Anda di halaman 1dari 24

DMK

HYPERTENSION HEART FAILURE


DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2
Oleh:
Rama kaesara
17710045

Pembimbing:
dr. Sany Rahmawansa Siswardana M.biomed, Sp,JP,fiha.

SMF/LAB. ILMU PENYAKIT DALAM


RSUD SIDOARJO
2018
IDENTITAS
Nama : Ny. AL
Umur : 59 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Gedangan ,Sidoarjo
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status Pelayanan : PBI
No. RM : 1117554
Tanggal MRS : 10/07/2018
Tanggal pemeriksaan: 11/07/2018
Tanggal KRS :12/07/2018
Autoanamnesis
Keluhan Utama : Sesak

RPS :
Pasien datange ke IGD dengan keluhan sesak nafas pada tanggal 10 juli 2018. Sesak
dirasakan sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit . Pasien tidak bisa berjalan terlalu jauh karena
langsung sesak. Untuk berjalan ke kamar mandi didalam rumah saja terkadang sudah kelelahan
dan sesak. Sesak dirasakan terutama jika beraktivitas. Sesak tidak berkurang dengan istirahat
atau dengan posisi pasien tidur. Sesak makin memberat pada malam hari. Pasien juga mengeluh
dada sering berdebar-debar dan kadang dirasakan nyeri dada yang hilang timbul seperti ditusuk-
tusuk. Pasien merasa dirinya mual tapi tidak sampai muntah. Kedua kaki pasien juga
membengkak kira – kira sejak kurang lebih 3 minggu terakhir. Pasien sudah 4 kali bolak balik ke
rs dengan keluhan yang sama , pasien mengatakan sudah 5 tahun mengidap penyakit jantung dan
sudah 6 tahun didiagnosa memiliki penyakit diabetes.
• RPD : Hipertensi (+)
Diabetes mellitus (+)
Jantung (+)
Asma ( -)
• RPK : Adik pasien memiliki penyakit yang serupa DM dan HT.
• RPO : Pasien sering menkonsumsi obat dan mengunakan obat
- Amlodipine
- Lantus
- Novomix
• Riwayat Alergi : Tidak ada
• Riwayat Sosial : Pasien jarang berolahraga dan suka
konsumsi makanan berlemak
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis (GCS 4-5-6)
Tanda Vital : TD : 150/90 mmHg
N : 76 x/mnt
RR : 23 x/mnt
Suhu : 36,9 °C
Berat Badan : 68 kg
Kulit : Pitting edema ( - ), tidak ada ruam, tidak
ada ptekie, tidak ada nodul.
Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe di leher,Aksila, dan inguinal
Otot : Tidak terdapat atrofi otot
Tulang : Tidak ada deformitas
Kepala
Bentuk : bulat, simetris
Rambut : hitam dan beruban, lurus, pendek
Mata : konjungtiva anemis: +/+
sklera ikterus : -/-
edema palpebra : -/-
refleks cahaya : +/+
Hidung : sekret (-), bau (-), pernapasan cuping hidung (-)
Telinga : sekret (-), bau (-), perdarahan (-)
Mulut : sianosis (-), bau (-)

Leher
KGB : tidak ada pembesaran
Tiroid : tidak membesar
JVP : tidak meningkat

Thorax
1. Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS VI AAL S
Perkusi : redup di ICS IV PSL D s/d ICS VI AAL S
Auskultasi: S1S2 tunggal, reguler, suara tambahan (-)
Paru
Inspeksi : simetris, pelebaran ICS (-)
Palpasi : fremitus raba (+) normal
Perkusi : sonor +/+
Auskultasi : Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
JANTUNG
Inspeksi : ictus cordis (-)
Palpasi : Ictus Cordis (-), heave (-), Thrill (-)
Auskultasi : S1S2 Tunggal Reguler,
Murmur sistolik (+) pada ics V midclavicula
dan ICS V parasternal sinistra
Abdomen
Inspeksi : flat
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar tidak teraba dan lien tidak teraba.
Perkusi : timpani, shifting dulness (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ektremitas
Superior: akral hangat +/+, edema -/-
Inferior : akral hangat +/+, edema -/-
Tanggal 9 juli 2018
Lab
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hematologi
WBC 13.3 4.8 – 10.8 103 /uL
RBC 4.7 4.2 – 6.1 106 /uL
HGB 13.7 12 – 18 g/dL
HCT 40.8 37 – 52 %
PLT 379 150 – 450 103 /uL
MCV 86.3 79 – 99 fl
MCH 29.0 27 – 31 pg
MCHC 33.6 33 – 37 g/dL
Elektrolit
Natrium 141 137-145 mmol/L
Kalium 3.8 3.6 – 5.0 mmol/L
Klorida 98 98 - 107 mmol/L
BUN 11.4 6 - 23 mg/dL
Kreatinin 0.6 0.5 – 0.9 mg/dL
Gula Darah Sewaktu 262 < 140 mg/dL
Tanggal 10 juli 2018
Lab

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


Gula Darah Sewaktu 166 < 140 mg/dL
Asam urat 5.0 2.4-5.7 mg/dl
Colesterol total 178 130-220 mg/dl
Trigliserida 250 34-143 mg/dl
HDL cholesterol 38 48-74 mg/dl
LDL cholesterol 110 <100 mg/dl
Foto Thorax

Foto tanggal 08 may 2018


Cor : Membesar , kalsifikasi aorta knob
Pulmo : Tak tampak adanya infiltrat

Kesimpulan : Kardiomegali
EKG tanggal 11 juli 2018
DIAGNOSIS
HHF + Diabetes Mellitus Tipe 2

PLANNING DIAGNOSIS
• Laboratorium : Darah Lengkap, GDA,
BUN/SK, Serum Elektrolit
• Echocardiografi
Planning Terapi
O2 nasal 3-4 lpm
Inj. Lasix 2X1
Inj. Ondancetron 3X4 mg
Inj. Novorapid 3X2 iu sc

p/o : captopril 1X6,25mg


bisoprolol 1X2,5 mg (bila nadi > 60x/menit)
spironolakton 1X25 mg
simvastatin 0-0-0-10mg
Pembahasan
Difinisi

Hypertension Heart Failure (HHF)  gagal jantung yang disebabkan oleh


hipertensi.Hipertensi yang dialami bisa dikarenakan adanya pengaruh salah
satu penyakit metabolik yaitu Diabetes Mellitus.
Gagal Jantung

Keadaan patofisiologi dimana jantung tidak mampu memompa darah untuk mencukupi
kebutuhan metabolisme jaringan tubuh.

Gagal jantung kiri Gagal jantung kanan

■ Gagal jantung kiri lebih banyak ■ Gagal jantung kanan (murni)


terjadi di praktek klinik lebih jarang
■ Kardiomiopati dilatasi ■ Penyakit jantung bawaan &
korpulmonale
■ Akibat akumulasi darah sebelum
masuk ventrikel kiri ■ Akibat akumulasi darah sebelum
mengakibatkan peningkatan masuk ventrikel kanan
tekanan atrium kiri dan vena paru menyebabkan peningkatan
sehingga terjadi akumulasi cairan tekanan atrium kanan dan vena
di paru - dyspnea (+) sistemik sehingga terjadi
akumulasi cairan di jaringan
lunak tubuh  edema (+)
Forward & Backward Heart Failure

• Forward HF terjadi akibat • Backward HF terjadi akibat


pengosongan pengurangan
penampungan vena pengosongan darah
sistemik yang tidak menuju arteri pulmonalis
mencukupi dan aorta
• Stenosis aorta, hambatan • Stenosis mitral,
pengosongan akibat mengakibatkan
obstruksi mekanis penurunan aliran balik
vena pulmonalis menuju
• Miokarditis, menyebabkan ventrikel kiri
fase sistolik yang
memendek akibat • Kardiomiopati hipertropik,
kerusakan otot jantung mengakibatkan
penurunan pengisian saat
• Infark miokard luas diastolik
Low-Output & High-Out HF
• Klasifikasi ini berdasarkan pada volume hemodinamik dan curah
jantung
• Perbedaan antara GJ curah rendah dan tingi dapat dilihat
berdasarkan karakteristik detak jantung ,detak jantung yang lemah
menandakan curah rendah, detak jantung yang kuat menandakan
Gagal jantung curah tinggi
• Sebagian besar Gagal Jantung adalah curah rendah
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG

Gagal jantung diklasifikasi berdasarkan beratnya keluhan dan


kapasitas latihan. Meskipun klasifikasi ini tidak tepat benar akan
tetapi klinik bermanfaat, terutama untuk mengevaluasi hasil
terapi. Klasifikasi yang banyak dipergunakan adalah klasifikasi
dari NYHA.
Class I : Asymptomatic
Penderita penyakit jantung tanpa pembatasan aktivitas fisik.
Aktivitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan dyspnoe atau
kelelahan (dipastikan melalui pemeriksaan, misalnya
ekokardiografi, NT / proBNP)
Class II : Mild
Penderita penyakit jantung disertai sedikit pembatasan aktivitas
fisik. Saat istirahat tidak ada keluhan. Aktivitas sehari-hari yang
lebih berat (misalnya berjalan menaiki tangga) menimbulkan
dyspnoe atau kelelahan.
Class III : Moderate
Penderita penyakit jantung disertai pembatasan aktivitas fisik
yang jelas sehingga mengganggu pekerjaan. Saat istirahat tidak
ada keluhan. Aktivitas fisik yang lebih ringan dari aktivitas sehari-
hari (misalnya berjalan pada permukaan yang rata) sudah
menimbulkan dyspnoe atau kelelahan.

Class IV : Severe
Penderita penyakit jantung yang tak mampu melakukan setiap
aktivitas fisik tanpa menimbulkan keluhan. Gejala-gejala gagal
jantung bahkan mungkin sudah nampak saat istirahat. Setiap
aktivitas fisik akan menambah beratnya keluhan.
Abnormalitas EKG pada Gagal Jantung Abnormalitas foto Thorax

Sinus Takikardia Kardiomegali


Sinus bradikardia Hipertrofi ventrikel
Atrial takikardia/ atrial fibrilasi/ flutter Kongesti vena paru
Aritmia ventrikel Edema interstitial
Iskemia/infark Efusi pleura
Gelombang Q Garis kerley B
Hipertrofi ventrikel kiri Area paru hiperlucen
Blok atrioventrikuler
Infeksi paru
•Laboratorium
•Darah Lengkap, serum elektrolit, BUN, SK,GDA, profil lipid

•EKG
•Thorax foto
•Ecocardiografi
•Pemerisaan biomarker
Penatalaksanaan

Farmakologis Non Farmakologis

• Loop diuretics • Pemahaman edukasi


• ACE inhibitor atau ARB • Pemantauan berat badan
• Beta blockers • Retriksi cairan dan diet rendah garam
• Digoxin • Pengurangan berat badan
• Hydralazine, Nitrate • Hindari merokok dan alkohol
• Potassium sparing diuretics • Latihan fisik
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai