Anda di halaman 1dari 4

bahaya ASBES mengintai kita!

Posted on December 8, 2010 by wiedy yangessa


Asbes (asbestos) adalah salah satu bahan tambang yang bisa ditemui dengan mudah di dunia
dalam bentuk benang serat atau gumpalan serat. Bahan ini memiliki kekuatan dan ketahanan
tinggi, terhadap api, panas serta zat kimia, tetapi tidak bisa diuraikan oleh alam. Merupakan
mineral-mineral berbentuk serat halus yang terjadi secara alamiah. Sebagaimana bahan
tambang pada umumnya, asbes merupakan batuan yang mampat namun sangat mudah untuk
dipisah-pisahkan menjadi banyak sekali serat-serat halus yang umumnya sangat ringan dan
mudah terbang. Secara kimia asbes adalah suatu zat terdiri dari magnesium-calsium-silikat
berbangun serat dengan sifat fisik yang sangat kuat.
asbes mikrokopis
Ada enam jenis mineral yang dikategorikan asbes yaitu : chrysolite, riebeckite, grunerite,
actinolite, anthrophyllite, dan thermolite. Berdasarkan komposisi dan bentuk serat mineral
silika ada dua kelompok asbes yaitu :
1.

serpentine yaitu chrysotile, merupakan hidroksida magnesium silikat yang memiliki


komposisi Mg6(OH)6(Si4O11)H2O.

2.

dan amphibole yaitu grunerite asbes amosite atau asbes coklat, riebeckite asbes
crocidolite atau asbes biru, actinolite, thermolite dan campuran yang sekurangkurangnya mengandung salah satu dari mineral-mineral tersebut.

Ada 4 jenis asbes yang beredar dipasaran saat ini antara lain :
1.

chrysotile, atau asbes putih,

2.

crocidolite atau asbes biru,

3.

amosite atau asbes coklat

4.

anthrophyllite atau asbes abu-abu.

Asbes putih masih digunakan dalam industri dibandingkan dengan asbes coklat dan abu-abu.
Asbes biru sudah dilarang penggunaannya.
Asbes merupakan bahan yang cukup ringan, tahan api serta kedap air. Secara luas produk dari
asbes antara lain, baju anti panas, pelapis permukaan rem, permukaan plat kopling kendaraan
bermotor dan pelapis tekstil dan bahan bangunan.

asbes sering ditemukan di skitar kita, waspadalah!!


Menurut

Keputusan

Menteri

Kesehatan

RI No.1405/MENKES/SK/XI Tahun

2002,

kandungan debu maksimal didalam udara ruangan dalam pengukuran rata-rata 8 jam untuk
asbes adalah sebagai berikut, asbes bebas memiliki konsentrasi maksimal sebesar 5 serat/mL
udara dengan panjang serat 5 mikrometer.
pengukuran asbestos di udara :
Udara dalam ruangan dialirkan pada suatu alat penghisap dengan volume 1L (1000 cm3) yg
dilapisi dgn filter berbahan MCE(mixed cellulose ester) dengan diameter 25mm,lubang pori
0.45 mikrometer . Untuk pengambilan sampel indoor bagi Personal sampelkecepatan aliran
udara yg digunakan 20 mL/menit 4L/menit ,udara ambient 2L/menit 20L/menit
Identifikasi sampel dengan cara TEM (Transmission electron microscphy) dan PCM-based
contrast microscophy. Debu atau partikel yang telah tertampung selama 8 jam tersebut dilihat
dibawah mikroskop dan dihitung jumlah serat asbesnya. Sehingga diperoleh jumlah serat
asbes per 1000 cm3. Menurut standar baku dari SNI untuk asbestos jenis krisotil sebesar 2
serat/cm3 maka dalam ruangan dengan volume sebesar 1 m3 batas minimal asbes yang boleh
beterbangan diudara sebesar 2.000.000 serat.
Asbes merupakan zat berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan, hal
tersebut terjadi apabila debu asbes terhirup. Adapun kegiatan memasang, mematahkan,
menggergaji, mengebor, mencampakkan serta menghancurkan bahan yang mengandung
asbes juga bisa melepaskan partikel serat asbes ke udara. Hal ini sering diabaikan
dikarenakan penyakit yang ditimbulkan oleh partikel asbes ini biasanya baru timbul dalam
jangka waktu antara 10 50 tahun.
Gejala dari terhirupnya asbes ini ke dalam saluran pernapasan adalah sesak napas ringan dan
kesulitan bergerak Sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak napas yang berat dan
mengalami kegagalan pernapasan. Perokok berat dengan bronkitis kronis dan asbestosis, akan
menderita batuk-batuk dan bengek. Menghirup serat asbes kadang-kadang dapat
menyebabkan terkumpulnya cairan pada ruang antara kedua selaput yang melapisi paru-paru.
Asbes

juga

bisa

menyebabkan tumor pada pleura yang

disebut mesotelioma.Mesotelioma bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan. Mesotelioma


umumnya muncul setelah terpapar krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit, jenis yang
lainnya, juga menyebabkan mesotelioma. Krisotil mungkin tidak menyebabkan mesotelioma

tetapi kadang tercemar oleh tremolit yang dapat menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma
biasanya terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun. Kanker paru-paru akan terjadi pada
penderita asbestosis yang juga merokok, terutama mereka yang merokok lebih dari satu
bungkus sehari. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan: batuk, rasa sesak di dada,nyeri
dada dan kelainan kuku atau clubbing of fingers (bentuk jari-jari tangan yang menyerupai
tabuh gendering-).

asbestos terbukti MEMATIKAN!!


Adapun penanganan pada material asbes adalah sebagai berikut :
o

Mengidentifikasi bahan yang mengandung asbes dan memperhitungkan resiko yang


bisa terjadi.

Jauhkan anak-anak dari daerah yang mengandung material asbes

Menggunakan

perlengkapan

yang

diperlukan

seperti

masker

dan APD

kacamata,sarung tangan dan pakaian ganti.


Menyiram material yang mengandung asbes untuk mengurangi debu
o

Meminimalkan jumlah orang yang kontak dengan material asbes

Dimasukkan dalam wadah tertutup

Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.
Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih
sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah
terpapar 40 tahun lalu. Untuk mengurangi resiko terjadinya kanker paru-paru, kepada para
pekerja yang berhubungan dengan asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok. Sementara itu
guna menghindari sumber penyakit yang akan tersebar pada pihak keluarga, disarankan setiap

pekerja untuk mencuci pakaian kerjanya di pabrik, dan menggantinya dengan pakaian bersih
untuk kembali ke rumah. Sehingga semua pakaian kerja tidak ada yang dibawa pulang, dan
pekerja membersihkan diri atau mandi sebelum kembali kerumah masing-masing.
Adapun

material

subtitusi

yang

dapat

dipergunakan

untuk

mengganti

asbes

adalahKalsiboard (Serat selulosa, silika, additif, semen dan air), Ardex (Serat sintetis, serat
selulosa, zat additif, semen dan air) dan Seng Eternit (Serat sintetis, serat selulosa, zat
additif, semen dan air)
Pustaka :
1.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1405/MENKES/SK/XI/2002.

2.

Badan Standarisasi Nasional. 2005. Nilai Ambang Batas (NAB) zat kimia di udara
tempat kerja SNI 19-0232-2005.

3.

Thamrin, M.T., Akhadi, M. 2004. Dampak Radiologis Pelepasan Serat Asbes. IPTEK
ILMIAH POPULER. p:67-76.

4.

Anonim

1. http://id.articlesnatch.com/Article/Complete-Information-On-Asbestosis-

With-Treatment-And-Prevention/318552 (diunduh 6 Oktober 2009)


5.

Anonim 2. http://www.asbestoseffects.com/AsbestosEffects-health.aspx (diunduh 6


Oktober 2009)

Anda mungkin juga menyukai