Nama : ANISSA
NIS : 1718.10.09
TAHUN 2019
HALAMANPENGESAHAN
Pembimbing Penguji
Mengetahui :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, rahmat, serta hidayahNya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan kegiatan prakerin di Klinik prima husada dan Puskesmas beji dan
juga telah selesai dalam menyusun laporan prakerin dengan judul ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP NY.K DENGAN DIAGNOSA DBD
Maksud dan tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai bentuk
pertanggung jawaban penyelesaian tugas dan kelengkapan bukti belajar. Laporan
ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Ns. Lastuti Purwaningsih S.Kep, selaku Kepala Sekolah SMK Meilia
Medika
2. Bapak Syarif Hidayatullah S.Pd.I, selaku Ketua Program Prakerin
3. Ibu Ns. Lastuti Purwaningsih S.Kep, selaku Guru Pembimbing di Klinik
Prima Husada
4. Ibu Heni Safitri SKM, selaku Guru Pembimbing di Puskesmas Beji
5. Bapak, Ibu Guru, serta karyawan SMK MEILIA MEDIKA
6. Kedua Orang Tua
Kami meminta maaf atas ketidak sempurnaanya dan juga memohon kritik
dan saran agar bisa lebih baik lagi dalam membuat karya tulis ini. Harapan kami
mudah-mudahan apa yang tersusun ini bisa memberikan manfaat untuk yang
membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ................................................................................................................. i
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Klinik Utama Rawat Inap Prima Husada pada mulanya berawal dari apotek
dan klinik umum 24 jam di bawah Yayasan Prima Husada yang didirikan pada
tahun 1994 atas prakarsa dari kumpulan dokter spesialis dan apoteker. Lokasi dari
klinik ini berada di lingkungan perumahan masyarakat ekonomi menengah atas,
yang sangat pesat perkembangannya, sehingga menuntut perkembangan
pelayanan kesehatan yang lebih lengkap dan bermutu, maka pada tahun 1997,
ditingkatkan menjadi Klinik dan Rumah Bersalin Prima Husada.
Dengan berjalannya waktu serta untuk mengatur pertumbuhan bisnis
kesehatan yang sangat cepat bertumbuh maka pemerintah menertibkan peraturan
menteri kesehatan tentang klinik dengan PERMENKES No. 028 Tahun 2011
yang menyatakan bahwa klinik dibagi menjadi dua, yaitu Klinik Pratama dan
Klinik Utama. Klinik Pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus, sedangkan Klinik Utama
merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau
pelayanan medik dasar dan spesialistik.
Sesuai dengan jumlah dan komposisi SDM, sarana, dan prasarana, serta
operasional, maka Klinik dan Rumah Bersalin Prima Husada tersebut ditingkatkan
menjadi Klinik Utama Rawat Inap Prima Husada dengan nomor izin :
3
d) Paket Persalinan
1. Persalinan Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan
2. Persalinan Dokter Umum
3. Persalinan Bidan
e) Penunjang Diagnostik
1. Laboratorium
2. USG Kebidanan
f) Pelayanan Fisioterapi
g) Pelayanan Imunisasi
h) Pelayanan Perawatan Wajah ( Facial, Peeling, dan Magic Peel )
i) Fasilitas Ruang Perawatan
1. VIP ( 1 kamar )
2. Kelas I ( 1 kamar 2 tempat tidur )
3. Kelas II ( 2 kamar 2 tempat tidur
4. Kelas III ( 1 kamar 2 tempat tidur )
j) Ambulance 24 jam
k) Apotik Prima Husada 24 jam
5
RUPS
DEWAN KOMISARIS
BIDAN FARMASI
ASIST. APOTEKER & HRD & GA
JURU RESEP
PERAWAT HRD
GUDANG
PENUNJANG MEDIS CLEANING
KASIR SEKURITI
PENGADAAN MEDIK
PENGADAAN MEDIK RESEPSIONIS
KEUANGAN
AKUNTANSI
KEUANGAN
ADMINISTRASI
MARKETING
PERPAJAKAN
6
Alur Kegiatan :
PENDAFTARAN
UGD
APOTIK
7
1.2. Tujuan
PROSES PELAKSANAAN
2.1 Laporan Pendahuluan
1. Pengertian
Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang hidup di
wilayah tropis dan subtropis. Diperkirakan terdapat setidaknya 50 juta kasus
demam berdarah di seluruh dunia tiap tahunnya. (Tjin Willy, 2018 )
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk. Demam berdarah DBD dulu disebut
penyakit “break-bone” karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana
tulang terasa retak.
2. Etiologi
DBD diketahui disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan RNA
virus dengan nukleokapsid ikosahedral dan dibungkus oleh lapisan kapsul lipid.
Virus ini termasuk kedalam kelompok arbovirus B, famili Flaviviridae, genus
Flavivirus. Flavivirus merupakan virus yang berbentuk sferis, berdiameter 45-60
nm, mempunyai RNA positif sense yang terselubung, bersifat termolabil, sensitif
terhadap inaktivasi oleh dietil eter dan natrium dioksikolat, stabil pada suhu
70oC4,7. Virus dengue mempunyai 4 serotipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3,
DEN 4.
3. Patofisiologi
Virus dengue yang telah masuk ketubuh penderita akan menimbulkan
viremia. Hal tersebut akan menimbulkan reaksi oleh pusat pengatur suhu di
hipotalamus sehingga menyebabkan ( pelepasan zat bradikini, serotinin, trombin,
Histamin) terjadinya: peningkatan suhu. Selain itu viremia menyebabkan
pelebaran pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan perpindahan cairan
9
4.PATHWAY
4. Manifestasi klinis
Gejala demam berdarah, antara lain adalah demam, nyeri perut, muntah, dan
tubuh lemas. Penderita demam berdarah juga mengalami perdarahan, seperti pada
hidung, gusi, atau di bawah kulit, sehingga tampak seperti memar. Darah juga bisa
terdapat dalam urine, feses, atau muntah. Segera cari pertolongan medis, bila
timbul sesak napas atau keringat dingin.
Sedangkan demam dengue adalah bentuk ringan dari infeksi virus Dengue.
Sama halnya dengan demam berdarah, demam dengue dimulai dengan gejala
demam. Gejalanya muncul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan bisa berlangsung
selama 10 hari. Sejumlah gejala demam dengue meliputi:
11
Suhu badan tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih.
Sakit kepala berat
Nyeri pada sendi, otot, dan tulang.
Hilang nafsu makan.
Nyeri pada bagian belakang mata.
Mual dan muntah.
Pembengkakan kelenjar getah bening.
Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah demam).
5. Komplikasi
a. Ensefalopati Dengue
Pada umumnya ensefalopati terjadi sebagai komplikasi syok yang
berkepanjangan dengan pendarahan, tetapi dapat juga terjadi pada DBD yang
tidak disertai syok. Gangguan metabolik seperti hipoksemia, hiponatremia,
atau perdarahan, dapat menjadi penyebab terjadinya ensefalopati. Melihat
ensefalopati DBD bersifat sementara, maka kemungkinan dapat juga
disebabkan oleh trombosis pembuluh darahotak, sementara sebagai akibat
dari koagulasi intravaskular yang menyeluruh. Dilaporkan bahwa virus
dengue dapat menembus sawar darah otak. Dikatakan pula bahwa keadaan
ensefalopati berhubungan dengan kegagalan hati akut.Pada ensefalopati
cenderung terjadi udem otak danalkalosis, maka bila syok telah teratasi
cairan diganti dengan cairan yang tidak mengandung HC03- dan jumlah
cairan harus segera dikurangi. Larutan laktat ringer dektrosa segera ditukar
dengan larutan NaCl (0,9%) : glukosa (5%) = 1:3.
Untuk mengurangi udem otak diberikan dexametason 0,5 mg/kg BB/kali
tiap 8 jam, tetapi bila terdapat perdarahan saluran cerna sebaiknya
kortikosteroid tidak diberikan. Bila terdapat disfungsi hati, maka diberikan
vitamin K intravena 3-10 mg selama 3 hari, kadar gula darah diusahakan >
80 mg. Mencegah terjadinya peningkatan tekanan intrakranial dengan
mengurangi jumlah cairan (bila perlu diberikan diuretik), koreksi asidosis dan
elektrolit.Perawatan jalan nafas dengan pemberian oksigen yang adekuat. Untuk
mengurangi produksi amoniak dapat diberikan neomisin dan laktulosa.
12
b. Kelainan ginjal
Gagal ginjal akut pada umumnya terjadi pada fase terminal, sebagai
akibat dari syok yang tidak teratasi dengan baik. Dapat dijumpai sindrom
uremik hemolitik walaupun jarang. Untuk mencegah gagal ginjal maka
setelah syok diobati dengan menggantikan volume intravaskular, penting
diperhatikan apakah benar syok telah teratasi dengan baik. Diuresis
merupakan parameter yang penting dan mudah dikerjakan untuk mengetahui
apakah syok telah teratasi. Diuresis diusahakan > 1 ml / kg berat badan/jam.
Oleh karena bila syok belum teratasi dengan baik, sedangkan volume cairan
telah dikurangi dapat terjadi syok berulang. Pada keadaan syok berat sering
kali dijumpai akute tubular necrosis, ditandai penurunan jumlah urin dan
peningkatan kadar ureum dan kreatinin.
c. Udema paru
Udem paru adalah komplikasi yang mungkin terjadi sebagai akibat
pemberian cairan yang berlebihan. Pemberian cairan pada hari sakit ketiga
sampai kelima sesuai panduan yang diberikan, biasanya tidak akan
menyebabkan udem paru oleh karena perembesan plasma masih terjadi.
Tetapi pada saat terjadi reabsorbsi plasma dari ruang ekstravaskuler, apabila
cairan diberikan berlebih (kesalahan terjadi bila hanya melihat penurunan
hemoglobin dan hematokrit tanpa memperhatikan hari sakit), pasien akan
mengalami distress pernafasan, disertai sembab pada kelopak mata, dan
ditunjang dengan gambaran udem paru pada foto rontgen dada. Komplikasi
demam berdarah biasanya berasosiasi dengan semakin beratnya bentuk demam
berdarah yang dialami, pendarahan, dan shock syndrome. Komplikasi paling
serius walaupun jarang terjadi adalah sebagai berikut:
13
1. Dehidrasi
2. Pendarahan
3. Jumlah platelet yang rendah
4. Hipotensi
5. Bradikardi
6. Kerusakan hati
6. Pemeriksaan diagnostic
7. Penatalaksanaan
dokter, bila penderita tidak sadar diatur selang selin perhatian kebersihan kulit
juga pakaian bersih dan kering.
A.Definisi
Asuhan keperwatan adalah serangkaian proses yang sistematis mulai dari tahap
pengkajian sampai dengan evaluasi yang bertujuan untuk memberikan
pelayananan kepada pasien dalam uasaha memperbaiki maupun memelihara
derajat kesehatan pasien yang didasari teori keperawatan.
DS DO
1. Pasien mengatakan demam
1. 1. Pasien tampak pucat
naik turun ± 5 hari 2. 2. TTV
2. Pasien mengatakan mual dan TD: 130/80 mmHg
muntah 4x sehari S: 38ᶱC
3. Pasien mengatakan nyeri N: 80 x/menit
abdomen dibagian ulu hati RR: 20 x/menit
3. Hasil laboratorium H2TL
Hemoglobin: 13,8 g/dl
Hematokrit: 42%
Trombosit: 121.000*ribu/mm3
Leukosit: 2.300*/mm3
B.Analisa data
2. Minggu Ds:
20/01/2019 a.pasien mengatakan
mual dan muntah
b.pasien mengatakan
mual dan muntah sejak 3 Gangguan
hari dan hari ini sudah nutrisi kurang Kurangnya
4x dari intake nutrisi
Do: kebutuhan
a.mukosa bibir pasien tubuh
kering
b.pasien tampak lemas
c. konjungtiva tampak
pucat
3. Minggu Ds:
20/01/2019 Pasien mengatakan
lemas
Do:
1. Pasien nampak lemas
Pasien berbaring di Imobilisasi Gangguann
tempat tidur aktivitas
Hasil laboratorium sehari-
H2TL seharib/d
Hemoglobin: 13,8 g/dl kelemahan
Hematokrit: 42% tubuh
Trombosit:121.000*ribu/
mm3
Leukosit: 2.300*/mm3
20
C.PRIORITAS DIAGNOSA
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses terjadinya penyakit
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan kurangan intake
nutrisi
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kelemahan tubuh
D.INTERVENSI
E.Implementasi
F. Evaluasi
P: Intervensi dilanjutkan
TEMUAN
Penghambat)
Pada pelaksanaan asuhan keperawatan pasien Ny.K dengan kasus DBD di Klinik
Prima Husada ditemukan:
A. Faktor Pendukung
1. Pemeriksaan pada pasien Ny.K dilakukan sesuai dengan standar operasional
klinik
2. Pelayanan kesehatan pada pasien Ny.K dilakukan dengan cepat dan tanggap
3. Obat-obatan yang diberikan lengkap dan dapat mengatasi keluhan pasien Ny.K
dengan baik
4. Observasi rutin keadaan pasien Ny.K dilakukan dengan intensif dan tepat waktu
B. Faktor Penghambat
1. pada saat tindakan kompres hangat tidak memakai buli-buli hanya memakai
washlap, dikarenakan keterbatasan fasilitas
2. Pengumpulan data objektif pada saat pengkajian kurang lengkap seperti tidak
dilakukannya riwayat sakit sebelumnya
3. Pemeriksaan laboratoium tidak dilakukan setiap hari keterbatasan biaya pasien
4. Keadaan ruangan pasien kurang rapi dan bersih
5. Saran dan prasarana kurang lengkap
28
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Untuk melengkapi laporan ini saya akan menyampaikan beberapa saran yang
mungkin dapat membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada, antara lain
sebagai berikut:
A. Bagi siswa atau siswi
1. Menjaga nama baik sekolah dan mematuhi peraturan yang ada ditempat prakerin
2. Utamakan keselamatan kerja dengan menggunakan apd
3. Kuasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
4. Gunakan waktu prakerin dengan dengan sebaik-baiknya
5. Menerapkan etika keperawatan di lingkungan prakerin dengan baik
6. Tidak bemalas-malasan pada saat prakerin
7. Menunjukan sikap bertanggung jawab dan kerja sama tim dengan baik
30
B. Bagi sekolah
1. Sebaiknya siswa atau siswi yang akan di terjunkan ke lapangan untuk mengikuti
prakerin dibekali terlebih dahulu mengenai pekerjaan yang akan dilakukan
ditempat prakerin
2. Pembimbing diharapkan agar lebih memperhatikan siswa atau siswi saat praktek
di lahan praktek, setidaknya seminggu sekali melihat kegiataan siswa atau siswa
dilapangan
3. Diharapkan agar waktu PKL diperpanjang agar siswa atau siswi dapat menambah
wawasan lebih luas lagi tentang ilmu keperawatan secara langsung
4. Diharapakan sebelum PKL siswa atau siswi diberi bimbingan untuk lebih banyak
pembelajaran praktek dibandingkan dengan teori
5. Diharapkan agar guru-guru selalu memberikan motivasi dan member keringanan
pada siswa atau siswi yang sedang prakerin
C. Lahan praktik
Klinik Prima Huasada lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,
melakukan perbaikan/pembaruan fasilitas serta sanitasi lingkungan agar lebih baik
lagi, dan perataan pelayanan terhadap semua golongan baik yang mampu dan
tidak mampu
DAFTAR PUSTAKA