Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN AKTUALISASI

PADA PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)


GOLONGAN III ANGKATAN XV
TAHUN 2019

HAND OFF PASIEN


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAIS

PEMERINTAH
KABUPATEN SELUMA

Disusun oleh:

Nama : dr. Muchamad Apriyanto


NIP : 19860411 201903 1 002
Jabatan : Dokter Umum Pertama
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Tais Kabupaten
Seluma

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN JAKARTA
i
2019

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
GOLONGAN III ANGKATAN XV
TAHUN 2019

Oleh:

Nama : Muchamad Apriyanto


NIP : 19860411 201903 1 002
Jabatan : Dokter Umum Pertama
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Tais Kabupaten
Seluma

Telah disetujui untuk diseminarkan


di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta
pada Tanggal 17 Desember 2019

Coach, Mentor,

dr. Embry Netty, M.Kes M dr. Wiwin Herwinipt.


NIP. 19571111 198710 2 001 NIP. 19770320 200604 2 014

i
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… ii

BAB I PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA


A. Profil RSUD Tais........................................................................ 1
B. Visi, Misi, dan Nilai RSUD Tais.................................................. 2
C. Struktur Organisasi RSUD Tais................................................. 6
D. Profil Instalasi Gawat Darurat RSUD Tais................................. 6
E. Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat RSUD Tais …….. 7
F. Profil Peserta ............................................................................ 8

BAB 2. RANCANGAN AKTUALISASI


A. Deskripsi Isu ............................................................................. 10
B. Identifikasi Core Issue ............................................................... 11
C. Penetapan Penyebab................................................................ 12
D. Gagasan Pemecah Isu ............................................................. 14
E. Matriks Rancangan Aktualisasi ................................................. 15
F. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ............................... 15

BAB 3. LAPORAN AKTUALISASI


A. Laporan Pencapaian Aktualisasi ............................................... 20
B. Rincian Pelaksanaan dan Analisis Dampak Kegiatan …………. 23

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN


A. SImpulan ................................................................................... 33
B. Saran ........................................................................................ 33

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 34


LAMPIRAN ………………………………………………………………… 35
ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai dasar dan makna utama RSUD Tais …................................5

Tabel 2. Sasaran Kerja Pegawai.................................................................8

Tabel 3. Rincian Kegiatan Penyelesaian Isu.............................................14

Tabel 4. Rancangan Kegiatan Aktualisasi.................................................16

Tabel 5. Waktu Rencana, Aktualisasi, Kendala, dan Solusi Pelaksanaan


Kegiatan …..……………………………………………….……….. 22

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD Tais ……………………….............. 6

Gambar 2. Struktur Organisasi IGD RSUD Tais…………...........................7

Gambar 3. Diagram sebab-akibat metode


Fishbone.................................12
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, penguasa alam


raya ini yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada
penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai nilai dasar
CPNS. Kegiatan aktualisasi telah dilaksanakan di unit kerja penulis yaitu
Rumah Sakit Umum Daerah Tais Kabupaten Seluma dengan tujuan
meningkatkan mutu dan kualitas petugas kesehatan di Rumah Sakit.
Laporan ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti seminar Latsar CPNS
Golongan III angkatan XV Kabupaten Seluma yang dilaksanakan di Balai
Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta.
Penyusunan dan penyelesaian aporan aktualisasi ini tak lepas dari
bimbingan, saran,bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada :
1. dr. Wiwin Herwini, Direktur RSUD Tais dan juga selaku Mentor yang
memberikan bimbingan kepada penulis sejak penyusunan rancangan,
proses aktualisasi hingga penyusunan laporan kegiatan aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi PNS;
2. dr. Embry Netty, M. Kes, coach yang memberikan arahan dan
masukan kepada penulis sejak penyusunan rancangan hingga
laporan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dengan baik:
3. Widyaiswara, pengampu materi, tim pendamping dan staf dari BBPK
Jakarta yang telah membagikan ilmunya yang berharga untuk penulis;
4. Istriku yang tercinta, drg. Yunirahmilia, yang sama sama berjuang dari
awal kegiatan Latsar hingga penyelesaian laporan aktualisasi ini;
5. Segenap keluarga besar yang selalu memberikan doa dan dukungan
moril kepada penulis;
6. Rekan rekan kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Tais Kabupaten
Seluma.

Penulis menyadari bahwa laporan aktulaisasi ini masih jauh dari


kesempurnaan. Untuk itu penulis berharap masukan, kritikan dan saran
yang membangun sangat dibutuhkan darii berbagai pihak untuk membuat
laporan aktualisasi menjadi lebih baik. Semoga laporan ini dapat
memberikan kontribusi positif serta bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 16 Desember 2019

Penulis
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA

A. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Tais


1. Sejarah Rumah Sakit
RSUD Tais merupakan satu – satunya Rumah Sakit Umum
Pemerintah yang dimiliki oleh Kabupaten Seluma. Terletak di Jalur
Lintas Barat Sumatera di Kelurahan Selebar Kecamatan Seluma
Timur, RSUD Tais berdiri pada tahun 2005. Peresmian dilakukan
oleh Bupati Seluma H. Murman Effendi,SE pada tanggal 3 Agustus
2006. RSUD Tais merupakan Rumah Sakit Tipe D berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No : 767/MENKES/SK/VI/2010.
Pertama kali beroperasi, RSUD Tais hanya terdiri dari 3 ( tiga )
gedung utama antara lain Unit Gawat Darurat, Gedung Poliklinik
dan Gedung Administrasi1.

2. Gambaran Pelayanan
Beberapa pelayanan yang ditawarkan oleh pihak rumah sakit
kepada masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan rawat darurat:
a. Gawat darurat umum.
2. Pelayanan rawat jalan dan rawat inap
a. Poliklinik bedah.
b. Poliklinik penyakit dalam.
c. Poliklinik kebidanan dan kandungan.
d. Poliklinik Umum.
e. Poliklinik gigi.
f. Poliklinik anak
g. Poliklinik THT
h. Pelayanan rawat inap.
i. Pelayanan laboratorium
j. Pelayanan farmasi.
k. Pelayanan gizi.
l. Pelayanan Radiologi.
m. Pelayanan ambulans/mobil jenazah.
n. Pelayanan rekam medis.
o. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit.
p. Pelayanan administrasi manajemen1.

B. Visi, Misi, Tugas, Fungsi, Tujuan Dan Nilai Dasar RSUD Tais
1. Visi dan Misi
a. Visi
Visi RSUD Tais adalah “Menjadi Rumah Sakit yang
Berkualitas, Profesional dan Terjangkau” Makna dari visi
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: bahwa pelayanan
kesehatan pasien harus berdasarkan standar kualitas untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien sehingga pasien
dapat memperoleh kepuasan yang akhirnya dapat
meningkatkan kepercayaan kepada Rumah Sakit.
b. Misi
Misi merupakan peran strategik yang diinginkan dalam
mencapai visi Rumah Sakit Umum Daerah Tais.Untuk
mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan Misi sebagai berikut
“Meningkatkan Profesionalisme Pelayanan Kesehatan,
Menyiapkan Sumber Daya Manusia dan Teknologi
Kesehatan Yang berkualitas, Mewujudkan Sistem
Pembiayaan Kesehatan Yang Efektif dan Efisien”1

2. Tugas.
Rumah Sakit Umum Daerah Tais Kabupaten Seluma memiliki
tugas pokok membantu sebagian tugas Bupati, dalam
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang pelayanan kesehatan dalam hal ini, tugas pokok tersebut
diterjemahkan sebagai urusan Pemerintahan Kabupaten Seluma.
Selanjutnya berdasarkan Rincian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Seluma, serta dibantu
oleh beberapa staf dalam rangka pelaksanaan tugas pada bidang
ini.
RSUD Tais berkedudukan sebagai unsur pendukung tugas
kepala Daerah yang dipimpin oleh Direktur yang berkedudukan di
bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
Di samping itu tugas RSUD Tais adalah memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna tingkat lanjut
sesuai standar pelayanan rumah sakit, hukum, etika1.

3. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas,
Rumah Sakit Umum Daerah Tais menyelenggarakan beberapa
fungsi yaitu:
1. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan.
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah
daerah bidang pelayanan kesehatan.
3. Pembinaan dan pelaksanaan bidang kesehatan.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
RSUD Tais bertugas memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna tingkat kedua sesuai standar
pelayanan rumah sakit, hukum, etika. Untuk melaksanakan itu
RSUD Tais berfungsi :
1. Menyelenggarakan pelayanan medik
2. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik
3. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan
4. Menyelenggarakan promosi layanan kesehatan
5. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
6. Menyelenggarakan pelayanan sosial kesehatan
7. Menyelenggarakan administrasi umum, keuangan dan
layanan pendukung lainnya

4. Tujuan
Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan misi
tersebut di atas, menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai. Sasaran dan tujuan yang ditetapkan dan disusun Indikator
Kinerja Utamanya dan lingkup sasaran dan tujuan Rencana
strategis. Dengan demikian rumusan tujuan tersebut sebagai
berikut:
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan dan mengembangkan Rumah Sakit Umum
Daerah Tais agar menjangkau dan terjangkau oleh
masyarakat luas, serta meningkatkan mutu pelayanan dengan
bekerja secara professional.
2. Tujuan Khusus :
- Meningkatkan Utilisasi Instalasi Rawat Jalan, Instalasi
Gawat Garurat (IGD), Instalasi Rawat Inap, dan
pemeriksaan penunjang medis (Laboratorium, Radiologi,
Fisioterapi)
- Meningkatkan kapabilitas dan kuantitas SDM
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
rumah sakit.
- Meningkatkan kepuasan pasien
- Meminimalkan KejadianTidak Diinginkan (KTD)1
5. Nilai Dasar
Nilai dasar yang dijunjung tinggi dalam penyelenggaraan
Rumah Sakit Umum Daerah Tais terdapat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Nilai dasar dan Makna Utama RSUD Tais


No. Nilai Makna Nilai

1 Ikhlas berbuat sesuatu bukan untuk mendapat pujian


dari siapapun, tapi untuk mencari ridho dan
pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.
2 Profesional bekerja dengan cerdas dan trampil sesuai standar
profesi, selalu mengikuti perkembangan ilmu
terkini.
3 Disiplin menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu,
tepat cara dan tepat guna dengan selalu
memperhatikan nilai-nilai agama, norma, etika
dan hukum yang berlaku
4 Jujur kesesuaian antara lisan, hati dan perbuatan, tidak
berbohong serta tidak melanggar hak orang lain
5 Bersahabat selalu bersikap ramah, sopan, saling hormat dan
menghargai serta mampu bekerjasama
C. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Tais
Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Tais dapat
terlihat pada gambar di bawah ini :

DEPT.
OBSGIN

Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD Tais Kabupaten Seluma

D. Profil Instalasi Gawat Darurat RSUD Tais


Instalasi Gawat darurat merupakan bagian dari Rumah Sakit yang
berperan dalam pelayanan penanganan awal bagi pasien yang
mengalami sakit atau cedera yang dapat membahayakan hidupnya.
Petugas pemberi layanan di IGD antara lain Dokter, Perawat, dan
Bidan. IGD RSUD Tais memiliki tenaga kesehatan yang terdiri dari 6
dokter umum, 17 perawat, dan 4 bidan2.
Di IGD pasien biasanya menjalani pemilahan terlebih dahulu dan
dilakukan anamnesis untuk membantu menentukan sifat dan
keparahan penyakitnya. Penderita yang terkena penyakit serius
biasanya lebih sering mendapat visite dokter daripada mereka yang
penyakitnya tidak begitu parah. Setelah penaksiran dan penanganan
awal, pasien dapat dilakukan hand off di ruang rawat inap ataupun
dapat dirujuk ke RS lain setelah distabilkan terlebih dahulu dengan
berbagai alasan.

E. Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat RSUD Tais


Struktur organisasi Instalasi Gawat Darurat RSUD Tais dapat terlihat
pada gambar di bawah ini :

Gambar 2. Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat RSUD Tais


F. Profil Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Profil peserta pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan XV
tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Nama : dr. Muchamad Apriyanto
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 11 April 1986
NIP : 19860411 201903 1 002
Pangkat/Gol : III/b
Jabatan : Dokter Umum Pertama
Unit Kerja : RSUD Tais Kabupaten Seluma
Pendidikan Terakhir : S1 Profesi Dokter
Telpon : 082186633336
E-mail : alihadjin@gmail.com
Peserta pelatihan dasar merupakan salah satu CPNS pada
Kabupaten Seluma, Unit Kerja Rumah Umum Daerah Tais, Instalasi
Gawat Darurat. Tugas pokok jabatan adalah sebagai staf medis
dokter umum di Instalasi Gawat Darurat.
Ruang lingkup kerja peserta adalah pelayanan Instalasi Gawat
Darurat.. Sasaran kinerja pegawai peserta pelatihan tercantum pada
tabel .

Tabel 2. Sasaran Kerja Pegawai


No Kegiatan Tugas Jabatan Target
1 Melakukan Pelayanan Medik Umum/10 pasien 120 laporan

2 Melakukan Pelayanan Spesialisastik 6 laporan


sederhana/10 pasien

3 Melakukan Tindakan Khusus oleh Dokter Umum 6 laporan


Kompleks Tingkat I/10 pasien

4 Melakukan Tindakan Spesialistik Kompleks 4 laporan


Tingkat I/10 pasien

5 Melakukan Tindakan Darurat Medik Tingkat 10 laporan


Sederhana/10 pasien

6 Melakukan Tindakan Darurat Medik Spesialistik 6 laporan


Sederhana/10 pasien

7. Melakukan Tugas Jaga/Shift di RS/6 jam 50 Laporan


BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu
Keselamatan pasien terutama di rumah sakit sangatlah penting.
Standar akreditasi rumah sakit di Indonesia saat ini mengacu pada
Joint Commission International (JCI), yang berfokus pada patient
safety (keselamatan pasien). Terdapat 1,3 juta kasus kesalahan
medis terjadi setiap tahunnya, dengan 48.000 sampai 98.000 dari
kasus tersebut menyebabkan kematian pasien3. Di Australia, dari
25.000 sampai dengan 30.000 kejadian sentinel yang seharusnya
dapat dicegah, 11% diantaranya disebabkan karena kegagalan
komunikasi3.
Komunikasi antar profesi di rumah sakit memiliki tujuan untuk
menjaga kelangsungan perawatan pada pasien mulai dari Instalasi
Gawat Darurat hingga ke ruang perawatan3. Salah satu komunikasi
antar profesi di rumah sakit terjadi pada saat hand off pasien. Hand off
adalah proses pengalihan wewenang dan tanggung jawab utama
untuk memberikan penanganan dan perawatan klinis kepada pasien
dari satu pengasuh ke salah satu pengasuh yang lain. Pengasuh
termasuk dokter jaga, dokter tetap ruang perawatan, perawat ruangan
dan bidan di ruang rawat. Komunikasi yang dilakukan selama proses
hand off pasien merupakan periode penting terhadap kontinuitas dan
keberhasilan perawatan pasien. Proses hand off pasien yang buruk
dapat menjadi faktor penyebab terjadinya kesalahan medis4,5.
Dalam aplikasinya proses hand off banyak diabaikan oleh tenaga
medis maupun tenaga perawatan. Banyak kasus pasien diantar dari
IGD ke ruangan disertai oleh rekam medis yang belum terisi
sepenuhnya. Kontribusi rekam medis yang buruk pada hand off
mengakibatkan terjadinya kesalahpahaman antara petugas dari IGD
dengan petugas di ruang rawat sehingga seringkali ditemui ada
panggilan ulang ke petugas IGD ataupun kebingungan dalam
penanganan tindakan selanjutnya4,5.
Dalam penyelenggaraan hand off di RSUD Tais Kabupaten Seluma
telah terlaksana, namun masih banyak terdapat kekurangan.
Ketidaklengkapan form pengisian status rekam medis, kurang
pahamnya petugas IGD dalam pembacaan rekam medis, serta tidak
tersedianya alat untuk memverifikasi status rekam medis yang sudah
diisi dengan sempurna menjadi penyebab sering timbulnya
kesalahpahaman antar petugas.
Sebagai calon PNS yang ditempatkan sebagai dokter ahli pertama
di Instalasi Gawat Darurat RSUD Tais Kabupaten Seluma, masalah
yang dipaparkan di atas merupakan masalah nyata yang
membutuhkan perbaikan dan partisipasi aktif segera. Nilai-nilai yang
telah dipelajari selama Pelatihan Dasar CPNS dapat diaktualisasikan
pada tugas kerja dan prinsip berfikir inovatif. Saya berharap dapat
berpartisipasi aktif mengurai masalah hands off antara petugas di
RSUD Tais.

B. Identifikasi Core Issue


Berdasarkan hasil scanning environment terhadap masalah yang
ada dan dibutuhkan prioritas masalah yang harus segera ditangani,
maka ditetapkan satu isu adalah Miskomunikasi petugas IGD dengan
petugas rawat inap saat hand off pasien rawat inap (Manajemen ASN,
pelayanan publik, WoG). Penetapan isu ini juga berdasarkan hasil
diskusi dengan mentor terkait permasalahan apa yang harus segera
diselesaikan di Instalasi Gawat darurat RSUD Tais Kabupaten
Seluma. Target aktualisasi dan habituasi dalam satu tahun dharapkan
95% petugas IGD paham dan mengerti tentang perlunya kelengkapan
pengisian status rekam medis pasien IGD sehingga tidak terjadi lagi
miskomunikasi dengan petugas rawat inap saat hand off pasien rawat
inap.
C. Penetapan Penyebab
Berikut ini akan dipaparkan uraian penyebab miskomunikasi
petugas IGD dengan petugas rawat inap saat hand off pasien.
Penyebab akan diuraikan dengan menggunakan pendekatan diagram
fishbone meliputi machine (mesin atau teknologi), method (metode
atau proses), money, material (konsumsi dan informasi), man power
(tenaga kerja atau pekerjaan fisik) atau mind power (pekerjaan
pikiran), dan mother nature. Pendekatan lain dilakukan dengan
melihat masalah tersebut dari aspek manajemen PNS, whole of
government, pelayanan publik.

M M M
Miskomunikasi
petugas IGD dengan
petugas rawat inap
saat hand off pasien

M M

Gambar 3. Diagram sebab-akibat metode Fishbone

Man

 Kurangnya pemahaman petugas IGD tentang kelengkapan


pengisian kajian awal status rekam medis IGD.

Money

 Dana yang belum mencukupi untuk menyediakan bagan alur


verifikasi status rekam medis pasien.

Material
 Belum tersedianya media berupa bagan alur mengenai
kelengkapan pengisian kajian awal status rekam medis pasien IGD

Method

 Kurangnya sosialisasi terhadap verifikasi kelengkapan pengisian


status rekam medis pasien IGD

 Belum adanya SOP terkait verifikasi kelengkapan status rekam


medis pasien IGD

 Belum tersedianya alat verifikasi kelengkapan pengisian status


rekam medis pasien IGD

Machine

 Tidak ada

Mother Nature

 Tidak ada
D. Gagasan Pemecahan Isu
Dalam rangka menyelesaikan permasalahan, maka perlu dilakukan
upaya penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
pemeriksaan kelengkapan pengisian status rekam medis IGD,
verifikasi rekam medis serta sosialisasi untuk menghindari
miskomunikasi antara petugas saat hand off. Rincian mengenai
kegiatan penyesaian isu adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Rincian kegiatan penyelesaian isu


No Kegiatan Sumber
.
Penyusunan Standar Operasional Prosedur ( SOP )
SKP dan
pemeriksaan kelengkapan pengisian status rekam
1. Tugas
medis pasien IGD..
Tambahan
Pembuatan skema/alur pemeriksaan kelengkapan SKP dan
2. status rekam medis pasien IGD sebelum hand off. Tugas
Tambahan
Pembuatan materi/alat yang memastikan bahwa Inovasi
status rekam medis pasien IGD sudah terisi dengan
3.
lengkap sebelum hand off (terverifikasi).

Penyampaian hasil standarisasi melalui Sosialisasi SKP dan


tentang pengisian, pencatatan, dan verifikasi status Tugas
4.
rekam medis pasien IGD Tambahan
E. Matriks Rancangan Aktualisasi
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rancangan kegiatan
yang akan dilakukan oleh peserta untuk mengatasi isu yang terdapat
di unit kerja dengan menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS
(ANEKA). Rancangan kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada matriks
sebagai berikut:

Tabel 4. Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Tais Kabupaten Seluma
Isu yang : Miskomunikasi antara petugas IGD dengan petugas
diangkat rawat inap saat hand off pasien (Manajemen ASN,
Pelayanan publik, WoG)
Gagasan : Pembuatan SOP, media penerangan berupa bagan
pemecahan alur, pembuatan stempel verifikasi IGD, diikuti oleh
isu sosialisasi

F. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi dilakukan di RSUD Tais dalam
waktu 1 ( satu ) bulan. Jadwal pelaksanaan aktualisasi tertuang pada
tabel5.
Matriks Rancangan Aktualisasi

Kontribusi
Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Terhadap Penguatan
No Kegiatan Mata Pelatihan
Kegiatan Hasil Visi Misi Nilai Organisasi
Organisasi
Dengan melakukan
1. Penyusunan a. Pengumpulan Catatan pengumpulan data dan Kegiatan ini Kegiatan ini
Standar data dan studi studi studi dokumen diharapkan diharapkan dapat
Operasional dokumen dokumen menggambarkan proses dapat memberikan
Prosedur Akuntabilitas6. berkontribusi penguatan
pemeriksaan terhadap misi terhadap nilai
kelengkapan b. Berkonsultasi Catatan / Saya berkonsultasi kepada RSUD Tais organisasi RSUD
pengisian status dengan notulensi Atasan dengan sopan dan yaitu Tais yaitu
rekam medis Kepala IGD hasil santun (Etika Publik)7 “Meningkatkan profesionalisme,
pasien IGD. dan Karu IGD konsultasi Profesionalisme disiplin, dan jujur
Pelayanan
c. Pembuatan SOP Saya mengerjakan dan Kesehatan”
SOP menyelesaikan pekerjaan
dengan segera, tepat,
bertanggung jawab, dan
tanpa membuang-buang
waktu (Anti Korupsi)8

2. Pembuatan a. Diskusi dan Notulensi Saya berkonsultasi kepada Kegiatan ini Kegiatan ini
skema/alur konsultasi hasil Atasan dengan sopan dan bertujuan untuk diharapkan dapat
pemeriksaan dengan kepala konsultasi santun (Etika Publik)7 dan memudahkan memberikan
kelengkapan IGD dan Karu /diskusi dilakukan secara penanganan penguatan
status rekam IGD mengenai musyawarah kelengkapan terhadap nilai
medis pasien IGD rancangan (Nasionalisme)9 rekam medis organisasi RUD
sebelum hand off alur/skema untuk hand off Tais yaitu iklas,
versi cetak yang akan di pasien. professional,
buat Diharapkan disiplin, dan jujur.
dapat
berkontribusi
terhadap visi
RSUD Tais
b. Pembuatan Bagan Alur Saya mengerjakan dan yaitu “Menjadi
skema/bagan Kegiatan menyelesaikan pembuatan Rumah Sakit
alur versi cetak bagan alur kegiatan yang
dengan segera, tepat, Berkualitas,
bertanggung jawab, dan Profesional dan
tanpa membuang-buang Terjangkau”
waktu (Anti Korupsi)8

3. Pembuatan a. Pembuatan Gambar Dengan melakukan Melakukan Kegiatan ini


materi/alat yang gambar rancangan pemuatan gambar pembuatan alat diharapkan dapat
memastikan rancangan stempel rancangan stempel verifikasi memberikan
bahwa status stempel verifikasi verifikasi menggambarkan diharapkan penguatan
rekam medis verifikasi yang proses Akuntabilitas6 dapat terhadap nilai
pasien IGD sudah akan diajukan memberikan organisasi RUD
terisi dengan kepada kepala kontribusi pada Tais yaitu iklas,
lengkap sebelum IGD misi RSUD Tais professional,
hand off dalam disiplin, dan jujur.
(terverifikasi) b. Konsultasi Notulensi Saya berdiskusi dengan “Menyiapkan
bersama hasil Atasan dengan sopan dan Sumber Daya
dengan konsultasi santun (Etika Publik)7 dan Manusia dan
Kepala IGD mengutamakan Teknologi
dan Karu IGD musyawarah Kesehatan
mengenai (Nasionalisme)9 Yang
format stempel berkualitas”
verifikasi
c. Membuat Stempel Saya mengerjakan dan
stempel menyelesaikan pembuatan
verifikasi stempel dengan segera,
kelengkapan tepat, bertanggung jawab,
status rekam dan tanpa membuang-
medis IGD buang waktu (Anti
Korupsi)8

4. Sosialisasi Bahan Dengan melakukan Melakukan Penyusunan


tentang a. Mempersiapka sosialisasi persiapan bahan sosialisasi konsep sosialisasi
standarisasi n bahan sosialisasi diharapkan didasari oleh nilai
pengisian, sosialisasi menggambarkan proses dapat ANEKA, whole of
pencatatan, dan Akuntabilitas6 memberikan government dalam
verifikasi status kontribusi pada pelayanan publik
rekam medis misi RSUD Tais akan mewujudkan
pasien IGD dalam nilai-nilai RSUD
b. Meminta izin Izin dari Meminta izin dari mentor “Menyiapkan Tais yaitu iklas,
kepada mentor mentor untuk melakukan Sumber Daya professional,
untuk sosialisasi Manusia dan disiplin, jujur, dan
melakukan menggambarkan proses Teknologi bersahabat.
sosialisasi Etika Profesi7, Kesehatan
Nasionalisme9, dan Yang
Manajemen ASN10 berkualitas”
c. Pembuatan Undangan Proses penentuan waktu
udangan dan dan jadwal dan tempat pelatihan tanpa
jadwal sosialisasi disertai konflik kepentingan
sosialisasi mencerminkan sikap Anti
pada petugas Korupsi8
IGD dan
petugas Rawat
Inap

d. Melakukan Daftar hadir Melakukan sosialisasi dan


sosialisasi Peserta dan memberikan informasi
laporan hasil dilakukan dengan cermat,
sosialisasi bertanggung jawab,
informasinya tidak
menyesatkan (Akuntabili-
tas)6, berdasarkan prinsip
keahlian di bidang
kedokteran (Etika Publik)7
menggunakan metode
ilmiah serta inovatif
(komitmen mutu)11

Tabel 5. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


Nov Des
No Kegiatan
2 3 4 5 1 2 3 4
1. Penyusunan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) pemeriksaan kelengkapan
pengisian status rekam medis pasien IGD..
2. Pembuatan skema/alur pemeriksaan kelengkapan status rekam medis pasien
IGD sebelum hand off.
3. Pembuatan materi/alat yang memastikan bahwa status rekam medis pasien IGD
sudah terisi dengan lengkap sebelum hand off (terverifikasi).
4. Penyampaian hasil standarisasi melalui Sosialisasi tentang pengisian,
pencatatan, dan verifikasi status rekam medis pasien IGD
BAB III

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Laporan Pencapaian Aktualisasi

Pelaksanaan aktualisasi dimulai dengan pembekalan para

peserta Latsar mengenai bela negara dan wawasan kebangsaan

(Agenda 1), nilai-nilai ANEKA (Agenda 2), serta peran dan

kedudukan PNS di NKRI (Agenda 3). Ketiga agenda ini pada

prinsipnya merupakan bekal bagi penulis untuk melakukan

aktualisasi di unit kerja dengan menginternalisasikan nilai-nilai

ANEKA dan mewujudkannya dalam kedudukan dan peran penulis

sebagai ASN di unit kerja.

Dalam aktualisasi ini penulis mengajukan proyek pemeriksaan

kelengkapan rekam medis Instalasi Gawat darurat ( Verifikasi ).

Seperti yang telah dikemukakan di sebelumnya bahwa penulis

memilih tema ini dikarenakan proses komunikasi Hand Off ( serah

terima ) pasien antara petugas IGD dengan petugas rawat inap

masih belum optimal. Dalam aplikasinya sering terjadi miskomunikasi

petugas IGD dengan petugas rawat inap saat hand off pasien rawat

inap. Banyak kasus pasien diantar dari IGD ke ruangan disertai oleh

rekam medis yang belum terisi sepenuhnya. Kontribusi rekam medis

yang buruk pada hand off mengakibatkan terjadinya


kesalahpahaman antara petugas dari IGD dengan petugas di ruang

rawat inap.

Dalam rangka menyelesaikan permasalahan, penulis

mengerjakan pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO)

setelah berdiskusi dan berkonsultasi dengan pimpinan, mentor, dan

rekan kerja di Instalasi Gawat Darurat. Selain pembuatan SPO,

untuk menunjang optimalisasinya, SPO tersebut penulis tuangkan

dalam sebuah bagan alur pemeriksaan kelengkapan pengisian

status rekam medis IGD, selanjutnya penulis juga membuat stempel

sebagai bukti bahwa rekam medis IGD tersebut telah dilakukan

pemeriksaan. Setelah semua media tersebut tersedia, penulis

mengundang dan melakukan sosialisasi dengan petugas IGD dan

petugas Rawat Inap dalam bentuk presentasi kegiatan.

detail pelaksanaan kegiatan dan hambatan yang dialami oleh penulis

dalam pelaksanaan aktualisasi dijabarkan dalam tabel berikut ini.


Tabel Waktu Rencana, Aktualisasi, Kendala, dan Solusi Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Tanggal Tanggal Kendala Solusi Keterangan
. Perencanaan Pelaksanaan
1. Penyusunan 8 – 23 8 – 23  Waktu  Menyegerakan Terlaksana
Standar Prosedur Pengumpulan data dan November November persiapan penyusunan tepat waktu
Operasional studi dokumen 2019 2019 penyusunan usulan SPO sesuai jadwal
pemeriksaan SPO yang  Lebih sering yang
kelengkapan Berkonsultasi dengan bersamaan konsultasi direncanakan
pengisian status Kepala IGD dan Karu dengan kepala Instalasi
rekam medis IGD waktu IGD dan Kepala
pasien IGD. persiapan Ruangan IGD
Pembuatan SPO survey
akreditasi
2. Pembuatan Diskusi dan konsultasi 11 – 23 11 – 23  Waktu  Tetap Terlaksana
skema/alur dengan kepala IGD dan November November penyusunan melaksanakan sesuai jadwal
pemeriksaan Karu IGD mengenai 2019 2019 dan kegiatan yang
kelengkapan status rancangan alur/skema pembuatan meskipun direncanakan
rekam medis yang akan di buat bagan alur dalam kegiatan
pasien IGD berbarengan survey
sebelum hand off Pembuatan dengan akreditasi
versi cetak skema/bagan alur versi kegiatan  Konsultasi juga
cetak survey dilakukan
akreditasi melalui aplikasi
pesan instan
(Whatsapp)
3. Pembuatan Pembuatan gambar 18 – 30 18 – 30  Penulis  Menyegerakan Terlaksana
materi/alat yang rancangan stempel November November ditugaskan pengajuan tepat waktu
memastikan bahwa verifikasi yang akan 2019 2019 Direktur RS rancangan sesuai jadwal
status rekam medis diajukan kepada kepala mengikuti stempel yang
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Tanggal Tanggal Kendala Solusi Keterangan
. Perencanaan Pelaksanaan
pasien IGD sudah IGD kegitan  Lebih sering direncanakan
terisi dengan Pelatihan konsultasi dan
lengkap sebelum Konsultasi bersama UTDRS di diskusi dengan
hand off dengan Kepala IGD luar kota kepala Instalasi
(terverifikasi) dan Karu IGD IGD dan Kepala
mengenai format Ruangan IGD
stempel verifikasi  Berdiskusi
melalui aplikasi
Membuat stempel pesan instan
verifikasi kelengkapan (Whatsapp)
status rekam medis
IGD

4. Sosialisasi tentang 2–7 2 - 10  Penulis  Menyesuaikan sosialisasi


standarisasi Mempersiapkan bahan Desember Desember ditugaskan dan Mengatur tetap
pengisian, sosialisasi 2019 2019 Direktur RS ulang jadwal terlaksana
pencatatan, dan mengikuti sosialisasi pada minggu
verifikasi status Meminta izin kepada kegitan ke 2 bulan
rekam medis mentor untuk Pelatihan Desember
pasien IGD melakukan sosialisasi UTDRS di
luar kota
Pembuatan udangan kemudian
dan jadwal sosialisasi melakukan
pada petugas IGD dan sosialisasi
petugas Rawat Inap hasil
pelatihan
Melakukan sosialisasi tersebut
pada rekan
kerja di
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Tanggal Tanggal Kendala Solusi Keterangan
. Perencanaan Pelaksanaan
UTDRS
B. Rincian Pelaksanaan dan Analisis Dampak Kegiatan

Berikut ini adalah rincian pelaksanaan aktualisasi dan dampak dari


masing masing kegiatan aktualisasi.

Kegiatan 1 Penyusunan Standar Prosedur Operasional


pemeriksaan kelengkapan pengisian status rekam
medis pasien IGD
Waktu : 8 – 23 November 2019
Pelaksanaan
Tahapan :
1. Pengumpulan data dan studi dokumen
Kegiatan
2. Berkonsultasi dengan Kepala IGD dan Karu IGD
3. Pembuatan SPO

Dokumentasi : 1. Catatan studi dokumen


(terlampir) 2. Notulensi hasil diskusi
3. Daftar hadir peserta diskusi & Konsultasi
kegiatan
4. Berkas Standar Prosedur Operasional
5. Foto kegiatan
Pemaknaan Nilai Dasar Profesi PNS :
Dalam penyusunan Standar Prosedur Operasional mengenai
pemeriksaan kelengkapan pengisian status rekam medis ini, penulis
melakukan pengumpulan data dan studi dokumen secara jujur dan
transparan mengenai apa saja yang akan di tuangkan dalam SPO, baik itu
berupa data berkas rekam medis maupun kebijakan kebijakan mengenai
rekam medis (Akuntabilitas) kemudian berkonsultasi dan berdiskusi
kepada atasan dan menyampaikan ide mengenai rancangan SPO dengan
sopan dan santun (Etika Publik). Selanjutnya penulis mengerjakan dan
menyelesaikan penyusunan dan pembuatan SPO dengan segera, tepat,
bertanggung jawab, dan tanpa membuang-buang waktu (Anti Korupsi).
Kontribusi Visi Misi dan Penguatan Nilai Budaya Organisasi :
Kegiatan ini dapat berkontribusi terhadap misi RSUD Tais yaitu
“Meningkatkan Profesionalisme Pelayanan Kesehatan” dimana RSUD
Tais merupakan satu-satunya rumah sakit di kabupaten Seluma Provinsi
Bengkulu.
Kegiatan ini juga dapat memberikan penguatan terhadap nilai organisasi
RSUD Tais yaitu profesionalisme, disiplin, dan jujur dan merupakan
implementasi pelayanan secara profesional, bermutu, dan manusiawi
sesuai dengan kode etik kedokteran.
Analisis Dampak :
Penerapan nilai-nilai ANEKA menjadi sangat penting untuk membantu
menjalankan kegiatan dengan lancar dan menghasilkan SPO yang tepat.
Penerapan nilai Akuntabilitas dalam bentuk pengumpulan data dan studi
dokumen yang yang benar dilakukan secara jujur dan transparan penting
untuk diimplementasikan. Tanpa adanya akuntabilitas, data dan studi
dokumen untuk penyusunan SPO yang akan dibuat tidak akan sesuai
dengan tujuan awal dan dapat dengan mudah direkayasa untuk
kepentingan penulis sendiri.
Dengan penerapan nilai Etika Publik, penulis menyadari bahwa
dibutuhkan konsultasi dan diskusi serta masukan dari atasan dan rekan
kerja dengan cara penyampaian tutur kata dan prilaku yang ramah, sopan
dan santun. Bila Etika Publik tidak dilakukan dengan baik, akan
memunculkan dampak yaitu ketidakpuasan atasan dan rekan kerja
terhadap tutur kata dan perilaku penulis hingga atasan dan rekan kerja
enggan atau bahkan tidak mau memberikan masukan dan dukungan
terhadap penulis.
Implementasi nilai-nilai ANEKA sangat dibutuhkan dan penting untuk
penerapan nilai Anti Korupsi membuat penulis mengerjakan tugas
dengan sebaik-baiknya, tidak menunda-nunda tugas, dan bertanggung
jawab dengan apa yang dibuat. Tanpa adanya nilai anti korupsi dapat
dipastikan hasil SPO yang dibuat tidak akan berkualitas dan penulis akan
terburu buru dan tidak akan menyelesaikan SPO yang telah dibuat sesuai
dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

Kegiatan 2 Pembuatan skema/alur pemeriksaan kelengkapan


status rekam medis pasien IGD sebelum hand off versi
cetak
Waktu : 11 – 23 November 2019
Pelaksanaan
Tahapan :
1. Berkonsultasi dengan Kepala IGD dan Karu IGD
Kegiatan
2. Pembuatan Bagan Alur/Skema

Dokumentasi : 1. Notulensi hasil diskusi


(terlampir) 2. Daftar hadir peserta diskusi & Konsultasi
kegiatan
3. Foto kegiatan
4. Foto Bagan Alur versi cetak
Pemaknaan Nilai Dasar Profesi PNS :
Untuk memudahkan dalam pemahaman Standar Prosedur Operasional
pemeriksaan kelengkapan rekam medis IGD, maka penulis
menuangkannya dalam pembuatan bagan alur/skema. Dalam kegiatan ini,
penulis berkonsultasi dan berdiskusi kepada atasan dan menyampaikan
ide mengenai rancangan bagan alur dengan sopan dan santun (Etika
Publik). Selanjutnya penulis mengerjakan dan menyelesaikan pembuatan
bagan alur/skema pemeriksaan kelengkapan rekam medis IGD kemudian
mencetaknya dalam bentuk stand banner dengan segera, tepat,
bertanggung jawab, dan tanpa membuang-buang waktu (Anti Korupsi).

Kontribusi Visi Misi dan Penguatan Nilai Budaya Organisasi :


Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan pemahaman tentang prosedur
pemeriksaan kelengkapan rekam medis untuk hand off pasien.
Diharapkan dapat berkontribusi terhadap visi RSUD Tais yaitu “Menjadi
Rumah Sakit yang Berkualitas, Profesional dan Terjangkau”
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan penguatan terhadap nilai
organisasi RUD Tais yaitu iklas, professional, disiplin, dan jujur.
Analisis Dampak :
Dalam kegiatan ini, penerapan nilai nilai ANEKA berupa konsultasi dan
berdiskusi kepada atasan dan menyampaikan ide mengenai rancangan
bagan alur dengan sopan dan santun (Etika Publik). dampaknya bila nilai
etika publik ini tdak dilakukan, maka atasan dan rekan kerja merasa tidak
nyaman, enggan atau bahkan tidak mau memberikan masukan dan
dukungan terhadap penulis karena sikap dan prilaku penulis yang tidak
baik dand apat menimbulkan kesalahpahaman antar sejawat dan rekan
kerja.
Selanjutnya penulis mengerjakan dan menyelesaikan pembuatan bagan
alur/skema pemeriksaan kelengkapan rekam medis IGD kemudian
mencetaknya dalam bentuk stand banner dengan segera, tepat, tanpa
membuang-buang waktu (Anti Korupsi). jika nilai anti korupsi ini tidak
dilaksanakan, maka banner yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang
diinginkan dan tidak layak untuk ditampilkan karena terburu buru dalam
pengerjaannya sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat
terhambat.

Kegiatan 3 Pembuatan materi/alat yang memastikan bahwa status


rekam medis pasien IGD sudah terisi dengan lengkap
sebelum hand off (terverifikasi)
Waktu : 18 – 30 November 2019
Pelaksanaan
Tahapan : 1. Pembuatan gambar rancangan stempel verifikasi
Kegiatan yang akan diajukan kepada kepala IGD.
2. Konsultasi bersama dengan Kepala IGD dan
Karu IGD mengenai format stempel verifikasi.
3. Membuat stempel verifikasi kelengkapan status
rekam medis IGD.
Dokumentasi : 1. Gambar rancangan stempel
(terlampir) 2. Notulensi hasil diskusi
3. Daftar hadir peserta diskusi & Konsultasi
kegiatan
4. Foto kegiatan
5. Foto stempel
Pemaknaan Nilai Dasar Profesi PNS :
Kegiatan aktualisasi pembuatan stempel verifikasi ini dimulai dengan
melakukan pembuatan gambar rancangan stempel verifikasi
(Akuntabilitas). Kemudian saya berdiskusi dengan Atasan dengan sopan
dan santun dalam menyampaikan tujuan dan pendapat serta ide (Etika
Publik), berkomunikasi secara dua arah dan dilakukan dengan
mengutamakan musyawarah (Nasionalisme) untuk mengasilkan output
yang terbaik. Setelah itu saya mengerjakan dan menyelesaikan
pembuatan stempel dengan segera, tepat, bertanggung jawab, dan tanpa
membuang-buang waktu (Anti Korupsi)

Kontribusi Visi Misi dan Penguatan Nilai Budaya Organisasi :


Melakukan pembuatan alat verifikasi diharapkan dapat memberikan
kontribusi pada misi RSUD Tais dalam “Menyiapkan Sumber Daya
Manusia dan Teknologi Kesehatan Yang berkualitas”
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan penguatan terhadap nilai
organisasi RUD Tais yaitu iklas, professional, disiplin, dan jujur.
Analisis Dampak :
Kegiatan pembuatan gambar rancangan stempel verifikasi
(Akuntabilitas). Kemudian saya berdiskusi dengan Atasan dengan sopan
dan santun dalam menyampaikan tujuan dan pendapat serta ide (Etika
Publik),. Apabila nilai ini tidak dilaksanakan, maka penerimaan terhadap
ide dan pendapat menjadi terganggu dan mengakibaytkan
ketidaknyamanan kerja di unit kerja.
Untuk mengasilkan output yang terbaik ,dilakukan komunikasi secara dua
arah mengutamakan musyawarah (Nasionalisme). Dampak apabila nilai
tersebut tidak dilaksanakan, maka akan timbul ego pribadi karena tidak
mau menerima pendapat dari pihak lain dan merasa bahwa pendapatnya
paling benar. Hal ini akan menimbulkan perselisihan paham dikemudian
hari.
Dalam pengerjaan dan penyelesaian pembuatan stempel dilakukan
dengan segera, tepat, bertanggung jawab, dan tanpa membuang-buang
waktu (Anti Korupsi). Tanpa adanya nilai anti korupsi dapat dipastikan
hasil stempel yang dibuat tidak akan berkualitas dan waktu pembuatan
akan terburu buru dan tidak sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

Kegiatan 4 Sosialisasi tentang standarisasi pengisian, pencatatan,


dan verifikasi status rekam medis pasien IGD
Waktu : 2 – 10 Desember 2019
Pelaksanaan
Tahapan : 1. Mempersiapkan bahan sosialisasi
Kegiatan 2. Meminta izin kepada mentor untuk melakukan
sosialisasi
3. Pembuatan udangan dan jadwal sosialisasi pada
petugas IGD dan petugas Rawat Inap
4. Melakukan sosialisasi
Dokumentasi : 1. Print out bahan presentasi
(terlampir) 2. Undangan sosialisasi
3. Daftar hadir peserta dan laporan hasil sosialisasi
4. Foto kegiatan
Pemaknaan Nilai Dasar Profesi PNS :
Sebelum melakukan sosialisasi mengenai verifikasi rekam medis, penulis
melakukan persiapan bahan sosialisasi berupa kumpulan data data dan
media output aktualisasi yaitu SPO, Bagan alur, dan stempel verifikasi
(Akuntabilitas). Kemudian meminta izin dari mentor untuk melakukan
sosialisasi dengan cara yang sopan dan santun karena materi yang akan
disosialisasikan berkaitan dengan profesi mentor dan penulis sendiri
(Etika Profesi) serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik
(Nasionalisme), dan sesuai dengan arah kebijakan yang ditetapkan oleh
Rumah Sakit berdasarkan standar profesi yang dimiliki oleh penulis
Manajemen ASN).
Penulis melakukan sosialisasi dan memberikan informasi kepada peserta
sosialisasi dengan cermat, bertanggung jawab, informasinya tidak
menyesatkan, dan menggunakan data data yang relevan (Akuntabilitas),
berdasarkan prinsip keahlian di bidang ilmu kedokteran yang dimiliki oleh
penulis (Etika Publik) menggunakan metode ilmiah berupa presentasi
power point serta inovatif dengan menggunaikan teknologi informasi yang
tersedia (Komitmen Mutu).
Kontribusi Visi Misi dan Penguatan Nilai Budaya Organisasi :
Melakukan sosialisasi diharapkan dapat memberikan kontribusi pada misi
RSUD Tais dalam “Menyiapkan Sumber Daya Manusia dan Teknologi
Kesehatan Yang berkualitas”
Penyusunan konsep sosialisasi didasari oleh nilai ANEKA, whole of
government dalam pelayanan publik akan mewujudkan nilai-nilai RSUD
Tais yaitu iklas, professional, disiplin, jujur, dan bersahabat.

Analisis Dampak :
Bahan bahan persentasi sosialisasi sudah penulis kumpulkan dan
dipersiapkan dengan matang (Akuntabilitas). Apabila nilai ini tidak
diterapkan, maka pada saat presentasi akan sulit menyampaikan maksud
dan tujuan dari presentasi itu sendiri senhingga menimbulkan
kebingungan untuk peserta sosialisasi.
Sebelum melakukan sosialisasi, penulis meminta izin kepada mentor
sekaligus menyampaikan jadwal dan tempat sosialisasi secara sopan dan
santun (Etika Profesi) dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
(Nasionalisme). Dampak bila tidak terlaksananya nilai tersebut adalah
timbulnya ketidaknyaman dalam berkomunikasi dan dapat mengurangi
rasa hormat menghormati dan saling menghargai.
Selain itu, penulis memiliki standar profesi kedokteran (Manajemen ASN)
yang sesuai dengan arahan dan ketetapan Rumah Sakit. Bila dalam
pelaksanaannya tidak diterapkan nilai nilai manajemen ASN, maka
sosialisasi akan menjadi subjektif hanya sesuai dengan keingginan
penulis saja tanpa memandang kebijakan yang sudai ditetapkan oleh
Rumah Sakit.
Informasi yang diberikan pada saat sosialisasi dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya karena berlandaskan data data
yang relevan (Akuntabilitas) sesuai dengan bidang ilmu kedokteran
(Etika Publik). Bila nilai nilai ini dilalaikan, dampak yang timbul adalah
peserta rapat mendapatkan informasi yang tidak sesuai, asal asalan, dan
menyesatkan, dan dapat berakibat menurunnya mutu pelayanan itu
sendiri.
Sosialisasi dibawakan dengan menggunakan teknologi Notebook dan
metode presentasi power point dengan tampilan yang menarik untuk
peserta (Komitmen Mutu). Dampak apabila prinsip dari nilai komitmen
mutu ini tidak dilaksanakan adalah kegiatan yang dilakukan menjadi tidak
sesuai target yang diharapkan dan berdampak menurunnya mutu dan
kemampuan pegawai dalam penguasaan teknologi informasi yang
semakin berkembang saat ini

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Seorang Calon Pegawai Negeri SIpil yang merupakan bagian
dari ASN mempunyai fungsi sebagai pelaksana dan pembuat
kebijakan publik, pelayan publik, dan juga sebagai perekat dan
pemersatu bangsa. Aktualisasi sebagai bagian dari agenda Latsar
CPNS memiliki fungsi dan dampak yang sangat signifikan dalam
membentuk karakter PNS. Aktualisasi nilai-nilai “ANEKA” dalam
pelaksanaan tugas dan jabatan di pemerintahan dapat pula sarana
peningkatan kompetensi teknis dan inovasi CPNS.
Pelaksanaan aktualisasi di lingkungan kerja penulis dimulai dari
tanggal 8 November 2019 hingga tanggal 12 Desember 2019. Penulis
mengambil tema mengenai “ miskomunikasi antara petugas IGD
dengan petugas Rawat Inap saat Hand Off ( serah terima ) pasien
rawat inap”. Ada 4 kegiatan aktualisasi yang telah terlaksana dengan
output sebagai berikut ini : 1) Standar Prosedur Operasional (SPO),
2) Bagan alur pemeriksaan kelengkapan rekam medis IGD, 3)
Stempel verifikasi, dan 4) Sosialisasi kepada petugas pelayanan.
Kegiatan aktualisasi dapat dilaksanakan seluruhnya walaupun
mengalami sedikit kendala teknis namun hal tersebut dapat diatasi.

B. Saran
Program aktualisasi CPNS ini sangat bermanfaat untuk
meningkatkan pelayanan yang bermutu dan bekualitas. Namun
diperlukan komitmen dari berbagai pihak untuk menjalankan apa yang
telah disepakati untuk kemajuan rumah sakit. Penulis juga
merekomendasikan sistem verifikasi rekam medis IGD yang
terintegrasi secara online dengan sistem SIMRS yang sedang
dikembangkan oleh rumah sakit dengan harapan dapat digunakan
dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tim RSUD Tais, 2019. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Tais.
Seluma, RSUD Tais
2. Tim RSUD Tais, 2019. Pedoman Pelayanan IGD RSUD Tais.
Seluma, RSUD Tais.
3. Dwi, Novita H, dkk. 2015. Gambaran Proses Komunikasi Dokter
UGD dalam Timbang Terima Pergantian Jam Dinas di Rumah Sakit
A. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 28, No. 4. Malang, Unbraw.
4. Kamil, Hajjul, 2011. Handover Dalam Pelayanan Keperawatan,
Idea Nursing Journal, Banda Aceh, Unsyiah.
5. Marwiyati, 2014. Share Hand Off Patient Communication Dalam
Pelayanan Kesehatan. Jurnal Manajemen Keperawatan volume 2,
Semarang, UNDIP.
6. Kusumasari, B., S. Dwiputrianti, dan E.L. Allo, 2015, Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS: Nilai - Nilai Dasar PNS: Akuntabilitas,
Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.
7. Kumorotomo, W., N.R.D. Wirapradja, dan A. Imbaruddin, 2015,
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nilai - Nilai Dasar PNS: Etika
Publik, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.
8. Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015, Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS: Nilai - Nilai Dasar PNS: Anti Korupsi, Jakarta,
Lembaga Administrasi Negara.
9. Latief, Y., A. Suryanto, dan A.A. Muslim, 2015, Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS: Nilai – Nilai Dasar PNS: Nasionalisme, Jakarta,
Lembaga Administrasi Negara.
10. Idris, I., Y. Suwarno, B.H. Purwana, S. Dendi, S. Imran, dan B.S.P.
Nusa, 2017, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen
Aparatur Sipil Negara, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.
11. Yuniarsih, T., dan M. Taufiq, 2015, Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Nilai - Nilai Dasar PNS: Komitmen Mutu, Jakarta, Lembaga
Administrasi Negara.
LAMPIRAN

Lampiran kegiatan 1

Foto kegiatan 1. Diskusi dan Konsultasi Penyusunan SPO

Lampiran kegiatan 2

Foto kegiatan 2. Diskusi dan Konsultasi Pembuatan Bagan Alur

Foto Bagan Alur versi cetak


Lampiran kegiatan 3

Foto kegiatan 3. Diskusi dan Konsultasi Format Stempel Verifikasi

Lampiran kegiatan 4

Foto Konsultasi Persiapan Sosialasi dengan Mentor.

Foto kegiatan Sosialisasi

Anda mungkin juga menyukai