DISERTAI CUSHING
SINDROM DAN FATTY
LIVER
Disusun Oleh :
dr. ARJUNA MARZA
Pembimbing :
dr. CUT SRI JUITA, Sp.PD
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn. M
Umur 40 Tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Ruangan Malikulsaleh
Alamat Ulee Kareng
Suku Aceh
Tanggal 8 Januari 2018
Pemeriksaan
No RM 062459
ANAMNESIS
Keadaan
Sakit sedang
Umum
Kesadaran Compos mentis
Tekanan
100/60 mmHg
Darah
Nadi 90x/menit, reguler, isi cukup
RR 20x/menit
Temperatur 39,5C
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
Bentuk : normocephali.
Rambut : hitam, distribusi normal dan tidak mudah
dicabut.
Wajah : simetris, muka sembab (+)
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-),
pupil : bulat isokor 2 mm/ 2 mm, refleks cahaya
langsung (+/+), dan refleks cahaya tidak
langsung (+/+). Edema palpebra (-/-)
Telinga : daun telinga normal, tidak ditemukan adanya
tanda – tanda peradangan, serumen minimal
Hidung : bentuk normal, sekret tidak ada (-/-).
Mulut : bibir pucat tidak ada, bibir kering tidak dijumpai,
sianosis tidak dijumpai, lidah tremor dan
hiperemis tidak dijumpai, mukosa pipi licin
Tonsil : hiperemis (-/-), T1 /T1.
Faring : hiperemis tidak dijumpai, gerakan arkus faring
tampak simetris
PEMERIKSAAN FISIK
2. Leher
Inspeksi : Tidak dijumpai ada pembesaran kelenjar getah
bening
Palpasi : TVJ (N) R-2 cm H2O.
3. Thoraks
Inspeksi
• Statis : simetris, bentuk normochest
• Dinamis : simetris, pernafasan abdominothorakal,
retraksi suprasternal dan retraksi interkostal
tidak dijumpai.
PEMERIKSAAN FISIK
Paru
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis, tidak ada jejas di
dada
Kanan Kiri
Palpasi Stem fremitus normal, Stem fremitus normal,
nyeri tekan tidak ada, nyeri tekan tidak ada
Perkusi Sonor Sonor
Vesikuler (+), Ronki(-), Vesikuler (+), Ronki (-),
Auskultas wheezing (-) wheezing (-)
i
PEMERIKSAAN FISIK
4. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis terlihat tidak terlihat
Ekstremitas Inferior :
Tampak pembengkakan di regio genu dextra, edema (+),
kemerahan (+), perabaan hangat (+), krepitasi (-), nyeri saat
digerakkan(+), ROM aktif terbatas
PEMERIKSAAN FISIK
LABORATORIUM
Jenis Pemeriksaan Hasil (07-02-2018) Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 13,7 g/dL 10,0-16,0
Hematokrit 39,8 % 33-38
Eritrosit 4,75 x 106/mm3 5-6
Trombosit 345 x 103/mm3 150-450
Leukosit 19,4 x 103/mm3 9,0-12,0
MCV 83,8 fL 80-90
MCH 28,8 pg 27-81
MCHC 34,4 % 32-36
HbsAg Negatif Negatif
GDS 109 mg/dl < 200
Ureum 23 mg/dl 10-50
Creatinin 1,59 mg/dl 0,9-1,3
Asam Urat 15,82 mg/dl 3,4-7,0
Rontgen Genue
Diagnosa Kerja
Artritis Septik + Fatty Liver + Cushing Sindrom
TERAPI
• IFVD RL 20 gtt/Menit
• Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
• Inj Ondansentron 1 Amp/8 jam
• Inj Ketorolac 1 Amp/12 jam
• Inj Ranitidin 1 Amp/ 12 jam
• Colchicine 4 x 0,5 mg
• Methyl Prednisolon 2 x 4mg
• Lafalos Salep
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
a/r Abdomen -IFVD RL
Dibedakan menjadi :
NAFLD (Non-alcoholic fatty liver disease)
ALD (Alcoholic liver disease)
FATTY LIVER
(Perlemakan Hati)
Sebagian besar tanpa gejala
– Betaine
– Vitamin E
– Lechitine
– UDCA - Urdahex
Sindrom cushing adalah suatu keadaan
yang diakibatkan oleh efek metabolik
gabungan dari peninggian kadar
glukokortikoid dalam darah yang menetap.
Kadar yang tinggi ini dapat terjadi secara
spontan atau karena pemeberian dosis
farmakologik senyawa-senyawa
glukokortikoid.
Sindrom cusing dapat diakibatkan oleh
pemberian glukortikoid jangka panjang
dalam dosis farmakologik (latrogen) atau
oleh sekresi kortisol yang berlebihan pada
gangguan aksis hipotalamus-hipofise-
adrenal (spontan) pada sindrom cusing
spontan, hiperfungsi korteks adrenal terjadi
akibat ransangan belebihan oleh ACTH.
Manifestasi klinik yang sering ditemukan
pada penyakit sydrom cushing antara lain:
obesitas sentral
gundukan lemak pada punggung
muka bulat (moon face)
Striae
berkurangnya massa otot
kelemahan umum
Pengobatan sindrom cushing tergantung
ACTH tidak seragam, bergantung pada
apakah sumber ACTH adalah hiposis atau
ektopik.
Jika dijumpai tumor hipofisis sebaiknya