Pasien datang dengan keluhan seluruh badan berwarna kuning sejak 2 minggu SMRS. Keluhan
kuning awalnya terlihat pada kedua mata lalu semakin lama ke seluruh tubuh. Keluhan disertai demam
sebelumnya dan sampai saat ini pasien masih merasakan demam. Demam dikeluhkan pasien muncul
secara tiba-tiba, tinggi, dan menetap. Keluhan juga disertai nyeri pada kedua betis, nyeri seperti ditusuk-
tusuk dan tidak membaik meskipun pasien istirahat. Karena keluhan ini pula pasien juga menjadi sulit
untuk beraktivitas. Pasien juga merasakan adanya perubahan warna urin menjadi sangat pekat seperti air
teh, keluhan ini tidak disertai dengan rasa sakit ketika berkemih dan banyaknya urin seperti biasanya.
BAB agak lembek dan ada warna keputihan pada tinja. BAB tidak disertai darah dan lender. Pasien
merasakan badannya semakin terasa lemas. Mual (+) muntah (-) nyeri ulu hati (+), nyeri perut (-).
Mimisan (-), gusi berdarah (-). Riwayat penurunan BB disangkal pasien. Riwayat perjalanan keluar
daerah (-)
Anamnesis (Heteroanamnesis)
Riwayat Penyakit Dahulu:
◈ Pasien belum pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya. Riwayat rawat inap (-)
◈ Riwayat sakit ginjal dan liver (-)
◈ Riwayat hipertensi (-)
◈ Riwayat DM (-)
◈ Riwayat alergi (-)
Riwayat Pengobatan:
◈ Pasien sudah sempat membeli Panadol (Paracetamol) namun keluhan demam tidak menurun
Riwayat Sosial:
◈ Pasien biasa bekerja di lumbung padi dan terdapat banyak tikus yang berkeliaran di sekitarnya.
◈ Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alcohol.
02
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Tanda-Tanda Vital Head to Toe
Kepala : Normocephal
• KU : Tampak sakit sedang
Mata : Conjungtival injection (+|+),
• GCS : Compos Mentis, E4V5M6
Sklera ikterik (+|+)
• TD : 120/80
• Pupil : R. Cahaya (+|+), Isokor 3mm | 3mm
HR : 87
• RR : 19 Mulut : Mukosa oral basah
• Tax : 37,5 Leher : Pembesaran KGB (-)
• SpO2 : 99% Room Air Thorax
• VAS : 3/10 Paru : VBS Ka=Ki, ronkhi (-|-), wheezing (-|-)
Cor : S1 dan S2 Regular, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen : Soefl, BU (+), hepar & lien ≠ teraba
Ekst. : Akral hangat, CRT <2”, edema (-|-),
jaundice (+), NT Gastrocnemius (+|+)
Pemeriksaan Penunjang
• Darah Lengkap
• Diff Count
• HBsAg
• Enzim Liver
• Bilirubin T/D/I
• Ur/Cr
• Na/K
• Urinalisis
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap Serologi
Hb 14.9 HBsAg Non Reaktif
Leu 34.500 Sars-cov2 Non Reaktif
Thr 70.000 Enzim Liver
Hct 40 SGOT 44
Diff Count SGPT 61
Eo 0 Fungsi Ginjal
Bas 0 Ureum 184
Batang 0 Creatinine 1.0
Segmen 94 Elektrolit
Limfosit 3 Natrium 129
Monosit 3 Kalium 4.4
Pemeriksaan Penunjang
Bilirubin Bilirubin +3
Total 17.80 Blood Negatif
Direk 12.50 Leukosit 1-2
Indirek 5.30 Eritrosit 0-2
Urinalisis Epithel 0-1
Berat Jenis > 1.030 Silinder Negatif
Nitrit Negatif Bakteri Negatif
Warna Kuning tua pH 6.0
Protein +1 Kristal Negatif
Glukosa Negatif Kejernihan Agak keruh
Keton Negatif
Urobilin Normal
Diagnosis: Jaundice ec
susp. Leptospirosis
Follow Up
Tanggal S O A P
18/1/22 Nyeri perut (+) KU: sakit sedang Jaundice ec - Diet lunak sedikit tapi
Pusing (+) Kes: CM susp. sering
TD: 120/80 mmHg - IVFD NS 2000 cc / 24 jam
Demam (+) naik Leptospirosi
N: 87 x/m - Ceftriaxone 2 x 1 gr iv (H2)
turun R: 20 x/m s dd prob. - Omz 1 x 40 mg iv
Mual (-) muntah (-) S: 36,8 C Weil’s - Ondansentron 3 x 4 mg iv
BAK seperti teh SpO2: 97 % RA Disease - Ketorolac 30 mg iv prn
BAB agak cair, - Curcuma 3 x 1 tab po
darah (-), lendir (-) CA (-|-) SI (+|+), Konj. - Analsix 3 x 1 tab po
Hiperemis +|+ - Planning cek USG
Nyeri pada betis (+) Mukosa oral basah Abdomen
Retraksi dada (-) - DPL / 24 jam
VBS +|+, rh -|- wh -|-
S1 S2 reg g (-) m (-)
Abd. Soefl, BU (+),
NT Abd
Akral hangat, CRT <2
detik, Edema (-|-),
Jaundice (+)
NT Gastrocnemius +
Pemeriksaan Penunjang
USG Abdomen
Mud Fever / Slime Fever / Swamp Fever / Autumnal Fever / Infectious Jaundice / Field fever
/ Cane Cutter Fever / Flood Fever
Epidemiologi
Weil - 1886
Dikemukakan pertama kali
Perilaku Lingkungan
Kebersihan, Rawat luka, Mandi/ Hewan peliharaan, Tikus >>,
cuci di sungai, APD bencana alam
Anamnesis Pemfis
• Demam • Sklera ikterik
• Menggigil • Jaundice
• Skin rash • Conj. Suffussion
• Myalgia • Organomegali
(Gastrosnemius) • Limfadenopati
• Lab
• Darah lengkap
• Kimia darah
• Urinalisis
• Ureum – Kreatinin
• Fungsi liver, Bilirubin T/D/I
• Alkalin fosfatase
• Kultur
Pem. • Darah, CSF ( minggu pertama )
Penunjang •
•
Urin ( setelah minggu pertama – 40 hari )
Media: Fletcher’s / EMJH + neomisin / 5-FU
• Mikroskop: Dark Field / Fluorescent
• Imunoserologis
• Antibodi (H-7 / H-10)
• MAT (Microscope Agglutination Test) / ELISA (gold std)
• PCR
• RDT (Rapid Diagnostic Test)
Suspek
Kriteria Kasus
Probable
Mars is actually a
very cold place
Konfirmasi
Komplikasi
Leptospirosis Berat
• Seftriakson 1-2 gr iv (7 hari)
• Penisilin Prokain 1,5 jt unit / 6 jam (7 hari)
• (+) Methylprednisolone 500 mg iv selama 3 hari • Balans cairan &
elektrolit
• Bed rest
• HD, vit.K
Pencegahan
• Kebersihan hewan ternak / kolam renang / Pemotongan
hewan
• Imunisasi pekerja dengan resiko tinggi
• Imunisasi hewan jika memungkinkan
• Penyuluhan
• Pemberantasan hewan pengerat
• Memisahkan hewan yang terinfeksi
• Menggunakan APD (boot, sarung tangan, apron)
• Pemberian Sodium Hipoklorida pada genangan air &
bak mandi
• Antibiotik Profilaksis: Doxicyclin 200 mg / minggu po
• Rawat luka
Diagnosis Banding