Anda di halaman 1dari 33

DISUSUN OLEH

1. AMIN H 51418011492
2. AMINAH 51518011496
3. CATUR ANDIKA PUTRA 51518011426
4. DHEA EKA NANDA 51518011534
5. FIRDAN DAENG NACAYA 51217011312
6. HERY ADRIAN WONGSO 515011162
7. IRMAYANI 51518011495
8. MARIA NOVIANI PRISKA 51518011497
9. PRISCILIA CLAUDIA ONDANG 51518011493
10. YOHANA NOVIANI VILAN 51518011498
11. YUNITA CHRISTINE 51518011557

UNIVERSITAS PANCASAKTI MAKASSAR


FAKULTAS FARMASI
2019

LEMBAR PENGESAHAN

i
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PUSKESMAS KASSI KASSI

(1 APRIL – 30 APRIL 2019)

Disetujui oleh :

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Nurhayati S. farm,. Apt Muliana, S.Si,.Apt

Mengetahui,

Dekan Fakultas MIPA

Drs. H. Syarifuddin K. A.,M.Si

KATA PENGANTAR

ii
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera bagi kita semua
Alhamdulillahirrabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
berkat-Nya kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan
rangkaian kegiatan dan penyusunan laporan Kuliah Kerja Profesi
dengan lancar.
Kuliah Kerja Profesi ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu
syarat penyelesaian tugas akhir perkuliahan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Syarifuddin K. A.,M.Si selaku Dekan fakultas
MIPA
2. Muliana, S.Si,.Apt selaku Pembimbing Akademik
3. Nurhayati S. farm,. Apt selaku Pembimbing Lapangan;
4. Semua pihak yang ikut membantu kegiatan Kuliah Kerja
Profesi.
Akhir kata, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan
semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum.Wr. Wb
Makassar, 2 April 2019

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN....................................................................................i

iii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................ii

KATA PENGANTAR................................................................................iii

DAFTAR ISI...............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Ruang Lingkup.......................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat PKL......................................................................3
D. Waktu dan Tempat pelaksanaan............................................................5

BAB II TINJAUAN UMUM PUSKESMAS DAN INSTALASI

FARMASI

A. Puskesmas

1. Definisi Puskesmas......................................................................6

2. Tugas, fungsi dan wewenang Puskesmas..................................7

B. Instalasi Farmasi Puskesmas

1. Definisi Instalasi Farmasi Puskesmas.....................................10

2. Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi Puskesmas.....................10

C. Gambaran Umum Puskesmas Kassi-Kassi


1. Profil Instansi.............................................................................11
2. Struktur Organisasi Farmasi Puskesmas Kassi-Kassi............13
3. Tugas Apoteker...........................................................................14
4. Fasilitas Puskesmas Kassi-Kassi..............................................14
5. Pengelolaan Obat Puskesmas Kassi-Kassi..............................15
D. Gambaran umum masyarakat...........................................................20

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uraian Identifikasi Masalah..........................................................22


B. Rancangan dan pelaksanaan program..........................................23
C. Faktor pendukung dan penghambat..............................................24

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................................25

iv
B. Saran.......................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

kuliah kerja profesi merupakan kegiatan awal untuk mengenal

dunia kerja, serta untuk mengembangkan ilmu yang didapatkan dari

kegiatan akademis yang sesuai dengan profesi. Kuliah kerja profesi

dapat bermanfaat dalam menambah ilmu serta wawasan dan

pengalaman didalam dunia kerja. Kuliah kerja profesi sebagai

institusi yang menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas,

program study kuliah kerja profesi mendidik dan membinah seluruh

mahasiswa untuk memahami dan menguasai berbagai permasalahan

yang terkait dalam bidang dunia kerja untuk mewujudkan para

profesional dibidangnya.

Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan

fungsional yang merupakan pusat pengembanga kesehatan

masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping

memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjaya dalam bentuk kegiata pokok. Wilayah

kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari

kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan

geografi, dan keadaan infrastruktur lainya merupakan bahan

pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.

Pelayanan kesehatan yang diberikan dipuskesmas adalah pelayanan

1
kesehatan yang meliputi pelayanan pengobatan(kuratif), upaya

pencegahan (prefentif), peningkatan kesehatan (promotif) dan

pemulihan kesehatan (rehabilitative) yang ditujukan kepada semua

penduduk dan tidak dibedakan jenis kelamin dan golongan umur,

sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.

Fungsi puskesmas adalah sebagai pusat pembanguna n

kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya, membina peran serta

masyarakat di wiayah kerjanya dalam rangka meningkatkan

kemampuan untuk hidup sehat,dan memberikan pelayanan kesehatan

secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah

kerjanya.

Dalam sarana kesehatan puskesmas, farmasi merupakan salah

satu faktor penting dalam menunjang pelayanan kesehatan. Profesi

Farmasi saat ini telah mengalami perkembangan yaitu dari orientasi

pada obat berubah menjadi orientasi pada pasien dengan berdasarkan

pada asas Pharmaceutial Care, yaitu bentuk pelayanan dan tanggung

jawab langsung profesi farmasi dalam pekerjaan kefarmasian untuk

mencapai tujuan akhir yaitu peningkatan kualitas hidup pasien

B. Ruang Lingkup

Kuliah Kerja Profesi selama di Puskesmas Kassi-Kassi

meliputi kegiatan didalam kamar obat yaitu berupa penerimaan resep,

peracikan obat, penyerahan serta pelayanan informasi obat, dan

2
kegiatan lainnya seperti Pelayanan data rekam medik di bagian loket

puskesmas, Pelayanan pasien Metadon di Klinik Metadon, Pelayanan

kesehatan dan Informasi obat di Posyandu, Pustu serta Posbindu

wilayah kerja Puskesmas Kassi-kassi dan Pemasokan serta Pelabelan

kadaluarsa obat di Gudang Obat Puskesmas Kassi-Kassi

C. Tujuan dan Manfaat PKL

1. Tujuan PKL
 Tujuan Umum

Setelah mengikuti Kuliah Kerja Profesi ini mahasiswa di

harapkan mampu :

a. Mempelajari dan mempraktekkan pelayanan farmasi klinik di

Puskesmas yang meliputi: penerimaan resep, peracikan obat

dan penyerahan obat.

b. Memahami pengelolaan resep di Instalasi Farmasi yang

meliputi :

Alur pelayanan resep dan Penyimpanan resep

c. Mempelajari dan menjelaskan pengelolaan obat di

Puskesmas.

d. Mempelajari dan memahami fungsi Administrasi dan SDM

di Puskesmas.

e. Memahami dan mampu menjelaskan struktur organisasi

Puskesmas.

2. Manfaat PKL

3
a. Untuk dapat langsung mengaplikasikan ilmu teori kefarmasian

yang telah diperoleh pada pendidikan di perguruan tinggi,

sehingga dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa.

b. Untuk memperoleh gambaran dan pengalaman kepada

mahasiswa mengenai apotek di puskesmas dengan segala

aktifitasnya sehingga mahasiswa dapat memperoleh

pemahaman mengenai pelayanan kefarmasian di puskesmas,

memperoleh bekal kemampuan profesional, manajerial,

pengalaman praktis dan keterampilan dalam hal pengelolaan

sediaan farmasi di apotek puskesmas. Mengetahui manejemen

perbekalan Farmasi di Puskesmas.

c. Untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi

dengan pasien, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan lainnya

sehingga tercapai tujuan dari pengobatan yaitu peningkatan

kualitas hidup pasien.

d. Sebagai salah satu bentuk pendidikan yang berupa pengalaman

belajar secara nyata dan komperehensif yang sangat penting

dan bermanfaat bagi mahasiswa untuk mencapai suatu

keberhasilan pendidikan, sehingga nantinya mahasiswa dapat

lebih siap dan mandiri dalam menghadapi dunia kerja.

D. Waktu dan Tempat pelaksanaan

4
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Kuliah Kerja profesi

ini pada hari Senin tanggal 1 April 2019 sampai dengan hari Selasa

tanggal 30 April 2019 di Puskesmas Kassi Kassi Jl. Tamalate 1

nomor 43, Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

BAB II

5
TINJAUAN UMUM PUSKESMAS

DAN INSTALASI FARMASI

A. Puskesmas

1. Definisi Puskesmas

Depkes RI 1991 mendefinisikan puskesmas sebagai

organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina

peran serta masyarakat & memberikan pelayanan secara

menyeluruh & terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya

dalam bentuk kegiatan pokok.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74

Tahun 2014 Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya

disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di

wilayah kerjanya.

Visi pengembangan kesehatan yang diselenggarakan oleh

Puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat mencakup 4

indikator utama, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat,

cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan derajat

6
kesehatan penduduk. Misi pembangunan kesehatan yang

diselenggarakan Puskesmas adalah mewujudkan masyarakat

mandiri dalam hidup sehat. Untuk visi tersebut, Puskesmas

menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat, puskesmas perlu ditunjang dengan

pelayanan kefarmasian yang bermutu.

Puskesmas dibangun bertujuan untuk mewujudkan

masyarkat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat, Mampu

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, Serta Memiliki

derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat

2. Tugas, Fungsi dan wewenang Puskesmas

Menurut Undang-Undang Permenkes No.75 Tahun 2014

Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas memiliki

Tugas untuk Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk

mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya

dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat serta

memiliki fungsi untuk menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat tingkat pertama maupun perseorangan di wilayah

kerjanya dengan prinsip kerja meliputi Paradigma Kesehatan,

Pertanggungjawaban Wilayah, Kemandirian Masyarakat ,

7
Pemerataan, Teknologi Tepat Guna Keterpaduan Dan

Kesinambungan

Dalam menyelenggarakan fungsi UKM, Puskesmas berwenang

untuk:

1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah

kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan

yang diperlukan

2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan

kesehatan

3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan

pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan

4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan

menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat

perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan

sektor lain terkait

5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan

pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat

6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya

manusia Puskesmas

7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan

kesehatan

8
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi

terhadap akses mutu dan cakupan Pelayanan Kesehatan

9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan

masyarakat, termasuk dukungan terhadap Sistem

Kewaspadaan Dini dan Respon Penanggulangan

Penyakit.

Dalam menyelenggarakan fungsi UKP, Puskesmas berwenang

untuk:

1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar secara

Komprehensif, berkesinambungan dan bermutu

2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang

mengutamakan upaya promotif dan preventif

3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang

berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat

4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang

mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien,

petugas dan pengunjung

5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip

koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi

6. Melaksanakan Rekam Medis

9
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi

terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan

8. Melaksanakan peningkatan Kompetensi Tenaga

Kesehatan

9. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan

fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah

kerjanya

10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi

medis dan Sistem Rujukan.

B. Instalasi Farmasi Puskesmas

1. Definisi Instalasi Farmasi Puskesmas

Instalasi Farmasi puskesmas merupakan unit pelaksanaan

fungsional dibawah pimpinan Apoteker dan dibantu oleh

beberapa Apoteker maupun tenaga farmasi lainnya yang

memenuhi syarat perundang-undangan yang berlaku dan

berkompeten dalam melaksanakan tanggung jawab untuk

melakukan pelayanan kefarmasian demi kepentingan dan

keperluan Puskesmas itu sendiri

2. Tugas Dan Tujuan Instalasi Kefarmasian

Menurut Peraturan Kementrian Kesehatan No 74 Tahun

2016 Tentang Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Tujuan dari

Instalasi Farmasi di puskesmas adalah untuk mengidentifikasi,

mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah yang

10
berhubungan dengan kesehatan, Tugas Instalasi Farmasi

Puskesmas Meliputi :
a. Perencanaan Permintaan
b. Penerimaan
c. Penyimpanan
d. Pendistribusian
e. Pengendalian
f. Pencatatan, Pelaporan, dan Pengarsipan
g. Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan

C. Profil Puskesmas Kassi-Kassi


1. Profil Instansi
a. Sejarah
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan

fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehtan

masyarakat disampig memberikan pelayanan secara menyeluruh

dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya.


Dalam rangka lebih meningkatkan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat, terutama pada masyarakat berpenghasilan

rendah baik pemerintah maupun suwasta mendirikan pusat

kesehatan masyarakat sebagai pelaksanaan dalam pelayanan

kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat.


Atas pemikiran dan pertimbangan dan kerjasama yag baik

dari berbagai pihak, maka pada tahun 1978 didirikan sebuah

puskesmas yang bertempat dijalan Tamalate 1 Perumnas

Makassar, yang diberi nama Puskesmas Kassi-Kassi.


Puskesmas Kassi-Kassi dikepalai oleh Dr. Hj. Mariathy

jassim M.kes beliau dibantu oleh enam orang tenaga medis,

diantaranya tiga orang dokter umum, satu orang dokter ahli

THT, dokter ahli anak satu orang dan satu orang dokter gigi

11
serta dokter muda. Setiap pasien datang ke puskesmas kassi –

kassi rata rata 100-300 orang, bahkan ada hari hari tertentu

jumlah pasien akan lebih besar di bandingkan dengan jumlah

biasa, dimana sebagian pasien berasal dari keluarga Prasejahtra.


Selain melayani pengobatan rawat jalan, puskesmas kassi

kassi juga melayani rawat inap, yang terdiri dari ruang

persalinan dan ruang perawatan serta pelayanan HIVAIDS, TBC

dan Methadon.
b. Visi
Puskesmas Kassi-Kassi pemberi pelayanan kesehatan yang

bermutu dan nyaman untuk semua menuju masyarakat sehat dan

mandiri.
c. Misi
 Member pelayanan kesehatan yang professional sesuai

standar mutu secara menyeluruh dan koprehensif


 Meningkatkan sumber daya manusia yang professional

untuk kemandirian puskesmas


 Melakukan audit tentang mutu pelayanan secara

berkesinambungan
 Mengembangkan sarana dan parasarana yang mengutamakan

pelayanan kesehatan yang bermutu


 Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dari lintas

sekrtor terhadap kesehatan


 Mengembangkan system menejemen yang berbasis

teknologi yang handal, efisien, akuntabel dan transparansi


 Memberdayakan potensi keluarga untuk mewujudkan

masyarakat yang sehat dan mandiri



2. Bagan struktur organisasi instansi
1. Struktur

KEPALA PUSKESMAS/RSP VI
KASSI KASSI
12

Dr. Hj Mariathy Jassim, M.kes


PENANGGUNG JAWAB UNIT
KAMAR OBAT

Anggota
Nurhayati, S.Farm,.Apt

Rahma S.Farm,.Apt Sri rahayu, S.Farm


3. Tugas Apoteker penanggung jawab di puskesmas kassi

kassi
Tugas Apoteker penanggung jawab dipuskesmas kassi kassi:
1. Mempersiapkan data pemakaian obat dan jumlah

penerimaan rasap setiap awal bulan


2. Menyiapkan pemakaian rata rata setiap jenis obat pertahun
3. Memelihara dan menyiapkan resep obat secara tertib untuk

bukti pengeluaran obat kepada pasien


4. Mempersiapkan laporan pemakaian dan permintaa obat

kepada GFK
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala tentang

penerimaan, pemasukan, kerusakan, kehilangan dan

kadaluwarsa obat yang ada.


4. Fasilitas Puskesmas Kassi-Kassi

Puskesmas Kassi Kassi memiliki bangunan bertingkat

tiga yang dilengkapi dengan fasilitas lift, pada lantai satu

terdapat ruangan, laboratorium, kamar bersalin, UGD, apotik,

pli umum, poli gigi, poli lansia, ruang perawatan HIVAIDS

dan methadon. Lantai dua terdapat ruangan rawat inap,

musholah, dapur, dan gudang farmasi. Lantai tiga terdapat

ruangan kepala puskesmas, ruangan tata usaha, ruangan rapat

(Aula) dan KIA.

13
5. Pengolahan Obat di Puskesmas Kassi-kassi
Pengelolaan perbekalan farmasi merupakan suatu

rangkaian kegiatan yang menyangkut 6 fungsi-fungsi pokok

yaitu :

 Perencanaan
 Pengadaan dan penerimaan
 Penyimpanan
 Distribusi
 Pengendalian persediaan
 Pelaporan dan pengawasan

1. Perencanaan
Perencanaan diadakan dengan maksud dan tujuan untuk

mendapatkan jumlah dan jenis obat yang tepat sesuai dengan

kebutuhan untuk menghindari terjadinya kekosongan obat serta

meningkatkan obat secara rasional dan ekonomis.

Perencanaan kebutuhan obat adalah suatu proses dalam

memilih jenis dan menetapkan perkiraan kebutuhan obat di suatu

unit pelayanan kesehatan. Dalam memilih jenis dan menetapkan

jumlah obaut secara tepat diperlukan suatu persiapan-persiapan

yang menyangkut kegiatan sebagai berikut :

a. Menetapkan jumlah serta sasaran metode atau prosedur

pencapaian
b. Mengumpulkan dan mengevaluasi data.
c. Evaluasi proses perencanaan.
Tujuan perencanaan obat di Puskesmas Kassi-kassi adalah

14
a. Untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat sesuai

kebutuhan
b. Untuk menghindari terjadinya kekosongan obat
c. Untuk meningkatkan penggunaan obat secara

rasional, efektif dan efisien.


Perkiraan kebutuhan obat di tiap unit pelayanan kesehatan dapat

dihitung dengan metode-metode sebagai berikut :


1. Metode populasi yaitu kebutuhan obat berdasarkan jumlah

penduduk.
2. Metode konsumsi yaitu perencanaan kebutuhan obat

berdasarkan jumlah Pemakaian periode lalu dimana

diperlukan informasi antara lain :


a. Jumlah obat yang diterima
b. Jumlah obat yang diguanakan
3. Metode Epidemiologi yaitu kebutuhan obat berdasarkan jenis

penyakit.
Namun metode yang digunakan dalam puskesmas kassi-kassi

adalah metode komsumsi dan epidemiologi.

Tata cara perencanaan obat :

1. Menetapkan jumlah sisa stock obat dari kartu stok obat


2. Menetapkan jumlah rata-rata pemakaian setiap jenis obat
3. Menyiapkan daftar jumlah sepuluh penyakit terbesar tahun

lalu dan perkiraan jumlah penyakit untuk tahun berikutnya.


4. Menghitung stok cadangan/ stok pengaman
5. Menyusun rencana seluruh kebutuhan obat menurut metode

konsumsi
Di puskesmas, untuk menyusun rencana kebutuhan obat

digunakan obat data pemakaian obat tahun lalu, di mana hal

tersebut digunakan data pemakaian obat tahun lalu, dimana hal

15
tersebut yang merupakan dasar pemikiran untuk menyusun

perencanaan kebutuhan tahun berikutnya.

2. Pengadaan
Pengadaan adalah suatu proses untuk memperoleh

perbekalan obat atau alkes yang dibutuhkan di unit-unit pelayanan

kesehatan.

Tujuan pengadaan obat adalah :

1. Untuk memperoleh obat dengan jenis yang tepat, sesuai

dengan kebutuhan
2. Untuk menjamin mutu obat
3. Untuk penyampaian yang tepat dan waktu yang tepat
4. Untuk optimasi pengelolaan obat melalui tata cara pengadaan

yang baik

Tata cara pengadaan obat di puskesmas adalah :


1. Menyusun daftar permintaan obat-obatan yang sesuai dengan

kebutuhan
2. Mengajukan permintaan kebutuhan obat kegudang farmasi

dengan menggunakan formulir LPLPO kemudian kegudang

farmasi mengirim obat ke puskesmas. Penerimaan dan

pengecekan jenis dan jumlah obat.

3. Penerimaan
Kegiatan penerimaan dan pemeriksaan obat meliputi :

1. Penerimaan obat dari gudang farmasi


2. Pemeriksaan obat berdasarkan jumlah dan jenisnya
3. Pemeriksaan Expaire date
4. Pemeriksaan Nomor Batch
5. Pemeriksaan Fisik obat

16
6. Pencatatan penerimaan obat

Pencatatan harian penerimaan obat dan alat kesehatan merupakan

sarana perhitungan dalam rangka pertanggung jawaban obat-obatan

yang berada dalam gudang dan juga merupakan sarana informasi

dalam rangka pengendalian persediaan.

4. Penyimpanan
Tujuan penyimpanan adalah :
1. Memelihara mutu
2. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab.
3. Menjaga kelangsungan persediaan
4. Memudahkan pencarian dan pengawasan obat di puskesmas

kassi-kassi disimpan berdasarkan sistem FIFO dan FEFO

5. Penyaluran dan Distribusi


Gudang obat puskesmas menerima obat dari gudang farmasi

kemudian gudang obat puskesmas menyalurkan ke masing-masing

unit yaitu PUSKEL, PUSTU, Laboratorium, Kamar Obat, Poli Gigi,

Poli Umum, KIA, UGD, Ruang Perawatan, dan Ruang Persalinan.

6. Pelaporan dan Penggunaan Perbekalan Farmasi di Puskesmas


Kassi-Kassi
Penggunaan obat dan alat kesehatan di laporkan ke gudang

farmasi dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan Kota Makassar

setiap bulannya, dimana obat yang pengadaannya dilakukan oleh

PEMKOT dilaporkan setiap bulan, sedangkan untuk laporan

Narkotika di tembuskan kepada Dinas Kesehatan Kota Makasssar

17
dan Balai Besar POM. Pelaporan obat-obatan di Puskesmas Kassi-

kassi digolongkan :

a. Laporan harian pemakaian obat


b. Laporan bulanan pemakaian obat/ LPLPO
c. Laporan tahunan pemakaian obat
d. Laporan Penggunaan Obat Rasional (POR)

D. Gambaran umum masyarakat

1. Keadaan Geografi dan Demografi


Puskesmas Kassi-Kassi merupakan salah satu Puskesmas

Pemerintah Kota Makassar dan merupakan unit pelaksana teknis

Dinas Kesehatan Kota Makassar. Berdiri sejak tahun 1978/1979

dan merupakan Puskesmas perawatan ke-VI di Makassar.

Puskesmas ini terletak di jalan Tamalate I no. 43 Kelurahan

Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar, dengan luas

wilayah kerja ±7.32 Ha dari 6 Kelurahan terdapat 79 RW dan

496 RT.
Adapun Batas wilayah Puskesmas Kassi Kassi adalah

sebagai berikut :
a. Sebelah Utara Berbatasan dengan Kelurahan Bara-

Baraya Karuwisi
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Panaikang

Tamangapa
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Mangasa

Jongaya
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Maricaya

Parangtambung
2. Fasilitas Kesehatan Umum yang tersedia

18
Sarana Kesehatan yang terdapat di wilayah kerja

Puskesmas Kassi-Kassi terdiri dari


1. Rumah Sakit Umum : 2

buah
2. Rumah Sakit Bersalin : 1

buah
3. Puskesmas : 1 buah
4. Puskesmas Pembantu : 2

buah
5. Klinik Pengobatan : 2

buah
6. Dokter Praktek : 30 Orang
7. Bidan Praktek : 20 Orang
8. Apotik : 10 buah
9. Posyandu : 78 buah

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uraian Identifikasi Masalah


Puskesmas Kassi merupakan Puskesmas yang sudah berdiri

cukup lama dan sudah mendapat gelar ISO dari pemerintah kota

Makassar sehingga Puskesmas kassi-kassi memiliki pelayanan

kesehatan yang sangat terstruktur khususnya dalam bidang pelayanan

19
kefarmasian. Dengan jumlah pasien berkisar 100-300 tiap harinya

menuntut Puskesmas Kassi-Kassi khususnya tenaga kesehatan bidang

kefarmasian untuk bisa bekerja secara cepat dan cermat. Selain

melayani pasien di dalam gedung, Puskesmas kassi-kassi juga

melakukan pelayanan di Posyandu, Pustu dan Posbindu


Namun dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Posyandu,

Pustu mau Posbindu sangat jarang terlibatnya tenaga kefarmasian.

Hal ini di dapat di analisa terjadi karena sedikitnya tenaga

kefarmasian yang ada yakni hanya terdiri dari 3 orang didukung

dengan pelayanan Metadon dan HIV/AIDS maupun penerimaan

Resep Pemberian Obat dan Pelayanan Informasi Obat yang harus

melibatkan secara langsung tenaga kefarmasian yang ada maka

mengharuskan Apoteker untuk bisa stanby di Puskesmas guna

melayani pasien Metadon dan Pasien HIV/AIDS maupun pasien

umunya lainnya sehingga dalam pelayanan kesehatan di Posyandu

Posbindu dan Pustu hanya melibatkan bidan dan dokter tanpa peran

tenaga farmasi. Hal ini sangat disayangkan mengingat peran tenaga

kefarmasian sangat penting untuk melakukan pelayanan informasi

obat agar pasien tidak keliru dalam mengkonsumsi obat yang

diperoleh.
B. Rancangan dan pelaksanaan program
Adapun program yang telah kami rancang dan laksanakan selama proses
KKP belangsung adalah :
Tolak Tolak
n kegia Tujuan sasara Lokasi Pelaks wak peda met
ukur ukur
o tan n ana tu naan ode
proses hasil
Terbent
1 Penel Untuk Masya Posyandu, Mahas Sat Dana Terjad
uknya

20
itian megeta rakat posbindu, isawa u kam walnya hasil
huai lansia KKP min pus kegiata penelti
pemah UNPA ggu penyul an
aman CTI uhan
masyar
akat
tentan
g
kefarm
asian

2 Peng Untuk instan Kamar Mahas Dana Kuran Terbent


adaa mengo si obat isawa kam gnya uknya
n rak rgaisir pusksmas KKP pus tempat kerapia
obat obat kassi kassi UNPA pemyi n
puyer CTI mpana
n
puyer

3 Kera Agar instan Mahas Dana Sering Lebih


Kamar
njang memud si isawa kam nya memud
obat
resep ahkan KKP pus terjadi ahkan
pusksmas
penyia UNPA kekelir penyia
kassi kassi
pan CTI uan pan
obat dalam oabt
tiap meyiap
tiap kan
resep obat

C. Faktor pendukung dan penghambat


Dalam melakukan penelitian mengenai kefarmasian ada

beberapa hal yang cukup menghambat kami dalam mengoptimalkan

penelitian yang kami lakukan, yakni dalam hal penyebaran kuisioner.

Kami hanya dapat menyebarkan sebanyak 27 kuisioner di tiap

posbindu maupun posyandu yang ada hal ini di karena kan pasien

kerap menolak untuk mengisi kuisioner dengan alasan terburu-buru

sehingga tidak sempat namun masih ada beberapa yang bersedia

bahkan menawarkan diri untuk mengisi kuisioner yang kami

21
sebarkan sehingga penelitian yang kami lakukan tetap dapat berjalan

dengan baik.

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mengikuti Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Puskesmas

Kassi-Kassi selama tiga minggu, maka kami dapat menyimpulkan

bahwa :

1. Puskesmas kassi-kassi adalah salah satu puskesmas mempunyai

organisasi fungsional dan pusat pelayanan yang langsung kepada

masyarakat, sesuai standar ISO.


2. Puskesmas Kassi-Kassi juga melakukan pelayanan Kesehatan di

Posyandu, Pustu dan Posbindu secara teratur dan terjadwal.


3. Puskesmas kassi-kassi adalah salah satu puskesmas yang melayani

pasien yang memilki riwayat ketergantungan obat-obatan terlarang

(narkoba) dan melayani pasien yang terindentifikasi HIV AIDS

yang ditandai dengan adanya ruang Metadon.

22
4. Pengelolaan perbekalan farmasi di puskesmas kassi-kassi meliputi

perencenaan, pengadaan, penerimaan, pendistribusian,

penyimpanan, pencatatan dan pelaporan.

B. Saran
Kami selaku peserta KKP mengharapkan agar Puskesmas dapat

lebih lagi memberdayakan tenaga kefarmasian yang ada sehingga tidak

hanya berpatok pada seputar kamar obat saja.

DAFTAR PUSTAKA

1. Aka2Unismuh,2011“Http://ihdil.blogspot.com/2011/08/laporan-kkp-

kuliah-kerja-profesi-pt.html, 21 April 2019, jam 15:30

2. Tim MGMP Pati, 2019 “Ilmu Kesehatan Masyarakat 1”

Yogjakarta:Deepublish
3. Republik Indonesia, Peraturan Kementrian Kesehatan No 74 Tahun

2016 Tentang Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas


4. Republik Indonesia, Peraturan Kementrian Kesehatan No 75 Tahun

2014 Tentang Puskesmas


5. Nasution 2006. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung:

Tarsito
6. Republik Indonesia, Peraturan Kementrian Kesehatan No 74 Tahun

2016 Tentang Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

23
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Puskesmas Kassi-
Kassi
a. Pengecekan dan Pelabelan Kadaluarsa Obat

b. Pelayanan Kesehatan Di Posyandu, Pustu dan Posbindu

24
c. Pelayanan Kefarmasian di Kamar Obat

25
d. Peracikan Obat Puyer

e. Pencarian Rekam Medik Pasien

f. Penyebaran Kuisioner

26
g. Penarikan Peserta KKP serta Penyerah Cenderamata

27
28

Anda mungkin juga menyukai