1
2 Identitas pasien
– Nama : Tn YS
– Umur : 33 tahun
– Jenis Kelamin : laki- laki
– Pekerjaan : karyawan swasta
– Agama : Islam
– Status : menikah
– Alamat : perum puri nirwana, karawang
– Tanggal Masuk : 8/11/2016
3 Anamnesa
Status Generalis
– Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
– Kesadaran : Compos mentis
– GCS : E4V5M6
– Tanda Vital
– Tekanan Darah: 100/70 mmHg
– Nadi : 114x/menit
– RR : 24x/menit
– Suhu : 36,5o C
10 Pemeriksaan fisik
Paru
– Inspeksi : simetris statis dinamis, retraksi (-),
Eksoriasi pada dada ± 5 cm
– Palpasi : stem fremitus lapang paru kanan dan kiri
sama kuat
– Perkusi : sonor pada lapang paru kanan dan kiri
– Auskultasi : suara nafas vesikuler +/+,
rhonki (-/-) dan wheezing(-/-)
12 Pemeriksaan fisik
Jantung
– Inspeksi : tidak terlihat iktus kordis
– Palpasi : iktus kordis teraba 1 jari pada ICS V MCL Sinistra,
tidak kuat angkat.
– Perkusi :
– Batas atas ICS II Parasternal Line Sinistra
– Batas bawah kiri ICS V ±2 cm lateral MCL Sinistra
Kimia Klinik
Gula darah sewaktu 203 <140 mg/dl
Ureum 28,2 15-50 mg/dl
Creatinin 0,76 0,6-1,1 mg/dl
16
Tanggal 8 November 2016 06:26
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin 9,9 13,0-18,0
Eritrosit 4,77 4,50 – 6,50
Leukosit 22,71 3,8 - 10,60
Hematokrit 30,7 40 – 52 %
Trombosit 258 150-400 10^3/ul
MCV 64 80 - 100
MCH 21 26-34
MCHC 32 35 – 36
RDW-CV 15,4 12.2 – 15.3
Kesan :
Foto thorax dalam batas normal
18 Foto Abdomen 3 posisi
19
Medikamentosa
– IVFD 2 line NaCl 0,9% : RL 2: 2/ 24jam
– Inj Ceftriaxone 2 x 1 gr
– Inj Ranitidin 2 x 15 mg
– Inj Ketolorac 3 x 1 amp
– Inj as. Tranexamat 3x 1 amp
Non medikamentosa
– 02 nasal 4 lpm
– NGT dan kateter
– Laparatomi
23 Prognosa
– Trauma abdomen
– kerusakan terhadap struktur yang terletak diantara
diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul
atau tajam/tusuk.
30 Mekanisme trauma
– Trauma tumpul
– Limpa: 40-55%)
– Hepar: 35-45%
– Usus halus: 5-10%
– Trauma tajam
– Hepar: 40%
– Usus halus: 40%
– Diafragma: 20%
– Usus besar: 15%
– Luka tembak
– Usus halus: 50%
– Usus besar: 40%
– Hepar: 30%
– Struktur pembuluh darah abdomen: 25%
31 Mekanisme trauma tumpul
abdomen
– Anamnesis
– Mekanisme trauma
– Ada cedera yang menyertai
– fraktur pelivis 40%
– ruptur pada limpa 25%
– laserasi pada hepar 25%
– thoracic aortic tear 5-10%
– Inspeksi
– Perut depan dan belakang, dan juga bagian bawah dada dan
perineum harus diperiksa apakah ada goresan, robekan,
ekimosis, luka tembus, benda asing yang tertancap,
keluarnya omentum atau usus halus.
– Seat belt sign, dengan tanda konsitusi atau abrasi pada
abdomen bagian bawah, sangat berhubungan dengan cedera
intraperitoneal.
39
– Inspeksi
– Adanya kebiruan yang melibatkan region flank, punggung bagian bawah
(grey turner sign) menandakan adanya perdarahan retroperitoneal yang
melibatkan pancreas, ginjal, atau fraktur pelvis.
– Kebiruan disekitar umbilicus (Cullen sign) menandakan adanya
perdarahan peritoneal biasanya selalu melibatkan perdarahan pancreas,
akan tetapi tanda- tanda ini biasanya baru didapati setelah beberapa jam
atau hari
– Fraktur costa yang melibatkan dada bagian bawah, biasanya
berhubungan dengan cedera lien atau hepar.
40
– Palpasi
– Tujuan apakah didapati nyeri serta menentukan lokasi nyeri tekan
– Adanya distensi abdomen atau defans muscular biasanya berhubungan
dengan peritonistis, pneumoperitoneum, dilatasi gaster akibat iritasi
peritoneal
– Perkusi
– Bila didapatkan timpani dikuadran atas akibat dilatasi lambung akut atau
redup bila ada hemoperitoneum
41
– Auskultasi
– Penurunan bising usus dapat berasal dari adanya peritonitis karena
perdarahan atau rupture organ berongga.
– Adanya bising usus pada thorax menandakan adanya cedera pada
diafragma
42
– ABC
– IVFD
– NGT, DC
– Bed rest
– Puasa
– Monitoring: KU, TTV, abdominal, NGT, urine, hb serial tiap
1-2 jam
– Operasi: Laparotomy
45 Indikasi laparotomi
Algoritma trauma
tumpul abdomen
47 Komplikasi
– Shock hypovolemic
– Sepsis
– Tingkat mortalitas: 15-20%, paling banyak disebabkan
karena adanya trauma vaskular
Terima
kasih
48