Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus

Hipertensi Emergensi
Oleh:
Hana NABILA
4151181469

Pembimbing:
dr. Wahyu Harihardjaja Sp.PD
Identitas Pasien

• No. RM : 00176411
• Nama : Tn.KSM
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Tempat, TTL : Medan, 28 Februari 1956
• Usia : 64 tahun
• Tanggal/Jam : 22 Desember 2020/ 16.50
• Alamat : JL. Karang Sari No 145 RT 06/01 Cimahi Selatan
• Trauma
• Nontrauma √
• Maternity

• Red
• Green
• Yellow√

Pasien datang
• Sendiri
• Diantar oleh : keluarga

Pengkajian assesment
• Autoanamnesa
• Allo anamnesa

• Pukul pemeriksaan : 16.50


• Pukul rawat/pulang/time care : 17.10
• Petugas triase : Hana Nabila
Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri Kepala

• Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 3 hari SMRS. Nyeri
kepala dirasakan seperti ditekan dan dirasakan terus menerus semakin
lama semakin memberat. Keluhan juga disertai lemas pada anggota
badan sebelah kanan. Keluhan lemas pada anggota badan dirasakan
pada saat bangun tidur. Keluhan tidak disertai adanya pandangan
kabur, penglihatan ganda dan mual muntah. Keluhan tidak disertai
adanya nyeri dada. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
• Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit Hipertensi sejak 10 tahun
yang lalu, namun 3 tahun terakhir pasien tidak meminum obat lagi
dikarenakan merasa sudah sembuh.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum  Tekanan darah : 200/110 mm
 Kesadaran : Compos mentis, GCS 15  Nadi : 104 x/menit
 Kesan Sakit : Tampak sakit sedang  Respirasi : 22 x/m
 Berat badan : 68 kg  Suhu : 36,5 °C
 Tinggi badan : 170 cm  SpO2 : 97 %
Tanda Vital  Skala nyeri :4

5
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephal  Bentuk dan gerak simetris
 retraksi inercosta (-)
 Mata :
 Pulmo :
 Konjungtiva Anemis -/-  Vokal fremitus : normal, kanan
 Sklera Ikterik -/- = kiri
 Pupil bulat isokor  Perkusi sonor/sonor
 VBS ka=ki
 Reflex Cahaya +/+
 Rh -/- Wh -/-
 Leher:
 Cor :
 KGB tidak teraba membesar  BJ SI dan SII murni regular
 JVP tidak meningkat (5+2  Murmur (-), Gallop(-) 6
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :
 Datar
 Bising usus (+) normal Ekstremitas :
 Nyeri tekan (-)  Akral hangat
 Timpani  CRT < 2 detik
 Hepar dan lien : tidak teraba  Pitting edema -/-

7
Penampilan : Kepala : Normocephal
Columna vertebra : Tidak ada kelainan
Rangsangan Meningen/Iritasi radiks : 
▷ Kaku Kuduk : -
Saraf Otak : Parese nervus VII dan XII dextra
Motorik :4 5
4 5
Sensorik : Normal
Koordinasi : Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Funduskopi
 Elektrokardiogram 12 sadapan
 Hemoglobin dan hitung trombosit
 Kreatinin, eLFG, Elektrolit
 Rasio albumin - kreatinin urin (mikroalbuminuria), urinalisis lengkap
 Profil lipid
 CT Scan

9
Hasil Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Patologi    
Hemoglobin 14,5 g/dl 13,0-18,0
Lekosit 4,9 10^3/uL  4,0-10,0
Hematokrit 41,9 % 38,0-51,0
Trombosit 237 10^3/uL  150-450

Hasil Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Nilai Absolut Eritrosit    
MCV 86,2 fL 
MVH 75,0-100,0
29,8 Pq  25,0-32,0
MCHC 34,6 g/dL 
RDW 32,0-36,0
13,5 %  10,0-16,0

10
Hasil Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hitung jenis    
Basofil 0,6 % 0,0-1,0
Eosinofil 2,6 % 1,0-4,0
Segmen 77,0 % 50,0-80,0
Limfosit 13,0 % 25,0-50,0
Monosit 6.8 %  4,0-8,0

Hasil Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Kimia klinik    
GDS 114 mg/dl < 160
Gambaran EKG
Diagnosis Kerja
Hipertensi Emergensi + Stroke Iskemik

13
PENATALAKSANAAN IGD

Penatalaksanaan Umum
• Tirah baring dengan observasi tanda vital terutama tekanan darah
• Observasi status neurologis
• IVFD RL 500 cc/24 jam

Penatalaksanaan Khusus
• Drip Nicardipin 5 - 15mg/jam IV kontinyu, mulai 5mg/jam, naikkan tiap
15-30 menit dengan 2,5mg sampai MAP 105 mmHg, kemudian
turunkan ke 3 mg/jam.

14
PENANGANAN DAN EVALUASI

• Airway : Clear
• Breathing : Clear
• Circulation : NaCl 500 cc
• Disability : GCS 15
• Exposure : Clear

15
Kesimpula Tindak
n Lanjut
Prognosis

Rujuk

Perbaikan ●
Quo ad Vitam : Dubia

Rawat ad bonam

Stabil ●
Pulang Paksa

Quo ad Functionam:
Dubia ad bonam

Perburukan ●
Pulang

16
DAFTAR PUSTAKA
Krisis hipertensi
(Hipertensi EMERGENSI DAN URGENSI)

• Krisis hipertensi merupakan keadaan akut, yang ditandai dengan


peningkatan tekanan darah sistol ≥ 180 mmHg dan diastole ≥ 120
mmHg
• Krisis hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Hipertensi urgensi → Peningkatan tekanan darah sistol ≥ 180
mmHg dan diastole ≥ 120 mmHg namun tidak disertai dengan
kerusakan organ target
2. Hipertensi emergensi → Peningkatan tekanan darah sistol ≥ 180
mmHg dan diastole ≥ 120 mmHg disertai dengan kerusakan
organ target
18
Gambaran Klinis Hipertensi Emergensi
▷ Hipertensi maligna: hipertensi berat (umumnya derajat 3) dengan
perubahan gambaran funduskopi (perdarahan retina dan atau
papiledema), mikroangiopati dan koagulasi intravaskular
diseminasi serta ensefalopati (terjadi pada sekitar 15% kasus),
gagal jantung akut, penurunan fungsi ginjal akut. Gambaran dapat
berupa nekrosis fibrinoid arteri kecil di ginjal, retina dan otak.
Makna maligna merefleksikan prognosis buruk apabila tidak
ditangani dengan baik.
▷ Hipertensi berat dengan kondisi klinis lain, dan memerlukan
penurunan tekanan darah segera, seperti diseksi aorta akut, iskemi
miokard akut atau gagal jantung akut.
▷ Hipertensi berat mendadak akibat feokromositoma, berakibat 20
PEMERIKSAAN

21
EPIDEMIOLOGI
• Diperkirakan 1-3% pasien hipertensi akan
mengalami hipertensi emergensi
• Angka kematian pasien hipertensi emergensi
dalam satu tahun mencapai 79%

22
Patofisiologi
▷ Saat tekanan darah naik melampaui batas kritis, pada hewan
percobaan MAP 150 mm Hg,  kerusakan dinding arteri 
merangsang pelepasan vasoaktif  kerusakan struktur endothel,
aktivasi RAAS system dan pelepasan mikropartikel platelet.
Selanjutnya terjadi kerusakan target organ yang berlanjut sebagai
circulus vitiosus.

23
PENATALAKSANAAN
Beberapa pertimbangan strategi penatalaksanaan:

▷ Konfirmasi organ target terdampak


▷ Tentukan kecepatan dan besaran penurunan tekanan darah yang
aman.
▷ Tentukan obat antihipertensi yang diperlukan. Obat intravena dengan
waktu paruh pendek merupakan pilihan ideal untuk titrasi tekanan
darah secara hati- hati, dilakukan di fasilitas kesehatan yang mampu
melakukan pemantauan hemodinamik kontinyu.

25
Obat-Obat Hipertensi Emergensi yang Tersedia di Indonesia

26
Kondisi Hipertensi Emergensi yang memerlukan Penurunan Tekanan
Darah Segera dengan Obat Intravena beserta Targetnya

2020 International Society of Hypertension Global


Hypertension Practice Guideline

Anda mungkin juga menyukai