Anda di halaman 1dari 103

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PENYAKIT

MALARIA DENGAN PEMBERIAN KOMPRES DINGIN DI


WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
TANJUNG AGUNG

TIARA SYAFITRI
PO.71.20.2.15.091

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2018
LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PENYAKIT


MALARIA DENGAN PEMBERIAN KOMPRES DINGIN DI
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
TANJUNG AGUNG

Laporan Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Uuntuk
Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

TIARA SYAFITRI
PO.71.20.2.15.091

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2018
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

 Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,


sesungguhnya,bersama kesulitan ada kemudahan (Q.S Al-
lnsyirah 5-6).
 Sesulit apapun kita harus bisa..!!!.
 Jadikan remehkan dari orang lain sebagai dorongan kehidupan
kitaa, tapi Allah Swt dan rasullah yang telah senantiasa
melimpahkan rahmatnya dan hidayahnya kepada setiap
umatnya sehingga dapat merasakan betapa nikmat yang engkau
berikan.
 Jangan pernah meremehkan diri sendiri tidak ada yang tidak
mungkin kalau yang lain bisa, kenapa saya tidak.
 Suatu masalah jangan dilihat dengan memakai kacamata
pembesar tapi lihat lah dari sudut pandang dan cara pandang
kita.

Kupersembahkan untuk:

 Kepada orang yang paling berharga buat aku selama ini yaitu
My father (Wisnadi) My mom (Yulia) ku tercinta yang telah
membesarkanku, merawatku sehingga seperti sekarang serta
mengiringi langkahku dengan do’a kalian terima kasih atas
semuanya ayah ibu berikan aku selama ini .inilah yang dapat
aku persembahkan kepada ibu sama ayah,aku bangga
mempunyai orang tua seperti kalian ibu ayah.
 Untuk orang yang selalu meyemangati aku selama ini
(Muhammad Syafei) makasih ya.
 Untuk adek-adek kandung aku (1.intan wellia 2. fadel dimas
parenza) Yang sangat aku sayangi
 Dosen Pembimbing Pertama Saprianto,SKM.M.Kes serta
Dosen Pembimbing kedua Umar Hasan,SKM,M.Kes terima
kasih atas bimbingannya Pak.
 Seluruh staf pengajar prodi keperawatan baturaja terutama
Teman-teman seperjuangan XIV Dan khususnya III.B Semoga
kita dapat mencapai cita-cita yang kita inginkan.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap : Tiara Syafitri

Tempat/ Tanggal Lahir : Muara Meo, 07 Oktober 1996

Jenis Kelamin : perempuan

Agama : Islam

Angkatan : 14

Alamat : Muara Meo Kecamatan Tanjung Agung

Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatra Selatan

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 2007 : SD N 16 Tanjung Agung

Tahun 2010 : SMP N 2 Tanjung Agung

Tahun 2013 : SMA N 1 Tanjung Agung

Tahun 2015 – 2018 : Prodi Keperawatan Baturaja

Tahun 2015-2016 : Tingkat I

Tahun 2016-2017 :Tingkat II

Tahun 2017- 2018 :Tingakat III


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin dan ridha-Nya
Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dapat terselesaikan tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa penyusun laporan tugas akhir atas bantuan
bimbingan dari berbagai pihak. Atas kesempat ini izinkan saya menyampaikan
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Ibu Drg.Hj. Nur Adiba Hanum,M,Epid,Selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palembang
2. Bapak Suharmasto,SKM,M.Epid, Selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
OKU
3. Bapak H.Budi Santoso,S.Kep,Ns,M.Kep,Sp.Kom, selaku ketua jurusan
keperawatan politekknik kesehatan kemenkes palembang
4. Bapak Saprianto,SKM,M.Kes, selaku Ketua Prodi Keperawatan Baturaja
Politekknik kesehatan kemenkes Palembang
5. Bapak Saprianto.SKM.M.Kes selaku Pembimbing 1
6. Bapak Umar Hasan,SKM,M.Kes Pembimbing 2
7. Bapak D.Eka Harsanto,S.Kep.M.KesPenguji I
8. Bapak Asmawi.N.SKM.M.Kes Penguji II
9. Ibu Eni Folendra Rose,SKM,MPH Penguju III

Semoga Laporan Akhir ini berguna bagi kita semua dan pengembang ilmu
pengetahuan.

Baturaja, Juli 2018

Penulis
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESI
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BATURAJA

Laporan Tugas Akhir, Juli 2018


TIARA SYAFITRI
Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Penyakit Malaria Dengan Pemberian
Kompres Dingin Diwilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan
Baturaja Barat Tahun 2018

ABSTRAK
Menurut World Health Organization WHO 2013 Menyatakan bahwa langkah-
langkah pencegahan dan pengendalian yang diperluas membantu menurunkan
kematian dan sakit akibat malaria.upaya global untuk memberantas malaria telah
menyelamatkan 3,3 juta nyawa angka kematian global akibat penyakit yang di
tularkan oleh nyamuk ini sebesar 45 persen dan separuh di antara anak-anak
berusia dibawah 5 tahun.Tujuan umum adalah menggambarkan asuhan
keperawatan keluarga dengan penyakit malaria dengan pemberian kompres
dingin.Jenis studi kasus adalah Desain yang dipilih untuk studi kasus yang akan
dilaksanakan ini adalah kasus deskritif dengan pendekatan proses keperawatan.
Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan dengan penelitian suatu
permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal dengan pokok
atau sekelompok penduduk. Pada bagian hasil dan pembahasan , peneliti akan
membahas mulai dari tahap pengkajian untuk mengumpulkan data serta dalam
masalah keluarga yang dikaji, kedua menentukan prioritas dan diagnosa
keperawatan keluarga, ketiga tahap perencanaan untuk merubah
pengetahuan,sikap dan tindakan keluarga terhadap masalah kesehatan yang
dilakukan untuk memandirikan keluarga dan kelima evaluasi mengambarkan
keberhasilan dan proses keperawatan keluarga dan dapat digunakan untuk
perencanaan kegiatan berikutnya.Hasil yang didapat dari Asuhan Keperawatan
Keluarga Dengan Penyakit Malaria Dengan Pemberian Kompres Dingin
diwilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung karena pemberian kompres
dingin dari kedua kasus tersebut menunjukan adanya perubahan dari sebelum dan
sesudah dilakukan asuhan keperawatan keluarga dengan penyakit malaria.

Kata Kunci: Penyakit Malaria Dengan Pemberian Kompres Dingin


DAFTAR ISI
Halaman Sampul Depan .............................................................................. i
Halaman Sampul Dalam ............................................................................ ii
Lembar Persetujuan ................................................................................... iii
Pernyataan Keaslian Tulisan ...................................................................... iv
Lembar Orisilitas......................................................................................... v
Motto dan Persembahan .............................................................................. vi
Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. vii
Kata Pengantar ............................................................................................ viii
Abstrak ....................................................................................................... x-xi
Daftar isi .................................................................................................... xii
Daftar Tabel ............................................................................................... xiv
Daftar Lampiran .......................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 3
1.3 Tujuan....................................................................................... 3
1.3.1. Tujuan Umum ................................................................ 3
1.3.2. Tujuan Khusus ............................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................ 4
1. Bagi Penulis ................................................................... 4
2. Bagi program studi keperawatan baturaja ..................... 4
3. Bagi tenaga kesehatan .................................................... 4
4. Bagi masyarakat ............................................................. 4

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Penyakit .................................................................... 5
2.1.1 Definisi Malaria ........................................................... 5
2.1.2 Etiologi Malaria ........................................................... 5
2.1.3 Menifestasi klinis Malaria ............................................ 6
2.1.4 Patofisiologi .................................................................. 7
2.1.5 Cara penularan penyakit malaria................................... 9
2.1.6 Cara Pencegahan ........................................................... 10
2.2 Konsep Asuhan keperawatan dengan Hipertermi ................... 13
2.2.1 Pengkajian ..................................................................... 13
2.2.2 Diagnosa Keperawatan ................................................. 15
2.2.3 Rencanatindakan .......................................................... 15
2.3 Konsep Kompres ..................................................................... 13
2.3.1 Pengertian Kompres ....................................................... 17
2.3.2 Tujuan Kompres .................................................... 17
2.3.3 Indikasi Kompres. .................................................. 17
2.3.4 Mekanisme Kompres Terhadap Tubuh.................. 17
2.3.5 Derajat Suhu air untuk kompres. ........................... 19
2.3.6 Prosedur Pemberian kompres hangat ..................... 20
BAB III METODE STUDI KASUS
3.1 rencana Studi Kasus ................................................................ 22
3.2 subyek studi kasus................................................................... 22
3.3 fokus studi. .............................................................................. 23
3.4 Definisi Operasional ............................................................... 23
3.5 Tempat dan waktu ................................................................... 24
3.6 Pengumpulan Data .................................................................. 24
3.7 Pengkajian Data ...................................................................... 27
3.8 Etika Studi Kasus .................................................................... 27

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran umum UPTD Puskesmas Tanjung Agung............ 28
4.1.1 Sejarah .......................................................................... 28
4.1.2 Luas wilayah ................................................................. 29
4.1.3 visi dan misi .................................................................. 29
4.1.4 Deanah Ruang puskesmas ............................................ 30
4.1.5 Struktur Nama perawat ................................................ 31
4.2 Hasil Studi kasus32
4.1.6 Identitas dan anamesis .................................................. 32
4.1.7 Riwayat penyakit dahulu. ............................................. 33
4.18 Riwayat penyakit keluarga ............................................. 34
4.1.9 riwayat spiritual ............................................................ 34
4.1.10 Riwayat psikososial ................................................... 35
4.1.11 Riwayat lingkungan ................................................... 35
4.1.12 Hasil observasi dan pemeriksaan fisik ........................ 36
4.1.13 pemeriksaan penunjang. .............................................. 38
4.1.14 pola aktivitas hari hari................................................. 39
4.1.15 terapi obat ................................................................... 41
4.1.16 diagnosis keperawatan ................................................ 42
4.1.17 perencanaan keperawatan ........................................... 43
4.1.18 implamentasi ............................................................... 45
4.1.19 tindakan kompres ........................................................ 50
4.1.20 Evaluasi ....................................................................... 52
4.2 Pembahasan............................................................................. 61
4.2.1. Pengkajian .................................................................... 61
4.2.2 Diagnosa ....................................................................... 62
4.2.3 Prencanaan keperawatan ............................................... 63
4.2.4 implementasi. ................................................................ 64
4.2.5 tindakan kompres .......................................................... 65
4.2.6 Evaluasi. ....................................................................... . 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan. ............................................................................ 67
52 Saran ........................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang/Masalah

Di Indonesia, sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan

masalah kesehatan masyarakat. Angka kesakitan penyakit ini masih cukup

tinggi, terutama di daerah luar Jawa dan Bali, dimana terdapat campuran

penduduk yang brasal dari daerah endemis dan yang tidak endemis malaria.

Di dearah-dearah tersebut masih sering terjadi letusan wabah yang

menimbulkan banyak kematian.

Malaria merupakan salah satu indikator dari target Pembangunan The

United Nations Millenium Development Goals (UNMDGs), dimana

ditargetkan untuk menghentikan penyebaran dan mengurangi kejadian insiden

malaria pada tahun 2015 yang dilihat dari indikator menurunnya angka

kesakitan dan angka kematian akibat malaria.

Menurut World Health Organization (WHO)2013, menyatakan bahwa

langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang diperluas membantu

menurunkan kematian dan sakit akibat malaria. Upaya global untuk

memberantas malaria telah menyelamatkan 3,3 juta nyawa,angka kematian

global akibat penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini sebesar 45 persen dan

separuh di antara anak-anak berusia di bawah 5 tahun.

1
Menurut Laporan Badan Kesehatan Dunia tahun 2009 terdapat 225 juta

kasus malaria dan di perkirakan 781 000 meninggal.Kementerian Kesehatan

menargetkan angka kasus malaria di tahun 2015 hanya satu dari 1000

penduduk.

Dan untuk selanjutnya, Kemenkes RI akan mengakselerasi

pengendalian malaria pada sekitar 50 kabupaten/kota endemis tinggi malaria,

Dan eliminasi malaria di 330-an kabupaten/kota berendemis rendah.

Kabupaten/kota dengan daratan tinggi itu antara lain terdapat di provinsi-

provinsi seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa

Tenggara Timur.

Di indonesia terdapat 24 kabupaten endemis malaria dan diperkirakan

sekitar 45% penduduk indonesia beresiko tertular malaria.pada provinsi

sumatera selatan terdapat 8 kabupatem endemis malaria dari 17

kabupaten/kota yang ada,serta diperkirakan 8 /1.000 penduduk sumatera

selatan beresiko tertular malaria.(Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

2014)

Ditemukan 5.778 kasus klinis dengan jumlah positif sebanyak 515

kasus Annul Parasite Incidence /kejadian parasit tahunan (API 1,5 per 1000

penduduk). Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU)di provinsi Sum-Sel tahun

2014.
Berdasarkan data di UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan

Baturaja Barat pada tahun 2016 jumlah penyakit malaria 210 penderita,

tahun 2017 jumlah penyakit malaria 88 penderita.

Berdasarkan data diatas penulis ingin melakukan asuhan keperawatan

pada pasien dengan penyakit Malaria dengan pemberian kompres dingin di

UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat tahun 2017.

1.2 Pembatasan Masalah

Laporan tugas akhir ini penulis batasi pada asuhan keperawatan

keluarga dengan salah satu anggota menderita penyakit Malaria dengan

bemperian kompres dingin di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung

Agung Kecamatan Baturaja Barat tahun 2018.

1.3.Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan keperawatan pada keluarga dengan

penyakit Malaria pemberian kompres dingin di UPTD Puskesmas

Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat tahun 2018.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan Pengkajian Keperawatan pada keluarga dengan

penyakit malaria dengan pemberian kompres dingin di UPTD

Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat tahun 2018.

b. Mampu menganalisa data dan membuat diagnosa keperawatan pada

keluarga dengan penyakit malaria dengan pemberian kompres


dingin di UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Baturaja

Barat tahun 2018.

c. Mampu membuat intervensi keperawatan pada keluarga dengan

penyakit malaria dengan pemberian kompres dingin di UPTD

Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat tahun 2018.

d. Mampu melakukan implementasi dan rasionalisasi tindakan

keperawatan yang sesuai dengan masalah keperawatan pada

keluarga dengan penyakit malaria dengan pemberian kompres

dingin di UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Baturaja

Barat tahun 2018.

e. Mampu Melakukan Evaluasi dari seluruh penatalaksanaan asuhan

keperawatan pada keluarga dengan penyakit malaria dengan

pemberian kompres dingin di UPTD Puskesmas Tanjung Agung

Kecamatan Baturaja Barat tahun 2018.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dari hasil studi kasus ini secara teoritis dapat

memberikan sumbangan pemikiran dalam memperbanyak wawasan

tentang penyakit Malaria serta penanganan dan pencegahan penyakit

Malaria.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat untuk penulis

1) Sebagai aplikasi semua mata kuliah yang didapat saat kuliah.


2) menambah wawasan ilmu keperawatan dalam bidang

keperawatan,khususnya asuhan keperawatan keluarga dengan

penyakit malaria.

b. Manfaat untuk pendidikan

Sebagai bahan bacaan bagi institusi untuk pengembangan pendidikan di

masa yang akan datang dan menambah literatur perpustakaan.

c. Manfaat untuk klien

Agar keluarga dapat menambah pengetahuannya tentang pentingnya

pencegahan malaria di rumah.

1.5 Metode Penulisan

1.5.1. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara/ Anamnesa

Yaitu Tanya jawab langsung dengan pasien,keluarga,dokter dan

perawat atau petugas kesehatan lain yang mengetahui keadaan klien

dengan menggnakan format pengkajian.

2. Observasi dan Pengukuran

Mengamati secara langsung dengan pasien untuk memperoleh data

yang objektif dengan menggunakan ceklist dan melakukan

pengukuran suhu tubuh,tekanan darah, denyut nadi, pernafasan,

urine dan antropometri.


3. Pemeriksaan fisik (head to toe dan atau review of system)

Adalah pemeriksaan seluruh tubuh klien untuk memperoleh data

yang objektif tentang adanya kelainan dengan cara inspeksi,palpasi,

perkusi dan auskultasi

4. Penelusuran Data Sekunder (Rekam Medik)

Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain),berupa bukti,catatan

atau laporan histories yang telah tersusun dalam arsip (data

decumenter)yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

5. Sistematika Penulisan

BAB 1 Pendahuluan : yang berisikan latar belakang, tujuan


penulisan, manfaat penulisan,dan sistematika penulisan

BAB II Tinjauan Pustaka : Konsep Dasar (pengertian, etiologi,


patofisiologi manifestasi, patogenesis dan
penatalaksanaan) dan konsep asuhan keperawatan
(pengkajian,diagnosa keperawatan rencana keperawatan,
tindakan dan evaluasi).

BAB III Tinjauan Kasus : Terdiri dari pengkajian, perumusan


diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi.

BAB IV Pembahasan :pembahasan,menguraikan tentang profil


tempat pengambilan kasus, dan pembahasan kesenjangan
antara asuhan keperawatan secara teori dengan yang
diberi langsung kepada klien berdasarkan tahapan proses
keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi.
BAB V Simpulan dan Saran :Membahas tentang kesimpulan dan
saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Penyakit

2.1.1. Pengertian Malaria

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa

parasit yang merupakan golongan plasmodium,dimana proses

penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles.protozoa parasit jenis

ini banyak sekali tersebar diwilayah trofik, misalnya di amerika,asia dan

afrika.ada empat tipe plasmodium parasit yang dapat meng-infeksi

manusia,namun yang sering kali ditemui pada kasus penyakit malaria

adalah plasmadium vivax.(Hardi Kusuma 2012,hal:291)

Menurut (Soedarto,2009hal:10) Terdapat 4 Spesies parasit malaria

pada manusia yaitu:

a. Plasmodium falciparum :gametosit berbentuk pisang

Parasit ini menyebabkan malaria ganas yang banyak menimbulkan

kematian.gejalanya timbul 7-14 hari sesudah terinfeksi,tetapi

kadang-kadang baru terjadi beberapa bulan kemudian.gejala klinis

malaria sering mirip 8dengan gejala penyakit lain misalnya

influenza.demam sering terjadi tetapi tidak selalu ada.

b. Plasmodium vivax :trofozoit berbentuk amuboid dengan sel darah

merah yang terinfeksi. Demam merupakan gejala yang selalu


terjadi setiap hari kedua.demam terjadi secara mendadak,tetapi

jarang secara progresif menjadi berat atau menimbulkan

komplikasi yang membahayakan jiwa penderita.masa inkubasinya

berkisar 12-17 hari. gambaran klinis malaria vivax dan malaria

ovale yang berat meliputi stadium menggigil,stadium demam,dan

stadium berkeringat,lebih sering terjadi dibanding pada infeksi

dengan plasmodium falciparum.

c. Plasmodium Ovale :sel darah merah yang terinfeksi bentuknya

tidak teratur dan bergerigi

Plasmodium ovale banyak dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik

Barat di indonesia di jumpai di Nusa Tenggara dan

Irian,memberikan infeksi yang paling ringan dan dapat sembuh

spontan tanpa pengobatan.(HardiKusuma2012,hal:291)

d. Plasmodium Malariae :trofozoit berbentuk pita

Parasit ini menimbulkan malaria kuartana dengan demam yang

terjadi setiap hari ketiga (kuartan).masa inkubasinya antara 18-40

hari.gambaran klinik yang penting pada malaria kuartana adalah

kemampuan infeksi untuk menimbulkan suatu kompleks-imun

nefropati yang dapat menyebabkan kematian penderita malaria

2.1.2. Etiologi

Plasmodium adalah parasit yang termasuk vilum protozoa,kelas

sporozoa.Terdapat 4 spesies plasmodium pada manusia yaitu :

plasmodium vivax menimbulkan malaria vivax (malaria tertiana


ringan),plasmodium falcifarum menimbulkan malaria falsifarum (malaria

tertiana berat),plasmodium malariae menimbulkan (malaria kuartana),dan

plasmodium ovale menimbulkan (malaria ovale).keempat plasmodium

tersebut dapat dibedakan morfologinya dengan membandingkan bentuk

skizon,bentuk trofozoit,bentuk gametosit yang terdapat di dalam darah

perifer maupun bentuk pre-eritrositik dari skizon yang terdapat di dalam

sel parenkim hati.(Padila,2013hal:170)

Masa inkubasinya antara lain:

a. Plasmodium Falciparum Malaria Tropicana :12 hari

b. Plasmodium Vivax Malaria Tertiana :15 hari

c. Plasmodium Ovale Malaria Ovale :17 hari

d. Plasmodium Malariae  malaria quartana :28 hari

(Taufan Nugroho,2011 hal:193)

2.1.3. Anatomi Fisiologi dan Hematologi

Darah adalah cairan di dalam pembuluh darah yang mempunyai

fungsi transportasi O²,karbohidrat dan metabolit,mengatur keseimbangan

asam basa,mengatur suhu tubuh dengan cara konduksi yaitu membawa

panas tubuh dari pusat produksi panas untuk mendistribusikan keseluruh

tubuh,serta pengaturan hormon membawa dan mengantarkan dari kelenjar

ke sasaran.(syaifudin,2009 hal:25)

Menurut Wiwik handayani,2012 hal:1 Darah terdiri 2 komponen

utama,yaitu:
a. Plasma darah,bagian cair darah yang sebagian besar terdiri

atas air,elektrolit dan protein darah.

b. Butir-butir darah yang terdiri atas komponen-komponen

berikut ini:

1) Sel Darah Merah (Eritrosit)

Darah Merah tidak memiliki inti sel,mitokondria dan

riboson serta tidak bergerak.produksi sel darah merah

dalam keadaan normal,eritropoesis pada orang dewasa

terutama terjadi di dalam sumsum tulang,dimana sistem

eritrosit menempati 20-30% bagian jaringan sumsum

tulang yang aktif membentuk sel darah.lama hidup eritosit

selama 74-154 hari,pada usia ini sistem enzim

mereka gagal,membran sel berhenti berfungsi dengan

adekuat dan sel ini dihancurkan oleh sistem retikulo

endotelial.jumlah eritrosit normal pada orang dewasa kira-

kira 11,5-15 gram dalam 10 cc darah.normal Hb

wanita11,5 mg% dan Hb laki-laki 13,0

mg%.Penghancuran sel darah merah (eritrosit) terjadi

karena proses penuaan dan proses patologis (hemolisis).

Komponen-komponen hemoglobin dibagi menjadi 2 yaitu :

a) Komponen protein,yaitu globin yang akan dikembalikan ke

protein dan dapat digunakan kembali.


b) Komponen Heme akan dipecah menjadi 2 yaitu :

(1) Besi yang akan dikembalikan ke besi dan digunakan ulang

(2) Bilirubin yang akan diekskresikan melalui hati dan

empedu.

2) Sel Darah Putih (Leukosit)

Bentuknya dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan

perantara kaki palsu,mempunyai bermacam-macam inti sel

sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya serta

warnanya bening.

Fungsi sel darah putih adalah sebagai berikut :

a) Sebagai serdadu tubuh,yaitu membunuh dan memakan

bibit penyakit/bakteri yang masuk ke dalam tubuh

jaringan.

b) Sebagai pengangkut,yaitu mengangkut/membawa zat

lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke

pembuluh darah.

3) Keping Darah(Trombosit)

Fungsi Trombosit berperan penting dalam

pembentukan darah.Trombosit dalm keadaan normal

bersirkulasi ke seluruh tubuh melalui aliran

darah.Namun,dalam beberapa detik setelah kerusakan

suatu pembuluh,trombosit tertarik ke daerah tersebut

sebagai respons terhadap kolagen.


Pembatasan fungsi trombosit,penimbunan

trombosit yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan

aliran darah ke jaringan atau sumbat menjadi sangat

besar,sehingga lepas dari tempat semula dan mengalir ke

hilir sebagai suatu embolus dan menyumbat aliran ke

hilir.guna mencegah pembentukan suatu emboli,maka

trombosit-trombosit tersebut mengeluarkan bahan-bahan

yang membatasi luas penggumpalan mereka

sendiri.(Wiwik handayani,2012,hal:12)
2.1.4. Patofisiologi
Protozoa masuk ketubuh Gigitan nyamuk anopheles
betina
Eritrosit yang mengandung Eritroset mengandung
parasit melekat di ribuan merozoit pecah
endothellium kapiler

Hb
Berkembang menjadi
protozoid

Skizon pecah (psorulasi)


O2 dalam darah turun

O2 dalam otak
Skizon masuk eritrosit baru turun
Perfusi jaringan perifer

TIK
Membentuk mikro &
makro gametosid
nyeri
Peningkatan suhu tak
teradaptasi

Gangguan perfusi jaringan serebral


hipertermi

Mesencepalon tertekan
Intake cairan

Gangguan kesadaran
Resiko defisit vol cairan

Gangguan orientasi kelemahan

Mual muntah

Intoleransi aktifitas
Intake nutrisi turun

Resiko ketidakseimbangan
nutrisi <kebutuhan tubuh
(Hadi Kusuma,2012Hal:294
2.1.5. Patofisiologi

Malaria disebabkan oleh parasit protozoa plasmodium yang ditularkan melalui

nyamuk Anopheles betina infektif.Sebagin besar nyamuk Anopheles akan

mengigit pada senja atau malam hari,pada beberapa jenis nyamuk puncak

gigitannya adalah tengah malam sampai fajar.

plasmodium akan mengalami 2 siklus.Siklus aseksual (skizogoni)

terjadi pada tubuh manusia,sedangkan siklus seksual (sporogoni) terjadi pada

nyamuk siklus seksual dimulai dengan bersatunya gamet jantan dan

betina.Untuk memperoleh Ookinet dalam perut nyamuk.Ookinet akan

menembus dinding nyamuk lambung untuk membentuk kista diselaput luar

lambung nyamuk.Pada tempat inilah kista membentuk ribuan sporozoit yang

terlepas dan kemudian tersebar ke seluruh organ nyamuk termasuk kelenjar

ludah nyamuk.

Pada kelenjar inilah sporozoit menjadi matang dan siap ditularkan

bila nyamuk menggigit manusia.Manusia yang tergigit oleh nyamuk infektif

akan mengalami gejala sesuai dengan jumlah sprozoit,kualitas plasmodium,dan

daya tahan tubuhnya.sporozoit akan memulai stadium eritrosit dengan masuk

ke sel hati.Di hati sporozoit akan matang menjadi skizon yang akan pecah dan

melepaskan merozoit jaringan.Merozoit akan memasuki aliran darah dan

menginfeksi eritrosit untuk memulai siklus eritrositer.Merozoit dalam eritrosit

akan mengalami perubahan morfologi yaitu :merozoit – membentuk cincin –

trofizoit – merozoit.Proses ini akan memerlukan waktu 2-3 hari.


Diantara Merozoit – merozot tersebut akan ada yang berkembang

untuk membentuk gametosit untuk kembali memulai siklus seksual

menjadi mikrogamet (jantan) dan makrogamet (betina) dan antibody akan

merespon untuk melawan sehingga merangsang hipotalamus sehingga

terjadi peningkatan suhu tubuh yang menyebabkan klien menjadi

hipertemi.

Eritrosit akan terinfeksi biasanya pecah yang bermanifestasi pada

gejala klinis dan menyebabkan hemoglobin menurun sehingga oksigen

dalam darah menurun dan apabila oksigen dalam darah menurun perfusi

jaringan perifer tidak tersuplai dengan baik.Dan ketika Hemoglobin turun

oksigen di dalam otak pun kurang tersuplai dengan maksimal sehingga

meningkatkan tekanan intracranial dan ini bisa menyebabkn pasien nyeri

atau sakit kepala,karena terjadi gangguan jaringan serebral maka klien bisa

terjadi gangguan orientasi dan gangguan kesadaran,dan ini juga bisa

menyebabkan klien mual muntah sehingga klien mengalami anoreksia dan

menyebabkan nutrisinya kurang terpenuhi.

2.1.6. Patogenesis

a. Ginjal membesar dan bewarna gelap karena terjadinya

pembendungan dan pigmentasi

b. Hati membesar,melunak dan bewarna kuning karena terbentuknya

hemosiderin

c. Kandung empedu terisi cairan empedu pekat bewarna hujau gelap

d. Limpa membesar,bewarna hitam karena adanya pigmen hemozoin


e. Hemosiderin banyak tertimbun di dalam hati,limpa dan ginjal

(Soedarto,2009hal:97)

2.1.7. Manifestasi Klinis

a. Penyakit Malaria menunjukkan gejala-gejala yang khas,yaitu :

1) Demam berulang yang terdiri dari 3 stadium :kedinginan yang

berlangsung antara 20 menit sampai 1 jam,stadium panas

badan1- 4 jam.dan stadium berkeringat banyak 2-3 jam

2) Splenomegali

Merupakan gejala khas malaria kronik.limpe menghitam da

menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan

jaringan ikat yang bertambah.

3) Anemia disebabkan oleh :

a) Penghancuran eritrosit yang berlebihan

b) Eritrosit normal tidak dapat hidup lama

c) Gangguan pembentukan Eritrosit karena depresi eritrosit

dalam sum-sum tulang belakang

d) Ikterus,disebabkan karena hemolisis dan gangguan

hepar. (Padila,2013hal:170)

b. Penularan Penyakit Malaria

1) Malaria falsifarum yang berat dapat terjadi terutama adalah:

a) Malaria serebral

b) Hipoglikemia

c) Anemia,terutama pada anak


d) Disfungsi,atau gagal ginjal

e) Asidosis

f) Hemoglobulinuria

g) Perdarahan atau gangguan pembekuan darah

2) plasmodium vivax dan plasmodium ovale

meliputi :menggigil,demam,berkeringat lebih sering

terjadi dibanding pada infeksi dengan plasmodium

falciparum.

3) plasmodium malariae meliputi kemampuan infeksi untuk

menimbulkan suatu kompleks-imun nefropati yang dapat

menyebabkan kematian penderita. (Soedarto,2009 hal:10)

Penularan sporozoit malaria terjadi melalui gigitan nyamuk

anopheles betina yang berbeda spesiesnya sesuai dengan daerah

geografisnya.penularan dalam bentuk aseksual (trofozoit) menimbulkan

trophozoite-incuded malaria, yang dapat ditularkan melalui transfusi darah

(transfusion malaria), melalui jarum suntik atau menular dari ibu ke bayi

yang dikandungnya melalui plasenta.(Soedarto,2009 hal:91)

2.1.8. Pencegahan

a. Pencegahan penyakit malaria

1) Berbasis masyarakat

a) Pola prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat

harus selalu di tingkatkan melalui penyuluhan

kesehatan,pendidikan kesehatan,diskusi kelompok


maupun melalui kampanye masalah untuk mengurangi

tempat sarang nyamuk. kegiatan ini meliputi

:menghilangkan genangan air kotor.

b) Menemukan dan mengobati penderita sedini mungkin

akan sangat membantu mencegah penularan

c) Melakukan penyemprotan melalui kajian mendalam

tentang nyamuk anopheles seperti waktu kebiasaan

mengigit, jarak terbang, dan resistensi terhadap

insektisida.

2) Berbasis Pribadi

a) Pencegahan gigitan nyamuk antara lain:Tidak keluar

rumah antara senja dan malam hari,membuat konstruksi

rumah yang tahan nyamuk dengan memasang kasa anti

nyamuk pada ventilasi pintu dan jendela,menggunakan

kelambu yang mengandung insektisida, menyemprot

kamar dengan obat nyamuk

b) pencegahan dan pengobatan malaria pada wanita hamil

meliputi :

(1)Klorokuin,bukan kontraindikasi

(2)Profilaksis dengan klorokuin 5mg/kgBB/ minggu

dan proguanil 3 mg/kgBB/hari untuk daerah yang

masih sensitif klorokuin.


(3)Meflokuin 5mg/kgBB/minggu diberikan pada bulan

keempat kehamilan untuk daerah dimana

plasmodiumnya resisten terhadap klorokuin.

(4)Profilaksis dengan doksisiklin tidak diperbolehkan

c) Informasi tentang donor darah calon donor yang datang ke

daerah endemik dan berasal dari daerah non-endemik serta

tidak menunjukkan keluhan dan gejala klinis malaria.

(Widoyono,2008)

2.1.9. Pengobatan Menurut Amin & Hardhi,2015 hal:227)

1) Plasmodium Falciparum

Untuk mengobati malaria falciparum,obat-obatan anti malaria

yang dapat digunakan adalah :

a) Artesunat 4 mg/kgBB dosis tunggal/hari/oral diberikan pada

hari 1,ke 2 dan ke 3 .

b) Amodiakuin 25 mg basa/kg BB selama 3 hari dengan

pemberian dosis : 10 mg basa/kg BB/hari/oral pada hari 1

dan ke 2,serta 5 mg basa/kg BB/oral pada hari ke 3.

c) Sulfadoksin 25 mg/kg BB atau Pirimetamin 1,25 mg/kg BB

(dosis maksimal dewasa 3 tablet)

2) Plasmodium vivax dan plasmodium ovale

a) Klorokuin hari 1 dan ke 2 :10 mg/kg BB,hari ke3: 5 mg/kg

BB
b) Primakuin 0,25 mg/kgBB/hari selama 14 hari

3) Plasmodium Malariae/Malaria Berat

Artemether injeksi diberikan secara intramuskuler selama 5 hari.setip

ampul Artemether berisi 80 mg/ml.

Dosis dan cara pemberian :

 Untuk dewasa dosis 160 mg (2 ampul) IM pada hari ke-1,diikuti

80 mg (1 ampul)IM pada hari ke-2 s/d hari ke-5

 Untuk dosis anak tergantung berat badan yaitu :

Hari 1 :3,2 mg/kgBB/hari

Hari ke-II-V :1,6 mg/kg BB/hari

2.1.10. Komplikasi

1) Gagal ginjal akut

2) Edema paru

3) Malaria serebral

4) Ikterus (Dr.Taufan,2011hal:194)

2.1.11. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum

penderita, meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah

leukosit, eritrosit, dan trombosit bisa juga dilakukan pemeriksaan kimia

darah (gula, darah, SGOT, SGPT, tes fungsi ginjal), serta pemeriksaan foto

toraks, EKG,d an pemeriksaan lainnya sesuai indikasi. (Widoyono, 2008

hal:115)
Pemeriksaan penunjamg :

1. Happus darah tepi

 Tetes darah tepi dengan pewarnaan gimsa (spesies parasit)

 Tetes tebal (lebih sensitif deteksi parasit)

2. Res Serosol

 IFA (Inderat Flovorescen Antibody)

 IHA (Interean Hemoglotinaation)

 Untuk diagnostik akut (+)bila beberapa hari setelah infeksi

parasit.(Amin,Hardhi 2015 hal :228)

2.1.12. Penatalaksanaan

a. Terapi Non Farmakologi :

1) Terapi profilaksis terhadap malaria di anjurkan bagi orang yang

berpergian ke daerah endemik.

2) Pencegahan di daerah endemi antara lain terdiri atas eliminasi

sumber-sumber genangan air dan penggunaan insektisida,

kelambudan insect repellent.

3) Tersedia obat anti malaria untuk mengatasi penyakit apa bila

terjangkit.

4) Melakukan penyemprotan melalui kajian mendalam tentang

nyamuk anopheles seperti waktu kebiasaan mengigit,jarak

terbang,dan resistensi terhadap insektisida. (Wiwik

handayani,2012hal:65)
b. Terapi Farmakologi :

a) Artesunat

b) Amodiakuin

c) Sulfadoksin

d) Klorokuin

e) Primakuin

f) Artemether

2.2. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

Asuhan keperawatan keluarga diberikan kepada klien yang masih

di rawat di rumah sakit, yaitu melalui kunjungan rumah, atau klien yang

telah selesai di rawat dirumah sakit dalam rangka tindak-lanjut.

2.2.1 Pengkajian

Pengkajian dilakukan terhadapa keluarga meliputi : identifikasai data

demografi dan sosialkultural, lingkungan rumah, struktur keluarga, fungsi

keluarga, perkembangan keluarg, strategi yang digunakan keluarga bila

menghadapi stres, mekanisme koping, budaya hidup sehat diaplikasinkan

sehari-hari oleh keluarga, lingkungan fisik-simbolik-sosial keluarga, dan

bahasa yang digunakan. (Muhlisin, 2012)

2.2.2. Diagnosis Keperawatan Keluarga

Diagnosis keperawatan keluarga yang dikembangkan adalah

diagnosis tunggal yang jambpir serupa dengan diagnosis keperawatan di

rumah sakit. Yang terdiri dari tiga komponen : masalah, etiologi serta

tanda dan gejala. Etiologi untuk diagnosis keperawatan keluarga adalah


salah satu dari lima tugas keperawtan keluarga yang paling dominan yang

menyebabkan masalah keperawatan tersebut. Contoh : resiko gagguan

tumbuh kebang pada balita x berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga memenuhi kebutuhan nutrisi yang seimbang dalam merawata

anggota keluarga.

Dalam meyusun masalah kesehatan dan keperawatan keluarga,

seorang perawat keluarga harus mengacu pada tipologi masalah kesehatan

dan keperawatan. Tiga kelompok besar dalam tipologi masalah

keperawatan keluarga :

1)Ancaman kesehatan adalah keadaan yang dapat memungkinkan

terjadinya ancaman kesehatan, kecelakaan, dan kegagalan dalam

mencapai potensi kesehatan.

2)Kurang atau tidak sehat : kegagalan memantapkan kesehatan

3)Situasi kritis : kondisi di saat individu atau keluarga banyak di tuntut

untuk menyesuaikan diri termasuk juga dalam sumber daya keluarga.

2.2.3. Menentukan Prioritas Masalah

Prioritas masalah keperawatan dilakukan setelah analisis data.

Masalah perlu diprioritaskan karena pertimbangkan sebagai berikut :

1). Masalah keperawatan keluarga yang dijumpai lebih dari satu

2). Sumber daya yang dimiliki keluarga dan komunitas terbatas

3). Keterbatasan IPTEK keperawatan yang dikuasai perawat keluarga

4). Berat dan menonjolnya masalah yang dirasakn oleh keluarga

berbeda-beda
5). Waktu yang dimiliki terbatas

6). Mengatasi masalah prioritas dapat mengatasi maslah lain yang di

timbulkan akibat masalah inti tersebut.

2.2.4. Intervensi Keperawatan Keluarga

Menurut Freedman dalam Freedman (1998), secara umum ,

intervensi keperawatan dapat dilasifikasikan sebgaai berikut :

1). Supplemental. Perawat secara langsung mamberikan pelayanan

keperawatan yang tidak dapat dilakukan oleh keluarga.

2). Facilitative. Perawat membantu mengatasi hambatan dari keluarga

dalam memperoleh pelayanan medis, kesejahteraan sosial, trasportasi,

atau pelayanan perawatan kesehatan di rumah

3). Developmental. Perawat membantu keluarga untuk menolong diri

sendiri sesuai kemampuan. (Muhlisin, 2012)

2.2.5. Implementasi Keperawatan Keluarga

Implementasi keperawatan keluarga adalah proses aktualisasi

rencana intervensi memanfaatkan berbagai sumber di dalam keluarga

dan memandirikan keluarga dalam bidang kesehatan.

Implementasi asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan

keperawatan transkultural menggunakan tiga strategi utama, yaitu

mempertahankan budaya yang sesuai dengan situasi dan kondisi

kesehatannya saat ini. Negosiasi budaya yang lebih menguntungkan

situasi dan kondisi kesehatannya saat ini,dan melakukan restrukturisasi


budaya, yaitu dengan mengganti budaya yang lebih sesuai dengan

situasi kesehatannya saat ini. (Muhlisin, 2012)

2.2.6. Evaluasi Keperawatan Keluarga

Adalah proses untuk menilai keberhasilan keluarga dalam

melaksanakan tugas kesehatannya sehingga memiliki prduktivitas yang

tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarga.

Langkah-langkah dalam evaluasi :

1). Menetapkan gari dasar (basis) masalah kesehatan dari individu atau

seluruh keluarga

2). Merumuskan tujuan khusus keperawatan untuk klien

3). Menentukan kriteria dan standar evaluasi

4). Menentukan metode atau teknik evaluasi serta sumber data

5). Membandingkan keadaan yan benar-benar nyata dengan kriteria

dan standar untuk evaluasi

6). Mencari penyebab dari pelaksanaan yang kurang memuaskan.

(Muhlisin, 2012).

2.3. Konsep Asuhan Keperawatan Malaria

Proses keperawatan merupakan cara yng sistematis yang dilakukan oleh

perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhn keperawatan

dengan melakukan pengkajian,menentukan dianosis,

merencankan tindakan yang akan melakukan tindakan serta mengevaluasi

hasil asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada klien,berorientasi


pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling

berhubungan. (Hidayat,A,Azis Alimul 2008)

2.3.1. Pengkajian

Anemnesis Keluhan utama yang sering muncul adalah demam

lebih dari dua hari,mengigil dan berkeringat. (sering disebut dengan trias

malaria).demam pada keempat jenis malaria berbeda sesuai dengan proses

skizogoninya.Demam karena plasmodium falciparum dapat terjadi setiap

hari,pada plasmodium vivax atau ovale demam nya berlangsung satu

hari,sedangkan demam pada plasmodium malariae menyerang berselang

dua hari. Sumber penyakit harus ditelusuri,apakah pernah dalam berpergian

dan bermalam di daerah endemik malaria dalam satu bulan terakhir.

apakah pernah tinggal didaerah endemik:apakah pernah menderita penyakit

ini sebelumnya:dan apakah pernah meminum obat malaria.

Kecurigaan adanya tersangkan malaria berat dapat dilihat dari adanya satu

gejala atau lebih,yaitu gangguan kesadaran,kelemahan atau kelumpuhan

otot, kejang-kejang, kekuningan pada mata atau kulit,adanya perdarahan

hidung dan gusi, muntah darah atau berak darah.selain itu adalah keadaan

panas yang sangat tinggi,muntah yang terjadi secara terus

menerus,perubahan warna air kencing menjadi seperti teh,dan volume air

kencing yang berkurang sampai tidak keluar air kencing sama sekali.
2.3.2. Pemeriksaan Fisik

Pengumpulan data objektif mengenai status fisik klien,gabungan

pemeriksaan dari kepala sampai ujung kaki,dengan fokus dengans sistem

tubuh.Tekniknya memakai cara inspeksi,palpasi,perkusi,dan auskultasi

(Lynda Juall,2000)

1. Pasien mengalami demam 37,5-40ºC serta anemia yang

dibuktikan dengan konjungtiva palpebra yang pucat.

2. Konjungtiva atau telapak tangan pucat

3. Adanya pembesaran limpa (splenomegali)

4. Pembesaran hati (hematomegali).bila terjadi serangan malaria

yang berat,gejala dapat disertai dengan syok yang ditandai

dengan menurunnya tekanan darah,nadi berjalan cepat dan

lemah,serta frekuensi napas meningkat.

Pada penderita malaria yang berat,sering terjadi penurunan

kesadaran,dehidrasi,manifestasi perdarahan,ikterik,gangguan fungsi

ginjal,pembesaran hati dan limpa,serta bisa diikuti dengan munculnya

gejala neurologis (refleks patologis dan kaku kuduk).

(widoyono,2008hal:115)

2.3.3. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan tetes darah untuk malaria

a) Tetesan preparat darah tebal merupakan cara terbaik untuk

menemukan parasit malaria karena tetesan darah cukup banyak


dibandingkan preparat darah tipis,preparat dinyatakan negatif

bila setelah diperiksa 200 lapang pandangan dengan pembesaran

700-1000 i tidak ditemukan parasit.

b) Tetesan preparat darah tipis digunakan untuk identifikasi jenis

plasmodium,bila dengan preparat darah tebal sulit ditentukan.

Kepadatan parasit dinyatakan sebagai hitung parasit,dapat

dilakukan berdasarkan jumlah eritrosit yang mengandung parasit

per1000 sel darah merah.

2.3.4. Tes Antigen :p-f test yaitu : Mendeteksi Antigen dari plasmodium

Falciparum.Deteksi cepat hanya 3-5 menit,tidak memerlukan latihan

khusus,sensitivitasnya baik,tidak memerlukan alat khusus.

2.3.5. Tes serologi : Tes ini berguna mendeteksi Adanya Antibody

spesifik terhadap malaria atau pada keadaan dimana parasit sangat

minimal.

2.3.6. Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)

Pemeriksaan ini dianggap sangat peka dengan teknologi amplifikasi

DNA,waktu dipakai cukup cepat dan sesitivitas maupun spesifitasnya

tinggi. (Padila,2013hal:172)

2.3.7. Diagnosis Keperawatan

Merupakan keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau

masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan

yang aktual atau potensial. Diagnosis keperawatan ini dapat memberikan

dasar pemilihan intervensi untuk menjadi tanggung gugat perawat.


Formulasi diagnosis keperawatan adalah bagaimana diagnosis

keperawatan digunakan dalam proses pemecahan masalah karena melalui

identifikasi masalah dapat digambarkan berbagai masalah keperawatan

yang membutuhkan asuhan keperawatan, disamping itu dengan

menentukan atau menginvestigasi dari etiologi masalah, maka akan dapat

dijumpai faktor yang menjadi kendala atau penyebab.Dengan

menggambarkan tanda dan gejala akan dapat digunakan Untuk

memperkuat data yang ada.

Untuk menyusun diagnosis keperawatan yang tepat, dibutuhkan

beberapa pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki diantaranya:

kemampuan dalam memahami beberapa masalah keperawatan, faktor yang

menyebabkan masalah, batasan karakteritiknya, beberapa ukuran normal

dari masalah tersebut serta kemampuan dalam memahami mekanisme

penanganan masalah, berpikir kritis, dan membuat kesimpulan dari

masalah. (Hidayat, A, Azis Alimul 2008)

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan maka didapatkan

diagnosis keperawatan yang mungkin muncul pada asuhan keperawatan

dengan Malaria.
Tabel 2.1 Diagnosis yang mungkin muncul pada Malaria

Menurut NANDA 2015-2017.

NO Diagnosa Definisi Batasan Karakteristik Faktor yang


Keperawatan berhubungan
1. hipertermia Suhu Inti Tubuh di atas a. Apnea a. Aktifitas
kisaran normal karena b. Gelisah berlebihan
kegagalan termoregulasi. c. Hipotensi b. Dehidrasi
d. Kejang c. Iskemia
e. Koma d. Peningkatan
f. Kulit Kemerahan laju
g.Kulit Terasa Hangat metabolisme
h. Takikadia e. Sepsis
i.Takipnea f. Suhu
lingkungan
tinggi
2. Nyeri akut Pengalaman sensori dan a. Anoreksia a. Gangguan
emosional tidak b. Bukti nyeri dengan genetik
menyenangkan dengan menggunakan b. Gangguan
kerusakan jaringan aktual standar daftar imun
atau potensial. periksa nyeri untuk c. Ketidakseimba
pasien yang tidak ngan
dapat neurotransmite
mengungkapkanya r,
c. Ekpresi wajah Neuromodulat
nyeri or,
d. Fokus pada dan reseptor
diri sendiri d. Gangguan
e. Perubahan pola metabolik
tidur e. Gangguan
iskemik
3. Gangguan Keterbatasan dalam gerakan a. Dispnea setelah a. Ansietas
mobilitas fisik atau lebih ekstermitas beraktivitas b. Depresi
fisik. secara mandiri dan terarah b. Keterbatasan c. Fisik tidak
rentan gerak bugar
c. Ketidaknyamanan d. Gangguan
d. Penurunan waktu metabolisme
reaksi e. Keengganan
e. Tremor akibat memulai
bergerak pergerakan
f. Kesulitan dalam f. Penurunan
membolak-balik ketahanan
posisi tubuh

2.3.8. Perencanaan

Intervensi merupakan proses penyusunan berbagai intervensi

keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah,menurunkan atau

mengurangi masalah-masalah klien.setelah didapatkan masalah kesehatan

dan masalah keperawatan, tahap proses keperawatan selanjutnya adalah

menentukan perencanaan keperawatan untuk menanggulangi maslah

keperawatan yang ditemukan. Rencana keperawatan yang perlu

dipertimbangkan untuk setiap perencanaan diagnosis keperawatan yaitu

(Doenges, 2000).
Menurut E. Doenges Marilyn dan dkk (2015), Rencana keperawatan prioritas Nic-
Noc.Susunan pendokumentasian rencana keperawatan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2

NO Diagnosis Kriteria evaluasi Intervensi

1. Hipertermia NOC: NIC :


Mempertahankan suhu tubuh Pengaturan Suhu : Mencapai atau
dalam rentang normal. mempertahankan suhu tubuh dalam
rentang normal.
Tidak mengalami komplikasi, Terapi Demam : Menangani klien
seperti kerusakan otot atau yang mengalami hiperpireksia akibat
kerusakan nourologis faktor non-lingkungan
irversibeldan gagal ginjal akut.
Mengidentifikasi penyebab yang Kewaspadaan Terhadap Hipertermia
mendasari atau faktor pendukung Maligna :mencegah atau mengurangi
dan pentingnya terapi dan respons hipermetabolik terhadap
tanda/gejala yang memerlukan agens farmakologi yang digunakan
evaluasi atau intervensi lebih selama pembedahan.
lanjut.
Menunjukkan prilaku yang Prioritas intervensi NIC :
memantau dan meningkatkan a. Prioritas 1
normatermia. 1) Identifikasi penyebab yang
Tidak mengalami aktivitas kejang. mendasari
2) Carat usia kronologis dan usia
perkembangan klien
b. Prioritas 2
1) Pantau suhu inti sesuai rute
yang tepat
2) Kaji apakah suhu tubuh
mengambarkan heatstroke
3) Kaji respon neurologis
4) Pantau tekanan darah dan
hemo
dinamika invasif jika tersedia
5) Pantau frekuensi jantung dan
irama jantung
6) Pantau pernapasan
7) Auskultasi suara napas
8) Pantau dan catat semua
sumber kehilangan cairan,
seperti urine.
9) Catat ada atau tidaknya
berkeringat
10) Pantau pemeriksaan
laboratorium
c. Prioritas 3
1) Beri antipiretik, per orar
atau rektal
2) Tingkatkan pendinginan
dengan : gunakan pakaian
yang longgar dan ringan.
3) Beri obat
4) Tingkatkan keamanan klien
5) Pertahankan tirah barung
6) Beri oksigen tambahan
7) Beri obat sesuai indikasi
untuk mengatasi penyebab
yang mendasari seperti
antibiotik.
8) Beri diet tinggi kalori,
nutrisi enternal atau
parentral.

d. Prioritas 4
1) Instruksikan keluarga
tentang cara mengukur suhu
tubuh
2) Diskusikan pentingnya
asupan cairan yang adekuat
setiap saat dan cara
memperbaiki status hidrasi
ketika sakit atau saat sedang
stres
3) Tinjau tanda/gejala
hipertermia
2. Nyeri Akut NOC : NIC :
Melaporkan nyeri berkurang atau Pemberian analgesik :mengunakan
terkontrol. agens farmakologis untuk
mengurangi atau menghilangkan
Mengikuti program farmakologi nyeri.
yang diresepkan. Manajemen lingkungan
:kenyamanan :memanipulasi
Menyatakan metode yang lingkungan klien untuk
memberi peredaan nyeri. meningkatkan kenyamanan yang
Mendemonstrasikan penggunaan optimal.
keterampilan relaksasi dan
aktivita pengalihan sesuai indikasi Prioritas intervensi NIC :
dan sesuai situasi individu. 2.3.8.1. Prioritas 1
1) Lakukan pengkajian nyeri
klien yang mencakup
lokasi,karakteristik,awitan,dur
asi,frekuensi,kualitas,intensitas
2) Tentukan riwayat atau adanya
kondisi kronis
3) Kaji persepsi klien mengenai
nyeri
4) Lakukan kolaborasi dengan
penyedia layanan medis lain
pada pengkajian nyeri
5) Bantu dan tinjau hasil
pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan diagnostik yang
bergantung pada hasil riwayat
dan pemeriksaan fisik

3. Prioritas 2
1) Lakukan pengkajian nyeri
setiap waktu nyeri terjadi
2) Terima penjelasan klien
tentang nyeri
3) Catat pengaruh budaya yang
memengaruhi respons nyeri
4) Pantau tanda-tanda vital
selama episode nyeri
5) Pastikan pengetahuan dan
harapan klien tentang
manajemen nyeri

4. Prioritas 3
1) Tentukan tingkat nyeri yang
dapat diterima klien dan tujuan
pengendalian nyeri
2) Catat kapan nyeri terjadi
3) Tetapkan pendekatan
kolaboratif untuk manjemen
nyeri
4) Beri analgesik sampai dosis
maksimal sesuai kebutuhan
untuk
memepertahankan tingkat
nyeri
5) Evaluasi efek samping obat
6) Beri informasi dan pantau
penggunaan obat spesifik

5. Prioritas 4
1) Akui pengalaman nyeri dan
sampaikan penerimaan
respon klien terhadap nyeri
2) Libatkan keluarga pada
program manajemen nyeri
3) Tangani dampak nyeri pada
gaya hidup dan kemandirian
4) Dorong perfomena terapi
fisik/program latihan
individual
5) Identifikasi tanda/gejala
spesifik dan perubahan nyeri
yang memerlukan evaluasi
oleh penyedia layanan
kesehatan

2.3.9. Evaluasi

Evaluasi merupakan hasil perkembangan dengan berpedoman kepada

hasil dan tujuan yang hendak dicapai. Semua tindakan yang dilakukan

diharapkan memberikan hasil. Evaluasi merupakan langkah terakhir dari

proses keperawatan dengan cara melakukan indentifikasi sejauh mana tujuan

dari rencana tindakan keperawatan tercapai atau tidak.. (Aziz Alimul Hidayat,

2008).Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan

penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu

disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin

tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Evaluasi

disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional:

S : adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah


dilakukan intervensi keperawatan.
O: adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan.

A: adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan
yang terkait dengan diagnosis.

P: adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga
pada tahapan evaluasi .

Tahapan Evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi

formatif adalah evaluasi yang di lakukan selama proses asuhan keperawatan,

sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

1. Hipertermia

a. Pengkajian

1) Suhu dan temuan pengkajian lain, termasuk tanda-tanda vital dan

setatus mental

b. Perencanaan

1) Rencana perawatan, intervensi spesifik, dan siapa yang terlibat

dalam perencanaan

2) Rencana penyuluh

c. Implementasi/Evaluasi

1) Respons terhadap intervensi, penyuluhan, dan tindakan yang

dilakukan.

2) Pecapaian atau kemajuan ke arah hasil yang diharapkan .

3) Modifikasi pada rencana keperawatan

d. Rencana pemulangan
1) Rujukan khusus yang dibuat dan siapa yang bertanggung jawab

atas tindakan yang dilakukan.

2. Nyeri Akut

a. Pengkajian

1. Temuan pengkajian individu,termasuk penjelasan klien tentang

respon terhadap nyeri,harapan manajemen nyeri dan tingkat nyeri

yang dapat diterima

2. Lokus kontrol dan kepercayaan budaya yang mempengaruhi respon

terhadap nyeri

3. Penggunaan obat sebelumnya :penyalahgunaan zat

b. Perencanaan

1. Rencanakan perawatan dan siapa yang terlibat dalam perencanaan

2. Rencana penyuluhan

c. Implementasi/Evaluasi

1. Respon terhadap intervensi,penyuluhan dan tindakan yang

dilakukan

2. Pencapaian atau kemajuan kearah hasil yang diharapkan

3. Modifikasi pada rencana keperawatan

d. Rencana pemulangan

1. Kebutuhan jangka panjang,dengan mencatat siapa yang

bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan

2. Rujukan khusus yang dibuat


BAB III

METODE STUDI KASUS

3.1 Rancangan Studi Kasus

Desain yang di pilih untuk studi kasus yang akan dilaksanakan ini adalah

kasus deskritif dengan pendekatan proses keperawatan

3.2 Subyek Studi Kasus

Subjek yang akan diberikan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan

Malaria dengan pemberian kompres dingin di Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan

Komering Ulu Tahun 2018.

3.3 Fokus Studi

Gambaran Asuhan Keperawatan Keluarga dengan salah satu anggota

keluarga menderita Malaria dengan pemberian kompres dingin di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat

Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2018.

3.4 Definisi Operasional

3.4.1. Studi Kasus Asuhan Keperawatan


Asuhan Keperawatan Keluarga merupakan suatu rangkaian

kegiatan dalam praktek keperawatan yang diberikan pada klien sebagai

anggota keluarga pada tatanan komunitas dengan menggunakan proses

keperawatan berpedoman pada standar keperawatan dalam lingkup

wewenang serta tanggung jawab keperawatan (sudiharto, 2012).


3.4.2. Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup

bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu

mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari

keluarga. (friedman, 1998 dalam Abi Muhlisin tahun 2012).

3.5 Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan karya tulis

ilmiah adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data yang penulis

gunakan dalam penyusuanan karya tulis ilmiah ini adalah :

1. Wawancara adalah suatu proses Tanya jawab yang dilakukan langsung

kepada klien dan keluarganya.

2. Observasi adalah tindakan yang langsung digunakan kepada klien dengan

cara mengamati keadaan umum dari klien.

3. Pemeriksaan Fisik adalah teknik perawatan untuk memperoleh data sesuai

dengan kasus yang dikelola melalui inspeksi, palpasi, perkusi dan

auskultasi.

4. Studi dokumentasi adalah proses pencatatan yang dilakukan perawat dari

keadaan klien.
5. Studi kepustakaan adalah proses untuk mendapatkan dasar teoritis yang

adapun sumber tersebut dari beberapa buku dan sumber lainnya yang

bersifat ilmiah.

3.7. Penyajian Data

Penyajian data dari hasil penelitian menggunakan table, gambar,

bagian, dan metode deskriptif.

3.8 Etika Studi Kasus

Dicantumkan etika yang mendasari suatu penelitian, terdiri dari :

1. Persetujuan dari UPTD Puskesmas Tanjung Agung

2. Persetujuan menjadi responden (Informed consent)

Informed consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Pemberian informed consent ini bertujuan agar subjek mengerti

maksud dari tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya.Jika subjek

bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan

tersebut.

3. Tanpa nama (Anonimity)

Anonimity menjelaskan bentuk penulisan kuesioner dengan tidak

perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.


4. Kerahasiaan (Confidentiality)

Confidentiality menjelaskan masalah – masalah responden yang

harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.


BAB IV

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

4.1. Kasus 1

4.1.1. Pengkajian

Pengkajian : 3 Juni 2018

I. Data Umum

1. Kepala Keluarga (KK) : Tn.A

2. Umur : 56 Tahun

3. Pekerjaan KK : pentani

4. Pendidikan KK : SD

5. Alamat : Kelurahan Air gading

6. Agama : Islam

Table 4.1. Data umum

No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan Status


Kelamin Dgn KK Kesehatan
1. Tn.A L Suami 56 th SD Petani Sehat
2. Ny.L P Istri 48 th SD IRT Sakit
3. An.A L Anak 20 th SMA Karyawan Swasta Sehat
Genogram
Keterangan :

Tn.A tinggal serumah bersama Ny.L dan anak bungsunya. Keluarga tidak ada

yang mempunyai riwayat penyakit Malaria

Tipe Keluarga : Keluarga Inti

7. Suku Bangsu : Ogan

8. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Tn.A bekerja sebagai wiraswasta yaitu petani, Ny.L sebagai Ibu Rumah

Tangga dan Anaknya bekerja sebagai Karyawan Swasta. Menurut

pengakuan Ny.N penghasilan yang ada sudah cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari.

9. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Ny.L tidak mempunyai keinginan atau rencana untuk rekreasi bersama.

Klien mengatakan bahwa dengan berkumpul bersama anggota keluarga

sudah merupakan suatu hiburan tersendiri bagi keluarganya.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahapan perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak

dewasa. Anak pertamanya telah menikah dan anak bungsunya masih

berumur 22 tahun dan belum menikah.

2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

Tidak ada tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

Sedangkan tugas keluarga yang belum dapat dicapai adalah dalam

merawat kesehatan keluarga.


3. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat Ini

Ny.L mengatakan bahwa dirinya menderita Malaria sudah 3 hari yang lalu

dan berobat dipuskesmas..

4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya

Ny.L tidak pernah menderita penyakit apapun sebelumnya dan anggota

keluarga tidak memiliki riwayat penyakit Malaria seperti yang dialami

klien tetapi anggota keluarga lainnya hanya mengalami penyakit musiman

seperti batuk dan filek.

III. Data Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Rumah yang ditempati adalah rumah sendiri dengan material semen.

Rumah terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur, kamar mandi dan

teras depan rumah. Bangunan rumah berjenis permanen. Lantai rumah

terbuat dari semen dan keadaannya bersih. Perabotan tersusun dengan rapi.

Penerangan cukup dan ventilasi cukup. Sumber air minum berasal dari air

PDAM. Keluarga juga memiliki jamban yang baik dan bersih.

Denah Rumah :

WC
Dapur
Kamar 1
Kamar 2 Ruang Tamu

Teras Depan Rumah


Keterangan :

: Jendela

: Pintu
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas

Keluarga Ny.L hidup dilingkungan tempat tinggal yang padat penghuni

dan sebagian besar adalah penduduk asli.

3. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Ny.L rumah sendiri.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Ny.L masih mengikuti kegiatan di masyarakat, seperti seperti pengajian

dan dalam kegiatan pembersihan lingkungan. Interaksi Ny.L dengan

masyarakat sekitar berjalan baik.

5. Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga Ny.L ketika berobat menggunakan Kartu BPJS

IV. Stuktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga mengatakan komunikasi selalu dilakukan untuk menanyakan

keadaan satu sama lain.

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Di dalam aktivitas sehari-hari anggota keluarga saling perhatian dan

merasakan bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama

dalam keluarga.

3. Struktur Peran Keluarga

Tn.A berperan sebagai ayah dari anak-anaknya dan suami bagi istrinya

dirumah. Ny.L berperan sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya.


4. Nilai dan Norma Budaya

Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai

agama yang dianut dan norma yang berlaku dilingkungannya. Keluarga

menganggap bahwa penyakit yang dialami Ny.L merupakan sebuah ujian

hidup yang diberikan allah untuk keluarga agar kami bisa saling

menguatkan lagi satu sama lain. Keluarga terus berusaha sebisa mungkin

dan klien berobat ke puskesmas dank lien selalu meminum obat yang

diberikan dari puskesmas.

V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-hari mereka selalu

damai dan saling menjaga kepentingan bersama.

2. Fungsi Sosial

Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik

kepada setiap anggota keluarganya.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan

- Kemampuan Mengenal masalah

Ny.L sedikit mengerti tentang penyakit yang dideritanya.

- Kemampuan Mengambil Keputusan

Bila sakit, keluarga langsung memeriksakan ketempat pelayanan

kesehatan terdekat seperti puskesmas atau bidan.

- Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang sakit


Keluarga tidak mengetahui cara merawat keluarga yang sakit Malaria

Kemampuan Memelihara Lingkungan Rumah

Kondisi rumah bersih, ventilasi cukup dan penataan rumah yang sangat

diperhatikan.

- Kemampuan Menggunakan Fasilitas Kesehatan

Jika ada anggota keluarga yang sakit, dalam hal ini keluarga langsung

memeriksakan diri ke pelayan kesehatan terdekat seperti : Rumah Bidan

dan Puskesmas.

4. Fungsi Reproduksi

Saat ini Ny.L dan Tn.A memiliki orang anak yang terdiri dari 3 orang

anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki.

VI. Stres dan Koping Keluarga

1. Stressor

- Stressor Jangka Pendek

Ny. L merasa khawatir dengan penyakit Malaria.

- Stressor Jangka Panjang

Keluarga Ny.L sangat khawatir dengan kondisi penyakit yang dialami

oleh Ny.L.

2. Kemampuan Keluarga Merespon Terhadap Masalah

Keluarga Ny. L menerima cobaan yang sedang mereka alami dan

berusaha sebisa mungkin untuk membantu Ny.L dengan cara mengajak

berobat di puskesmas.
3. Strategi Koping yang digunakan

Keluarga Ny. L dapat menerima keadaan ini dengan lapang dada dan selalu

bermusyawarah dalam mencari jalan keluar terhadap masalah yang dialami

4. Strategi Adaptasi Disfungsional

Tidak ada prilaku yang tidak adatif saat permasalahan itu datang, mereka

berusaha menyelesaikan masalah.

VII. Pemeriksaan Fisik

1. Pemeriksaan Fisik Pada Tn.A


Keadaan Umum Tn.A composmentis. Tanda-tanda vital Tn.A

Tekanan darah 110/90 mmHg, Respiration Rate 24x/mnt, Pulse 80

x/mnt, Temperatur 37 o C. Berat badan Tn.A 60 Kg, Tinggi Badan 156

cm. Pada pemeriksaan kepala, tidak ditemukan kelainan, bentuk

kepala normal. Rambut tampak tipis, tekstur rambut kering dan warna

rambut hitam dan sebagian putih (uban). Mata simetris, kornea jernih,

kongjungtiva merah muda. Pada pemeriksaan hidung bentuk simetris,

tidak ada cuping hidung, tidak ada gangguan penciuman. Mukosa

mulut lembab. Pada pemeriksaan telinga bentuk simetris, tidak ada

serumen, tidak ada gangguan pendengaran. Pada pemeriksaan leher

bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid. Dada simetris, frekuensi nafas normal 24x/m. pada

pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar,

tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik, tidak ada bekas luka

operasi. Ekstremitas normal, tidak ada edema.


2. Pemeriksaan Fisik pada Ny.L

Ny.L berusia 48 tahun, beragama islam. Suku bangsa dan bahasa ogan.

Pendidikan terakhir Ny.L SD. Ny.L beralamat di Kelurahan Air

Gading. Keluhan utama : Klien mudah merasa lelah ketika melakukan

aktifitas sehari – hari dan klien sering mengeluh sering kesemutan,

banyak minum, banyak kencing, banyak makan dan bb menurun.

Keadaan umum Ny.L composmentis. Tekanan darah 130/90 mmHg,

Respiration Rate 20x/mnt, pulse 80 x/mnt, temperature 38 o C. BB Ny.L

sebelum sakit 60 kg sedangkan BB sekarang 55 Kg. Pada pemeriksaan

kepala, tidak ditemukan kelainan, bentuk kepala normal, kulit kepala

bersih, rambut tampak tipis, tekstur rambut kering dan warna rambut

hitam. Mata simetris, kornea jernih, conjungtiva merah muda. Pada

pemeriksaan hidung bentuk simetris, tidak ada cuping hidung, tidak ada

gangguan penciuman, mukosa mulut kering. Pada pemeriksaan telinga

bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.

Pada pemeriksaan leher bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada

pembesaran kelenjar tiroid. Pada pemeriksaan dada bentuk simetris,

frekuensi nafas normal 20x/m. Pada pemeriksaan abdomen tidak

didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan

peristaltik usus baik, tidak ada bekas luka operasi. Pada bagian

ekstemitas Terdapat bekas luka kaki. Sering mengeluh kesemutan. Pada

pola nutrisi, Ny.L mengatakan makan 3 kali sehari terdiri nasi, lauk

pauk, dan sayuran. Ny.L menyukai semua makanan


Ny. L tidak mempunyai alergi terhadap makanan tertentu. Ny.L minum

9 – 10 gelas per hari dengan minuman yang bervarian air putih dan teh

dan mengganti gula dengan gula diabetasol. Pada pemeriksaan

eliminasi Ny.L BAK Frekuensi BAB 1 X Sehari dengan konsistensi

padat, Frekuensi BAK : 8 X Sehari dengan warna kuning jernih dan

Tidak ada keluhan saat BAK maupun BAB.

3. Pemeriksaan Fisik pada An.A

Keadaan Umum An.A composmentis pada pemeriksaan tanda – tanda

vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, Respiration Rate

22x/mnt, Pulse 80 x/mnt dan Temperatur 36,5 o C. Berat badan An.A

70 Kg dan Tinggi Badan An.A 165 cm. Pada pemeriksaan kepala,

tidak ditemukan kelainan, bentuk kepala normal. Rambut tampak tebal,

tekstur rambut lembab dan warna rambut hitam. Mata simetris, kornea

jernih, conjungtiva merah muda. Tidak ada gangguan pengelihatan.

Pada pemeriksaan hidung, bentuk simetris, tidak ada cuping hidung,

tidak ada gangguan penciuman, mukosa mulut lembab. Pada

pemeriksaan leher bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak ada

gangguan pendengaran. Pada pemeriksaan telinga bentuk simetris,

tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran. Pada

pemeriksaan dada bentuk simetris, frekuensi nafas normal 22x/m. Pada

pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar,

tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik, tidak ada bekas luka

operasi. Ekstremitas normal, tidak ada edema.


VIII. Harapan Keluarga

Keluarga Tn.A berharap anggota keluarganya sehat selalu dan Ny.L yang

menderita penyakit Malaria meningkat atau penyakitnya kambuh,

sehingga dapat melakukan aktifitas sehari- hari dengan nyaman.

Tabel 4.2. Analisa Data

No DATA PENYEBAB MASALAH


1. DS : Infeksi Malaria. Peningkatan suhu
 Keluarga Ny.L tubuh
mengatakan demam
tinggi sejak 3 hari yang
lalu
 DO :
 -Menggigil
-Berkeringat.
 Tanda-tanda vital :
TD : 130/90 mmHg
RR : 20 x/m
P : 80 x/m
T : 37 o C

2. DS : Intake kurang cairan Resiko kekurangan


 Keluarga Ny.L cairan
mengatakan tidak nafsu
makan berkurang karena
mual

DO :
 -klien tampak lemas
-pasien tampak lemas
-sering berkeringat
malam
-bibir pucat
 Tanda-tanda vital :
TD : 130/90 mmHg
RR : 20 x/m
P : 80 x/m
T : 38o C
1.2.1. Diagnosa Keperawatan

1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi malaria.

2. Resiko kekurangan cairan berhubungan dengan intake cairan

kurang.

4.2.4 Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan

Untuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana

perawatan keluarga Ny.L terlebih dahulu dibuat sistem skoring masalah

kesehatan sebagai berikut :

Tabel 4.3.

Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi malaria

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan


1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Masalah kurang pengetahuan yang di
1. Tidak/kurang sehat (3) alami oleh Ny.L dan keluarga sudah
2. Ancaman kesehatan (2) terjadi
3. Krisis (1)

2. Kemungkinan masalah dapat 2/2x 2 2 Kemungkinan masalah untuk


diubah diubah mudah karena dengan
1. Dengan mudah (2) pemberian pendidikan kesehatan,
2. Hanya sebagian (1) kesadaran keluarga untuk mencegah
3. Tidak dapat (0) penyakit malaria
3. Potensi untuk mencegah 2/3 x 1 2/3 Dengan mendidik dan memotivasi
masalah juga melatih keluarga merawat Ny.L
1. Tinggi (3) secara benar. Kemungkinan masalah
2. Cukup (2) dapat dicegah.
3. Rendah (1)
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Masalah kurang pengetahuan harus
1. Masalah dirasakan dan perlu segera ditangani untuk mencegah
penanganan segera. (2) komplikasi yang lebih berat.
2. Masalah di rasakan, tidak
perlu di tangani segera (1)
3. Masalah tidak dirasakan (0)
Total Skor 3 4 2/3
Tabel 4.4.

Resiko kekurangan cairan berhubungan dengan intake cairan kurang

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan


1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Klien berada pada keadaan kurang
1. Tidak/kurang sehat (3) sehat atau mengalami masalah
2. Ancaman kesehatan (2) malaria .
3. Krisis (1)

2. Kemungkinan masalah dapat 2/2x 2 2 Sumber-sumber yang ada dan


diubah tindakan untuk memecahkan
1. Dengan mudah (2) masalah dapat dijangkau keluarga
2. Hanya sebagian (1) dan keluarga mau untuk
3. Tidak dapat (0) mengaplikasikan.
3. Potensial masalah untuk 3/3 x 1 1 Masalah dapat dicegah untuk tidak
dicegah mencegah masalah memperburuk keadaan dapat
1. Tinggi (3) dilakukan Ny.L dengan berobat ke
2. Cukup (2) pelayanan kesehatan
3. Rendah (1)
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari adanya masalah
1. Masalah dirasakan dan tetapi tidak didukung dengan
perlu penanganan segera. (2) pemahaman yang adekuat tentang
2. Masalah di rasakan, tidak penatalaksanaan penyakit malaria
perlu di tangani segera (1)
3. Masalah tidak dirasakan (0)
Total Skor 5

4.2.5 Prioritas Diagnosis Keperawatan

1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi malaria.

2. Resiko kekurangan cairan berhubungan dengan intake cairan kurang.


Tabel 4.5. Intervensi Keperawatan

DIAGNOSIS TUJUAN EVALUASI


NO INTERVENSI
KEPERAWATAN UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
1. Peningkatan Setelah Setelah Respon 1. Ajurkan 1. Kaji TTv
suhu tubuh dilakukan dilakukan verbal pasien ,suhu,nadi,
infeksi tindakan kunjungan istirahat TD
malaria keperawatan 3x secukup 2. Bina
selama 3 diharapkan nya hubungan
kali klien dapat : saling
kunjungan, 1. Anjurkan Percaya
diharapkan klien dengan
keluarga istirahat keluarga.
mampu secukupn 3. Anjurkan
merawat ya keluarga
anggota untuk
keluarga kompres
dengan hangat
penyakit dingin
malaria. 4. Observasi
kebiasaan
makan
pasien
5. Observasi
respon
keluarga
dan pasien
selama
kegiatan
sehari-hari
2 Resiko Setelah Setelah Respon 1. Keluarga 1. Bina
dilakukan dilakukan verbal mampu hubungan
kekurangan tindakan kunjungan 3x menyebut saling
keperawatan diharapkan kan apa Percaya
cairan selama 3 keluarga malaria dengan
kali dapat : 2. Keluarga keluarga.
berhubungan kunjungan, 1. Keluarga mampu 2. Kaji tanda-
diharapkan mampu menyebut tanda vital
dengan klien menyebut kan klien
mampu kan apa penyebab 3. Beri
intake cairan mengetahui malaria penyakit kompres air
dalam 2. Keluarga malaria hangat
kurang. mengenal mampu 3. Keluarga dingin
masalah menyebut mampu 4. Kaji
kesehatan kan tanda menyebut pengetahuan
merawat dan gejala kan tanda keluarga
anggota penyakit dan gejala tentang
kelurga malaria penyakit merawat
dengan 3. Keluarga malaria penyakit
malaria mampu 4. Keluarga malaria
menyebut mampu 5. Jelaskan
kan menyebut pengertian,
pencegaha kan penyebab,
n penyakit pencegaha tanda dan
malaria n penyakit gejala,
malaria pencegahan
dan
penatalaksa
naan
penyakit
malaria .
Tabel 4.6. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

NO DIAGNOSIS TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
1 Peningkatan suhu 4 Juni 2018 1. Membina hubungan S :kaji TTV pasien
tubuh berhubungan saling percaya Beri kompres hangat dingin kepada
dengan infeksi dengan keluarga. pasien
malaria 2. Membantu klien O:
mencari posisi yang -TTV
nyaman - TD:120/90 mmHg
3. Mengobservasi - S :38 c
kebiasaan makan A : Masalah belum teratasi
pasien P : Intervensi dilanjutkan
4. Mengobservasi 1. Observasi kebiasaan makan pasien
respon keluarga dan 2. Anjurkan klien kompres hangat
pasien selama dingin
kegiatan 3. Anjurkan keluarga istirahat
secukupnya

2. Resiko kekurangan 4 Juni 2018 1. Membina hubungan S:


saling Percaya dengan 1. Keluarga mengatakan masih belum
cairan berhubungan keluarga. memahami atau mengerti dan
2. Mengkaji tanda-tanda merawat tentang penyakit yang
dengan intake vital klien dialami klien
3. Mengkaji O:
pengetahuan keluarga 1. Keluarga tampak kebingungan
cairan kurang. tentang penyakit 2. Tanda-Tanda Vital
malaria  TD : 130/90 mmHg
4. Menjelaskan tentang  RR : 20 x/mnt
penyakit malaria :  P : 80 x/mnt
 T : 38 o C
a. Pengertian A : Masalah belum teratasi
malaria P : Intervensi dilanjutkan
b. Penyebab 1. Observasi ulang pengetahuan
malaria keluarga tentang penyakit malaria
c. Tanda dan gejala
malaria
d. Pencegahan
malaria
e. Penatalaksanaan
malaria.
f. Komplikasi
malaria
Tabel 4.7. Catatan Perkembangan

Hari/Tanggal Diagnosis Perkembangan (SOAP) Paraf


keperawatan
Peningkatan suhu S : Klien mengatakan badan masih
6 Juni 2018 panas
tubuh berhubungan
O : TTV 120/90 mmHg
dengan infeksi S : 38 C

malaria. A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Resiko kekurangan S :Keluarga mengatakan masih


belum memahami atau mengerti
cairan berhubungan tentang penyakit yang dialami klien
O:
dengan intake cairan
1. Keluarga tampak
kurang. kebingungan
2. Tanda-Tanda Vital
 TD : 120/90 mmHg
 RR : 22 x/mnt
 P : 84 x/mnt
 T : 38o C

A : Masalah belum teratasi

P : Intevensi dilanjutkan
1. Observasi ulang
pengetahuan keluarga
tentang penyakit malaria
Hari/Tanggal Diagnosis keperawatan Perkembangan (SOAP)
Peningkatan suhu tubuh S : Klien mengatakan tidak panas lagi
8 Juni 2018
O : Porsi makan klien tampak banyak
berhubungan dengan
A : Masalah teratasi
infeksi malaria.
P : Intervensi dilanjutkan

1. Observasi kebiasaan makan


pasien

Resiko kekurangan S : Keluarga mengatakan sudah mulai


memahami atau mengerti tentang
cairan berhubungan penyakit yang dialami klien
O:
dengan intake cairan
1. Keluarga tampak sudah mulai
kurang. memahami tentang malaria
2. Keluarga sudah mampu
menjawab pertanyaan walaupun
belum sempurna
3. Tanda-Tanda Vital
 TD : 130/80 mmHg
 RR : 21 x/mnt
 P : 80 x/mnt
 T : 36,o C

A : Masalah teratasi

P : Intevensi dihentikan
4.2. Kasus 2

4.2.1. Pengkajian

Tanggal Pengkajian : 3 Juni 2018

I. Data Umum

1. Kepala Keluarga (KK) : Tn.S

2. Umur : 50 Tahun

3. Pekerjaan KK : petani

4. Pendidikan KK : SMP

5. Alamat : Tanjung Agung

6. Agama : Islam

Tabel 4.8. Tabel data umum

No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan Status

Kelamin Dgn KK Kesehatan

1. Tn.S L Suami 50th SMP Petani Sehat

2. Ny.A P Istri 47 th SD IRT Sakit

Genogram
Keterangan :

Tn.S tinggal serumah bersama Ny.A . Keluarga tidak ada yang mempunyai

riwayat penyakit Malaria seperti yang dialami Ny.A.

1. Tipe Keluarga : Keluarga Inti

2. Suku Bangsu : Ogan

3. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Tn.S bekerja sebagai Petani sedangkan Ny.A sebagai Ibu Rumah

Tangga. Menurut pengakuan Ny.A penghasilan yang ada belum cukup

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

4. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Ny.A tidak mempunyai keinginan atau rencana untuk rekreasi

bersama. Klien mengatakan bahwa dengan berkumpul bersama

anggota keluarga sudah merupakan suatu hiburan tersendiri bagi

keluarganya.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahapan perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak

dewasa. Anak pertamanya telah menikah dan anak bungsunya masih

berumur 20 tahun dan belum menikah.

2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang BelumTerpenuhi

Tidak ada tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

Sedangkan tugas keluarga yang belum dapat dicapai adalah dalam

merawat kesehatan keluarga.


3. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat Ini

Ny.A mengatakan bahwa dirinya menderita Malaria 3 hari yang lalu dan

berobat dipuskesmas

4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya

Ny.A tidak pernah menderita penyakit apapun sebelumnya dan anggota

keluarga tidak memiliki riwayat penyakit Malaria

III. Data Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Rumah yang ditempati adalah rumah dengan material semen. Rumah

terdiri dari 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, ruang TV, dapur, kamar mandi

dan teras depan rumah. Bangunan rumah berjenis permanen. Lantai

rumah terbuat dari semen dan keadaannya bersih. Perabotan tersusun

dengan rapi. Penerangan cukup dan ventilasi cukup. Sumber air minum

berasal dari air PDAM. Keluarga juga memiliki jamban yang baik dan

bersih.

Denah Rumah :

Dapur WC
Ruang TV Kamar 1
Kamar 2
Kamar 3

Ruang Tamu

Keterangan :

: Jendela

: Pintu
2. Karakteristik Komunitas

Keluarga Ny.A hidup dilingkungan tempat tinggal yang padat penghuni

dan sebagian besar adalah penduduk asli.

3. Interaksi Dengan Komunitas

Ny.A masih mengikuti kegiatan di masyarakat, seperti seperti pengajian

dan dalam kegiatan pembersihan lingkungan. Interaksi Ny. A dengan

masyarakat sekitar berjalan baik.

4. Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga Ny.A ketika berobat menggunakan Kartu BPJS

IV. Stuktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga mengatakan komunikasi selalu dilakukan untuk menanyakan

keadaan satu sama lain.

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Di dalam aktivitas sehari-hari anggota keluarga saling perhatian dan

merasakan bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama

dalam keluarga.

3. Struktur Peran Keluarga

Tn. A berperan sebagai ayah dari anak-anaknya dan suami bagi istrinya

dirumah. Ny. N berperan sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya.

4. Nilai dan Norma Budaya

Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai

agama yang dianut dan norma yang berlaku dilingkungannya. Keluarga


menganggap bahwa penyakit yang dialami Ny.A merupakan sebuah

ujian hidup yang diberikan allah untuk keluarga agar kami bisa saling

menguatkan lagi satu sama lain. Keluarga terus berusaha sebisa

mungkin dan klien rutin kontrol ke puskesmas setiap bulannya dan

selalu meminum obat yang diberikan dari puskesmas.

V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-hari mereka

selalu damai dan saling menjaga kepentingan bersama.

2. Fungsi Sosial

Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik

kepada setiap anggota keluarganya.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan

a. Kemampuan Mengenal masalah

Ny.A sedikit mengerti tentang penyakit yang dideritanya.

b. Kemampuan Mengambil Keputusan

Bila sakit, keluarga langsung memeriksakan ketempat pelayanan

kesehatan terdekat seperti puskesmas atau bidan.

c. Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang sakit

Keluarga tidak mengetahui cara merawat keluarga yang sakit

Malaria Kemampuan Memelihara Lingkungan Rumah Kondisi tidak

terlalu bersih, ventilasi cukup dan penataan rumah tidak terlalu

diperhatikan.
d. Kemampuan Menggunakan Fasilitas Kesehatan

Jika ada anggota keluarga yang sakit, dalam hal ini keluarga

langsung memeriksakan diri ke pelayan kesehatan terdekat seperti :

Rumah Bidan dan Puskesmas.

e. Fungsi Reproduksi

Saat ini Tn.S dan Ny.A memiliki orang anak yang terdiri dari 3

orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki.

VI. Stres dan Koping Keluarga

1. Stressor

- Stressor Jangka Pendek

Ny.A merasa khawatir dengan penyakit Malaria

- Stressor Jangka Panjang

Keluarga Ny.A sangat khawatir dengan kondisi yang dialami

oleh Ny.A

2. Kemampuan Keluarga Merespon Terhadap Masalah

Keluarga Ny.A menerima cobaan yang sedang mereka alami dan

berusaha sebisa mungkin untuk membantu Ny.A dengan cara mengajak

Ny.A berobat di puskesmas.

3. Strategi Koping yang digunakan

Keluarga Ny.A dapat menerima keadaan ini dengan lapang dada dan

selalu bermusyawarah dalam mencari jalan keluar terhadap masalah

yang dialami
4. Strategi Adaptasi Disfungsional

Tidak ada prilaku yang tidak adatif saat permasalahan itu datang,

mereka berusaha menyelesaikan masalah.

VII. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga

Keluarga Ny.A berharap anggota keluarganya selalu dalam keadaan

sehat. Dan penyakit yang diderita Ny.A bisa lekas sembuh dan tidak

bertambah parah. Keluarga juga berharap petugas kesehatan dapat

memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk membantu

kesembuhan Ny.A.

VIII. Pemeriksaan Fisik

1. Pemeriksaan Fisik pada Tn.S


Keadaan umum Tn.S composmentis. Setelah dilakukan pemeriksaan

tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, Respiration

Rate 20x/mnt, Pulse 80x/mnt dan Temperature 37,5 oC. Berat badan

Tn.S 72 kg dan Tinggi badan 165 cm. Pada pemeriksaan kepala, tidak

ditemukan kelainan, bentuk kepala normal, rambut tampak tipis dan

tampak gundul pada bagian depannya, tekstur rambut lembab dan

warna rambut hitam. Mata simetris, kornea jernih, congjungtiva merah

muda, tidak ada gangguan penglihatan. Pada pemeriksaan hidung

bentuk simetris, tidak ada cuping hidung, tidak ada gangguan

penciuman. Mukosa mulut lembab. Pada pemeriksaan telinga bentuk

simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran. Pada

pemeriksaan leher bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada


pembesaran kelenjar tiroid. Dada simetris, frekuensi nafas normal

20x/mnt. pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya

pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik,

tidak ada bekas luka operasi, ekstremitas normal, dan tidak ada edema.

2. Pemeriksaan Fisik pada Ny.A


Ny.A berusia 47 tahun beragam islam. Suku bangsa dan bahasa Ny.A

ogan. Pendidikan terakhir Ny.A SD beralamat di Kelurahan Tanjung

Agung. Keluhan utama Ny.A sering mengeluh sakit kaki dan

kesemutan, banyak kencing, banyak minum, berat badan menurun dan

mata Kabur. Keadaan umum Ny.A composmentis. Saat dilakukan

pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah 120/90 mmHg,

Respiration Rate 21 x/mnt, Pulse 82x/mnt dan Temperatur 36,2 oC.

Berat badan sebelum sakit 68 kg sedangkan sekarang 60 kg dan tinggi

badan 152 cm. Pada pemeriksaan kepala, tidak ditemukan kelainan,

bentuk kepala normal, rambut tebal dan begelombang, tekstur rambut

kering dan warna rambut hitam. Mata simetris, kornea jernih,

conjungtiva merah muda. Pada saat pemeriksaan hidung bentuk

simetris, tidak ada cuping hidung, tidak ada gangguan penciuman,

mukosa mulut kering. Pada pemeriksaan telinga bentuk simetris, tidak

ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran. Pada pemeriksaan leher

bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid. Pada pemeriksaan dada bentuk simetris, frekuensi nafas normal

21x/mnt. Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya


pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik,

tidak ada bekas luka operasi. Pada pemeriksaan nutrisi klien

mengatakan makan 3 kali sehari terdiri nasi, lauk pauk, dan sayuran.

Tetapi klien masih sering mengkonsumsi makanan dan minuman manis

seperti teh dan susu. Klien menyukai semua makanan, klien tidak

mempunyai alergi terhadap makanan tertentu. Klien minum 10–11

gelas per hari dengan minuman yang bervarian air putih, teh dan susu.

Pada Eliminasi Klien mengatakan sering BAK Frekuensi BAB : 1 X

Sehari dengan konsistensi padat, Frekuensi BAK : 7 X Sehari dengan

warna kuning jernih dan tidak ada keluhan saat BAK maupun BAB.

IX. Harapan Keluarga

Keluarga Tn.S berharap anggota kelurganya sehat selalu dan Ny.A yang

menderita penyakit malaria sehingga dapat melakukan aktifitas sehari-

hari dengan nyaman.


Tabel 4.9. Analisa Data

No DATA PENYEBAB MASALAH


1. DS : Kurangnya Ketidakmampuan
 Keluarga Ny.A pengetahuan keluarga
mengatakan kurang keluarga tentang mengenal
mengerti tentang arti, tanda dan masalah Malaria
penyakit yang diderita gejala penyakit yang terjadi pada
klien Malaria keluarga
DO : .
 Keluarga banyak
bertanya mengenai
penyakit yang di alami
anggota keluarganya.
 Tanda-tanda vital :
TD : 120/90 mmHg
RR : 20 x/m
P : 78 x/m
T : 36,2 o C

2. DS : Kurangnya Ketidakmampuan
 Keluarga Ny.A pengetahuan perawatan
mengatakan kurang keluarga tentang keluarga
mengetahui makanan cara merawat .
apa yang anggota keluarga
diperbolehkan dan dengan Malaria
yang dihindari
 Keluarga Ny.A
mengatakan jika Ny.A
sering kali
mengkonsumsi
minuman manis seperti
teh dan susu SKM
DO :
 Klien tampak masih
sering mengkonsumsi
makanan dan minuman
manis seperti teh dan
susu
 Tanda-tanda vital :
TD : 120/90 mmHg
RR : 20 x/m
P : 78 x/m
T : 36,2 o C
Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Malaria yang terjadi pada

keluarga berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan keluarga tentang arti,

tanda dan gejala penyakit Malaria

2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga

dengan Malaria

Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan

Untuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana perawatan

keluarga Ny.A terlebih dahulu dibuat sistem skoring masalah kesehatan sebagai

berikut :

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Malaria yang terjadi pada

keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang arti,

tanda dan gejala penyakit Malaria

Tabel 4.10. Tabel penilaian

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan


1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Masalah kurang pengetahuan yang di
1. Tidak/kurang sehat (3) alami oleh Ny.A dan keluarga sudah
2. Ancaman kesehatan (2) terjadi
3. Krisis (1)

2. Kemungkinan masalah dapat 2/2x 2 2 Kemungkinan masalah untuk diubah


diubah mudah karena dengan pemberian
1. Dengan mudah (2) pendidikan kesehatan, kesadaran
2. Hanya sebagian (1) keluarga untuk mencegah penyakit
3. Tidak dapat (0) Malaria
3. Potensi untuk mencegah 2/3 x 1 2/3 Dengan mendidik dan memotivasi
masalah juga melatih keluarga merawat Ny.A
1. Tinggi (3) secara benar. Kemungkinan masalah
2. Cukup (2) dapat dicegah.
3. Rendah (1)
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Masalah kurang pengetahuan harus
4. Masalah dirasakan dan perlu segera ditangani untuk mencegah
penanganan segera. (2) komplikasi yang lebih berat.
5. Masalah di rasakan, tidak
perlu di tangani segera (1)
6. Masalah tidak dirasakan (0)
Total Skor 4 4 2/3

2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara merawat

anggota keluarga dengan Malaria

Tabel 4.11. Tabel penilaian

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan


1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Klien berada pada keadaan kurang
1. Tidak/kurang sehat (3) sehat atau mengalami masalah
2. Ancaman kesehatan (2) Malaria.
3. Krisis (1)
2. Kemungkinan masalah dapat 2/2x 2 2 Sumber-sumber yang ada dan
diubah tindakan untuk memecahkan masalah
1. Dengan mudah (2) dapat dijangkau keluarga dan
2. Hanya sebagian (1) keluarga mau untuk mengaplikasikan.
3. Tidak dapat (0)
3. Potensial masalah untuk 3/3 x 1 1 Masalah dapat dicegah untuk tidak
dicegah mencegah masalah memperburuk keadaan dapat
1. Tinggi (3) dilakukan Ny.A dengan berobat ke
2. Cukup (2) pelayanan kesehatan
3. Rendah (1)
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari adanya masalah
1. Masalah dirasakan dan tetapi tidak didukung dengan
perlu penanganan segera. (2) pemahaman yang adekuat tentang
2. Masalah di rasakan, tidak penatalaksanaan penyakit Malaria.
perlu di tangani segera (1)
3. Masalah tidak dirasakan (0)
Total Skor 5
4.2.6 Prioritas Diagnosis Keperawatan

1. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara merawat

anggota keluarga dengan Malaria

2. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Malaria yang terjadi

pada keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga

tentang arti, tanda dan gejala penyakit Malaria

4.4.1 Pengkajian

Hasil pengkajian kasus 1 Ny.N berusia 48 tahun, beragama islam. Suku

bangsa dan bahasa ogan. Pendidikan terakhir Ny.N SD. Ny.N beralamat di

Kelurahan Air Gading. Keluhan utama : Klien mudah merasa lelah ketika

melakukan aktifitas sehari – hari dan klien sering mengeluh sering pusing,

banyak minum, banyak kencing, banyak makan dan bb menurun. Keadaan

umum Ny.N composmentis. Tekanan darah 130/90 mmHg, Respiration Rate

20x/mnt, pulse 80 x/mnt, temperature 37 o C. BB Ny.N sebelum sakit 79 kg

sedangkan BB sekarang 64 Kg. Pada pemeriksaan kepala, tidak ditemukan

kelainan, bentuk kepala normal, kulit kepala bersih, rambut tampak tipis,

tekstur rambut kering dan warna rambut hitam. Mata simetris, kornea jernih,

conjungtiva merah muda. Pada pemeriksaan hidung bentuk simetris, tidak

ada cuping hidung, tidak ada gangguan penciuman, mukosa mulut kering.

Pada pemeriksaan telinga bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak ada

gangguan pendengaran. Pada pemeriksaan leher bentuk simetris, tidak ada

benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Pada pemeriksaan dada


bentuk simetris, frekuensi nafas normal 20x/m. Pada pemeriksaan abdomen

tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan

peristaltik usus baik, tidak ada bekas luka operasi. Pada bagian ekstemitas

Terdapat bekas luka kaki. Sering mengeluh kesemutan. Pada pola nutrisi,

Ny.N mengatakan makan 3 kali sehari terdiri nasi, lauk pauk, dan sayuran.

Ny.N menyukai semua makanan, Ny.N tidak mempunyai alergi terhadap

makanan tertentu. Ny.N minum 9 – 10 gelas per hari dengan minuman yang

bervarian air putih dan teh dan mengganti gula dengan gula diabetasol.

Pada pemeriksaan eliminasi Ny.N BAK Frekuensi BAB 1 X Sehari dengan

konsistensi padat, Frekuensi BAK : 8 X Sehari dengan warna kuning jernih

dan Tidak ada keluhan saat BAK maupun BAB.

Hasil pengkajian pada kasus 2 Ny.A berusia 47 tahun beragam islam. Suku

bangsa dan bahasa Ny.A ogan. Pendidikan terakhir Ny.A SD beralamat di

Kelurahan Tanjung Agung. Keluhan utama Ny.A sering mengeluh sakit

kaki dan kesemutan, banyak kencing, banyak minum, berat badan menurun

dan mata Kabur. Keadaan umum Ny.A composmentis. Saat dilakukan

pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah 120/90 mmHg,

Respiration Rate 21 x/mnt, Pulse 82x/mnt dan Temperatur 36,2 oC. Berat

badan sebelum sakit 68 kg sedangkan sekarang 60 kg dan tinggi badan 152

cm. Pada pemeriksaan kepala, tidak ditemukan kelainan, bentuk kepala

normal, rambut tebal dan begelombang, tekstur rambut kering dan warna

rambut hitam. Mata simetris, kornea jernih, conjungtiva merah muda. Pada

saat pemeriksaan hidung bentuk simetris, tidak ada cuping hidung, tidak ada
gangguan penciuman, mukosa mulut kering. Pada pemeriksaan telinga

bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran. Pada

pemeriksaan leher bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid. Pada pemeriksaan dada bentuk simetris, frekuensi nafas

normal 21x/mnt. Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya

pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik, tidak

ada bekas luka operasi. Pada pemeriksaan nutrisi klien mengatakan makan 3

kali sehari terdiri nasi, lauk pauk, dan sayuran tetapi klien masih sering

mengkonsumsi makanan dan minuman manis seperti teh dan susu. Klien

menyukai semua makanan, klien tidak mempunyai alergi terhadap makanan

tertentu. Klien minum 10–11 gelas per hari dengan minuman yang

bervarian air putih, teh dan susu. Pada Eliminasi Klien mengatakan sering

BAK Frekuensi BAB : 1 X Sehari dengan konsistensi padat, Frekuensi

BAK : 7 X Sehari dengan warna kuning jernih dan tidak ada keluhan saat

BAK maupun BAB.

Pada kasus 1 dan 2 klien sama-sama kurang mengerti tentang

penyakit Malaria dan sama-sama belum melakukan asupan makanan untuk

penyakit Malaria.

4.4.2 Diagnosis Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Ny.A adalah

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara merawat anggota

keluarga dengan Malaria dan Ketidakmampuan keluarga mengenal


masalah Malaria yang terjadi pada keluarga berhubungan dengan

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang arti, tanda dan gejala penyakit

Malaria.

Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Ny.A adalah

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara merawat anggota

keluarga dengan Malaria dan Ketidakmampuan keluarga mengenal

masalah Malaria yang terjadi pada keluarga berhubungan dengan

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang arti, tanda dan gejala penyakit

Malaria.

Diagnosis Keperawatan yang didapatkan pada kedua kasus sesuai

dengan teori Mubarak, 2009.

4.4.3 Intervensi Keperawatan

Intervensi Keperawatan diagnosa 1 yang ditemukan pada klien Ny.A dan

Ny.A :

1. Bina hubungan saling Percaya dengan keluarga.

2. Observasi kebiasaan makan pasien

3. Observasi respon keluarga dan pasien selama kegiatan

4. Anjurkan keluarga untuk ikut serta dalam pengaturan diet klien

5. Berikan pujian terhadap usaha yang dilakukan keluarga klien Intervensi

Keperawatan diagnosa 1 yang ditemukan pada klien Ny.A dan Ny.A :

1. Bina hubungan saling Percaya dengan keluarga.

2. Kaji tanda-tanda vital klien


Kaji pengetahuan keluarga tentang merawat penyakit Malaria Jelaskan

pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan

penatalaksanaan penyakit malaria.

4.4.4 Implementasi Keperawatan

Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk

mencapai tujuan yang spesifik. Tahap implementasi dimulai setelah

rencana intervensi disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk

membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu

rencana intervensi yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-

faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien (Doengoes,2000).

Implementasi keperawatan pada kedua kasus mengacu pada intervensi

keperawatan yang telah disusun.

Pada saat melakukan implementasi keperawatan pada kasus Ny.A

keluarga lebih kooperatif serta aktif bertanya tentang penyakit yang

diderita oleh klien dan lebih cepat mematuhi diet yang dianjurkan oleh ahli

gizi. Sedangkan pada kasus 2 Ny.A keluarga kooperatif serta aktif

bertanya tentang penyakit yang diderita oleh klien tetapi klien

membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mematuhi diet yang

dianjurkan oleh ahli gizi

4.4.5 Evaluasi Keperawatan

Pada kasus Ny.A dapat di evaluasi yaitu keluarga klien kooperatif,

klien dan keluarga sudah mengerti dan memahami tentang penyakit

Malaria
Pada kasus Ny.A dapat di evaluasi yaitu keluarga klien sudah

kooperatif, klien dan keluarga sudah mengerti dan memahami tentang

penyakit Malaria.

Tahap evaluasi adalah tahap terakhir dari proses keperawatan

selain itu tahap ini juga merupakan tahap penilaian keberhasilan dalam

memberikan asuhan keperawatan. Pada tahap evaluasi tidak ada

kesenjangan yang berarti karena pada dasarnya dari tinjauan pustaka

memiliki tujuan yaitu untuk melihat apakah adanya perkembangan klien

kearah yang lebih baik. Penulis menggunakan evaluasi formatif dan

sumatif dalam hal ini evaluasi formatif dicantumkan dalam catatan

perkembangan respon klien dan evaluasi sumatif untuk menilai apakah

tujuan dapat tercapai atau tidak, yaitu dalam bentuk SOAP (Subjektif,

Objektif, Analisa dan Planing).


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada kasus dengan malaria

menggunakan pendekatan proses keperawatan berupa, pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan serta evaluasi keperawatan

maka di dapat kesimpulan berupa :

5.1.1. Pengkajian

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah di lakukan pada 2 klien maka

bisa di simpulkan bahwa pengkajian yang telah dilakukan untuk

anggota keluarga dengan Malaria telah dilakukan sesuai dengan standar

prosedur yang ada dan telah di bandingkan dengan konsep teori yang di

gunakan sebagai landasan teori yang di pakai dalam pembuatan

Laporan Tugas Akhir, di temukannya beberapa perbedaan yang

mungkin muncul yang telah di bahas dalam bab sebelumnya.

5.1.2. Diagnosa Keperawatan

Setelah di lakukannya pengkajian keperawatan keluarga dengan

Malaria maka diagnosa keperawatan yang muncul, yaitu : Peningkatan

suhu tubuh berhubungan dengan infeksi malaria.

Resiko kekurangan cairan berhubungan dengan intake cairan kurang.

dan setelah di bandingkan dengan konsep diagnose keperawatan yang

di pakai dalam landasan teori tidak ada kesenjangan antara teori dan
diagnosa yang di temukan setelah melakukan pengkajian pada keluarga

kasus 1 dan kasus 2 dengan Malaria.

5.1.3. Intervensi Keperawatan

Rencana keperawatan pada kasus 1 dan 2 yaitu penurunan suhu tubuh

yang tinggi dan asupan makanan pada penyakit Malaria

5.1.4. Implementasi

Implementasi kepada kasus 1 dan kasus 2 dilakukan berdasarkan

rencana yang telah disusun dalam intervensi.

5.1.5. Evaluasi

Setelah dilakukan asuhan keperawatan didapatkan hasil pada kasus 1

dan 2 yaitu masalah dapat teratasi karena klien tidak nafsu makan dan

suka mual jika di paksa makan. Dianjurkan banyak asupan nutrisi.

5.2. Saran
Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga terhadap dua keluarga yang

menderita penyakit Malaria di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung

Agung selama 4 kali kunjungan, maka penulis akan memberikan saran guna

untuk meningkatkan mutu pelayanan terutama pada klien penderita Malaria:

5.2.1. Agar pemberian asuhan keperawatan pada klien Malaria dapat optimal

maka perlu dilakukan pengkajian keperawatan secara komprehensif.

5.2.2. Pemberian pendidikan kesehatan sangat penting pada klien Malaria agar

klien dapat ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan dari komplikasi

melalui beberapa terapi yang harus di jalani.


5.2.3. Bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan

Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan,menambah wawasan,serta

dapat mengaplikasikannya didalam dibidang keperawatan mengenai

asuhan keperawatan pasien dengan malaria.

5.2.4. Dalam mengidentifikasi masalah yang muncul, diharapkan mampu

merumuskan diagnosa keperawatan dengan menganalisa data yang

ditemukan berdasarkan respon klien dan data yang menunjang terhadap

perubahan-perubahan status kesehatan yang ada.

5.2.5. Dalam memecahkan permasalahan, perawat hendaknya mampu

memprioritaskan masalah yang lebih utama dengan membandingkan

masalah keperawatan yang lain serta mampu membuat perencanaan dan

melakukan tindakan sesuai yang di rencanakan untuk memperoleh hasil

dengan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan.


DAFTAR PUSTAKA

Arif &Kuspuji. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta.

Asmadi.2008.konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC

Hegner, barbara J.2003. Asisten keperawatan suatu pendekatan proses


keperawatan. Jakarta : EGC

Heriana, Pelapina, 2012. Kebutuhan Dasar manusia. Jakarta

Herdman & kamitsuru,2015. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC

http://perawatpena.2017/01/askep-malaria.html

http://yiessa.wordpress.com/2012/04/09/termoregulasi-lansia/

Kusuma, Hardhi & Nurarif Huda Amin. 20012. Aplikasi Asuhan Keperawatan.
Yogyakarta.

Laporan Data Tentang penyakit Terbesar uptd puskesmas 2017.

Padila,2013. Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta.

Puskesmas UPTD Tanjung Agung


LAMPIRAN
Cheklist cara melakukan pemberian kompres dingin

Nama Pasien:
Umur:
Alamat:
ASPEK YANG DINILAI NILAI NILAI NILAI
0 1 2

Pengertian;
Merupakan pemberian kompres dingin untuk
mengurangi panas.
Tujuan:
Mengurangi panas dan melancarkan peredaran
pembuluh darah
Indikasi:
1.Klien dengan keluhan nyeri
2.Klien dengan riwayat malaria
Persiapan:
1.Mengumpulkan data tentang pasien
2.Menciptakan lingkungan yang nyaman
3.Membuat rencana pertemuan tindakan
keperawatan
4.Mengukur tekanan pasien
Tahap orientasi:
1.Memberikan senyuman dan salam pada klien
dan sapa
Tahap kerja:
1.Meminta klien menceritakan apa yang dilakukan
jika mengalami malaria
2.Praktekkan cara pemberian kompres dingin
Tahap terminasi:
1.Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan
setelah dilakukan pemberian kompres dingin
2.Menanyakan pada pasien apakah sudah
mengerti cara melalukan dan pemberian kompres
dingin
3.Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan
selajutnya
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan yang dalam
catatankeperawatan.
2=Dikerjakan dengan baik dan benar

1=Dikerjakan dengan lengkat dan tidak sempurna

0=Tidak mampu /tidak dikerjakan

Anda mungkin juga menyukai