Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

OSTEOARTHRITIS

Agus Kresna Hardikha PEMBIMBING


dr. AKH. Imam
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. S
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Usia : 43 tahun
 Agama : Islam
 Pekerjaan :
 Alamat : Jl. Bantar Gebang RT 01/06 no 239
Bekasi
ANAMNESIS
 Dilakukan autoanamnesa pada tanggal 14 Maret 2018
 Keluhan Utama : nyeri pada lutut kiri
 Keluhan Tambahan : kaku pada lutut kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien datang ke poli lansia dengan keluhan nyeri pada lutut
kiri sejak ± 6 bulan yang lalu.
 nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk.
 Nyeri dirasakan hilang timbul.
 Nyeri biasanya timbul pada saat naik turun tangga, saat
perpindahan posisi dari duduk lalu berdiri ataupun
sebaliknya, saat olahraga. Nyeri hilang jika istirahat beberapa
saat.
 Selain nyeri pasien mengeluh kaku pada lutut kiri, biasanya
sehabis bangun tidur.
 Nyeri dirasakan tidak menjalar dan terasa panas pada lutut
kanannya. Keluhan nyeri pada sendi lain disangkal oleh
pasien.
 Riwayat Penyakit Dahulu : riwayat trauma
disangkal, riwayat HT dan DM disangkal

 Riwayat Penyakit Keluarga :-


PEMERIKSAAN FISIK
 Pemeriksaan Fisik Umum
 Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
 Kesadaran : Composmentis
 Vital Sign :
 - Tekanan darah : 120/80 mmHg
 - Nadi : 92 kali/menit
 - Pernafasan : 20 kali/ menit
 - Suhu : 36,3 0 C
 BB : 58 Kg
 Panjang badan : 167 cm
 Status gizi : BMI : 58/(1,67)2= 20,79 kg/m2
 Kesan : normoweight
STATUS GENERALIS
Kepala : tidak ada Thorax
kelainan Jantung paru tidak ada
Mata : CA (-/-), kelainan
SI (-/-)

Ekstremitas Abdomen
Akral hangat, edem Tidak ada kelainan
(-)
STATUS LOKALIS
Ekstremitas Inferior regio artikulasio genu sinistra.

LOOK : perubahan gaya berjalan


/ tampak pincang (-), edema (+)
minimal , hiperemis (-)

FEEL : hangat (-), penebalan dan


penonjolan tulang (-), penebalan
sinovial (+), nyeri lokal (+)

MOVE : fleksi dan ekstensi


dalam batas normal, krepitasi (-
)
 DIAGNOSIS KERJA
 Osteoarthritis artikulasio genu sinistra

 DIAGNOSIS BANDING
 Reumatoid arthritis
Terapi
 Planing diagnosa
 Pemeriksaan lab : LED, faktor rheumatoid
 Pemeriksaan cairan sendi
 Pemeriksaan radiologi : foto rontgen / MRI
 Planing terapi
 Meloxicam tab 2x15mg/hari
 Ranitidine tab 2x150 mg/hari
 Vitaneuron tab 2x1 tab/hari
 Planing monitoring
 Observasi nyeri pada lutut kanan, dan kemungkinan nyeri
yang dapat timbul pada lutut kanan
 Planing edukasi
 Edukasi tentang mempertahankan berat badan dengan
diet yang seimbang dan olahraga
 Edukasi tentang pemilihan olahraga yang tidak
memberikan beban pada sendi lutut seperti berenang,
bersepeda.
 Menghindari aktivitas fisik yang berat seperti naik turun
tangga, mengangkat beban yang berat, dan sebagainya dan
dapat diselingi dengan istirahat
 Menghindari trauma pada lutut dan sendi lainnya
 Menggunakan pelindung lutut saat melakukan aktivitas
untuk mencegah cedera pada sendi jika terjatuh.
Prognosis
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad Fungtionam : dubia ad bonam
 Quo ad Sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan pustaka
Osteoarthritis
 suatu kelainan pada sendi akibat dari proses degeneratif dari
kartilago (tulang rawan) yang bersifat kronis dan progresif.
Epidemiologi
 Banyak pada usia > 50 th
 Wanita > pria  > 55 tahun
 Obesitas
 Progresifitasnya lambat  tahun >> dekade
Etiologi
 Kelainan yg terjadi pada komponen tulang rawan (kolagen
dan proteoglikan)
 Tulang mengalami pertumbuhan yang berlebih  memicu
pembentukan osteofit  mempengaruhi fungsi normal
 Osteoarthritis :
 Primer : idiopatik
 Sekunder : penyakit lain (paget disease), riwayat trauma,
obesitas
Faktor resiko
 Umur
 Jenis kelamin Wanita > pria diatas 55 tahun, sedangkan
usia < 45 tahun, pria > wanita
 Suku bangsa
 Genetik  mutasi pada gen prokolagen dan gen struktural
lain
 Kegemukan dan penyakit metabolik
 Cedera sendi (trauma), pekerjaan dan olahraga
Klasifikasi
 Kellgren – Lawrence grading
 Outerbridge

 Ciri Khas
 Joint space narrowing bone
 Osteophytes
 Sclerosis
 Deformitas
Klasifikasi (Kellgren – Lawrence grading)
 Grade I : penyempitan ruang sendi, bisa terdapat osteophytes
 Grade II: terlihat ada osteophytes yang kecil ,bisa terdapat
penyempitan
 Grade III: osteophyte berukuran sedang dan multiple,
penyempitan ruang sendi, beberapa sclerotic area, bisa
terdapat deformasi tulang
 Grade IV: osteophyte luas dan multiple, penyempitan ruang
sendi yang parah, sclerosis dan terjadi deformitas
Patofisiologi
 OA  gangguan kartilago sendi
 Kartilago  fungsi : untuk pergerakan sendi
 Kartilago  sel kondrosit, matriks ekstraselular
 Kolagen dan proteoglikan
 Menahan beban regangan dan beban gesekan
 Inti protein cabang glikosaminoglikan dan membentuk asam
hialuronat, fungsi menahan beban tekan
OA
 Normalnya kartilago terjadi keseimbangan antara sintesis dan
degradasi kartilago sendi
 Peningkatan proses degradasi  penipisan rawan sendi 
kerusakan rawan sendi
 Awal sintesis tetap ada masih terkompensasi, namun lama
kelamaan sintesis yg buruk tidak mampu lagi mengatasi
degradasi sendi yg cepat
 Bisa dilihat dari menurunnya fungsi kondrosit 
menurunnya kadar proteoglikan
 Perubahan patologik pada OA  kapsul sendi yg menebal
dan mengalami fibrosis  penumpukan trombus dan
komplek lipid pada PD  iskemi dan nekrosis
 Terlepasnya mediator kimia  rasa sakit
 Osteofit  rasa sakit pada sendi
Diagnosis
 Hambatan pergerakan sendi  progresifitas lambat
 Nyeri sendi  peradangan, mekanik
 Krepitasi
 Perubahan bentuk sendi
 Kaku sendi
 Bengkak sendi
 Perubahan gaya jalan
 Gangguan fungsi
Pemeriksaan penunjang lain
 Laboratorium
 Pemeriksaan laboratorium berguna untuk menyingkirkan
penyakit sendi lain
 Pemeriksaan hematologis umumnya normal, jumlah leukosit
dan laju endap darah normal, kecuali jika disertai infeksi lain.
 Radiologi
 Rontgen
 CT scan
 MRI
 Gambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA
 penyempitan celah / rongga sendi yang seringkali asimetris
(lebih berat pada bagian yang menganggung beban)
 peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral
 kista tulang
 osteofit pada pinggir sendi (marginal osteophytes)
 perubahan struktur anatomi sendi
Diagnosis Banding
Gambaran Radiologi Osteoartritis Reumatoid Artritis Gout

Daerah predileksi Sendi penyangga berat Mengenai sendi-sendi Paling sering pada MTP 1.
badan seperti coxae, genu, kecil PIP, MCO,
dan vertebre. pergelangan siku,
pergelangan kaki, dll.
Celah sendi Menyempit Menyempit Baik hingga menyempit

Erosi Tidak ada Erosif sekitar sendi Erosif pada pinggir tulang
"over hanging lip" puched
out dengan garis sklerotik

Simetri Tidak simetri Simetris dan bilateral Tidak simetris

Kista Ada Ada (pseudocyst) Tidak ada


Osteofit Ada pada pinggir sendi Tidak ada Tidak ada
Komplikasi
 Kondrolisis ( kerusakan cartilago/tulang rawan)
 Osteonecrosis
 Stress fracture
 perdarahan dalam sendi
 infeksi pada sendi
 penurunan fungsi atau ruptur tendon dan ligamen sekitar
sendi yang mengakibatkan instabilitas
 jika dilakukan TKR juga terjadi vena tromboemboli
Tatalaksana
 Tujuan
 Meredakan nyeri
 Mengoptimalkan fungsi sendi
 Mengurangi ketergantungan kepada orang lain dan
meningkatkan kualitas hidup
 Menghambat progresivitas penyakit
 Mencegah terjadinya komplikasi
Non farmakologis
 Modifikasi pola hidup
 Edukasi
 Istirahat teratur yang bertujuan mengurangi penggunaan
beban pada sendi
 Modifikasi aktivitas
 Menurunkan berat badan
 Rehabilitasi medik/ fisioterapi
 Latihan statis dan memperkuat otot-otot
 Fisioterapi, yang berguna untuk mengurangi nyeri,
menguatkan otot, dan menambah luas pergerakan sendi
 Penggunaan alat bantu
Farmakologis
 Sistemik
 Analgetik
 NSAIDs
 Glukosamindan condroitin sulfate
 Topikal
 Krim NSAIDs
 Injeksi intraartikular/intra lesi
 Steroid
 Hyaluronan
Pembedahan
 Hal-hal yg harus diperhatikan
 Deformitas menimbulkan gangguan
mobilisasi
 Nyeri yang tidak dapat teratasi
dengan penganan medikamentosa dan
rehabilitatif
 Realignment osteotomi
 Arthroplasty
Prognosis
 Prognosis OA umumnya baik. Dengan obat-obat konservatif,
sebagian besar nyeri pasien dapat teratasi. Hanya kasus-kasus
yang berat memerlukan operasi.

Anda mungkin juga menyukai