Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG HCU RS TK.II UDAYANA


TANGGAL 20 – 29 JANUARI 2017

OLEH
KELOMPOK

Kadek Dwi Krisnayanthi 14.321.2030


Kadek Depi Inten Cahyani 14.321.2031
Komang Wira Budiari 14.321.2032
Kadek Rista Purnama Sari 14.321.2033
Kadek Sukma Dewi Putri Sorana 14.321.2034
Luh Made Wisniastuti 14.321.2035
Made Andi Nataningrat 14.321.2036

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI DENPASAR

2017
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan yang berjudul
“Laporan Pengkajian Manajemen Keperawatan ”
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan-kekurangan mengingat keterbatasan saya dalam penyusunan.Sehingga
dengan keterbatasan tersebut saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak untuk kesempurnaan laporan ini.Tak lupa saya ucapkan terima kasih dan
penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
penyelesaian makalah ini.
Akhir kata semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua.

“Om Shanti, Shanti, Shanti, Om”

Denpasar , Januari 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Praktek pelayanan keperawatan di banyak rumah sakit di Indonesia belum
mencerminkan praktik pelayanan profesional. Metode pemberian asuhan keperawatan
yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan
klien, melainkan lebih berorientasi pada tugas. Era globalisasi ini dan perkembangan ilmu
dan teknologi kesehatan menuntut perawat sebagai suatu profesi memberi pelayanan yang
optimal. Indonesia juga berupaya mengembangkan model asuhan keperawatan profesional
(MAKP).(Siswanto,2002)
Managemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Manager
keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisasian, memimpin dan
mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan
masyarakat. Perawat harus dapat memberikan asuhan keperawatan yang cepat, tepat dan
akurat. Efisiensi dalam penggunaan sarana dan dana dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan merupakan indikator utama perawat masa depan (Nursalam, 2011)
Menurut Weihrich dan Koontz (dalam Suarli dan Bahtiar, 2011) menyatakan bahwa
managemen adalah suatu proses merancang dan memelihara suatu lingkungan dimana
orang-orang yang bekerjasama di dalam suatu kelompok dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan seefeisein mungkin. Managemen keperawatan merupakan suatu
pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi.
Dalam managemen, diperlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk
menyikapi posisi masing-masing. Dalam keperawatan managemen berhubungan dengan
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengaturan staf (staffing),
kepemimpinan (leading),dan pengendalian (controling) aktivitas-aktivitas upaya
keperawatan atau divisi departemen keperawatan (Swanburg, 2000)
Kualitas suatu pelayanan khususnya pelayanan keperawatan tergantung dari berbagai
aspek antara lain pengetahuan, keterampilan dan strategi dalam mengelola sumber daya
(man, money, material, machine, minutes dan method) secara efektif dan efisien agar
tercapainya kepuasan pasien dalam pengertian yang lebih luas. Pengelolalan suatu unit
atau ruang rawat melibatkan berbagai pihak antara lain dokter, perawat, profesi lain, klien
dan keluarganya. Pendekatan yang dilakukan adalah Pengembangan Manajemen Kinerja
Klinik (PMKK) yang diintegrasikan dengan Model Praktik Keperawatan Profesional
(MPKP)
Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (PMKK) adalah suatu upaya peningkatan
kemampuan manajerial dan kinerja perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
disarana/institusi pelayanan kesehatan untuk mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu,
PMKK sangat berperan untuk tercapainya indikator standar pelayanan minimal (SPM)
kabupaten atau kota yang dilaksanakan oleh perawat. Disarana pelayanan kesehatan,
mengingat perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan yang berjumlah 40% dari
seluruh tenaga kesehatan.Tujuan umum dari system ini adalah untuk memperbaiki kinerja
dan performa perawat difasilitas pelayanan kesehatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan praktik manajemen keperawatan, diharapkan
mahasiswa mampu melakukan pengelolaan suatu unit pelayanan keperawatan secara
prinsip-prinsip kepemimpinan serta manajemen keperawatan dengan menggunakan
Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (PMKK)
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan kegiatan praktik manajemen keperawatan diharapkan
mahasiswa mampu:
a. Mampu melakukan pengkajian situasi unit pelayanan keperawatan

C. Metode
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:
1. Pengkajian data dilakukan dengan cara wawancara, observasidan dokumentasi

D. Manfaat
1. Bagi Perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja optimal
b. Terbiasanya hubungan baik atara perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan lain , dan perawat dengan pasien dan keluarga.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin perawat
2. Bagi Rumah Sakit
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan satu ruang rawat sehingga dapat
memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya pelaksanaan keperawatan

E. Tempat dan Waktu


Tempat dilaksanakannya praktik klinik manjemen keperawatan ini adalah di ruang
HCU RS TK II UDAYANA selama 10 hari mulai dari tanggal 20 januari -29 januari 2017.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit


Rumah Sakit Tk. II Udayana merupakan Rumah Sakit Militer yang menjadi Rumah
Sakit rujukan tertinggi di lingkungan Kodam IX/Udayana yang mempunyai tugas pokok
yaitu memberikan pelayanan Kesehatan bagi personel TNI-AD, PNS beserta keluarganya
di jajaran Kodam IX/Udayana dan merupakan Rumah Sakit rujukan dari personel TNI-
AU/ TNI-AL/ PNS dan keluarganya (Rumah Sakit Integrasi). Dalam perjalanannya,
Rumah Sakit Tk. II Udayana mengalami perkembangan dan perubahan baik secara fisik
bangunan, fasilitas kesehatan maupun nama dan status Rumah Sakit.
Rumah Sakit ini memulai perjalanan sejarahnya pada tahun 1950 dimana terjadi serah
terima pemerintahan dari Hindia Belanda kepada pemerintah Republik Indonesia yang
pada saat ini diserahkan kepada Tentara Nasional Indonesia sehingga terjadi pergantian
nama Rumah Sakit dari Palang Merah KNIL menjadi Jawatan Kesehatan Tentara ynag
disingkat DKT yang beralamat di jalan Melati Denpasar (sekarang menjadi Rumah Dinas
Kakesdam IX/ Udayana dan Kantor Koramil Denpasar Timur), sedangkan yang berlokasi
di Jalan Thamrin Denpasar (sekarang merupakan bangunan CV. Gajah Gotra) yang dulu
dipakai sebagai Bangsal Bersalin dan Bangsal Anak.
Selama kurun waktu perjalanan sejarah dari tahun 1950 sampai dengan sekarang
Rumah Sakit Tk. II Udayana mengalami pergantian nama Rumah Sakit dan pergantian
Pejabat-pejabat Kepala Rumah Sakit maupun dilakukan perbaikan atau penambahan
bangunan baik bangunan utama/perkantoran, sarana penunjang maupun bangsal
perawatan.
Dari perjalanan waktu ke waktu sampai dengan sekarang, Rumah Sakit Tk. II
Udayana mengalami pergantian nama berdasarkan keputusan pimpinan Angkatan Darat,
dimana pergantian dimulai tahun 1950 sampai dengan sekarang, sebagai berikut:
1. Tahun 1950 – 1957 dengan nama Palang Merah KNIL menjadi Dinas Kesehatan Tentara
(DKT).
2. Tahun 1958 – 1963 Perubahan nama dari DKT menjadi Jawatan Kesehatan Teritorial Tujuh.
3. Tahun 1964 – 1976 Perubahan nama dari Jawatan Kesehatan Teritorial Tujuh menjadi Rumah
Sakit Tentara (RST).
4. Tahun 1977 – 1985 Perubahan nama dari RST menjadi Rumkitdam XVI/Udayana.
5. Tahun 1985 – 2012 Perubahan nama dari Rumkitdam XVI/Udayana menjadi Rumah Sakit
Tk. III Denpasar.
6. Tahun 2012 sampai dengan sekarang Perubahan nama dari Rumah Sakit Tk. III Denpasar
menjadi Rumah Sakit Tk. II Udayana.

Dasar-Dasar Dari Perubahan Nama Rumah Sakit:


1. Nama RST menjadi Rumkitdam XVI/Udayana berdasarkan Surat Keputusan
Menhankam Nomor Kep/225/II/1977 Tanggal 2 – 2 1977.
2. Nama Rumkitdam XVI/Udayana menjadi Rumah Sakit Tk. III Denpasar berdasarkan
Keputusan Kasad Nomor Kep /76/X/1985 tanggal 28 – 10 – 1985
3. Nama Rumah Sakit Tk. III menjadi Rumkit Udayana ditetapkan oleh Pangdam
IX/Udayana Mayjen TNI Sintong Panjaitan, tanpa Surat Keputusan/Sprin Tahun
1990.
4. Nama Rumah Sakit Tk. III Denpasar berdasarkan dengan keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor YM.02.04.3.1.3471 tanggal 1 Agustus 2006 tentang Pemberian
Ijin Penyelenggara kepada Mabes TNI-AD Jl. Merdeka Udara No.2 Jakpus,DKI
Jakarta untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit Umum dengan Nama ” Rumah Sakit
Tk III Denpasar ”Jl.PB Sudirman No.1 Denpasar, Propinsi Bali
5. Nama Rumah Sakit Tk. II Udayana sampai dengan sekarang berdasarkan dengan
Peraturan Panglima TNI Nomor 8 Tahun 2012 tentang peningkatan status Rumah
Sakit Tk. III menjadi Tingat II di lingkungan TNI diantaranya Rumah Sakit Tk. II
Udayana.

Perjalanan Sejarah Perkembangan Dan Pembangunan Rumah Sakit Tk. II Udayana


Sampai Saat Ini.
Perkembangan pembangunan Rumah Sakit Tk. II Udayana meliputi fasilitas dan
bangunan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pasien dinas maupun masyarakat
umum, dimana dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, meliputi:
1. Tahun 1950 awal berdirinya Rumah Sakit dengan nama DKT (Jawatan Kesehatan
Tentara) yang berlokasi di Jl. Melati yang memiliki bangunan meliputi:
a. Bangunan di Jl. Melati – Denpasar yang terdiri dari:
1) Poliklinik Umum
2) Bangsal Laki
3) Bangsal Wanita
b. Bangunan di Jl. Thamrin – Denpasar yang terdiri Bangsal Bersalin dan Bangsal
Anak
c. Tahun 1964 dengan nama RST ( Rumah Sakit Tentara ) yang berlokasi di Jl. P.B.
Sudirman No.1 Denpasar merupakan pindahan dari Jl. Melati Denpasar dan
bangunannya terdiri dari:
1) Poliklinik Umum
2) Poli BKIA
3) Unit Rontgen
4) Unit Bedah
5) Laboratorium
6) Bangsal Laki
7) Bangsal Wanita
8) Bangsal Perwira
9) Poli Gigi
10) Bangsal Bersalin dan bangsal Anak
d. Tahun 1976 penambahan bangunan antara lain:
1) Ruang TUUD
a) Kamar Kartu
b) Poliklinik Spesialis
e. Tahun 1982 penambahan bangunan antara lain:
1) U G D
2) Kamar Operasi dan Poliklinik Bedah
3) I C U
4) Fisioterapi
f. Tahun 1992 – 1994 adanya penambahan bangunan baru yang meliputi:
1) Ruang VIP sebanyak 6 (enam) kamar yang dilengkapi dengan ruang perawat.
2) Dana Yanmasum berhasil dibangun ruang tambahan untuk Poli gigi, Kantor
Yanmasum dan Laboratorium.
g. Tahun 1996 – 2002 adanya program pembangunan dari Departemen Pertahanan
yang dilaksanakan secara bertahap, antara lain:
1) Tahap I Th 1996 renovasi dan pembangunan Gedung Utama (perkantoran &
Poliklinik) yang terdiri dari II Lantai.
2) Tahap II Th 1997 pembangunan gedung baru yang meliputi:
a) Gedung PPBP-AD
b) Pembangunan Gedung UGD (lama)
c) Ruang perawatan ICU (lama)
3) Tahap III Th 1999 pembangunan gedung baru meliputi:
a) Pembangunan Ruang Rawat inap Bersalin
b) Laboratorium
c) Rontgen
d) Door lop
4) Tahap IV Th 2000 pembangunan gedung baru meliputi:
a) Pembangunan Ruang UGD (baru)
b) Poliklinik THT
c) Poliklinik Gigi
5) Tahap V Th 2002 pembangunan gedung dan sarana baru yang meliputi:
a) Penambahan bangunan Ruangan VIP (4 kamar)
b) Pembangunan IPAL (pengolah limbah cair)
c) Pembangunan Door lop
6) Tahap lanjutan TA 2003 merenovasi dan menambah bangunan dan sarana
pendukung dengan sumber dana dari Departemen Pertahanan meliputi:
a) Renovasi Kamar Operasi Bedah Sentral
b) Pembanguan Ruang Terapi Intensif (RTI/ICU)
c) Pembangunan Gazebo untuk penunggu pasien (RTI/ICU).
d) Pembangunan Incenerator
7) Tahap lanjutan TA. 2006 Pembangunan gedung lantai II Ruang Rawat Inap
Isolasi dan Ruang Rawat Inap Gabung dengan sumber dana Dephan.

B. Visi Rumah Sakit Tk. II Udayana


Menjadikan Rumah Sakit Tk. II Udayana sebagai Rumah Sakit kebanggaan prajurit
dan masyarakat umum dengan penampilan Bersih, Indah, Nyaman dan Aman dengan
pelayanan Profesional, Merata dan Memuaskan

C. Misi Rumah Sakit Tk. II Udayana


1. Menjaga kebersihan, keindahan kenyamanan dan keamanan Rumah Sakit.
2. Melengkapi sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit berdasarkan dengan
kemajuan IPTEK.
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang utuh, terpadu, profesional merata dan
memuaskan.
4. Meningkatkan kwalitas kompetensi dan keimanan personel melalui pendidikan,
pelatihan dan bimbingan rohani.
5. Melaksanakan fungsi sosial Rumah Sakit

D. Motto Rs Tk. II Udayana


Senyum, Sopan, Simpati

E. Gambaran Umum Ruang HCU


1. Gambaran Umum
Ruang HCU merupakan salah satu ruangan rawat inap di RS TK.II Udayana. Ruang
HCU (High Care Unit) merupakan unit pelayanan di rumah sakit bagi pasien dengan
kondisi stabil dari fungsi respirasi, hemodinamik, dan kesadaran namun masih
memerlukan pengobatan, perawatan dan pemantauan secara ketat.Ruang HCU terdiri
dari 1 nurse station, 1 ruangan penyimpanan (berisi 1 bed, 1 brancard, 4 troli, 1 EKG,
1 suction, 1 ventilator anak, 1 kursi roda, 1 nebulizer, 1 lampu ultra violet, 1 tabung
O2, 1 stavol, 2 lemari serta 4 bak sampah tertutup), 2 kamar mandi pegawai dan
perawat, 3 kamar mandi pasien, 1 gudang,1 spoelhoek dan 3 ruang perawatan, terdiri
dari HCU 2, HCU 3 dan HCU 4. HCU 2 berisi 1 bed, HCU 3 berisi 3 bed, HCU 4
berisi 3 bed (Total 7 bed).
2. Ketenagaan
a. Ketenagaan Ruang HCU
Riwayat pendidikan, ketenagaan dan klasifikasi Ruang HCU
1) Tenaga Keperawatan
a) Jumlah tenaga kerja keperawatan 17orang dengan klasifikasi pendidikan:
(1) Tenaga SI Keperawatan (3 orang)
(2) Tenaga DIII Keperawatan (10 orang)
(3) Tenaga SPK (4 orang)
4) Tenaga Non Keperawatan
Tenaga cleaning service 2 orang dengan tingkat pendidikan SMA
3. Metode Penugasan
Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
a. MAKP Tim
Yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh kelompok perawat.
Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta
memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Pembagian tugas di dalam kelompok
dilakukan oleh pemimpin kelompok. Selain itu pemimpin kelompok
bertanggungjawab dalam mengarahkan anggota timsebelum tugas dan menerima
laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam
menyelesaikan tugas apabila mengalami kesulitan. Selanjutnya memimpin yang
dilaporkan kepada kepala ruangan tentang kemajuan pelayanan atau asuhan
keperawatan klien. Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang
berbeda-beda dalam memberikan askep terhadap sekelompok pasien. Perawat
ruangan dibagi mejadi 2-3 tim yang terdiri atas tenaga profesional, technical dan
pembantu dalam kelompok kecil yang saling membantu.
1) Tujuan dari perawatan metode tim:
a) Memberikan asuhan yang lebih baik dengan menggunakan tenaga yang
tersedia
b) Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
c) Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
d) Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda
2) Konsep metode tim
a) Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan
berbagai teknik kepemimpinan
b) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan
terjamin
c) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim
d) Peran kepala ruangan penting dalam model tim, model tim akan berhasil
baik jika didukung oleh kepala ruangan
3) Ketenagaan dari tim ini terdiri dari:
a) Kepala ruangan
b) Ketua tim
c) Pelaksana perawatan (staf perawatan)
d) Pembantu perawatan
4) Kelebihan metode tim
a) Saling memberi pengalaman antar sesama tim
b) Pasien dilayani secara komprehensif
c) Terciptanya kaderisasi kepemimpinan
d) Tercipta kerjasama yang baik
e) Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
f) Memungkinkan menyatukan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman
dan efektif
g) Memungkinkan komunikasi antar tim, sehingga konflik mudah diatasi dan
memberi kepuasan pada anggota tim
5) Kekurangan metode tim
a) Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi
tanggungjawabnya
b) Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi
dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas
terhambat
c) Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung
atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim
d) Akuntabilitas dalam tim kabur
6) Tanggung jawab anggota tim
a) Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dibawah
tanggungjawabnya
b) Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim
c) Memberikan laporan
7) Tanggung jawab ketua tim
a) Membantu rencana
b) Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi
c) Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien
d) Mengembangkan kemampuan pasien
e) Menyelenggarakan konferensi
8) Tanggung jawab kepala ruangan
a) Perencanaan
(1) Menunjukkan ketua tim akan bertugas di ruang masing-masing
(2) Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya
(3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat, transisi dan
persiapan pulang, bersama ketua tim
(4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua tim mengatur penugasan
penjadwalan
(5) Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
(6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi,
tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan
terhadap pasien
(7) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
(8) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
(9) Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan
keperawatan
(10) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
(11) Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga pasien yang baru
masuk
(12) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
(13) Membantu membimbing peserta didik keperawatan
(14) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan Rumah Sakit
b) Pengorganisasian
(1) Merumuskan metode penugasan yang digunakan
(2) Merumuskan tujuan metode penugasan
(3) Membuat rincian tugas ketua ketua tim dan anggota tim secara jelas
(4) Membuat rentang kendali, kepala ruangan membawahkan 2 ketua tim
membawahkan 2-3 perawat
(5) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat proses
dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari dan lain-lain
(6) Mengatur dan mengendalikan logistic ruangan
(7) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktek
(8) Mendelegasikan tugas saat kepala ruangan tidak ada ditempat kepada
ketua tim
(9) Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi
pasien
(10) Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnya
(11) Identifikasi masalah dan penanganannya
c) Pengarahan
(1) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim
(2) Memberi tujuan kepada anggota tim yang melaksanakan dengan baik
(3) Memberi motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap
(4) Menginformasi hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan askep pasien
(5) Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan
(6) Bimbingan bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya
(7) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lainnya
d) Pengawasan
(1) Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang
diberikan kepada pasien
(2) Melalui supervisi:
- Pengawasan langsung dilakukan dengan cara inspeksi, mengamati
sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan
memperbaiki kelemahan-kelemahan saat itu juga
- Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hasil ketua tim,
membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang
dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan
(didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim tentang
pelaksanaan tugas
- Evaluasi
Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim audit
keperawatan
Contoh sistem pemberian asuhan keperawatan “Team Nursing” (Marquis dan Huston, 1998)

Kepala Ruangan

Ketua Tim 1 Ketua Tim 2 Ketua Tim 3

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana

Pasien/Klien Pasien/Klien Pasien/Klien

Note: di ruang HCU RSAD Tk. II Udayana berdasarkan struktur organisasi perawat
fungsional HCU, metode penugasan yang dipergunakan adalah metode penugasan Tim.
STRUKTUR ORGANISASI RUANG RAWAT INAP HCU
RUMAH SAKIT Tk.II UDAYANA

KA. INSTAL WATNAP

BAGUS MUTTAQIN. Amd, Rad

KEPALA RUANGAN

Ns. CHRISNA DIAH M, S.Kep

WAKIL KEPALA RUANGAN INVENTARIS

DEWA PUTU BAJERA FARIDA FEBRIYANTI

KATIM 1 KATIM 2

G. A. ANTIKA DEWI. Amd, Kep NI KETUT JASMINI

ANGGOTA
ANGGOTA
1. BUDIYASA
2. SUHARTI. Amd, K.ep 1. AFFRILIA RETNO. Am, Kep
3. NI WAYAN WITARSIH. Amd, Kep 2. FINA FITRIANINGSIH. Amd, Kep
4. ANIK WIDIASTUTI. Amd, Kep 3. NI L. A. NITA Y. Amd, Kep
5. I KOMANG ANDRIAS. S.Kep 4. PUTU HARIWAN S. Amd, Kep
6. NI MADE SURYA W. Amd, Kep 5. FARIDA FEBRIYANTI
7. GST. PUTU DANU WIJAYA, S.Kep 6. NI LUH WAYAN WILIATI, Amd,
Kep
7. NI LUH PUTU A. Amd, Kep

Keterangan: Kepala …….. RSAD Tk II Udayanan


………….: Garis Koordinasi
: Garis Komando nama………………….

Kesimpulan:
1. Ruang HCU sudah mempunyai dokumentasi secara tertulis uraian tugas atau jabatan
Karu, Katim dan Perawat Pelaksana.
2. Ruang HCU sudah mempunyai dokumentasi peta ketenagaan, jumlah, dan kualifikasi
tenaga.
3. Ruang HCU menggunakan metode penugasan model TIM.
4. Ruang HCU sudah menjalankan tugas sesuai dengan jadwal, uraian tugas, dan fungsi
kepala ruangan, katim, dan perawat pelaksana.
5. Ruang HCU mempunyai buku pencatatan pendelegasian tugas.
Daftar Invetaris Alat Dan Bahan Di Ruang HCU RS TK.II Udayana
1. Alat Rumah Tangga
Kondisi
No Nama Barang Jumlah
Baik Buruk

1. Almari Pasien 7 

2. Almari alat/obat 4 

3. Kitchen set -

4. Meja tulis 4 

5. Kursi lipat -

6. Kursi kerja 7 5 2

7. Kursi pasien 7 

8. Kursi mahasiswa -

9. Kompor gas set -

10. Lemari piring 1 

11. Gelas 7 

12. Pisau dapur 1 

13. Kulkas 1 

14. Teko -

15. Meja visite 3 

16. Papan pasien 1 

17. Bak sampah tertutup 12 

18. Bak botol infus 1 

19. Kalkulator 1 

20. Dispenser 1 

21. Meja tindakan 2 

22. Lemari linen 1 

23. Loker penyimpanan barang 1 

24. Kursi 13 
25. Serok 1 

26. Sapu lidi 1 

27. Lap pel 2 

28. Sikat WC 6 

29. Sapu bulu 1 

30. Sikat lantai 5 

31. Tangkai pel 1 

32. Sapu ijuk 2 

33. Sapu lawa-lawa 1 

34. Gayung 5 

35. Ember besar 2 

36. Ember sedang 3 

37. Sandal 12 

38. Termos air panas -

39. Komputer 1 

40. Bak kamar mandi 5 

41. Jam dinding 2 

42. Tempat tidur pasien 7 

43. Tempat tidur perawat 1 

44. Lemari pasien 7 

45. AC 8 

46. Stavol 1 

2. Alat Medis
Kondisi
No Nama Barang Jumlah
Baik Buruk

1. Spignomanometer 3 

2. Stetoskop 3 
3. Standar infus 9 8 1

4. Troli oksigen 1 

5. Troli sampah 1 

6. Troli meja perawat 8 

7. Troli meja pasien 7 

8. Trombol sedang 1 

9. Trombol kecil 1 

10. Trombol Besar 1 

11. Kursi roda 1 

12. Brancar 1 

13. Timbangan BB 1 

14. Irigator set 2 

15. Sterilisator -

16. Manometer 9 

17. Bengkok besar 1 

18. Bengkok kecil 1 

19. Comp cucing tertutup 9 

20. Pispot 1 

21. Urinal 1 

22. EKG 1 

23. Nebulizer 2 

24. Spatel 2 

25. Micro mask / selang oksigen 35 

26. Minor surgery set one med 1 

27. Flow O2 sentral 10 

28. Registing 2 

29. Blood warmer -

30. Ambubag 2 
31. Tourniquet 2 

32. Bedside monitor 7 

33. Syiringe pump 5 

34. Infus pump 4 

35. Suction pump 3 

36. Ventilator anak 1 

37. Termometer 2 

38. Reflek hummer 1 

39. Lampu senter 1 

40. Bak instrument sedang 1 

41. Bak instrument besar 1 

42. Bak instrument kecil 1 

43. Korentang 3 

44. Tempat korentang 1 

45. Blass put 1 

46. Pinset anatomi 4 

47. Pinset sirugi 4 

48. Gunting jaringan 2 

49. Gunting hecting tumpul 1 

50. Gunting verban 2 

51. Gunting aff hacting 1 

52. Clempean 2 

53. Arteri klem lurus 4 

54. Klem coher 0 

55. Duk klem 2 

56. Handrub 9 

57. DC syok 1 
3. Alat Tenun
Kondisi
No Nama Barang Jumlah
Baik Buruk

1. Kasur 8 

2. Laken 48 

3. Stik laken 4 

4. Selimut lurik 15 

5. Sarung bantal 80 

6. Bantal 46 

7. Perlak 30 

8. Handuk 3 

9. Schoot 2 

10. Taplak meja -

11. Sarung tangan 2 

12. Duk lubang - 

13. Masker 5 

14. Topi -

Anda mungkin juga menyukai