SAKIT
Di Susun Oleh :
Nur Haliza
Radiatul Mardiyah
Wilda Muchsina
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa
karena atas Rahmat, karunia dan Taufik-Nya makalah dengan Judul Pencatatan
dan Pelaporan Logistik Farmasi Rumah Sakit dapat diselesaikan dengan baik.
Terima Kasih kepada Ibu Raviola, SKM, M.kes yang telah memberikan tugas ini
kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Kami pun menyadari makalah ini
masih banyak kekurangan didalamnya, sehingga saran dan kritikan yang positif
sangat di harapkan demi penyempurnaan makalah kedepannya, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.4 Pelaporan........................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit
yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas
dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit, yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi
rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan
rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang
bermutu, Salah satu upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah adalah dengan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit yang antara lain dapat
dicapai dengan penggunaan obat-obatan yang rasional dan berorientasi kepada
pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua
lapisan masyarakat (Siregar, 2004).
Kondisi diatas tentunya harus disikapi dengan baik-baik. Saat ini pada tataran
global telah dirintis prongram Good Governance In Pharmaceutical Sector atau
lebih di kenal dengan tata kelola obat yang baik si Sektor Farmasi. Indonesia
termasuk salah satu Negara yang berpartisipasi dalam program ini bersama 19
negara lainnya. Pemikiran tentang perlunya tatkelola obat yang baik disektor
farmasi berkembang mengingat banyaknya praktek illegal di lingkungan
kefarmasian mulai dari clinical trial, riser dan pengadaan , registrasi, pendaftaran,
1
paten, produksi, penetapan harga, pengadaan, seleksi, distribusi dan trasportasi.
Bentuk intransparansi dibidang farmasi antara lain : pemalsuan data keamanan
dan enyufikasi, penyuapan, kolosi, donasi, promo yang tidak etis maupun tekanan
dari berbagai pihak yang berkepentingan dengan obat.
Instalasi farmasi rumah sakit (IFRS) adalah bagian dari rumah sakit yang
bertugas menyelenggarakan, mengkooadinasikan, mengatur dan mengawasi
seluruh kegiatan pelayanan farmasi serta melaksanaan pembinaan teknis
kefarmasian di rumah sakit, sedangkan Komite Farmasi dan Terapi adalah bagian
yang bertanggung jawab tentang penyusunan formularium rumah sakit dapat
sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukam tenaga professional dibidang
tersebut. Untuk menyiapkan tenaga profesional tersebut diperlukan berbagai
masukan diantaranya adalah tersedianya pedoman yang tepat digunakan dalam
pengelolaan perbekalan farmasi di rumah IFRS.
1.3 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui alur kegiatan dalam pencatatan dan pelaporan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pencatatan dan Penerimaan
2.1.1 Formulir rencana penerimaan
Merupakan dokumen pencatatan mengenai akan datangnya obat berdasarkan
pemberitahuan dari penitia pembelian (terkadang informasi datangnya barang
dari rekanan).
a. Nomor urut
b. Nomor kontrak
c. Nomor katalog / spesifikasi barang/ kode barang
d. Jumlah barang (dalam kilogram, liter, buah, dust, set, dan lain-lain)
e. Rencana tanggal masuk
f. Tanggal kontrak surat pemesanan
g. Nama barang
h. Kolom keterangan (jika diperlukan)
Bila diisi sempurna akan menampilkan data tentang jadwal kedatangan
barang, jumlah petugas yang dibutuhkan pada saat kedatangan barang.
3
2.1.2 Buku Harian Penerimaan Barang
Merupakan dokumen memuat semua catatan penerimaan baik mengenai data
obat-obat maupun catatan mengenai dokumen obat itu sendiri. Biasanya untuk
perhari, missal setiap hari selasa barang apa saja yang masuk.
Kolom atau hal-hal yang terdapat dalam buku harian penerimaan barang :
a. Nomor urut
b. Dari ( diterima dari rekanan/ Nama dan alamat supplier )
c. Nomor dokumen / nomor tanda bukti penerimaan
d. Tanggal barang
e. Nomor catalog / kode barang/ spesifikasi
f. Jumlah barang
g. Nomor dan tanggal berita acara serah terima, kalua ada barang yang tidak
sesuai maka jangan ditanda tangani.
Bila buku harian penerimaan barang dibuat dengan baik akan menampilkan
data nomor dan tanggal kedatangan, sumber data dari rekanan, nama obat dan
jumlah. Mengenai nama barang dan spesifikasi barang dari user harus tetap
orisinil, hanya tentang jumlah saja yang dapat berubah pada saat direkapitulasi.
Nama barang
Nomor kode barang
Satuan dan ukuran barang
Harga barang
Batas pemesanan ulang, dan lain-lain
4
Contoh Kartu Stock :
Barang/Obat : Harga :
Nomor kode : Kartu Stock
Satuan/ Ukuran : Batas Pemesanan Ulang:
Tanggal Terima Jumlah Di Periksa Jumlah Sisa Keterangan Tanda
Terima Kepada Keluar Tangan
5
hilang. Selidiki, buat kartu persediaan baru. Catat dalam lajur keterangan
bahwa ini merupakan kartu pengganti. Namun jika suda ditemukan salinlah
kartu baru tersebut ke kartu yang lama dan memusnahkan kartu pengganti
tersebut
h) Simpan kartu persediaan yang telah penuh dan jangan dimusnahkan paling
tidak selama lima tahun.ingat kartu stok memberikan informasi pening
tentang persediaan yang digunakan fasilitas tentang setiap perubahan karena
iklim, wabah atau sebab lain.
i) Informasi yang dihasilkan:
1. jumlah obat yang tersedia (sisa stok)
2. jumlah obat yang diterima
3. jumlah obat yang kelar
4. jumlah obat yang hilag/rusak/kadaluarsa
5. jangan waktu kekosongan obat (lead time)
Mencatat data mutasi satu jenis obat berasal dari semua anggaran
6
Alat kendali kepala instalas gudang kabupaten/ kota terhadap keadaan fisik
obat dalam tempat penyimpanan
Alat bantu untuk menyusun laporan, perencanaan pengadaan, dan
distribusi serta pengendalian persediaan
Aktivitas pencatatan
7
Tanggal pengeluaran
Jumlah barang
Kepada (ini penting/dikeluarakan untuk siapa)
Bila diisi dengan baik akan menampilkan data tanggal pengiriman, dikirim
kepada, nama dan jumlah obat.
Nomor urut
Kode barang/ spesifikasi
Nama barang
Unit satuan (KG,liter, box dan lain-lain)
Jumlah permintaan dan jumlah pengiriman (penting)
Angka jumlah permintaan dan jumlah pengiriman bisa tidak sama,
umumnya jumlah permintaan tidak bisa melebihi dari yang sudah dianggarkan.
Misalnya dikala unit kerja/ user awalnya meminta sebanyak 100 savlon,
ternyata selama perjalanannya membutuhkan 120 savlon ( melebihi apa yang
diminta), maka hal tersebut tidak bisa dipenuhi meskipun yang terdapat
persediaan/ gudang masih ada sebanyak 1000 savlon, karena dijadikan patokan
adalah haknya adalah surat pengiriman barang. Dalam bukti mutasi tidak ada
kolom, hanya ada dokumen surat mutasi barang.
2.4 Pelaporan
2.4.1 Laporan mutasi barang
Laporan berkala mengenai mutasi barang dilakukan pertriwulan,
persemester (6 bulan sekali), pertahun yang memuat jumlah penerimaan,
pengeluaran dan sisa persediaan barang di gudang (dikenal dengn laporan stok
opname).
Kolom/ hal-hal yang perlu ada pada dokumen laporan mutasi barang:
Nomor urut
8
Nama obat
Persediaan awal
Jumlah pengeluaran
Satuan unit
Jumlah penerimaan
Sisa
a. Monitoring dinamika inventory
b. Komplikasi monitoring dinamika inventory
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penerimaan
Persediaan
Pengeluaran atau pemakaian/ penggunaan
10
DAFTAR PUSTAKA
11