Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)
Instansi Pemerintah dituntut harus dikelola dengan transaparan dan akuntabel. Agar Good
governance dapat dimplementasikan dengan baik, maka dibutuhkan komitmen dan
keterlibatan semua pihak, baik masyarakat maupun Pemerintah secara integral. Good
Governance yang efektif menuntut adanya koordinasi yang baik, professional, etos kerja dan
moral yang tinggi. Terselenggaranya good governance merupakan persayaratan utama untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, diperlukan pengembangan dan penerapan
system pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna,
bersih dan bertanggung jawab untuk mencapai hal tersebut perlu adanya pengorganisasian
yang baik agar rumah sakit mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan.
Organisasi secara umum, adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama (J.R. Schermehorn). Sedangkan secara terperinci pengertian
organisasi adalah sebagai tempat atau wadah untuk orang berkumpul dan berkerja sama
secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya baik uang, metode, material, lingkungan, dan sarana-prasarana, data dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisen dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efesien maka jalur tanggung jawab, wewenang dan sistem koordinasi harus tertata dengan
baik sehingga struktur organisasi menjadi suatu keharusan. Dengan struktur organisasi yang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, program yang terstandar, responsive,
transparan dan akuntabel serta ketersediaan sumber daya manusia yang profesional serta
sarana dan prasarana kerja yang memadai maka tujuan organisasi akan dapat dicapai dengan
baik. Struktur organisasi rumah sakit yang dimaksud harus efektif, mudah beroperasi dan
tidak banyak birokrasi. Penetapan struktur organisasi ini dimaksudkan untuk bisa membagi
tugas pekerjaan, memberikan wewenang, melakukan pengawasan dan meminta
pertanggungjawaban. Mengingat organisasi rumah sakit sedikit berbeda dengan organisasi
pada umumnya.
Berdasarkan Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009 pasal 33 tentang rumah sakit,
setiap rumah sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien dan akuntabel. Organisasi
rumah sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit unsur
pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, SPI serta
administrasi umum dan keuangan.
Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit menyebutkan bahwa Pengaturan
Pedoman Organisasi Rumah Sakit bertujuan untuk mewujudkan organisasi Rumah Sakit
yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka mencapai visi dan misi Rumah Sakit sesuai
tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan tata kelola klinis yang
baik (Good Clinical Governance). Terkait dengan hal tersebut Rumah Sakit Umum Daerah
Wangaya Kota Denpasar selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai
dengan standar pelayanan kesehatan dan harapan masyarakat dengan mengutamakan
keselamatan pasien.
Salah satu usaha peningkatan pelayanan rumah sakit adalah dengan meningkatkan
mutu pelayanan di semua unit pelayanan, baik pada unit pelayanan medik, pelayanan
penunjang medik, unit administrasi dan manajemen maka Pedoman pengorganisasian yang
disusun sebagai ketentuan dasar yang memberi arah kegiatan pada rumah sakit dan semua
unit pelayanan sehingga terwujud tata kelola yang baik (Good Governance) sesuai dengan
visidan misi Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah RSUD Wangaya Kota Denpasar

Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar didirikan pada tanggal 6
Januari 1921 dengan jumlah tempat tidur 30 buah, yang terdiri dari 15 buah kamar untuk
orang Eropa dan Cina serta 15 tempat tidur untuk orang pribumi. Pada awalnya rumah sakit
ini merupakan pusat pelayanan kesehatan untuk Bali Selatan, sedangkan untuk Bali Utara
berpusat di Rumah Sakit Singaraja.

Pada masa penjajahan Belanda (1921 – 1942). RSUD Wangaya Kota Denpasar juga
memberikan pelayanan bagi penderita penyakit kusta, dan penyakit menular. Pada periode
initerdapat 4 kali pergantian Direktur. Direktur yang pertama adalah dr. Abdul Tahir (1921 –
1923), kemudian pada tahun 1923 digantikan oleh dr. Wirasma. Pada tahun 1936 dr.
Wirasma digantikan oleh dr. Benne dan pada tahun 1937 Direktur RSUD Wangaya dijabat
oleh dr. Eykman. Pada masa penjajahan Jepang (1942 – 1945) pelayanan kesehatan RSUD
Wangaya Kota Denpasar sangat menurun. Semua dokter dan tenaga kesehatan dari Belanda
dan Eropa ditangkap oleh penjajah Jepang. Dengan demikian pelayanan kesehatan
masyarakat sangat menurun.

Pada masa revolusi fisik (1945 – 1951) yaitu penyatuan negara RIS menjadi NKRI,
dimana perawat RSUD Wangaya Kota Denpasar banyak membantu para pejuang. Selain
memberikan pelayanan kesehatan rumah sakit ini juga sangat berperan dalam mencetak
tenaga kesehatan dengan membuka pendidikan juru rawat.

Periode dimana Bali menjadi bagian dari Provinsi Sunda Kecil sampai dengan
sekarang, secara perlahan-lahan tetapi pasti peranan RSUD Wangaya Kota Denpasar dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat semakin meningkat. Lebih-lebih
setelah Bali memisahkan diri dari Provinsi Sunda Kecil. Bulan Maret tahun 1963 pada saat
Gunung Agung meletus pengabdian RSUD Wangaya Kota Denpasar sangat besar. Ida
Bagus Kompyang memimpin tenaga perawat dalam membantu korban bencana alam
letusan Gunung Agung. Antara tahun 1951 – 2007 RSUD Wangaya dipimpin oleh 28 orang
direktur. Dengan terbentuknya Pemerintahan Kota Denpasar pada tahun 1992 RSUD
Wangaya Kota Denpasar berada dibawah Pemerintahan Kota Denpasar menjadi Unit
Swadana sesuai Peraturan Pemerintah Kota Denpasar Nomor 23 tahun 2001.

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 538/MENKES/SK/2003 RSUD


Wangaya ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas B non Pendidikan. Pada tanggal 23
Juli 2008 dengan Keputusan Wali Kota Denpasar Nomor 96 tahun 2008 RSUD ditetapkan
menjadi Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota
Denpasar. Melalui perjalanan panjang sejak tahun 1921 dalam memberikan pelayanan
kesehatan dan seiring berubahnya status RSUD Wangaya Kota Denpasar menjadi Badan
Layanan Umum diharapkan RSUD Wangaya Kota Denpasar akan dapat meningkatkan mutu
pelayanan menuju rumah sakit pilihan utama masyarakat.

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, RSUD Wangaya Kota Denpasar telah
melalui penilaian ISO 9001: 2008, Penilaian Akreditasi Rumah Sakit oleh Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS) versi 2007, dan versi 2012 dengan predikat paripurna pada
tahun 2014 dan 2017. Penetapan sebagai Rumah Sakit Tipe B Pendidikan didapatkan
melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK
02.02/MENKES/287/2015 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota
Denpasar Provinsi Bali Sebagai Rumah Sakit pendidikan pada tanggal 26 Desember 2015.

B. Jenis Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar

1. Pelayanan Medis dan Keperawatan


Pelayanan medis dan keperawatan meliputi :
a. Pelayanan Gawat Darurat
b. Pelayanan Rawat Inap
c. Pelayanan Intensif
d. Pelayanan Bedah
e. Pelayanan Anestesi
f. Pelayanan Rawat Jalan
g. Pelayanan Rehabilitasi Medik

2. Pelayanan Penunjang Medik


Pelayanan penunjang medik meliputi :
a. Pelayanan Farmasi
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Radiologi dan Diagnosis Imaging
d. Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit
e. Pelayanan Rekam Medis

3. Pelayanan Penunjang Non Medik


Pelayanan penunjang non medik meliputi :
a. Pelayanan Gizi
b. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
c. Pelayanan Binatu
d. Pelayanan Sterilisasi Sentral
e. Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

4. Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan


Pelayanan administrasi umum dan keuangan meliputi :
a. Promosi Kesehatan Rumah Sakit
b. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
c. Pelayanan Ambulans
d. Pelayanan Administrasi Kesehatan
e. Pelayanan Keamanan
f. Pelayanan Kebersihan
g. Pelayanan Administrasi Umum
h. Pelayanan Keuangan
i. Pelayanan Kepegawaian dan Diklat

C. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi


1. Kedudukan
a. RSUD Wangaya merupakan bagian dari Dinas dalam penyelenggaraan tata
kelola rumah sakit dan tata kelola klinis, dibina oleh Kepala Dinas sesuai
ketentuan Peraturan Perundang-undangan
b. Sebagai unit organisasi bersifat khusus, RSUD Wangaya memiliki fleksibilitas
dalam pengelolaan keuangan dan BMD serta bidang kepegawaian
c. RSUD Wangaya dipimpin oleh seorang Direktur, dalam pengelolaan keuangan
dan BMD serta bidang kepegawaian berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
d. Pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas dilaksanakan melalui penyampaian
laporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan BMD serta kepegawaian RSUD
Wangaya
2. Tugas Pokok
RSUD Wangaya mempunyai tugas, melaksanakan pelayanan kesehatan yang
meliputi penyembuhan, pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.
3. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), RSUD Wangaya
menyelenggarakan fungsi:

a. Perencanaan yang meliputi usaha pelayanan medis, upaya pencegahan akibat


penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan, usaha perawatan, usaha
pendidikan dan pelatihan serta usaha system rujukan;

b. Pelaksanaan pelayanan medis, penunjang medik dan non medik, asuhan


keperawatan dan rujukan;

c. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan;

d. Pelaksanaan pembinaan dan penyuluhan guna peningkatan teknis dibidang


kesehatan;

e. Penyelenggaraan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan


perlengkapandi lingkungan RSUD Wangaya;

f. Pengelolaan tata usaha RSUD Wangaya.


BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI MOTTO DAN JANJI
LAYANAN

A. VISI
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama, Inovatif, Unggul Dalam Pelayanan Kesehatan dan
Pendidikan Berbasis Budaya Kerja.

B. MISI

Misi yang diemban oleh RSUD Wangaya Kota Denpasar adalah :


1) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
2) Mengelola sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan secara optimal.
3) Mengembangkan kompetensi sumberdaya manusia serta meningkatkan peran Rumah
Sakit dalam pendidikan dan pelatihan.
4) Mengelola administrasi umum, keuangan, dan sarana prasarana secara optimal.

C. NILAI-NILAI

Nilai-nilai adalah falsafah yang dipegang teguh dan dijiwai oleh pegawai dalam
melaksanakan tugas sehingga membentuk etos kerja guna mewujudkan produktivitas
kerja yang tinggi. Penjiwaan secara utuh terhadap nilai-nilai yang dimiliki akan
menimbulkan etos kerja yang tinggi dan menjadi kebanggaan setiap aparatur dalam
mengabdi kepada organisasi. Nilai-nilai yang dipegang RSUD Wangaya Kota Denpasar
adalah :
1) Sewaka dharma.
2) Senyum, sapa, santun (3 S).
3) Berempati.

D. MOTTO
Melajani sedjak tahoen 1921,

makna dari motto ini adalah seluruh karyawan RSUD Wangaya Kota Denpasar memiliki
spirit pengabdian yang tinggi karena di jiwai oleh sejarah panjang dan pengalaman dalam
pelayanan kesehatan di Bali.
E. JANJI LAYANAN

Memberikan pelayanan yang aman dan bermutu


BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


WANGAYA KOTA DENPASAR
TANGGAL : 27 JANUARI 2022
NOMOR : 188.45/5/RSUDW/2022
TENTANG : STRUKTUR ORGANISASI, URAIAN TUGAS
DAN PERSYARATAN JABATAN INSTALASI
RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH WANGAYA KOTA
DENPASAR

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT JALAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA KOTA DENPASAR

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan


Keperawatan

Kepala Bidang Pelayanan Kepala Bidang


Medik Pelayanan Keperawatan
Kepala Instalasi
Rawat Jalan

Kepala Unit Pelaksana


Perawatan (Ka. UPP)

Administrasi

Klinik/Poliklinik Unit Tindakan

Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah W angaya
Kota Denpasar,

dr. Anak Agung Made Widiasa, Sp.A.,MARS


Pembina Utama Muda
Nip. 19701002 200012 1 005
BAB VI

URAIAN TUGAS, TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN


PERSYARATAN JABATAN INSTALASI RAWAT JALAN

I. Kepala Instalasi
A. Uraian Tugas
1. Membantu Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan dalam
manajemen rawat jalan
2. Memimpin kegiatan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan
3. Menyusun Pedoman Pengorganisasian, Pedoman Pelayanan, Standar
Prosedur Operasional, Program Kerja dan Laporan Instalasi Rawat Jalan
4. Melaksanakan perencanaan, monitoring dan evaluasi terhadap sarana dan mutu
pelayanan di Instalasi Rawat Jalan
5. Melaksanakan supervisi pengumpulan indikator mutu dan keselamatan
pasien
6. Menyusun laporan indikator mutu di Instalasi Rawat Jalan
7. Membuat laporan insiden keselamatan pasien dan investigasi sederhana
8. Menyusun register risiko, melaksanakan pengelolaan risiko dan menyusun
rencana tindaklanjut risiko
9. Melaksanakan program pengendalian infeksi di Instalasi Rawat Jalan
10. Melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja di Instalasi Rawat
Jalan
11. Membuat laporan rutin tentang kegiatan yang dilaksanakan di Instalasi Rawat
Jalan .
12. Merencanakan kebutuhan Sumber Daya Manusia di Instalasi Rawat Jalan
13. Melaksanakan penilaian kinerja dari staf Instalasi Rawat Jalan

14. Melakukan koordinasi dengan bidang/bagian/unit/instalasi lain yang terkait dalam


rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan rawat jalan

15. Mengadakan pertemuan berkala dengan staf di Instalasi Rawat Jalan.


B. Tanggungjawab
1. Bertanggungjawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur
Pelayanan Medik dan Keperawatan
2. Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
penyelenggaraan pelayanan rawat jalan .
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan evaluasi
C. Wewenang
1. Mendelegasikan tugas apabila berhalangan hadir
2. Meminta data dan informasi kepada staf yang terkait dengan pelayanan
rawat Jalan
3. Memeriksa hasil-hasil kegiatan atau tata laksana sebagaimana telah ditetapkan
oleh rumah sakit
4. Memberikan bimbingan dan arahan kepada staf berkenaan dengan tata
laksana yang telah ditetapkan.
5. Mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan dan penggunaan
peralatan medis dan non medis di Instalasi Rawat Jalan
6. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
Kepala Instalasi Rawat Jalan
D. Persyaratan Jabatan
1. Dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya
2. Memiliki masa kerja minimal 5 (lima) tahun

II. Kepala Unit Pelayanan Perawatan


A. Uraian Tugas
1. Membantu kepala instalasi dalam manajemen rawat jalan
2. Mengatur, mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan dan pelayanan
keperawatan dan pelayanan kebidanan serta penerapan etika profesi pada lingkup
unit kerjanya.
3. Mengadakan supervisi secara berkala / insidentil dan mengatur tenaga sesuai
beban kerja pada unit kerjanya
4. Mengadakan koordinasi dengan semua pihak terkait untuk meningkatkan
mutu asuhan / pelayanan keperawatan dan kebidanan
5. Memantau dan menilai pelaksanaan program yang telah disusun pada lingkup
unit kerja
6. Melaksanakan supervisi pengumpulan indikator mutu dan keselamatan
pasien
7. Membantu Kepala Instalasi dalam mengadakan koordinasi dengan
unit kerja lain yang terkait di dalam maupun di luar Instalasi rawat Jalan
8. Membantu Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam memantau waktu pelayanan di
Instalasi Rawat Jalan serta keberadaan staf keperawatan maupun medis
setiap harinya di Instalasi rawat Jalan
B. Tanggungjawab
1. Bertanggungjawab kepada Kepala Instalasi rawat Jalan
2. Bertanggungjawab atas tugas yang didelegasikan oleh Kepala
Instalasi bila berhalangan hadir
3. Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
penyelenggaraan pelayanan rawat Jalan .
4. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan evaluasi
C. Wewenang
1. Meminta data dan informasi kepada staf yang terkait dengan pelayanan
rawat jalan
2. Memeriksa hasil-hasil kegiatan atau tata laksana sebagaimana telah ditetapkan
oleh rumah sakit
3. Memberikan bimbingan dan arahan kepada staf berkenaan dengan tata
laksana yang telah ditetapkan.
4. Mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan dan penggunaan
peralatan medis dan non medis di Instalasi Rawat Jalan
D. Persyaratan Jabatan
1. Pendidikan minimal D III Keperawatan
2. Pernah bertugas sebagai Kepala Ruangan Atau Wakil Kepala
Ruangan atau Ka Tim Jaga
3. Pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun
III. Administrasi
A. Uraian Tugas
1. Membantu kepala instalasi dalam manajemen administrasi pelaporan
ataupun surat-surat yang ditujukan ke kepala Instalasi Rawat Jalan
2. Membantu Kepala Instalasi Rawat Jalan menyusun laporan –
laporan bulanan
3. Menjamin terlaksananya kegiatan pelayanan administrasi.
4. Melakukan koordinasi dengan unit/instalasi lain yang terkait dalam
rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi dirawat Jalan
B. Tanggungjawab
Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
penyelenggaraan pelayanan administrasi.
C. Wewenang
Mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan administrasi di
rawat Jalan
D. Persyaratan Jabatan
1. Staf Rumah Sakit Umum Daerah wangaya
2. Pendidikan minimal SLTA
3. Menguasai dan mampu mengoperasikan program word, excel dan powerpoint
IV. Penanggungjawab Klinik/Poliklinik/Unit Tindakan

A. Uraian Tugas

1. Mengatur dan menempatkan staf sesuai fungsi dan kebutuhan pasien dan
ruangan selama shift berlangsung.

2. Menerima laporan keadaan ruangan, peralatan, pelayanan pasien dari shift


sebelumnya

3. Mengawasi dan mengontrol kegiatan-kegiatan keperawatan agar dilaksanakan


sesuai standar prosedur dan kebijakan Rumah Sakit

4. Melakukan koordinasi dengan para Profesional Pemberi asuhan dalam hal


pelayanan yang berfokus kepada pasien

5. Melaksanakan supervisi pengumpulan data mutu dan keselamatan


pasien di ruangan masing – masing

6. Membuat laporan insiden keselamatan pasien dan melaksanakan investigasi


sederhana

7. Menyusun register risiko, melaksanakan analisis risiko dan tindak lanjut risiko

8. Melaksanakan program pengendalian infeksi

9. Menyusun laporan rutin ruang rawat Jalan

10. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan dirawat Jalan untuk evaluasi
pelayanan dan tindak lanjut masalah yang ada.

B. Tanggungjawab

Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam pelaksanaan pelayanan rawat
Jalan
C. Wewenang

1. Mengambil keputusan dalam pengelolaan kegiatan pelayanan dalam ruang


rawat Jalan

2. Mengatur keputusan tenaga sesuai kebutuhan selama shift berlangsung

3. Menegur dan membimbing staf untuk mencapai pelayanan yang optimal dan
memuaskan.

D. Persyaratan Jabatan

1. Pendidikan minimal S1 Keperawatan atau D IV Kebidanan

2. Memiliki kemampuan untuk mengkoordinir sebuah tim

3. Pernah bertugas sebagai Wakil Kepala Ruangan, Perawat Primer atau Ka Tim
Jaga

4. Pengalaman kerja minimal 5 tahun


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Komite
Manajemen
SIM RS
Sarana dan Instalasi
Prasarana farmasi
Rawat instensif

Laundry Rawat inap

INSTALASI RAWAT
Sterilisasi sentral Rawat instensif
JALAN

GIZI Gawat Darurat

Laboratorium
Bedah Sentral
Radiologi
Rekam Medik Pemulasaran Rehabilitasi
Jenasah medik

1. Hubungan Kerja Dengan Manajemen : Melakukan Koordinasi Dan Melaksanakan


Kegiatan yang terkait dengan Program-program yang ada di RS
2. Hubungan Kerja Dengan Instasi Farmasi :
 Permintaan Perbekalan Farmasi untuk Emergency stock
 Pengajuan Permintaan Perbekalan Farmasi sesuai dengan SPO RS / IGD
3. Hubungan Kerja Dengan Instalasi Rawat Jalan : Pasien Rawat Jalan memerlukan Rawat
Inap di kirim ke IRI untuk perawatan lebih lanjut.
4. Hubungan Kerja Dengan Rawat Intensif : Tempat pasien Rawat Jalan yang memerlukan
perawatan intensif yang mempunyai prognose buruk di pindah ke Ruang intensif utk
pemantauan secara intensif dan tindakan segera.
5. Hubungan Kerja dengan Gawat Darurat : pasien IGD yang memerlukan perawatan di
Poliklinik atau konsultan di poliklinik
6. Hubungan Kerja Bedah Sentral : Pasien IRJ yang memerlukan operasi ( elektif )
dilakukan di IBS
7. Hubungan Kerja dengan Rehabilitasi Medik : meningkatkan kemampuan fungsional
seseorang sesuai dengan potensi yang dimiliki untuk mempertahankan dan atau
meningkatkan kualitas hidup dengan cara mencegah atau mengurangi impairmen,
disabilitas dan hendikep semaksimal mungkin
8. Hubungan Kerja dengan Pemulasaran Jenasah : Membawa pasien ke kamar jenasah
untuk di berikan perawatan jenasah
9. Hubungan Kerja Dengan Rekam Medik :
- Penyimpanan Data Rekam Medik pasien IRJ
- mengkoordinasikan kegiatan pelayanan informasi tempat dan admisi pasien untuk
yang dirawat lanjutan .
10. Hubungan Kerja Dengan Radiologi : untuk menyelenggarakan kegiatan diagnose
penyakit Pasien IRJ melalui pemeriksaan radiologi/sonografi dan pengobatan melalui
radio terapi bagi pasien yang di rawat.
11. Hubungan Kerja Dengan Laboratorium : untuk menyelenggarakan kegiatan diagnose
penyakit Pasien IRJmelalui pemeriksaan Laboratorium dan Kimia Klinik.
12. Hubungan Kerja Dengan Gizi : untuk menyelenggarakan kegiatan pengolahan,
penyediaan dan penyaluran makanan, terapi gizi dan konsultasi gizi bagi pasien yang di
rawat.
13. Sterilisasi sentral : mensterilisasi alat-alat medik maupun Keperawatan yang di
pergunakan di IRJ
14. Hubungan Kerja dengan Laundry : Untuk pencucian dan kebersihan linen
15. Hubungan Kerja Dengan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana : Melakukan Pemeliharaan
, Perbaikkan, dan pemanfaatan alat-alat medik, keperawatan dan non medic yang ada di
IRJ
16. Hubungan Kerja Dengan SIM RS : Melakukan sistem komputerisasi yang memproses
dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk
jaringan koordinasi , pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi
secara cepat, tepat dan akurat.
17. Hubungan Kerja dengan Komite-komite yang ada di RS :
a. Hubungan Kerja sama dengan komite Medik :
- Wadah dokter untuk meningkatkan Mutu Pelayanan
- Wadah dokter dalam menangani masalah Etika
- Mengkredensialing tenaga dokter
b. Hubungan Kerja Dengan Komite Keperawatan :
- Wadah Perawat dalam peningkatan mutu Askep
- Wadah Perawat dalam penangan masalah etika
- Mengkredensialing tenaga perawat
c. Komite PPI:
- Bertanggung Jawab terhadap infeksi nosokomial yang terjadi Antara
lain :
 IDO
 Plebitis
 ISK
 Pnemonia
 IADP
d. Komite Etik RS
Bertanggung jawab terhadap dokter atau perawat yang bertugas di IRJ yang
mengalami masalah etik apabila tidak bisa di tangani oleh komite kep / komite
medic.

e. Komite pasien safety


Bertanggung jawab terhadap keselamatan pasien dengan 6 langkah yang ada:
1. Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar
2. Meningkatkan Komunikasi yang Efektif
3. Meningkatkan Keamanan Obat-obatan yang harus diwaspadai
4. Memastikan Lokasi Pembedahan yang Benar, Prosedur yang Benar, Pada
Pasien yang Benar
5. Mengurangi Resiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan
6. Mengurangi Rasio Cedera Pasien Akibat Terjatuh
f. Komite Keselamatan Kerja RS:
Bertanggung jawab terhadap kecelakaan kerja antara lain : tertusuk jarum.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Nama Jabatan Pendidikkan Sertifikasi Jumlah Kebutuhan


Ka. Instalasi Rawat Dokter Umum / Dokter - PPGD 1 orang
Jalan Spesialis - Manajemen Rumah Sakit
- Pelatihan Leader Ship
- Pelatihan patient safety, kesehatan
kerja

Sarjanan Keperawatan - Manajemen Rumah Sakit 1 orang


KUPP Ners - Pelatihan Leader Ship
- Pelatihan patient safety, kesehatan
kerja
- sebagai kepala ruangan 3-5tahun

Administrasi IRJ D III Administrasi RS / - Pelatihan IT mutakhir, INA – 1 orang


Kesekretarisan CBG’s, memasukan koding
tindakan di Instalasi Rawat Inap
- Pelatihan manajemen
administrasiRumah Sakit

Ka. Poliklinik Minimal D III - Manajemen Rawat Jalan 1 orang


keperawatan - CI
- PMKK
-
Administrasi poliklinik D III Administrasi RS / - Membantu membuat rencana kerja 4 orang
Kesekretarisan di Instalasi Rawat Jalan secara
administratif
- Membantu melakukan koordinasi
dengan unit – unit terkait dalam
rangka pelayanan kesehatan di
Instalasi Rawat Jalan
- Membantu membuat laporan
kegiatan di Rawat Jalan
- Membantu melaksanakan tugas
lain yang diberikan oleh kepala
instalasi dalam rangka
memperlancar kegiatan di Rawat
Jalan

Staf Poliklinik D III Keperawatan / - MPKP 60 orang


Kebidanan - Pelatihan patient safety, kesehatan
kerja
- BHD
- APAR
- PPI
- Pelatihan pengoprasian alat-alat
khusus
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. ORIENTASI UMUM
1. TUJUAN
a. Tujuan umum
Seluruh pegawai mengetahui dan memahami lingkungan kerja secara menyeluruh.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan orientasi diharapkan agar :
1) Memahami visi, misi, falsafah dan tujuan, struktur organisasi dan
peraturan-peraturan yang berlaku serta kebijakan-kebijakan yang ada di
RSUD Wangaya.
2) Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab serta
prosedur yang ada di RSUD Wangaya
3) Memahami tentang Hak & Kewajiban pegawai dan pasien
4) Mengetahui sistem / prosedur penilaian penampilan kerja staf.
5) Agar mengetahui system / prosedur penilaian penampilan kerja staf
6) Mengetahui dengan jelas prosedur-prosedur pengamanan dalam berbagai
bidang dimasing-masing unit kerja serta memahami tentang patient safety
dan program Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI)
7) Memahami cara penggunaan APAR
8) Memahami prinsip – prinsip Bantuan Hidup Dasar
9) Menjaga Kerahasiaan Rekam Medis Pasien
10) Memahami pelayanan prima khususnya dalam hal Griiting , growming,
penampilan pegawai , etika dan komunikasi karyawan

2. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


a. Kegiatan pokok
1). Melaksanakan orientasi umum
2). Melaksanakan orientasi khusus di masing-masing unit kerja
b. Rincian kegiatan orientasi umum
1) Menyiapkan ruangan
2) Menyiapkan surat undangan orientasi untuk peserta (bila peserta lebih dari
3 orang )
3) Membuat surat undangan kepada narasumber
4) Menyiapkan materi orientasi
5) Menyiapkan absensi
6) Melakukan koordinasi dengan bagian terkait , untuk menyiapkan
konsumsi
7) Menyusun laporan Kegiatan
c. Rincian kegiatan orientasi khusus
1) Perkenalan struktur organisasi instalasi/ unit
2) Mengorientasikan lingkungan kerja
3) Mengenalkan sarana dan prasarana yang tersedia
1) Menjelaskan peraturan/pedoman / panduan/SOP yang ada
2) Mengenalkan kegiatan rutin maupun kasus-kasus yang dirawat

3. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Mengumpulkan peserta pada satu ruangan, bila jumlah peserta 5 orang
b. Bila jumlah peserta orientasi antara 1 – 4 orang, maka peserta tersebut
dikumpulkan pada ruang bakordik, peserta diminta membaca semua materi
orientasi dan kemudian diminta menghubungi narasumber masing-masing untuk
melakukan klarifikasi
c. Memberikan materi sesuai jadwal kegiatan
d. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan

4. SASARAN
Adapun sasaran peserta orientasi adalah seluruh pegawai baru, maupun pegawai
pindahan, baik pegawai PNS maupun non PNS
B. ORIENTASI KHUSUS
Orientasi diberikan kepada pegawai baru/pindahan di IRJ
Tujuan ;
1. Pegawai baru/pidahan memahami situasi dan kondisi ruangan
2.Pegawai baru/pindahan mengetahui fasilitas yang ada di masing-masing poliklinik
3. Pegawai baru/pindahan memahami cara kerja di masing-masing poliklinik
Rencana Kegiatan Hari 1dan 2, Memberi penjelasan:
1. Perkenalan pegawai dan struktur organisasi Instalasi rawat jalan
2. Etika, tata tertib dan nilai-nilai yang dijunjung
3. Gambaran umum pelayanan medis dan keperawatan IRJ termasuk
uraian tugas dan tata kerja dan tanggung jawab dalam pekerjaan.
4. Standar pelayanan minimal dan pengenalan PPK di IRJ
5. Pengenalan stap , poliklinik dan fasilitas yang tersedia di masing
masing poliklinik yang akan di tempati
6. Cara penggunaan alat di poliklinik dimana pegawai baru di tempatkan
7. Bimbingan keterampilan khusus/tindakan yang bisa di kerjakan di
masing masing poliklinik.
8. Pembuatan laporan- laporan yang ada di poliklinik
9. Memberikan kesempatan membaca dokumen yang ada dan kesempatan
bertanya dan selanjutnya penempatan pegawai baru/pindahan sesuai
dengan surat penugasan/ sk dari direktur.
BAB X
PERTEMUAN ∕ RAPAT

A. Rapat Instalasi Rawat Jalan terdiri dari :


1. Rapat rutin
2. Rapat triwulan
3. Rapat insidentil.
B. Rapat rutin diInstalasi Rawat Jalan dilaksanakan pada :
1. Rapat Rutin
Waktu : Minggu keempat setiap bulan
Jam : 12.30 - selesai
Tempat : Ruang pertemuan RSUD Wangaya
Peserta : Seluruh Katim Poliklinik dan undangan lainnya
Materi :
- Evaluasi kegiatan
- Masalah dan pemecahannya
- Rekomendasi
2. Rapat Tri Wulan bersama Direktur dan atau Wakil Direktur Pelayanan Medik dan
Keperawatan, kabid pelayanan medik dan kabid keperawatan dan undangan terkait.
Dilakukan setiap bulan april, juli, oktober dan januari minggu ke-3
3. Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.
BAB XI
PELAPORAN

A. Laporan Harian
1. Setiap hari masing-masing Poliklinik membuat catatan
a. Jumlah kunjungan
b. Jumlah rata-rata Respon time per pasien/waktu tunggu pasien dari pendaftaran
sampai ditangani dokter.
c. Laporan Tertusuk jarum.segera bila terjadi insiden.

2. Poliklinik Paru ada tambahan catatan


a. Jumlah pasien rawat jalan tuberculosis
b. Mencatat seluruh kasus TB rawat jalan
c. Jumlah penegakan Diagnosa TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB
B. Laporan Bulanan
1. Laporan Indikator mutu dan keselamatan pasien Instalasi rawat jalan. Laporan
tersebut disetor ke UPM dan ke kasi rajal,ranap,rasip dan ke kasi pelayanan
keperawatan
2. Laporan HAIS dilaporkan ke PPI, kasi rajal,ranap,rasip dan ke kasi pelayanan
keperawatan
C. Laporan Triwulan
Laporan triwulan dibuat untuk mengevaluasi pencapaian program kerja
Instalasi dalam triwulan ditujukan kepada direktur.

D. Laporan Tahunan

Laporan tahunan dibuat untuk mengevaluasi pencapaian program kerja Instalasi dalam satu
tahun ditujukan kepada direktur.

Anda mungkin juga menyukai