PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit itu rumah sakit dituntut untuk
dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah
ditentukan.
Sedangkan di Rumah Sakit Tk. II Udayana Denpasar nilai phlebitis yang ditemukan dalam
kurun waktu 5 bulan ( bulan agustus sampai bulan desember 2015 ) rata – rata yaitu 6,8
‰, angka menunjukkan nilai phlebitis di Rumah Sakit Tk. II Udayana Denpasar masih
diatas nilai standar nasional dari Kemenkes yaitu 1,5 ‰.
Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan,
serta monitoring dan evaluasi.
Karena itu untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial terhadap pasien, petugas dan
pengunjung perlu dilakukan upaya – upaya pencegahan dan pengendalian infeksi yang
dalam pelaksanaannya memerlukan landasan / pedoman berupa : Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi dengan tujuan sebagai panduan bagi petugas medis, paramedis
maupun non medis dalam melaksanakan pelayanan maupun dalam melakukan tindakan
medis kepada pasien sehingga infeksi nosokomial tidak terjadi di Rumah Sakit Tk. II
Udayana Denpasar.
1
BAB II
Rumah Sakit Tk. II Udayana merupakan Rumah Sakit Militer yang menjadi Rumah Sakit
rujukan tertinggi di lingkungan Kodam IX/Udayana yang mempunyai tugas pokok yaitu
memberikan pelayanan Kesehatan bagi personel TNI – AD, PNS beserta keluarganya di
jajaran Kodam IX/Udayana dan merupakan Rumah Sakit rujukan dari personel TNI-AU/
TNI-AL/ PNS dan keluarganya ( Rumah Sakit integrasi).
Rumah Sakit Tk. II Udayana Denpasar dengan alamat Jl. PB Sudirman No. 1 Denpasar
Bali. Nomor telpon (0361) 228061 – 228068, (0361) 246356. Email
rumahsakitudayana@yahoo.com.Website http//www.rumahsakitudayanadenpasar.com.
Adapun Surat Ijin Operasional dari Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar
dengan Nomor : 256/13/1373/DB/DPMPTSP/2019 tanggal 23 April 2019 berlaku sampai
dengan23 April 2024. Status Rumah Sakit terakreditasi Utama versi Snar edisi 1 nomor :
KARS-SERT/846/VII/2019 tanggal 02 Juli 2019, masa berlaku sampai dengan 01 Juli
2022. Kelas Rumah Sakit C (Kepmenkes Nomor HK/03.05/I.4/2612/II). Kapasitas tempat
tidur 127 TT.
Status tanah milik TNI AD dengan luas lahan 32200 M², Luas bangunan 13290.32 M², luas
tempat usaha 13290.32 M². Kondisi bangunan baik.
Listrik menggunakan PLN dengan 326.100 KVA/ 220 Volt, Genzet 200.000 KVA, dan air
PAM dan sumur pompa sebagai cadangan.
2
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA
DENPASAR
Menjadikan Rumah Sakit Tk. II Udayana sebagai Rumah Sakit kebanggaan prajurit ,PNS
dan keluarga serta masyarakat umum di wilayah Bali..
C. Falsafah
a. Pelanggan adalah insan yang sangat penting bagi rumah sakit untuk itu
b. haknya harus dihormati dan dilindungi.
c. Ramah tamah, kasih sayang, saling menghargai dan keterbukaan
merupakan budaya kami.
d. Bekerja dengan ikhlas, demi kepuasan pelanggan dan kesembuhan pasien adalah
motivasi kerja karyawan Rumah Sakit Tk. II Udayana.
e. Karyawan rumah sakit adalah sumber daya manusia yang sangat berharga, oleh
karena itu perlu diperhatikan kesejahteraan dan hak-haknya.
D. Nilai
3
c. Solid : Pelayanan diberikan atas dasar kerja sama dan kekompakan dengan
memperhatikan koordinasi, integritas dan berlanjut.
d. Komitmen : Pelayanan dilaksanakan dengan dilandasi komitmen yang tinggi untuk
menjaga nama baik satuan.
e. Transparan dan akuntabel : Keterbukaan dan mengikuti sistem yang terstandarisasi
merupakan pilihan terbaik untuk menuju good governance.
Mengembalikan kondisi kesehatan yang prima bagi prajurit, ASN dan keluarga serta
meningkatkan derajat kesehatan umum.
4
BAB IV
5
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI
ANGGOTA KOMITE
TIM PPI
IPCO IPCN
Drg Sri Purna Ns. Surani, S.Kep & Ns. I Wyn Nengah Arsana, S.Kep
ANGGOTA KOMITE
PERINATAL Ns. Yuni Herlina, S.Kep P. BKIA Nyoman Susanti Amd.Keb
SANDAT Ns. Komang Krisnawati,S.Kep P. MATA Ketut Rembani, Amd Kep
RATNA Wayan Indrayani, Amd.Kep P. BEDAH Ns Ni Made Kartini, S.Kep
KARTIKA Ns Tri Dhamayanti, S.Kep P. ANAK Ini Putu Mustika Dewi Amd.Keb
ANGGREK AA Sri Juli Pastriantari, Amd.Kep P. THT Maria Benedikta Kidi Purek
DAHLIA Luh Gede Sri Santusti Amd.Keb P. SPESIALIS Ayu Sunarti, Amd.Kep
6
HCU Ns Farida Febriyanti, S.Kep P. INTERNA Ns. Asni Bertha, S.Kep
OK Wayan Sri Maeni, Amd. Kep P. ONKO Ns A A Purwanti, S.Kep
NGURAH RAI Ns. I Gst Ayu Kristin, S.Kep VK Ini Luh Putu Ari Sandi Teguh P
Amd. Keb
IGD Ni Wayan Putu Sueni, Amd.Kep P. Orthopedi I Wayan Sudira, A.Md.Kep
BAB VI
URAIAN JABATAN
B. Komite PPI
1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di
lingkungan kerjanya, baik Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SOP dan kewaspadaan isolasi.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Ketua Panitia PPI.
4. Bersama Ketua Panitia PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI di
Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
5. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama – sama Ketua Panitia PPI
memperbaiki kesalahan yang terjadi.
6. Memonitor petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari petugas
kesehatan ke pasien atau sebaliknya.
7. Bersama Ketua Panitia PPI menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi
tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang diperlukan pada kasus yang
terjadi di Rumah Sakit.
8. Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi termasuk terhadap limbah, laundry,
gizi, dan lain – lain dengan menggunakan daftar tilik.
9. Memonitor kesehatan lingkungan.
10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antiotika yang rasional.
8
11. Mendesain, melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi surveilans infeksi yang
terjadi di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
12. Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke Ketua Panitia PPI dan Kepala
Rumah Sakit.
13. Memberikan motivasi dan teguran tentang kepatuhan pelaksanaan PPI.
14. Memberikan saran desain ruangan Rumah Sakit agar sesuai dengan prinsip PPI.
15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung Rumah Sakit tentang PPI.
16. Meningkatkan kesadaran pasien, pengunjung, dan keluarga tentang topik infeksi
yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.
17. Sebagai koordinator antara Departemen atau Unit dalam mendeteksi, mencegah,
dan mengedalikan infeksi Rumah Sakit.
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir suveilans setiap pasien di unit rawat inap
masing – masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI pada setiap
personel ruangan di unit rawatnya masing – masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi kepada
pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi
pengunjung di ruang rawat masing – masing, konsultasi prosedur yang harus
dijalankan bila belum paham.
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan standar
isolasi.
9
10
BAB VII
Keterkaitan Hubungan Kerja PPI dengan Unit Kerja Lain di RS Tk. II Udayana Denpasar
1. Hubungan kerja PPI dengan anggota ruang pendaftaran poliklinik rumah sakit
11
Mengobservasi pelaksanaan cuci tangan dan etika batuk pada personil ruang
pendaftaran poliklinik
13
12. Hubungan kerja PPI dengan Fisioterapi
20. Hubungan kerja PPI dengan IGD, Ruang Rawat Jalan, Rawat Inap, OK
15
BAB VIII
Dalam upaya mempersiapkan panitia PPI yang handal, perlu kiranya melakukan kegiatan
menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM yaitu proses mengantipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya
adalah mendayagunakan sumber – sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada
waktu yang dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia adalah sebagai berikut :
16
Kualifikasi Personil
17
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Pada kegiatan orientasi pegawai baru materi yang disampaikan adalah sebagai berikut :
18
BAB X
Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi menjangkau ke dalam setiap bagian dari
pelayanan rumah sakit dan melibatkan individu di berbagai unit dan pelayanan.
1. Rapat rutin
Rapat rutin komite pencegahan dan pengendalian infeksi dilakukan rutin setiap bulan pada
minggu ke 3. Rapat rutin ini mengkoordinasikan kebijakan, pedoman, panduan atau SPO
PPI, termasuk mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi rumah sakit sehingga bisa dinformasikan dengan ke anggota unit
kerja nya masing – masing.
Adapun rapat rutin PPI dengan unit kerja terkait ini dibuat dalam bentuk matrik sebagai
berikut :
19
2 Perawat - IPCLN - Menyampaikan hasil Mgg ke 1
- perawat ruangan dari pengumpulan data tiap bulan
- perawat poliklinik surveilans tiap bulan
kepada perawat
- Menyampaikan
laporan hasil monitoring
IPCN di tiap unit kerja
- Menyampaikan
informasi terbaru yang
berkaitan dengan
kebijakan, pedoman,
panduan atau SPO PPI
3 Profesional - IPCO - Evaluasi kinerja tim Mgg ke 2
pencegahan - IPCN pencegahan dan tiap bulan
dan - anggota komite pengendalian infeksi
pegendalian PPI - Masalah dan
infeksi pemecahannya
- Evaluasi dan
rekomendasi
- RTL ( rencana tindak
lanjut )
4 Urusan rumah - Urdal - Evaluasi pelaksanaan Mgg ke 3
tangga ( - Cleaning service monitoring ICRA tiap bulan
housekeeping) bangunan di rumah
sakit.
- Memonitoring MoU
tentang renovasi dan
pembangunan di rumah
sakit
- Pengadaan alat – alat
kebersihan dalam upaya
pengendalian
lingkungnan dari PPI
-Mensosialisasikan
secara kontinu pelatihan
penggunaan spill kit
oleh petugas cleaning
service.
5 Tenaga lain - CSSD - Menyampaikan Mgg ke 4
sesuai ukuran - Laundry laporan monitoring oleh tiap bulan
dan - Farmasi IPCN
kompleksitas - Sanitasi - Pengadaan saran dan
rumah sakit prasarana yang
menunjang pelaksanaan
PPI
- Memonitoring
pemantauan kualitas air
dan udara di rumah
sakit dan tindak lanjut
dari hasilnya.
20
2. Rapat insidental
Rapat insidental diselenggarakan sewaktu – waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas segera.
21
BAB XI
PELAPORAN
1. Laporan harian
Laporan harian yang disampaikan kepada panitia pencegahan dan pengendalian infeksi
adalah laporan formulir surveilans setiap pasien yang rawat inap berupa formulir
surveilans ILO, ISK dan plebhitis dari masing – masing ruangan rawat inap yang diisi
oleh IPCLN.
2. Laporan bulanan
Laporan bulanan yang dilaporkan kepada panitia pencegahan dan pengendalian infeksi
adalah rekapan bulanan dari laporan surveilans yang dikumpulkan tiap hari hasil
rekapitulasi monitoring dan diserahkan ke PMKP.
Laporan bulanan dikirim ke Dinas Kesehatan melalui tim SPM ( Standar Pelayanan
Minimal) Rumah Sakit Tk. II Udayana Denpasar.
Program kerja Komite PPI dilaporkan ke Kementerian Kesehatan melalui laporan hasil
pelaksanaan program, tindak lanjut dan rekomendasi.
3. Laporan tahunan
Laporan tahunan dibuat setiap akhir tahun dilaporkan dan diserahkan ke PMKP untuk
selanjutnya di sampaikan ke pihak manajemen rumah sakit
Ditetapkan di Denpasar
Pada tanggal 14 Agustus 2020
____________________________
Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana,
22