Pasien Nyeri
: Akut Abdomen
dr. Imam Kusumadiyono, Sp. B
suspek Appendisitis
Disusun oleh :
dr. Yuni Ismulyati
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
No.CM : 366829
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 19 tahun
Status : Menikah
Asuransi : BPJS
Keluhan Tambahan:
- Mual muntah
Pasien merasakan demam, muntah, penurunan nafsu makan.
- Demam
- Nafsu makan turun
BAK normal, BAB jarang, pasien sedang tidak hamil dan tidak
menstruasi.
Riwayat Penyakit Dahulu:
DM (-), Hipertensi (-), Jantung (-), Gastritis (-)
Riw. Menstruasi tidak lancar
Riw. Kuretase (+)
Riwayat Kebiasaan:
Pasien jarang mengkonsumsi sayuran &
buah
Riwayat Haid :
- Menarche : 13 tahun
- Lamanya haid : ± 1 bulan
- Siklus : tidak teratur, ± 3 bulan sekali
- Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/hari
- Nyeri haid : ada
- HPHT : Oktober 2017
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis
KU : Tampak Sakit Sedang, kesan gizi cukup
Vital sign
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 84 x/menit, teratur, kuat
Suhu : 37 oC
Respiratory rate : 20x/menit
Pemeriksaan Sistemik
KEPALA
Bentuk : Normocephali
Rambut : Rambut hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merata.
Mata : Pupil bulat, isokor, konjungtiva anemis -/- , sklera
ikterik -/-.
Telinga : Normotia, liang telinga lapang/lapang, serumen -/-.
Hidung : Bentuk biasa, lapang/lapang, sekret(-).
Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (-), lidah tidak kotor &
tidak kering
EKSTREMITAS
Akral hangat +
CRT <2”
oedem -
Rectal toucher
Tonus sphinter ani baik
ampula tidak prolapse
mukosa licin
nyeri tekan (+) jam 9-12
massa (-)
Pada handscoon feses (+), darah (-).
Alvarado
Characteristic Score Pasien
M =Score
Migration of pain to the RLQ 1 1
A = Anorexia 1 1 0-4 : kemungkinan appendicitis
N = Nausea and vomiting 1 1 kecil
T = Tenderness in RLQ 2 2 5-6 : bukan diagnosis
R = Rebound pain 1 1 appendicitis
E = Elevated temperature 1 - 7-8 : kemungkinan besar
L = Leukocytosis 2 2 appendicitis
S = Shift of WBC to the left 1 1 9-10 : hampir pasti menderita
Total 10 9 appendicitis
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
Rujukan
Hematologi Rutin
Hemoglobin 12.9 12-16 g/µL
Hematokrit 38.3 37-47 %
Eritrosit 4.87 4,2-5.4 10 /µL
Leukosit 14.7 4.8-10.8 103 /µL
Trombosit 396 150-450 10 /µL
MCV 78.60 80-94 /L
MCH 26.50 27-31 Pg
MCHC 33.70 33-37 %
MPV 10.8 8-12 fL
Diff Count
LYM % 21.6 0.0-34 %
BAS % 0.3 0-2 %
EOS % 1.6 0-3 %
MON % 7.8 0-4 %
NEU % 68.7 0-59 %
PP test : negatif
USG Abdomen
Kesan :
sugestif apendisitis akut, organ intra
abdominal lainnya normal
Diagnosis Kerja :
• Appendisitis Kronik
Penatalaksanaan :
• Inf RL 20 tpm
• Ceftriaxone 2 x 1 g IV
• Ranitidin 2 x 50 mg IV
• Ondancentron 2 x 8 mg IV
• Ketorolac 3 x 30 mg IV
• Konsul dokter spesialis bedah Appendectomy
Prognosis :
• Ad Vitam : ad bonam
• Ad Sanationum : ad bonam
• Ad Fungtionum : ad bonam
31/01/18
28/01/18 29/01/18 30/01/18
- Nyeri di perut kanan - Nyeri di luka operasi (+) - Nyeri luka operasi - Nyeri luka operasi
bawah (+) - Mobilitas (+) minimal berkurang (-)
- Mual, muntah (+) - BAK N - Mobilitas (+) - Mobilitas (+)
- Pusing (+) - BAB belum sejak post OP - Mual (+) - Mual (-)
mg IV IV IV
DEFINISI
Peradangan yang terjadi pada appendix
vermiformis, dan merupakan penyebab
akut abdomen yang paling sering.
Epidemiologi
Insiden appendisitis akut di negara maju
lebih tinggi daripada di negara
berkembang
Infeksi bakteri
Obstruksi Appendiks:
- hiperplasia jaringan limfoid
- tumor appendix
- benda asing
Gaya Hidup
Klasifikasi
Klasifikasi
Apendisitis
• Laboratorium
Pemeriksaan darah
Leukositosis pada kebanyakan kasus appendisitis akut terutama pada
kasus dengan komplikasi. Pada appendicular infiltrat, LED akan
meningkat.
Pemeriksaan urin
Pemeriksaan ini sangat membantu dalam menyingkirkan diagnosis
banding.
Radiologis
• Foto polos abdomen
• USG
• Barium enema
• CT-Scan
• Laparoscopi
Diagnosis Banding
• Gastroenteritis
• Infeksi panggul
• Kehamilan di luar
kandungan
• Kista ovarium terpuntir
• Endometriosis ovarium
eksterna
• Urolitiasis pielum/ ureter
kanan
• Penyakit saluran cerna
lainnya
Tatalaksana
MEDIKAMENTOSA
• Perbaikan KU
• Antibiotik
• Analgetik
• Antipiretik
PEMBEDAHAN
• Appendectomy
• Laparoskopi
Komplikasi
Perforasi Peritonitis
Nyeri lokal pada fossa iliaka kanan
berganti menjadi nyeri abdomen
Peritonitis merupakan
menyeluruh. infeksi yang berbahaya
karena bakteri masuk ke
rongga abdomen, dapat
Suhu tubuh naik menyebabkan kegagalan
tinggi sekali
organ dan kematian.
Perut distended