Oleh :
KELOMPOK 9
“Om Swastyastu”
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan
yang berjudul “Laporan Pengkajian Manajemen Keperawatan di Ruang IGD
RSUD Wangaya”
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kekurangan-kekurangan mengingat keterbatasan penulis dalam
penyusunan. Sehingga dengan keterbatasan tersebut penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan laporan ini.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya
kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyelesaian makalah
ini. Akhir kata semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua.
“Om Shanti, Shanti, Shanti, Om”
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Setelah melaksanakan kegiatan praktik manajemen keperawatan, diharapkan
mahasiswa mampu melakukan pengkajian sesuai fungsi manajemen POAC
(Planning, Organizing, Actuating, Controlling) berdasarkan 5 M secara kelompok
dan melakukan deseminasi awal.
1.3 Metode
Metode yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data untuk
mengidentifikasi masalah dilakukan dengan metode:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk dapat memperoleh data kondisi fisik ruangan,
proses pelayanan inventaris ruangan, dan asuhan keperawatan yang langsung
dilakukan ke pasien.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat untuk mengumpulkan
data tentang proses orientasi pasien baru dan pelayanan pasien.
3. Studi dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai karakteristik pasien,
ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Meningkatkan pengetahuan dalam Manajemen di ruang IGD.
2. Manfaat Praktis
1) Untuk mengatasi permasalahan atau kendala-kendala di hadapi di ruang
IGD sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan.
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA
2.2 Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar Menjadi Badan
Layanan Umum Daerah
Pelayanan kesehatan pada RSUD Wangaya antara tahun 1964 sampai
dengan tahun 1984 dapat diketahui tidak mengalami perkembangan berarti.
Salah satu penyebabnya adalah RSUD Wangaya belum mempunyai dokter
ahli dan saat itu RSUD Wangaya berstatus Rumah Sakit tipe D.
Tahun 1990 RSUD Wangaya meningkat kelasnya dari Rumah Sakit Kelas
D menjadi Rumah Sakit kelas C. Dengan Peraturan Daerah Kota Denpasar
Nomor 23 Tahun 2001, Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar
ditetapkan menjadi unit swadana. Dan sejak tahun 2002 telah terakreditasi
untuk 12 standar pelayanan. Dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 538 / Menkes / SK / IV / 2003, tanggal 11 April 2003
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar meningkat kelasnya
dari kelas C menjadi kelas B non pendidikan. Dengan keluarnya Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK - BLUD) dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar mulai
mempersiapkan diri menuju Badan Layanan Umum ( BLU ) dengan
menyusun bisnis plan, tata kelola, penyempurnaan laporan keuangan dan
menyusun standar pelayanan minimal. Tanggal 23 Juli 2008 dengan
Keputusan Walikota Denpasar Nomor 96 Tahun 2008, Rumah Sakit Umum
Daerah Wangaya Kota Denpasar ditetapkan menjadi PPK BLUD dengan
status BLUD penuh.
2.3 Jenis Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar
Pelayanan di RSUD Wangaya Kota Denpasar terdiri dari pelayanan dan
sub pelayanan sebagai berikut :
1. Pelayanan Bedah
- Bedah Umum
- Bedah Orthopedi
2. Pelayanan Kesehatan Anak
- Neonatologi
- Endokrin Anak dan Remaja
3. Pelayanan Penyakit Dalam (Interna)
- Hemodialisis
- Endoscopy
- VCT
4. Pelayanan Kesehatan Jiwa (Psikiatri)
5. Pelayanan Kulit dan Kelamin
- Kosmetik dan Bedah Kulit
6. Pelayanan Keperawatan dan Kandungan
7. Pelayanan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
8. Pelayanan Mata
9. Pelayanan Saraf (Neurologi)
- Unit Stroke
10. Pelayanan Anestesi
11. Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik
12. Pelayanan Radiologi
13. Pelayanan Penyakit Paru
- TB - DOTS
14. Pelayanan Gawat Darurat
15. Pelayanan Gigi
16. Pelayanan Fisioterapi
17. Pelayanan Gizi
18. Pelayanan Farmasi
Kegiatan pelayanan dan sub pelayanan di RSUD Wangaya Kota
Denpasar dilaksanakan di Instalasi :
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Intensif
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Rehabilitasi Medik
7. Instalasi Pemulasaraan Jenasah
8. Instalasi Rekam Medis
9. Instalasi Radiologi
10. Instalasi Laboratorium Klinik
11. Instalasi Farmasi
12. Instalasi Gizi
13. Instalasi Sterilisasi Sentral
14. Instalasi Binatu / Laundry
15. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
16. Instalasi Elektro Data Prosessing / SIM-RS
3. METHOD
5. MUTU
MATERIAL
MAN AND MACHINE
Untuk mendapatkan prioritas masalah dilakukan dengan cara FGD (Foccus Group Discussion) dengan membuat pembobotan yang
memperhatikan aspek sebagai berikut:
1. Magnitude (M) : Kecenderungan dan seringnya kejadian masalah
2. Severity (S) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh masalah
3. Manageable (Mn) : Kemungkinan masalah bisa diselesaikan
4. Nursing Concern (Nc) : Melibatkan perhatian dan pertimbangan perawat
5. Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya
Aspek-aspek diatas dapat di ukur dengan cara yaitu:
1. Magnitude/prevalensi masalah yaitu apabila masalah tersebut lebih banyak ditemukan (prevalensinya tinggi).
2. Severity/ akibat yang ditimbulkan yaitu apabila akibat yang ditimbulkan suatu maslah lebih serius.
3. Manageable/bisa dipecahkan yaitu apabila masalah yang ada diyakini dapat diselesaikan (menemukan jalan keluar).
4. Nursing Concern/ keterlibatan perawat yaitu jika masalah tersebut akan selalu melibatkan dan memerlukan perteimbangan
perawat.
5. Affordability/ketersediaan sumber daya yaitu adanya sumber daya yang mencakup dana, sarana, dan tenaga yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah.
Langkah-langkah penggunaan table prioritas masalah:
1) Masukkan masalah yang sudah diidentifikasi ke dalam tabel priorits masalah (tabel 3.1)
2) Berikan pembobotan sesuai dengan aspek-aspek yang akan diukur, dengan rentang nilai bobot antara 1 – 5, yaitu:
Nilai 5 : sangat penting
Nilai 4 : penting
Nilai 3 : cukup penting
Nilai 2 : kurang penting
Nilai 1 : sangat kurang penting
3) Jumlahkan nilai dari tiap-tiap aspek, untuk mendapatkan total skor tiap masalah
4) Berikan urutan prioritas dengan susunan sesuai total skornya tertinggi, menjadi prioritas pertama dan seterusnya hingga
masalah dengan total skor yang paling rendah.
3.2 Seleksi Alternatif Penyelesaian masalah metode Carl
No Alternatife Penyelesaian Masalah C A R L Skor
1 Menyarankan Menambah alat TTV 4 4 4 4 256
dan selang/Nebulizer untuk pasien
Usulan solusi yang telah diidentifikasi untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan seleksi alternatif penyelesaian masalah
dengan menggunakan alat bantu pembobotan CARL, dengan menganalisis berdasarkan beberapa aspek, yaitu:
Capability (C) : Kemampuan melaksanakan alternative
Accessability (A) : Kemudahan dalam melaksanakan alternative
Readiness (R) : Kesiapan dalam melaksanakan alternative
Leverage (L) : Daya ungkit alternative tersebut dalam menyelesaikan masalah
Keterangan :
Nilai 1 : Seharusnya dapat diimplementasikan
Nilai 2 : Mungkin dapat diimplementasikan
Nilai 3 : Harus dapat diimplementasikan
Nilai 4 : Pasti harus diimplementasikan
a. Plan Of Action
No Tanggal Masalah Uraian Tugas Tujuan Sasaran Target Penanggung Metode Waktu
pengkajian Pencapaian Jawab
dan
observasi
4.1 Kesimpulan
Ruang IGD merupakan ruang rawat gawat darurat dimana ini adalah menjadi
ruang singgah pertama untuk pasien yang akan dirawat jalan maupun dirawat inap
tergantung keputusan dari dokter IGD yang bersiap siaga 24 jam.
Alternative yang dapat di lakukan yaitu menyarankan penambahan sara dan
prasarana di Ruang IGD karena IGD RSUD Wangaya selalu ramai pasien.
sehingga dengan dilakukannya alternative yang telah direncanakan di POA sarana
dan prasarana di Ruang IGD dapat tercukupi.
4.2 Rekomendasi
1. Rekomendasi untuk Bidang RSUD Wangaya Kota Denpasar agar
menyediakan bed dengan dan sarana prasarana yang kurang di ruang IGD.