Penatalaksanaan di igd
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ondansetron 2 x 4 mg
Inj. Ranitidine 2 x 1 amp
Pct 3 x 500 mg
Laboratorium ( 8 januari 2017 )
Hb 10,9 g/dL (Normal, L: 14-18; P: 13-16)
Leukosit 17100 /uL (Normal: 4.000-10.000)
Eritrosit 4,4 (106/ uL) (Normal, 4-6 juta/mm3)
Hematokrit 38% (Normal, L: 40-48; P: 37-43%)
Trombosit 360.000 /uL (Normal: 150.000-450.000)
GDS 111 mg/dl ( Normal: 80 120 mg/dl)
Ureum 27 mg/dL (Normal: 10-50 mg/dL)
Creatinin 0,8mg/dL (0,5-1,5 mg/dL)
SGOT 64U/L (Normal, L: < 37 U/L, P: < 31 U/L)
SGPT 12U/L (Normal, L: < 42 U/L, P: < 32 U/L)
EKG
8 januari 2017 ( IGD )
9 januari 2017
S : badan terasa lemas, demam -, mencret -
O : Kes = CM, KU = Tampak lemah
TD : 90/60 mmHg, Nadi : 78 x/m, RR : 20 x/m, S : 37,0 oC
Kepala: Konjungtiva Anemis (+/+) Sklera Ikterik (-/-)
Thorax: Simetris, Suara Napas Vesikular (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
BJ I II murni, reguler, mur-mur (-), gallop (-)
Abdomen: Bising Usus (+) normal, supel, teraba masa (+) nyeri tekan (+)
A : Anemia ec perdarahan kronik + GEA + dehidrasi sedang + OMI inferior - anteroseptal
P : O2 4 TPM
IVFD RL 21 tpm R : usg abdomen
Inj ceftriaxon 2x 1gr
Drip metronidazol 3 x 500mg
Inj ranitidine 2x 50mg
Inj ondansentron 2x 4 g
PCT tab 3 x 500 mg
Simvastatin tab 1x 20 mg
ISDN tab 3 x 5 mg
Aspilet 1 x 80
As. Folat 3 x 1
Bisoprolol tab 1 x 2,5 mg
Diet TKTP 2100 kkal
Hasil usg abdomen
tgl 9 januari 2017
Kesan :
- Suspek kista hepar ( 5,6 cm x 4,9 cm x 4,9 cm)
- Suspek kista mesenterium perut bawah dd kista ovarium
- Suspek tumor colon
- Sugestif appendicitis akut on chronic
10- 11 januari 2017
dr Satrio Sp.PD
S : badan terasa lemas, demam -, mencret -
O : Kes = CM, KU = Tampak lemah
TD : 100/60 mmHg, Nadi : 76x/m, RR : 20 x/m, S : 36,3 oC
Kepala: Konjungtiva Anemis (+/+) Sklera Ikterik (-/-)
Thorax: Simetris, Suara Napas Vesikular (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
BJ I II murni, reguler, mur-mur (-), gallop (-)
Abdomen: Bising Usus (+) normal, supel, nyeri tekan (+)
A : app acute on chronic + susp ca colon + susp kista ovarium + kista hepar + OMI inferior-
anteroseptal
P : terapi dilanjutkan
Konsul dr. haivan SpB
Cek lab ct bt, hbsag, hiv ct : 8menit , bt : 2menit , hbsag -, hiv : nonreaktif
dr haivan Sp.B
A : susp periappendikular infiltrat dd tumor colon + kista hepar + kista ovarium
P : edukasi keluarga pro laparatomy explorasi, rencana op tgl 14 januari
terapi sesuai dr Satrio Sp,PD
12 januari 2017 13 januari 2017
S : lemas +, demam -,
O : Kes = CM, KU = membaik
TD : 110/60 mmHg, Nadi : 76x/m, RR : 20 x/m, S : 36,3 oC
Kepala: Konjungtiva Anemis (+/+) Sklera Ikterik (-/-)
Thorax: Simetris, Suara Napas Vesikular (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
BJ I II murni, reguler, mur-mur (-), gallop (-)
Abdomen: Bising Usus (+) normal, supel, nyeri tekan (+)
A : appendicitis + susp ca colon + susp kista ovarium + kista hepar + OMI inferior- anteroseptal
P : - terapi dilanjutkan
- Cek darah rutin
- transfusi PRC 1 kolf 1 hari pre op dan 1 kolf saat durante operasi
- pasang dc
Tindakan :
appendiktomi
Prognosis
Ad vitam : dubia ad malam
Ad fungtionam : dubia ad malam
Ad sanatiotam : dubia ad malam
Saran
Kolonoskopi
Ct scan abdomen dengan kontras
Konsul dr obgyn
Konsul dr bedah onkologi
Tinjauan Pustaka
Apendisitis infiltrat
Apendisitis infiltrate adalah proses radang
apendiks yang penyebarannya dapat dibatasi
oleh omentum dan usus-usus dan peritoneum
disekitarnya sehingga membentuk massa
(appendiceal mass)
Gambaran klinik apendisitis akut
tanda awal :
- nyeri mulai di epigastrium atau regio umbilikus disertai mual dan
anoreksi
- Nyeri pindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda rangsangan
peritoneum lokal di titik McBurney
- nyeri tekan
- nyeri lepas
- defans muskuler
- Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung
- nyeri tekan bawah pada tekanan kiri (Rovsing)
- nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan
(Blumberg)
- nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak seperti nafas dalam,
berjalan, batuk, mengedan.
Pemeriksaan penujang :
- Laboratorium
- Radiologi
- Usg
- Barium enema
- Ct scan
DIAGNOSA
Terapi
operasi elektif appendiktomy jika massa
dianggap tenang dengan sebelumnya
diberikan terapi konservatif dengan kombinasi
antibiotik dosis tinggi
CA COLON
M Metastasis jauh
Mx - Metastasis jauh tidak dapat dinilai
M0 - Tidak ada metastasis jauh
M1 - Terdapat metastasis jauh
Manifestasi klinik
Kolon kanan :
Kelemahan yang tidak dapat dijelaskan / anemia
Tes darah samar pada feses
Gejala dispepsia
Ketidaknyamanan abdomen kanan persisten
Teraba massa abdominal
Kolon kiri :
Gangguan pola buang air besar
Darah makro pada feses
Gejala obstruksi
Tenesmi
Pemeriksaan penunjang
Fecal Occult Blood Testing
Flexible Sigmoidoscopy
Colon in loop
Colonoscopy
CT scan abdomen
Rontgen Thorax
CEA
Tata laksana
Satu-satunya kemungkinan terapi kuratif adalah
tindakan operatif.
Tujuan utama tindakan operatif ialah
memperlancar saluran cerna, baik bersifat
kuratif maupun non kuratif dengan mengangkat
karsinoma dan kemudian memulihkan
kesinambungan usus
Kemoterapi dan radiasi bersifat paliatif dan tidak
memberikan manfaat kuratif.
Kemoterapi
Diberikan apabila ada metastasis ke kelenjar
regional (Dukes C), tumor telah menembus
muskularis propria (Dukes B), atau tumor
setelah dioperasi kemudian residif kembali.
Kemoterapi ajuvan dimaksudkan untuk
menurunkan tingkat rekurensi setelah operasi.
prognosis
Lebih dari 90% pasien dengan keganasan
kolon yang dilakukan operasi reseksi secara
kuratif atau paliatif, angka kematiannya sekitar
3-6%. Persentase jangka hidup 5 tahun
sesudah reseksi tergantung dari stadium lesi.
Terima Kasih