Anda di halaman 1dari 25

Condyloma

Accuminata
Oleh
Dmitri Rifanda
Pembimbing : dr. Rudianto S, Sp.KK
Identitas Pasien
Nama : Ny. KT
Umur : 21 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Cirubuh, Randaleni, Cilegon
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Status : Kawin
Anamnesis
KU :
Terdapat benjolan berwarna merah di kedua belah bibir
kemaluan yang terasa gatal sejak 2 minggu SMRS

KT :
Keputihan (+)
Pendarahan (-)
RPS :
Pasien mengeluh terdapat benjolan pada kedua belah
bibir kemaluan yang membesar dan terasa gatal sejak 2
minggu yang lalu. Awalnya pasien mengeluh gatal di daerah
selangkangan dan ditemukan benjolan sebesar kacang pilus
pada bibir kemaluan sebelah kanan. 1 minggu setelahnya
didapati benjolan sudah menyebar ke belahan bibir
kemaluan lainnya dan membesar seperti jengger ayam
berwarna merah dengan ukuran 3 x 1 cm . Pasien mengeluh
perih di bagian yang di garuk, pasien menyangkal benjolan
terasa nyeri.
Pasien berhubungan seksual secara aktif hanya dengan
suami pasien, terakhir berhubungan 1 minggu SMRS.
Suami pasien bekerja sebagai wiraswasta dan sering
berpergian ke luar kota untuk kepentingan pekerjaan.
Pasien mengaku selalu menjaga kebersihan daerah
kemaluan, selalu memakai rok dan mengganti celana
dalam dengan teratur. Tidak ada gangguan berkemih
RPO : -
RPD : -
RPK : -
Pemeriksaan Fisik

Tekanan Darah : 120/90


Nadi : 78 x/mnt
Suhu : 36,2 c
Respirasi : 18 x/ mnt
Berat Badan : 51 kg
Keadaan umum : Compos Mentis
Kepala : dbn
Leher : dbn
Mulut : dbn
Thiraks : dbn
Abdomen : dbn
Ektremitas : dbn
Status Dermatologik
Lokasi : Labio mayora vaginalis bilateral
Effloresensi : nodular eritem ukuran 3 x 1 cm dengan
batas irreguler di daerah vulva vaginalis bilateral
Diagnosis Banding
Rhabdomyolisis
Molluscum Contagiosum
Pemeriksaan Penunjang
Pap Smear Test
PCR
Colposcopy
Biopsy
Diagnosis Kerja

Condyloma Acuminatum
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Topikal : Topical Trichloroacetic
Oral : Interferon alfa N3
Anjuran/ Saran

Prognosis
Quo Ad Vitam : Ad bonam
Quo ad Sanationam : Dubia Ad malam
Quo ad functionam : Ad bonam
Teori
Definisi : Kondiloma akuminatum ialah vegetasi oleh
human papilloma virus tipe tertentu, bertangkai dan
permukaannya berjonjot. Merupakan penyakit akibat
hubungan seksual dan tersebar dan transmisi melalui
kontak kulit langsung
Etiologi : Virus penyebabnya adalah Virus Papilloma
Humanus (HPV) tipe 6 dan 11 lebih sering dijumpai pada
kondiloma akuminatum
Faktor Resiko
Aktivitas Seksual
Kehamilan
Imunitas
Gejala Klinis
Kondiloma akuminata sering muncul di daerah yang lembab,
biasanya pada penis, vulva, dinding vagina dan dinding serviks
dan dapat menyebar sampai daerah perianal.
Berbau busuk.
Warts/kutil memberi gambaran merah muda, flat, gambaran
bunga kol.
Pada pria dapat menyerang penis, uretra dan daerah rektal.
Pada wanita condiloma akuminata menyerang daerah
yang lembab dari labia minora dan vagina
Ukuran tiap kutil biasanya 1-2 mm, namun bila berkumpul
sampai berdiameter 10 cm dan bertangkai. Dan biasanya
ada yang sangat kecil sampai tidak diperhatikan.
Terkadang muncul lebih dari satu daerah
Pemeriksaan penunjang
HPV-DNA
Perlu dilakukan pemeriksaan darah serologis (untuk
membedakan dengan kondiloma lata pada sifilis).
Wanita yang memiliki kutil di leher rahimnya, harus
menjalani pemeriksaan Pap-smear secara rutin.
Histopatologi.
Tatalaksana
Asam Triklorasetat
Digunakan larutan dengan konsentrasi 50%, dioleskan
setiap minggu. Pemberiannya harus berhati-hati karena
dapat menimbulkan ulkus yang dalam. Dapat diberikan
pada wanita hamil.
Podofilin
Podofilin 25% Gejala toksisitas ialah mual, muntah, nyeri abdomen, gangguan
alat napas, dan keringat yang disertai kulit dingin. Dapat pula terjadi supresi
sumsum tulang yang disertai trombositopenia dan leukopenia. Pada wanita hamil
sebaiknya jangan diberikan karena dapat terjadi kematian fetus

Podofilotoksin 0.5 %.
Obat ini dapat dioleskan sendiri oleh penderita sebanyak dua kali sehari selama
tiga hari berturut-turut.
Hasilnya baik pada lesi yang baru, namun kurang memuaskan pada lesi yang lama
atau yang berbentuk pipih
5-fluorourasil
Konsentrasinya antara 1-5% dalam krim, dipakai terutama
pada lesi di meatus uretra. Pemberiannya setiap hari
sampai lesi hilang. Sebaiknya penderita tidak miksi selam
2 jam setelah pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai