Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Disusun Oleh:
M. Noor Fitriansyah 1510029024
Anggriyuni Nur Santi 1510029004
Zuniva Andan P.B 1510029010
Rheza Giovanni 1510029012
Pembimbing:
dr. Ronny Isnuwardana, M.Kes
Veronika Hinum, S.KM, MM
dr. Kasiman
1
DAFTAR ISI
2
28
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
30
Upaya Pengobatan
33
Upaya Kesehatan Pengembangan
33
3.2 UPK Pengembangan Puskesmas Palaran ...........................................................................
33
Kesehatan Perkesmas .........................................................................................................
33
Kesehatan Usia Lanjut ........................................................................................................
34
Kesehatan Gigi ...................................................................................................................
35
Kesehatan Mata dan Pencegahan Kebutaan .......................................................................
35
Kesehatan Jiwa ...................................................................................................................
35
Kesehatan Olahraga ............................................................................................................
36
Kesehatan Kerja ..................................................................................................................
36
IV PENUTUP..............................................................................................................................
38
4.1 Kesimpulan .........................................................................................................................
38
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
40
3
DAFTAR GAMBAR
4
5
DAFTAR TABEL
2.1 Data Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran hingga Januari 2016 ......................
11
2.2 Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kecamatan Palaran...........................................
11
2.3 Daftar Posyandu Balita Januari Juni 2016 di Kecamatan Palaran ...................................
11
2.4 Daftar Posyandu Lansia Januari Juni 2016 di Kecamatan Palaran .................................
12
2.5 Data Kepegawaian di Puskesmas Palaran ..........................................................................
15
6
BAB I
PENDAHULUAN
8
1. Untuk mengetahui tentang Profil Puskesmas Palaran, Samarinda, Kalimantan
Timur.
2. Untuk mengetahui tentang Upaya Pelayanan Kesehatan wajib khususnya yang ada
di Puskesmas Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur.
3. Untuk mengetahui tentang Upaya Pelayanan Kesehatan pengembangan khususnya
yang ada di Puskesmas Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur.
BAB 2
PROFIL PUSKESMAS PALARAN
2.1 Visi, Misi, Motto, Tata Nilai, Tujuan dan Strategi Puskesmas Palaran
2.1.1 Visi
Visi Puskesmas Palaran adalah terwujudnya kesehatan mandiri pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat melalui pelayanan yang bermutu, berkualitas serta
berdaya saing dengan sumber daya manusia yang handal.
2.1.2 Misi
Misi Puskesmas Palaran adalah sebagai berikut.
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi.
b) Memantapkan komitmen pegawai melalui pelayanan yang profesionalberbudaya
dan mampu berinovasi.
c) Mengikutsertakan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatannya
melaluiu perilaku hidup bersih dan sehat.
d) Mengembangkan kemitraan dibidang kesehatan bersama lintas sector dan swasta.
2.1.3 Motto
Motto Puskesmas Palaran adalah Kepuasan Anda Adalah Semangat Kami.
2.1.5 Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum Puskesmas Palaran adalah tercapainya derajat kesehatan yang
merata dan optimal sesuai dengan Paradigma Indonesia Sehat.
9
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus Puskesmas Palaran adalah sebagai berikut.
1) Meningkatkan mutu pelayanan
2) Menurunkan angka kematian bayi, anak balita, dan ibu
3) Menurunkan angka kelahiran
4) Menurunkan angka prevalensi penyakit potensi wabah
5) Meningkatkan status gizi masyarakat
6) Pembudayaan pola hidup bersih dan sehat
7) Memantapkan manajemen puskesmas, sehingga petugas mempunyai
pedoman pelaksanaan program dan mengkoordinasikan kegiatan secara lintas
program dan lintas sektoral
2.1.6 Strategi
Strategi yang dijalankan oleh Puskesmas Palaran adalah sebagai berikut.
a) Meningkatkan promosi kesehatan
b) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
c) Meningkatkan kesejahteraan pegawai
d) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector
e) Meningkatkan sarana dan prasarana
f) Disiplin dan bekerja sama
g) Meningkatkan kinerja pegawai
h) Menjalin komunikasi yang baik
i) Meningkatkan pelayanan kesehatan puskesmas
2.2 Sejarah dan Gambaran Umum Puskesmas Palaran
2.2.1 Sejarah
Bangunan Puskesmas Palaran awalnya berupa kayu atap sirap dilengkapi bangsal
perawatan dengan 20 tempat tidur. Awalnya Puskesmas Palaran dibiayai oleh UNICEF,
namun sejak tahun 1972 Puskesmas Palaran berhenti beroperasi karena tidak ada biaya
operasional. Puskesmas Palaran beroperasi kembali sekitar awal tahun 1980-an. Pada
tahun 1992 dilakukan renovasi dibagian belakang Puskesmas menjadi bangunan
tembok. Tahun 2002 dikembangkan menjadi Puskesmas Unit Rawat Inap Palaran dan
selesai dibangun pada tahun 2003.
Pada tahun 2004 direncanakan dilakukan pembangunan Puskesmas Unit Rawat
Inap Palaran tahap 2 namun pembangunan tersebut baru terealisasi pada tahun 2008.
Kemudian sejak bulan Mei Tahun 2016 tengah dilakukan proses renovasi pada gedung
Poli dan Kantor Puskesmas Palaran. Kegiatan pelayanan rawat jalan puskesmas mulai
01 Mei 2016 dipindahkan ke sebuah Ruko di Jalan Melanti (300 meter dari bangunan
puskesmas saat ini). Nama-nama Pimpinan Puskesmas yang pernah dan sedang
bertugas di Puskesmas Palaran adalah sebagai berikut :
10
1) dr. Tumpak Sinaga
2) dr. Aida
3) dr. Handoyo
4) dr. Bambang Indra Aschartca
5) dr. Taufik Chalsun
6) dr. Madi Heru L
7) dr. Hatmoko
8) dr. Yetty Semiarti
9) dr. Hatmoko
10) dr. Hj. Syarifah Rahimah, M.Kes
11) dr. Sri Asih
12) Veronika Hinum, SKM, MM
11
Luas wilayah kerja Puskesmas Palaran 149km2, terdiri atas tiga kelurahan, yaitu
Kelurahan Rawa Makmur, Kelurahan Handil Bakti, dan Kelurahan Simpang Pasir
dengan sejumlah 109 RT. Dihuni oleh 30.808 jiwa terdiri dari laki-laki 16.302 jiwa dan
perempuan sebanyak 14.506 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 206 jiwa/km2.
Jumlah kepala keluarga sebanyak 6318 KK.
U
KEL. KP BAQA
KEL. SEI
KELEDANG KEL. MASJID PUSKESMAS
KEL. RAPAK
DALAM PALARAN
KEL. H. S
KEL. BARU
SENGKOTEK
KEL. KEL. RAWA
KEL. SIMPANG SIMPAN MAKMUR
KEL.
G PASIR
TIGA
KEL. LOA JANAN BUKUAN
ILIR
KEL. HANDIL
BAKTI
KEL.BANTUAS
Skala 1 : 750.000
12
2.2.3 Gambaran Umum Sarana Kesehatan di Kecamatan Palaran
Tabel 2.1 Data Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun 2016
Kelurahan Jumlah Bayi Baduta Anak Perempu Ibu Ibu Lansia
Penduduk (0-11 (0-23 (1-5 an Usia Hamil Nifas
bulan) bulan) tahun) Subur
Rawa 23.517 430 861 2.650 4.233 473 452 1.999
Makmur
Handil Bakti 9.959 182 364 1.122 1.793 200 191 847
Simpang 8.640 158 316 974 1.555 174 166 734
Pasir
Total 42.116 770 1.541 4.746 7.581 847 809 3.580
No Fasilitas Pelayanan Keterangan
Kesehatan
1 Puskesmas Induk Terdapat 3 buah yang terdiri dari Puskesmas
Palaran, Puskesmas Bukuan, dan Puskesmas
Bantuas
2 Rawat Inap Terdapat 1 unit yang terletak di Puskesmas Palaran,
terdiri dari 4 ruangan rawat inap
3 Puskesmas Pembantu Terdapat 3 unit yang terdiri dari Pusban Handil
Bakti, Pusban Gotong Royong, dan Pusban Simpang
Pasir
4 Posyandu Balita Terdapat 27 posyandu
5 Posyandu Lansia Terdapat 5 posyandu
Tabel 2.3 Daftar Posyandu Balita Tahun 2016 yang Terletak di Kecamatan Palaran
13
15 Mawar Kuning Handil Bakti
16 Anggrek Putih Rawa Makmur
17 Kenanga Rawa Makmur
18 Flamboyan Rawa Makmur
19 Wijaya Kusuma Rawa Makmur
20 Nusa Indah Rawa Makmur
21 Kasih Ibu Rawa Makmur
22 Anggrek Bulan Simpang Pasir
23 Cenderawasih Handil Bakti
24 Tulip Rawa Makmur
25 Menuju Sehat Handil Bakti
26 Amanah Simpang pasir
27 Sekar Tanjung Rawa Makmur
Tabel 2.4 Daftar Posyandu Lansia Tahun 2016 yang Terletak di Kecamatan Palaran
No Posyandu Lansia Kelurahan Aktif Non-aktif Total
1 Karya Bakti Handil Bakti 30 0 30
2 Melati Putih Simpang Pasir 60 26 86
3 Harapan Rawa Makmur 45 0 45
4 Nurul Iman Rawa Makmur 60 18 78
5. Harapan Sehat Handil Bakti 36 0 36
14
Gambar 2.3Denah Rawat Inap Puskesmas Palaran
WC
Poli Anak
Poli Lansia Meja Dokter
Poli Kartu
Ruang Tunggu
15
2.2.4 Data Kepegawaian
Data kepegawaian di Puskesmas Palaran adalah sebagai berikut.
16
2.2.5 Struktur Kepegawaian
Kepala Puskesmas
Veronika Hinum, S.KM, MM
Kesehatan Lingkungan Kesehatan Gigi Kesehatan Gigi Mulut Pusban Gotong Royong
Syamsiah, Amd. KL Romada drg Retno WA Salasiah, Amd. Keb
17
BAB 3
3.1.1.1. Penjaringan Kesehatan Siswa Baru SD, SMP, SMA, dan Setingkat
Penjaringan siswa ditujukan pada siswa baru SD, SMP, SMA dan Setingkat satu
kali setiap tahunnya. Setiap tahunnya tenaga kesehatan di Puskesmas mengunjungi
sekolah sekolah di Kecamatan Palaran dan melakukan pemeriksaan pada siswa SD
kelas 1, 2, 3, SMP kelas 1, dan SMA kelas 3.
18
Sejak Bulan Agustus 2016 program penjaringan kesehatan siswa baru sudah
mulai berjalan. Pelaksanaan program ini telah mencapai target sasaran puskesmas
untuk siswa SMP dan SMA. Sedangkan untuk siswa SD sudah mendekati pencapain
puskesmas karena sewaktu penyuluhan sudah semua sekolah yang mendapatkan
kunjungan puskesmas namun jumlah siswa disekolah tersebut memang sejumlah
tersebut.
Berdasarkan data Puskesmas tahun 2016 didapatkan Desa Siaga Aktif sebagai
berikut :
Dari data diatas didapatkan 3 desa siaga aktif di Kecamatan Palaran, antara lain :
Rawa Makmur, Simpang Pasir, Handil Bakti. Program ini telah mencapai target
sasaran puskesmas dan terus dipertahankan puskesmas.
19
masyarakat. Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang semua anggota
keluarganya berperilaku hidup bersih dan sehat yaitu merupakan komposit dari 10
indikator :
a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Merupakan tindakan yang dilakukan bidan atau tenaga kesehatan lainnya dalam
proses lahirnya janin dari kandungan ke dunia luar dimulai dari tanda-tanda
lahirnya bayi, pemotongan tali pusat dan keluarnya plasenta.
b. Balita diberi ASI eksklusif
Merupakan proporsi bayi usia 0-6 bulan yang hanya mendapat ASI saja sejak
lahir.
c. Penimbangan bayi dan balita setiap bulan
Dilakukan saat kunjungan ke Posyandu
d. Tidak merokok adalah penduduk umur 10 tahun ke atas yang tidak merokok
selama 1 bulan terakhir.
e. Melakukan aktivitas fisik setiap hari adalah penduduk 10 tahun ke atas dalam
seminggu terakhir melakukan aktivitas fisik sedang atau berat minimal 30 menit
setiap hari.
f. Makan sayur dan buah setiap hari adalah penduduk 10 tahun keatas yang
mengkonsumsi minimal 2 porsi sayuran dan 2 porsi buah buahan dalam seminggu
terakhir.
g. Tersedia air bersih. Rumah tangga memiliki akses terhadap air bersih adalah
rumah tangga yang memakai sehari-hari kebutuhan air minum yang, meliputi air
dalam kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung yang
berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah.
h. Tersedianya jamban adalah rumah tangga menggunakan jamban dengan septic
tank atau lubang penampungan sebagai pembuangan akhir.
i. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta dengan cara yang
benar
j. Memberantas jentik nyamuk setiap minggu di wilayah rumah masyarakat itu
sendiri dengan cara menutup penampungan air dan menguras penampungan
tersebut.
Berdasarkan data Puskesmas tahun 2016 didapatkan survei PHBS rumah tangga
sebagai berikut :
20
Program ini sudah dimulai sejak bulan Mei 2016 dan pelaksanaan program ini
telah mencapai target sasaran puskesmas yaitu sudah > 50%.
3.1.2.1 Proporsi penduduk dengan akses sumber air minum yang terlindungi, bersih
dan berkelanjutan
Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan peninjauan pada sarana air bersih
yang dimiliki oleh warga, lalu membagikan kuestioner untuk menentukan bagaimana
tingkat pencemaran sarana air bersih yang dimiliki warga. Data pencapaian dalam
laporan ini didapatkan berdasarkan 2 bulan terakhir (Januari Februari tahun 2017),
sehingga target sasaran program dipresentasikan perbulan dengan menggunakan
acuan target pertahun. Target sasaran pertahun kami bagi menjadi target perbulan
sehingga kami dapatkan target selama 2 bulannya adalah 340 penduduk.
3.1.2.2 Prosentase kualitas air minum yang memenuhi syarat secara mikrobiologi
Kegiatan ini berupa pendataan pada permintaan pemeriksaan air minum di
Puskesmas Palaran. Pemeriksaan dilakukan dengan pengambian sampel air minum
21
dan dilakukan pemeriksaan pH dan pemeriksaan mikrobiologi untuk dilihat keamanan
kualitas air minum tersebut.
Berdasarkan data Puskesmas tahun 2017 prosentase kualitas air minum yang
memenuhi syarat secara mikrobiologisebagai berikut :
Tidak adanya data kualitas air minum yang memenuhi syarat disebabkan biaya
pemeriksaan air minum yang cukup mahal dan tidak lagi di biayai oleh dinas
kesehatan.
22
Tahunan Absolut % Absolut Sub Variabel
Sarana 45 36 80% 5 83%
Dari data tersebut, didapatkan pencapaian sebesar 89%, maka dapat disimpulkan
bahwa program ini telah mencapai target sasaran. Peningkatan ini terjadi karena
meningkatnya kunjungan lapangan yang dilakukan oleh pegawai Puskesmas Palaran
ke berbagai TTU dan memberikan penyuluhan mengenai pentingnya TTU yang
memenuhi syarat guna menunjang kesehatan warga di sekitar wilayah kerja
Puskesmas Palaran.
Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah melakukan kunjungan
rutin yang diagendakan tiap 6 bulan sekali terhadap Tempat-Tempat Umum (TTU)
sehingga kunjungan tidak hanya dilakukan sekali saja namun berkelanjutan dan tetap
23
memberikan edukasi dan perkembangan kesehatan terkini mengenai kebersihan dan
penunjang kesehatan di tempat umum.
3.1.2.5 Prosentase kualitas air Depot Air Minum (DAM) yang memenuhi syarat secara
mikrobiologi
Kegiatan ini berupa pendataan permintaan Depot Air Minum (DAM) untuk
memeriksakan bagaimana kualitas air di Puskesmas. Sampel didapatkan dengan cara
pengambilan sampel air minum di Depot Air Minum (DAM) dan mengirimnya ke
laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan pH dan bakteriologi.
Berdasarkan data Puskesmas tahun 2016 didapatkan data prosentasi kualitas air
Depot Air Minum (DAM) yang memenuhi syarat secara mikrobiologi sebagai berikut:
Dari hasil data tersebut, didapatkan pencapaiannya adalah 0% atau tidak adanya
pencapaian. Tetapi program ini belum mencapai target karena tidak seluruhnya Depot
Air Minum yang ada di Palaran meminta untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium
baik dari pemeriksaan pH maupun pemeriksaan bakteriologi.
3.1.2.6 Proporsi rumah sehat dengan akses fasilitas sanitasi atau jamban keluarga
yang memenuhi syarat
Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan perumahan yang bersih
dan sehat dengan pengisian kuestioner dan kegiatan pemeriksaan kesehatan
lingkungan dan perumahan dengan melakukan inspeksi atau pengawasan terhadap
jamban, tempat sampah, kandang ternak, dan saluran limbah di setiap rumah.
Berdasarkan data Puskesmas tahun 2016 didapatkan data Proporsi rumah sehat
dengan akses fasilitas sanitasi atau jamban keluarga yang memenuhi syarat sebagai
berikut:
24
Sasaran Target Sasaran Pencapaian
Satuan
Tahunan Absolut % Absolut Sub Variabel
Sarana 300 240 80% 300 125%
Dari data tersebut, didapatkan pencapaian 106%. Program ini telah berjalan dan
mencapai terget sasaran. Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah
melanjutkan pemantauan fasilitas sanitasi atau jamban keluarga di tiap rumah
khususnya pada rumah tangga yang belum memiliki fasilitas sanitasi atau jamban
ataupun yang sudah memiliki fasilitas tersebut namun masih belum layak. Langkah
yang dapat dilakukan untuk mewujudkan fasilitas sanitasi atau jamban yang layak
adalah dengan mengajak masyarakat yang belum terpenuhinya fasilitas tersebut untuk
dapat melakukan arisan jamban, yakni dengan bersama-sama secara gotong-royong
membuat perkumpulan untuk pengadaan fasilitas sanitasi tersebut di tiap-tiap rumah.
25
Kegiatan meliputi inspeksi sanitasi sarana air bersih. Kegiatan dilakukan di 196
tempat. Hal-hal yang dinilai antara lain adalah kebersihan sarana air tersebut.
Berdasarkan data Puskesmas bulan tahun 2016 didapatkan data inspeksi sanitasi
TPA/ TPS sebagai berikut :
26
minimal 4 kali selama hamil, dengan syarat trimester I minimal 1 kali, trimester II
minimal 1 kali dan trimester III minimal 2 kali. Standar 10 T yang dimaksud adalah:
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
b. Pemeriksaan tekanan darah
c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
d. Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
f. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila
diperlukan.
g. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
h. Test laboratorium (rutin dan khusus)
i. Tatalaksana kasus
j. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan
Berikut ini adalah program yang dilakukan selama tahun 2016 beserta target dan
pencapaian program.
3.1.3.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Sesuai Standar untuk Kunjungan Lengkap (K4)
27
Sebanyak 160% kasus komplikasi kebidanan dapat ditangani di Puskesmas
Palaran selama periode Januari Desember 2016. Data ini diambil dari semua kasus
komplikasi kebidanan yang terdata di Puskesmas baik yang ditemui saat ANC
maupun saat proses persalinan, yang mendapatkan penanganan baik di Puskesmas
maupun di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan. Menurut keterangan dari pemegang
program, tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan program ini, mengingat
pencatatan pencapaian baru berjalan satu tahun ini
28
Ibu Nifas 809 728 90% 746 102%
Angka cakupan kunjungan bayi dan balita didapatkan dari jumlah kunjungan
bayi dan balita sehat di Poli Sayang Ibu maupun bayi dan balita sakit di Poli Anak
Puskesmas Palaran. Untuk pencapaian selama 12 bulan terakhir untuk kunjungan bayi
sebanyak 748 kunjungan atau telah tercapai sebesar 108% target tahunan. Ada sedikit
perbedaan antara jumlah kunjungan selama 12 bulan ini sebanyak 342 dengan target
tahunan yang dikonversi menjadi target per 4 bulan sebanyak 209 bayi yang berarti
hanya sebesar 30%. Hal ini diakibatkan karena ada beberapa bayi dan balita yang
pencatatannya di Posyandu, dimana data kunjungan Posyandu tidak ikut tercantum
dalam data ini.
Untuk kunjungan balita, target tahunan sebanyak 4966 kunjungan telah tercapai
dalam jangka waktu 12 bulan. Angka yang cukup tinggi ini bisa disebabkan karena
tingginya angka kejadian penyakit seperti ISPA pada balita.
29
Sasaran Target Sasaran Pencapaian
Satuan
Tahunan Absolut % Absolut Sub Variabel
PUS 9.532 7.149 75% 4915 69%
Berdasarkan indikator pencapaian minimal, target program ini sebesar 75% per
tahun. Sedangkan yang tercapai pada bulan Januari Desember tahun 2016 sebesar
69% atau kurang dari target tahunan yang diharapkan. Hal ini dikarenakan kurangnya
kesadaran masyarakat tentang penggunaan KB dan kurangnya sosiali tentang KB
kepada masyarakat Dengan pencapaian ini, program KB di wilayah Puskesmas
Palaran bisa dikatakan tidak berhasil.
30
6 Garam beryodium -
7 Konseling Gizi 320 36,87%
3.1.4.1 Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga
Miskin
Program perawatan pada balita gizi buruk berfungsi untuk balita ditangani
sesuai dengan kondisinya jika diperlukan balita akan menjalani perawatan di
puskesmas palaran untuk dirujuk ke rumah sakit karena adanya penyakit penyerta, pada
semua balita dilakukan analisis gizi melalui data antropometri dan anamnesa diet. Data
31
balita gizi buruk mendapat perawatan di posyandu periode Januari - Desember 2016
adalah sebanyak 2 atau 123%.
Angka tersebut sudah sesuai target hal ini dikarenakan kesadaran ibu terhadap
pertumbuhan anaknya yang dinilai melalui penimbangan berat badan (BB) tiap bulan.
Selain itu adanya kecenderungan bagi para ibu yang menimbangkan BB anaknya ke
posyandu dibandingkan tahun tahun sebelumnya.
Tujuan umum adalah meningktakan fungsi dan kinerja posyandu agar dapat
memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan, dan agar status
gizi maupun derajat kesehatan ibu dan anak dapat dipertahankan atau ditingkatkan
data dari Januari Desember 2016 didapatkan angka absolute 25 atau 123%. Sasaran
posyandu telah tercapai karena prinsip revitalisasi posyandu telah tercapai serta
aktifnya jumlah kader puskesmas yang meningkat.
32
sehingga kebanyakan ibu tidak melakukan penimbangan rutin setiap bulan di
posyandu. Beberapa alasan lain adalah lokasi dari penduduk yang jauh ke posyandu
sehingga tidak dapat membawa anaknya untuk ditimbang berat badannya.
Pemberian vitamin A dilakukan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan
Februari dan Agustus. Balita yang dimaksud dalam program distribusi kapsul vitamin A
adalah bayi yang berumur 6-11 bulan dan anak dengan usia 12-59 bulan yang mendapat
kapsul vitamin A dosis tinggi. Kapsul vitamin A dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin
A berwarna biru dengan dosis 100.000 SI yang diberikan kepada bayi umur 6-11 bulan
dan kapsul viamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 SI yang diberikan kepada
anak dengan usia 12-59 bulan. Pemberian dilakukan di posyandu, PAUD (Pendidikan
33
Anak Usia Dini), dan TK (Taman Kanak-kanak).Pelaksana program ini ialah petugas
gizi puskesmas, tim posyandu dan kader.
Program ini dikatakan tidak cukup berhasil, karena presentase jumlah balita
yang mendapatkan kapsul vitamin A pada tahun 2016 adalah 60%. dalam pelaksanaan
program ini masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi seperti lokasi posyandu
yang tidak terjangkau bagi ibu karena terlalu jauh ditambah lagi kesadaran ibu yang
kurang untuk membawa anaknya ke posyandu untuk mendapatkan vitamin A, jumlah
petugas masih terbatas, tidak adanya tenaga surveilance, serta sisa vitamin A yang
mudah rusak. Program ini saat ini telah berjalan sebanyak 2 kali di tahun 2016, dimana
kegiatan ini pertama kalinya dilaksanakan pada bulan Februari dan bulan Agusustus.
Bayi yang mendapat ASI Ekslusif adalah bayi yang mendapat ASI saja sejak
lahir hingga usia 6 bulan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat melalui cakupan ASI Eksklusif hingga sesuai target 75%.Pendataan bayi
yang mendapat ASI eksklusif dilakukan melalui tenaga kesehatan/kader posyandu
serta bekerjasama dengan bidan setempat. Berdasarkan hasil pencapaian tersebut
sebesar 83%, terlihat bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif telah mencapai dari
target. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kesadaran dan pengetahuan masyarakat
palaran tetang pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayinya masih kurang.
35
meningkatkan cakupan penemuan tersangka penderita atau biasa dikenal dengan
sebutan passive promotive case finding.
Diare adalah buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang
frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari) dan
berlangsung kurang dari 14 hari. Jumlah sasaran tahunan penemuan penderita diare
untuk tahun 2016 adalah 10.527 orang dengan target sasaran sebanyak 10.527 orang.
Penemuan penderita diare pada tahun 2016 adalah 730 orang yakni sekitar 7%.
36
e. Prevalensi HIV/AIDS
38
untuk pemeriksaan standar. Saran yang diberikan untuk lebih meningkatkan
pencapaian program ini adalah penambahan tenaga laboratorium dan memperbanyak
alat-alat pemeriksaan laboratorium lainnya.
39
Posyandu lansia dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan dilaksanakan oleh 5
posyandu, yaitu 2 posyandu di kelurahan rawa makmur, 2 posyandu di kelurahan
handil bakti, 1 posyandu di kelurahan simpang pasir. Visi dari posyandu lansia adalah
agar para lansia dalam usia yang lanjut tetap dalam keadaan sehat secara fisik dan
mental. Sedangkan misi dari posyandu lansia adalah peningkatan kinerja posyandu
lansia serta upaya penganekaragaman kegiatan di posyandu lansia.
Mengingat luasnya wilayah dalam 1 kelurahan, maka tidak seluruh lansia
dapat dimasukkan menjadi anggota kelompok posyandu lansia. Dalam satu kelompok
posyandu lansia hanya mencakup beberapa RT di sekitar posyandu lansia pada 1
kelurahan. Sasaran dan target pelayanan lansia yang masuk dalam program meliputi
pra lansia (umur 45-59 tahun), lanjut usia (umur 60-69 tahun), dan lansia dengan rsiko
tinggi (umur > 70 tahun). Program kerja posyandu lansia ini meliputi: penyuluhan
kesehatan, pemeriksaan kesehatan umum (pemeriksaan Tinggi badan, berat badan,
tekanan darah, pemeriksaan GDS gratis), dan pengobatan dasar terhadap penyakit
yang dialami lansia, serta konseling. Program ini terutama ditujukan pada lansia yang
berisiko tinggi, seperti lansia yang mengalami hipertensi, diabetes mellitus, dll.
Sejauh ini tidak ada kendala dalam pelaksanaan program ini yang berarti dan
pencapaian yang diperoleh telah memenuhi target, yaitu 143%.
Program kerja pelayanan kesehatan gigi dan mulut mencakup masyarakat dan
anak usia sekolah (TK, SD kelas I, II, V, VI) serta posyandu balita dan ibu hamil.
Target pencaian program pelayanan mencapai 4% dari jumlah penduduk 1.684
pasien. Penjaringan dan penyuluhan UKGS di SD/MI wilayah kerja puskesmas
mencapai 100% (18 SD/MI) dan pelaksanaan sikat gigi masal mencapai 88% (12
SD/MI). sedangkan pelayanan UKGM mencapai 100% (25 posyandu) di wilayah
kerja puskesmas. Pelaksanaan program ini mencapai target sasaran tahun 2016 yaitu
40
UKGS sebanyak 60% dan UKGM sebanyak 40% dan tidak ditemui kendala dalam
pelaksanaannya.
Berdasarkan data Puskesmas tahun 2016 didapatkan data kesehatan jiwa sebagai
berikut :
41
Sasaran Target Sasaran Pencapaian
Satuan
Tahunan Absolut % Absolut Sub Variabel
Kasus 1676 168 10% 318 189,7%
Pihak Puskesmas memfasilitasi pelayanan dokter spesialis kesehatan jiwa yang
bekerjasama dengan RS Atma Husada Samarinda. Penjaringan pasien didapatkan dari
pasien yang berobat ke balai pengobatan Puskesmas Palaran yang terdiagnosa
penyakit jiwa. Pasien yang sedang menjalani pengobatan dapat melakukan kontrol ke
RS Atma Husada setiap bulannya dengan surat pengantar dari puskesmas.
42
Sasaran Target Sasaran Pencapaian
Satuan
Tahunan Absolut % Absolut Sub Variabel
Persen 614 614 100% 614 100%
43
Sasaran Target Sasaran Pencapaian
Satuan
Tahunan Absolut % Absolut Sub Variabel
Kali/tahun 50 50 100% 40 80%
44
3.2.8 Pengobatan Tradisional
Program ini adalah program yang baru terbantuk ditahun 2017 dan pelaksanaan
program masih dalam proses pengembangan kerja.
45
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Palaran merupakan puskesmas induk di
willayah Kecamatan Palaran yang terdiri dari lima kelurahan dimana cakupan sasaran
pelayanannya sangat luas. Dalam pelaksanaannya, puskesmas yang merupakan
pelayanan kesehatan primer memiliki fungsi sebagai pusat pemberdayaan masyarakat
dan keluarga, pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang terdiri atas pelayanan medik dasar dengan pendekatan
individu dan keluarga, serta pelayanan kesehatan masyarakat yang meliputi pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan
fungsi puskesmas maka dilaksanankan program dasar yang tercermin dalam Unit
Pelayanan Kesehatan (UPK) Wajib dan Pengembangan diantaranya Upaya Kesehatan
Perkesmas, Upaya Kesehatan Usila, Upaya Kesehatan Gigi, Cakupan Kesehatan
Mata/Pencegahan Kebutaan, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Olahraga serta Kesehatan Kerja.
Program kerja puskesmas awal tahun 2016yakni bulan Januari hingga Juni yang
telah dievaluasi menunjukkan kemajuan pelaksanaan program kerja dari semua upaya
kesehatan. Beberapa program belum dapat dinilai karena masih belum dilaksanakan
disebabkan berbagai faktor yang mempengaruhi.
Kendala umum yang dihadapi yaitu wilayah kerja Puskesmas Palaran yang sangat
luas disertai keadaan geografis pada beberapa daerah yang masih sukar dijangkau secara
rutin dan berkesinambungan. Selain itu juga karena keterbatasan sumber daya manusia
seperti kurangnya jumlah petugas dan keaktifan kader kesehatan. Hal tersebut ditangani
dengan pemberdayaan kader-kader kesehatan lokal yang berasal dari masyarakat di
wilayah tersebut. Masalah lain yaitu kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
akan pentingnya partisipasi dalam mengikuti program kesehatan puskesmas. Untuk
mengatasi hal tersebut dapat dilakukan penyuluhan kader dan masyarakat setempat serta
melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat setempat.
Kendala khusus yang dihadapi juga berasal dari kurangnya sumber daya manusia
untuk menjalankan beberapa UPK secara berkesinambungan.Perlunya kerjasama yang
lebih baik antara lintas program UPK guna memaksimalkan kinerja Puskesmas yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang.
46
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2009.
2. Permenkes. Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.75 Tahun 2014, 2014.
3. Kemenkes . Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI, 2015.
4. Kemenkes. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI, 2015.
5. Kementrian Kesehatan RI. Data Dasar Puskesmas Provinsi Kalimantan Timur
Kondisi Desember 2014. Jakarta : , 2015.
6. Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur.
Samarinda : Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, 2013.
47
Gambar 2.8Instalasi Gawat Darurat Puskesmas Palaran
48