Anda di halaman 1dari 70

Oleh:

Simon Ganesya R, S.Ked (17120080040)

Pembimbing:
dr. Dwi Adang Iskandar, Sp.B

LAPORAN KASUS
Cholelithiasis
Identitas Pasien
 Nama : Indra Djajapoetera. SE
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Tempat, tanggal lahir : Malang, 11-09-1964
 Umur : 48 tahun
 Status : Menikah
 Pekerjaan : Swasta
 Agama : Islam
 Alamat : Jl. Shinta I No. 25
 Tanggal masuk RS : 18-05-2013
 No MR : 31-56-13
Keluhan Utama
 Nyeri pada ulu hati dan perut bagian kanan atas
Riwayat Penyakit Sekarang
• Nyeri pada perut kanan atas yang hilang timbul
• Nyeri dipengaruhi oleh makanan berlemak
5 bulan
SMRS • Sudah berobat ke dokter umum namun gejala menetap

• Nyeri semakin sering dan merasa mual


3 hari • Nyeri menjalar hingga ke punggung dan bahu
SMRS

• Pasien berobat ke poli bedah dan didiagnosa dengan


Cholelithiasis
18-05-
2013 • Pasien dirawat
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat hipertensi : ada
 Riwayat DM : ada
 Riwayat sakit jantung : disangkal
 Riwayat trauma : disangkal
 Riwayat alergi : disangkal
 Riwayat penyakit hati : disangkal
 Riwayat penyakit serupa sebelumnya : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat hipertensi : disangkal
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat sakit jantung : disangkal
 Riwayat penyakit serupa : disangkal
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 140/80 mmHg
 Nadi : 88 kali per menit
 Pernafasan : 20 kali per menit
 Suhu : 37,5 0C
Pemeriksaan Umum
 Kepala : Normocephal, deformitas (-)
 Mata : Edema palpebra (-/-), sklera ikterik (-/-
), konjungtiva anemis (-/-),
 THT : dBn
 Leher : Pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-
)
Cor Hasil Pemeriksaan

Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

Palpasi Ictus cordis pada SIC VI linea midclavicularis sin

Perkusi Batas kanan atas : SIC II, linea parasternalis dex


Batas kanan bawah : SIC IV, linea parasternalis dex
Batas kiri atas : SIC II, linea parasternalis sin
Batas kiri bawah : SIC V, linea midclavicula sin
Auskultasi Bunyi jantung I-II intensitas regular, bising (-)
Pulmo Depan Belakang

Inspeksi Simetris, Simetris,


Ketinggalan gerak (-) Ketinggalan gerak (-)
Retraksi intercostae (-) Retraksi intercostae (-)
Palpasi Gerak dada simetris Gerak dada simetris
Fremitus normal Fremitus normal
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi SDV (+/+) SDV (+/+)
Wh (-/-), Rh (-/-) Wh (-/-), Rh (-/-)
Abdomen Hasil pemeriksaan

Inspeksi Permukaan perut sama tinggi dengan permukaan


dada, darm contour (-), darm steifung (-)

Auskultasi Peristaltik (+)

Palpasi Supel, nyeri tekan (+) pada regio epigastrium dan


hipokondriaka dextra, murphy sign (+)

Perkusi Tympani
Ekstermitas

Supor dextra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)

Supor sinistra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)

Infor dextra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)

Infor sinistra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)


Diagnosis Banding
 Kolelitiasis
 Kolesistitis
 Batu ginjal
 Pankreatitis
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hb 13,3 gr/dL 13,0-16,0 gr/dL
Eritrosit 4,62 µL 4,5-5,5 µL
Ht 39 % 40-48 %
BT 2 menit
CT 4 menit
Leukosit 6100 µL 5,0-10,0 µL
Trombosit 217.000 µL 150-450 µL
Netrofil segmen 67 % 50-70 %
Limfosit 24 % 20-40 %
Monosit 7% 2-8 %
GDS 132mg/dL 120.mg/dL
 Faal Hepar
Pemeriksaan Hasil Nilai Level
Normal
SGOT 33 U/I 0-25 U/I High
SGPT 31 U/I 0-29 U/I High
 Faal Ginjal
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Level
Creatinin 0,8 mg/dl 0,6-1,1 mg/dl Normal
Ureum 13 mg/dl 50.mg/dl Normal
Pemeriksaan x-Ray Thorax
 Cor : Bentuk dan besar Normal
 Pulmo : Corakan paru baik, infiltrate tak tampak
 Sinus dan diafragma baik
 Tulang dan soft tissue baik
 Kesan : jantung dan paru baik
Pemeriksaan USG abdomen
 Hepar: tampak membesar, permukaan rata, tepi tajam, echoparenchim meningkat,
pembuluh darah empedu intrahepatal tak melebar, tak tampak massa, asites/efusi
pleura
 Kandung empedu: besar normal, dinding tak menebal, tampak batu
 Pankreas : besar normal, echoparenchim homogen, tak tampak lesi focal.
 Lien : besar normal, echoparenchim homogen, tak tampak lesi focal.
 Ginjal kanan dan kiri : besar kedua ginjal normal, cortex dan medulla baik, tak
tampak batu/ pelebaran kedua kalises.
 Vesica urinaria : besar normal, dinding tak menebal, tak tampak batu.
 Prostat : tak tampak kelainan

 Kesan :
 Fatty liver
 Batu kandung empedu
Diagnosa Kerja
 Kolelitiasis
Penatalaksanaan
 Medikamentosa :
 IVFD RL
 Diet rendah lemak

 Analgetik

 Antibiotik

 Operatif :
 Kolesistektomi
Prognosis

 Qua ad vitam : bonam


 Qua ad fungtionam : bonam
Follow Up
Tanggal Keterangan

22/05/2013 S : Nyeri tekan pada perut atas


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 110/80 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 80 x/mnt S : 36,0 ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+
THT : dBn
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Datar, Supel , BU (+), Nyeri tekan (+) pada regio epigastik, murphy sigh (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Cholelitiasis & DM tipe II
P:
- IVFD RL 28 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr (IV)
- Inj. Novalgin 3 x 1 (IV)
- Amaryl 1-0-0 (PO)
- Ceftrizine 1 x 10 mg (malam)
Follow Up
Tanggal Keterangan

23/05/2013 S : Nyeri tekan pada perut atas


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 120/90 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 80 x/mnt S : 36,5 ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+
THT : dBn
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Datar, Supel , BU (+), Nyeri tekan (+) pada regio epigastik, murphy sign (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Cholelitiasis & DM tipe II
P:
- IVFD RL 28 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr (IV)
- Inj. Novalgin 3 x 1 (IV)
- Amaryl 1-0-0 (PO)
- Ceftrizine 1 x 10 mg (malam)
Follow Up
Tanggal Keterangan

24/05/2013 S : Nyeri tekan pada perut atas


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 120/90 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 80 x/mnt S : 36,5 ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+
THT : dBn
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Datar, Supel , BU (+), Nyeri tekan (+) pada regio epigastik, murphy sign (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Cholelitiasis & DM tipe II
P:
- IVFD RL 28 tpm
- Ketesse 1 amp dalam RL 500 cc (IV)
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr (IV)
- Inj. Novalgin 3 x 1 (IV)
- Amaryl 1-0-0 (PO)
- Ceftrizine 1 x 10 mg (malam)
Follow Up
Tanggal Keterangan

25/05/13 S : Nyeri tekan pada perut atas


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 120/90 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 80 x/mnt S : 36,5 ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+
THT : dBn
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Datar, Supel , BU (+), Nyeri tekan (+) pada regio epigastik, murphy sign (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Cholelitiasis & DM tipe II
P:
- IVFD RL 28 tpm
- Ketesse 1 amp dalam RL 500 cc (IV)
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr (IV)
- Inj. Novalgin 3 x 1 (IV)
- Amaryl 1-0-0 (PO)
- Ceftrizine 1 x 10 mg (malam)
Follow Up
Tanggal Keterangan

26/05/13 S : Nyeri tekan pada perut atas


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 120/80 mmHg RR : 18 x/mnt
N : 80 x/mnt S : 36 ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+
THT : dBn
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Datar, Supel , BU (+), Nyeri tekan (+) pada regio epigastik, murphy sign (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Cholelitiasis & DM tipe II
P:
- IVFD RL 28 tpm
- Ketesse 1 amp dalam RL 500 cc (IV)
Follow Up
Tanggal Keterangan

27/05/2013 S : Nyeri tekan pada perut atas


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 120/90 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 80 x/mnt S : 36,5 ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+
THT : dBn
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Datar, Supel , BU (+), Nyeri tekan (+) pada regio epigastik, murphy sign (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Cholelitiasis & DM tipe II
P:
- IVFD RL 28 tpm
- Ketesse 1 amp dalam RL 500 cc (IV)
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr (IV)
- Inj. Novalgin 3 x 1 (IV)
- Amaryl 1-0-0 (PO)
- Ceftrizine 1 x 10 mg (malam)
Follow Up
Tanggal Keterangan

28/05/2013 S : Nyeri tekan pada perut atas


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 110/70 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 80 x/mnt S : 36,4 ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+
THT : dBn
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Datar, Supel , BU (+), Nyeri tekan (+) pada regio epigastik, murphy sign (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Cholelitiasis & DM tipe II
P:
- IVFD RL 28 tpm
- Puasa
- Ketesse 1 amp dalam RL 500 cc
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr (IV)
- Inj. Novalgin 3 x 1 (IV)
- Amaryl 1-0-0 (PO)
- Ceftrizine 1 x 10 mg (malam)
KOLESISTEKTOMI
Follow Up
Tanggal Keterangan

29/05/13 S : perut kembung


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 130/90 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 80 x/mnt S : 36,8ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+
THT : dBn
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Datar, Supel , BU (+), Nyeri tekan (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Post. Operasi kolesistektomi & DM tipe II
P:
- IVFD RL 30 tpm
- Puasa
- Cefotaxim 2 x 1 gr IV
- Metronidazole 3 x 1 amp IV
- Vit C 1 x 400 mg IV
Follow Up
Tanggal Keterangan

30/05/13 S : perut kembung, flatus (+)


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 130/70 mmHg RR : 16 x/mnt
N : 65 x/mnt S : 36,2ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+
THT : dBn
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Datar, Supel , BU (+), Nyeri tekan (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Post. Operasi kolesistektomi & DM tipe II
P:
- IVFD RL 30 tpm
- Diet rendah lemak
- Cefotaxim 2 x 1 gr IV
- Metronidazole 3 x 1 amp IV
- Vit C 1 x 400 mg IV
- Ranitidine 3 x 1 amp IV
Follow Up
Tanggal Keterangan

31/05/13 S:-
O:
KU : Baik
TD : 100/70 mmHg RR : 16 x/mnt
N : 80 x/mnt S : 36,5ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+
THT : dBn
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Datar, Supel , BU (+), Nyeri tekan (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Post. Operasi kolesistektomi & DM tipe II
P:
- IVFD RL 30 tpm
- Diet rendah lemak
- Cefotaxim 2 x 1 gr IV
- Metronidazole 3 x 1 amp IV
- Vit C 1 x 400 mg IV
- Ranitidine 3 x 1 amp IV
Tinjauan Pustaka
Anatomi Sistem Biliaris
Definisi
 Chole = awalan mengenai empedu
Lithos = batu
Cholecysto – gallbladder
Choledocho – duktus choledochus
 Adanya pembentukan batu empedu.(Kamus Kedokteran
Dorland, edisi 25)
 Penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam
kandung empedu atau di dalam duktus koledokus, atau
pada keduanya. (Buku Ajar Ilmu Bedah De Jong W.)
 “pear-shaped”
 L: 7 – 10 cm
D: 3 – 5 cm
C: 30 – 60 ml empedu
 Fundus
Corpus
Infundibulum Hartmann’s
Neck pouch
• Duktus Sistikus  Katup
spiral Heister
• Saluran ekstrahepatik:
didalam Lig.
Hepatoduodenale
• Saluran intrahepatik:
Kanalikulus empedu
(melalui duktus interlobaris
ke duktus lobaris) 
Duktus Hepatikus 
Duktus Koledokus 
Papilla Vateri
Fisiologi

Diproduksi oleh sel hepatosit 500 – 1500 ml / hari


*Diluar waktu makan, empedu disimpan untuk sementara
di kandung empedu dan disini mengalami pemekatan
50%. Terjadi proses reabsorpsi ion-ion natrium, kalsium,
klorida, dan bikarbonat, diikuti oleh difusi air sehingga
terjadi penurunan pH intrasitik. Dengan demikian,
kandung ini mampu menampung hasil 12 jam sekresi
empedu hati.
• During fasting, with the • In response to a meal, the
sphincter of Oddi contracted sphincter of Oddi relaxed and
and the gallbladder filling. the gallbladder emptying
Komposisi empedu: garam empedu, lesitin,
kolesterol (90 %), sisanya bilirubin asam lemak,
garam anorganik
Fungsi Empedu:
 Berperan untuk penyerapan lemak

 Merangsang sekresi enzim (Contoh: lipase


pankreas)
 Penyediaan alkalis untuk menetralisir asam
lambung di duodenum
 Membantu ekskresi bahan-bahan yang telah
dimetabolisme di dalam hati
Fungsi sistem bilier ekstrahepatik: (transport saluran
empedu)
 Transportasi empedu dari hepar ke usus halus

 Mengatur aliran empedu

 Storage (penyimpanan) dan pengentalan empedu

Hormon kolesistokinin (CCK) dari selaput lendir usus


halus, dikeluarkan atas rangsangan makanan berlemak
/ produk lipolitik didalam lumen usus. Hormon ini
merangsang nervus vagus sehingga terjadi kontraksi
kandung empedu.
Klasifikasi
• Berdasarkan waktu
• Kolelitiasis akut
• Kolelitiasis kronik

• Berdasarkan etiologi
• Batu pigmen
• Batu kolesterol
• Batu campuran
 4F
 FAT

 (over)FORTY
 FERTILE

 FEMALE

 Batu kolesterol : 80% di negara- negara barat


 Batu pigmen : 15-20% insiden di Asia
Faktor Predisposisi
 Obesity
 Pregnancy
 Dietary
 Thalassemia
 Hereditary Spherocytosis
 Sickle cell disease
 Crohn’s Disease
 Gastric Surgery
 Resection of the terminal ileum
TIPE BATU
 Batu kolesterol
 (80%)
 Multiple/soliter, permukaan licin/multifaset, bulat
atau berduri, ukuran bervariasi
 mengandung >70% kristal kolesterol
 Warna putih kekuningan-hitam
 Hampir selalu terbentuk di kandung empedu
 Diameter 1-5 cm
 Radioluscent

 Batu kalsium bilirubinat/batu pigmen


 (20%)
 warna coklat atau coklat tua
 Kecil, bentuk tidak teratur, jumlah banyak, lunak,
mudah dihancurkan
• Kadar kolesterol <25%, komponen utama: kalsium
bilirubinat
PATOGENESIS BATU EMPEDU

 Batu kolesterol (proses metabolik)


supersaturasi kolesterol
pembentukan nidus
kristalisasi
pertumbuhan batu
MANIFESTASI KLINIS cholelithiasis

1. Asimptomatik
2. Simptomatik 
Nyeri daerah epigastrium, kuadran atas kanan
atau prekordium
Kolik bilier
Batu empedu asimtomatik

 ½ - 2/3 penderita batu kandung empedu


 Keluhan bisa dispepsia kadang disertai
intolerans terhadap makanan berlemak
 <25% pasien membutuhkan intervensi dalam
periode waktu 5 tahun
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik:
 Murphy sign +  apabila sudah menimbulkan
komplikasi seperti kolesistitis akut dengan
peritonitis lokal atau umum, hidrops kandung
empedu, empiema kandung empedu, atau
pankreatitis
Pemeriksaan Laboratorium
 Leukositosis polimorfonuklear bila ada peradangan
akut
 Peningkatan serum bilirubin ringan akibat dari
penekanan duktus koledokus oleh batu, dinding
edema di daerah kantong hartman, dan penjalaran
radang ke dinding yang tertekan tersebut.
 Peningkatan alkali fosfatase
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Foto polos abdomen
 Oral Kolesistografi
 USG kandung empedu
 ERCP
 MRCP
 PTC
Foto Polos Abdomen

Kurang memberikan
gambaran yang khas
karena hanya 10-15 %
batu kandung empedu
yang bersifat radioopak
Oral cholecystography

• Cukup akurat untuk melihat


batu radiolusen
• Gagal pada keadaan:
• Ileus paralitik
• Muntah
• Kadar bilirubin >
2mg/dl
• Obstruksi pilorus
• hepatitis
USG

 Dense dengan posterior acoustic


shadow yang berpindah saat
pergantian posisi
 90% sensitivitas dan spesifisitas
untuk mendeteksi batu kandung
empedu dan pelebaran saluran
empedu intra/ekstrahepatik
ERCP
(Endoscopic Retrograde
Cholangiopancreatography)

Sebagai diagnostik dan


terapeutik
Indikasi : batu kandung
empedu dengan gangguan
fungsi hati yang tidak
dapat dideteksi dengan
USG dan kolesistografi
oral, misal karena batu
kecil
Terapi cholelithiasis
 Obat-obatan golongan statin  hambat
sintesis kolesterol
 Operative  kolesistektomi
Kolesistektomi

Indikasi :
Batu empedu yang menimbulkan gejala

Batu empedu yang tidak menimbulkan gejala:

- penderita diabetes melitus


- kandung empedu tidak terlihat pada kolesistografi oral
- diameter batu empedu > 2 cm
- kalsifikasi kandung empedu
Terapi : open cholecystectomy
sparoscopic Cholecystectomy
• The fundus has been grasped and retracted
cephalad to expose the proximal gallbladder
and the hepatoduodenal ligament. Another
grasper retracts the gallbladder infundibulum
• The trocar placement. posterolaterally to better expose the triangle
of Calot (hepatocystic triangle bound by the
common hepatic duct, cystic duct, and the liver
margin).
• The triangle of Calot has been opened • A small opening has been made into
and the neck of the gallbladder and the cystic duct, and a
part of the cystic duct dissected free. A cholangiogram catheter is to be
clip is being placed on the cystic duct– inserted.
gallbladder junction.
• An intraoperative picture showing a
grasper pulling the infundibulum of
the gallbladder laterally, exposing
the triangle of Calot that has been
dissected. The cystic artery can be
• The cystic duct has been divided, and seen crossing the dissected area
the cystic artery is being divided. upward and to the left.
ANALISA KASUS

Pasien datang dengan nyeri perut kanan


atas yang hilang timbul selama 5 bulan dan
bertambah parah sejak 3 hari SMRS

Dari pemeriksaan, nyeri dipengaruhi oleh makanan


berlemak, tidak ada pembesaran hepar, dan nilai
leukosit yang normal (6100/mm3). Hasil
pemeriksaan USG tampak batu yang menunjukkan
adanya colelitiasis

Dari anamnesis, pemeriksaan fisik,


laboratorium dan USG ditegakkan
diagnosis pada pasien yaitu Kolelitiasis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai