KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA
KOTA DENPASAR
NOMOR 188.45/1/RSUDW/2022
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Ditetapkan di Denpasar
pada tanggal, 21 Maret 2022
Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya
Kota Denpasar
KEPALA INSTALASI
GAWAT DARURAT
ADMINISTRASI RUANGAN
Dokter IGD
PENANGGUNG
JAWAB PONEK
I. Kepala Instalasi
A. Uraian Tugas
1. Membantu Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan
dalam manajemen gawat darurat
2. Memimpin kegiatan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat
3. Menyusun Pedoman Pengorganisasian, Pedoman Pelayanan,
Standar Prosedur Operasional, Program Kerja dan Laporan
Instalasi Gawat Darurat
4. Melaksanakan perencanaan, monitoring dan evaluasi terhadap
sarana dan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat
5. Melaksanakan supervisi pengumpulan indikator mutu dan
keselamatan pasien
6. Menyusun laporan indikator mutu di Instalasi Gawat Darurat
7. Membuat laporan insiden keselamatan pasien dan investigasi
sederhana
8. menyusun register risiko, melaksanakan pengelolaan risiko dan
menyusun rencana tindaklanjut risiko
9. Melaksanakan program pengendalian infeksi di Instalasi Gawat
Darurat
10. Melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja di
Instalasi Gawat Darurat
11. Membuat laporan rutin tentang kegiatan yang dilaksanakan di
Instalasi Gawat Darurat.
12. Merencanakan kebutuhan Sumber Daya Manusia di Instalasi
Gawat Darurat
13. Melaksanakan penilaian kinerja dari staf Instalasi Gawat Darurat
14. Melakukan koordinasi dengan bidang/bagian/unit/instalasi lain
yang terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan gawat
darurat
15. Mengadakan pertemuan berkala dengan staf di Instalasi Gawat
Darurat
B. Tanggung Jawab
1. Bertanggungjawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur
Pelayanan Medik dan Keperawatan
2. Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
penyelenggaraan pelayanan gawat darurat.
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan evaluasi
C. Wewenang
1. Mendelegasikan tugas apabila berhalangan hadir
2. Meminta data dan informasi kepada staf yang terkait dengan
pelayanan gawat darurat
3. Memeriksa hasil-hasil kegiatan atau tata laksana sebagaimana
telah ditetapkan oleh rumah sakit
4. Memberikan bimbingan dan arahan kepada staf berkenaan
dengan tata laksana yang telah ditetapkan.
5. Mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan dan
penggunaan peralatan medis dan non medis di Instalasi Gawat
darurat
6. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Kepala Instalasi
D. Persyaratan Jabatan
1. Dokter Spesialis Bedah Umum / Dokter Anastesi
2. Dokter Umum / S1 yang telah mendapatkan pendidikan dan
pelatihan di bidang Kegawatdaruratan
3. Memiliki minimal sertifikat ACLS dan ATLS
4. Pengalaman minimal 1 (satu) tahun dalam bidang pelayanan di
IGD
5. Bersikap ramah dan berkelakuan baik
6. Diluar klasifikasi harus ada rekomendasi tertulis Direktur
IV. Administrasi
A. Uraian Tugas
1. Membantu kepala instalasi dalam manajemen administrasi
pelaporan ataupun surat-surat yang ditujukan ke kepala Instalasi
Gawat Darurat
2. Membantu Kepala Instalasi Gawat darurat menyusun laporan –
laporan bulanan
3. Menjamin terlaksananya kegiatan pelayanan administrasi.
4. Melakukan koordinasi dengan unit/instalasi lain yang terkait
dalam rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi
B. Tanggung Jawab
Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
penyelenggaraan pelayanan administrasi.
C. Wewenang
Mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
administrasi di Instalasi Gawat darurat
D. Persyaratan Jabatan
1. Staf Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya
2. Pendidikan minimal SLTA
3. Menguasai dan mampu mengoperasikan program word, excel dan
powerpoint.
V. Dokter IGD
A. Uraian Tugas
1. Melakukan tugas jaga selama 24 jam sehari di IGD
2. Good Attitude (Tidak hanya sikap yang baik tetapi juga sifat yang
baik dan pikiran yang positif)
3. Product knowledge (mengerti tentang obat-obatan yang tersedia di
rumah sakit dan ketentuan/ program-program rumah sakit)
4. Datang tepat pada waktunya shift jaga
5. Melakukan triase saat pasien pertama kali masuk IGD
6. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang dalam menegakkan diagnosis kerja setiap pasien baru
masuk IGD.
7. Memberikan tindakan dan terapi sesuai diagnosis sementara yang
ditegakkan pada pasien sesuai disiplin ilmu dan kewenangan klinis
yang kemudian didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
8. Melakukan monitoring pasien gawat darurat sampai keadaan
pasien stabil untuk dilakukan transfer ke ruang rawat inap atau
dirujuk.
9. Melakukan konsultasi kepada dokter spesialis/DPJP tentang
keadaan pasien dan tindakan atau terapi selanjutnya kepada
pasien, sesuai disiplin ilmu masing-masing dokter ahli.
10. Menjamin hak pasien dan keluarganya terhadap pelayanan
kesehatan yang akan diberikan kepadanya.
11. Melaporkan setiap perubahan kondisi pasien yang mendapat
observasi khusus di IGD kepada DPJP.
12. Memberikan pelayanan kedokteran forensik dengan melakukan
pemeriksaan luar pada setiap pasien dengan permintaan visum dari
kepolisian.
13. Membuat resume medis kepada setiap pasien yang pulang atau
meninggal atau yang harus dirujuk dalam rekam medis pasien.
14. Membuat surat kematian bagi setiap pasien yang meninggal di IGD
dan atau pasien dengan Dead on Arrival (DOA).
15. Melakukan serah terima dengan dokter jaga IGD selanjutnya,
tentang kondisi pasein yang masih di observasi di IGD.
16. Bekerjasama dengan perawat IGD dalam pemberian pelayanan
kesehatan pada pasien IGD.
17. Mewakili kepala Instalasi IGD bila tidak ada di tempat
18. Berperan aktif dalam penanggulangan bencana sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan
19. Membuat keterangan medik dan laporan untuk pasien, pasien
dengan kecelakaan/ asuransi
20. Mengikuti rapat yang diselenggarakan rumah sakit.
B. Tanggung Jawab
Secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi IGD
C. Wewenang
Memberikan instruksi dan mengawasi pelaksanaan penanganan pasien
yang dilakukan oleh perawat.
D. Persyaratan Jabatan
1. Dokter Umum/S1 yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan
di bidang Kegawatdaruratan
2. Memiliki minimal sertifikat ACLS dan ATLS
3. Pengalaman minimal 1 (satu) tahun dalam bidang pelayanan di IGD
4. Bersikap ramah dan berkelakuan baik
B. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab memberikan pelayanan kebidanan secara langsung
berdasarkan proses kebidanan
Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya
Kota Denpasar,
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….1
BAB II GAMBARAN UMUM…………………………………………………….2
A. SEJARAH SINGKAT RSUD WANGAYA DENPASAR………………....2
B. JENIS PELAYANAN DI RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR……...4
C. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI………………………...6
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT…….8
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT…………………………...9
BAB V STRUKTUR ORGANISASI IGD………………………………………...10
BAB VI URAIAN JABATAN………………………………………..…………….11
A. KEPALA IGD……………………………………………………………...11
B. KEPALA RUANG IGD……………………………………………………13
C. WAKIL KEPALA RUANG IGD…………………………………………..16
D. TENAGA ADMINISTRASI……………………………………………….18
E. KETUA TIM KEPERAWATAN…………………………………………..19
F. ANGGOTA TIM KEPERAWATAN………………………………………21
G. KETUA PONEK ………………………………………………………….22
H. KETUA TIM PONEK……………………………………………………..22
I. ANGGOTA TIM PONEK………………………………………………….23
J. DOKTER IGD / DOKTER MOD……………..………………………...…24
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA………...…………………………………..26
BAB VIII POLA KETENAGAAN………………………………………………….29
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI……………………………………………….31
BAB X PERTEMUAN / RAPAT…………………………………………………33
BAB XI PELAPORAN……………………………………………………………..34
BAB I
PENDAHULUAN
pengetahuan dan teknologi serta peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan
perkembangan informasi yang demikian cepat dan diikuti oleh tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih baik mengharuskan sarana pelayanan kesehatan untuk
mengembangkan diri secara terus menerus seiring dengan perkembangan yang ada pada
masyarakat tersebut. Pengembangan yang dilaksanakan tahap demi tahap berusaha untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit tetap dapat mengikuti perubahan
yang ada.
Apabila rumah sakit tidak mempersiapkan diri secara lebih baik dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan, maka sarana tersebut akan dijauhi masyarakat dan masyarakat
akan mencari sarana kesehatan alternatif. Untuk itu setiap rumah sakit harus meningkatkan
pelayanannya secara terencana dan terorganisir sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
Salah satu usaha peningkatan pelayanan rumah sakit adalah dengan meningkatkan
mutu pelayanan di semua unit pelayanan, baik pada unit pelayanan medik, pelayanan
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar selalu berupaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dan harapan
disusun sebagai ketentuan dasar yang memberi arah kegiatan pada semua unit kerja dan unit
pelayanan di RSUD Wangaya sehingga terwujud tata kelola yang baik sesuai dengan visi dan
1
BAB II
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar didirikan pada tanggal 6
Januari 1921 dengan jumlah tempat tidur 30 buah, yang terdiri dari 15 buah kamar untuk
orang Eropa dan Cina serta 15 tempat tidur untuk orang pribumi. Pada awalnya rumah
sakit ini merupakan pusat pelayanan kesehatan untuk Bali Selatan, sedangkan untuk Bali
Pada masa penjajahan Belanda (1921 – 1942). RSUD Wangaya Kota Denpasar
juga memberikan pelayanan bagi penderita penyakit kusta, dan penyakit menular. Pada
periode ini terdapat 4 kali pergantian Direktur. Direktur yang pertama adalah dr. Abdul
Tahir (1921 – 1923), kemudian pada tahun 1923 digantikan oleh dr. Wirasma. Pada tahun
1936 dr. Wirasma digantikan oleh dr. Benne dan pada tahun 1937 Direktur RSUD
Wangaya dijabat oleh dr. Eykman. Pada masa penjajahan Jepang (1942 – 1945)
pelayanan kesehatan RSUD Wangaya Kota Denpasar sangat menurun. Semua dokter dan
tenaga kesehatan dari Belanda dan Eropa ditangkap oleh penjajah Jepang. Dengan
Pada masa revolusi fisik (1945 – 1951) yaitu penyatuan negara RIS menjadi
NKRI, dimana perawat RSUD Wangaya Kota Denpasar banyak membantu para pejuang.
Selain memberikan pelayanan kesehatan rumah sakit ini juga sangat berperan dalam
Periode dimana Bali menjadi bagian dari Provinsi Sunda Kecil sampai dengan
sekarang, secara perlahan-lahan tetapi pasti peranan RSUD Wangaya Kota Denpasar
2
Lebih-lebih setelah Bali memisahkan diri dari Provinsi Sunda Kecil. Bulan Maret tahun
1963 pada saat Gunung Agung meletus pengabdian RSUD Wangaya Kota Denpasar
sangat besar. Ida Bagus Kompyang memimpin tenaga perawat dalam membantu korban
bencana alam letusan Gunung Agung. Antara tahun 1951 – 2007 RSUD Wangaya
dipimpin oleh 28 orang direktur. Dengan terbentuknya Pemerintahan Kota Denpasar pada
tahun 1992 RSUD Wangaya Kota Denpasar berada dibawah Pemerintahan Kota
Denpasar menjadi Unit Swadana sesuai Peraturan Pemerintah Kota Denpasar Nomor 23
tahun 2001.
RSUD Wangaya ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas B non Pendidikan. Pada tanggal
23 Juli 2008 dengan Keputusan Wali Kota Denpasar Nomor 96 tahun 2008
RSUD ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Wangaya Kota Denpasar. Melalui perjalanan panjang sejak tahun 1921 dalam
memberikan pelayanan kesehatan dan seiring berubahnya status RSUD Wangaya Kota
Denpasar menjadi Badan Layanan Umum diharapkan RSUD Wangaya Kota Denpasar
akan dapat meningkatkan mutu pelayanan menuju rumah sakit pilihan utama masyarakat.
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, RSUD Wangaya Kota Denpasar telah melalui
penilaian ISO 9001: 2008, dan Akreditasi Rumah Sakit oleh Komisi Akreditasi Rumah
Sakit (KARS) versi 2007, dan versi 2012 dengan predikat paripurna pada tahun 2014 dan
2017. Penetapan sebagai Rumah Sakit Tipe B Pendidikan didapatkan melalui Surat
Kota Denpasar Provinsi Bali Sebagai Rumah Sakit pendidikan pada tanggal 26 Desember
2016.
3
B. Jenis Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar
a. Jenis Pelayanan :
1) Pelayanan Bedah
a) Bedah Umum
b) Bedah Orthopedi
9) Pelayanan THT - KL
4
18) Pelayanan Kamar Jenazah
a) Ruang Angsa
b) Ruang Belibis
c) Ruang Cenderawasih
d) Ruang Dara
e) Ruang Elang
f) Ruang Kaswari
g) Ruang Merak
a) ICU
b) HCU
c) ICCU
d) PICU
e) NICU
6) Instalasi Anesthesi
5
10) Instalasi JKN
2. Layanan Penunjang
a. Penunjang Medis
3) Pelayanan Farmasi
4) Pelayanan Gizi
2) Pelayanan Laundry
c. Layanan Ambulans
1. Kedudukan
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar merupakan Lembaga Teknis
Daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Kota, RSUD Wangaya
Kota Denpasar dipimpin oleh seorang Direktur, berada dibawah dan bertanggung
6
2. Tugas Pokok
secara paripurna
3. Fungsi
kesehatan lainnya.
7
BAB III
Visi, misi, prinsip dan nilai dasar yang menjadi budaya kerja di RSUD Wangaya Kota
Denpasar adalah :
A. Visi
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama, Inovatif, Unggul Dalam Pelayanan Kesehatan
B. Misi
keselamatan pasien.
C. Nilai-Nilai
1. Sewaka dharma.
3. Berempati.
D. M o t t o
”Melajani Sedjak Tahoen 1921”, makna dari motto ini adalah seluruh karyawan
RSUD Wangaya Kota Denpasar memiliki spirit pengabdian yang tinggi karena di jiwai oleh
E. Janji Layanan
8
9
BAB V STRUKTUR ORGANISASI IGD
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT ( IGD)
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA KOTA DENPASAR
ADMINISTRASI RUANGAN
TEAM PONEK
URAIAN JABATAN
1. Persyaratan Jabatan
Kegawatdaruratan
3) Pelatihan Disaster
2. Tugas Pokok
jawab terhadap seluruh kegiatan pelayanan gawat darurat di IGD RSUD Wangaya
3. Fungsi
11
4. Wewenang dan Tanggung Jawab
a. Kepala Instalasi Gawat Darurat adalah seorang Staf Rumah Sakit di bawah
pelayanan gawat darurat pada Instalasi Gawat Darurat RSUD Wangaya Kota
Denpasar
12
h. Memantau dan menilai penatalaksanaan rekam medik di Instalasi Gawat
Darurat, untuk meningkatkan mutu pelayanan
i. Memantau dan menilai ketertiban, keamanan dan kebersihan Instalasi Gawat
Darurat dalam rangka kelancaran dan kenyamanan pelaksanaan tugas
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka
memperlancar kegiatan Instalasi Gawat Darurat
k. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai hal – hal yang berhubungan
denganInstalasi Gawat Darurat sesuai dengan permasalahannya kepada unit
terkait
B. Kepala Ruang IGD
1. Persyaratan Jabatan
1) Manajemen Bangsal
2) MPKP
3) CI
4) PMKK
5) PPGD
13
2. Tugas Pokok
3. Fungsi
ruangan
penjaminan mutu
unit terkait
keperawatan
14
6) Melakukan pembinaan dan bertanggung jawab terhadap kinerja staf
keperawatan
1) Tenaga Administrasi
2) Kelompok Dokter
5. Uraian Tugas
tugasnya
inventaris
terkait
keperawatan
15
C. Wakil Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat
1. Persyaratan Jabatan
1) Manajemen Bangsal
2) MPKP
3) PMKK
4) PPGD
2. Tugas Pokok
3. Fungsi
16
c. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan di ruangan Instalasi Gawat Darurat
1) Tenaga Administrasi
2) Kelompok Dokter
5. Uraian Tugas
lingkungannya
17
D. Tenaga Administrasi
1. Persyaratan Jabatan
3) Menguasai IT
2. Tugas Pokok
3. Fungsi
4. Uraian Tugas
administratif
18
c. Membuat laporan kegiatan di Instalasi Gawat Darurat
d. Membantu melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Instalasi dalam
1. Persyaratan Jabatan
1) PMKK
2) PPGD
b. Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan, tim kesehatan lain dan unit
terkait
c. Melakukan pendelegasian tugas kepala ruangan bila pagi hari tidak bertugas
d. Mendelegasikan tugas kepada anggota tim pada pagi, sore, malam dan hari libur
19
i. Melakukan pembinaan dan bimbingan anggota tim
3. Uraian Tugas
a. Mengelola ruangan
c. Mendelegasikan tugas
i. Mendokumentasikan Askep
j. Melaksanakan RDK
1. Persyaratan Jabatan
20
1) Pendidikan minimal D III Keperawatan sehat jasmani dan rohani
1) PMKK
2) PPGD
c. Menerima pendelegasian tugas dari ketua tim pada shift sore, malam dan hari
libur.
3. Uraian Tugas
a. Mengelola ruangan
h. Mendokumentasikan Askep
21
i. Melaksanakan RDK
G. Ketua PONEK
1.Wewenang dan tanggung jawab
operasional ;
1. Uraian Tugas
standar
22
e. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
h. Bertanggung jawab penuh terhadap asuhan kebidanan pasien mulai pasien masuk
asuhan kebidanan
l. Mendampingi visite
Anggota tim ponek adalah seorang Bidan yang di beri wewenang dan ditugaskan
Melaksanakan program medis dengan penuh tanggung jawab saat pemberian obat
operasi
23
Memerhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, social dan spiritual dari pasien
dengan memberikan rasa aman, nyaman dan ketenangan dan dengan pendekatan
Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai sesuai dengan kemampuan
dengan membantu menyiapkan data – data pasien baru, keluar rumah sakit ataupun
pasien meninggal, melengkapi formulir – formulir yang ada seperti sensus harian
Mengatur dan menyiapkan alat – alat yang ada di ruangan menurut fungsinya supaya
siap pakai
Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam atau hari libur secara bergantian sesuai
jadwal tugas
Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan pasien baik secara lisan maupun tulisan
1. Persyaratan jabatan
a. Kualifikasi Umum
1) Pendidikan S1 kedokteran
b. Persyaratan pelatihan
1) ATLS
2) ACLS
3) GELS / PPGD
24
2. Tugas Pokok:
3. Wewenang
4. Uraian Tugas
d. Membuat surat kematian bagi pasien yang meninggal di IGD atau datang
sudah meninggal
atau asuransi
f. Merujuk pasien yang tidak dapat ditangani ke rumah sakit lain yang memiliki
sarana RS
4. Bedah Sentral
13. Loundry
IGD 5. Rehabilitasi
medik
12. Sterilisasi sentral
6. Pemulasaraan
jenazah
11. Gizi
7. Rekam medis
2. Rawat Inap
3. Rawat Intensif
4. Bedah Sentral
5. Rehabilitasi medik
6. Pemulasaraan jenazah
7. Rekam medis
8. Radiologi
9. Laboratorium
10. Farmasi
11. Gizi
13. Loundry
Keterangan:
26
1. Tata hubungan kerja dengan Rawat jalan : menerima pindahan pasien dari poliklinik bila
2. Tata hubungan kerja Rawat Inap: pasien yang memerlukan rawat inap ditransfer ke ruang
Rawat inap
3. Tata hubungan kerja dengan Rawat Intensif: pasien yang memerlukan rawat intensif
4. Tata hubungan kerja dengan Bedah Sentral: pasien yang memerlukan tindakan operasi
cyto
5. Tata hubungan kerja dengan Rehabilitasi medik : menerima pindahan pasien dari
6. Tata hubungan kerja dengan instalasi pemulasaraan jenazah : perawatan dan pengiriman
pasien DOA (death on arrival) atau yang meninggal di IGD ke Kamar Jenazah
7. Tata hubungan kerja dengan Rekam Medik : tempat penyetoran arsip RM pasien dan
tempat untuk mendapatkan data bila diperlukan seperti audit medic atau audit
keperawatan
8. Tata hubungan kerja dengan Instalasi Radiologi : pengiriman dan pengambilan hasil
10. Tata hubungan kerja dengan Instalasi Farmasi : distribusi bahan/obat habis pakai,
obat/alkes emergency
11. Tata hubungan kerja dengan Instalasi Gizi: sebagai suplay kebutuhan nutrisi petugas
12. Tata hubungan kerja dengan Instalasi Sterilisasi sentral : sebagai suplay doek, instrument
27
13. Tata hubungan kerja dengan Instalasi Loundry : pencucian linen, doek dan instrument
bedah
14. Tata hubungan kerja dengan IPSRS dalam hal : perbaikan alat - alat medis
15. Tata hubungan kerja dengan SIM RS: tempat untuk mendapatkan rekapitulasi data
28
BAB VIII
POLA KETENAGAAN
29
7 Wa. Ka. Ruang Pendidikan: S1, DIII Pendidikan: Ners
IGD Keperawatan
Pelatihan: Kegawatdaruratan Pelatihan: BTCLS
(BTCLS, EN II), Manajemen
bangsal, PMKK, MPKP)
Jam kerja / Luar jam kerja Dalam jam kerja
8 Administrasi Pendidikan: Pendidikan:
Minimal DIII administrasi / SMK
kesekretarisan, menguasai IT
Pelatihan: Pelatihan : -
IT mutakhir, INA – CBG’s,
memasukan koding tindakan
IGD, manajemen administrasi
RS
9 Ka.Tim Pendidikan : 3 orang DIII Keperawatan, 1
Keperawatan Minimal DIII Keperawatan orang Ners
Pelatihan: BTCLS
PMKK, BTCLS,
Emergency Nursing Basic II
30
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Orientasi Umum
Dilaksanakan bekerjasama dengan seksi Diklat Rumah Sakit
B. Orientasi Khusus:
Hari Penanggung
Ke Materi Waktu Metoda Jawab
I 1. Pengenalan struktur 60 menit Ceramah dan Kepala ruangan
organisasi dan SDM Tanya jawab
IGD
2. Pengenalan visi,
misi, falsafah dan
tujuan IGD
3. Pengenalan tata
ruang dan system
Triage IGD
4. Pengenalan alat-alat
medis dan trolley
emergency IGD
5. Penjelasan alur
pasien
6. Penjelasan system
penerimaan pasien /
memberikan askep
dengan metode
proses keperawatan
7. Penjelasan tentang
formulir-formulir
/dokumentasi
8. Pengenalan SPO dan
program kerja
9. Penjelasan tentang
laundry dan sterilisai
alat
10. Penjelasan tentang
transfer pasien
II Penjelasan alat-alat live 60 menit Ceramah dan Kepala ruangan
safing: Tanya jawab
OPA
NPA
LMA
ETT
Suction sentral
BVM
Neo puff
Alat oksigensi
DC shock
31
Pulse oxymetri
Monitor pasien
Gluco test
III Penjelasan tentang RJP, 60 menit Ceramah dan Kepala ruangan
penggunaan APAR dan Tanya jawab
hand hygiene
IV Penjelasan tentang 60 menit Ceramah dan Kepala ruangan
system rujukan dan Tanya jawab
ambulance
32
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
1. Rapat Rutin
2. Rapat Insiden
Waktu : minggu II
Peserta : Kepala IGD, Wakil Kepala IGD, Kepala Ruang IGD, Wakil Kepala Ruang IGD,
Staf Administrasi, Staff IGD, Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan, Kabid
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas segera.
33
BAB XI
PELAPORAN
34
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
(IGD)
35
URAIAN JABATAN ,URAIAN TUGAS, TANGGUNGJAWAB DAN WEWENANG
A. Uraian Jabatan
B. Uraian Tugas
C. Tanggungjawab
D. Wewenang
B. Orientasi Khusus (materi tentang unit kerja, uraian tugas, tata kerja dan
BAB X PERTEMUAN/RAPAT
BAB XI PELAPORAN
Laporan Harian
Laporan Bulanan
Laporan Triwulan
Laporan Tahunan
36