Anda di halaman 1dari 25

DEPUTI SDM APARATUR

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR


NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

“Arah Perkembangan Kebijakan Jabatan Fungsional


Paska Penyetaraan Jabatan: Transisi Sistem Kerja
dan Pengelolaan Kinerja"

18 Mei 2022
2

Penataan SOTK
Transformasi

Penyederhanaan Birokrasi
Organisasi
Pelayanan Birokrasi
berbasis keahlian

Penyederhanaan
Birokrasi Penyetaraan Jabatan

Transformasi Jabatan
• Struktur organisasi berbasis pada
Pengalihan
kinerja
• Bisnis proses lebih sederhana (efisien) Perpindahan, Inpassing
dan berbasis pada output dan
keahlian
• Cascading tugas fungsi organisasi ke Pengelolaan Kinerja
tugas fungsi pada ekspektasi kinerja
Transformasi Kinerja
pejabat fungsional
Sistem Kerja
3

Arah Kebijakan Penyederhanaan


Birokrasi
UU 5
TAHUN PermenPANRB PermenPANRB
28/2019 17/2021
2014
Penyetaraan Penyetaraan
Tentang Jabatan Jabatan
ASN K/L Pusat - Daerah

PRIORITAS PP 17 Tahun PermenPANRB


PP 11 PEMBANGUNAN 2020 tentang 6/2022
TAHUN Perubahan PP
Presiden – Wakil Presiden Pengelolaan Kinerja
2017 11 Tahun 2017
Penyederhanaan Birokrasi PermenPANRB
MANAJE 7/2022
MEN PNS Sistem Kerja
4

ARAH KEBIJAKAN JF

PP 11 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN REGULASI (JF,


MANAJEMEN PNS DAN PP 17
TAHUN 2020 TENTANG
STANDAR KOMPETENSI,
PERUBAHAN PP 11 TAHUN 2017 KELAS JABATAN)

PERMENPANRB NOMOR 13 TAHUN 2019 TENTANG


PENGUSULAN, PENETAPAN DAN PEMBINAAN JF SIMPLIFIKASI JABATAN
FUNGSIONAL

KONVENSIONAL KONVERSI INTEGRASI PENYESUAIAN TATA


KELOLA JABATAN
FUNGSIONAL
5

Kedudukan, Tanggung Jawab dan


Tugas JF

JF JPT Madya

JPT Pratama
Tugas : memberikan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan
tertentu Administrator
berkedudukan di bawah
Merupakan Jabatan ASN yang memberikan dan bertanggung jawab
Pengawas
jaminan pengembangan karier melalui jenjang
jabatan secara langsung

BERORIENTASI PADA HASIL/OUTPUT


6
metodologi, teknik analisis, teknik dan prosedur kerja
yang didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan
dan/atau pelatihan teknis tertentu dengan sertifikasi

Kriteria JF
Kriteria penetapan JF meliputi: Pelaksana tusi organisasi
a. fungsi dan tugasnya berkaitan dengan pelaksanaan
tugas dan fungsi Instansi Pemerintah;
b. mensyaratkan keahlian atau keterampilan tertentu
Keahlian/keterampilan tertentu
yang dibuktikan dengan sertifikasi dan/atau penilaian
tertentu;
c. dapat disusun dalam suatu jenjang Jabatan
Jenjang jabatan
berdasarkan tingkat kesulitan dan kompetensi;
d. pelaksanaan tugas yang bersifat mandiri dalam
menjalankan tugas profesinya;
Suatu profesi
e. kegiatannya dapat diukur dengan satuan nilai atau
akumulasi nilai dari butir kegiatan dalam bentuk angka
kredit.
Pengukuran kinerja
7

Penyesuaian Sistem Kerja


PermenPANRB 7/2022

Source: PermenPANRB 7/2022


8

Penyesuaian Sistem Kerja


PermenPANRB 7/2022

Source: PermenPANRB 7/2022


9

Penyesuaian Sistem Kerja


PermenPANRB 7/2022
10

What’s next?

REDESAIN PROSES
REDISTRIBUSI FORMASI
BISNIS DAN
BEBAN KERJA JABATAN
OUTPUT

• Redesign Proses Bisnis, Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja untuk menghitung kembali
formasi jabatan fungsional penyetaraan jabatan
• Redistribusi beban kerja berdasarkan butir kegiatan masing-masing jenjang jabatan
fungsional
• Penghitungan dan penetapan kembali Formasi untuk setiap jenjang jabatan fungsional
sebagai jaminan pengembangan karier pejabat fungsional berkelanjutan
Pemetaan Kelompok Kerja

Aba Subagja
Asisten Deputi Perancangan Jabatan, Perencanaan dan Pengadaan

Kelompok Kerja Perencanaan dan Pengadaan Kelompok Kerja Jabatan Fungsional Kelompok Kerja Evaluasi Jabatan Kelompok Kerja Kompetensi Jabatan
Widaryati Hestiarsih Diah Ipma Fithria Mita Nezky Iqbal Saffariz Santosa
Suryo Hidayat Tamzil Satria Claudya Sanin Hutasoit Yudha Kartika
Haris Sandi Arintha Valentysha Rahmawita Apriyanti Theodora Aprilia Sari
Eva Intan Nurwendah Nika Carlinawati Arkan Naufal
Yoga Faisal Cindy Aldrifisia
Tanaya Pinasthika
Nurmala Dewi
Fathimah Az-Zahra
Konita Lady
Arkan Naufal
Widita Argyagani
Cindy Aldrifisia
Isti Isrokhimah "Alone we can do so little; together we can do so much."
Vin Ilmi
Suhada – Helen Keller
12

PENGUKURAN KINERJA
PP 46/2011 PP 30/2019
Perka 1 Tahun 2013 PERMENPANRB 6/2022

Ekspektasi Hasil Kerja dan


• s.d 2019
Perilaku Kerja à Dialog Kinerja
Konvensional • Berbasis akumulatif angka kredit Ruang Lingkup
• Berorientasi pada proses Tugas JF

CUSTOMIZED WORK
peran dan hasil kerja
mencerminkan output (kerja
PRE-DEFINED WORK

utama dan kerja tambahan)


• 2014 Kompetensi
• SKP dikonversi menjadi nilai
Konversi akumulatif angka kredit Evaluasi Kinerja à pendekatan
• Berorientasi pada output kualitatif dan kuantitatif
pre-requisite
• 2019 - sekarang
Rencana Hasil Kerja – Indikator non pre-requisite
• uraian kegiatan jf dalam SKP sebagai Kinerja
Integrasi target kinerja per tahun
• Berorientasi pada output (standar
Kinerja Utama Indikator Kinerja Individu
kualitas hasil kerja) Memperhatikan Kriteria :
kinerja berdasarkan cascading
Spesifik, Terukur, Realistis, memiliki
Kegiatan Tugas Jabatan yang berbasis hasil diperoleh
batas waktu pencapaian, dan
Berbasis aktivitas dan merupakan penyusunan melalui dialog kinerja (terkait
menyesuaikan kondisi internal dan
kegiatan tugas jabatan berdasarkan tusi dengan tugas jabatan) ekstenal organisasi
Cascading Sasaran Kinerja Organisasi ke
dalam Sasaran Kinerja Pejabat
Fungsional
• JPT Madya - Pratama
• Indikator Kinerja Utama /
Penetapan Kinerja
Sasaran Kinerja
Organisasi KemenPANRB
Deputi SDM: Perumusan Kebijakan Manajemen ASN
Asdep Perancangan Jabatan, Perencanaan, dan Pengadaan: Perumusan Kebijakan 3P

• Pejabat fungsional dapat memperoleh


delegasi kewenangan sebagai Pejabat Fungsi Koordinasi dan Kelompok Kerja
Penilai Kinerja sepanjang pejabat fungsional • Kelompok Kerja 1
dimaksud memimpin unitkerja atau unit • Kelompok Kerja 2
Kelompok Jabatan kerja mandiri
• Kelompok Kerja 3
Fungsional • Penetapan jenis jabatan fungsional yang
mendukung dalam kelompok kerja Analis Kebijakan, Analis SDM, Perancang,
• Kelompok Kerja terdiri atas Jabatan Statistisi, Perencana, Peneliti, dsb
Fungsional dan Jabatan Pelaksana
• Lintas Bidang/Unit Kerja

• Dialog Kinerja SKP:


• Ekspektasi Atasan Target Kinerja à
SKP Individu • Rencana dan Hasil Ekspektasi Hasil Kerja
Kerja
14

Contoh Format SKP


15

Contoh Format SKP


16

Konsep Kenaikan Pangkat/Jenjang

Predikat Evaluasi Kinerja


PermenPANRB 6/2022
PANGKAT

pangkat pada

%x
prinsipnya
Ambang Nilai
merupakan
Kumulatif
penghargaan atas
Kenaikan
masa kinerja
Pangkat
Mengkuantitatifkan hasil
penilaian kualitatif
sebagai ambang batas
kenaikan pangkat
17

Pemetaan Talenta
PermenPANRB
Konsep Kenaikan Pangkat/Jenjang

kenaikan jenjang merupakan


3/2020

mekanisme penghargaan atas


level kompetensi/kapasitas
(promosi/naik ke tingkat lebih
tinggi)

JENJANG
18

Pengembangan Karier
q Talent Mobiliy
• Pengangkatan dalam JF berbasis
jabatan kritikal (COL) à pertama,
perpindahan, penyesuaian, dan
promosi (akselerasi karier jf)
• mekanisme hasil penilaian kinerja
dalam kenaikan pangkat
• mekanisme assessment dalam
kenaikan jenjang
q Talent Development
• pengembangan kapasitas
• integrated learning

q Talent Retention
• tunjangan jabatan --> reward
• kelas jabatan
• Kompensasi/benefit non remunerasi (daerah 3T, team
leader, penunjang/pengembangan profesi à saat ini Mekanisme kenaikan jenjang PermenPANRB
angka kredit) dilakukan berdasarkan 22/2021
manajemen talenta Sistem Karier
- Promotable Terbuka Berbasis
- Star Keahlian
Pola Karier PNS
20

PENGANGKATAN DALAM JF

PENGANGKATAN PERTAMA PENGANGKATAN PERPINDAHAN PENYESUAIAN/INPASSING

• Syarat pendidikan • Syarat pendidikan • Syarat pendidikan


• Uji kompetensi • Uji kompetensi • Pengalaman kerja
• Nilai prestasi kerja min 1 • Pengalaman min 2 thn minimal 2 thn
(satu) tahun terakhir baik • Nilai prestasi kerja min 2 thn
terakhir baik • Nilai prestasi kerja min 2
• Syarat lain yang • Batas Usia Keahlian : 53 untuk thn terakhir baik
ditetapkan oleh Menteri Ahli Pertama dan Ahli Muda, 55 • Inpassing untuk:
• Untuk calon PNS JF Ahli Madya, 60 JF Ahli Utama a) Penetapan JF Baru
• Hanya untuk jenjang bagi yang menduduki JPT b) Perubahan ruang
Pemula, Terampil, Ahli • Batas Usia Keterampilan : 53 lingkung tugas JF
Pertama, dan Ahli Muda tahun
• Perpindahan dari non JF ke JF,
c) Kebutuhan Mendesak
keterampilan ke keahlian, dan Prioritas Strategi Nasional
antar Ahli Utama
21

PENGANGKATAN DALAM JF

PENGANGKATAN MELALUI
PROMOSI

SYARAT BAGI KRITERIA

• Uji Kompetensi a)pengangkatan • termasuk dalam


• Nilai prestasi kerja min 2 kelompok rencana
(dua) tahun terakhir baik pada JF suksesi;
• memiliki rekam jejak b)kenaikan jenjang • inovasi yang bermanfaat
yang baik jabatan satu tingkat bagi instansi dan
• tidak pernah melakukan kepentingan nasional,
pelanggaran kode etik lebih tinggi. dan diakui oleh lembaga
dan profesi PNS pemerintah terkait
• tidak pernah dikenakan inovasinya;
hukuman disiplin PNS. • memenuhi Standar
Kompetensi jenjang JF
22

Pengembangan Kompetensi
à diukur dari tingkat dan
spesialisasi pendidikan,
pelatihan teknis fungsional, dan
pengalaman bekerja secara
teknis**

à diukur dari tingkat


pendidikan, pelatihan
struktural atau manajemen,
dan pengalaman TEKNIS
MANAJERIAL
kepemimpinan**

SOSIAL KULTURAL

à diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam


hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan**
23

INSTANSI PEMBINA DAN ORGANISASI PROFESI


a. memberikan fasilitasi dalam penyusunan dan persetujuan dalam penetapan kode etik dan kode perilaku profesi JF.
b. menjalin kerja sama dengan OP sebagai mitra dalam penegakan kode etik profesi, penyusunan standar kompetensi profesi, penyelenggaraan uji kompetensi dan
sertifikasi kompetensi, pemberian advokasi dan pengembangan profesi, serta pengembangan ilmu pengetahuan, metode, dan inovasi bagi profesi.
c. memberikan dukungan kepada OP sepanjang rencana kegiatannya mendorong peningkatan profesionalitas, memberikan advokasi, dan penegakan kode etik JF.
d. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas organisasi profesi dalam pembinaan dan peningkatan profesional JF.

18 Tugas
Syarat Organisasi Profesi
Menteri melaksanakan pengawasan terhadap
Memiliki AD/ART;
pelaksanaan tugas IP:
Instansi Pembina
Memiliki tujuan dan sasaran;
§ pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
Memiliki visi dan misi, program kerja;
pembinaan JF oleh Instansi Pembina; dan
Terdapat sumber pendanaan yang jelas;
§ pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan JF
Berdomisili alamat;
pada Instansi Pemerintah.
Pembagian kerja dan tugas dan wewenang; dan
Berbadan hukum.

Mekanisme Pengawasan terhadap IP Centre of Learning Tata Cara Pembentukan


Pengawasan terhadap pelaksanaan JF dilaksanakan berdasarkan laporan Dalam hal suatu OP sudah terbentuk sebelum JF ditetapkan, OP dapat
berkala, paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. dikukuhkan sebagai OP JF dalam keputusan pimpinan IP JF terkait.
Dalam hal hasil pengawasan pelaksanaan JF, Menteri berwenang Dalam hal suatu OP belum terbentuk, pembentukan OP ditetapkan melalui
mempertimbangkan untuk mencabut dan/atau membatalkan penetapan keputusan pimpinan IP berdasarkan usulan pengurus/calon pengurus
JF. kepada pimpinan IP dan/atau berdasarkan usulan dari perkumpulan profesi
JF dengan rekomendasi dari IP.
24

Batas Waktu Penyesuaian Sistem Kerja


dan Pengelolaan Kinerja
PermenPANRB PermenPANRB
6/2022 7/2022

Anda mungkin juga menyukai