Anda di halaman 1dari 47

ARTRITIS SEPTIK

DISERTAI CUSHING
SINDROM DAN FATTY
LIVER
Disusun Oleh :
dr. ARJUNA MARZA

Pembimbing :
dr. CUT SRI JUITA, Sp.PD
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn. M
Umur 40 Tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Ruangan Malikulsaleh
Alamat Ulee Kareng
Suku Aceh
Tanggal 8 Januari 2018
Pemeriksaan
No RM 062459
ANAMNESIS

Keluhan Utama Nyeri pada lutut


kanan

Keluhan Tambahan • Lutut Bengkak


• Lutut Terasa Panas
• Demam
• Mual
• Muntah
• Nyeri Perut
• Berat Badan Bertambah
• Garis merah pada
perut
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dibawa oleh keluarga ke Rumah Sakit TK II
Iskandar Muda Banda Aceh dengan keluhan nyeri pada lutut yang di
alami sejak 5 Tahun dan memberat 1 hari SMRS. Pasien mengeluh
lututnya bengkak, kaku dan terasa panas sehingga tidak dapat di
gerakkan. Nyeri lutut yang dialami dirasakan terus menerus terutama
pada saat bergerak. Pasien mengatakan sudah 5 tahun meminum obat-
obatan dan jamu yang dibeli sendiri di apotik untuk menghilangkan
nyeri pada lututnya.
12 jam SMRS pasien juga mengalami demam yang dirasakan
terus menerus dan tidak turun walaupun meminum obat, nyeri perut
kanan atas (+), Mual (+), Muntah (+) terjadi lebih dari 10 kali, isi
muntah awalnya makanan kemudian berubah menjadi cairan
bewarna kuning dan terasa pahit.
ANAMNESIS
LANJUTAN
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien juga merasakan berat badannya bertambah sejak 2
tahun terakhir, perut semakin besar dan terdapat banyak Garis-garis
merah pada perut. BAB dan BAK dalam batas normal.
ANAMNESIS
RPD Nyeri lutut dirasakan RPK Pada keluarga tidak ada
sejak 5 tahun keluhan yang sama
dengan pasien.

Riwayat konsumsi piroxicam


RPO Pola hidup Merokok dan minum
dan dexametason sejak 5
tahun alkohol
PEMERIKSAAN FISIK
VITAL SIGN

Keadaan
Sakit sedang
Umum
Kesadaran Compos mentis
Tekanan
100/60 mmHg
Darah
Nadi 90x/menit, reguler, isi cukup
RR 20x/menit
Temperatur 39,5C
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
Bentuk : normocephali.
Rambut : hitam, distribusi normal dan tidak mudah
dicabut.
Wajah : simetris, muka sembab (+)
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-),
pupil : bulat isokor 2 mm/ 2 mm, refleks cahaya
langsung (+/+), dan refleks cahaya tidak
langsung (+/+). Edema palpebra (-/-)
Telinga : daun telinga normal, tidak ditemukan adanya
tanda – tanda peradangan, serumen minimal
Hidung : bentuk normal, sekret tidak ada (-/-).
Mulut : bibir pucat tidak ada, bibir kering tidak dijumpai,
sianosis tidak dijumpai, lidah tremor dan
hiperemis tidak dijumpai, mukosa pipi licin
Tonsil : hiperemis (-/-), T1 /T1.
Faring : hiperemis tidak dijumpai, gerakan arkus faring
tampak simetris
PEMERIKSAAN FISIK
2. Leher
Inspeksi : Tidak dijumpai ada pembesaran kelenjar getah
bening
Palpasi : TVJ (N) R-2 cm H2O.

3. Thoraks
Inspeksi
• Statis : simetris, bentuk normochest
• Dinamis : simetris, pernafasan abdominothorakal,
retraksi suprasternal dan retraksi interkostal
tidak dijumpai.
PEMERIKSAAN FISIK
Paru
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis, tidak ada jejas di
dada
  Kanan Kiri
Palpasi Stem fremitus normal, Stem fremitus normal,
nyeri tekan tidak ada, nyeri tekan tidak ada
Perkusi Sonor Sonor
Vesikuler (+), Ronki(-), Vesikuler (+), Ronki (-),
Auskultas wheezing (-) wheezing (-)
i
PEMERIKSAAN FISIK
4. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis terlihat tidak terlihat

Palpasi : Iktus kordis tidak teraba

Perkusi : batas jantung atas : intercostal II.


batas jantung kiri : linea sternalis dekstra
batas jantung kanan : 2 jari linea midklavikula sinistra
intercostal V

Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, murmur tidak terdengar.


PEMERIKSAAN FISIK
5. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, Distensi abdomen (+), Garis-
garis merah (+)
Auskultasi : Peristaltik usus normal, bising pembuluh darah
tidak dijumpai.
Palpasi : Nyeri tekan dan defans muskular tidak dijumpai.
-Hepar : Tidak teraba.
-Lien : Tidak teraba.
-Ginjal : Ballotement tidak teraba.
Perkusi : Batas paru-hati relatif di ICS V, batas paru-hati
absolut di ICS VI, suara timpani di semua
lapangan abdomen.
Shifting dullnes (-), Undulasi (-)
Pinggang : nyeri ketok kostovertebrae tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
6. Ekstremitas
Ekstremitas Superior :
edema (-), kemerahan (-), nyeri saat digerakkan(-), ROM
aktif tidak terbatas.

Ekstremitas Inferior :
Tampak pembengkakan di regio genu dextra, edema (+),
kemerahan (+), perabaan hangat (+), krepitasi (-), nyeri saat
digerakkan(+), ROM aktif terbatas
PEMERIKSAAN FISIK
LABORATORIUM
Jenis Pemeriksaan Hasil (07-02-2018) Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 13,7 g/dL 10,0-16,0
Hematokrit 39,8 % 33-38
Eritrosit 4,75 x 106/mm3 5-6
Trombosit 345 x 103/mm3 150-450
Leukosit 19,4 x 103/mm3 9,0-12,0
MCV 83,8 fL 80-90
MCH 28,8 pg 27-81
MCHC 34,4 % 32-36
HbsAg Negatif Negatif
GDS 109 mg/dl < 200
Ureum 23 mg/dl 10-50
Creatinin 1,59 mg/dl 0,9-1,3
Asam Urat 15,82 mg/dl 3,4-7,0
Rontgen Genue

Keterangan : - Tampak soft tissue swelling


- Tidak tampak fraktur
- Osteofit di os patella, tibia proximal, femur distal
- Celah sendi sempit dan slerotic
Kesimpulan : OA Genue Dextra
USG Abdomen

Hepar : Ukuran normal, Intesitas echo meningkat homogen,


vena porta & hepatica normal, sistem bilier normal,
tak tampak lesi solid atau kista
Kesimpulan : Fatty Liver
DIAGNOSA BANDING DAN DIAGNOSA
KERJA
Diagnosa Banding
Artritis Septik a/r Genue
dd 1. Artritis Reaktif
2. Gout Artritis
3. Selulitis
Epigastric Pain ec 1. Cholelitiasis
2. Fatty Liver
3. Gastritis Akut
Cushing Sindrom

Diagnosa Kerja
Artritis Septik + Fatty Liver + Cushing Sindrom
TERAPI
• IFVD RL 20 gtt/Menit
• Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
• Inj Ondansentron 1 Amp/8 jam
• Inj Ketorolac 1 Amp/12 jam
• Inj Ranitidin 1 Amp/ 12 jam
• Colchicine 4 x 0,5 mg
• Methyl Prednisolon 2 x 4mg
• Lafalos Salep
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
a/r Abdomen -IFVD RL

-Nyeri Lutut (+), -Distensi -Inj Ceftriaxone


Abdomen (+) Artritis 1gr/12jam
Demam (-)
-Nyeri tekan (+) septik + -Inj Ketorolac
8-2-2018 Fatty Liver 1Amp/12jam
-Nyeri perut (+),
+ Cushing
Mual (+), Muntah a/r Genue (D) -Inj Ranitidin
-Bengkak (+) Sindrom 1 Amp/ 12 jam
(-)
-Merah (+) -Colchicine Tab
-Panas (+) 4 x 0,5mg
a/r Genue (D) - IFVD RLPrednisolon
-Methyl
-Bengkak (+) -Inj
2 xCeftriaxone
4 mg
-Nyeri Lutut (+), -Merah (+) Artritis 1gr/12jam
-Panas (+) septik + -Inj Ketorolac
9-2-2018 -Nyeri perut (+)⇩, Fatty Liver 1Amp/12jam
Mual (+), Muntah Lab: + Cushing -Colchicine Tab
(-) Leuko 6,4x103 Sindrom 4 x 0,5mg
Kolesterol 266 -Methyl Prednisolon
Trigliserida 147 2 x 4 mg
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
--IFVD RL
a/r Abdomen -Inj Ceftriaxone
-Nyeri Lutut (+)⇩, -Nyeri tekan (-) Artritis 1gr/12jam
septik + -Colchicine Tab
10-2-
-Nyeri perut (-), a/r Genue (D) Fatty Liver 4 x 0,5mg
2018
Mual (-), Muntah -Bengkak (+)⇩ + Cushing -Meloxicam 1x15mg
(-) -Merah (+)⇩ Sindrom -Methyl Prednisolon
-Panas (+)⇩ 2 x 4 mg
-Lansoprazol
2x30mg
PBJ
-Simvastatin 1x20m
Artritis
a/r Genue (D)
septik + -Cefixime 2x100mg
11-2- -Nyeri Lutut (+)⇩ -Bengkak (+)⇩
Fatty Liver -Colchicine Tab
2018 -Merah (-)
+ Cushing 3 x 0,5mg
-Panas (-)
Sindrom -Meloxicam 1x15mg
-Simvastatin 1x20m
-Lansoprazol
• Usia
• Rheumatoid arthritis
• Diabetes Melitus
• Obat-obatan imunosupresan
• Penyakit hati dan ginjal kronik
• Sendi prostetik
• Operasi sendi
• Trauna sendi
• Osteoarthritis
 Demam mendadak
 Malaise
 Nyeri lokal pada sendi yang terinfeksi
 Pembengkakan sendi
 Penurunan kemampuan gerak sendi
Penimbunan lemak berlebihan
pada sel hati sebagai respon
terhadap jejas.
Total timbunan >5% berat hati normal.

Dibedakan menjadi :
NAFLD (Non-alcoholic fatty liver disease)
ALD (Alcoholic liver disease)
FATTY LIVER
(Perlemakan Hati)
Sebagian besar  tanpa gejala

Keluhan yang sering muncul:


– Rasa lelah (fatigue)
– Rasa tidak nyaman (malaise)
– Perasaan penuh perut kanan atas
– Hepatomegali
– Tanda-tanda stigmata penyakit hati.
 Laboratorium
◦ SGOT/ SGPT meningkat ringan – sedang
◦ Rasio SGOT/ SGPT tidak lebih dari 2
◦ GGT/ Alkali fosfatase  kadang meningkat
 Pencitraan
◦ USG atau CT Scan
 Biopsi
◦ Gambaran akumulasi sel lemak dalam sel hati
 Gaya hidup
 Manajemen BB
 Perbaikan resistensi insulin
 Penurunan hiperlipidemia
 Hepatoprotektor

– Betaine
– Vitamin E
– Lechitine
– UDCA - Urdahex
Sindrom cushing adalah suatu keadaan
yang diakibatkan oleh efek metabolik
gabungan dari peninggian kadar
glukokortikoid dalam darah yang menetap.
Kadar yang tinggi ini dapat terjadi secara
spontan atau karena pemeberian dosis
farmakologik senyawa-senyawa
glukokortikoid.
 Sindrom cusing dapat diakibatkan oleh
pemberian glukortikoid jangka panjang
dalam dosis farmakologik (latrogen) atau
oleh sekresi kortisol yang berlebihan pada
gangguan aksis hipotalamus-hipofise-
adrenal (spontan) pada sindrom cusing
spontan, hiperfungsi korteks adrenal terjadi
akibat ransangan belebihan oleh ACTH.
Manifestasi klinik yang sering ditemukan
pada penyakit sydrom cushing antara lain:

 obesitas sentral
 gundukan lemak pada punggung
 muka bulat (moon face)
 Striae
 berkurangnya massa otot
 kelemahan umum
Pengobatan sindrom cushing tergantung
ACTH tidak seragam, bergantung pada
apakah sumber ACTH adalah hiposis atau
ektopik.
 Jika dijumpai tumor hipofisis sebaiknya

diusahakan reseksi tumor transfenoidal


 Tetapi jika terdapat bukti hiperfungsi
hipofisis dan tumor tidak dapat ditemukan
maka dapat dilakukan radiasi kobalt pada
kelenjar hipofise.
 Kelebihan kortisol juga dapat ditanggulangi
dengan adrenalektomi total dan diikuti
pemberian kortisol dosis fisiologik atau dengan
kimia yang mampu menghambat atau merusak
sel-sel korteks adrenal yang mensekresi
kortisol.
 Pengobatan sindrom ACTH ektopik adalah
dengan reseksi neoplasma yang mensekresi
ACTH atau adrenalektomi atau supresi kimia
fungsi adrenal seperti dianjurkan pada
penderita sindrom cushing jenis tergantung
ACTH hipofisis

Anda mungkin juga menyukai