Disusun Oleh :
DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2020
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Telah disetujui oleh pembimbing lahan dan institusi dalam rangka Praktek
Klinik Keperawatan Komunitas dan Keluarga (Program Puskesmas) di Puskesmas
Kauman oleh Mahasiswa DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo yang dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2020 hingga
22 Februari 2020.
Mengetahui
( ) ( )
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas pembuatan “Laporan Kegiatan Praktek Puskesmas”
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................. 2
1.3 Manfaat........................................................................................... 2
2.1.3. Visi..................................................................................... 4
2.1.4. Misi.................................................................................... 5
Di Puskesmas..................................................................... 6
BAB 3 PEMBAHASAN................................................................................... 8
iv
3.1 Analisa Situasi Puskesmas............................................................. 8
BAB 4 PENUTUP............................................................................................ 17
4.1. Kesimpulan.................................................................................... 17
4.2. Saran.............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 19
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
berdasarkan hasil data yang diperoleh peneliti dari Dinas Kesehatan Ponorogo
terdapat 1.028 penderita diabetes melitus (Dinkes Ponorogo, 2015).
Pelaksanaan kegiatan Wigati Si Sarah (Wanci Giat Tensi dan Cek Glukosa
Darah) diperlukan pelayanan yang bermutu sehingga menghasilkan status
pelayanan yang optimal dapat mendeteksi warga yang menderita hipertensi dan
diabetes mellitus dan dapat memberikan penyuluhan kesehatan dan pengobatan
yang terstruktur yang dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas Kauman di
wilayah kerja 11 desa. Oleh sebab itu agar tercapainya target dan tujuan kegiatan
perlu dilakukan penyusunan laporan kegiatan program kerja.
1.2 TUJUAN
Meningkatkan pelayanan penyakit hipertensi dan diabetes melitus di
Puskesmas Kauman Ponorogo
1.3 MANFAAT
1. Dapat menjadi bahan evaluasi kegiatan program WIGATI SI SARAH
Puskesmas Kuman sehingga lebih baik dalam melaksanaan program tersebut.
2. Sebagai bahan masukan kegiatan atau program dalampenyusunan Rencana
Usaha Kegiatan (RUK) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) UPT
Puskesmas Kauman.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap
pembangunan berwawasan kesehatan dengan konsep wilayah.
Puskesmas berkoordinasi dengan lintas sector untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakan antara lain dengan sekolah-sekolah untuk
meningkatkan kesehatan siswa melalui kegiatan upaya kesehatan
sekolah (UKS), penyuluh pertanian sehingga petani dapat menggunakan
pestisida atau produk organic dengan baik sehingga tidak menyebabkan
penyakit. Pembina kesejahteraan keluarga (PKK) kecamatan dan desa
untuk membina keluarga sehat dengan menegakkan posyandu, Posbindu
PTM.
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara bermutu, program
puskesmas merupakan program kesehatan dasar, meliputi:
a. Promosi kesehatan
b. Kesehatan lingkungan
c. KIA & KB
d. Perbaikan Gizi
e. Pemberantasan penyakit menular
f. Pengobatan yang terdiri dari rawat jalan, rawt inap, penunjang
medik (Laboraturium dan Farmasi).
2.1.3. VISI
Dikemukakan oleh Mubarak (2014) bahwa visi puskesmas adalah
mewujudkan “Kecamatan Sehat” yang menuju terwujudnya “Indonesia
Sehat” adalah gambaran dari masyarakat kecamatan masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang
hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator dari “Kecamtan Sehat” itu sendiri adlah sebagai berikut :
1. Lingkungan yang sehat
4
2. Perilaku yang sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat dari kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan.
2.1.4. MISI
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional.
Menurut (Mubarak,2014) misi dari puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah
kerjanya. Puskesmas akan selalu menggerakan sector pembangunan
lain yang diselenggarakan diwilayah kerjanya, agar memperhatikan
aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan
dampaknegatif terhadap kesehatan, setidaknya terhadap lingkungan
dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
diwilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap
keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah kerjanya
makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan
pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup
sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan keluarga dan
masyarakat berserta lingkungannya.
2.1.5. Kedudukan Puskesmas
1. Kedudukan secara administrative
Puskesmas merupakan perangkat teknis Pemerintah Daerah
Tingakat II dan bertanggung jawab langsung baik teknis maupun
administratif kepada Kepala Dinas Keseatan Daerah Tingkat II.
2. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan
5
Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan, sesuai SKN maka
Puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas pelayanan kesehatan
pertama. Yang dimaksud pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah
fasilitas, sedangkan dalam hal pengembangan pelayanan kesehatan,
puskesmas dapat meningkatkan dan mengembangkan diri ke arah
modernisasi sistem pelayanan kesehatan di semua lini, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif sesuai kebijakan Rencana
Strategis Daerah Tingkat II di bidang kesehatan.
2.1.6 Struktur organisasi dan ringkasan uraian tugas di Puskesmas
1. Unsur pimpinan (kepala puskesmas)
Mempunyai tugas pkok dan fungsi untuk memimpin, mengawasi dan
mengoordinasi kegiatan puskesmas yang dapat dilakukan dalam
jabatan struktural dan jabatan fungsional.
2. Unsur pembantu pimpinan (kepala urusan tata usaha)
Mempunyai tugas pkok dan fungsi di bidang kepegawaian, keuangan,
perlengkapan,serta surat menyurat, pencatatan dan pelaporan.
3. Unsur pelaksana
Unit yang terdiri atas tenaga atau pegawai dalam jabatan
fungsional.Jumlah unit tergantungan kepada kegiatan, tenaga, dan
fasilitas tiap daerah.Unsur pelaksana terdiri atas unit I, II, III, IV, V,
VI dan VII.
a. Unit I. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, KB dan perbaikan gizi
b. Unit II. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit khususnya
imunisasi, kesehatan lingkungan, dan laboratorium
c. Unit III. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan kesehatan gigi dan mulut, serta kesehatan tenaga kerja
dan lanjut usia
6
d. Unit IV. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan
olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata, dan kesehatan khusus
lainnya
e. Unit V. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan di bidang pembinaan dan pembangunan upaya kesehatan
masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat
f. Unit VI. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap
g. Unit VII. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
pengelolaan farmasi. (Keperawatan kesehatan komunitas, 2009).
7
BAB 3
PEMBAHASAN
8
9. Misi Puskesmas Kauman
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta untuk tercapainya
kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.
b. Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang paripurna,
merata, bermutu dan berkeadilan.
c. Mengupayakan ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
d. Menciptakan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik di
seluruh jaringan puskesmas.
10. Motto
Melayani dengan Ikhlas dan Profesional
11. TATA NILAI
a. Profesional : Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang baik .
b. Ramah : Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh
dan rekan sekerja.
c. Inisiatif & Inovatif : Memiliki kemampuan untuk bekerja
mandiri dengan ide-ide kreatif serta memberi terobosan bagi
peningkatan pelayanan kesehatan.
d. Malu : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya.
e. Akuntabel : Memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman
dan standar pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan
dipertanggungjawabkan.
3.1.2 KARAKTER WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Jumlah wilayah kerja 11 Desa ( Kauman, Maron, Somoroto,
Plosojenar, Gabel, Ciluk, Semanding, Tosanan, Nongkodono,
Tegalombo, Carat).
UPT Puskesmas Kauman terletak + 8 km dari pusat kota Ponorogo.
Puskesmas Kauman beralamatkan di Jl. Diponegoro No. 4 Desa Kauman
Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo.Puskesmas.Wilayah Kerja
9
UPT Puskesmas Kauman dialui oleh 1 buah anak sungai yang melalui
desa Gabel, Plosojenar, Semanding, Somoroto dan Maron.Wilayah kerja
UPT Puskesmas Kauman merupakan daerah dataran rendah. Adapun
batas-batas wilayah UPT Puskesmas Kauman adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sukorejo dan Sampung
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sukorejo
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Jambon dan Balong
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Jambon
10
Ponkesdes dan 45 Posyandu. Daftar Jaringan Puskesmas Kauman sebagai
berikut :
11
3.1.3 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS KAUMAN
Kepala Puskesmas
dr. Yunita
Kepala Sub Bagian
Tata Usaha
Novika Sartika D., S.Kep,Ns
Sistem Informasi
Puskesmas Rumah Tangga
Ery Wijayanti, Wiwik Sriwinarti
A.Md
12
Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab Penanggung Jawab UKP, Penanggung Jawab
Essensial dan Perkesmas UKM Pengembangan Kefarmasian dan Jaringan dan Jejaring
Laboratorium Sutami, S.ST
Nurul Hidayah, S.ST Anggita Kukila S, A.Md
Drg. Lilin Pancawati
13
3.2. PELAKSANAAN PROGRAM DIPUSKESMAS
Pelaksanaan program Wigati Si Sarah di Desa Ciluk dan Nongkodono
Kauman Ponorogo disimpulkan sebagai berikut :
1. Laporan Desa Ciluk
Penderita Diabetes
4 orang 3Orang
Melitus
14
ada warga yang diketahui memiliki riwayat diabetes mellitus dilakukan
cek gula darah kemudian konsultasi dengan dokter dan warga diberikan
obat sesuai advis dari dokter.
Dokumentasi kegiatan Wigati Si Sarah di Desa Ciluk
15
2. Laporan Desa Nongkodono
16
diabetes mellitus 3 orang, penderita hipertensi 10 orang, tidak ada
penderita diabetes melitus dan hipertensi dan 4 orang normal.
Kegiatan Wigati Si Sarah yang dilakukan di Desa Nongkodono pada
tanggal 17 Februari 2020 dimulai dari absensi kemudian pemeriksaan
tekanan darah jika da warga yang mempunyai riwayat diabetes mellitus
dilakukan pemeriksaan gula darah, edukasi tentang diabetes melitus dan
diet diabetes melitus dilakukan langsung kepada pasien dengan
menggunakan leaflet kemudian konsultasi dengan perawat dan pemberian
obat.
Dari hasil analisa kegiatan di 2 desa diatas dapat ditemukan bahwa
angka kehadiran warga dalam kegiatan Wigati Si Sarah menurun yang
berdasarkan survey dipengaruhi oleh berbagai factor diantara :
1. Kurangnya pengetahuan warga tentang pentingnya mengikuti program
Wigati Si Sarah.
2. Ketidaksadaran warga tentang kesehatan merasa sudah sehat.
3. Kurangnya pengetahuan tentang program Wigati Si Sarah.
4. Acara Wigati Si Sarah dilakukan bersamaan dengan kegiatan di balai
desa yang mengakibatkan warga tidak datang dalam kegiatan Wigati
Si Sarah.
3.3 KENDALA ATAU PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Dari hasil analisis kendala dari kegiatan Wigati Si Sarah yang dilakukan di 2
desa antara lain sebagai berikut :
1. Kendala di Desa Ciluk
a. Kurangnya pengetahuan warga tentang pentingnya mengikuti program
Wigati Si Sarah.
2. Kendala di Desa Nongkodono
a. Ketidaksadaran warga tentang kesehatan merasa sudah sehat
b. Kurangnya pengetahuan tentang program Wigati Si Sarah
17
c. Acara Wigati Si Sarah dilakukan bersamaan dengan kegiatan di balai
desa yang mengakibatkan warga tidak datang dalam kegiatan Wigati Si
Sarah
3.4 REKOMENDASI PEMECAHAN MASALAH
Dari hasil analisis solusi untuk kendala dari kegiatan Wigati Si Sarah
adalah sebagai berikut :
1. Perawat dan bidan desa harus memberikaninformasi jam mulai dan tanggal
dilakukan acara Wigati Si Sarah.
2. Jika terdapat masyarakat yang tidak mengikuti program Wigati Si Sarah
dan diyakini mempunyai riwayat hipertensi atau diabetes mellitus bisa
dilakukan kunjungan rumah.
3. Dilakukan pembentukan kader wigati sisarah sehingga bisa memfasilitasi
pasien dan mengingatkan untuk mengikuti kegiatan.
4. Memberikan edukasi dengan audio visul sebagai contoh senam kaki
diabetes.
18
BAB 4
PENUTUP
4.3. KESIMPULAN
Puskesmas Kauman beralamatkan di Jl. Diponegoro No. 4 Desa
Kauman Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo.Puskesmas.Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Kauman dialui oleh 1 buah anak sungai yang melalui
desa Gabel, Plosojenar, Semanding, Somoroto dan Maron.Wilayah kerja
UPT Puskesmas Kauman merupakan daerah dataran rendah. Jumlah wilayah
kerja 11 Desa ( Kauman, Maron, Somoroto, Plosojenar, Gabel, Ciluk,
Semanding, Tosanan, Nongkodono, Tegalombo, Carat).
Program nasional yang dianalisa pada kegiatan ini adalah PTM
(Penyakit Tidak Menular) yaitu Program Wigati Si Sarah (Wanci Giat Tensi
dan Cek Glukosa Darah). Kegiatan Wigati Si Sarah dilaksanakan di 11 desa
yaitu Desa Kauman, Desa Carat, Desa Sumoroto, Desa Maron, Desa Gabel,
Desa Ciluk, Desa Semanding, Desa Tosanan, Desa Plosojenar, Desa
Tegalombo, dan Desa Nongkodono. Penanganan program Wigati Si Sarah
ini didalamnya terdapat cek tekanan darah, cek kadar gula darah, konsultasi,
pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter serta pemberian obat kepada
penderita hipertensi dan diabetes mellitus.
Analisa kegiatan dilakukan di 2 desa yaitu Desa Ciluk dan Desa
Nongkodono dapat ditemukan masalah bahwa angka kehadiran warga dalam
kegiatan Wigati Si Sarah menurun yang berdasarkan survey dipengaruhi oleh
berbagai factor diantaranya yaitu kurangnya pengetahuan warga tentang
pentingnya mengikuti program Wigati Si Sarah, ketidaksadaran warga
tentang kesehatan merasa sudah sehat, kurangnya pengetahuan tentang
program Wigati Si Sarah, acara Wigati Si Sarah dilakukan bersamaan dengan
kegiatan di balai desa yang mengakibatkan warga tidak datang dalam
kegiatan Wigati Si Sarah
19
4.4. SARAN
Saran bagi Puskesmas Kauman agar meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan kegiatan Wigati Si Sarah pada masyarakat meliputi perawat
dan bidan desa harus memberikan informasi jam mulai dan tanggal
dilakukan acara Wigati Si Sarah, jika terdapat masyarakat yang tidak
mengikuti program Wigati Si Sarah dan diyakini mempunyai riwayat
hipertensi atau diabetes mellitus bisa dilakukan kunjungan rumah dan dapat
dilakukan pembentukan kader wigati sisarah sehingga bisa memfasilitasi
pasien dan mengingatkan warga untuk mengikuti kegiatan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika.
Pusat Data dan lnformasi Kementerian Kesehatan Rl. 2013. InfoDATIN Hipertensi.
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
21