Anda di halaman 1dari 38

kriteria DiagnosisPembimbing

Pasien Nyeri
: Akut Abdomen
dr. Imam Kusumadiyono, Sp. B
suspek Appendisitis
Disusun oleh :
dr. Yuni Ismulyati

RSUD dr. M Ashari


Pemalang
Laporan Kasus

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. N
No.CM : 366829
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 19 tahun
Status : Menikah
Asuransi : BPJS

Tanggal masuk : 27/01/2018


Riwayat Perjalanan Penyakit
Autoanamnesis dilakukan di UGD RSUD dr. M Ashari,
27/01/2018 pukul 13.20.
Keluhan Utama :
Nyeri perut kanan
bawah sejak pagi
SMRS Nyeri dirasakan hilang timbul di daerah perut kanan bawah
sejak 3 bulan SMRS dan memberat sejak pagi SMRS

Keluhan Tambahan:
- Mual muntah
Pasien merasakan demam, muntah, penurunan nafsu makan.
- Demam
- Nafsu makan turun

BAK normal, BAB jarang, pasien sedang tidak hamil dan tidak
menstruasi.
Riwayat Penyakit Dahulu:
DM (-), Hipertensi (-), Jantung (-), Gastritis (-)
Riw. Menstruasi tidak lancar
Riw. Kuretase (+)

Riwayat Penyakit Keluarga:


DM (-), Hipertensi (-), Jantung (-)

Riwayat Kebiasaan:
Pasien jarang mengkonsumsi sayuran &
buah
Riwayat Haid :
- Menarche : 13 tahun
- Lamanya haid : ± 1 bulan
- Siklus : tidak teratur, ± 3 bulan sekali
- Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/hari
- Nyeri haid : ada
- HPHT : Oktober 2017
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis
KU : Tampak Sakit Sedang, kesan gizi cukup  
Vital sign
Tekanan Darah : 130/90 mmHg    
Nadi : 84 x/menit, teratur, kuat
Suhu : 37 oC
Respiratory rate : 20x/menit
Pemeriksaan Sistemik
KEPALA
Bentuk : Normocephali
Rambut : Rambut hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merata.
Mata : Pupil bulat, isokor, konjungtiva anemis -/- , sklera
ikterik -/-.
Telinga : Normotia, liang telinga lapang/lapang, serumen -/-.
Hidung : Bentuk biasa, lapang/lapang, sekret(-).
Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (-), lidah tidak kotor &
tidak kering

LEHER : KGB tidak teraba membesar.


THORAKS
Ins : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi suprasternal -,
retraksi sub costae -
Pal : Vokal fremitus simetris kanan = kiri
Per : Sonor kanan = kiri
Aus : Pulmo : BND vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Cor : BJ I & II normal, murmur -, gallop -
Pemeriksaan Sistemik
ABDOMEN
Ins : Perut tampak sedikit membuncit
Aus : Bising usus (+)
Pal : supel, massa (-), nyeri tekan (+) kuadran kanan bawah (Mc.Burney
sign), nyeri lepas titik Mc. Burney (+), Psoas sign (+), Obturator sign (-),
Rovsing sign (+), Dunphy sign (+)
Per : Timpani, nyeri ketok CVA (-).

EKSTREMITAS
Akral hangat +
CRT <2”
oedem -
Rectal toucher
 Tonus sphinter ani baik
 ampula tidak prolapse
 mukosa licin
 nyeri tekan (+) jam 9-12
 massa (-)
 Pada handscoon feses (+), darah (-).

Alvarado
Characteristic Score Pasien
M =Score
Migration of pain to the RLQ 1 1
A = Anorexia 1 1  0-4 : kemungkinan appendicitis
N = Nausea and vomiting 1 1 kecil
T = Tenderness in RLQ 2 2  5-6 : bukan diagnosis
R = Rebound pain 1 1 appendicitis
E = Elevated temperature 1 -  7-8 : kemungkinan besar
L = Leukocytosis 2 2 appendicitis
S = Shift of WBC to the left 1 1  9-10 : hampir pasti menderita
Total 10 9 appendicitis
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
Rujukan
Hematologi Rutin
Hemoglobin 12.9 12-16 g/µL
Hematokrit 38.3 37-47 %
Eritrosit 4.87 4,2-5.4 10 /µL
Leukosit 14.7 4.8-10.8 103 /µL
Trombosit 396 150-450 10 /µL
MCV 78.60 80-94 /L
MCH 26.50 27-31 Pg
MCHC 33.70 33-37 %
MPV 10.8 8-12 fL
Diff Count
LYM % 21.6 0.0-34 %
BAS % 0.3 0-2 %
EOS % 1.6 0-3 %
MON % 7.8 0-4 %
NEU % 68.7 0-59 %

 PP test : negatif
USG Abdomen
Kesan :
sugestif apendisitis akut, organ intra
abdominal lainnya normal
Diagnosis Kerja :

• Appendisitis Kronik
Penatalaksanaan :

• Inf RL 20 tpm
• Ceftriaxone 2 x 1 g IV
• Ranitidin 2 x 50 mg IV
• Ondancentron 2 x 8 mg IV
• Ketorolac 3 x 30 mg IV
• Konsul dokter spesialis bedah  Appendectomy

Prognosis :

• Ad Vitam : ad bonam
• Ad Sanationum : ad bonam
• Ad Fungtionum : ad bonam
31/01/18
28/01/18 29/01/18 30/01/18

- Nyeri di perut kanan - Nyeri di luka operasi (+) - Nyeri luka operasi - Nyeri luka operasi
bawah (+) - Mobilitas (+) minimal berkurang (-)
- Mual, muntah (+) - BAK N - Mobilitas (+) - Mobilitas (+)
- Pusing (+) - BAB belum sejak post OP - Mual (+) - Mual (-)

- KU : TSS - KU : TSS - KU : TSR - KU : TSR


- Kesadaran : compos mentis - Kesadaran : compos mentis - Kesadaran : compos - Kesadaran : compos
- TD= Tekanan darah 130/80 - TD= 120/70mmHg; N=80 mentis mentis
mmHg, RR 21x/menit, HR x/m; RR= 20x/m; S= 36oC - TD= 110/70mmHg; - TD= 120/80mmHg;
84x/menit, T 36,8 oC - Abdomen : Luka operasi N=81x/m; RR= 20x/m; N=82 x/m; RR=
- Abdomen : nyeri tekan titik baik, BU (+) N, supel (+), S= 36.2oC 20x/m; S= 36,3oC
McBurney (+), nyeri lepas timpani (+) - Abdomen : Luka operasi - Abdomen : Luka
O titik McBurney (+), Rovsing baik, BU (+) N, supel operasi baik, BU (+)
sign (+), Psoas sign (+), (+), timpani (+) N, supel (+), timpani
Obturator sign (-), Dunpy (+)
sign (+)
Abdominal Pain Post Appendectomy Hari 0 Post Appendectomy Hari 1 • Post Appendectomy
DD Appendisitis ec. Appendicitis Akut ec. Appendicitis Akut Hari 2 ec.
A
Appendicitis Akut

• Inf RL 20 tpm • Inf RL 25 tpm • Inf RL 25 tpm • Inf RL 25 tpm


• Ceftriaxone 2 x 1 g IV • Ceftriaxone 2 x 1 g • Ceftriaxone 2 x 1 g • Ciprofloxasin 2 x
• Parasetamol 2 x 1 g IV IV IV 500 mg p.o
(k/p) • Ketorolac 3 x 30 • Ketorolac 3 x 30 mg • Paracetamol 3 x
• Ranitidin 2 x 50 mg IV mg IV IV 500 mg p.o (k/p)
• Ondancentron 2 x 8 • Ranitidin 3 x 50 mg • Ranitidin 3 x 50 mg • Ganti verbant

mg IV IV IV

P • Ketorolac 3 x 30 mg • Diet lunak


IV
TINJAUAN PUSTAKA
APPENDISITIS
APPENDISITIS

DEFINISI
Peradangan yang terjadi pada appendix
vermiformis, dan merupakan penyebab
akut abdomen yang paling sering.
Epidemiologi
Insiden appendisitis akut di negara maju
lebih tinggi daripada di negara
berkembang

Departemen Kesehatan RI di Indonesia


pada tahun 2006, appendisitis menduduki
urutan keempat penyakit terbanyak
setelah dispepsia, gastritis, dan duodenitis.

1. 20-30 tahun. Laki-laki 8.6%


2. perempuan 6.7%.
Etiologi

Infeksi bakteri

Obstruksi Appendiks:
- hiperplasia jaringan limfoid
- tumor appendix
- benda asing

Gaya Hidup
Klasifikasi

Klasifikasi
Apendisitis

Apendisitis Apendisitis Apendisitis Apendisitis Apendisitis


Akut Infiltrat Perforasi Abses Kronik

Apendisitis Apendisitis Apendisitis


Akut Akut Akut
Sederhana Purulenta Gangrenosa
PATOFISIOLOGI
Diagnosis

• Nyeri perut kanan bawah


• Muntah
Anamnesis • Demam
• Obstipasi

• Inspeksi  membungkuk, memegang perut


• Palpasi  nyeri tekan (Mc. Burney), nyeri lepas, rovsing sign,
Pemeriksaa psoas sign, obturator sign
• Perkusi  timpani
n Fisik • Auskultasi  bising usus normal
• Colok dubur  nyeri di arah jam 9 - 12

• Laboratorium  Leukositosis, peningkatan LED


Pemeriksaa • Urinalisa
n penunjang • Radiologi  Appendicogram, CT scan, USG.
Lokasi Nyeri
• Dengan palpasi Mc
Burney sign :
– Nyeri tekan
– Nyeri lepas
– Defans muscular
menunjukkan adanya
rangsangan peritoneum
parietal.
• Rovsing sign :
perut kiri bawah
ditekan, akan
terasa nyeri pd
perut kanan
bawah.
• Obturator sign:
fleksi dan endorotasi
sendi panggul
• Psoas sign:
Rangsangan
m.psoas penderita
dalam keadaan
terlentang, tungkai
kanan ditahan
pemeriksa pasien
diminta
hiperekstensi atau
fleksi aktif.
Rectal touche
• Nyeri abdomen
kanan bawah
pada jam 9-12
Alvarado Score

• 7-9 : apendisitis akut


• 5-6 : observasi 24 jam
• <5 : bukan apendisitis
Pemeriksaan Penunjang

• Laboratorium
Pemeriksaan darah
Leukositosis pada kebanyakan kasus appendisitis akut terutama pada
kasus dengan komplikasi. Pada appendicular infiltrat, LED akan
meningkat.

Pemeriksaan urin
Pemeriksaan ini sangat membantu dalam menyingkirkan diagnosis
banding.
Radiologis
• Foto polos abdomen
• USG
• Barium enema
• CT-Scan
• Laparoscopi
Diagnosis Banding
• Gastroenteritis
• Infeksi panggul
• Kehamilan di luar
kandungan
• Kista ovarium terpuntir
• Endometriosis ovarium
eksterna
• Urolitiasis pielum/ ureter
kanan
• Penyakit saluran cerna
lainnya
Tatalaksana

MEDIKAMENTOSA
• Perbaikan KU
• Antibiotik
• Analgetik
• Antipiretik

PEMBEDAHAN
• Appendectomy
• Laparoskopi
Komplikasi

Perforasi Peritonitis
Nyeri lokal pada fossa iliaka kanan
berganti menjadi nyeri abdomen
Peritonitis merupakan
menyeluruh. infeksi yang berbahaya
karena bakteri masuk ke
rongga abdomen, dapat
Suhu tubuh naik menyebabkan kegagalan
tinggi sekali
organ dan kematian.

Nadi semakin cepat

Defance muscular yang


menyeluruh

Perut distended

Bising usus berkurang


Prognosis

Dengan diagnosis yang akurat dan tatalaksana pembedahan,


dapat menurunkan tingkat mortalitas dan morbiditas penyakit
ini. Keterlambatan diagnosis akan meningkatkan mortalitas dan
morbiditas terutama bila telah terjadi komplikasi. Serangan
berulang juga dapat terjadi bila appendiks tidak diangkat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai