HIPERTENSIVE EMERGENCY
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepanitraan
Ilmu Kedaruratan Medik
Oleh :
Syipa Besta Fitrana
NIM 4151181431
Pembimbing :
dr. Yudit Yunia Kumala Sp.PD M.Kes
KETERANGAN UMUM
Nama : Ny. YN Tanggal Masuk : 26/11/2020
Umur : 47 th Masuk dari : IGD
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : GG. H. Abdullah No.91 RT02/06 Cibabat Cimahi
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Agama : Islam
I. ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 3 hari SMRS. Nyeri kepala dirasakan
terus menerus makin lama makin memberat. Keluhan tidak disertai adanya pandangan kabur,
pengelihatan ganda dan mual muntah. Keluhan tidak disertai adanya nyeri dada. Keluhan juga
tidak disertai kelemahan anggota badan, kesemutan, bicara pelo. BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Pasien berobat ke puskesmas 2 hari yang lalu, hanya diberikan obat pereda nyeri kepala
dan penurun tekanan darah.
Pasien memiliki mengaku tidak memiliki riwayat penyakit Hipertensi, namun 2 hari yang
lalu saat ke puskesmas tekanan darah pasien 160/110mmHg diberikan obat penurun tekanan
darah.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat terserang stroke tidak ada
Riwayat sakit jantung dan paru tidak ada
Riwayat kencing manis, sakit ginjal tidak ada
Riwayat merokok dan minum alkohol tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat hipertensi pada keluarga ada pada kedua orang tua
Riwayat penyakit jantung tidak ada
Riwayat penyakit ginjal dan kencing manis pada keluarga tidak ada
Riwayat alergi obat-obatan tidak ada
II.PEMERIKSAAN FISIK
A. KEADAAN UMUM
Kesadaran : Compos Mentis,
GCS = 15 (E=4, M=6, V=5)
Tensi : 190/100 mmHg
Nadi : 112 x/mnt
Respirasi : 18 x
Suhu : 36,7 C
0
II.PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium
Hasil Hasil Nilai Rujukan
Pemeriksaan
Patologi
Hemoglobin 13,4 g/dl 13,0-18,0
Lekosit 6,7 10^3/uL 4,0-10,0
Hematokrit 37,5% 38,0-51,0
Trombosit 205 10^3/uL 150-450
Nilai Absolut
Eritrosit
MCV 83,7 fL 75,0-100,0
MVH 29,9 Pq 25,0-32,0
MCHC 35,7 g/dL 32,0-36,0
RDW 12% 10,0-16,0
Hitung jenis
Basofil 0,4 % 0,0-1,0
Eosinofil 0,7 % 1,0-4,0
Segmen 59,5 % 50,0-80,0
Limfosit 32,7 % 25,0-50,0
Monosit 6.7 % 4,0-8,0
Kimia klinik
GDS 158 mg/dl < 160
Elektrolit
Natrium (Na) 135 mmol/L 135- 150
Kalium (K) 4,5 mmol/L 3,6 – 5,50
Kimia Klinik
Ureum 38 mg/dl 17 – 43
Kreatinin 1,0 mg/dl 0,8 – 1,3
RESUME
ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 3 hari SMRS. Nyeri kepala dirasakan terus
menerus makin lama makin memberat. Keluhan tidak disertai adanya pandangan kabur,
pengelihatan ganda dan mual muntah. Keluhan tidak disertai adanya nyeri dada. Keluhan juga
tidak disertai kelemahan anggota badan, kesemutan, bicara pelo. BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Pasien berobat ke puskesmas 2 hari yang lalu, hanya diberikan obat pereda nyeri kepala
dan penurun tekanan darah.
Pasien memiliki mengaku tidak memiliki riwayat penyakit Hipertensi, namun 2 hari yang
lalu saat ke puskesmas tekanan darah pasien 160/110mmHg diberikan obat penurun tekanan
darah.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat terserang stroke tidak ada
Riwayat sakit jantung dan paru tidak ada
Riwayat kencing manis, sakit ginjal tidak ada
Riwayat merokok dan minum alkohol tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat hipertensi pada keluarga ada pada kedua orang tua
Riwayat penyakit jantung tidak ada
Riwayat penyakit ginjal dan kencing manis pada keluarga tidak ada
Riwayat alergi obat-obatan tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
Kesadaran : Compos Mentis,
GCS = 15 (E=4, M=6, V=5)
Tensi : 190/100 mmHg
Nadi : 112 x/mnt
Respirasi : 18 x
Suhu : 36,7 C
0
DIAGNOSIS BANDING
Hipertensive Emergency
Hipertensive Urgency
DIAGNOSA KERJA
Hipertensive Emergency
TERAPI
Non farmakologi
1. Oksigen nasal kanul 2-4 liter/menit
2. Cek tekenan darah dalam 30 menit
3. Rawat inap
4. IVFD RL 500 cc/24 jam
Farmakologi
1. Drip Nicardipin 5 - 15mg/jam IV kontinyu, mulai 5mg/jam, naikkan tiap 15-30 menit
dengan 2,5mg sampai target TD, kemudian turunkan ke 3 mg/jam.
2. Paracetamol 500mg PO
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Krisis hipertensi adalah Peningkatan tekanan darah yang mendadak dengan tekanan arah
sistolik > 180 mmHg dan / atau tekanan darah diastolik > 120 mmHg, yang membutuhkan
penanggulangan segera.
4. Patofisiologi Hipertensi
Penyebab hipertensi tidak bisa diterangkan hanya dengan satu faktor. Ada empat
faktor yang mendominasi terjadinya hipertensi yaitu Peran volume intravvskular, kendali
saraf otonom, peran renin angiotensin aldosterone (RAA) peran dinding vascular
pembuluh darah.
Menurut Kaplan tekanan darah tinggi merupakan hasil interkasi antara cardiac
output dengan total peripheral resistance. Seperti dijelaskan pada gambar 1.
Gambar 2. Patogenesis Hipertensi
3. Diazoxide Vasodilator arteri direk Dosis awal 50 mg, Hipotensi dan syok, mual muntah,
kuat diulang25-75 mg tiap 5 distensi abdomen, hiperuricemia,
menit aritmia
8. Labetalol Alpha & beta blocking 20-80 mg atau infus 2 mg somnolens sakit kepala,
agent / menit bradikardi
9. Methyl dopa Alfa agonis sentral dan 250-500 mg / 6 jam Coomb test (+), demam,
menekan simpatis withdrawl syndrome
10 Nicardipine Antagonis calsium 5-25 mg/jam Hipotensi, takikardi, mual dan
muntah
Pada Hipertensi Urgensi penurunan tekanan darah bisa dilakukan lebih lambat dalam
hitungan jam sam pai hari, selain itu hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di RS,
sebaiknya ditempatkan diruangan yg tenang tidak terang dan umumnya digunakan obat oral,
hasilnya memuaskan
7. Komplikasi
Hipertensi merupakan faktor risiko uuntuk terjadinya segala bentuk manifestasi dari
aterosklerosis. Hipertensi dapat meningkatkan risiko terjadinya kejadian kardiovaskular dan
kerusakan organ target, baik langsung maupun tidak langsung. Berbagai kerusakan organ target
antara lain.
1. Pada jantung; hipertrofi ventrikel kiri, angina atau infark miokard dan gagal jantung
2. Gagal Ginjal
3. Retinopati
4. Pada otak; Stroke
5. Penyakit arteri perifer