Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi


Puskesmas Bantarbolang merupakan salah satu puskesmas di
kabupaten Pemalang yang beralamat di jalan Raya No.170,
Bantarbolang, Kec. Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, kode pos
52352. Puskemas Bantarbolang memiliki luas wilayah sebesar 139,19
Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 87.161 jiwa. Wilayah kerja
Puskesmas Bantarbolang terdiri dari 17 desa/kelurahan, yaitu :
1. Desa Bantarbolang
2. Desa Sambeng
3. Desa Glandang
4. Desa Kuta
5. Desa Lenggerong
6. Desa Peguyangan
7. Desa Kebon Gede
8. Desa Purana
9. Desa Sarwodadi
10. Desa Pabuaran
11. Desa Sumur Kidang
12. Desa Wanarata
13. Desa Pedagung
14. Desa Suru
15. Desa Banjarsari
16. Desa Pegiringan
17. Desa Karanganyar

Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Bantarbolang adalah:


- Sebelah Utara : Kecamatan Paduraksa
- Sebelah Selatan : Kabupaten Randudongkal
- Sebelah Barat : Kecamatan Kalimas
- Sebelah Timur : Kabupaten Bodeh

Gambar 1.1. Foto Puskesmas Bantarbolang

Nama Puskesmas : Puskesmas Bantarbolang

Nomor telp : (0284) 3278581

Kode Puskesmas : 1032096

Alamat : Jalan Raya No. 170, Ds. Bantarbolang,


Kecamatan Bantarbolang

Jenis pelayanan : non rawat inap

Kondisi bangunan puskesmas : Baik

Status akreditasi : terakreditasi dasar

Tahun Berdiri : 1968 (Balai Pengobatan)

Luas Tanah : 139,19 km2


Status Tanah : Milik Negara

Status Bangunan : Milik Negara

Kepala Sekolah : dr. Muchamad Iqbal

Email : puskesmas.bantarbolang@yahoo.co.id

Gambar 1. 2. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bantarbolang

1. Dasar Hukum

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun


2019 Pasal 1 ayat 2 yang menerangkan Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya. (Kementerian Kesehatan, 2019).

Berdasarkan Peraturan Bupati Pemalang No.77 Tahun 2019, tentang


pembentukan unit pelaksana teknis Pusat Kesehatan masyarakat
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang (Junaedi, 2019)

2. Tugas dan Fungsi organisasi


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI no.43 Tahun
2019, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat. Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk :
a) menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis
masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan
yang diperlukan;
b) melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c) melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
d) menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan
pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
e) melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan
pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat;
f) melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
g) memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan;
h) memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, sosial, budaya,
dan spiritual;
i) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
j) memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota,
melaksanakan sistem kewaspadaan dini, dan respon
penanggulangan penyakit;
k) melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga;
l) melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui
pengoordinasian sumber daya kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas.

b. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan) tingkat


pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a) menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang
mengintegrasikan faktor biologis, psikologi, sosial, dan budaya
dengan membina hubungan dokter - pasien yang erat dan
setara;
b) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif;
c) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada
kelompok dan masyarakat;
d) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan kesehatan, keamanan, keselamatan pasien,
petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
e) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;
f) melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
mutu dan akses Pelayanan Kesehatan;
h) melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
i) melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan Sistem Rujukan;
j) melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selain memiliki kewenangan melaksanakan fungsi penyelenggaraan


UKP dan UKP, Puskesmas juga berfungsi melakukan pembinaan
terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama di wilayah
kerjanya (Menteri Kesehatan, 2019).

3. Susunan / Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau


jaringan kerja terhadap tugas – tugas, sistem pelaporan dan
komunikasi yang menghubungkan secara bersama pekerjaan
individual dengan kelompok.

Uraian jabatan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas


dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan
fakta-fakta yang ada. Penyusunan uraian jabatan ini adalah sangat
penting, terutama untuk menghindarkan terjadinya perbedaan
pengertian, untuk menghindari terjadinya pekerjaan rangkap, serta
untuk mengetahui batas-batas tanggung jawab dan wewenang
masing-masing jabatan.

a. Uraian Tugas

Tugas peserta sebagai Aparatur Sipil Negara menurut


Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN Pasal 11
menyebutkan bahwa tugas ASN sebagai berikut :

1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh


Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
perundang- undangan.

2. Memberikan pelayanan publik yang professional


dan berkualitas.

3. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

Selain hal diatas di dalam pasal 23 UU ASN juga disebutkan


beberapa kewajiban ASN yaitu :

a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah yang sah;

b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat


pemerintah yang berwenang.

d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh


pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab.

f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,


perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik
didalam maupun diluar kedinasan.

g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat


mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan;

h. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan


Republik Indonesia.

Sesuai dengan Undang-Undang No 29 tahun 2004 pasal 51 :

1. Memberikan pelayanan medis  sesuai dengan standar


profesi dan standar profesional prosedur serta kebutuhan
medis pasien.

2. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang


mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik,
apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan.

3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang


pasien, bahkan juga setelah pasien tersebut
meninggal dunia.

4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar,


prikemanusiaan. kecuali bila dirinya yakin ada orang lain
yang bertugas dan mampu melakukannya.

5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti


perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.

b. Struktur Organisasi Puskesmas Bantarbolang

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pemalang


Nomor 813.3/190/Tahun 2022 tanggal 1 Maret 2022, tentang
pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil bahwa peserta
ditugaskan pada unit kerja Puskesmas Bantarbolang. Berikut
struktur organisasi di Puskesmas Bantarbolang berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bantarbolang Nomor
440/SK/13/III/2022 sebagai berikut
KEPALA UPT
PUSKESMAS
BANTARBOLANG
dr. M OCHAM AD IQBAL
NIP. 19740730 201001 1 001

URUSAN TATA USAHA

Sistem Informasi Kepegawaian Rumah Tangga Keuangan


Puskesmas 1. ELING S. A.M d.Keb 1. NANIK SETIYOW ATI, S.Gz
1. W IW IK ISHARYANTI, AM K 1. DASTRO, S.A.P. 2. DANISRI 2. DANISRI, S.Tr. Keb
3. M ANIS SETIYOW ATI

Penanggung Jawab UKM Esensial dan Penangung Jawab UKM Pengembangan Penanggung Jawab UKP,Kefarmasian dan Laboratorium Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas
Keperawatan Kesmas

Kesehatan Lingkungan Promkes dan UKS Kesehatan Jiwa Kesehatan Lansia Pengobatan Gizi PUSTU
1. ANISA SINTA P, SKM 1. PUSTU KUTA
ABDULAH, Amd.KL 2. VETTY AYU N, SKM NURIPAH,A.M d.Keb M IKYAL N. ,A.M d.Keb dr.YUNI ISM ULYATI NANIK S, S.GZ ENDANG SRI S, S.Tr.Keb
2. PUSTU PEGUYANGAN
INDAH A,A.M d.Keb
3. PUSTU W ANARATA
GIZI KIA - KB Kesehatan Indra Kesehatan Gigi Masyarakat Persalinan DW IRINI, A.M d.Keb
Kesehatan Gigi dan M ulut
1. KUN SARINTI,A.M d.Keb 4. PUSTU PEDAGUNG
NANIK S, S.Gz 2. PURW ATININGSIH,A.M d.Keb W atiningsih , A.M d drg. NGATIYEM drg. NGATIYEM dr. Dinda W TRI KHASANAH,A.M d.Keb
3. HONORATA IW A,A.M d.Keb
4. SUPAM I,A.M d.Keb

Keperawatan Kesmas P2P Kese hatan Lai nnya KIA / KB Kefarmasian


1. KUN SARINTI,A.M d.Keb
Abdulhadi , A.M d IM AM RIYANTO.A.M d.Kep 2. HONORATA I,A.M d.Keb Atin R, S.Farm., Apt PKD
1. PKD SAM BENG
KASM URATI,A.M d.Keb
2. PKD GLANDANG
P2 TB P2 M alaria Gawat Darurat Laboratorium PRITANTI,A.M d.Keb
3. PKD LENGGERONG
IM AM R.A.M d.Kep IM AM RIYANTO.A.M d.Kep NUR W ASIS, S.Kep. Nrs ARIEF BENY K. A.M d. W INARTI.,A.M d.Keb
4. PKD KEBON GEDE
RATNA N,.A.M d.Keb
5. PKD PURANA
P2 ISPA dan Diare Surveilance Rekam M edis TRI LESTARI,A.M d.Keb
6. PKD SARW ODADI
IM AM R.A.M d.Kep NUR FADILLAH.A.M d.Kep M ANIS SETYOW ATI NUR AJIZAH,A.M d.Keb
7. PKD PABUARAN
NUR AZIJAH, A.M d.Keb
P2 Kusta P2 HIV/ AIDS 8. PKD SUM URKIDANG
ANGGUN T.,A.M d.Keb
IM AM R. A.M d.Kep NORANITA M . A.M d.Kep 9. PKD SURU
W ARTUM I, A.M d. Keb.
10. PKD BANJARSARI
KUSNAENI, A.M d. Keb.
Pengendalian PTM Imunisasi 11. PKD PEGIRINGAN
ISTINIARTI,A.M d.Keb
W ATI, A.M d. Kep. ABDUL HADI, A.M d. Kep. 12. PKD KARANGANYAR
PUTRI ANDINI P.,a.M d.Keb

Gambar 1.3. Struktur Organisasi Puskesmas Bantarbolang

4. Visi – Misi Organisasi

Visi Pemerintah Kabupaten Pemalang


Visi Bupati Pemalang sesuai dengan Peraturan Bupati
Pemalang Nomor 56 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2021-2026
yaitu “Terwujudnya Kabupaten Pemalang yang Adil, Makmur,
Agamis dan Ngangeni (AMAN)”.
Misi Kabupaten Pemalang Tahun 2021 – 2026 adalah :
1. Mewujudkan rasa aman, ketentraman dan ketertiban
masyarakat.
2. Mewujudkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang
baik dan bersih.
3. Mewujudkan pembangunan mental dan karakter
masyarakat yang agamis, toleran dan gotong royong.
4. Mewujudkan keterpaduan pembangunan perdesaan dan
perkotaan.
5. Mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis pada potensi
lokal.
6. Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang kuat dan
berkesinambungan.

5. Tujuan Organisasi
Berdasarkan Permenkes nomor 75 Tahun 2014, dijelaskan bahwa
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan kesehatan melalui penyelenggaraan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotive
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
mengulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat
c. Memberikan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.

Tujuan Puskesmas Bantarbolang :


a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang profesional,aman,berkualitas dan terjangkau
b. Terwujudnya lingkungan hidup yang sehat dan produktif dan
meningkatkan kualitas hidup
c. Terselenggaranya pemberdayaan masyarakat dalam
mendorong kemandirian untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat dalam lingkungan yang sehat
d. Terselenggaranya koordinasi dan komunikasi lintas sektor
bidang kesehatan

6. Nilai – Nilai Budaya Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Pemalang Nomor


23 Tahun 2018, budaya kerja Aparatur Sipil Negara di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Pemalang dirumuskan dalam nilai-nilai
budaya kerja di lingkungan pemerintah Kabupaten Pemalang, yaitu
Harmonis, Efektif dan Efisien, Berintegritas, Akuntabel, dan
Transparan yang disingkat “HEBAT”. Dalam hal ini, nilai– nilai
organisasi harus dikembangkan dan searah dengan visi dan misi
organisasi khusunya di Puskesmas Bantarbolang. Nilai-nilai budaya
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pemalang mengandung
maksud sebagai berikut :

a. Harmonis, yaitu dalam setiap perilaku, pikiran dan tindakan dalam


pelaksanaan tugas selalu terpadu dan terintegrasi serta saling
beketja sama dalam mencapai Visi Misi Kabupaten Pemalang baik
dengan sesama perangkat daerah/pihak terkait maupun dengan
masyarakat;

b. Efektif dan Efisien, yaitu dalam setiap perilaku, pikiran dan


tindakan dalam pelaksanaan tugas selalu disesuaikan dengan
perencanaan dan target yang telah ditetapkan untuk mendapatkan
hasil yang optimal dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia;

c. Berintegritas, yaitu dalam setiap perilaku, pikiran dan tindakan


dalam pelaksanaan tugas selalu Konsisten dan berpegang teguh
pada nilai-nilai prinsip dan kode etik;

d. Akuntabel, yaitu dalam setiap perilaku, pikiran dan tindakan


dalam pelaksanaan tugas selalu terukur dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;

e. Transparan, yaitu dalam setiap perilaku, pikiran dan tindakan


dalam pelaksanaan tugas selalu terbuka dalam memberikan
informasi yang valid kepada masyarakat dan terbuka dalam
semua tindakan dan kebijakan yang diambil

B. Tupoksi Jabatan Peserta


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Tugas Aparatur Sipil Negara Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun
2014 Pasal 11 ialah sebagai berikut :
a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas;
c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Kewajiban Aparatur Sipil Negara berdasarkan UU Nomor 5 tahun


2014 ialah sebagai berikut :
a. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang;
d. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik
di dalam maupun di luar kedinasan;
g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
2. Jabatan Fungsional Dokter
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pemalang Nomor
813.3/190/Tahun 2022 tentang Pengangkatan Calon Pegawai
Negeri Sipil, peserta merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) dengan jabatan Ahli Pertama - Dokter. Aparatur Sipil
Negara atau selanjutnya disingkat ASN adalah profesi sebagai
Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara
tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan. Sedangkan yang dimaksud dengan jabatan
fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Republik Indonesia Nomor 139 Tahun 2003 Tentang Jabatan
Fungsional Dokter. Dokter adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan.
Jabatan fungsional dokter termasuk dalam rumpun kesehatan
sehingga berkedudukan sebagai pelaksana teknis di bidang
pelayanan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan, di
lingkungan kementerian kesehatan, dan instansi di luar
kementerian kesehatan.

Tugas dokter ahli pertama menurut Permenpan No. 139


Tahun 2003 yaitu :

1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama


untuk seluruh pasien termasuk pasien bayi, balita, ibu menyusui,
ibu hamil, ibu melahirkan, dewasa, serta pasien lansia (lanjut
usia).
2. Melakukan pelayanan spesiatistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter
umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter urnum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6. Metakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat l;
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat l;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan lbu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan perneliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan medik rawat jalan;
22. Membuat catatan medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat l;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan Otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
32. Melakukan tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
tingkat sederhana.

C. Role model
Menurut Peraturan Bupati Pemalang No 23 tahun 2018
disebutkan Role Model adalah Aparatur Sipil Negara yang dapat
dijadikan panutan atau teladan bagi Aparatur Sipil Negara yang lain.
Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi role model adalah bidan
senior Puskesmas Bantarbolang yaitu ibu Kun Sarinti, S.Tr. Keb.
Gambar 1. 4. Role Model

Sumber : Dokumen Pribadi

Ibu Kun Sarinti, S.Tr. Keb. adalah seorang bidan senior yang
merangkap sebagai bidan koordinator di puskesmas Bantarbolang.
Alasan beliau dijadikan role model pada pelaksanaan rencana
aktualisasi ini karna profesionalitasnya dalam bekerja. Beliau telah
menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam menjalankan tugasnya
sehari-hari. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien beliau selalu
menerapkan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan seringkali
memberi edukasi untuk kebaikan pasien-pasiennya. Hal ini tercermin
mencerminkan nilai Berorientasi Pelayanan. Beliau melakukan
asuhan kebidanan dengan penuh tanggung jawab, menyampaikan hasil
pemeriksaan kepada pasien dengan jujur dan jelas sebagaimana
tercermin dalam nilai Akuntabel.
Dalam menerapkan nilai Kompeten Ibu Kun Sarinti, S.Tr. Keb.
selalu aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan maupun seminar. Hal ini
dalam rangka mengembangkan pengetahuan dan kompetensinya.
Beliau juga sering mengadakan kelas ibu hamil yang kegiatannya
berisi pemberian edukasi dan senam untuk ibu hamil. Dalam
menjalankan tugasnya beliau selalu menghargai dan menjalin
kerjasama antar petugas, serta tidak membeda-bedakan pasien
apapun latar belakangnya. Hal ini sebagai wujud dari nilai Harmonis.
Tidak hanya asuhan kebidanan yang menjadi prioritasnya, beliau juga
membantu beberapa program lain seperti membantu kegiatan
percepatan vaksinasi Covid-19 sebagai wujud pengabdian dari nilai
Loyal.
Dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil, sebagai bentuk
proaktif (Adaptif) beliau selalu membiasakan diri patuh memakai APD,
cuci tangan setelah kontak dengan pasien dan membuang sampah
sesuai jenisnya. Ketika beliau menemui ibu hamil dengan resiko tinggi
maka beliau selalu terbuka untuk bekerja sama dengan dokter yang
bertugas di puskesmas. Hal ini tercermin sebagai wujud dari nilai
Kolaboratif.

Anda mungkin juga menyukai