan masyarakat Meningkatnya masalah gangguan akibat
pemahaman masyarakat terhadap dan Gizi, tentang manfaat dari suplemen zat anemia gizi
pentingnya konsumsi tablet tambah Kabid gizi,Petugas tidak memastikan
darah maka akan meningkatnya Kesmas pemberian tablet tambah darah
kejadian anemia pada remaja, ibu dikonsumsi oleh sasaran
hamil dan ibu menyusui

50
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
25 Jika pemberian Vitamin A tidak Kasie KIA tidak maksimalnya kader dan petugas Tidak tercapainya cakupan pemberian Vitamin
mencapai sasaran akan meningkatkan dan Gizi, dalam melakukan pemberian Vitamin A A
resiko gangguan akibat kekurangan Kabid pada sasaran
vitamin A Kesmas

26 Jika perawatan kasus gizi buruk belum Kasie KIA Tidak bersedianya ibu balita untuk meningkatnya angka resiko gangguan tumbuh
maksimal maka akan meningkatkan dan Gizi, anaknya dirawat pada Puskesmas kembang balita dan angka kematian balita
resiko gangguan tumbuh kembang Kabid rawatan gizi buruk, Kurangnya
balita dan angka kematian balita Kesmas kemampuan keluarga gizi buruk untuk
menyediakan makanan bergizi, Tidak
adanya pendampingan anak lain yang
berada dirumah

27 Jika kinerja bikor, pembina wilayah, Kasie KIA kurangnya pengetahuan petugas bikor Rendahnya capaian program
serta petugas kesehatan belum sesuai dan Gizi, dan pembina wilayah dalam
standar maka capaian kegiatan Kabid memberikan pelayanan kesehatan
program kesehatan anak tidak Kesmas sesuai standar
maksimal.
28 Jika pemahaman petugas Puseksmas Kasie KIA kurangnya pengetahuan petugas Pencatatan dan pelaporan tidak berkualitas
kurang dalam pengelolaan dan Gizi, dalam pelaksanaan program dan dan hasil capaian cakupan program tercapai
data/laporan program maka program Kabid pengolahan data secara kuantitas tetapi tidak secara kualitas
yang dilaksanakan dan pelaporan yang Kesmas
dihasilkan tidak sesuai dengan defenisi
operasional

29 Jika kurangnya koordinasi lintas Kasie KIA kurangnya komunikasi efektif antas Pencatatan dan pelaporan tidak berkualitas
program dalam pencatatan dan dan Gizi, lintas program di Puskesmas , dan hasil capaian cakupan program tercapai
pelaporan maka akan kualitas data Kabid kurangnya pemahaman dan secara kuantitas tetapi tidak secara kualitas
yang dihasilkan dalam pelaporan Kesmas pengetahuan petugas
kurang akurat

51
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
30 Jika terjadi keterlambatan dan Kasie KIA kurangnya koordinasi fasyankes, meningkatkan angka kesakitan dan kematian
kurangnya sarana prasarana di rumah dan Gizi, kurangnya sarana dan prasarana di RS pada bayi dan balita
sakit rujukan dalam penanganan kasus Kabid Rujukan
khususnya gawat darurat maka akan Kesmas
meningkatkan angka kematian bayi

31 Jika dalam pelayanan kesehatan anak Kasie KIA kurangnya pemahaman tenaga meningkatkan angka kesakitan dan kematian
balita petugas tidak menggunakan dan Gizi, kesehatan dalam pelaksanaan pada bayi dan balita
MTBS/MTBM maka akan terjadi Kabid Manajemen Terpadu Bayi Sakit/
penanganan kasus yang tidak sesuai Kesmas Manajemen Terpadu Bayi Muda
standar

32 Jika kinerja bikor, pembina wilayah, Kasie KIA Kurangnya kinerja, kepedulian dan penemuan jumlah kasus ibu hamil beresiko
serta petugas kesehatan belum dan Gizi, kompetensi petugas dalam melakukan menurun dan rendahnya capaian program
maksimal maka capaian kegiatan PWS Kabid pelayanan maternal di fasyankes
khususnya dlm pemantauan ibu hamil Kesmas
beresiko akan rendah

33 Apabila pelayanan ANC belum Kasie KIA Kurangnya kinerja, kepedulian dan meningkatkankan resiko kematian ibu
berkualitas dan kurangnya kompetensi dan Gizi, kompetensi petugas dalam melakukan
petugas dalam menangani kasus Kabid pelayanan maternal di fasyankes
komplikasi maka akan meningkatkan Kesmas
kasus kematian ibu

34 Jika kurangnya pemahaman petugas Kasie KIA Kurangnya pengetahuan dan Pencatatan dan pelaporan tidak berkualitas
thp definisi operasional kegiatan dan dan Gizi, pemahaman petugas tentang definisi dan hasil capaian cakupan program tercapai
kurangnya koordinasi lintas program Kabid operasional serta kurangnya secara kuantitas tetapi tidak secara kualitas
dalam pencatatan dan pelaporan maka Kesmas kerjasama lintas program dalam
pelaporan yang dihasilkan kurang pencatatan pelaporan
akurat

52
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
35 Jika pemahaman petugas Puseksmas Kasie KIA kurangnya pengetahuan petugas Pencatatan dan pelaporan tidak berkualitas
kurang dalam pengelolaan dan Gizi, dalam pelaksanaan program dan dan hasil capaian cakupan program tercapai
data/laporan program maka program Kabid pengolahan data secara kuantitas tetapi tidak secara kualitas
yang dilaksanakan dan pelaporan yang Kesmas
dihasilkan tidak sesuai dengan defenisi
operasional

36 Jika terjadi keterlambatan dalam Kasie KIA kelalaian petugas di fasyankes baik di Meningkatnya angka kematian ibu
penanganan kasus gawat darurat dan Gizi, primer maupun RS Rujukan
maternal maka akan meningkatkan Kabid
angka kematian ibu Kesmas

37 Jika penanganan komplikasi maternal Kasie KIA kelalaian petugas di fasyankes baik di Meningkatnya angka kematian ibu
di fasyankes belum maksimal maka dan Gizi, primer maupun RS Rujukan
angka kematian ibu akan meningkat Kabid
Kesmas

38 Jika pemahaman dan perilaku hidup Kabid 1. Kurangnya pengetahuan terjadinya KLB DBD di masyarakat
bersih dan sehat masyarakat masih P2P dan masyarakat tentang penatalaksanaan
kurang maka terjadi penularan kasus kasie DBD
DBD pada radius lokasi kasus P2M 2. Prilaku masyarakat dalam menjaga
kebersihan lingkungannya masih
rendah (buang sampah sembarangan)

39 Jika penatalaksanaan penyakit Kabid 1. Perilaku masyarakat yang kurang Meningkatnya KLB penyakit menular
menular tidak optimal maka P2P dan baik dalam menjalani pola hidup sehat
berjangkitnya penyakit menular (HIV, kasie
TB, Infeksi menular seksual, hepatitis P2M
dan ISPA)
2. Keterlambatan mendiagnosa dan
merujuk pasien ke rumah sakit

53
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
3. Perubahan cuaca yang ektrim
berpengaruh terhadap penyakit
menular pernafasan (ISPA, TB)
4.Tidak mencukupi sarana dan
prasarana dalam penanganan penyakit
menular
5. Belum semua layanan memiliki SDM
yang terlatih karena rotasi petugas
dalam pelayanan kesehatan
40 Jika sarana (komputer dan jaringan Kabid 1. Terbatasnya komputer dan jaringan Kasus tidak terlaporkan ke Pusat sehinga
internet) kurang maka terlambat dalam dan kasie internet yang digunakan untuk aplikasi terjadi kekurangan obat program pada
pelaporan online TB dan HIV melalui P2M SITT dan SIHA layanan kesehatan
aplikasi SITT dan SIHA
2. Kurang terampilnya petugas dalam
menggunakan aplikasi SITT dan SIHA
41 Jika penatalaksanakan kasus tidak Kabid 1. kurangnya pengetahuan petugas Meningkatnya KLB penyakit
sesuai petunjuk teknis maka akan dan kasie layanan tentang tatalaksana kasus endemik/epidemik
terjadi penularan kasus penyakit P2M endemik/epidemik
endemik/epidemik (Rabies,Malaria dan 2. masyarakat masih kurang peduli
filariasis ) dengan kebersihan lingkungan
42 Jika tidak ada kewaspadaan dini Kabid 1. Kurangnya komitmen Pimpinan RS Meningkatnya kejadian luar biasa / wabah
terhadap penyakit menular maka akan P2P dan dan Pelaksanaan Survailan RS
berpotensi terjadinya penularan kasie
penyakit yang bersifat wabah atau Survelen 2. Petugas kurang paham terhadap
kejadian Luar Biasa pada masyarakat dan pentingnya Survailance aktif baik di
Puskesmas Maupun RS
imunisasi
3. Kurangnya petugas dalam
melakukan pemantauan wilayah
setempat

54
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
43 Jika tidak optimalnya dalam Kabid 1. Sarana dan Prasarana Penunjang Meningkatnya kejadian luar biasa / wabah
pengurangan risiko krisis kesehatan P2P dan utk pelayanan kesehatan akibat
akibat bencana maka akan kasie bencana
menimbulkan masalah kesehatan pada Survelen
pasca bencana di masyarakat dan 2. Kurangnya keterampilan petugas
dalam penanganan krisis kesehatan
imunisasi
akibat bencana

3. Belum adanya keterampilan


masyarakat membantu petugas
kesehatan dalam penanganan krisis
kesehatan akibat bencana

44 Jika tidak optimalnya pemberian Kabid 1. Sosialisasi imunisasi belum Meningkatanya kasus/KLB PD3I di
imunisasi pada usia anak bayi, balita, P2P dan menyeluruh ke unit pelayanan masyarakat
usia sekolah dan wanita usia subur kasie Imunisasi, lintas sektor dan masyarakat
maka penyakit penyakit menular yang Survelen
dapat dicegah dengan imunisasi akan dan 2. Masih lemahya komitmen bersama
dengan lintas program dan sektor
meningkat imunisasi
dalam pelaksanaan Imunisasi
45 Jika rantai dingin vaksin tidak sesuai Kabid 1. Unit Pelayanan kesehatan belum Meningkatnya KLB kasus KIPI
dengan standar maka vaksin yang P2P dan maksimal dalam pelayanan imunisasi
diberikan tidak efektif kasie pada masyarakat
Survelen
2. Belum semua petugas memahami
dan tentang manajeman rantai dingin
imunisasi vaksin immunisasi dan tatacara
pemberian vaksin
3. Masih lemahya komitmen petugas
dalam pengelolaah vaksin dan
pelaksanaan imunisasi yang diberikan
ke sasaran
55
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
46 Jika belum optimalnya pelayanan Kabid 1. Masih ada Calon jemaah haji yang Meningkatnya KLB meningitis pada jemaah
kesehatan khusus untuk jemaah haji P2P dan tinggal diluar Kota Padang yang tidak haji
maka tidak terdeteksi kategori kasie melakukan pemeriksaan kesehatan
Istithaah untuk jemaah haji Survelen sesuai dengan waktu yang ditentukan
dan
imunisasi 2. Petugas kesehatan belum trampil
dalam penetuan Istithaah dan
pengirimkan data ke Pusat Haji

47 Jika pemberian vaksinasi khusus Kabid 1. Calon jemaah tidak tepat waktu Meningkatnya KLB meningitis pada jemaah
jemaah haji tidak optimal maka akan P2P dan untuk mendapatkan imunisasi khusus haji
berpotensi menimbulkan kasus kasie haji
meningitis yang berpotensi menularkan Survelen 2. Petugas kesehatan belum maksimal
ke jemaah lain dan dalam membina kesehatan jemaah haji
imunisasi

48 Jika belum semua kelurahan memiliki Kabid 1. Terbatasnya SDM , alat dan bahan Menurunya jumlah kunjungan sehat dan
POSBINDU aktif dan fasyankes Tk P2P dan habis pakai utk pemeriksaan PTM kunjungan sakit dalam dan luar gedung
pertama tidak melaporkan kunjungan kasie 2. Terbatasnya dana untuk transpor Puskesmas (visite rate)
sehat sakitnya maka tidak semua PTM kader posbindu
kelompok resiko terdeteksi kasus 3. Belum pahamnya masyarakat dan
penyakit tidak menular pemangku kebijakan bahwa posbindu
dan posyandu itu berbeda fungsinya

4. Belum terakomodirnya laporan


kunjungan sehat sakit fasyankes
tingkat pertama

49 Jika belum optimalnya penjaringan Kabid 1. Kurangnya koordinasi antar lintas Menurunya jumlah kunjungan sehat dan
pemakai narkoba pada kelompok P2P dan sektor kunjungan sakit dalam dan luar gedung

56
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
masyarakat yang terpapar dgn kasie 2. Terbatasnya alat skrining baik labor Puskesmas (visite rate)
narkoba maka akan terjadi PTM maupun kuesioner langsung
peningkatan pemakai narkoba pada
kelompok tersebut 3. Kurangnya pemahaman petugas
terhadap pentingnya skrining pada
kelompok beresiko terutama anak
sekolah

50 Jika pemanfaatan dana BOK UKM tidak Kabid 1. Kurangnya koordinasi antar lintas Meningkatnya kejadian kasus penyakit
sesuai dengan juknis maka P2P dan program menular dan tidak mneular
penanggulangan penyakit menular dan kasie 2. Kurangnya pemahaman petugas
tidak menular berjalan tidak maksimal PTM tentang juknis dalam pemanfaatan
dana BOK UKM untuk menunjang
kegiatan pelayanan kesehatan

51 Jika pelayanan kesehatan tradisional Kabid Belum adanya wadah yang ada di Kota pelayanan yang diberikan akan beresiko
tidak dilaksanakan sesuai dengan Yankes, Padang dapat digunakan untuk terhadap pengguna layanan dan tidak dapat
prosedur dan regulasi yang berlaku Kasie membuktikan pelayanan kesehatan dipertanggungjawabkan manfaat dan
tradisional yang aman dan bermanfaat
maka pelayanan yang diberikan akan Yankes keamanannya
(Sentra Pengembangan dan Penerapan
beresiko terhadap pengguna layanan Primer Pengobatan Tradisional /Sentra P3T),
dan tidak dapat dan tapi di propinsi sudah ada
dipertanggungjawabkan manfaat dan Tradision Advokasi ke pengambil kebijakan di
keamanannya al daerah (Walikota) belum dilakukan
Belum semua penyehat tradisional
tersosialisasi tentang regulasi perizinan
Belum semua penyehat tradisional
dibina dan dipantau

57
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
52 Jika kerjasama dan koordinasi dari PPK Kabid Kurangnya kerjasama dari pihak PPK Pelayanan kesehatan di PPK Rujukan yang
Rujukan dalam pembinaan kurang Yankes Rujukan dalam keterbukaan data dan bermutu tidak tercapai secara optimal
maka tujuan pembinaan dan monev dan Kasi informasi layananan
PPK Rujukan agar tetap memberikan Rujukan
layanan sesuai dengan standar dan
regulasi tidak tercapai sesuai dengan
harapan

53 Jika Perkesmas dilaksanakan tidak Kabid belum optimalnya kegiatan Perkesmas Tidak meningkatnya kemandirian individu,
sesuai dengan permasalahan yang Yankes, yang dilakukan secara terintegrasi oleh keluarga, kelompok/masyarakat untuk
dihadapi masyarakat maka derajat Kasie petugas kesehatan di puskesmas kr mengatasi masalah kesehatannya sehingga
kesehatan masyarakat tidak akan Yankes masih rendahnya motivasi petugas tidak tercapai derajat kesehatan yang optimal
meningkat sehingga fungsi kehidupan Primer untuk melaksanakan kegiatan ini
manusia tidak optimal dan mandiri dan Kurang memadainya fasilitas terkait
dalam upaya kesehatannya. Tradision kegiatan perkesmas
al Masih kurangnya kesadaran (peran
aktif)masyarakat untuk menerima
petugas dalam melakukan kegiatan
perkesmas
Kerjasama lintas sektor masih kurang

54 Jika jumlah peminat dan motivasi Kabid 1. Motivasi peserta kurang dari Kualitas hasil penilaian Puskesmas dan tenaga
dalam mengikuti lomba Puskesmas Yankes, Puskesmas karna kurangnya dukungan berprestasi kurang
berprestasi kurang dari Puskesmas Kasie dari pimpinan
maka kualitas yang dihasilkan dalam Yankes 2. Banyaknya beban tugas di
lomba puskesmas dan tenaga Primer Puskesmas
berprestasi tidak sesuai dengan dan
harapan yang mewakili kota Padang ke Tradision
tingkat lebih tinggi al

58
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
55 Jika tindakan P3K tidak dilakukan Kabid Kurangnya tenaga medis dan Memperburuk kondisi pasien yang bisa
sesuai dengan SOP maka bisa Yankes, paramedis yang terlatih dalam kegiatan menimbulkan kecacatan bahkan kematian
memperburuk kondisi pasien yang bisa Kasie P3K
menimbulkan kecacatan bahkan Yankes
kematian. Primer
dan
Tradision
al

56 Jika pelayanan kesehatan di Faskes Kabid Kurangnya pemahaman tenaga Pelayanan kesehatan yang diberikan pada
Tingkat Pertama tidak sesuai prosedur Yankes, kesehatan dalam pelaksanaan masyarakat tidak maksimal, tidak bermutu,
dan tidak tepat sasaran maka Kasie Manajemen Puskesmas dan tidak berkeadilan
pelayanan kesehatan yang diberikan Yankes
tidak maksimal Primer
dan
Tradision
al

57 Jika kegiatan sosialisasi dan Ka Bid Kurangnya prasarana dan tenaga Berkurangnya jumlah kunjungan sehat dan
Pembinaan tidak dilakukan secara Yankes dalam melakukan sosialisasi dan kunjungan sakit dalam dan luar gedung
optimal maka fasyankes belum dan Kasi pembinaan Puskesmas (visite rate)
optimal dalam pemberian pelayanan Mutu
sesuai standar

58 Jika terdapat perbedaan persepsi Kabid Perbedaan persepsi dalam tim Penyusunan SOP sesuai dengan regulasi dan
dalam tim penyusunan SOP maka Yankes standartidak tercapai
penyusunan SOP tidak tercapai sesuai dan Kasi
dengan harapan Rujukan

59
Pemilik
No Pernyataan Risiko Penyebab Dampak pada Capaian Tujuan
Risiko
1 2 3 4 5
59 Jika RS tidak memahami persyaratan Kabid Persyaratan tidak bisa dipenuhi oleh RS Rekomendasi Izin tidak bisa dikeluarkan
pengurusan izin maka rekomendasi Yankes sesuai dengan regulasi yang ada
akan terlambat diterbitkan dan Kasi
Rujukan

60 Jika komitmen dari pimpinan dan staf Kabid 1. Motivasi dalam proses akreditasi Puskesmas terakreditasi dan reakreditasi tidak
Puskesmas kurang dalam proses Yankes kurang, sebab kerja banyak, jumlah sesuai dengan target strata
akreditasi maka proses penyusunan dan Kasi sdm yang berkompetensi kurang
dokumen elemen penilaian tidak Mutu 2. kurangnya pemahaman petugas
optimal terhadap uraian tugas

61 Jika dukungan dan komitmen dari Kabid Puskesmas kurang koordinasi dan Puskesmas terakreditasi dan reakreditasi
lintas sektoral kurang dalam proses Yankes advokasi terhadap pemahaman tidak sesuai dengan target strata
akreditasi maka nilai elemen akreditasi dan Kasi peranana lintas sektor
tidak memenuhi standar yang Mutu
diharapkan

60
LAMPIRAN 3

RENCANA TINDAK PERBAIKAN KEGIATAN PENGENDALIAN

Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu


No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
Tujuan : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan masyarakat yang dapat menjangkau semua
lapisan masyarakat.
1 Jika validasi data tidak surat pemberitahuan koordinasi, laporan koordinasi, Kepala Dinas Kesehatan Bulanan, Triwulan
akurat maka ditemukan data kerangka acuan, PKS premi rutin dengan BPJS, format dan Seksi SDMK & dan Tahunan
ganda dan data JKSS hasil pengusulan data JKSS, laporan monev, mou dengan dinsos Jaminan Kesehatan, Dinas
migrasi yang salah nama, tentang verifikasi dan validasi data sosial
alamat dan tanggal lahir

2 Jika obat dan perbekalan DPA anggaran obat untuk 8 item, daftar kebutuhan seluruh Ka.GFK Januari
kesehatan tidak sesuai item obat, kerangka acuan, draft RKO 18, Renstra
kebutuhan untuk 18 bulan
maka pelayanan obat pada
masyarakat di Puskesmas
tidak terpenuhi

3 Jika perencanaan serta Data pemakaian obat, data stok obat, obat Fornas dan Non Ka GFK 2x/setahun
pendistribusian obat dan Fornas, obat e katalog dan non katalog, ekatalog dan non
perbekala tidak tepat dan katalog, LPLPO, Data kunjungan penyakit terbanyak, jadwal
tidak terjadwal serta maka distribusi obat, Standar Formularium Puskesmas, data
akan terjadi kelebihan atau pemakaian obat terbanyak, draft analisa perencanaan
kekurangan obat obat, SK Tim Perencanaan Obat

61
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
4 Jika obat dan vaksin tidak draft Usulan anggaran obat per kapitasi memenuhi standar Ka GFK bulan Januari
terpenuhi maka persentase WHO yaitu Rp.5.000,- per kapitasi, LPLPO, data penyakit
ketersediaan obat dan vaksin terbanyak, data jumlah penduduk, kerangka acuan
berkurang

5 Jika input data e-logistik per data obat dari LPLPO Puskesmas dan SBBK (Srt Bukti Ka GFK setiap bulan
bulan tidak tepat waktu Barang Keluar) IFK, data spesifikasi obat, data mutasi
maka ketersediaan obat di obat, data ketersediaan 20 indikator ketersediaan obat
IFK tidak terpantu oleh Pusat

6 Jika bahan logistik tidak draft usulan anggaran Bahan habis medis pakai sesuai Ka GFK Maret
mencukup kebutuhan maka kebutuhan untuk 18 item, LPLPO, Data pemakaian bahan
pemeriksaan laboratorium logistik, Data item bahan logsitik laboratorium sesuai
untuk Puskesmas dan DKK penyakit,kerangka acuan
tidak terlaksana.

7 Jika masih ada beredarnya materi sosialisasi, laporan sosialisasi, Kasi dan Staf serta tenaga Tahun 2019
sedian farmasi (Obat , Obat ceklist pembinaan, laporan, dokumentasi kegiatan,surat kefarmasian di puskesmas
Tradisional, Alkes, PKRT) dan pemberitahuan koordinasi, laporan rapat, bahan/materi
Kosmetik yang tidak rapat, RKA usulan tambahn biaya,srt usulan tambahan
memenuhi syarat karena tenaga
(kadaluarsa, illegal, rusak,
tidak teregistrasi, pemakaian
obat tidak rasional dan
kosmetik yang masih
mengandung bahan
berbahaya) maka dapat
mengganggu kesehatan
masyarakat bahkan dapat
menyebabkan kematian

62
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
8 Jika masih ada beredar laporan penyuluhan, materi penyuluhan, daftar hadir, Kasi dan Staf serta tenaga Tahun 2019
makanan dan minuman yang materi, srt undangan ,Rka usulan penambahan biaya ,srt kefarmasian di puskesmas
tidak memenuhi syarat di usulan tambahan tenaga yang mempunyai sertifikast DFI,
masyarakat karena basi, ceklist monev, laporan, dokumentasi kegiatan, srt, laporan
kadaluarsa, rusak, tidak ada
izin edar, mengandung
bahan berbahaya di sarana
distribusi makanan dan
minuman, P-IRT, Kantin
sekolah dan pedagang kaki
lima maka kasus KLB
keracunan pangan pada
masyarakat akan meningkat,
dan membahayakan
kesehatan masyarakat
bahkan dapat menyebabkan
kematian

9 Jika Penunjukan penyedia srt pemberitahuan pengentrian aplikasi SIRUP, surat seksi sarana dan alkes Tahun 2019
untuk Pekerjaan PL penunjukan penanggungjawab aplikasi SIRUP yang
(Penunjukan Lansung), ditandatangani oleh Kadis, komunikasi lewat WA dan
terlambat maka Terjadinya komunikasi efektif melalui apel pagi dan rapat staf, surat
keterlambatan pekerjaan penunjukan penanggungjawab aplikasi SIRUP yang
kontruksi dengan sistem PL ditandatangani oleh Kadis

10 Jika Penyusunan Dokumen srt permintaan nama tim teknis, SK tim teknis, komunikasi seksi sarana dan alkes Tahun 2019
Perencanaan terlambat, efektif dengan Tim teknis
maka usulan tender
terlambat dan pekerjaan
konstruksi juga terlambat.

63
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
11 Jika proses pembuatan komunikasi lewat WA dan komunikasi efektif melalui apel Pengelola Kegiatan, Tim Bulanan, Triwulan
/penyusunan dokumen pagi dan rapat staf, Srt percepatan penyusunan dokumen PHO, Inspektorat dan dan Tahunan
(perencanaan) terlambat, perencanaan ke konsultan perencana BPKP, Tim TP4D.Kejksaan
maka Proses Pemilihan
penyedia juga terlambat.

12 Jika proses Input data RUP komunikasi lewat WA dan komunikasi efektif melalui apel DKK Padang Tahun 2019
terlambat/ tidak sesuai pagi dan rapat staf,srt pemberitahuan pengentrian SIRUP
dengan DPA, maka Proses
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Puskesmas juga
terlambat.

13 Jika proses pengadaan draft schedule pengadaan sesuai dengan rencana DKK Padang Tahun 2019
sarana dan prasarana pengadaan, komunikasi lewat WA dan komunikasi efektif
terlambat, maka Proses melalui apel pagi dan rapat staf
Pelayanan Kesehatan
terganggu.

14 Jika media promosi dan leafleat, laporan, dokumentasi kegiatan, jadwal kegiatan, pengelola program dan Tahun 2019
informasi tidak check list monev, baliho, spanduk , leafleat lebih kepala seksi program
dikembangkan secara banyak,video, rekaman promkes
optimal maka informasi
kesehatan kepada
masyarakat tidak
tersampaikan dan dapat
meningkatkan resiko
kesakitan masyarakat

64
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
15 Jika penyebaran media leafleat, laporan, dokumentasi kegiatan, jadwal kegiatan, pengelola program dan tahun 2019
informasi sadar hidup sehat check list monev, leafleat lebih banyak, dokumentasi kepala seksi program
tidak tepat sasaran maka kegiatan, jadwal kegiatan, check list monev promkes
perilaku hidup bersih dan
sehat tidak terwujud

16 Jika penerapan Perda KTR notulen rapat, jadwal koordinasi, dokumentasi kegiatan, pengelola program, kepala tahun 2019
tidak terlaksana secara laporan, check list monev, SK Pokja KTR melibatkan lintas seksi program promkes,
optimal maka tujuan perilaku sektoral Kabid Kesmas
hidup bersih dan sehat tidak
tercapai

17 Jika pembinaan terhadap notulen rapat, jadwal koordinasi, dokumentasi kegiatan, pengelola program, kepala tahun 2019
posyandu belum terlaksana laporan, check list monev, SK Pokja Posyandu, jadwal seksi program promkes,
secara optimal maka target pembinaan kampung KB, P2WKSS, jadwal pembinaan Kabid Kesmas
strata posyandu purnama kelurahan berprestasi
dan mandiri tidak tercapai

18 Jika pengetahuan dan Materi sosialisasi, laporan sosialisasi, media penyuluhan, pengelola program dan tahun 2019
kesadaran masyarakat jadwal kegiatan, laporan kegiatan, Percontohan lokasi kepala seksi program
kurang dalam pemeliharaan TTU/TPM, Percontohan lokasi promkes
kualitas airdan lingkungan
maka penyakit berbasis
lingkungan masih akan tinggi
di masyarakat

65
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
19 Jika pengetahuan dan Jadwal monev, jadwal kegiatan, laporan kegiatan, ceklist pengelola program dan tahun 2019
komitmen petugas kesling monev, laporan monev, Daftar kriteria jamban sehat kepala seksi program
Puskesmas dalam pembinaan promkes
penyehatan lingkungan maka
Pencapaian target rumah
sehat tidak tercapai

20 Jika belum semua SAB di Jadwal monev, jadwal kegiatan, laporan kegiatan, cellist pengelola program dan tahun 2019
masyarakat terawasi sesuai monev, laporan monev, Regulasi, SK Pokja peningkatan kepala seksi program
Permenkes yang berlaku kualitas air promkes
maka Air bersih yang
dikonsumsi masyarakat tidak
meemnuhi syarat keseahatan

21 Jika pengawasan TTU/TPM Jadwal monev, jadwal kegiatan, laporan kegiatan, cellist pengelola program dan tahun 2019
tidak dilaksanakan secara monev, laporan monev, Regulasi kepala seksi program
rutin maka akan banyak promkes
TTU/TPM dimasayarakat
yang tidak memenuhi syarat
kesehatan

22 Jika kunjungan lansia ke Bimbingan dan konseling serta kegiatan penyuluhan, jadwal Seksi gizi dan kesehatan tahun 2019
Puskesmas dan Posyandu penyuluhan rutin khusus
kurang maka screening
lansia berjalan tidak optimal
23 Jika penanggulangan KEP Monitoring survailans gizi, Jadwal surveilanse rutin petugas Puskesmas dan Seksi KIA tahun 2019
tidak tdak tepat sasaran gizi Puskesmas, Dokumentasi kegiatan konsumsi PMT dan Gizi
sesuai dengan standar maka
kasus gizi buruk akan
meningkat

66
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
24 Jika kurangnya pengetahuan materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal Puskesmas dan Seksi KIA tahun 2019
dan pemahaman masyarakat kegiatan, srt koordinasi ke lintas sektoral, laporan kegiatan dan Gizi
terhadap pentingnya evaluasi laporan bulanan
konsumsi tablet tambah
darah maka akan
meningkatnya kejadian
anemia pada remaja, ibu
hamil dan ibu menyusui
25 Jika pemberian Vitamin A materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal Puskesmas dan Seksi KIA tahun 2019
tidak mencapai sasaran akan kegiatan, srt koordinasi ke lintas sektoral, laporan bulanan, dan Gizi
meningkatkan resiko laporan kegiatan evaluasi laporan bulanan
gangguan akibat kekurangan
vitamin A

26 Jika perawatan kasus gizi standart perawatan Balita gizi buruk, jadwal kegiatan, Puskesmas dan Seksi KIA tahun 2019
buruk belum maksimal maka laporan monev, jadwal monev, laporan bulanan, SOP dan Gizi
akan meningkatkan resiko perawatan gizi buruk, laporan kegiatan evaluasi laporan
gangguan tumbuh kembang bulanan, SK tim pemantauan penanggulangan gizi buruk
balita dan angka kematian
balita

27 Jika kinerja bikor, pembina Laporan supervisi fasilitatif sesuai standar oleh Bikor, Puskesmas dan Seksi KIA bulanan
wilayah, serta petugas laporan sosialisasi defenisi operasional audit kematian, dan Gizi
kesehatan belum sesuai jadwal kegiatan, jadwal monev, laporan kegiatan dan
standar maka capaian laporan monev, SOP audit kematian
kegiatan program kesehatan
anak tidak maksimal.

67
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
28 Jika pemahaman petugas Jadwal monev, laporan monev, ceklist monev Puskesmas dan Seksi KIA tahun 2019
Puseksmas kurang dalam dan Gizi
pengelolaan data/laporan
program maka program yang
dilaksanakan dan pelaporan
yang dihasilkan tidak sesuai
dengan defenisi operasional

29 Jika kurangnya koordinasi materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal Puskesmas dan Seksi KIA tahun 2019
lintas program dalam kegiatan, srt koordinasi ke lintas sektoral, laporan bulanan dan Gizi
pencatatan dan pelaporan
maka akan kualitas data
yang dihasilkan dalam
pelaporan kurang akurat

30 Jika terjadi keterlambatan SOP penanganan kegawatdaruratan pada BBL, laporan Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
dan kurangnya sarana sosialisasi, laporan monev, jadwal monev, ceklist monev
prasarana di rumah sakit
rujukan dalam penanganan
kasus khususnya gawat
darurat maka akan
meningkatkan angka
kematian bayi

31 Jika dalam pelayanan standart MTBS/MTBM, jadwal kegiatan, laporan kegiatan, Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
kesehatan anak balita laporan monev, ceklist monev, jadwal monev
petugas tidak menggunakan
MTBS/MTBM maka akan
terjadi penanganan kasus
yang tidak sesuai standar

68
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
32 Jika kinerja bikor, pembina materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
wilayah, serta petugas kegiatan, srt koordinasi ke lintas sektoral, laporan bulanan,
kesehatan belum maksimal Laporan kegiatan evaluasi berkala
maka capaian kegiatan PWS
khususnya dlm pemantauan
ibu hamil beresiko akan
rendah

33 Apabila pelayanan ANC SOP ANC,materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
belum berkualitas dan monev, jadwal kegiatan, laporan bulanan, Laporan
kurangnya kompetensi kegiatan evaluasi berkala
petugas dalam menangani
kasus komplikasi maka akan
meningkatkan kasus
kematian ibu
34 Jika kurangnya pemahaman SOP ANC,materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
petugas thp definisi monev, jadwal kegiatan, laporan bulanan, Laporan
operasional kegiatan dan kegiatan evaluasi berkala
kurangnya koordinasi lintas
program dalam pencatatan
dan pelaporan maka
pelaporan yang dihasilkan
kurang akurat

69
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
35 Jika pemahaman petugas materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
Pusekesmas kurang dalam kegiatan, laporan bulanan, Laporan kegiatan evaluasi
pengelolaan data/laporan berkala
program maka program yang
dilaksanakan dan pelaporan
yang dihasilkan tidak sesuai
dengan defenisi operasional

36 Jika terjadi keterlambatan materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
dalam penanganan kasus kegiatan, laporan bulanan, srt koordinasi dengan lintas
gawat darurat maternal sektoral
maka akan meningkatkan
angka kematian ibu

37 Jika penanganan komplikasi materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev, jadwal Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
maternal di fasyankes belum kegiatan, laporan bulanan, srt koordinasi dengan lintas
maksimal maka angka sektoral
kematian ibu akan
meningkat
38 Jika pemahaman dan Laporan data kasus DBD dari RS dan Puskesmas dengan pengelola program Tahun 2019
perilaku hidup bersih dan alamat lengkap, Laporan PE ke wilayah yang ada kasus, survelen
sehat masyarakat masih Sk Tim Pokja Pemantau jentik di Kecamatan
kurang maka terjadi
penularan kasus DBD pada
radius lokasi kasus

70
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
39 Jika penatalaksanaan Laporan koordinasi lintas program dan sektor dalam pengelola program DBD Tahun 2019
penyakit menular tidak meningkatan prilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat, dan kepala seksi P2M
optimal maka berjangkitnya Perwako Pengendalian dan penanggulangan penyakit TB
penyakit menular (HIV, TB, dan HIV, Laporan pelatihan konselor HIV pada petugas,
Infeksi menular seksual, Laporan pelatihan kader penyakit menular, Notulen Rapat
hepatitis dan ISPA) Koordinasi Pokja TB dan HIV, MOU kerjasama dengan RS
Swasta dan klinik tentang penemuan dan pengobtan
penyakit menular

40 Jika sarana (komputer dan Surat permintaan Lap Top dan jaringan internet untuk pengelola program dan Tahun 2019
jaringan internet) kurang sistim laporan , Laporan pemantapan penggunaan SITT dan kepala seksi P2M
maka terlambat dalam SIHA AIDS pada petugas
pelaporan online TB dan
HIV melalui aplikasi SITT dan
SIHA

41 Jika penatalaksanakan kasus Surat permintaan ke bagian sarana dan Dinkes Propinsi pengelola program dan Tahun 2019
tidak sesuai petunjuk teknis tentang sarana dan prasarana penyakit endemik dan kepala seksi P2M
maka akan terjadi penularan epidemik, Laporan Penyegaran petugas tentang tatalaksana
kasus penyakit kasus penyakit endemik/epidemik , Kesepakatan kerjasama
endemik/epidemik lintas program dan sektor dalam pengendalian dan
(Rabies,Malaria dan filariasis penaggulangan penyakit endemik/epidemik
)
42 Jika tidak ada kewaspadaan SK Tim gerak cepat KLB, Laporan Kegawat Daruratan pengelola program dan Setiap ada KLB
dini terhadap penyakit kesehatan di Masyarakat , Laporan koordinasi Lintas kepala seksi Survelen dan
menular maka akan Program dan Sektor Imunisasi
berpotensi terjadinya
penularan penyakit yang
bersifat wabah atau kejadian
Luar Biasa pada masyarakat

71
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
43 Jika tidak optimalnya dalam Laporan pelatihan dan simulasi pananggulangan bencana pengelola program dan Setiap bulan
pengurangan risiko krisis klaster kesehatan , Laporan koordinasi dg lintas Program kepala seksi Survelen dan
kesehatan akibat bencana dan sektor terkait dalam penanggulangan bencana , Imunisasi
maka akan menimbulkan Dokumen Kotienci klaster kesehatan dalam
masalah kesehatan pada penanggulangan bencana
pasca bencana di masyarakat

44 Jika tidak optimalnya Ceklist Pengawasan unit Pelayanan Imunisasi, Laporan pengelola program dan Setiap bulan
pemberian imunisasi pada Koordinasi dengan Organisasi Profesi , SK Pokja KIPI, kepala seksi Survelen dan
usia anak bayi, balita, usia Laporan monitoring rutin ke puskesmas dan RS Imunisasi
sekolah dan wanita usia
subur maka penyakit
penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi
akan meningkat
45 Jika rantai dingin vaksin tidak Buku Grafik pemantauan suhu tempat penyimpanan vaksin pengelola program dan Setiap hari kerja
sesuai dengan standar maka di isi setiap hari kepala seksi Survelen dan
vaksin yang diberikan tidak Imunisasi
efektif

46 Jika belum optimalnya Laporan Peningkatan kapasitas petugas utk pelayanan kes pengelola program dan tahun 2019
pelayanan kesehatan khusus haji, Data siskohatkes di isi lengkap, Monev Rutin ke kepala seksi Survelen dan
untuk jemaah haji maka pengelola program Haji Imunisasi
tidak terdeteksi kategori
Istithaah untuk jemaah haji

72
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
47 Jika pemberian vaksinasi Surat pemberitahuan tentang jadwal pemberian Vaksin pengelola program dan tahun 2019
khusus jemaah haji tidak meningitis pada KBIH , Surat Edaran tentang pentingnya kepala seksi Survelen dan
optimal maka akan pemberian vaksin meningitis pada calon jemaah haji Imunisasi
berpotensi menimbulkan
kasus meningitis yang
berpotensi menularkan ke
jemaah lain
48 Jika belum semua kelurahan Surat permintaan ke bagian sarana dan Dinkes Propinsi pengelola program dan tahun 2019
memiliki POSBINDU aktif tentang pembahan Posbindu KIT, Laporan kerjasama kepala seksi PTM
maka tidak semua kelompok lintas sektor
resiko terdeteksi kasus
penyakit tidak menular

49 jika belum optimalnya Surat permintaan sarana dan prasarana kegiatan ke bagian pengelola program dan Tahun 2019
penjaringan pemakai sarana dan Dinkes Propinsi kepala seksi PTM
narkoba pada kelompok
masyarakat yang terpapar
dgn narkoba maka akan
terjadi peningkatan pemakai
narkoba pada kelompok
tersebut

50 Jika pemanfaatan dana BOK Laporan pelaksanaan kegiatan BOK UKM Kabid P2P dan Kasie Tahun 2019
UKM tidak sesuai dengan
juknis maka penanggulangan
penyakit menular dan tidak
menular berjalan tidak
maksimal

73
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
51 Jika pelayanan kesehatan Wadah yang dapat digunakan untuk membuktikan Kasie Yankes Primer dan Tahun 2019
tradisional tidak dilaksanakan pelayanan kesehatan tradisional yang aman dan Tradisional
sesuai dengan prosedur dan bermanfaat (Sentra Pengembangan dan Penerapan
regulasi yang berlaku maka Pengobatan Tradisional /Sentra P3T), laporan bulanan dari
pelayanan yang diberikan Hatra, laporan monev, ceklist monev, jadwal monev,
akan beresiko terhadap regulasi Hatra
pengguna layanan dan tidak
dapat
dipertanggungjawabkan
manfaat dan keamanannya

52 Jika kerjasama dan Jadwal Monev, Jadwal kegiatan koordinasi, sosialisasi dan Kasie Rujukan Tahun 2019
koordinasi dari PPK Rujukan pembinaan, ceklist monev, laporan monev, Permenkes
dalam pembinaan kurang
maka tujuan pembinaan dan
monev PPK Rujukan agar
tetap memberikan layanan
sesuai dengan standar dan
regulasi tidak tercapai sesuai
dengan harapan

53 Jika Perkesmas dilaksanakan laporan bulanan, jadwal monev, ceklist monev, laporan Kasie Yankes Primer dan Tahun 2019
tidak sesuai dengan monev, srt koordinasi lintas sektoral, SK Pokja Perkesmas Tradisional
permasalahan yang dihadapi dengan lintas sektoral
masyarakat maka derajat
kesehatan masyarakat tidak
akan meningkat sehingga
fungsi kehidupan manusia
tidak optimal dan mandiri
dalam upaya kesehatannya.

74
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
54 Jika jumlah peminat dan srt permintaan usulan tenaga berprestasi dengan tanggal Ka Bid Yankes dan seksi Tahun 2019
motivasi dalam mengikuti batas, komunikasi efektif via WA, jadwal penilaian,sk mutu
lomba Puskesmas berprestasi pemenang yang ditandatangani walikota, dokumentasi
kurang dari Puskesmas maka kegiatan
kualitas yang dihasilkan
dalam lomba puskesmas dan
tenaga berprestasi tidak
sesuai dengan harapan yang
mewakili kota Padang ke
tingkat lebih tinggi

55 Jika tindakan P3K tidak Jadwal P3K rutin, laporan kegiatan, notulen rapat, Srt Kasie Yankes Primer dan Tahun 2019
dilakukan sesuai dengan SOP usulan Pelatihan PPGD bagi petugas P3 Tradisional
maka bisa memperburuk
kondisi pasien yang bisa
menimbulkan kecacatan
bahkan kematian.

56 Jika pelayanan kesehatan di Daftar sarana kesehatan rujukan, Jadwal kegiatan, jadwal Kasi mutu Tahun 2019
faskes tk pertama tidak monev, laporan kegiatan, laporan monev, ceklist monev,
sesuai prosedur dan tidak Permenkes dan regulasi terkait perizinan
tepat sasaran maka
pelayanan kesehatan yang
diberikan tidak maksimal

57 Jika kegiatan sosialisasi dan POA, Regulasi berupa Peraturan Menteri, Ceklist Self Kabid Yankes dan kasi Tahun 2019
Pembinaan tidak dilakukan Assestment RS, draft SOP dalam bentuk Perwako, laporan rujukan
secara optimal maka kegiatan
fasyankes belum optimal
dalam pemberian pelayanan
sesuai standar

75
Kegiatan Pengendalian yang masih dibutuhkan/ Penanggung jawab Target waktu
No Pernyataan Resiko
rencana tindak perbaikan kegiatan pengendalian pelaksanaan perbaikan penyelesaian

1 2 3 4 5
58 Jika terdapat perbedaan POA kegiatan, Regulasi berupa Peraturan Menteri, formulir Kabid Yankes dan kasi Tahun 2019
persepsi dalam tim persyaratan pengurusan rekomendasi izin rujukan
penyusunan SOP maka
penyusunan SOP tidak
tercapai sesuai dengan
harapan

59 Jika RS tidak memahami dokumentasi penggalangan komitmen, SK Kadis Kabid Yankes dan kasi Tahun 2019
persyaratan pengurusan izin penggalangan komitmen, jadwal pendampingan, jadwal mutu
maka rekomendasi akan proses akreditasi, laporan kegiatan
terlambat diterbitkan
60 Jika komitmen dari pimpinan dokumen penggalangan, komitmen, uraian peran pihak kabid yankes Tahun 2019
dan staf Puskesmas kurang terkait
dalam proses akreditasi
maka proses penyusunan
dokumen elemen penilaian
tidak optimal
61 Jika dukungan dan komitmen dokumen penggalangan, komitmen, uraian peran pihak kabid yankes Tahun 2019
dari lintas sektoral kurang terkait
dalam proses akreditasi
maka nilai elemen akreditasi
tidak memenuhi standar
yang diharapkan

76
LAMPIRAN 4

RENCANA INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENGENDALIAN

Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
1 Pelayanan kesehatan surat pemberitahuan Surat Undangan dan DKK Padang, Dinas Tim Koordinasi, Kasi Triwulan, bulanan,
bagi masyarakat koordinasi, laporan laporan kegiatan Sosial dan BPJS Pemberdayaan tahunan
yang memiliki koordinasi, kerangka Kesehatan Masyarakat dan
jaminan kesehatan acuan, PKS premi rutin Kesos Kelurahan,
berjalan lancar dengan BPJS, format TKSK dan PSM
pengusulan data JKSS,
laporan monev, mou
dengan dinsos tentang
verifikasi dan validasi
data
2 Peningkatan DPA anggaran obat Format RKO Kota Ka GFK Puskesmas bulan Maret
ketersediaan obat untuk 8 item, daftar
dan perbekalan kebutuhan selutuh item
kesehatan obat, kerangka acuan,
draft RKO 19, Renstra

Data pemakaian obat, Undangan Pertemuan, Ka GFK Pimpinan Puskesmas, Perencanaan obat
data stok obat, obat jadwal distribusi Tenaga farmas, Maret dan distribusi
Fornas dan Non Fornas, Pemegang program obat setiap triwulan
obat e katalog dan non DKK
katalog, ekatalog dan
non katalog, LPLPO,
Data kunjungan
penyakit terbanyak,
jadwal distribusi obat,
Standar Formularium
Puskesmas, data
pemakaian obat
terbanyak, draft
analisa perencanaan
77
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
obat, SK Tim
Perencanaan Obat
draft Usulan anggaran e-monev Ka GFK Puskesmas bulan Maret
obat per kapitasi
memenuhi standar
WHO yaitu Rp.5.000,-
per kapitasi, LPLPO,
data penyakit
terbanyak, data jumlah
penduduk, kerangka
acuan
data obat dari LPLPO Data e-logistik Ka.IFK Kemenkes Setiap Bulan
Puskesmas dan SBBK
(Srt Bukti Barang
Keluar) IFK, data
spesifikasi obat, data
mutasi obat, data
ketersediaan 20
indikator ketersediaan
obat
draft usulan anggaran Rencana Kebutuhan Ka GFK Dinas kesehatan, Bulan Mei
Bahan habis medis Logistik Tahunan puskesmas
pakai sesuai kebutuhan
untuk 18 item, LPLPO,
Data pemakaian bahan
logistik, Data item
bahan logsitik
laboratorium sesuai
penyakit,kerangka
acuan

78
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
3 Melindungi 1. materi sosialisasi, 1. Surat Undangan Seksi Kefarmasian, 1). 1) P.IRT: 4 x setahun
masyarakat dari obat laporan sosialisasi 2. Surat Pelaporan Balai POM, disperindag Penanggungjawab/ 2) PJAS : 2 x setahun
dan kosmetika serta 2. ceklist pembinaan, 3. SMS Center Pemilik P.IRT 3) Surat Pelaporan :
makanan yang tidak laporan, dokumentasi 4. Leaflet 2).Penanggungjawab tiap bulan
memenuhi syarat kegiatan 5. Buku Registrasi Apotek/Instalasi 3) SMS Center : tiap
yang mengandung 3. surat pemberitahuan P.IRT 6. Sertifikat Farmasi RS, Toko bulan
bahan berbahaya koordinasi, laporan Penyuluhan Obat, Toko Alat 4) Setiap Pengurusan
rapat, bahan/materi Kemaanan Pangan Kesehatan, Toko Izin
rapat 4. Rka (PKP) & P.IRT Kosmetika, UMOT,
usulan tambahn biaya 7. Rekomendasi Izin PBF, PAK,
Apotek, Toko Obat, Puskesmas, PKRT
PBF, Toko Alat 3) Guru dan Anak
Kesehatan, Usaha Didik Sekolah Dasar
Mikro Obat
Tradisional (UMOT),
Penyalur Alat
Kesehatan ,
Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga
(PKRT)
1. laporan penyuluhan, srt undangan, srt DKK, Balai POM Pengusaha IRT, Tahun 2019
materi penyuluhan, pemberitahuan pelaku usaha
daftar hadir, materi, srt monev, srt tugas makanan minuman,
undangan diserindag, satpol pp,
2. Rka usulan balai POM, Dinkes
penambahan biaya propinsi
3. srt usulan tambahan
tenaga yang
mempunyai sertifikast
DFI
4. ceklist monev,
laporan, dokumentasi
kegiatan
5. srt, laporan
79
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
4 Terlaksananya srt pemberitahuan surat , surat Seksi sarana dan alkes Pimpinan Puskesmas Tahun 2019
pengadaan sarana pengentrian aplikasi penunjukan se Kota Padang,
dan prasarana di SIRUP, surat Lintas Program/ Seksi
Dinas Kesehatan, penunjukan Pengelola Kegiatan
Puskesmas/Pustu dan penanggungjawab DKK Padang dan
jaringannya aplikasi SIRUP yang PPTK Pengelola
ditandatangani oleh Kegiatan, tim yang
Kadis, komunikasi lewat ditunjuk sebagai
WA dan komunikasi penanggungjawab
efektif melalui apel pagi
dan rapat staf, surat
penunjukan
penanggungjawab
aplikasi SIRUP yang
ditandatangani oleh
Kadis
srt permintaan nama srt permintaan nama Seksi sarana dan alkes Dinas PU DPRKPP Tahun 2019
tim teknis, SK tim tim teknis, SK tim
teknis, komunikasi teknis
efektif dengan Tim
teknis
komunikasi lewat WA Srt percepatan Seksi sarana dan alkes Konsultan perencana Tahun 2019
dan komunikasi efektif penyusunan dokumen
melalui apel pagi dan perencanaan
rapat staf, Srt
percepatan penyusunan
dokumen perencanaan
ke konsultan perencana

80
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
komunikasi lewat WA srt pemberitahuan Seksi sarana dan alkes Bidang di DKK Tahun 2019
dan komunikasi efektif
melalui apel pagi dan
rapat staf,srt
pemberitahuan
pengentrian SIRUP
draft schedule schledule pengadaan Seksi sarana dan alkes Dinas PU DPRKPP, Tahun 2019
pengadaan sesuai konsultan perencana
dengan rencana
pengadaan, komunikasi
lewat WA dan
komunikasi efektif
melalui apel pagi dan
rapat staf
5 Meningkatnya leafleat, laporan, check list, leafleat, Seksi Promkes dan Puskesmas, tahun 2019
persentase rumah dokumentasi kegiatan, video rekaman seksi KIA dan Gizi, masyarakat
tangga berperilaku jadwal kegiatan, check seksi kesling, seksi
hidup bersih dan list monev, baliho, P2P, seksi PTM, seksi
sehat spanduk , leafleat lebih farmasi, seksi yankes
banyak,video, rekaman primer

leafleat, laporan, check list, leafleat Seksi Promkes dan Puskesmas, tahun 2019
dokumentasi kegiatan, seksi KIA dan Gizi, masyarakat
jadwal kegiatan, check seksi kesling, seksi
list monev, leafleat P2P, seksi PTM, seksi
lebih banyak, farmasi, seksi yankes
dokumentasi kegiatan, primer
jadwal kegiatan, check
list monev

81
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
notulen rapat, jadwal jadwal koordinasi, Seksi Promkes Lintas sektor, tahun 2019
koordinasi, dokumentasi check list, SK Pokja Puskesmas
kegiatan, laporan,
check list monev, SK
Pokja KTR melibatkan
lintas sektoral
notulen rapat, jadwal jadwal koordinasi, Seksi Promkes Lintas sektor, tahun 2019
koordinasi, dokumentasi check list, SK Pokja, Puskesmas
kegiatan, laporan, jadwal pembinaan
check list monev, SK kampung KB,
Pokja Posyandu, jadwal P2WKSS, jadwal
pembinaan kampung pembinaan kelurahan
KB, P2WKSS, jadwal berprestasi
pembinaan kelurahan
berprestasi

6 Meningkatnya Materi sosialisasi, Materi sosialisasi, Seksi Kesling masyarakat, tahun 2019
persentase kelurahan laporan sosialisasi, media penyuluhan, Puskesmas, pengelola
stop buang air besar media penyuluhan, jadwal penyuluhan TTU/TPM
sembarangan jadwal kegiatan,
laporan kegiatan,
Percontohan lokasi
TTU/TPM, Percontohan
lokasi
Jadwal monev, jadwal Daftar kriteria jamban Seksi Kesling masyarakat, tahun 2019
kegiatan, laporan sehat Puskesmas
kegiatan, ceklist monev,
laporan monev, Daftar
kriteria jamban sehat

82
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
Jadwal monev, jadwal SK Pokja peningkatan Seksi Kesling masyarakat, lintas tahun 2019
kegiatan, laporan kualitas air, check list sektor, Puskesmas
kegiatan, cellist monev, monev, jadwal monev
laporan monev,
Regulasi, SK Pokja
peningkatan kualitas air
Jadwal monev, jadwal jadwal kegiatan, Seksi Kesling masyarakat, lintas tahun 2019
kegiatan, laporan regulasi sektor, Puskesmas
kegiatan, cellist monev,
laporan monev,
Regulasi
7 Meningkatnya Bimbingan dan jadwal penyuluhan seksi KIA dan Gizi masyarakat, bulanan
persentase skrining konseling serta kegiatan rutin Puskesmas
Lansia penyuluhan, jadwal
penyuluhan rutin
8 Penurunan Monitoring survailans jadwal survailens gizi Seksi KIA dan gizi masyarakat, bulanan
persentase prevalensi gizi, Jadwal surveilanse Puskesmas
kasus kurang gizi rutin petugas gizi
Puskesmas,
Dokumentasi kegiatan
konsumsi PMT
materi sosialisasi, materi sosialisasi, seksi KIA dan Gizi masyarakat, lintas bulanan
laporan kegiatan, jadwal kegiatan, surat sektor, Puskesmas
laporan monev, jadwal koordinasi
kegiatan, srt koordinasi
ke lintas sektoral,
laporan kegiatan
evaluasi laporan
bulanan

83
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
materi sosialisasi, materi sosialisasi, seksi KIA dan Gizi masyarakat, lintas bulanan
laporan kegiatan, jadwal kegiatan, surat sektor, Puskesmas
laporan monev, jadwal koordinasi
kegiatan, srt koordinasi
ke lintas sektoral,
laporan bulanan,
laporan kegiatan
evaluasi laporan
bulanan
standart perawatan standart perawatan seksi KIA dan Gizi lintas sektor, tahun 2019
Balita gizi buruk, jadwal balita gizi buruk, Puskesmas
kegiatan, laporan jadwal monev, SOP
monev, jadwal monev, perawatan gizi buruk,
laporan bulanan, SOP SK tim
perawatan gizi buruk, penanggulangan gizi
laporan kegiatan buruk
evaluasi laporan
bulanan, SK tim
pemantauan
penanggulangan gizi
buruk
9 Penurunan kasus Laporan supervisi materi sosialisasi, seksi KIA dan Gizi Puskesmas, lintas tahun 2019
kematian bayi fasilitatif sesuai standar jadwal kegiatan, surat sektoral
oleh Bikor, laporan koordinasi
sosialisasi defenisi
operasional audit
kematian, jadwal
kegiatan, jadwal
monev, laporan
kegiatan dan laporan
monev, SOP audit
kematian

84
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
Jadwal monev, laporan materi sosialisasi, seksi KIA dan Gizi Puskesmas, lintas tahun 2019
monev, ceklist monev jadwal kegiatan, surat sektoral
koordinasi
materi sosialisasi, materi sosialisasi, seksi KIA dan Gizi Puskesmas, lintas tahun 2019
laporan kegiatan, jadwal kegiatan, surat sektoral, RS rujukan
laporan monev, jadwal koordinasi lintas
kegiatan, srt koordinasi sektoral, surat
ke lintas sektoral, pemberitahuan NICU
laporan bulanan
SOP penanganan SOP penanganan seksi KIA dan Gizi Puskesmas tahun 2019
kegawatdaruratan pada kegawatdaruratan,
BBL, laporan sosialisasi, jadwal monev,
laporan monev, jadwal checlist monev
monev, ceklist monev
standart MTBS/MTBM, standart perawatan seksi KIA dan Gizi Puskesmas tahun 2019
jadwal kegiatan, balita gizi buruk,
laporan kegiatan, jadwal kegiatan, SOP
laporan monev, ceklist MTBS/MTBM
monev, jadwal monev
10 Penurunan jumlah materi sosialisasi, jadwal kegiatan, surat seksi KIA dan Gizi Puskesmas dan lintas tahun 2019 dan
kasus kematian ibu laporan kegiatan, koordinasi lintas sektor bulanan
laporan monev, jadwal sektor, laporan
kegiatan, srt koordinasi bulanan
ke lintas sektoral,
laporan bulanan,
Laporan kegiatan
evaluasi berkala

85
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
SOP ANC,materi SOP ANC, materi seksi KIA dan Gizi Puskesmas tahun 2019
sosialisasi, laporan sosialisasi, jadwal
kegiatan, laporan kegiatan, laporan
monev, jadwal bulanan
kegiatan, laporan
bulanan, Laporan
kegiatan evaluasi
berkala
SOP ANC,materi SOP ANC, materi seksi KIA dan Gizi Puskesmas tahun 2019
sosialisasi, laporan sosialisasi, jadwal
kegiatan, laporan kegiatan, laporan
monev, jadwal bulanan
kegiatan, laporan
bulanan, Laporan
kegiatan evaluasi
berkala
materi sosialisasi, materi sosialisasi, seksi KIA dan Gizi Puskesmas tahun 2019
laporan kegiatan, jadwal kegiatan,
laporan monev, jadwal laporan bulanan
kegiatan, laporan
bulanan, Laporan
kegiatan evaluasi
berkala
materi sosialisasi, materi sosialisasi, seksi KIA dan Gizi Puskesmas, lintas tahun 2019
laporan kegiatan, jadwal kegiatan, sektor
laporan monev, jadwal laporan bulanan,
kegiatan, laporan surat koordinasi lintas
bulanan, srt koordinasi sektoral
dengan lintas sektoral

86
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
materi sosialisasi, materi sosialisasi, seksi KIA dan Gizi Puskesmas, lintas tahun 2019
laporan kegiatan, jadwal kegiatan, sektor
laporan monev, jadwal laporan bulanan,
kegiatan, laporan surat koordinasi lintas
bulanan, srt koordinasi sektoral
dengan lintas sektoral
11 Penurunan jumlah SK supervisor dan Draf SK, Format Seksi P2M Dinas puskesmas, RS,klinik Tahun 2019
kejadian luar biasa koordinator gerakan laporan Kesehatan swasta, lintas sektoral
satu rumah satu
jumantik, Laporan
Rapat Koordinasi
Supervisor jumantik
Notulen Rakor Pokja Notulen rapat, Format Seksi P2M Dinas Dinas Kesehatan, Tahun 2019
penyakit menular TB laporan, Cheklist Kesehatan, Lintas puskesmas, Lintas
dan HIV, Laporan Monitoring sektor terkait sektor terkait, OPD
monitoring dan evaluasi terkait,LSM,
pelaksanaan program organisasi profesi,
penyakit menular masyarakat
Ceklist pemantauan Aplikasi SITT dan Seksi P2M Dinas Pengelola program Tahun 2019
pengiriman laporan SIHA, Laptop dan Kesehatan TB dan HIV
online dari puskesmas Jaringan Internet Puskesmas dan RS
dan RS
Laporan workshop Kerangka acuan Seksi P2M Dinas puskesmas, RS,klinik Tahun 2019
program malaria, pertemuan,surat Kesehatan swasta,Lintas Sektor
Laporan Sosialisasi undangan, Materi terkait
program Rabies pertemuan, Format
laporan
12 Penurunan jumlah Laporan Kegawat Format Laporan, Seksi Survelen dan Dinas Kesehatan,OPD Tahun 2019
kejadian luar biasa Daruratan kesehatan di HP,WA imunisasi dan Lintas sektor
Masyarakat, Laporan terkait
koordinasi Lintas
Program dan Sektor

87
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
Ceklist Pengawasan unit Jadwal,ceklist, Format Seksi Surveilen dan Puskesmas,RS dan Setiap Bulan
Pelayanan Imunisasi, laporan,surat, Draf SK imunisasi klinik
Laporan Koordinasi
dengan Organisasi
Profesi , SK Pokja KIPI,
Laporan monitoring
rutin ke puskesmas dan
RS
Buku Grafik Buku, ceklist Puskesmas,RS Dinas Kesehatan Setiap hari
pemantauan suhu
tempat penyimpanan
vaksin di isi setiap hari
Data siskohatkes di isi Buku kesehatan Seksi Survelen dan Puskesmas Tahun 2019
lengkap, Laporan dan calon cemaah haji, imunisasi, Dinas
Ceklist Monev rutin ke Ceklist monev, Kesehatan
pengelolah haji, laporan monev ,Puskesmas,RS
Pembinaan Kesehatan
Calon Jemaah haji
Surat pemberitahuan Surat, Surat Edaran Seksi Survelen dan KBIH, Calon Jemaah Tahun 2019
tentang jadwal imunisasi Haji
pemberian Vaksin
meningitis pada KBIH ,
Surat Edaran tentang
pentingnya pemberian
vaksin meningitis pada
calon jemaah haji

88
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
13 Peningkatan jumlah Laporan sosialisasi Kerangka acuan Seksi PTM Petugas fasyankes tahun 2019
kunjungan sehat dan pelaporan kunjungan pertemuan,surat Tingkat pertama,
kunjungan sakit sehat sakit pada undangan, Materi Masyarakar, Lintas
dalam dan luar fasyankes Tk.I, Laporan Sosialisasi/pelatihan, Sektor Terkait
gedung Puskesmas Workshop portal format laporan PTM
(visite rate) Posbindu PTM bagi
petugas, Laporan
pelatihan peningkatan
kapasitas petugas PTM ,
Laporan sosialisasi
kegiatan Posbindu
dengan lintas sektor
14 Peningkatan jumlah Surat permintaan Surat, SBBK Seksi PTM Bagian sarana dan Tahun 2019
kunjungan sehat dan sarana dan prasarana Dinas Kesehatan
kunjungan sakit kegiatan ke bagian Propinsi, Dinas
dalam dan luar sarana dan Dinkes Kesehatan
gedung Puskesmas Propinsi
(visite rate)
15 Peningkatan jumlah Laporan pelaksanaan Format PPTK dan seksi terkait Dinas Tahun 2019
kunjungan sehat dan kegiatan BOK UKM Laporan.Dokumentasi, Kesehatan,puskesmas
kunjungan sakit Jadwal kegiatan
dalam dan luar
gedung Puskesmas
(visite rate)
16 Meningkatnya jumlah Wadah yang dapat Leaflet, spanduk, yankes primer Masyarakat, Tahun 2019
kunjungan sehat dan digunakan untuk lembar balik, modul, Puskesmas, Dinas
kunjungan sakit membuktikan buku saku terkait
dalam dan luar pelayanan kesehatan
gedung Puskesmas tradisional yang aman
(visite rate) dan bermanfaat (Sentra
Pengembangan dan
Penerapan Pengobatan
Tradisional /Sentra
P3T), aporan bulanan
89
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
dari Hatra, laporan
monev, ceklist monev,
jadwal monev, regulasi
Hatra
17 Meningkatnya jumlah Jadwal Monev, Jadwal Jadwal monev, ceklist Seksi Rujukan PPK rujukan Tahun 2019
kunjungan sehat dan kegiatan koordinasi, monev, srt koordinasi
sakit dalam dan luar sosialisasi dan
gedung puskesmas pembinaan, ceklist
(visite rate) monev, laporan monev,
Permenkes
18 Meningkatnya jumlah laporan bulanan, jadwal Jadwal monev, ceklist yankes primer PPK rujukan Tahun 2019
kunjungan sehat dan monev, ceklist monev, monev, srt koordinasi
kunjungan sakit laporan monev, srt
dalam dan luar koordinasi lintas
gedung Puskesmas sektoral, SK Pokja
(visite rate) Perkesmas dengan
lintas sektoral
19 Meningkatnya jumlah srt permintaan usulan Srt permintaan usulan Seksi Mutu Puskesmas, peserta Tahun 2019
kunjungan sehat dan tenaga berprestasi tenaga peserta
kunjungan sakit dengan tanggal batas, lomba, buku
dalam dan luar komunikasi efektif via ekspedisi, srt
gedung Puskesmas WA, jadwal penilaian,sk pengiriman peserta,
(visite rate) pemenang yang SK
ditandatangani
walikota, dokumentasi
kegiatan
20 Meningkatnya jumlah Jadwal P3K rutin, jadwal kegitan, srt yankes primer Masyarakat, Tahun 2019
kunjungan sehat dan laporan kegiatan, usulan Puskesmas, Dinas
kunjungan sakit notulen rapat, Srt terkait
dalam dan luar usulan Pelatihan BTCLS
gedung Puskesmas bagi petugas P3
(visite rate)

90
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
21 Meningkatnya jumlah Laporan monev, jadwal jadwal kegitan, jdwl yankes primer Puskesmas Tahun 2019
kunjungan sehat dan monev, lapran monev
kunjungan sakit pertemuan, kerangka
dalam dan luar acuan, materi
gedung Puskesmas pertemuan, notulen
(visite rate) rapat, jadwal kegiatan
22 Meningkatnya jumlah Daftar sarana jadwal kegiatan, Seksi Mutu Puskesmas Tahun 2019
kunjungan sehat dan kesehatan rujukan, jadwal monev
kunjungan sakit Jadwal kegiatan, jadwal
dalam dan luar monev, laporan
gedung Puskesmas kegiatan, laporan
(visite rate) monev, ceklist monev,
Permenkes dan regulasi
terkait perizinan
23 Peningkatan jumlah POA, Regulasi berupa ceklist Seksi Rujukan PPK rujukan Tahun 2019
Puskesmas Peraturan Menteri,
terakreditasi dan Ceklist Self Assestment
reakreditasi RS, draft SOP dalam
bentuk Perwako,
laporan kegiatan
POA kegiatan, Regulasi POA kegiatan, Seksi Rujukan PPK rujukan Tahun 2019
berupa Peraturan persyaratan perizinan
Menteri, formulir
persyaratan pengurusan
rekomendasi izin
24 Peningkatan jumlah dokumentasi jadwal kegiatan, Seksi Mutu Puskesmas Tahun 2019
Puskesmas penggalangan dokumentasi kegiatan
terakreditasi dan komitmen, SK Kadis
reakreditasi penggalangan
komitmen, jadwal
pendampingan, jadwal
proses akreditasi,
laporan kegiatan

91
Tujuan yang Pengendalian Yg Bentuk/ Sarana Penyedia Informasi Penerima Waktu Pelaksanaan
No Diidentifikasi Direncanakan Komunikasi Informasi

1 2 3 4 5 6 7
dokumentasi jadwal kegiatan, Seksi Mutu Puskesmas Tahun 2019
penggalangan dokumentasi kegiatan
komitmen, SK Kadis
penggalangan
komitmen, jadwal
pendampingan, jadwal
proses akreditasi,
laporan kegiatan

92
LAMPIRAN 5

RANCANGAN PEMANTAUAN BERKELANJUTAN ATAS PENGENDALIAN

Bentuk/Metode Penanggungjawab Waktu


Tujuan yang
No Pengendalian yang Direncanakan Pemantauan yang Pelaksanaan Pelaksanaan
Diidentifikasi
diperlukan Pemantauan Pemantauan
1 2 3 5 6 7
1 Pelayanan kesehatan bagi Surat pemberitahuan koordinasi, laporan Buku ekspedisi, arsip Kepala Dinas Kesehatan Bulanan, Triwulan
masyarakat yang memiliki koordinasi, kerangka acuan, PKS premi pks, srt koordinasi dan Seksi SDMK & dan Tahunan
jaminan kesehatan berjalan rutin dengan BPJS, format pengusulan Jaminan Kesehatan, dinas
lancar data JKSS, laporan monev, mou dengan sosial
dinsos tentang verifikasi dan validasi data

2 Peningkatan ketersediaan DPA anggaran obat untuk 8 item, daftar draft RKO 19 Ka.GFK Januari
obat dan perbekalaan kebutuhan seluruh item obat, kerangka
kesehatan acuan, draft RKO 18, Renstra
Data pemakaian obat, data stok obat, SK Tim Perencanaan Ka GFK 2x/setahun
obat Fornas dan Non Fornas, obat e Obat
katalog dan non katalog, ekatalog dan
non katalog, LPLPO, Data kunjungan
penyakit terbanyak, jadwal distribusi obat,
Standar Formularium Puskesmas, data
pemakaian obat terbanyak, draft analisa
perencanaan obat, SK Tim Perencanaan
Obat
Draft Usulan anggaran obat per kapitasi draft Usulan anggaran Ka GFK bulan Januari
memenuhi standar WHO yaitu Rp.5.000,- obat per kapitasi
per kapitasi, LPLPO, data penyakit memenuhi standar
terbanyak, data jumlah penduduk, WHO yaitu
kerangka acuan Rp.14.000,- per
kapitasi

93
Bentuk/Metode Penanggungjawab Waktu
Tujuan yang
No Pengendalian yang Direncanakan Pemantauan yang Pelaksanaan Pelaksanaan
Diidentifikasi
diperlukan Pemantauan Pemantauan
1 2 3 5 6 7
Data obat dari LPLPO Puskesmas dan LPLPO Ka GFK setiap bulan
SBBK (Srt Bukti Barang Keluar) IFK, data
spesifikasi obat, data mutasi obat, data
ketersediaan 20 indikator ketersediaan
obat
Draft usulan anggaran Bahan habis medis RK bahan habis pakai Ka GFK Maret
pakai sesuai kebutuhan untuk 18 item, meids, LPLPO
LPLPO, Data pemakaian bahan logistik,
Data item bahan logsitik laboratorium
sesuai penyakit,kerangka acuan

3 Melindungi masyarakat dari materi sosialisasi, laporan sosialisasi laporan kegiatan, Kasi dan Staf serta tenaga Tahun 2019
obat dan kosmetika yang ,ceklist pembinaan, laporan, dokumentasi ceklist monev kefarmasian di puskesmas
tidak memenuhi syarat yang kegiatan, surat pemberitahuan koordinasi,
mengandung bahan laporan rapat, bahan/materi rapa, Rka
berbahaya usulan tambahn biaya ,srt usulan
tambahan tenaga
laporan penyuluhan, materi penyuluhan, laporan kegiatan, Kasi dan Staf serta tenaga Tahun 2019
daftar hadir, materi, srt undangan, Rka ceklist monev kefarmasian di puskesmas
usulan penambahan biaya,srt usulan
tambahan tenaga yang mempunyai
sertifikast DFI
,ceklist monev, laporan, dokumentasi
kegiatan
, srt, laporan

94
Bentuk/Metode Penanggungjawab Waktu
Tujuan yang
No Pengendalian yang Direncanakan Pemantauan yang Pelaksanaan Pelaksanaan
Diidentifikasi
diperlukan Pemantauan Pemantauan
1 2 3 5 6 7
4 Terlasananya pengadaan srt pemberitahuan pengentrian aplikasi buku ekpedisi, surat seksi sarana dan alkes Tahun 2019
sarana dan prasarana di SIRUP, surat penunjukan penunjukan
Dinas Kesehatan, penanggungjawab aplikasi SIRUP yang
Puskesmas/Pustu dan ditandatangani oleh Kadis, komunikasi
jaringannya lewat WA dan komunikasi efektif melalui
apel pagi dan rapat staf, surat penunjukan
penanggungjawab aplikasi SIRUP yang
ditandatangani oleh Kadis

srt permintaan nama tim teknis, SK tim buku ekpedisi, surat seksi sarana dan alkes Tahun 2019
teknis, komunikasi efektif dengan Tim permintaan
teknis
komunikasi lewat WA dan komunikasi Buku ekspedisi, surat Pengelola Kegiatan, Tim Bulanan, Triwulan
efektif melalui apel pagi dan rapat staf, Srt percepatan PHO, Inspektorat dan dan Tahunan
percepatan penyusunan dokumen BPKP, Tim TP4D.Kejksaan
perencanaan ke konsultan perencana

komunikasi lewat WA dan komunikasi srt, draft dokumen DKK Padang Tahun 2019
efektif melalui apel pagi dan rapat staf,srt perencanaan
pemberitahuan pengentrian SIRUP

draft schedule pengadaan sesuai dengan jadwal pengadaan DKK Padang Tahun 2019
rencana pengadaan, komunikasi lewat WA
dan komunikasi efektif melalui apel pagi
dan rapat staf

95
Bentuk/Metode Penanggungjawab Waktu
Tujuan yang
No Pengendalian yang Direncanakan Pemantauan yang Pelaksanaan Pelaksanaan
Diidentifikasi
diperlukan Pemantauan Pemantauan
1 2 3 5 6 7
5 Meningkatnya persentase Leafleat, laporan, dokumentasi kegiatan, laporan kegiatan pengelola program dan tahun 2019
rumah tangga berperilaku jadwal kegiatan, check list monev, baliho, kepala seksi program
hidup bersih dan sehat spanduk , leafleat lebih banyak,video, promkes
rekaman

Leafleat, laporan, dokumentasi kegiatan, laporan kegiatan pengelola program dan tahun 2019
jadwal kegiatan, check list monev, leafleat kepala seksi program
lebih banyak, dokumentasi kegiatan, promkes
jadwal kegiatan, check list monev

Notulen rapat, jadwal koordinasi, laporan kegiatan pengelola program, kepala tahun 2019
dokumentasi kegiatan, laporan, check list seksi program promkes,
monev, SK Pokja KTR melibatkan lintas Kabid Kesmas
sektoral
Notulen rapat, jadwal koordinasi, laporan kegiatan pengelola program, kepala tahun 2019
dokumentasi kegiatan, laporan, check list seksi program promkes,
monev, SK Pokja Posyandu, jadwal Kabid Kesmas
pembinaan kampung KB, P2WKSS, jadwal
pembinaan kelurahan berprestasi

6 Meningkatnya persentase Materi sosialisasi, laporan sosialisasi, laporan kegiatan pengelola program dan tahun 2019
kelurahan stop buang air media penyuluhan, jadwal kegiatan, kepala seksi program
besar sembarangan laporan kegiatan, Percontohan lokasi promkes
TTU/TPM, Percontohan lokasi

Jadwal monev, jadwal kegiatan, laporan laporan kegiatan pengelola program dan tahun 2019
kegiatan, ceklist monev, laporan monev, kepala seksi program
Daftar kriteria jamban sehat promkes

96
Bentuk/Metode Penanggungjawab Waktu
Tujuan yang
No Pengendalian yang Direncanakan Pemantauan yang Pelaksanaan Pelaksanaan
Diidentifikasi
diperlukan Pemantauan Pemantauan
1 2 3 5 6 7
Jadwal monev, jadwal kegiatan, laporan laporan kegiatan pengelola program dan tahun 2019
kegiatan, cellist monev, laporan monev, kepala seksi program
Regulasi, SK Pokja peningkatan kualitas promkes
air
Jadwal monev, jadwal kegiatan, laporan laporan kegiatan pengelola program dan tahun 2019
kegiatan, cellist monev, laporan monev, kepala seksi program
Regulasi promkes

7 Meningkatnya persentase Bimbingan dan konseling serta kegiatan KMS (kartu menuju Seksi gizi dan kesehatan tahun 2019
skrining Lansia penyuluhan, jadwal penyuluhan rutin sehat) Lansia, laporan khusus
kegiatan
8 Penurunan persentase Monitoring survailans gizi, Jadwal laporan bulanan dan Puskesmas dan Seksi KIA tahun 2019
prevalensi kasus kurang gizi surveilanse rutin petugas gizi Puskesmas, laporan kegiatan dan Gizi
Dokumentasi kegiatan konsumsi PMT

materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan kegiatan dan Puskesmas dan Seksi KIA tahun 2019
laporan monev, jadwal kegiatan, srt laporan bulanan dan Gizi
koordinasi ke lintas sektoral, laporan
kegiatan evaluasi laporan bulanan

materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan monev Puskesmas dan Seksi KIA tahun 2019
laporan monev, jadwal kegiatan, srt dan Gizi
koordinasi ke lintas sektoral, laporan
bulanan, laporan kegiatan evaluasi
laporan bulanan

97
Bentuk/Metode Penanggungjawab Waktu
Tujuan yang
No Pengendalian yang Direncanakan Pemantauan yang Pelaksanaan Pelaksanaan
Diidentifikasi
diperlukan Pemantauan Pemantauan
1 2 3 5 6 7
standart perawatan Balita gizi buruk, laporan bulanan dan Puskesmas dan Seksi KIA tahun 2019
jadwal kegiatan, laporan monev, jadwal laporan monev, draft dan Gizi
monev, laporan bulanan, SOP perawatan SK
gizi buruk, laporan kegiatan evaluasi
laporan bulanan, SK tim pemantauan
penanggulangan gizi buruk

9 Penurunan kasus kematian Laporan supervisi fasilitatif sesuai standar laporan kegiatan, Puskesmas dan Seksi KIA bulanan
bayi oleh Bikor, laporan sosialisasi defenisi laporan monev, dan Gizi
operasional audit kematian, jadwal laporan otopsi verbal
kegiatan, jadwal monev, laporan kegiatan
dan laporan monev, SOP audit kematian

Jadwal monev, laporan monev, ceklist laporan monev Puskesmas dan Seksi KIA tahun 2019
monev dan Gizi
materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan kegiatan, Puskesmas dan Seksi KIA tahun 2019
laporan monev, jadwal kegiatan, srt laporan monev, dan Gizi
koordinasi ke lintas sektoral, laporan laporan bulanan
bulanan
SOP penanganan kegawatdaruratan pada laporan monev, Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
BBL, laporan sosialisasi, laporan monev, laporan kegiatan
jadwal monev, ceklist monev
standart MTBS/MTBM, jadwal kegiatan, draft SOP MTBS, Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
laporan kegiatan, laporan monev, ceklist laporan kegiatan,
monev, jadwal monev laporan monev

98
Bentuk/Metode Penanggungjawab Waktu
Tujuan yang
No Pengendalian yang Direncanakan Pemantauan yang Pelaksanaan Pelaksanaan
Diidentifikasi
diperlukan Pemantauan Pemantauan
1 2 3 5 6 7
10 Penurunan jumlah kasus materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan evaluasi Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
kematian ibu laporan monev, jadwal kegiatan, srt berkala, laporan
koordinasi ke lintas sektoral, laporan kegiatan
bulanan, Laporan kegiatan evaluasi
berkala

SOP ANC,materi sosialisasi, laporan laporan evaluasi Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
kegiatan, laporan monev, jadwal kegiatan, berkala, laporan
laporan bulanan, Laporan kegiatan kegiatan
evaluasi berkala

SOP ANC,materi sosialisasi, laporan laporan evaluasi Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
kegiatan, laporan monev, jadwal kegiatan, berkala, laporan
laporan bulanan, Laporan kegiatan kegiatan
evaluasi berkala

materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan evaluasi Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
laporan monev, jadwal kegiatan, laporan berkala, laporan
bulanan, Laporan kegiatan evaluasi kegiatan
berkala

materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan evaluasi Seksi KIA dan Gizi tahun 2018
laporan monev, jadwal kegiatan, laporan berkala, laporan
bulanan, srt koordinasi dengan lintas kegiatan, laporan
sektoral koordinasi

materi sosialisasi, laporan kegiatan, laporan evaluasi Seksi KIA dan Gizi tahun 2019
laporan monev, jadwal kegiatan, laporan berkala, laporan
bulanan, srt koordinasi dengan lintas kegiatan, laporan
sektoral koordinasi

99
Bentuk/Metode Penanggungjawab Waktu
Tujuan yang
No Pengendalian yang Direncanakan Pemantauan yang Pelaksanaan Pelaksanaan
Diidentifikasi
diperlukan Pemantauan Pemantauan
1 2 3 5 6 7
11 Penurunan jumlah kejadian SK supervisor dan koordinator gerakan format laporan kasus pengelola program Tahun 2019
luar biasa satu rumah satu jumantik, Laporan Rapat dengan alamat survelen
Koordinasi Supervisor jumantik lengkap dan hasil lab,
laporan hasil PE,
jadwal PE, SK,
laporan hasil kegiatan
tim
Notulen Rakor Pokja penyakit menular TB Notulen rapat, pengelola program dan Tahun 2019
dan HIV, Laporan monitoring dan evaluasi HP,WA, Draf Perwako, kepala seksi P2M
pelaksanaan program penyakit menular Kerangka acuan dan
jadwal monev,surat
undangan, Draf MOU,
Format laporan kasus
Ceklist pemantauan pengiriman laporan Laporan SITT dan pengelola program dan Tahun 2019
online dari puskesmas dan RS SIHA ONLINE kepala seksi P2M

Laporan workshop program malaria, Monitoring, Kerangka pengelola program dan Tahun 2019
Laporan Sosialisasi program Rabies acuan dan jadwal kepala seksi P2M
pertemuan ,surat
undangan, Materi
peRTEMUAN, Format
Laporan
12 Penurunan jumlah kejadian Laporan Kegawat Daruratan kesehatan di Laporan kasus dam pengelola program dan Tahun 2019
luar biasa Masyarakat, Laporan koordinasi Lintas monitoring, WA kepala seksi Survelen dan
Program dan Sektor Imunisasi

100
Bentuk/Metode Penanggungjawab Waktu
Tujuan yang
No Pengendalian yang Direncanakan Pemantauan yang Pelaksanaan Pelaksanaan
Diidentifikasi
diperlukan Pemantauan Pemantauan
1 2 3 5 6 7
Ceklist Pengawasan unit Pelayanan Kerangka pengelola program dan Tahun 2019
Imunisasi, Laporan Koordinasi dengan acuan,Jadawal,surat kepala seksi Survelen dan
Organisasi Profesi , SK Pokja KIPI, undangan dan materi Imunisasi
Laporan monitoring rutin ke puskesmas pelatihan, Laporan
dan RS kasus, POA

Ceklist Pengawasan unit Pelayanan Laporan,kohort pengelola program dan Setiap bulan
Imunisasi, Laporan Koordinasi dengan imunisasi, SK, laporan kepala seksi Survelen dan
Organisasi Profesi , SK Pokja KIPI, monev, kohort Imunisasi
Laporan monitoring rutin ke puskesmas immunisasi
dan RS Puskesmas

Buku Grafik pemantauan suhu tempat Buku grafik pengelola program dan Setiap hari kerja
penyimpanan vaksin di isi setiap hari pemantauan suhu kepala seksi Survelen dan
Imunisasi

Laporan Peningkatan kapasitas petugas Kerangka acuan pengelola program dan Tahun 2019
utk pelayanan kes haji, Data siskohatkes pelatihan,surat kepala seksi Survelen dan
di isi lengkap, Monev Rutin ke pengelola undangan, Materi Imunisasi
program Haji pelatihan, Aplikasi
SISKOHATES,
Laporan monev

Surat pemberitahuan tentang jadwal Surat, data calon pengelola program dan Tahun 2019
pemberian Vaksin meningitis pada KBIH , jemaah dari KBIH kepala seksi Survelen dan
Surat Edaran tentang pentingnya Imunisasi
pemberian vaksin meningitis pada calon
jemaah haji

101
Bentuk/Metode Penanggungjawab Waktu
Tujuan yang
No Pengendalian yang Direncanakan Pemantauan yang Pelaksanaan Pelaksanaan
Diidentifikasi
diperlukan Pemantauan Pemantauan
1 2 3 5 6 7
13 Peningkatan jumlah Laporan sosialisasi pelaporan kunjungan Kerangka pengelola program dan tahun 2019
kunjungan sehat dan sehat sakit pada fasyankes Tk.I, Laporan acuan,Jadawal,surat kepala seksi PTM
kunjungan sakit dalam dan Workshop portal Posbindu PTM bagi undangan dan materi
luar gedung Puskesmas petugas, Laporan pelatihan peningkatan pertemuan, Format
(visite rate) kapasitas petugas PTM , Laporan laporan
sosialisasi kegiatan Posbindu dengan
lintas sektor

14 Peningkatan jumlah Surat permintaan sarana dan prasarana Laporan kegiatan pengelola program dan Tahun 2019
kunjungan sehat dan kegiatan ke bagian sarana dan Dinkes kepala seksi PTM
kunjungan sakit dalam dan Propinsi
luar gedung Puskesmas
(visite rate)
15 Peningkatan jumlah Laporan pelaksanaan kegiatan BOK UKM Laporan hasil Kabid P2P dan Kasie Tahun 2019
kunjungan sehat dan kegiatan, jadwal
kunjungan sakit dalam dan pelaksanaan dan
luar gedung Puskesmas Dokumentasi, Laporan
(visite rate) rapat

16 Meningkatnya jumlah Wadah yang dapat digunakan untuk Daftar ceklist, laporan Kasie Yankes Primer dan Tahun 2019
kunjungan sehat dan membuktikan pelayanan kesehatan bulanan Tradisional
kunjungan sakit dalam dan tradisional yang aman dan bermanfaat
luar gedung Puskesmas (Sentra Pengembangan dan Penerapan
(visite rate) Pengobatan Tradisional /Sentra P3T),
laporan bulanan dari yankestrad, laporan
monev, ceklist monev, jadwal monev,
regulasi yankestrad

102
Bentuk/Metode Penanggungjawab Waktu
Tujuan yang
No Pengendalian yang Direncanakan Pemantauan yang Pelaksanaan Pelaksanaan
Diidentifikasi
diperlukan Pemantauan Pemantauan
1 2 3 5 6 7
17 Meningkatnya jumlah Jadwal Monev, Jadwal kegiatan laporan kegiatan Kasie Rujukan tahun 2019
kunjungan sehat dan sakit koordinasi, sosialisasi dan pembinaan,
dalam dan luar gedung ceklist monev, laporan monev, Permenkes
puskesmas (visite rate)

18 Meningkatnya jumlah laporan bulanan, jadwal monev, ceklist laporan kegiatan Kasie Yankes Primer dan tahun 2019
kunjungan sehat dan monev, laporan monev, srt koordinasi Tradisional
kunjungan sakit dalam dan lintas sektoral, SK Pokja Perkesmas
luar gedung Puskesmas dengan lintas sektoral
(visite rate)
19 Meningkatnya jumlah srt permintaan usulan tenaga berprestasi Buku ekspedisi, Ka Bid Yankes dan seksi tahun 2019
kunjungan sehat dan dengan tanggal batas, komunikasi efektif instrumen penilaian, mutu
kunjungan sakit dalam dan via WA, jadwal penilaian,sk pemenang Laporan monev,
luar gedung Puskesmas yang ditandatangani walikota, cecklist monev
(visite rate) dokumentasi kegiatan

20 Meningkatnya jumlah Jadwal P3K rutin, laporan kegiatan, Daftar ceklis, laporan, Kasie Yankes Primer dan tahun 2019
kunjungan sehat dan notulen rapat, Srt usulan Pelatihan BTCLS notulen Tradisional
kunjungan sakit dalam dan bagi petugas P3K
luar gedung Puskesmas
(visite rate)
21 Meningkatnya jumlah Laporan monev, jadwal monev, lapran Daftar ceklis, laporan, Kasie Yankes Primer dan tahun 2019
kunjungan sehat dan pertemuan, kerangka acuan, materi notulen Tradisional
kunjungan sakit dalam dan pertemuan, notulen rapat, jadwal kegiatan
luar gedung Puskesmas
(visite rate)
22 Meningkatnya jumlah Daftar sarana kesehatan rujukan, Jadwal Daftar ceklis, laporan Kasi mutu tahun 2019
kunjungan sehat dan kegiatan, jadwal monev, laporan kegiatan,
kunjungan sakit dalam dan laporan monev, ceklist monev, Permenkes
luar gedung Puskesmas dan regulasi terkait perizinan
(visite rate)

103
Bentuk/Metode Penanggungjawab Waktu
Tujuan yang
No Pengendalian yang Direncanakan Pemantauan yang Pelaksanaan Pelaksanaan
Diidentifikasi
diperlukan Pemantauan Pemantauan
1 2 3 5 6 7
23 Peningkatan jumlah POA, Regulasi berupa Peraturan Menteri, Surat pengajuan Kabid Yankes dan kasi tahun 2019
Puskesmas terakreditasi dan Ceklist Self Assestment RS, draft SOP Perwako, laporan rujukan
reakreditasi dalam bentuk Perwako, laporan kegiatan kegiatan, formulir
perizinan
POA kegiatan, Regulasi berupa Peraturan laporan kegiatan, Kabid Yankes dan kasi tahun 2019
Menteri, formulir persyaratan pengurusan laporan monev rujukan
rekomendasi izin
24 Peningkatan jumlah dokumentasi penggalangan komitmen, SK laporan kegiatan, Kabid Yankes dan kasi tahun 2019
Puskesmas terakreditasi dan Kadis penggalangan komitmen, jadwal dokumentasi mutu
reakreditasi pendampingan, jadwal proses akreditasi,
laporan kegiatan

dokumentasi penggalangan komitmen, SK laporan kegiatan, Kabid Yankes dan kasi tahun 2019
Kadis penggalangan komitmen, jadwal dokumentasi mutu
pendampingan, jadwal proses akreditasi,
laporan kegiatan

Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang

Dr.Ferimulyani Hamid, M.Biomed


Pembina Tk I/ NIP.196702192002122001

104

Anda mungkin juga menyukai